METODE PENELITIAN
3.1 DesainPenelitian
Desain penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam penelitian, yang
memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa kontrol yang bisa mempengaruhi
akurasi suatu hal (Nursalam, 2014). Dalam penelitian ini, desain yang
digunakanadalahdesainpenelitiankasus/studikasus (case study) penelitian yang
dirancang khusus untuk mempelajari secara rinci dan mendalam sebuah kasus.
Studi kasus ini bertujuan untuk mengeksplorasi masalah asuhan
keperawatan kerusakan integritas jaringan pada pasien Diabetes Mellitus di Ruang
Melati RSUD Bangil.
3.2 BatasanIstilah
Batasan istilah (atau dalam versi kuantitatif disebut sebagai definisi
oprasional). Definisi oprasionala dalah definisi berdasarkan karakteristik yang
diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat
diamati (diukur) merupakan kunci definisi oprasional. Dapat diamati artinya
memungkinkan peneliti untuk melakukan wawancara atau pengukuran secara
cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulang lagi
oleh orang lain (Nursalam, 2011). Definisi oprasional dalam penelitian ini
diuraikan sebagai berikut:
Kerusakan integritas jaringan adalah cedera pada membrane mukosa,
kornea, sistem integument, fascia muscular, otot tendon, tulang, kartilago,
kapsulsendi, dan ligament. Pada penderita Diabetes Mellitus dengan kerusakan
integritas jaringan sering kali disebut gangren. Parameter yang digunakan untuk
51
52
3.3 Partisipan
Subjek yang digunakan pada penelitian ini sebanyak dua pasien dengan
masalah keperawatan kerusakan intergritas jaringan pada pasien. Diabetes
Mellitus dengan lama perawatan minimal 7 hari di RSUD Bangil.
4. Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan
hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi. Data yang dikumpulkan
terkait dengan data pengkajian, diagnosis, perencanaan tindakan, dan evaluasi.