Kelas : C (AKUNTANSI)
BAB 7
Perubahan harga adalah hal mutlak yang terjadi dalam suatu negara yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti kebijakan kurs mata uang, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.
Perubahan harga merupakan fluktuasi pergerakan harga baik suatu peningkatan maupun suatu
penurunan. Peningkatan harga secara umum dikenal dengan istilah inflasi, sedangkan penurunan
harga secara umum dikenal dengan istilah deflasi.
Laporan keuangan dapat memiliki potensi untuk menyesatkan selama periode perubahan harga:
selama periode inflasi, nilai aktiva yang di catat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang
mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi
(1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis, (2) anggaran yang menjadi
dasar pengukuran kinerja dan, (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang
tidak dapat dikendalikan.
IASB menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasional yang dinyatakan
dalam mata uang lokal di lingkungan hiperinflasi tidak bermanfaat. Secara khusus, laporan
keuangan perusahaan yang menggunakan mata uang dilingkungan hiperinflasi, baik berdasarkan
pada model penilaian historis maupun biaya-kini, harus diungkapkan kembali pada daya beli tetap
per tanggal neraca.
BAB 8
Terbagi menjadi;
Konvergensi
Konvergensi merupakan penggabungan dua hal atau lebih, untuk bertemu dan bersatu
dalam suatu titik.
Konvergensi standar akuntansi internasional (international financial report standart/ifrs)
berarti penggabungan atau pengintegrasian standar akuntansi yang ada di setiap negara
untuk digunakan dan diarahkan dalam suatu titik tujuan (standar akuntansi yang sama).
Konvergensi akuntansi memiliki tujuan uuntuk meningkatkan efisiensi dalam operasional
dan alokasi di pasar modal
Harmonisasi Internasional
3. Standar audit.
• 1959 jacob kraayenhof, partner pendiri firma besar eropa akuntan independen, mendesak
dimulainya pembuatan standar akuntansi internasional.
• 1961 groupe d’etudes, yang terdiri atas profesional akuntan aktif, dibangun di eropa untuk
memberi saran pada pejabat uni eropa mengenai masalah-masalah akuntansi.
• 1966 acountants international study group dibentuk oleh institusi profesional di kanada,
inggris, dan amerika serikat.
6. Kelompok kerja dalam standar akuntansi organisasi kerja sama dan pembangunan ekonomi
(kelompok kerja OEDC)
BAB 9
Analisis strategi bisnis merupakan sebuah langkah awal yang penting dalam analisis laporan
keuangan. Analisis ini memberikan sebuah pemahaman kualitatif mengenai sebuah perusahaan
dan pesaingnya. Dengan mengidentifikasi proses-proses penggerak keuntungan yang utama dan
risiko-risiko bisnis, analisis strategi bisnis meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan terbitan
perusahaan lainnya.
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menilai tingkatan dimana hasil-hasil laporan sebuah
perusahaan menggambarkan realitas ekonomisnya. Analis harus menilai kebijakan dan perkiraan
akuntansi perusahaan tersebut dan menilai sifat serta tingkat fleksibilitas akuntansi sebuah
perusahaan.
1. Analisi Rasio
Analisis Rasio menggunakan perbandingan rasio antara perusahaan dan perusahaan lain
dalam industri yang sama, perbandingan rasio sebuah perusahaan selama beberapa tahun
atau periode keuangan lainnya
2. Analisis Arus Kas
Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas yang memberikan informasi mengenai
arus masuk dan arus keluar kas suatu perusahaan, dibedakan menurut kegiatan operasional,
penanaman modal dan pembiayaan. Pengukuran arus kas berguna dalam analisis
internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi
dibandingkan dengan pengukuran berdasarkan penghasilan
a. Perhitungan perkiraan
b. Valuasi
- Mengumpulkan audit internal dan memberikan pendidikan dalam bidang audit internal.
Peran Auditor internal telah berkembang dari waktu ke waktu perkembangan awal audit
internal pertama kali ada di Eropa dimana banyak negara membuat regulasi yang secara khusus
merujuk pada fungsi-fungsi audit internal dan persyaratannya.
BAB 10
Dalam lingkungan inflasi tinggi, laporan keuangan yang disusun sesuai dengan FAS 52
cenderung menimbulkan destorsi realitas melalui:
2. Melaporkan keuntungan atau kerugian translasi yang besar yang sulit untuk di
interprestasikan
1. ICI menggunakan sebuah perkiraan nilai pertukaran untuk menyusun anggaran dan nilai
periode akhir aktual untuk mengukur performa.
2. ICI yakin bahwa perubahan nilai tukar lebih berpengaruh daripada kepastian pengukuran
akuntansi.
3. Analisis selanjutnya menemukan bahwa sangatlah penting untuk menentukan akibat nyata
dari fluktuasi mata uang.
Tujuh Pedoman yang berguna dalam menilai hasil usaha luar negeri :
• Cabang perusahaan luar negeri tidak bisa dinilai sebagai pusat keuntungan
independen
• Kriteria laba modal perusahaan harus didukung sesuai dengan performa yang
objektif sesuai lingkungan usaha luar negeri
• Manajer perusahaan cabang tidak bertanggung jawab untuk hasil diluar kendali
BAB 11
Manajemen resiko merupakan suatu pendekatan yang sudah tersusun maupun terstruktur atau
bisa juga disebut sebagai metodologi. Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk
meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata
uang, kredit, komoditas dan equitas.
1. Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat
meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko keuangan.
2. Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainya, agar manajer
keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola resiko pasar yang dihadapi secara
aktif.
Peran Akuntansi :
Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat mendamaikan kedua sistem pelaporan internal
dan sistem pelaporan eksternal. Kegiatan manajemen resiko (yang biasanya diatur oleh
bendahara perusahaan) memiliki orientasi masa depan. Namun, manajemen risiko ini pada
akhirnya harus berdamai dengan pengukuran pemajanan dan akun keuangan untuk maksud
pelaporan eksternal. Biasanya jatuh dibawah yurisdiksi departemen pengatur perusahaan.
Pendekatan tim bersifat paling efektif dalam menentukan tujuan risiko keuangan, standar
kinerja, dan sistem pengawasan serta sistem pelaporan.
BAB 12
1. Jenis Pajak
2. Beban Pajak
3. Sistem Administrasi Pajak
4. Insentif Pajak Asing
5. Persaingan Pajak yang Berbahaya
1. Pertimbangan Organisasi
2. Perusahaan Asing Terkendala dan subpart F
3. Perusahaan Induk Lepas Partai
4. Keputusan-keputusan Pembiayaan
5. Penyatuan Kredit Pajak
6. Alokasi Akuntansi Biaya
1. Pertimbangan-pertimbangan pajak
2. Perhitungan tarif
3. Faktor-faktor kompetitif
4. Risiko Lingkungan
5. Perhitungan Penilaian Performa
6. Kontribusi Akuntansi