Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Laporan Akuntan
Mata Kuliah : Audit Dasar
Dosen Pengampu : Rastina, S.E, M.Si., Ak

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

KELAS 2C-D3 AKUNTANSI


Nur Alifah (36119017)
Carolin Alberthina Suabey (36119031)
Muhammad Dwiky Ichsan (36119062)
Nur Hikmah (36119090)

JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Laporan
Akuntan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen pengampu Kami, yaitu Ibu Rastina, S.E., M. Si, Ak. Pada Mata
Kuliah Audit Dasar. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi Kami sendiri.
Dalam penulisan makalah ini, Kami banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan Kami. Oleh karena itu, Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari Pembaca. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi Kita.

Makassar, 5 Mei 2021

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.....................................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah........................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

C. Tujuan Masalah......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2

A. Laporan Akuntan..................................................................................................2

B. Jenis Pendapat Akuntan........................................................................................3

C. Jenis-jenis Laporan Akuntan................................................................................5

D. Jenis-jenis Pemeriksaan Audit..............................................................................6

BAB III PENUTUP.........................................................................................................8

A. Kesimpulan...........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam setiap akhir pemeriksaan dalam pemeriksaan umum (general audit), KAP

akan memberikan suatu laporan akuntan, dalam makalah ini akan di bahas mengenai

laporan tersebut.

B. PERUMUSAN MASALAH

Dalam menyusun makalah ini, penulis merumuskan beberapa masalah yang

berkaitan dengan laporan akuntan :

1. Laporan Akuntan

2. Jenis Pendapat Akuntan

3. Jenis Laporan Akuntan

4. Jenis-jenis Pemeriksaan Audit

C. TUJUAN PENULISAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Audit Dasar dan juga untuk

mengetahui lebih banyak mengenai laporan akuntan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. LAPORAN AKUNTAN
Pada akhir pemeriksaannya, dalam pemeriksaan umum (general audit), KAP
akan memberikan suatu laporan akuntan yang terdiri dari:
a. Lembaran opini, yang merupakan tanggung jawab akuntan publik, dimana
akuntan publik memberikan pendapatnya terhadap kewajaran laporan keuangan
yang disusun oleh manajemen dan merupakan tanggung jawab manajemen.
b. Laporan keuangan, yang terdiri dari :
 Neraca
 Laporan Laba-Rugi
 Laporan Perubahan Ekuitas
 Laporan Arus Kas
 Catatan atas Laporan Keuangan, yang antara lain berisi:
bagian umum (menjelaskan latar belakang perusahaan), kebijakan
akuntansi dan penjelasan atas pos-pos neraca dan laba rugi.
 Informasi tambahan berupa lampiran mengenai perincian pos-pos yang
penting seperti perincian piutang, aktiva tetap, hutang, beban umum dan
administrasi serta beban penjualan.
Tanggal laporan akuntan harus sama dengan laporan selesainya pekerjaan
lapangan dan tanggal surat pernyataan langganan, karena menunjukan sampai
tanggal berapa akuntan bertanggung jawab untuk menjelaskan hal-hal penting
yang terjadi. Jika sesudah tanggal selesainya pekerjaan lapangan (audit field
work), terjadi peristiwa penting yang jumlahnya material dan mempunyai
pengaruh terhadap laporan keuangan yang diperiksa, dan saat itu laporan audit
belum dikeluarkan, auditor harus menjelaskan kejadian penting tersebut dalam
catatan atas laporan keuangan dan lembaran opini. Untuk tanggal laporan
akuntan mempunyai dua tanggal (dual dating), ke-1 tanggal selesainya
pemeriksaan lapangan, ke-2 tanggal terjadinya peristiwa penting tersebut.

2
B. JENIS PENDAPAT AKUNTAN
1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
Diberikan karena :
- Auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing
(SPAP), mengumpulkan bahan bukti yang cukup, tidak menemukan adanya
kesalahan material atas penyimpangan dari PABU
Laporan keuangan telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material untuk posisi keuangan (Lap.Neraca), hasil usaha (Lap.Laba-Rugi),
perubahan ekuitas dan arus kas.
2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelasan yang
ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku (Unqualified Opinion with
Explanatory Language
Diberikan karena :
- Terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan auditor menambahkan
paragraf penjelasan, namun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa
pengecualian.
Penjelasan yang dimaksud :
- Pendapat wajar didasarkan atas laporan auditor lain
- Mencegah laporan keuangan yang menyesatkan karena keadaan luar
biasa
- Keyakinan auditor dengan kesangsian kelangsungan hidup entitas,
namun auditor juga mempertimbangkan rencana manajemen
- Perubahan penerapan PABU dan metode penerapan yang material
diantara dua periode akuntansi
- Berhubungan dengan laporan keuangan komparatif
- Data keuangan kuartalan tertentu tidak disajikan atau tidak direview
- Informasi tambahan yang penyajiannya menyimpang jauh dari pedoman
dihilangkan, dan auditor tidak melengkapi dengan prosedur audit yang
terkait atau auditor tidak dapat menghilangkan keraguan atas informasi
tambahan tersebut

3
- Informasi lain secara material tidak konsisten dengan laporan keuangan
3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
Diberikan karena :
- Penyajian laporan keuangan telah wajar (dalam semua hal yang material
laporan keuangan telah sesuai dengan PABU) kecuali untuk hal yang
dikecualikan.
Pengecualian yang dimaksud :
- Tidak ada bukti kompeten yang cukup
- Adanya pembatasan lingkup audit
- Auditor tidak dapat memberikan ‘Unqualified’ dan ‘Disclaimer’
- Auditor yakin, laporan keuangan menyimpang dari PABU secara
material, namun tidak dapat memberikan ‘Adverse’
- Auditor harus menjelaskan semua alasan yang menguatkan dalam satu
atau lebih paragraf terpisah yang dicantumkan sebelum paragraf
pendapat
- Auditor harus mencantumkan bahasa pengecualian yang sesuai dan
menunjuk ke paragraf penjelasan didalam paragraf pendapat
- Harus berisi kata ‘kecuali untuk’ atau ‘pengecualian untuk’
4. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)
Diberikan karena :
- menurut pertimbangan auditor laporan keuangan secara keseluruhan
tidak disajikan secara wajar sesuai dengan PABU
Harus dijelaskan dalam paragraf yang terpisah sebelum paragraf pendapat,
alasan yang mendukung pendapat tidak wajar dan dampaknya terhadap laporan
keuangan.
5. Pendapat Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion)
Diberikan karena :
- auditor tidak dapat merumuskan pendapat tentang kewajaran laporan
keuangan sesuai dengan PABU
Auditor tidak melaksanakan audit yang lingkupnya memadai untuk memberikan
pendapat (adanya pembatasan lingkup audit)

4
Auditor harus menunjukkan dalam paragraf terpisah semua alasan substantif
yang mendukung pembatasan tersebut.

Auditor tidak harus menunjukkan prosedur yang dilaksanakan dan menjelaskan


karakteristik auditnya dalam paragraf lingkup audit bentuk baku.

C. JENIS-JENIS LAPORAN AKUNTAN


Laporan Auditor Bentuk Baku
Laporan auditor bentuk baku harus menyebutkan laporan keuangan yang
diaudit dalam paragraf pengantar, menggambarkan sifat audit dalam paragraf
lingkup audit, dan menyatakan pendapat auditor dalam paragraf pendapat. Untuk
laporan auditor bentuk baku bisa digunakan untuk satu kesatuan utuh laporan
keuangan atau komparatif.
Unsur pokok laporan auditor bentuk baku adalah:
a. Suatu judul yang memuat kata independen
b. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan yang disebutkan dalam laporan
auditor telah diaudit oleh auditor.
c. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen perusahaan dan tanggung jawab auditor terletak pada pernyataan
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan atas auditnya.
d. Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing
yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
e. Suatu pernyataan bahwa standar auditing mengharuskan auditor
merencanakan dan melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.
f. Suatu pernyataan bahwa audit meliputi:
 Pemeriksaan (examination), atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan
keuangan.
 Penentuan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi-estimasi
signifikan yang dibuat manajemen.

5
 Penilaian penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
g. Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dilaksanakan
memberikan dasar memadai untuk memberikan pendapat.
h. Suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan keuangan
pada tanggal neraca dan hasil usaha dan arus kas untuk periode yang
berakhir pada tanggal sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
i. Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin usaha
kantor akuntan publik.
j. Tanggal laporan auditor.

D. JENIS - JENIS PEMERIKSAAN AUDIT


Ditinjau dari luasnya pemeriksaa, audit dibedakan menjadi:
1. General Audit (Pemeriksaan Umum)
Adalah suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yg dilakukan oleh
KAP independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
2. Special Audit (Pemeriksaan Khusus)
Adalah suatu pemeriksaan terbatas yg dilakukan oleh KAP independen, dan
pada akhir pemeriksaan auditor tidak perlu memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan. Pendapat yg diberikan terbatas pada pos atau
masalah tentang yang diperiksa. Misalnya KAP diminta memeriksa apakah
terdapat kecurangan terhadap penagihan piutang usaha perusahaan.
Ditinjau dari jenis pemeriksaannya, audit dibedakan menjadi:
1. Management Audit (Operational Audit)
Adalah pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, untuk
mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif,
efisien, dan ekonomis.

6
2. Compliance Audit (Pemeriksaan Ketaatan)
Adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah
perusahaan sudah menaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang
berlaku, baik yg ditetapkan oleh pihak intern perusahaan (manajemen,
dewan komisaris), maupun pihak ekstern (pemerintah, BAPEPAM, BI,
Dirjen Pajak, dll).
3. Internal Audit (Pemeriksaan Intern)
Adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian Internal Audit perusahaan,
baik terhadap laporan keuangan dan catatan aktiva perusahaan, maupun
ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.
4. Computer Audit
Adalah pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data
akuntansinya dengan menggunakan sistem EDP.
Manfaat Pemeriksaan Akuntansi dapat dirasakan oleh Pihak Perusahaan yang
diaudit, Pihak–pihak luar perusahaan yang diaudit, dan Pihak Pemerintah dan
Badan Hukum.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembuatan sebuah laporan akuntan seorang akuntan public harus mampu
memberikan opini yang jujur dan objective, serta membuat sebuah laporan yang
baku yang telah ditetapkan.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/6809837/LAPORAN_AKUNTAN
http://www.himakaunitri.com/2016/03/laporan-akuntan.html
http://anakkuliahanmasakini.blogspot.com/2014/06/auditing-laporan-akuntan.html

Anda mungkin juga menyukai