Anda di halaman 1dari 5

M.

Nur Khalim

21801052074

Teknik mesin

SOAL LATIHAN:

1. Hubungan Negara dan agama seringkali dikatakan menjadi rumit, jelaskan kenapa?

2. Dalam sejarah bangsa Indonesia, hubungan antara agama Islam dan negara berkembang
menjadi empat golongan, sebutkan dan jelaskan empat golongan tersebut!

3. Jelaskan bagaimana hubungan agama dan negara di Indonesia dilihat dari sisi gerakan
politik!

4. Jelaskan pengertian agama dan negara menurut para ahli!

5. Jelaskan menurut pandangan saudara berdasarkan bukti yang sudah ada di negara kita,
mengenai hubungan agama dan negara!

6. Jelaskan hubungan agama dan negara menurut faham teokrasi!

7. Jelaskan hubungan agama dan negara menurut faham sekuler!

8. Jelaskan hubungan agama dan negara menurut faham komunisme!

9. Jelaskan hubungan agama dan negara menurut pandangan Islam!

JAWAB

1. Hubungan agama dan negara sering kali dikatakan menjadi rumit karena adaya peraturan-
peraturan, hukum, dan kebijakan Negara yang tidak sesuai dengan hukum dalam agama.
Hal ini disebabkan karena negara menaungi berbagai negara dan kepercayaan yang
berbeda-beda.
2.
Pertama, golongan yang mengintegrasikan antara agama dan negara sebagai dua hal
yang tidak terpisahkan. Sejarah integrasi agama dan negara berjalan dengan intensif pada
masa pertumbuhan kerajaan-kerajaan Islam, seperti Kerajaan Islam Perelak, Kerajaan
Islam Samudera dan Pasai di Aceh. Dalam sistem ketatanegaraan tersebut, hukum negara
menjadi hukum agama dan hukum agama juga menjadi hukum negara. Relasi agama dan
negara tersebut berjalan aman dan damai tanpa adanya konflik.
Kedua, golongan yang berpendapat bahwa agama dan negara berjalan dalam
pusaran konflik dan saling menafikan di antara keduanya sebagaimana terjadi di Sumatera
Barat. Konflik kaum agamawan memiliki kehendak untuk menerapkan norma-norma
agama/Islam secara totalitas, sedangkan warga masyarakat lokal menolak pemberlakuan
norma agama tersebut. Kejadian tersebut menimbulkan perang terbuka yang dikenal
dengan perang Paderi (perang para pemuka agama). Dari kejadian itu kemudian muncul
semboyan “adat bersendi syara’ dan syara’ bersendi Kitābullah” yang artinya; eksistensi
hukum adat diakui selama tidak bertentangan dengan ketentuan syariat agama Islam.
Ketiga, golongan yang membangun hubungan dinamis-dialektis antara agama dan
negara. Norma-norma agama diberlakukan secara gradual dalam sistem hukum nasional
dan berjalan tanpa konflik sebagaimana sistem ketatanegaraan kerajaan Goa.
Keempat, golongan yang membangun hubungan sekular-ritualistik antara agama
dan negara. Norma-norma agama diberlakukan dalam tradisi ritual keagamaan oleh
pemerintah sebagai simbol pengayoman kepada warganya, sehingga masyarakat merasa
diayomi dengan kedatangan pemimpin, sebagaimana tradisi kerajaan Jawa. Para raja Jawa
menghadiri kegiatan ritual keagamaan hanya dua kali setahun di Masjid atau sekatenan.
Para raja Jawa memberikan kebebasan kepada warganya untuk memeluk agama tertentu,
yang penting juga taat kepada raja.
3. Dari segi gerakan politik, hubungan antara agama dan negara di Indonesia mengalami
perkembangan dalam bentuk oposisi, alienasi dan integrasi. Tiga tipologi gerakan agama
tersebut telah mengalami dinamika yang progresif dan silih berganti. Islam sebagai agama
memainkan peran politik oposisi terhadap pemerintahan Majapahit, sejak awal berdirinya
Kerajaan Islam Demak. Sedangkan pada masa pemerintahan kerajaan Islam Demak, Islam
dan politik kenegaraan terbangun secara terintegrasi, tetapi ketika pusat kekuasaan Islam
beralih kepada kerajaan Mataram, maka tipologi hubungan Islam tidak mengambil pola
integrasi sebagaimana praktik kerajaan Islam Demak, tetapi kerajaan Mataram Islam
mengambil model moderat yang berkarakter sinkretis. Peran raja sebagai simbol
keagamaan cukup hadir dua kali selama setahun, walaupun kesehariannya tidak datang ke
Masjid
4. Menurut para ahli Secara teoritis, negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan
karena memiliki wewenang yang memaksa secara sah, lebih unggul daripada kelompok
atau individu yang merupakan bagian dari masyarakat tersebut. Ada juga pendapat lain
yang menyatakan bahwa negara adalah daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh
sejumlah pejabat atau yang berhasil mewajibkan warganya untuk taat melalui kontrol
kekuasaan.

Sedangkan Pengertian Agama

Menurut KBBI: Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan/kepercayaan dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia dan manusia lainnya.

▪ Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang
terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita
sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan
keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna
kesuciannya.Sedangkan menurut Bahrun Rangkuti, seorang muslim cendekiawan
sekaligus seorang linguis, mengatakan bahwa definisi dan pengertian agama berasal
dari bahasa Sansekerta; a-ga-ma. A (panjang) artinya adalah cara, jalan, The Way, dan
gama adalah bahasa Indo Germania; bahasa Inggris Togo artinya jalan, cara-cara
berjalan, cara-cara sampai kepada keridhaan kepada Tuhan.

▪ Pengertian Agama Menurut Anthony F.C. Wallace: Agama sebagai seperangkat


upacara yang diberi rasionalisasi lewat mitos dan menggerakkan kekuatan supernatural
dengan maksud untuk mencapai terjadinya perubahan keadaan pada manusia dan
semesta.

▪ Pengertian Agama Menurut Parsons & Bellah: Agama adalah tingkat yang paling tinggi
dan paling umum dari budaya manusia.

▪ Pengertian Agama Menurut Luckmann: Agama adalah kemampuan organisme manusia


untuk mengangkat alam biologisnya melalui pembentukan alam-alam makna yang
objektig, memiliki daya ikat moral dan serba meliputi.
▪ Menurut prof Dr.m. Drikarya definisi Agama adalah kenyakinan adanya suatu kekuatan
supranatural yang mengatur danmenciptakan alam dan isinya.

▪ Menurut H. Moenawar Chalil definisi Agama adalah perlibatan yang merupakan


tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut
sebagai konsekuensi atas pengakuannya.

▪ Menurut Hendro Puspito definisi Agama adalah sistem nilai yang mengatur hubungan
manusia dan alam semesta yang berkaitan dengan keyakinan.

▪ Selain definisi dan pengertian agama berasal dari bahasa Sansekerta, agama dalam
bahasa Latin disebut Religion, dalam bahasa-bahasa barat sekarang bisa disebut
Religion dan Religious, dan dalam bahasa Arab disebut Din.Harun Nasution
mengatakan bahwa agama dilihat dari sudut muatan atau isi yang terkandung di
dalamnya merupakan suatu kumpulan tentang tata cara mengabdi kepada Tuhan yang
terhimpun dalam suatu kitab, selain itu beliau mengatakan bahwa agama merupakan
suatu ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi.

▪ Tajdab, dkk (1994:37) menyatakan bahwa agama berasala dari kata a, berate tidak dan
gama, berarti kacau, kocar-kacir. Jadi, agama artinya tidak kacau, tidak kocar-kacir,
dan/atau teratur. Maka, istilah agama merupakan suatu kepercayaan yang
mendatangkan kehidupan yang teratur dan tidak kacau serta mendatangkan
kesejahteraan dan keselamatan hidup manusia. Jadi, agama adalah jalan hidup yang
harus ditempuh oleh manusia dalam kehidupannya di dunia ini supaya lebih teratur dan
mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan.

▪ Menurut A.M. saefuddin (1987), menyatakan bahwa agama merupakan kebutuhan


manusia yang paling esensial yang besifat universal. Karena itu, agama merupakan
kesadaran spiritual yang di dalamnya ada satu kenyataan di luar kenyataan yang namfak
ini, yaitu bahwa manusia selalu mengharap belas kasihan-Nya, bimbingan-Nya, serta
belaian-Nya, yang secara ontologis tidak bisa diingkari, walaupun oleh manusia yang
mengingkari agama (komunis) sekalipun.

▪ Menurut Sidi Gazalba (1975), menyatakan bahwa religi (agama) adalah kecendrungan
rohani manusia, yang berhubungan dengan alam semesta, nilai yang meliputi segalanya,
makna yang terakhir, hakekat dari semuanya itu.
5. Menurut pandangan saya hubungan antara agama dan negara di Indonesia sudah berjalan
secara harmonis dimana negara membebaskan penganut agama untuk melaksanakan
kepercacaanya masing-masing selama sesuai dengan undang-undang.
Contohnya adalan negara memberikan kebebasan untuk umat muslim melaksanakan
sholat, puasa dan haji bahkan turut serta dalam menentukan awal bulan Ramadhan dan hasi
satu syawal.
6. Dalam paham teokrasi hubungan agama dan negara digambarkan sebagai dua hal yang
tidak dapat dipisahkan, negara menyatu dengan agama karena pemerintahan menurut
paham ini dijalankan berdasarkan firman- firman Tuhan segala tata kehidupan masyarakat
bangasa dan negara dilakukan atas titah Tuhan dengan demikian urusan kenegaraan atau
politik dalam paham teokrasi juga diyakinkan sebagai manifestasi Tuhan.
7. Paham sekuler memisahkan dan membedakan antara agama dan negara dalam negara
sekuler tidak ada hubungan antara sistem kenegaraan dengan agama. Dalam paham ini
agama adalah urusan hubungan manusia dengan manusia lain atau urusan dunia, sedangkan
urusan agama adalah hubungan manusia dengan tuhan dua hal ini menurut paham sekuler
tidak dapat dipersatukan meskipun memisahkan antara agama dan negara lazimnya Negara
sekuler mmbebaskan warga negaranya untuk memeluk agama apa saja yang mereka yakini
tapi negara tidak ikut campur tangan dalam urusan agama
8. Paham komunisme ini menentang hakekat hubungan agama dan negara berdasarkan
filosofi dialektis dan materialisme histories paham ini menimbulkan paham Atheis (tak
bertuhan) yang dipelopori Karl marx menurutnya manusia ditentukan oleh dirinya agama
dalam hal ini dianggap suatu kesadaran diri bagi manusia sebelum menemukan dirinya
sendiri
9. Tentang hubungan agama dan negara dalam islam adalah agama yang paripurna yang
mencakup segalagalanya termasuk masalah negara oleh karena itu agama tidak dapat
dipisahkan dari negara dan urusan negara adalah urusan agama serta sebaliknya aliran
kedua mengatakan bahwa islam tidak ada hubungannya dengan negara karena islam tidak
mengatur kehidupan bernegara atau pemerintahan menurut aliran ini Nabi Muhammad
tidak mempunyai misi untuk mendirikan negara

Anda mungkin juga menyukai