Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ilham Farid Muttaqin

NPM : 0118101121

1.   Jelaskan terkait siklus capital acquisition  & repayment cycle


Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, berfokus pada akuisisi sumber daya modal
melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik dan pembayaran kembali modal tersebut. Siklus ini
juga mencakup pembayaran utang dan dividen
Siklus perolehan modal dan pembayarannya kembali memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Hanya relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo-saldo akun,tetapi setiap transaksi
seringkali sangat material.
2. Kesalahan penyajian atau penghilangan satu transaksi saja bisa material.akibatnya
tekanaan utama auditor dalam pengauditor akun-akun tersebut seringkali diletakkan pada
tujuan pada tujuan audit saldo kelengkapan dan ketelitian.
3. Terdapat hubungan hukum antara entitas klien dengan pemegang saham,obligasi,atau
dokumen lain serupa itu.dalam pengauditan transaksi-transaksi dalam siklus ini,auditor
harus sangat cermat untuk memastikan bahwa persyaratan yang mempengaruhi laporan
keuangan telah terpenuhi dan disajikan dan diungkapakan dengan dengan memadai.
4. Terdapat hubungan langsung antara akunbunga dan dividen dengan kewajiban dan ekuitas
dalam mengaudit kewajiban berbunga,auditor harus secara simultan memeriksa pula beban
bunga dan utang bunga
Beberapa pos yang umumnya ada dalam siklus ini adalah:
1. Notes payable
2. Contract payable
3. Mortgage payable
4. Bond payable
5. Interest expense
6. Interest payable
7. Cash in bank
8. Shares capital - ordinary
9. Shares capital – preferrence
10. Shares premium – ordinary
11. Shares premium – preferrence
12. Treasury shares
13. Shares premium – treasury
14. Retained Earnings
15. Dividend payable
16. Proprietorship – capital account
17. Partnership – capital account
2.   Bagimana desain audit capital acquisition  & repayment cycle
Desain audit untuk pos-pos yang terkait dengan siklus perolehan modal ini adalah pos saham,
dividen, dan Retained Earning.
1. Audit atas Pos Saham
Untuk mendesain audit, kaitan dengan tujuan audit atas transaksi terkait saham dapat
diuraikan sebagai berikut:
 Completeness
Semua transaksi saham yang ada telah dicatat
 Existence
Transaksi saham yang tercatat memang ada.
 Accuracy
Transaksi sudah dicatat dengan akurat, sudah benar jumlah yang dicatat sebagai
nominal dan sebagai premium.
 Presentation and disclosure –
Saham telah disajikan dengan tepat, apakah sebesar nilai par atau sebesar cost jika no
par value. Disclosure telah dilakukan secara tepat, berkaitan dengan pengungkapan
mengenai pemegang saham, berapa besar persentasenya, berapa premium, dst.

2. Audit atas pos Dividen


Desain audit atas dividen dikatikan dengan tujuan audit adalah sebagai berikut:
 Occurence
Dividen yang tercatat memang terjadi, termasuk juga berarti bahwa dividen
dibayarkan kepada shareholder yang memang ada.
 Completeness
Dividen yang ada telah lengkap tercatat, baik dividen payable maupun dividen yang
dibayarkan
 Accuracy
Dividen telah dicatat secara akurat, baik dividen payable maupun dividen yang
dibayarkan.
3. Audit atas Retained Earnings
Pada dasarnya saldo Retained Earning dipengaruhi oleh transaksi income dan expense.
Namun terdapat transaksi yang memang hanya mempengaruhi pos RE tanpa melalui
income/expense. Desain audit atas Retainded Earnings meliputi hal-hal berikut ini:
 Hitung ulang berapa perhitungan net income sepanjang periode yang ditutup ke
Retained Earnings
 Berapa dividen yang diumumkan dan apakah dijurnal langsung mengurangi RE pada
saat pengumumannya.
 Apakah terdapat koreksi kesalahan yang dicatat secara retrospektif sebagai prior-
period adjustment yang mengurangi atau menaikkan saldo RE.

Anda mungkin juga menyukai