Anda di halaman 1dari 8

JURUSAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MATERNITAS

PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR*

Nama Mahasiswa Shifa Resti Sahara Rumah Sakit BPM Santi Rahayu
Nama Ayah-Ibu Tn. C / Ny. D Tanggal Pengkajian 24/02/2021
Alamat Blandit Timur Jam Pengkajian 11.45 WIB
No. Rekam medik ..................................

Riwayat Persalinan
o BB/TB Ibu 47 kg/ 143 cm, Persalinan di Bidan

Keadaan Bayi Saat Lahir

Lahir tanggal: 24/02/2021 Jam: 10.45 WIB Jenis Kelamin Perempuan

Kelahiran: tunggal/gemelli*)

Apakah bayi prematur : ya tidak

Pengkajian awal bayi baru lahir :


(jika ada salah satu jawaban “tidak” pada pertanyaan dibawah ini, maka dilanjutkan dengan langkah
awal resusitasi)
Apakah bayi menangis : tidak
ya tidak
Apakah ketuban berwarna jernih : tidak
ya
Apakah tonus otot baik :
ya

Tindakan resusitasi: tidak ada...................................................................................................

Plasenta: Berat ±500 gram, Talipusat: Panjang 52 cm

Ukuran: ±20 cm, Jumlah pembuluh darah: lengkap

Kelainan: tidak ada

Pengkajian Fisik
o Umur.......hai 1 jam

Berat Badan 3.300 gr Mulut  Simetris


Panjang Badan 49 cm  Palatum mole
Suhu 36,6 oC  Palatum curum
Lingkar Kepala 33 cm  Gigi
Lingkar Dada 34 cm Hidung  Lubang hidung
Lingkar Perut 37 cm  Keluaran
 Pernafasan cuping hidung

KEPALA Kepala  Lain-lain


Bentuk  Bulat  Molding
 Kaput
 Cephalhematom Leher  Pergerakan leher
Ubun-ubun Besar
Kecil TUBUH
Sutura Warna  Pink
Mata Posisi simetris  Pucat
 Kotoran  Sianosis
 Perdarahan  Kuning
Telinga Posisi simetris
Bentuk normal Pergerakan  Aktif
 Lubang telinga  Kurang
 Keluaran

Dada  Simetris
 Asimetris
 Retraksi
 Seesaw

JANTUNG &
PARU-PARU  normal STATUS NEUROLOGI
Bunyi nafas  ngorok Refleks  Tendon
 lain-lain (dinilai semua)  Moro
Bunyi nafas 33 x/menit  Rooting
Denyut jantung 120x/menit  Menghisap
 Babinski
PERUT  lembek  Menggenggam
 kembung  Menangis
 benjolan  Berjalan
Bising usus.......x/menit  Tonus leher
Lanugo ada...................................................
Vernix ada..................................................... NUTRISI
Mekonium belum .......................................... Jenis makanan  ASI
 PASI
PUNGGUNG  Lain-lain
Keadaan
punggung  simetris

 asimetris ELIMINASI
 Pilonidal dimple BAB Pertama: tgl belum jam ..-.......
Fleksibilitas tulang
 Kelainan...................
punggung BAK Pertama: tgl 24/02/2021 jam sekitar jam 11.20 WIB
.....................................
GENETALIA DATA LAIN YANG MENUNJANG
Laki-laki  Normal (Lab, psikosal, dll)
Tidak ada
 Hypospadius

 Epispadius Kesimpulan
Kategori dan DS dan DO
Testis ........................... Subkategori
Fisiolo Respirasi - Bunyi nafas normal
Perempuan gis - Frekuensi nafas
33x/menit
Labia minora  Menonjol Sirkulasi - Bunyi jantung normal
- Denyut jantung
 Tertutup labia 120x/menit
mayor Nutrisi dan - Bayi hanya
cairan mengkonsumsi ASI
Anus Keluaran....................... Eliminasi - BAK 1x sekitar pukul
11.20 WIB
Kelainan ....................... - BAB/mekonium belum
Aktivitas - Bayi bergerak aktif
dan ketika terganggu
istirahat tidurnya, ketika
keadaan tenang bayi
akan terlelap tidur
- Saat lahir langsung
menangis
- Tonus otot baik

Neurosens - Refleks tendon +


ori - Reflek moro +
- Refleks rooting +
- Refleks menghisap +
- Refleks babinski +
- Refleks menggenggam
+
- Refleks menangis +
- Tonus leher +
Reproduksi - Jenis kelamin
dan perempuan dengan
seksualitas labia minora telah
tertutupi labia mayora
(aterm)
- Tidak ada kelainan
pada genitalia bayi
Lingku Keamanan - Bayi dibedong,
ngan dan dipasangkan topi,
proteksi sarung tangan dan
sarung kaki
- Bayi ditidurkan
dibawah lampu
penghangat
EKSTREMITAS

Jari tangan  Kelainan tidak ada

Jari kaki  Kelainan tidak ada

Pergerakan  Tidak aktif


 Asimetris
 Tremor
 Rotasi paha
Nadi Brachial 120x/menit
Femoral 120x/menit
Posisi Kaki simetris
Tangan simetris
KET: *Bayi baru lahir yang dikaji berusia ≤ 24 jam
Analisa data
Data Etiologi Masalah keperawatan
Ds Proses persalinan normal Risiko hipotermia
- Bayi menangis saat 
lahir Perubahan suhu dari suhu
intra uterin yang stabil ke
Do suhu ruangan
- Bayi lahir normal 
- Bayi lahir aterm Adanya proses kehilangan
- BB 3300 gram suhu tubuh (konveksi,
- TB 49 cm konduksi, radiasi dan
- Warna kulit pink evaporasi)

- Suhu 36,6oC Risiko perubahan drastis
- Frekeunsi nafas suhu tubuh bayi
33x/menit 
- Denyut jantung Proses adaptasi
120x/menit 
- Pergerakan aktif Risiko hipotermia
Ds Proses persalinan normal Risiko infeksi
- 
Pemotongan tali pusat
Do 
- Bayi lahir normal Adanya kerusakan integritas
(imun belum matur) jaringan

- Tali pusat tidak ada Port de entry kuman/bakteri
kemerahan, tidak 
ngrembes Risiko terjadinya
- Warna kulit pink kontaminasi pada luka +
- Frekuensi nafas imunitas bayi belum matur
33x/menit 
- Denyut jantung Risiko infeksi
120x/menit
- Suhu 36,6oC

Prioritas diagnosis keperawatan


1. Risiko hipotermia d.d kurangnya lapisan lemak subkutan, bayi baru lahir
2. Risiko infeksi d.d peningkatan paparan patogen lingkungan, kerusakan integritas
jaringan, imunitas belum matur

Rencana Intervensi Keperawatan


No Dx. Kep SLKI SIKI
1 Risiko Termoregulasi neonatus Regulasi temperatur
hipotermia Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan selama 1x 1. Monitor suhu tubuh bayi
pertemuan diharapkan 2. Monitor frekuensi nadi dan
termoregulasi neonatus nafas bayi
membaik dengan kriteria hasil 3. Monitor warna kulit dan
1. Suhu tubuh meningkat suhu kulit bayi
2. Suhu kulit meningkat 4. Monitor dan catat tanda
3. Frekuensi nadi dan gejala hipotermia
membaik Terapeutik
5. Tingkatkan asupan cairan
dan nutrisi yang adekuat
(ASI)
6. Bedong bayi segera
setelah bayi lahir untuk
mencegah kehilangan
panas
7. Gunakan topi bayi untuk
mencegah kehilangan
panas pada bayi baru lahir
8. Hindari meletakkan bayi di
dekat jendela terbuka atau
di area aliran pendingin
ruangan atau kipas angin
9. Gunakan matras
penghangat, selimut
hangat dan penghangat
ruangan untuk menaikkan
suhu tubuh
Edukasi
10. Jelaskan cara
pencegahan hipotermi
karena terpapar udara
dingin
2 Risiko infeksi Tingkat infeksi Pencegahan infeksi
Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan selama 1x 1. Monitor tanda dan gejala
pertemuan diharapkan tingkat infeksi lokal dan sistemik
infeksi menurun denfan kriteria Terapeutik
hasil 2. Berikan perawatan kulit
1. Kebersihan tangan pada area yang berisiko
meningkat infeksi
2. Kebersihan badan Edukasi
meningkat 3. Jelaskan tanda dan gejaa
3. Demam menurun infeksi
4. Kemerahan menurun 4. Ajarkan mencuci tangan
5. Bengkak menurun yang benar
6. Cairan berbau busuk 5. Ajarkan cara memeriksa
menurun kondisi luka
6. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian
imunisasi

Implementasi dan evaluasi


No dx. kep Implemetasi Evaluasi
1 Risiko 1. Memonitor TTV (RR S
hipoter 33x/menit, denyut jantung - Ibu mengatakan sudah paham
mia 120x/menit, warna kulit dengan apa yang
pink. Suhu 36,6oC, akral diinformasikan
hangat) - bayi tenang
2. Mengajarkan ibu
perawatan untuk O
mempertahankan suhu - bayi tidur dengan nyaman
tubuh - suhu tubuh 36,6oC (normal)
- Cek suhu tubuh bayi - denyut jantung 120x/menit
sesering mungkin/minimal - RR 33x/menit
2 jam sekali - Suhu kulit teraba hangat
- Cek pernafasan bayi - Bayi tidak menggigil
(pernafasan normal bayi Indikator Awal Akhir Target
30-60x/menit ketika
terbangun, dan melambat Suhu Meningk Meningk Meningk
hingga 20x/menit ketika tubuh at at at
tidur. Jika didapatkan hasil Suhu Meningk Meningk Meningk
pernafasan kurang atau kulit at at at
lebih dari itu, segera bawa Frekuen Membaik Membaik Membaik
ke pelayanan kesehatan) si nadi
- Cek warna kulit dan bibir
bayi, jika kebiruan cepat
hangatkan dan bawa ke A
layanan kesehatan Masalah keperawatan risiko hipotermia
- Pertahankan suhu tidak terjadi
ruangan tetap hangat
dengan menutup semua P
bukaan yang - Anjurkan ibu menyusui ASI
memungkinkan udara eksklusif
dingin masuk ruangan - Anjurkan ibu untuk segera
- Pastikan pakaian bayi membawa ke layanan
tetap kering dan bersih kesehatan jika kondisi bayi
- Gunakan selimut dan terlihat tidak sehat
penutup kepala (topi)
- Ganti popok dan baju jika
basah
- Jangan tidurkan bayi
ditempat terbuka
- Amati pergerakan bayi
yang dirasa abnormal
seperti menggigil,
merintih, terlalu diam.
3. Menjelaskan pada ibu
untuk memberikan nutrisi
yang tepat yaitu ASI yang
dapat meningkatkan
massa otot bayi, sehingga
dapat menghangatkan
tubuh dengan cepat
2 Risiko 1. Memonitor TTV (RR S
infeksi 33x/menit, denyut jantung - Ibu mengatakan jika sudah
120x/menit, warna kulit paham dengan yang dijelaskan
pink. Suhu 36,6oC, akral - Ibu mengatakan tidak
hangat) membubuhkan apapun pada
2. Menjelaskan tanda dan tali pusat
gejala infeksi kepada ibu - Ibu membersihkan tali pusat
(demam >3hari, muntah bayi setiap setelah mandi (2x)
muntah, diare, lemas,
merengek terus menerus, O
susah menyusui) - Suhu tubuh 36,6oC
3. Mengobservasi keadaan - Balutan tali pusat bersih
tali pusat (kondisi tali - Integritas kulit baik, tidak ada
pusat bersih, tidak da kemerahan, tidak ada nanah,
kemerahan, tidak ada tidak ada bau, tidak merembes,
pus/nanah, tidak ada bau, tidak ada darah
tidak ada perdarahan) dan - Sudah diberikan vitamin K,
mengajarkan ibu salep mata dan Hb0
bagaimana tanda-tanda - Ibu mempraktikkan cuci tangan
infeksi pada tali pusat dengan benar
- Tanda tali pusat Indikator Awal Akhir Target
terinfeksi : kemerahan, Kebersih Cukup Meningk Meningk
an tangan mening at at
ada pus/nanah, berbau, kat
berdarah Kebersih Mening Meningk Meningk
4. Menjelaskan cara an badan kat at at
perawatan tali pusat Demam Menuru menurun Menurun
- Siapkan air hangat dan n
Kemerah Menuru Menurun Menurun
kapas an n
- Cuci tangan dengan air Bengkak Menuru Menurun Menurun
yang mengalir dan sabun n
(cuci tangan 6 langkah) Cairan Menuru Menurun Menurun
- Bersihkan bagian pangkal berbau n
busuk
tali pusat dengan kasa
yang dimasukkan ke air
hangat, lalu diperas A
- Bersihkan dengan lembut
Masalah keperawatan risiko infeksi
dari arah dalam ke luar tidak terjadi
- Keringkan tali pusat
dengan kasa yang kering P
dengan cara di tap-tap - Anjurkan kepada ibu agar bayi
- Jangan membungkus tali
diimunisasi secara lengkap
pusat dengan ketat dan sesuai jadwal
tidak boleh mengoleskan - Anjurkan kepada ibu untuk
caiarn atau bahan apapun membawa bayi ke layanan
ke tali pusat kesehatan apabila ditemukan
- Jangan membungkus tali
tanda dan gejala infeksi
pusat dengan kassa yang
basah
- Lipat popok dibawah tali
pusat
- Jika terjadi infeksi
(kemerahan, bernanah,
berbau dan berdarah)
dapat diolesi dengan
betadin pada puntung tali
pusat atau dengan ketika
membersihkan tali pusat,
air hangat dapat dicampur
dengan betadin dengan
perbandingan 1:9 (1 untuk
betadin dan 9 untuk air)
5. Menganjurkan ibu
memberikan ASI kepada
bayi untuk meningkatkan
imunitas bayi sehingga
tidak mudah terserang
sakit.

Anda mungkin juga menyukai