TENTANG
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
2
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
3
MEMUTUSKAN
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
4
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
6. Dewan Pengawas adalah Dewan yang mewakili Pemilik, terdiri dari Ketua
dan Anggota yang bertugas melakukan Pengawasan terhadap pengelolaan
Rumah Sakit yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola dan memberikan nasihat
kepada Pejabat Pengelola dalam menjalankan kegiatan pengelolaan Rumah
Sakit.
8. Komite Medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola
klinis (clinical governance) agar staf medis di rumah sakit terjaga
profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
5
medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.
10. Rapat Tahunan Dewan Pengawas adalah rapat yang diselenggarakan oleh
Pemilik atau Dewan Pengawas setiap tahun sekali.
11. Rapat Khusus Dewan Pengawas adalah rapat yang diselenggarakan oleh
Pemilik atau Dewan Pengawas di luar jadwal rapat rutin untuk mengambil
keputusan hal-hal yang dianggap khusus.
12. Dokter adalah dokter dan/atau dokter spesialis yang melakukan pelayanan di
Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Bandar Lampung.
14. Dokter tetap atau dokter purna waktu adalah dokter dan/atau dokter spesialis
yang sepenuhnya bekerja di RS Bhayangkara Tk.III Bandar Lampung.
15. Dokter Tamu adalah dokter yang bukan berstatus sebagai pegawai
Bhayangkara Tk.III Bandar Lampung, yaitu dokter dan/atau dokter spesialis
yang diundang/ditunjuk karena kompetensinya untuk melakukan atau
memberikan pelayanan medis dan tindakan medis di Bhayangkara Bandar
Lampung untuk jangka waktu dan/atau kasus tertentu.
16. Dokter Kontrak dan/atau Dokter Mitra BLU adalah dokter, baik dokter dan/atau
dokter spesialis yang diangkat dengan status tenaga Kontrak dan/atau tenaga
Mitra BLU di Bhayangkara Tk.III Bandar Lampung, yang ditetapkan dengan
Keputusan Karumkit dengan masa kerja untuk jangka waktu tertentu.
17. Sub Komite adalah kelompok kerja yang dibentuk oleh Komite Medik, yang
bertugas untuk mengatasi masalah khusus, yang ditetapkan dengan
Keputusan Karumkit Bhayangkara Tk.III Bandar Lampung atas usul Komite
Medik.
18. Kewenangan Klinis (clinical privilege) adalah hak khusus seorang tenaga
kesehatan untuk melakukan sekelompok pelayanan kesehatan tertentu dalam
lingkungan rumah sakit tertentu berdasarkan surat penugasan klinis yang
diberikan oleh Karumkit.
19. Surat Penugasan Klinis (clinical appointment) adalah surat yang diterbitkan
oleh Karumkit kepada seorang tenaga kesehatan untuk melakukan
sekelompok pelayanan kesehatan di rumah sakit berdasarkan daftar
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
6
kewenangan klinis yang ditetapkan bagi tenaga kesehatan tersebut.
20. Kredensial (credentialing) adalah proses evaluasi oleh rumah sakit terhadap
calon tenaga kesehatan untuk menentukan apakah yang bersangkutan layak
diberi kewenangan klinis (clinical privilege) tertentu dalam lingkungan rumah
sakit dalam jangka waktu 1 (Satu) tahun.
21. Orientasi, orientasi staf baru yang ditetapkan di Rumah Sakit Bhayangkara
Tk.III Bandar Lampung terdiri dari orientasi umum dan orientasi khusus
dengan waktu pelaksanaan 3 hari untuk orientasi umum dan 3 bulan untuk
orientasi khusus, evaluasi orientasi dilaksanakan setelah masa orientasi selesai
sebelum ditetapkan sebagai pegawai.
22. Orientasi, orientasi siswa magang dilaksanakan 2 hari untuk orientasi umum
dan dilaksanakan 3 hari untuk orientasi khusus, evaluasi orientasi
dilaksanakan pada akhir masa magang.
24. Audit Medis adalah upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu
pelayanan medis yang diberikan kepada pasien dengan menggunakan rekam
medisnya yang dilaksanakan oleh profesi medis.
25. Peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing Staf Bylaws) adalah peraturan
penyelenggaraan profesi staf Keperawatan dan mekanisme tata kerja Komite
Keperawatan.
26. Komite Keperawatan adalah wadah non struktural rumah sakit yang
mempunyai fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan
profesionalisme tenaga Keperawatan melalui mekanisme kredensial,
penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi.
27. Kewenangan Klinis adalah uraian intervensi Keperawatan dan kebidanan yang
dilakukan oleh tenaga Keperawatan sesuai degan area praktiknya.
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
7
28. Penugasan Klinis adalah penugasan yang diberikan oleh Kepala Rumah Sakit
Bhayangkara Tk.III Bandar Lampung terhadap staf Keperawatan untuk
melakukan asuhan Keperawatan atau asuhan kebidanan di Rumah Sakit
Bhayangkara Bandar Lampung berdasarkan daftar kewenangan klinis.
29. Rapat Kerja, yaitu rapat yang dilaksanakan 1 (satu) kali dalam setahun untuk
membahas rencana kerja.
30. Rapat Pleno, yaitu rapat koordinasi yang diadakan untuk mengeluarkan
rekomendasi Keperawatan.
31. Sidang Tahunan, yaitu sidang yang dilakukan oleh Komite Keperawatan untuk
melakukan evaluasi terhadap program kerja yang telah dilaksanakan.
Pasal 2
2. Tujuan dari peraturan ini guna tercapainya suatu kemampuan dan mutu
pelayanan Rumkit Bhayangkara Tk.III Bandar Lampung yang sesuai dengan
standar, sehingga dapat memberikan pelayanan yang prima, efektif, dan
efisien.
Pasal 3
dan spiritual;
5. akuntabilitas, yaitu tindakan yang dilakukan secara terukur dan dapat
dipertanggungjawabkan;
6. nesesitas, yaitu tindakan yang tidak dapat dihindarkan dan harus dilakukan
untuk keselamatan pasien; dan
7. transparan, yaitu setiap tindakan medik yang dilakukan disampaikan kepada
pasien secara terbuka.
BAB II
Pasal 4
1. Nama
Nama Rumah Sakit ini adalah Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Bandar Lampung
sebagai Rumah Sakit milik Kepolisian Daerah Lampung di Bandar Lampung di
bawah pembinaan Biddokkes Polda Lampung.
b. Misi
1. Mengedepankan profesionalisme dalam memberikan layanan kesehatan;
2. Meningkatkan kompetensi SDM dengan mengikuti perkembangan ilmu
terkini;
3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang lebih modern.
3. Motto
Bekerja dengan cermat dan sepenuh hati.
4. Nilai Dasar :
RS Bhayangkara Tk.III Bandar Lampung mengacu pada nilai dasar yang digariskan
oleh Biddokkes Polda Lampung selaku Pembina Fungsi.
a. Disiplin
Memahami dan melaksanakan kewajiban sebagai anggota Polri / PNS dengan
penuh tanggung jawab.
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
9
b. Keterbukaan (Tranparancy)
5. Tujuan
a. Meningkatkan kwalitas pelayanan di seluruh unit Rumah Sakit;
b. Terbentuknya Pusat Pelayanan Terpadu dalam memberikan Pelayanan
Medis dan Medico Legal terhadap semua korban tindak kekerasan terhadap
perempuan dan anak;
c. terwujudnya pelayanan Dokpol yang prima untuk kepentingan tugas
kepolisian
d. Melaksanakan peningkatan Pemberian Pelayanan Kesehatan yang
Profesional;
e. Berkembangnya Rumah Sakit dan meningkatnya Status Rumah Sakit;
f. Terwujudnya Rumah Sakit sebagai rujukan kasus Perinatologi dan Urologi.
7. Strategi
Sasaran Strategi RS Bhayangkara Tk.III Bandar Lampung dalam rangka
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
10
mewujudkan penyelenggaraan kedokteran kepolisian dan kesehatan kepolisian
8. Program
Adapun Program-program indikatif sebagai berikut:
a. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit;
b. Mengoptimalkan standar sarana dan prasarana rumah sakit;
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
11
c. Mengoptimalkan pemasaran rumah sakit;
Pasal 5
1. Sejarah Pendirian
a. Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Bandar Lampung didirikan pada bulan
Oktober Tahun 2004 berada di Jalan Pramuka 88 Rajabasa Bandar
Lampung. Diresmikan oleh Kapolda Lampung Brigjen. Pol. Drs. Rasyid
Ridho, SH,MH didampingi oleh Kapusdokkes Brigjen. Pol. Dr. Bambang
Ibnu.
b. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor:KEP./1794/IX/2019 tanggal 30 September 2019 tentang Peningkatan
Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Negara Republik Indonesia;
c. Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor: 632/IV.41/HK/2016 tanggal 08
Agustus 2016 ttg Pemberian izin operasional dan Penetapan Kelas Tipe C
Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung;
d. Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Bhayangkara TK.III Polda Lampung
Nomor:KARS-SERT/1040/VII/2020 tanggal 18 Desember 2020;
e. Keputusan Kementerian Keuangan Nomor:904/KMK.05/2018 tentang
Penetapan Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Polda Lampung pada Kepolisian
Negara Republik Indonesia sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan
Pola Keuangan Badan Layanan Umum.
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
12
BAB III
Pasal 6
BAB IV.....
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
13
BAB IV
Pasal 7
Pasal 8
f.pelayanan.....
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
14
Pasal 9
Pasal 10.....
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
15
Pasal 10
2. Unit pelayanan medik lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas);
b. Tempat Perawatan Sementara (TPS);
c. poliklinik induk;
d. poliklinik; dan
e. poliklinik pembantu.
Pasal 11
BAB V
Pasal 12
2. Peraturan ini urutannya berjenjang, sehingga peraturan yang lebih rendah tidak
boleh bertentangan dengan yang lebih tinggi
Pasal 13.....
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
16
Pasal 13
Pasal 14
Keputusan
Pasal 15
Pengumuman
BAB VI
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 16
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
17
Pasal 17
Pasal 18
Bagian Kedua
Unsur Pimpinan
Pasal 20
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
18
Pasal 21
Bagian Ketiga
Pasal 22
Pasal 24
Bagian Keempat
Unsur Pelaksana Utama
Pasal 25
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
21
5. IRJA;
6. KESGILUT;
7. WATTAH;
8. PPT;
9. FORENSIK;
10. NARKOBA.
Pasal 26
5. Tugas dan tanggung jawab unsur dalam susunan organisasi diatur dalam
Struktur dan Tata Kerja Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Polda Lampung di
Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Lampung.
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
22
BAB VII
PENERIMAAN STAF
Pasal 27
BAB VIII
Pasal 28
ORIENTASI
3. Sasaran Orientasi:
a. Karyawan Baru melalui orientasi umum dan khusus;
b. Karyawan yang melalui mutasi melakukan orientasi khusus.
BAB IX
Pasal 29
1. Komite medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola
klinis (clinical governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga
profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi
medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis sesuai dengan
PERMENKES Nomor 755/MENKES/PER/IV/2011.
2. Komite Medik dibentuk oleh Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Polda
Lampung;
Pasal 30
Pasal 31
Pasal 32
3. Dalam melaksanakan tugas memelihara mutu profesi staf medis komite medik
memiliki fungsi sebagai berikut:
a. pelaksanaan audit medis;
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
25
b. rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka pendidikan
berkelanjutan bagi staf medis;
c. rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan berkelanjutan
bagi staf medis rumah sakit tersebut; dan
d. rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi staf medis yang
membutuhkan.
4. Dalam melaksanakan tugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf
medis komite medik memiliki fungsi sebagai berikut:
a. pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran;
b. pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan pelanggaran disiplin;
c. rekomendasi pendisiplinan pelaku profesional di rumah sakit; dan
d. pemberian nasehat/pertimbangan dalam pengambilan keputusan etis pada
asuhan medis pasien.
Pasal 33
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
26
Pasal 34
Pasal 35
5. Sub Komite Kredensial melakukan rekredensial bagi setiap staf medis yang
mengajukan permohonan pada saat berakhirnya masa berlaku Surat
Penugasan Klinis atau saat ada perubahan profesi dan jenjang keilmuan.
Pasal 36
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
27
2. Berkas permohonan staf medis yang telah lengkap disampaikan oleh Kepala
Rumah Sakit kepada Komite Medik;
3. Kajian terhadap formulir daftar rincian Kewenangan Klinis yang telah diisi oleh
pemohon;
8. Sub Komite Kredensial melakukan rekredensial bagi setiap staf medis yang
mengajukan permohonan pada saat berakhirnya masa berlaku Surat
Penugasan Klinis (SPK).
Pasal 37
Untuk menjaga mutu profesi para staf medis, Komite Medik mempunyai peran
melakukan audit medis, merekomendasikan pendidikan berkelanjutan dan
memfasilitasi proses pendampingan staf medis melalui Sub Komite Mutu Profesi.
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
28
Pasal 38
Pasal 39
Pasal 40
Peran Komite Medik dalam upaya pendisiplinan staf medis dilakukan oleh Sub
Komite Etika dan Disiplin Profesi.
Pasal 41
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
30
Pasal 42
1. Dalam melaksanakan tugasnya, Sub Komite Etika dan Displin Profesi memiliki
semangat yang berlandaskan :
a. peraturan internal rumah sakit;
b. peraturan internal staf medis;
c. etika rumah sakit;
d. norma etika medis dan norma-norma bioetika;
2. Tolok ukur dalam upaya pendisiplinan perilaku profesional staf medis yaitu:
a. pedoman pelayanan kedokteran di rumah sakit;
b. prosedur kinerja pelayanan di rumah sakit;
c. daftar Kewenangan Klinis di rumah sakit;
d. kode etik kedokteran Indonesia;
e. pedoman perilaku profesional kedokteran/buku penyelenggaraan praktik
kedokteran yang baik;
f. pedoman pelanggaran disiplin kedokteran yang berlaku di Indonesia;
g. pedoman pelayanan medik/klinik;
h. standar prosedur operasional asuhan medis.
3. Penegakan disiplin profesi dilakukan oleh sebuah panel yang dibentuk oleh
Ketua Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi. Panel terdiri dari 3 orang staf
medis atau lebih dalam jumlah ganjil dengan susunan sebagai berikut :
a. 1 (satu) orang dari Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi yang
memiliki disiplin ilmu yang berbeda dari yang diperiksa;
b. 2 (dua) orang atau lebih staf medis dari disiplin ilmu yang sama dengan
yang diperiksa dapat berasal dari dalam rumah sakit atau luar rumah
sakit, baik atas permintaan Komite Medik dengan persetujuan Kepala
Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung atau Kepala Rumah Sakit
terlapor.
5. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi menyusun materi kegiatan pembinaan
profesionalisme kedokteran. Pelaksanaan pembinaan profesionalisme
kedokteran dapat diselenggarakan dalam bentuk ceramah, diskusi,
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
32
simposium, lokakarya yang dilakukan oleh unit kerja rumah sakit seperti unit
pendidikan dan penelitian atau Komite Medik.
Bab 43
2. Rapat Rutin dipimpin oleh Ketua Komite Medik atau Sekretaris apabila ketua
tidak dapat hadir;
3. Rapat Rutin dinyatakan sah apabila dihadiri oleh paling sedikit 2/3 (dua per
tiga) anggota Komite Medik atau dalam hal kuorum tersebut tidak tercapai
maka Rapat dinyatakan sah setelah ditunda dalam batas waktu 15 menit,
selanjutnya rapat dianggap kuorum;
4. Setiap Rapat khusus dan rapat tahunan wajib dihadiri oleh pejabat pengelola
Rumah Sakit dan pihak-pihak lain yang ditentukan oleh Ketua Komite Medik;
6. Dalam hal jumlah suara yang diperoleh adalah sama maka Ketua berwenang
untuk menyelenggarakan pemungutan suara ulang;
7. Perhitungan suara hanyalah berasal dari anggota Komite Medik yang hadir;
dimaksud pada ayat (1) tidak diterima dalam rapat maka usulan tersebut tidak
dapat diajukan lagi dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak saat
ditolaknya usulan tersebut.
Pasal 44
Rapat Khusus
2. Undangan rapat khusus harus disampaikan oleh ketua komite medik kepada
seluruh anggota paling lambat 24 (dua puluh empat) jam sebelum rapat
dilaksanakan;
4. Rapat khusus yang diminta oleh anggota staf medis sebagaimana dimaksud
ayat (2) huruf a harus dilakukan 7 (tujuh) hari setelah diterimanya surat
permintaan rapat tersebut.
Pasal 45
Rapat Tahunan
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
34
BAB X
Pasal 46
Pasal 47
Pasal 48
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
35
Pasal 49
Pasal 50
Pasal 51
Pasal 52
Pasal 53
6. Sub Komite Kredensial melakukan rekredensial bagi setiap staf medis yang
mengajukan permohonan pada saat berakhirnya masa berlaku Surat
Penugasan Klinis (SPK).
Pasal 54
naga keperawatan;
c. melakukan review terkait asuhan keperawatan;
d. memfasilitasi proses pendampingan tenaga keperawatan sesuai kebutuhan.
Pasal 55
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
39
Pasal 56
Rapat
2. Rapat Koordinasi Keperawatan terdiri dari: Rapat Kerja, Rapat Rutin, Rapat
Pleno, dan Sidang tahunan;
3. Rapat Kerja:
a. rapat Kerja Keperawatan dilaksanakan dalam setahun sekali dan bersifat
terbuka;
b. rapat Kerja Keperawatan dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau
Kepala Bidang Keperawatan dan dihadiri oleh Sekretaris Komite
Keperawatan;
c. sub komite, kasi keperawatan, panitia-panitia keperawatan dan kepala
ruang keperawatan;
d. agenda rapat kerja adalah membuat rencana kerja keperawatan dalam 5
(lima) tahun.
4. Rapat Rutin
a. rapat rutin keperawatan dilaksanakan 3 (tiga) bulan sekali diikuti oleh
Bidang Keperawatan, Komite Keperawatan, Kepala Ruang Keperawatan
dan seluruh anggota Komite Keperawatan;
b. agenda rapat rutin adalah membahas masalah-masalah Keperawatan;
c. rapat rutin Keperawatan dipimpin oleh Kepala Bidang Keperawatan atau
Ketua Komite Keperawatan.
5. Rapat Pleno
a. rapat pleno keperawatan diadakan sewaktu-waktu bila dibutuhkan;
b. rapat pleno dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau Kepala Bidang
Keperawatan dan dihadiri oleh Sekretaris Komite Keperawatan, Sub
Komite dan Kasi Keperawatan;
c. agenda rapat pleno adalah membahas persoalan etik dan displin staf
keperawatan.
6. Sidang Tahunan
a. Sidang tahunan Keperawatan diadakan satu kali dalam setahun;
b. sidang Tahunan dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau Kepala
Bidang Keperawatan dan dihadiri oleh Sekretaris Komite Keperawatan,
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
40
BAB XI
KREDENSIAL
2. Kewenangan Klinis (clinical privilege) adalah hak khusus seorang staf medik
untuk melakukan sekelompok pelayanan medis tertentu dalam lingkungan
rumah sakit tertentu berdasarkan surat penugasan klinis yang diberikan oleh
Karumkit.
BAB XII
REKREDENSIAL
2. Staf klinis yang hampir habis masa berlaku Surat Penugasan Klinisnya dapat
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
42
Pasal 57
Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan klinis (clinical appointment)
habis masa berlakunya atau dicabut oleh Karumkit. Surat penugasan klinis untuk
setiap staf klinis yang berhak mendapatkan kewenangan klinis memiliki masa
berlaku selama maksimal 5 tahun sejak diterbitkan.
Pasal 58
2. Kewenangan klinis tertentu seorang staf klinis yang diakhiri, Komite Medik dan
Komite Keperawatan sesuai dengan staf klinis yang bersangkutan akan
meminta Subkomite Mutu Profesi untuk melakukan pembinaan agar
kompetensi yang bersangkutan pulih kembali. Yang kemudian dapat
merekomendasikan kembali kepada Karumkit untuk pemberian kembali
kewenangan klinis tertentu setelah melalui proses pembinaan.
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
43
BAB XIII
Pasal 59
1. Unit Penjamin Mutu dan Keselamatan Pasien (UPMKP) dibentuk oleh Kepala
Rumah Sakit;
2. Susunan Unit Penjamin Mutu dan Keselamatan Pasien (UPMKP) terdiri dari :
a. ketua UPMKP
b. koordinator :
1. koordinator mutu klinik;
2. koordinator mutu manajemen;
3. koordinator keselamatan pasien.
3. Masa tugas Unit Penjamin Mutu dan Keselamatan Pasien (UPMKP) pada
Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung selama 3 (tiga) tahun.
Pasal 60
Manajemen;
b. mengevaluasi implementasi SPO administrasi dan sumber daya;
c. berkoordinasi dengan unit terkait dakam penyelenggaraan pemantauan
indikator mutu manajemen;
d. menganalisa hasil pencapaian indikator dan membuat laporan hasil
pemantauan mutu manajemen;
e. menyelenggarakan kegiatan sosialisasi internal rumah sakit tentang
pencapaian indikator manajemen;
f. menyusun dan mendistribusikan bahan rekomendasi terhadap pencapaian
hasil pemantauan mutu manajemen;
g. menghadiri rapat, pertemuan, workshop dan atau seminar terkait
pengembangan mutu manajemen baik internal atau eksternal rumah
sakit;
h. menyusun dan melaksanakan panduan pelaksanaan validasi data internal
khusus indikator mutu manajemen;
i. mengkoordinasikan penyelenggaraan pengembangan, inovasi dan gugus
kendali;
j. membuat laporan kegiatan pengembangan, inovasi dan gugus kendali
mutu.
BAB XIV
Pasal 61
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
46
2. Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja yang ada.
BAB XV
TATA KERJA
Pasal 62
5. Setiap laporan yang diterima oleh Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional
dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan perubahan untuk
menyusun laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada
bawahan;
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
47
BAB XVI
Pasal 63
Tujuan Pengelolaan
Pasal 64
Pengangkatan Pegawai
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
48
Pasal 65
Perpindahan Pegawai
1. Perpindahan Pegawai Negeri Pada Polri dan Non Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan rumah sakit dilaksanakan dengan tujuan untuk peningkatan
kinerja dan pengembangan karir.
2. Perpindahan dilaksanakan dengan mempertimbangkan :
a. penempatan seseorang pada pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan
dan keterampilannya;
b. masa kerja diunit tertentu;
c. pengalaman pada bidang tugas tertentu;
d. kegunaannya dalam menunjang karir;
e. kondisi fisik dan pesikis pegawai.
Pasal 66
Pemberhentian Pegawai
Pasal 67
1. Pemberian cuti dan Izin pegawai berstatus Pegawai Negeri Sipil pada Polri
diberikan sesuai dengan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Tata cara pemberian cuti izin
dilingkungan Kepolisian Negara republik Indonesia;
1. Maksud disusunnya Peraturan Internal Staf Medis adalah agar Komite Medik
dapat menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical
Governance) melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi, dan
penegakan disiplin profesi.
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
50
TATA CARA REVIEW DAN PERBAIKAN PERATURAN INTERNAL
STAF MEDIS
Pasal 68
2. Waktu perubahan peraturan internal staf medis ini dilakukan paling lama
setiap 3 (tiga) tahun;
3. Perubahan yang dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Komite Medik Rumah
Sakit Bhayangkara Polda Lampung;
Pasal 69
Untuk melaksanakan tata kelola klinis diperlukan aturan-aturan profesi bagi staf
medis secara tersendiri diluar Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff
Bylaws). Aturan profesi tersebut antara lain:
BAB XVIII
Pasal 70
2. Kewenangan Klinis seperti dimaksud pada ayat (1) adalah berupa Surat
Penugasan Klinis (SPK).
Pasal 71
b. memiliki ijin praktek dari Dinas Kesehatan setempat yang masih berlaku.
3. kegiatan penjagaan mutu profesi:
a. menjadi anggota organisasi yang melakukan penilaian kompetensi bagi
anggotanya;
b. berpartisipasi aktif dalam proses evaluasi mutu klinis.
4. kualifikasi personal:
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
52
a. riwayat disiplin dan etik profesi;
b. keanggotaan dalam perhimpunan profesi yang diakui;
c. keadaan sehat jasmani dan mental, termasuk tidak terlibat penggunaan
obat terlarang dan alkohol yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan
terhadap pasien;
d. riwayat keterlibatan dalam tindakan kekerasan;
e. memiliki asuransi proteksi profesi.
5. pengalaman di bidang keprofesian:
a. riwayat tempat pelaksanaan praktik profesi;
b. riwayat tuntutan medis atau klaim oleh pasien selama menjalankan
profesi.
Pasal 72
Pasal 73
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
53
Pasal 74
BAB XIX
Pasal 75
2. Tanpa Surat Penugasan Klinis (SPK) maka seorang staf medis tidak dapat
menjadi anggota kelompok (member) staf medis sehingga tidak boleh
melakukan pelayanan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
54
BAB XX
Pasal 76
Pasal 77
AUDIT MEDIS
3. Dalam hal terdapat laporan kejadian dengan dugaan kelalaian seorang staf
medis, mekanisme yang digunakan adalah mekanisme disiplin profesi,
bukannya mekanisme audit medis;
5. Audit medis yang dilakukan oleh rumah sakit adalah kegiatan evaluasi profesi
secara sistemik yang terdiri dari kegiatan review, surveillance dan assessment
terhadap pelayanan medis di rumah sakit;
Setiap dokter/staf medis yang akan melakukan asuhan pasien di RS. Bhayangkara
TK. III Polda Lampung bila melakukan tindakan yg tidak sesuai dengan
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
56
standar pelayanan maka akan dilakukan evaluasi dengan melakukan audit medis.
Evaluasi mutu pelayanan staf medis dilakukan secara terus menerus dengan
melakukan audit medis oleh sub komite mutu dan profesi dan sub komite etika
dan disiplin. Audit medis dilakukan sewaktu waktu jika ada temuan tindakan
medis yang tidak sesuai dengan standar pelayanan sesegera mungkin akan di
evaluasi.
BAB XXI
SKF Pasal 78
Bagian Kedua
Tugas Staf Keperawatan Fungsional
Pasal 79
Bagian Ketiga
Pembinaan dan Pengawasan
Pasal 80
Pasal 81
3. Pembinaan dan pengawasan terkait mutu profesi, disiplin profesi, etika profesi
dilakukan dengan audit Keperawatan Fungsional, yang diarahkan untuk:
a. meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh staf
Keperawatan Fungsional;
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
58
b. meningkatkan etika dan disiplin pelayanan oleh staf Keperawatan
Fungsional;
c. melindungi masyarakat atau pasien atas tindakan yang dilakukan oleh staf
Keperawatan Fungsional.
Pasal 82
BAB XXII
KEWENANGAN KLINIS
Pasal 83
Pasal 84
a. clinical appraisal (tinjauan atau telaah hasil proses kredensial) berupa surat
rekomendasi;
b. standar profesi dari organisasi profesi;
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
59
c. standar pendidikan;
d. standar kompetensi dari kolegium.
Pasal 85
2. Dalam hal dijumpai kesulitan menentukan kewenangan klinis dan atau apabila
suatu pelayanan Keperawatan Fungsional dapat dilakukan oleh staf
Keperawatan Fungsional dari jenis spesialisasi yang berbeda maka untuk
pelayanan Keperawatan Fungsional tertentu Komite Keperawatan dapat
meminta informasi atau pendapat dari Mitra Bestari.
Pasal 86
2. Dalam hal dijumpai kesulitan menentukan kewenangan klinis dan atau apabila
suatu pelayanan Keperawatan Fungsional dapat dilakukan oleh staf
Keperawatan Fungsional dari jenis spesialisasi yang berbeda maka untuk
pelayanan Keperawatan Fungsional tertentu Komite Keperawatan dapat
meminta informasi atau pendapat dari Mitra Bestari.
Pasal 87
Pasal 88
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
60
2. Sesuai dengan permohonan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) maka
Karumkit akan meminta Komite Keperawatan untuk melakukan rekredensial.
BAB XXIII
PENUGASAN KLINIS
Pasal 89
Pasal 89 a
3. Penugasan klinis dapat berakhir sebelum jangka waktu berakhirnya dalam hal:
a. ijin praktik yang bersangkutan sudah tidak berlaku;
b. kondisi fisik atau mental staf Keperawatan Fungsional yang bersangkutan
tidak mampu lagi melakukan pelayanan Keperawatan Fungsional;
c. staf Keperawatan Fungsional tidak memenuhi kriteria dan syarat-syarat
yang ditetapkan dalam kewenangan klinis yang dicantumkan dalam
penugasan klinis;
Kerahasian Pasien
Pasal 92
Informasi Medis
2. Informasi medis yang harus diungkapkan dengan jujur dan benar adalah
mengenai :
a. keadaan kesehatan pasien;
b. rencana terapi dan alternatifnya;
c. manfaat dan resiko masing-masing alternatif tindakan;
d. prognosis; dan
e. kemungkinan Komplikasi.
Pasal 93
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
65
Pasal 94
Pasal 95
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
66
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
67
BAB XXVI
Pasal 96
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
68
/ KONTRAK Pasal 97
3. Apabila para pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menerima rencana
kerja sama/kontrak tersebut dapat ditingkatkan dengan membuat
kesepakatan bersama dan menyiapkan rancangan perjanjian kerja
sama/kontrak yang paling sedikit memuat:
a. subjek kerja sama/kontrak.
b. objek kerja sama/kontrak.
c. ruang lingkup kerja sama/kontrak.
d. hak dan kewajiban para pihak.
e. jangka waktu kerja sama/kontrak.
f. pengakhiran kerja sama/kontrak.
g. keadaan memaksa.
h. penyelesaian perselisihan
5. Setelah dibubuhi paraf/fiat pada kedua belah pihak dan lanjut diberi nomor
oleh para pihak;
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
69
Pasal 98
Perencaanaan
2. Renstra bisnis rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencakup
pernyataan visi misi, program strategis, pengukuran pencapaian kinerja,
rencana pencapaian lima tahunan dan proyeksi keuangan lima tahunan rumah
sakit;
4. Misi sebagaimana dimaksud ayat (2), memuat sesuatu yang harus diemban
atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan, agar tujuan rumah sakit dapat
terlaksana sesuai dengan bidangnya dan berhasil dengan baik;
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
70
Bagian Kedua
Pasal 99
Penganggaran
Pasal 100
Pasal 101
Persetujuan
2. Rencana Bisnis dan Anggaran Pasal 74 ayat (1) mendapat persetujuan Dewan
Pengawas dan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program dan kegiatan
rumah sakit dengan berpedoman pada pengelolaan keuangan rumah sakit.
BAB XXIX
Bagian kesatu
AKUNTANSI, PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 102
Akuntansi
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
72
Bagian Kedua
Pasal 103
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
73
BAB XXX
Pasal 104
Pasal 105
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
74
BAB XXXI
MUTASI STAF
Pasal 106
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
75
BAB XXXII
Pasal 107
1. Evaluasi kinerja staf klinis dan non klinis di Rumah Sakit Bhayangkara
T K . I I I P o l d a Lampung dilaksanakan setiap 6 bulan sekali secara
berkelanjutan;
2. Penilaian evaluasi kinerja staf klinis dan non klinis meliputi penilaian general
dan penilaian spesifik;
3. Staf klinis yang dimaksud adalah staf perawat dan bidan, sedangkan staf non
klinis adalah staf farmasi, rekam medik, laboratorium, radiologi, gizi dan staf.
BAB XXXIII
TUNTUTAN UMUM
Pasal 108
1. Dalam hal pegawai Rumah Sakit Bhayangkara TK. III Polda Lampung
Dituntut berkaitan dengan hukum pidana, maka itu didasarkan pada
tuntutannya.
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung
76
1. Struktur, nama, jumlah, dan fungsi satuan organisasi fungsional lain yang
tidak tercantum di dalam Hospital Bylaws ini ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK. III Polda Lampung sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XXXV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 110
Keputusan Karumkit ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang
mengetahui, memerintahkan penetapan Keputusan Karumkit ini dengan
Penempatannya dalam lingkungan Rumah Sakit Bhayangkara TK. III Polda
Lampung.
dr.HIDAYATULLAH,Sp.THT-KL
KOMISARIS POLISI NRP 74020589
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) RS Bhayangkara Tk.III Polda Lampung