Anda di halaman 1dari 5

Latar Belakang Permasalahan

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Pada prinsipnya penyelenggara pelayanan publik ini diselenggarakan oleh instansi
pemerintahan. Oleh karena itu kualitas pelayanan publik menjadi tolak ukur kualitas kehadiran negara
pada kehidupan masyarakat. Namun pada kenyataanya pelayanan publik di Indonesia dapat dikatakan
sangat buruk, karena masih banyak sekali ASN penyelenggara pelayanan publik yang belum
menyadari hakikat mereka adalah untuk melayani masyarakat serta beberapa pelayan publik yang
belum kompeten dan tanggap dalam melayani masyarakat. Berdasarkan data dari Bank Dunia tahun
2019 indeks ke efektivan pemerintahan, Indonesia menempati peringkat yang cukup dibawah yakni
73 dari 192 negara.

Dengan melihat rendahnya kualitas penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia, maka


upaya peningkatan kualitas pelayanan publik di Indonesia perlu dilakukan. Dengan mendorong
perubahan yang menyeluruh semua dimensi masalah pelayanan publik itulah yang akan mampu
memperbaiki kualitas pelayanan publik, terutama dalam memperbaiki tingkat kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah. Karena melayani masyarakat dengan baik itu merupakan kewajiban
dari ASN instansi pemerintah. Maka dari itu ASN dalam instansi pemerintah harus mempelajari cara
untuk dapat meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat demi memenuhi tugas pelayanan tersebut.
Analisis Penyebab dan Fakta Buruknya Pelayanan Publik di Indonesia

AKUNTABILITAS
Penyebab Pelayanan
No. Publik yang Buruk di Fakta-fakta dan kaitannya dengan nilai-nilai dasar
Indonesia
1. Ketidakmerataan Fakta :
perbaikan pelayanan Tidak ratanya perbaikan pelayanan public, di kota besar seperti
publik Jakarta pelayanan publik diaggap lebih baik, namun jika konteks yang
diambil adalah Indonesia yang terdiri dari berbagai daerah maka
pelayanan publik yang dilakukan dianggap belum begitu baik.

Kaitan dengan akuntabilitas :


Masalah ini menunjukkan bahwa ASN dan instansi sebagai
penyelenggara pelayanan publik belum memenuhi nilai akuntabilitas
sebagai berikut :
 Keadilan, yaitu belum meratanya perbaikan pelayanan mutu
sehingga baru sebagian masyarakat saja yang dilayani dengan
prima
2. Kepercayaan publik Fakta :
kepada lembaga-lebaga Kepercayaan publik kepada lembaga-lembaga negara rendah,
negara rendah Sekalipun pemerintah sudah melakukan berbagai perbaikan misal
menpan RB sudah cukup banyak kemajuan.

Kaitan dengan akuntabilitas :


Kondisi ini menunjukkan adanya degradasi akuntabilitas PNS yaitu
nilai :
 kepercayaan
kuatnya anggapan yag melekat di masyarakat mengenai buruknya
pelayana publik yag serba lama dan rumit menyebabkan tingkat
kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap layanan publik
yang rendah
3. Yang penting Fakta :
dokumentasi, tidak ada Kerja layanan kepada masyarakat menjadi terabaikan dan bergeser
komitmen untuk menjadi kerja administrasi
menyelaraskan antara
dokumentasi dengan Kaitan dengan akuntabilitas :
pelaksanaan  tanggung jawab
terabaikannya pelayanan kepada masyarakat akibat terlalu
rumitnya administrasi menyebabkan penundaan berlanjut. Hal ini
tidak sesuai dengan nilai tanggung jawab, dimana PNS harus
melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik
4. Figur pemimpin Fakta :
Masih bertumpunya pada Sistem pemerintahan kita masih rolling proces, sistem pemerintahan
satu orang padahal masih banyak tergantung pada pemimpin. Pemimpin pemerintahan
Rekomendasi Penyelesaian

1. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang Jelas

Agar terciptanya kepastian dan kejelasan dari prosedur pelayanan publik, pada tiap instansi
pemerintahan perlu memberikan kejelasan dan kepastian pelayananya dengan memastikan
kebutuhan waktu, biaya dan persyaratan yang jelas. Salah satu caranya adalah dengan
penyusunan SOP yang jelas dan pasti, karena SOP merupakan salah satu alat yang dapat
mewujudkan pelayanan publik yang transparan dan jelas. Selain dengan membuat SOP, SOP ini
perlu disebarluaskan dan dipublikasikan untuk kepentingan seluruh instansi pemerintahan agar
ketidakpastian semakin berkurang. Dengan begitu pelayanan publik diharapkan dapat
menghasilkan layanan yang berkualitas dan mengikuti nilai ANEKA.
2. Menerapkan E-Government
Seperti yang telah disampaikan pada sumber berita 1 dan 2, E-Government merupakan upaya
pemerintahan untuk mengembangkan proses pelayanan publik dengan basis elektronik dengan
memanfaatkan teknologi dan informasi yang ada. E-Government akan sangat berpengaruh pada
pelayanan publik karena akan memberikan kemudahan, keefektifan dan keefisienan serta
inovatif. Selain dari segi kemudahan dengan E-Government kontak dengan pejabat publik juga
akan berkurang yang mengurangi berbelitnya birokrasi yang akan mengurangi jumlah
kecurangan dalam pelayanan publik(seperti pungli, maladministrasi dan lain-lain).

3. Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik


Cara selanjutnya untuk memperbaiki pelayanan publik adalah dengan melakukan monitoring
dan evaluasi kinerja. Monitoring dan Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi
pengumpulan data realisasi, pelaporan kegiatan, dan digunakan untuk memantau atau menilai
jalannya suatu kegiatan/program. Hal ini perlu dilakukan agar perbaikan ini tidak hanya
dilaksanakan on pape dan tidak ada bukti nyatanya. Selain hal tersebut pelaksanaan monitoring
dan evaluasi juga dilakukan agar perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan publik dapat
berlangsung secara berkelanjutan.

Bukti Foto

Anda mungkin juga menyukai