Anda di halaman 1dari 3

5.

Cakupan Pelayanan Nifas

Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan. Pelayanan
kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar yang dilakukan
sekurangkurangnya 3 kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai 3 hari
pasca persalinan, pada hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan dan hari ke-29
sampai dengan hari ke 42 pasca persalinan. Keberhasilan upaya kesehatan ibu nifas diukur
melalui indikator cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (cakupan KF3). Capaian pelayanan
kesehatan ibu nifas tahun 2019 dapat dilihat dari gambar 5.5 berikut :

Gambar 5.5 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas


Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2015-2019

% Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

83,3 80,5
75,2 72,0
65,8

2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Bidang Kesmas Dinkes Kotim tahun 2019

Cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (KF3) pada tahun 2019 terjadi peningkatan yang
cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar yaitu 80,5% dengan
jumlahnya sebanyak 7.908 pelayanan dari 9.827 jumlah ibu bersalin.

6.Persentase Ibu Nifas Mendapat Vitamin A

Pemberian kapsul vitamin A dilakukan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas
atau dapat pula diberikan di luar pelayanan tersebut selama ibu nifas belum mendapatkan
kapsul vitamin A. Berikut cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas :

Gambar 5.6 Cakupan Ibu Nifas Mendapatkan Vitamin A


Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2015-2019
% Ibu Nifas Mendapatkan Vitamin A

86,9
75,2 72,4 74,1 73,3

2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Bidang Kesmas Dinkes Kotim tahun 2019

Dari Gambar 5.6 diatas tidak terlihat perubahan yang cukup signifikan di empat tahun
sebelumnya. Cakupan tertinggi pada tahun 2015, sedangkan terendah pada tahun 2017. Di
tahun 2019 jumlah ibu nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A sebanyak 7.207 orang,
sehingga cakupannya sebesar 73,3% dari 9827 ibu bersalin.

Upaya pencegahan dan penanggulangan Anemia Gizi Besi dilaksanakan melalui


pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) yang diprioritaskan pada ibu hamil, karena
prevalensi Anemia pada kelompok ini cukup tinggi. Di samping itu kelompok ibu hamil
merupakan kelompok rawan yang berpotensi memberi kontribusi terhadap tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI). Untuk mencegah Anemia Gizi pada ibu hamil dilakukan suplementasi
TTD dengan dosis pemberian sehari sebanyak 1 tablet berturut-turut minimal 90 hari selama
masa kehamilan. Berikut gambaran persentase pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil
selama 5 tahun terakhir :

Gambar 5.8 Persentase Ibu Hamil Mendapatkan Tablet


Tambah Darah Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 20152019

% Ibu Hamil Mendapatkan TTD

83,4 79,5
72,6 75,1
68,4

2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Bidang Kesmas Dinkes Kotim tahun 2019


Dalam lima tahun terakhir persentase ibu hamil yang mendapatkan TTD sebanyak 90
tablet tertinggi pada tahun 2015 dan terendah pada tahun 2017. Pada tahun 2019 sebesar
79,5% dengan jumlah 8160 dari 10267 ibu hamil. Jika dibandingkan dengan tahun 2018
terdapat peningkatan dari 75,1%.

Anda mungkin juga menyukai