DISUSUN
OLEH
YUSNIZAR S.KEP
2114901061
a. Bersih
pencegahanya:
Nyeri pada daerah penusukan, reskiko infeksi jika tindakan tidak bersih,
• Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi dari pada dengan injeksi
perenteral lain
• Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
• Ditentukan vena yang akan ditusuk, pada orang gemuk atau untuk vena yang
tidak terlihat dibantu dengan palpasi
• Daerah vena yang akan ditusuk diperhatikan dengan seksama terhadap adanya
peradangan, dermatitis atau bekas luka, karena mempengaruhi hasil
pemeriksaan.
• Tempat penusukan didesinfeksi dengan Alkohol 70 % dan dibiarkan kering
• Tegakkan kulit diatas vena dengan jari-jari tangan kiri supaya vena tidak
bergerak
• Dengan lubang jarum menghadap keatas, kulit ditusuk dengan sudut 45o – 60o
sampai ujung jarum masuk lumen vena yang ditandai dengan berkurangnya
tekanan dan masuknya darah keujung semprit.
• Holder ditarik perlahan-lahan sampai volume darah yang diinginkan.
• Torniquet dilepas, kapas diletakkan diatas jarum dan ditekan sedikit dengan jari
kiri, lalu jarum ditarik.
pencegahanya:
Bahaya
• Pingsan
• Hematoma
• Petechial
• Vena kolaps
• Pendarahan berlebihan
• Kerusakan vena
• Komplikasi neorologis
• Alergi
Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk
dilakukan pemeriksaan.
a. Inspeksi
a) Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang
diperiksa melalui pengamatan
b) Cara efektif melakukan inspeksi, adalah sebagai berikut
c) Focus inspeksi pada setiap bagian tubuh meliputi : ukur tubuh, warna,
bentuk, posisi, simetris
d) Dan perluh bandingkan hasil normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan
tubuh lainya (kesemetrisan bentuk dan ukuran)
b. Palpasi
Palpasi merupakan pmx dengan dengan menggunakan indra peraba, yaitu tangan,
untuk menentukan ketahanan, kekeyalan kekerasaan dan tekstur, mobilitas,
temperature turgor, bentuk, kelembapan, ukuran. Langkah-langkah yang perluh
diperhatikan selama palpasi
c. Perkusi
permukaan tubuh dan jari tangan lainya dan telapak tangan tadi pada
permukaan kulit, setelah mengetuk jari tangan ditarik kebelakang Adapun suara-
• Redup : suara perkusi jaringan yang yang lebih padat misalnya di daerah paru-
paru pada pneumonia
• Pekek : suara perkusi jaringan yang padat seperti pada perkusi daerah hepar
berongga kosong, misalnya daerah caverna paru, pada klien asthma kronik
d. Auskultasi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang
dihasilkan oleh tubuh, biasanya menggunakan alat yang disebut dengan
stetoskop. Hal-hal yang perluh didengarkan adalah
bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus. Beberapa hal yang perluh didengarkan
antaranya frekuensi siklus gelombang bunyi, kekerasan/amplitude bunyi. Suara
yang tidak normal yang dapat diauskultasi pada nafas adalah rales, ronchi,
wheezing, pleura friction rub.
3. Bahaya - bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahanya:
pasien, mengidentifikasi masalah pasien dan mengambil data dasar untuk menentukan
rencana tindakan keperawatan.
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital ini dilakukan dengan bersih akan tetapi demi
keselamatan pasien dan perawat tetap mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan, memberikan rasa nyaman pada saat pemeriksaan.
3. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahanya:
Pemasangan manset yang terlalu kencang dapat membuat klien tidak nyaman dan
dan tangan menjadi keram
4. Tujuan tindakan tersebut dilakukan :
• Perkenalkan diri
Rasional
• Apabila ada kata-kata yang bersifat sangkaan atau menyalahkan maka akan
mengurangi kepercayaan klien
• Tingkahlaku professional akan mengatur hubungan terapeutik
3. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahanya :
Bahaya
Pencegahan
berkomunikasi
• Mencuci tangan
• Melonggarkan seprai bagian atas dari bagian kepala sampai kaki, angkat selimut
sehingga hanya tertinggal seprai atas yang menyelimuti klien
• Memposisikan klien menghadap kea rah sisi ranjang yang berlawanan dengan
tempat anda berdiri
• Melonggarkan separi bawah dari bagian kepala sampai kaki pada kedua sisi
• Seprai pengankut dilipat bentuk kipas kearah klien kemudian dorong sedekat
mungkin kearah klien
• Bersihkan dan gulung perlak kea rah klien
• Pasang seprai baru yang bersih yang di lipas bentuk kipas secara memanjang
pada batas atas setengah ranjang dimana lipatan berada
posisi bantal
Rasional
prosedur dilakukan
pencegahanya :
Pencegahan : menjaga laken kotor jauh dari pakaian perawat dan jangan
• Infeksi
Pencegahan : jangan meletahkan linen yang kotor di lantai bila linen
Klien tampak tenang, artinya klien merasa lebih nyaman setelah dilakukan
• Bantu pasien untuk melakukan latihan gerakan anggota badan secara teratur
(ROM)
ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN
pencegahanya:
Bahaya
• Mencegah infeksi
• Mengurangi nyeri
pencegahannya :
Bahaya : prinsip steril yang tidak terjaga selama pemasangan kateter akan
meningkatkan resiko masuknya bakteri dan mikroorganisme lainnya masuke ke
dalam saluran kemih . selain itu pemasangan kateter yang tidak dilakukan dengan
lembut dan hati-hati akan menyebabkan luka di saluran kemih dan area genetalia.
Pencegahan :
P:
• Tampak keluar urine dari kateter yang sudah disalurkan dengan urine bag
• Urine berwarna kuning kecoklatan
P : masalah teratasi
pencegahanya:
Nama
pasien
: Ny.
S
Diagn
ose
medis
:
pencegahanya:
4. Tujuan tindakan
tersebut dilakukan:
mobilisasi
• Memenuhi kebutuhan dasara manusia