Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Budaya Westernisasi dalam kehidupan Masyarakat Di

Era Modern

Oleh: Masturo Hasan

A. Pengertian Budaya dan Westernisasi

Manusia adalah makhluk sosial yang dinamis oleh karenanya perubahan


budaya sudah menjadi keniscahyaan yang mutlak. Mempengaruhi atau dipengaruhi
terhadap budaya tertentu sudah menjadi hal yang lumrah dalam kehidupan
bermasyarakat. Kata Kebudayaan berasal dari kata Sanskerta buddhayah, yaitu
bentuk jamak dari buddhi yang berarti "budi" atau "akal". Dengan demikian ke-
budaya-an dapat diartikan : "hal-hal yang bersangkutan dengan akal"
(Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, 1985). 1

E.B. Taylor, salah satu antropolog, mendefinisikan budaya sebagai sesuatu


yang mencakup semua pengalaman manusia. E.B. Taylor berpendapat bahwa
budaya mencakup pengetahuan, seni, moralitas, hukum, dan keterampilan serta
perilaku lain yang diterima atau dipelajari oleh orang dan anggota masyarakat
(Alfadhil, Anugrah, & Hasbar, 2021).2 Maka dari pendapat Taylor ini bisa diambil
kesimpulan bahwa budaya merupakan produk yang di buat manusia.
Koentjaraningrat, seorang pakar antropolog Indonesia berpendapat bahwa budaya
atau kebudayaan terbagi menjadi tiga wujud diantaranya:

Pertama, Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan,


nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya ini merupakan wujud ideal dari
kebudayaan. Sifatnya yang abstrak, tidak dapat diraba, dan posisinya hanya ada di
masing-masing kepala setiap inidividu memberi jiwa kepada masyarakat untuk
menyampaikan maksud dan tujuannya. Gagasan-gagasan itu tidak berada lepas satu
dari yang lain, melainkan selalu berkaitan, menjadi suatu sistem.

1
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, (Jakarta: Aksara Baru, 1985), h.181
2
Dzakiy Muhammad Alfadhil Dkk, Budaya Westernisasi Terhadap Masyarakat, Jurnal Sosial
Politika, Vol.2, No.2 Desember 2021, h.99

1
Kedua, Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat. kebudayaan yang disebut sistem sosial
atau social system, mengenai tindakan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan,
serta bergaul satu dengan lain menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan.

Ketiga, Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.


Wujud ini disebut kebudayaan fisik karena hasil fisik dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat, maka bukti konkret berupa benda-benda
atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan difoto (Koentjaraningrat, Pengantar
Antropologi, 1985)3 cotohnya seperti candi, prasasti dan lain sebagainya

Dari ketiga wujud kebudayaan ini maka dapat disimpulkan bahwa realitas
kehidupan masyarakat tentu tidak dapat dipisahkan satu wujud dengan wujud
lainnya. Dengan adanya ide, gagasan, nilai, norma seorang manusia mampu untuk
menyampaikan tujuan yang ia maksudkan dan kemudian direalisasikan dalam
bentuk gerakan aktifitasnya dalam berinteraksi, bergaul dan pada akhirnya
mewujudkan hasil dari ide dan gagasan tersebut dalam bentuk hasil karya.

Sedangkan Westernisasi secara harfiah bermakna “membaratkan” berasal


dari kata westernize (Wajewasoto, 2010)4 yaitu keadaan meniru-niru yang terdapat
dalam dunia barat Atau dengan kata lain westernisasi menjadikan kita orang Barat
yang berkebudayaan Barat. Koentjaraningrat mengatakan westernisasi itu adalah
usaha meniru gaya hidup orang Barat secara berlebihan, meniru dari segala segi
kehidupan baik dari segi fashion, tingkah laku, budaya dan lainnya. di sisi lain,
sikap para peniru yang merendahkan adat, budaya dan bahasa nasional
(Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas dan Pembaratan, 1992).5 Sedangkan
Menurut Samuel P. Huntington seorang ilmuwan politik Amerika Serikat

3
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, (Jakarta: Aksara Baru, 1985), h.186-187
4
Wajewasoto, Kamus lengkap inggris Indonesia serta Indonesia Inggris, cet. III (Jakarta; Warta,
tt), h. 236
5
Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas dan Pembaratan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Umum,
1992), h. 142

2
mengatakan pengertian westernisasi adalah proses di dalam masyarakat yang
mengikuti segala bentuk gaya hidup bangsa barat.

B. Perkembangan dan Pengaruh Westernisasi

Persinggungan Imperialisme dan kolonialisme di Indonesia telah lama


berdampak besar bagi kehidupan masyarakat salah satunya adalah westernisasi
seluruh aspek kehidupan Indonesia. Tidak diketahui secara jelas kapan terjadinya
Westernisasi di Indonesia Beberapa sejarawan Islam mengatakan bahwa proses
westernisasi ini telah terjadi sejak awal kolonialisme dan imperialisme di Indonesia
dan dunia Islam lainnya pada abad ke-19 M.

Sementara itu, pengaruh westernisasi dikalangan masyarakat muslim secara


umum muncul dalam dua periode: Pertama, westernisasi muncul ketika Islam di
bawah kepemimpinan Abbasyiah II. Hal tersebut disebabkan bangsa Arab mulai
memasuki era kemunduran, baik di bidang politik maupun ekonomi. Pengaruh itu
terlihat jelas pada era ini dengan pergeseran nilai-nilai Islam akibat takluknya
wilayah-wilayah Islam. Selain itu, dapat ditandai dengan hilangnya sikap zuhud
dalam tubuh masyarakat Islam. Kedua, westernisasi muncul di masa kepemimpinan
Turki Usmani ketika terjadi perpecahan di antara khalifah Islam yang memberi
peluang modernisasi westernisasi (Suharni, 2015).6

Pengaruh westernisasi terhadap masyarakat serta Faktor-faktor yang


mempengaruhi munculnya westernisasi di Indonesia umumnya disebabkan oleh
faktor informasi dan penyebaran, serta kontak sosial, terutama di pusat-pusat
industri dan pariwisata. Kemajuan besar-besaran dalam komunikasi untuk
mengakomodasi kebangkitan era informasi global berarti tidak ada negara di dunia
yang tertutup untuk era informasi. Dari sana, tuntutan zaman yang menuntut cara

6
Suharni, Westernisasi Sebagai Problema Pendidikan Era Modern, Jurnal al-Ijtimaiyyah, Vol.1,
No.1, Januari- Juli 2015, h.74-75

3
hidup yang lebih maju dalam segala aspek kehidupan, membawa perubahan dalam
perekonomian dan sistem sosial budaya masyarakat. Namun, perhatian utama
adalah bahwa perubahan dalam sistem sosial budaya sering kebarat-baratan.
Pengaruh ini memanifestasikan dirinya dengan cara yang mencolok dalam
masyarakat saat ini di berbagai bidang kehidupan diantaranya:

 Pengaruh Ilmu pengetahuan dan Teknologi


Ilmu pengetahuan memegang peranan penting dalam kehidupan saat ini,
suatu bangsa akan maju dan berkembang jika memiliki ilmu pengetahuan
dan teknologi yang mumpuni. Perkembangan ilmu ini berlangsung di
berbagai sektor industri mulai dari pertanian, pertahanan, ekonomi,
kedokteran dan lain-lain. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
dunia barat bergerak begitu cepat, terkadang jauh melampaui nilai manfaat
dan kegunaannya, atau bahkan nilai kemanusiaan dan lingkungan. Hal ini
yang menyebabkan masyarakat cendrung memiliki pola pikir yang cepat
dalam menangkap perkembangan ilmu pengetahuan dan cendrung
mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungan.
 Perkembangan Budaya Asing
Arus globalisasi yang terjadi pada saat ini memungkinkan adanya
perkembangan budaya asing yang masuk ke dalam sendi-sendi kehidupan
bangsa Indonesia yang mayoritas adalah seorang muslim. Westernisasi
yang dilakukan oleh Barat terhadap negara Islam adalah satu upaya dalam
merubah sikap dan pandangan hidup umat Islam agar sesuai dengan
keinginan mereka. Sehingga upaya westernisasi oleh Barat ini dicurigai
adalah salah satu upaya Barat dalam merusak prinsip-prinsip dasar Islam.
Selanjutnya ummat Islam akan teperangkap dalam pola pemikiran dan
kehidupan Barat. dengan tumbuhnya pemikiran Barat jiwa umat Islam,
maka dengan sendirinya nilai-nilai budaya Islami menjadi kosong dan
kering dalam jiwa umat Islam. Pola-pola penyusupan kebudayaan Barat ke
dalam kehidupan umat Islam sebagaimana dikatakan Anwar tersebut telah
telihat nyata dalam kehidupan saat ini. Paling tidak sudah terlihat di dunia

4
hiburan dalam negeri seperti bioskop, sandiwara, drama televisi, surat
khabar, radio dan lain-lain yang mengabaikan nilai-nilai Islam. Pola lain
pengaruh westernisasi yang paling parah adalah munculnya paham
kebebasan tak terbatas dalam segala sisi kehidupan. Paham ini menyerang
kaum remaja dan pemuda Islam yang meyebabkan pergaulan bebas muda-
mudi tanpa batas, kumpul kebo, pesta umum yang bercampur mudi-mudi,
dan pemakaian busana yang jauh dari nilai-nilai Islami sudah menjadi
kebiasaan dalam kehidupan mereka terutama terjadi di perkotaan besar yang
menyandang taraf metropolitan

C. Dampak Negatif Westernisasi dalam Sosial Budaya Bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki kearifan lokal budaya


yang cukup beragam dan kompleks. Keragaman suku, bahasa, budaya
merupakan cerminan khas yang dimiliki bangsa Indonesia. Namun,
perkembangan arus globalisasi bersamaan itu juga budaya Westernisasi
semakin berkembang dalam sendi-sendi kehidupan anak bangsa yang tanpa
disadari mengubah kepribadian anak bangsa. Beberapa efek yang dirasakan
dengan adanya westernisasi tersebut diantaranya:

1. Cara hidup masyarakat saat ini lebih mementingkan gengsi dan utilitas
tanpa mengetahui dampak buruk yang kemudian akan dirasakan.
Misalnya, sekarang orang lebih menyukai makanan cepat saji atau
istilahnya fast food seperti: makanan penutup yang manis, hamburger,
ayam goreng, minuman kaleng, dll. Camilan manis, cookies dan cakes
mengandung terlalu banyak gula dan terlalu sedikit vitamin dan mineral
2. Misalnya cara berpakaian, tank top dipakai di luar negeri di musim panas,
tapi di Indonesia untuk gaya di depan umum. Hal ini terjadi karena orang
Indonesia malas untuk berubah. Mereka percaya bahwa pakaian yang
diproduksi oleh Barat sesuai dengan budaya Timur yang dianut oleh
masyarakat Indonesia kita. Dampak Dengan adanya mindset seperti ini

5
mengakibatkan adanya peningkatan kasus pelecehan seksual yang
dialami oleh para remaja.
3. Pergaulan bebas, generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang
seharusnya mampu mengambil alih kepemimpinan bangsa ini ke arah
yang lebih baik di masa depan. Dalam penyiapan generasi muda juga
sangat bergantung pada persiapan masyarakat yaitu keberadaan budaya.
Ini termasuk pentingnya filter untuk perilaku negatif pada khususnya;
alkohol, penggunaan obat-obatan terlarang seks bebas dan lain-lain yang
dapat menyebabkan HIV/AIDS. Saat ini, kebebasan berserikat telah
mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Orang-orang muda dapat
berinteraksi secara bebas antar jenis kelamin. Tidak jarang para remaja
berciuman mesra di depan umum, terlepas dari masyarakat sekitar.
Dalam beberapa kasus yang terjadi misalnya seperti LGBT yang akhir-
akhir ini marak menjadi perbincangan dikhalayak umum seperti pesta Gay
Kelapa Gading, Pesta Gay di Surabaya, Pernikahan Gay di Bali (Tuwo, 4
Kasus LGBT di Indonesia yang Disorot Dunia, 2017) 7 dan lain sebagainya.
Hal ini merupakan contoh betapa pengaruh buruk Westernisasi terhadap
karakter anak bangsa yang terjadi pada saat ini
4. Hilangnya nilai-nilai luhur dari budaya daerah di Indonesia, Indonesia
memiliki beragam seni dan budaya. Dari Sabang sampai Merauke,
masing-masing punya keunikan, kita bisa bangga dengan keragaman ini.
Terutama budaya Indonesia yang memiliki corak tersendiri per daerah.
Serta tarian, lagu, rumah adat, pakaian adat dan bahasa daerah. Namun
seiring berjalannya waktu, tradisi budaya daerah mulai kehilangan nilai
dan signifikansinya. Generasi muda masakini lebih suka mengikuti tren
yang ada. Seolah tak ada lagi keinginan untuk melestarikan budaya luhur
itu. Mereka lebih menyukai tarian modern seperti break dance. Selain itu,
mereka lebih suka menyanyikan lagu-lagu dari genre pop, rock, metal
daripada lagu atau genre tradisional Indonesia seperti keroncong,

7
https://www.liputan6.com/global/read/2963642/4-kasus-lgbt-di-indonesia-yang-disorot-dunia
diakses pada hari Selasa 25 Oktober 2022 pukul 13.00

6
campursari , dan lain sebagainya. mereka beranggapan Karena tarian,
lagu tersebut sudah tua dan tidak nyaman untuk dimainkan atau
dinyanyikan.

D. Dampak Positif Westernisasi Bagi Sosial Masyarakat Indonesia


Meskipun westernisasi kebanyakan memeberikan dampak yang
buruk bagi perkembangan pola kehidupan anak bangsa akan tetapi di sisi
lain dengan adanya westernisasi membawa hal positif juga bagi
keberlangsungan pola berpikir anak bangsa diantaranya:
a. Perubahan nilai dan sikap Nilai adalah pandangan peraturan yang
mempengaruhi perbuatan dan sikap masyarakat negara dalam kehidupan
berbangsa bernegara. Nilai tumbuh dan berkembang sebagai pandangan
berperilaku berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam
masyarakat juga terkait terhadapa perilaku bangsa idnonesia. Tata nilai dan
sikap yang ditunjukkan sebagai pengaruh dari modernisasi tercermin dalam
ciri manusiamodern. Adapun ciri manusia modern dikemukakan oleh Alex
Inkeles (2002) adalah seperti berikut: 1) Berpikiran terbuka (open minded)
terhadap hal-hal dan pengalaman yang baru 2) Mampu berorientasi di masa
sekarang maupun mendatang 3) Berencana atau punya plan untuk
kedepannya 4) manusia modern percaya dapat menguasai alan bukan
sebaliknya (Redaksi, 2019)8. Selain itu, Perubahan nilai dan sikap masyarakat
modernisasi di era globalisasi ini antara lain pemikiran masyarakat yang
semakin berlogika dan masuk di akal, Sebuah keputusan akan di dapat melalui
akan sehat, meninggalkan mistik.
b. Tumbuh dan berkembangnya IPTEK
Era modern saat ini erat kaitannya dengan berkembangnya IPTEK. Pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan perubahan teknologi
berkembang juga. Modernisasi menjadikan masyarakat pendukungnya untuk
membuat inovasi untuk perubahan. Dibuktikan dengan semakin

8
https://www.sosiologi.info/2019/12/manusia-modern-menurut-alex-inkeles-dan-david-
smith.html Diakses pada hari Selasa 25 Oktober 2022 Pukul 13.20

7
meningkatnya Ketertarikan seseorang terhadap pengetahuan.
Berkempangnya ilmu pengetahuan dipercepat bila ada yang berfokus untuk
meneliti. Proses penelitian yang dilakukan telah membuahkan hasil, antara
lain invensi, pembaharuan atau inovasi di bidang teknologi

8
Daftar Pustaka

Alfadhil, D. M., Anugrah, A., & Hasbar, M. H. (2021). Budaya Westernisasi


Terhadap Masyarakat. Jurnal Sosial Politika, 99.
Koentjaraningrat. (1985). Pengantar Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
Koentjaraningrat. (1985). Pengantar Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
Koentjaraningrat. (1992). Kebudayaan Mentalitas dan Pembaratan. Jakarta:
Gramedia.
Redaksi. (2019, Desember 15). Manusia Modern Menurut Alex Inkeles dan David
H Smith. Retrieved from Sosiologi Info:
https://www.sosiologi.info/2019/12/manusia-modern-menurut-alex-
inkeles-dan-david-smith.html
Suharni. (2015). Westernisasi Sebagai Problema Pendidikan Era Modern. Jurnal
al-Ijtimaiyyah, 74-75.
Tuwo, A. G. (2017, Mei 24). 4 Kasus LGBT di Indonesia yang Disorot Dunia.
Retrieved from Liputan 6:
https://www.liputan6.com/global/read/2963642/4-kasus-lgbt-di-indonesia-
yang-disorot-dunia
Tuwo, A. G. (2017, Mei 24). 4 Kasus LGBT di Indonesia yang Disorot Dunia.
Retrieved from Liputan 6:
https://www.liputan6.com/global/read/2963642/4-kasus-lgbt-di-indonesia-
yang-disorot-dunia
Wajewasoto. (2010). Kamus Lengkap Inggris Indonesia serta Inggris Indonesia.
Jakarta: Warta.

Anda mungkin juga menyukai