Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S DENGAN
BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH)
DI RUANG MELATI RSUD BANGIL
Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Departemen Keperawatan Medikal
Dosen Pembimbing Akademik : Ns. Efris Kartikasari, S.Kep,M.Kep,
Dosen Pembimbing Lahan : Ns.Feris I.H., S.Kep

Disusun Oleh:

Diana Nanda Saputri

20007030111032

Kelompok 2A

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2021
PENGKAJIAN STASE MEDIKAL

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

A. Identitas Klien
Nama : Tn.S . . No. RM : 00253xxx
Usia : 68 tahun Tgl. Masuk : 20/6/2021
Jenis kelamin : Laki-laki Tgl. Pengkajian : 22/6/21 (13.00) WIB
Alamat : Paras Rejo, Pasuruan Sumber informasi : Klien
No. telepon : 085334087xxx Nama klg. yg bisa dihubungi: Ny.S
Status pernikahan : Kawin
Agama : Islam . Status : Istri
Suku : Jawa . Alamat : Paras Rejo, Pasuruan
Pendidikan : SLTA No. telepon : 085334087xxx
Pekerjaan : Karyawan swasta Pendidikan : SD
Lama berkerja :- Pekerjaan : IRT

B. Status kesehatan Saat Ini


1. Keluhan saat MRS : klien mengatakan sulit kencing
2. Keluhan saat pengkajian : klien mengatakan sulit kencing dan pengeluaran hanya sedikit
terkadang disertai darah
3. Lama keluhan : ± 3 hari
4. Kualitas keluhan :
P : BPH
Q : nyeri seperti terbakar
R : perut bagian bawah
S : skala nyeri 10
T : nyeri menetap
5. Faktor pencetus :
6. Faktor pemberat : lanjut usia
7. Upaya yg. telah dilakukan: dibawa ke rumah sakit
8. Diagnosa medis : BPH + retensi urin

C. Riwayat Kesehatan Saat Ini


Klien datang ke RSUD Bangil tanggal 21 Juni 2021 dengan keluhan tidak bisa kencing sejak 3 hari
yang lalu dengan pengeluaran sedikit terkadang disertai darah. Klien mengatakan nyeri pada perut
bagian bawah seperti terbakar dengan skala 10, bladder klien tampak penuh dan membesar.
Kesadaran compos mentis, GCS : 456, T : 36◦C, TD : 130/80 mmHg, N : 90 x/mnt, RR : 20x/mnt.
Klien direncanakan operasi pada tanggal 22 Juni 2021
D. Riwayat Kesehatan Terdahulu
1. Penyakit yg pernah dialami:
a. Kecelakaan (jenis & waktu) : Tidak pernah
b. Operasi (jenis & waktu) : Tidak pernah
c. Penyakit:
 Kronis : tidak ada
 Akut : tidak ada
d. Terakhir masuk RS :
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Tipe Reaksi Tindakan
Tidak ada tidak ada tidak ada
3. Imunisasi:
( ) BCG ( ) Hepatitis
( ) Polio ( ) Campak
( ) DPT (v ) Tidak ingat

4. Kebiasaan:
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
Merokok tidak tidak tidak
Kopi tidak tidak tidak
Alkohol tidak tidak tidak
Obat-obatan yg digunakan: tidak

E. Riwayat Keluarga
Tidak ada
B. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
 Kebersihan Bersih Bersih
 Bahaya kecelakaan minimal tidak dekat dengan jalan raya Tidak
 Polusi Tidak Tidak
 Ventilasi Setiap ruangan memiliki ventilasi Baik
 Pencahayaan Cahaya matahari dapat masuk ke Baik
dalam setiap ruangan Baik

C. Pola Aktifitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit
 Makan/minum 0 0
 Mandi 0 0
 Berpakaian/berdandan 0 0
 Toileting 0 ..................... 0
 Mobilitas di tempat tidur 0 0
 Berpindah 0 0
 Berjalan 0 2
 Naik tangga 4 2
 Total 4 (Mandiri) 4 (Mandiri)
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain,
4 = tidak mampu
Total skor : 0-8: Mandiri, 9-16: Partial care, 17-24: Intermediate care, 25-32: Total care, >32:
Intensive care

D. Pola Nutrisi Metabolik


Rumah Rumah Sakit
 Jenis diit/makanan Padat TKTP
 Frekuensi/pola 3x 3x
 Porsi yg dihabiskan 1 piring 1 piring
 Komposisi menu nasi, ikan, tempe sayur nasi, ayam, sayur
 Pantangan tidak ada tidak ada
 Napsu makan baik baik
 Fluktuasi BB 6 bln. Terakhir tidak terkaji Tidak terkaji
 Jenis minuman air putih air putih
 Frekuensi/pola minum 5x 3x
 Gelas yg dihabiskan 5 gelas ± 1500 cc
 Sukar menelan (padat/cair) tidak tidak
 Pemakaian gigi palsu (area) tidak tidak
 Riw. Masalah penyembuhan luka tidak tidak

E. Pola Eliminasi
Rumah Rumah Sakit
 BAB:
- Frekuensi/pola 1x 1x
- Konsistensi padat padat
- Warna & bau kuning kuning
- Kesulitan tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi tidak ada Tidak ada
 BAK:
- Frekuensi/pola 5-6x dipasang kateter
- Konsistensi cair cair
- Warna & bau kuning terkadang keluar darah
- Kesulitan Tidak ada susah BAK
- Upaya mengatasi Tidak ada dipasang kateter

F. Pola Tidur-Istirahat
Rumah Rumah Sakit
 Tidur siang:Lamanya 1-2 jam Tidak tidur
- Jam …s/d… 13.00-14.00 Tidak ada
- Kenyamanan stlh. Tidur Tidak terkaji Tidak terkaji
 Tidur malam: Lamanya 8 jam 6 jam
- Jam …s/d… 21.00 – 05.00 22.00-04.00
- Kenyamanan stlh. Tidur sering terbangun sering terbangun
- Kebiasaan sblm. Tidur Tidak terkaji Tidak terkaji
- Kesulitan nyeri pada bahu kanan nyeri pada perut bawah
- Upaya mengatasi Mengganti posisi tidur Mengganti posisi tidur

G. Pola Kebersihan Diri


Rumah Rumah Sakit
 Mandi:Frekuensi 2x/hari mandi 1x/hari
- Penggunaan sabun iya menggunakan sabun
 Keramas: Frekuensi 3 hari sekali Tidak keramas
- Penggunaan shampoo iya tidak ada
- Gosok gigi: Frekuensi 2x/hari 2x/hari
- Penggunaan odol iya iya
 Ganti baju:Frekuensi 2x/hari 1x/hari
 Memotong kuku: Frekuensi 1x/minggu Belum potong kuku
 Kesulitan tidak ada lemah
 Upaya yg dilakukan tidak terkaji Dibantu keluarga

H. Pola Toleransi-Koping Stres


1. Pengambilan keputusan: ( ) sendiri () dibantu orang lain, sebutkan: istri dan anak
2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya, perawatan diri, dll):
biaya perawatan tidak terdapat masalah
3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah: klien tidak dapat dikaji
4. Harapan setelah menjalani perawatan: segera pulang ke rumah
5. Perubahan yang dirasa setelah sakit: tidak terkaji

I. Konsep Diri
1. Gambaran diri: tidak terkaji
2. Ideal diri: tidak terkaji
3. Harga diri: tidak terkaji
4. Peran: tidak terkaji
5. Identitas diri : tidak terkaji

J. Pola Peran & Hubungan


1. Peran dalam keluarga : Kepala keluarga
2. Sistem pendukung : istri dan anak
3. Kesulitan dalam keluarga: ( ) Hub. Dengan orang tua ( ) Hub.dengan pasangan
( ) Hub. Dengan sanak saudara ( ) Hub.dengan anak
(v) Lain-lain sebutkan,tidak ada
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS: tidak ada
5. Upaya yg dilakukan untuk mengatasi: Tidak ada

K. Pola Komunikasi
1. Bicara: ( ) Normal ( ) Bahasa utama: Indonesia
( )Tidak jelas ( )Bahasa daerah: Jawa
( ) Bicara berputar-puta ( ) Rentang perhatian:
( ) Mampu mengerti pembicaraan orang lain ( ) Afek:
( ) Lain-lain:
2. Tempat tinggal:
( ) Sendiri
( ) Kos/asrama
(√) Bersama orang lain, yaitu: istri dan anak
3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut: Jawa
b. Pantangan & agama yg dianut: islam
c. Penghasilan keluarga: tidak terkaji

L. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: (√) tidak ada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
(√ ) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti, ....................................................

M. Pola Nilai & Kepercayaan


1. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk Anda, tidak terkaji
2. Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan dirumah (jenis & frekuensi): tidak terkaji
3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS: tidak terkaji
4. Harapan klien terhadap perawat untuk melaksanakan ibadahnya: tidak terkaji

N. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum: lemah


- Tanda-tanda vital: - TD : 130/80 mmHg - Suhu : 360C
- Nadi : 90x/menit - RR : 20 x/menit
- Tinggi badan: ±165 cm; Berat Badan: ±60 Kg
- Kesadaran: sadar, GCS: E4 V5 M6
2. Kepala & Leher
a. Kepala:
- Inspeksi : tidak terdapat massa, rambut sebagian berwarna putih, tidak ada luka
- Palpasi : tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan
b. Mata:
- Inspeksi : Konjungtiva merah, sklera putih, penglihatan jelas, pergerakan pupil normal
c. Hidung:
- Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, , lubang hidung kanan dan
kiri terlihat bersih, tidak ada cairan keluar dari hidung
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
d. Mulut & tenggorokan:
- Inspeksi : Mukosa bibir terlihat lembab, tidak ada perdarahan gusi, lidah tampak bersih, gigi
tampak bersih, warna lidah merah, tidak ada kesulitan menelan
e. Telinga:
- Inspeksi : Telinga kanan dan kiri terlihat simetris, tidak ada penurunan pendengaran, tidak
terdapat luka
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Leher:
- Inspeksi : Tidak tampak distensi vena jugularis, tidak ada kekakuan, tidak terdapat benjolan
di leher
- Palpasi : tidak ada deviasi trakea, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada nyeri
tekan
.
3. Thorak & Dada:
- Jantung
- Inspeksi: bentuk simetris
- Palpasi: ictus kordis teraba di ICS 5 Midclavikula Sinistra
- Perkusi: dullness
- Auskultasi: S1 S2 tunggal, irama regular
- Paru
- Inspeksi: pengembangan dada simetris
- Palpasi: ekspansi dada simetris, tampak penarikan dinding dada
- Perkusi: sonor
- Auskultasi: Wheezing (-), ronkhi (-)
4. Payudara & Ketiak
Tidak terkaji
5. Punggung & Tulang Belakang
Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan
6. Abdomen
- Inspeksi: rounded, tidak ada lesi
- Auskultasi: bising usus 15x/mnt
- Perkusi: timpani
- Palpasi: bladder penuh, terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah
7. Genetalia & Anus
Terpasang kateter
8. Ekstermitas
- Atas: bentuk simetris, CRT < 2 dtk, kekuatan otot 5|5
- Bawah: bentuk simetris, kekuatan otot 5|5
9. Sistem Neorologi
GCS: E4 V5 M6
10. Kulit & Kuku
Kulit:
- Inspeksi : Warna kulit terlihat sawo matang, tidak ada lesi
- Palpasi : akral hangat
Kuku:
- Inspeksi : pendek, bersih
- Palpasi : CRT <2 detik

O. Hasil Pemeriksaan Penunjang


a) Hasil USG Abdomen :
- Buli : tampak batu multiple (diameter rata-rata 1,0 cm)
- Prostat : ukuran membesar dengan volume 51,61 ml
Kesan : vesicolithiasis, BPH

b) HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM


TANGGAL JENIS PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN KETERANGAN
URINALISIS
22/6/2021 Urin Lengkap
Glukosa Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Berat Jenis 1,025 1000
Darah Positif 1 Negatif
pH 7,5 5
Protein Positif 2 Negatif
Urobilinogen Negatif <=0,2
Nitrit Negatif Negatif
Leukosit 500 Negatif
Sedimen Urin
Eritrosit 268,60 ≤ 13,1
Lekosit 966,50 ≤ 9,2
Epitel 66,60 ≤ 5,7
Warna Kuning
Silinder 12,14 ≤ 2,25
Bakteri 1194,00 ≤ 11,4

P. Terapi

22 Juni 2021 23 Juni 2021


- RDS 1000 ml/24 jam - RDS 1000 ml/24 jam
- RL 1000 ml/24 jam - RL 500 ml/24 jam
- Antrain 3x1 gr - Antrain 3x1 gr
- Ondansetron 3x4 mg - Ondansetron 3x4 mg
- Kalnex 3x500 mg - Kalnex 3x500 mg
- Fosmicin 2x2 gr - Fosmicin 2x2 gr
- Lasix 2x1 gr - Lasix 2x1 gr
- Phetidin 10 mg
- Futrolit 21 tpm
- Dexketoprofen 3x1
- Asam tranexamat 3x500 mg
- Fosmicin 2x2 gr

Tambahan :

- Reinpid 0,5 mg
Mengandung Dutasteride yang digunakan untuk
pengobatan dan pencegahan hiperplasia prostat jinak (BPH)
melalui perbaikan gejala, penurunan ukuran prostat,
perbaikan kecepatan aliran urin, dan penurunan risiko
retensi urin akut dan penurunan kebutuhan bedah yang
terkait dengan BPH. Pengobatan BPH derajat sedang sampai
berat dalam kombinasi dengan terapi penyekat alfa pada
pria dengan pembesaran prostat
- Prostam 0,4 mg
obat dengan kandungan zat aktif Tamsulosin yang
digunakan untuk terapi pembesaran prostat jinak (BPH)
pada pria dewasa.

Tamsulosin HCl termasuk obat golongan 5-alpha-reductase-


inhibitors yang bekerja dengan mengurangi kandungan
hormon dihydrotestosterone (DHT) yang mempengaruhi
pembesaran kelenjar prostat, sehingga gejala-gejala seperti
sulit buang air kecil dan ketidaknyamanan pada kandung
kemih dapat dikendalikan

Q. Persepsi Klien Terhadap Penyakitnya


Tidak dapat dikaji

R. Kesimpulan
Klien terdiagnosa BPH dan direncanakan operasi TURP pada tanggal 22 Juni 2021.

ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem

PRE OP

1. DS : Usia >50 tahun (67 tahun), Jenis Gangguan


Kelamin laki - laki Eliminasi Urin
- Klien mengatakan sulit ↓
kencing Produksi hormone terstosteron ↓ dan
- Klien mengatakan nyeri saat esterogen ↑
kencing, dengan pengeluaran ↓
sedikit dan terkadang keluar Poliferasi sel-sel prostat >>
darah. ↓
DO : BPH

- Hasil USG Abdomen : Penyempitan lumen uretra
vesikolitiasis dan BPH ↓
Tekanan intravesikel meningkat

Otot detrusor hipertrofi (fase
kompensasi)

Residu urin dalam VU >>

Dekompensasi otot detrusor (otot
melemah, tidak mampu kontraksi
lagi)

Berkemih

- Sulit kencing, nyeri saat
kencing, dan sampai
mengganggu tidurnya
- Sering kencing, terkadang nyeri,
kencing hanya sedikit – sedikit
- Frekuensi berkemih 10-12x/ hari

Retensi urin

Gangguan Eliminasi Urin

2. DS: Usia >50 tahun (67 tahun), Jenis Nyeri Akut


Kelamin laki - laki
- Klien mengatakan merasa nyeri

saat kencing
Produksi hormone terstosteron ↓ dan
P : BPH esterogen ↑
Q : nyeri seperti terbakar
R : perut bagian bawah

deket Poliferasi sel-sel prostat >>
S : skala nyeri 10 ↓
T : nyeri menetap BPH

DO: Penyempitan lumen uretra

- Palpasi abdomen : bladder penuh
Tekanan intravesikel meningkat
- Tampak meringis kesakitan

Otot detrusor hipertrofi (fase
kompensasi)

Residu urin dalam VU >>

Dekompensasi otot detrusor (otot
melemah, tidak mampu kontraksi
lagi)

Berkemih

Mengaktifkan reseptor nyeri di SSP
(Otak)

Klien mengatakan merasa nyeri saat
kencing

Nyeri Akut

POST OP

1. S: Nyeri akut
Pasien mengatakan neyri pada daerah
kelamin
O:
P: post op
Q : seperti tusuk tusuk
R : kelamin
S:6
T : hilang timbul
GCS : 456,
T : 36◦C,
TD : 120/90 mmHg,
N : 90 x/mnt,
RR : 20x/mnt
S: Resiko infeksi
Pasien mengatakan neyri pada daerah
kelamin
O:
GCS : 456,
T : 36◦C,
TD : 120/90 mmHg,
N : 90 x/mnt,
RR : 20x/mnt
Hasil lab :

Urinalisis : protein (+), darah (+), pH


(↑), eritrosit (↑) , lekosit (↑), epitel (↑)
DAFTAR PUSTAKA
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
(SDKI). Edisi 1, Jakarta Selatan: DPP PPNI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI). Edisi 1, Jakarta Selatan: DPP PPNI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI). Edisi 1, Jakarta Selatan: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai