Anda di halaman 1dari 2

Patofisiologi / proses penyakit

Otosklerosis merupakan penyakit keturunan pada area pendengaran khususnya pada tulang
belakang yang disebabkan karena ankilosis pada area telapak kaki. Walaupun biasanya, otosklerosis
dimulai pada tahao usia muda ataupun dewasa awal, kehilangan pendengaran mungkin tidak akan
terjadi pada usia pertengahan atau sewaktu perubahan usia yang berhubungan dengan penyakit.
Otosklerosis primer menyebabkan gangguan pendengaran konduktif, tapi tidak menutup
kemungkinan bahwa akan terjadi kehilangan sensori. Bermula saat sulit untuk mendengar suara
yang kecil dan nada lemah; saat kehilangan pendengaran semakin memburuk, kemungkinan besar
akan mengalami pusing, tinnitus, dan masalah keseimbangan.

Penyakit mẻniẻre dan acoustic neuromas adalah penyakit pada sistem pendengaran yang umumnya
akan menyebabkan gangguan pada pendengaran, kondisi medis dan penyakit sistemik yang dapat
menyebabkan gangguan pendengaran beberapa diantaranya termasuk diabetes, hipertensi,
miningitis, hipotiroid, cedera kepala, demam tinggi, penyakit paget / osteitis deformans, gagal
jantung, penyakit kardiovaskuler,radiasi untuk kepala dan kanker leher (e.g measles and mumps).

KOSNEKUENSI FUNGSIONAL MEMPENGARUHI PENDENGARAN

Pada tahun 2010,31,2% orang yang berusia antara 65 - 74 tahun, 40.3% dari mereka berusia antara
75 - 84 tahun dan 58.6% dari mereka berumur 85 tahun dan yang lebih tua telah kehilangan
pendengaran (Federal Interagency Forum on Aging-Related Statistics, 2012). Angka 16-3
menggambarkan persentase lansia yang melaporkan kehilangan pendengaran karena usia dan jenis
kelamin.

Masalah pendengaran dapat dikategorikan sesuai dengan tingkat permasalahannya sebagai berikut :

- Hilangnya pendengaran adalah kelainan eksternal dan telinga tengah yang mengganggu
konduksi suara
- Hilangnya sensor pendengaran disebabkan oleh ketidaknormalnya sensor dan pengendalian
struktur saraf telinga bagian dalam, yang biasanya terkait dengan usia atau kebisingan yang
ditimbulkan
- Gangguan pendengaran yang menyeluruh melibatkan gangguan konduktif dan gangguan
sensori

Tabel 16-1 Konsekuensi fungsional dari perubahan usia yang mempengaruhi pendengaran

Struktur Perubahan Akibat


Telinga bagian luar - rambut tebal, panjang Kemungkinan terdapat
- Kulit kering, lebih tipis serumen dan mengakibatkan
- Meningkatnya keratin konduksi suara terganggu
Telinga bagian tengah - Berkurangnya daya Kondusksi suara terganggu
tahan membran
timpani
- Osikel yang mengeras
- Otot dan ligamen yang
lemah dan kaku
Telinga bagian dalam dan - Berkurangnya neuron, Presbucusis : berkurangnya
sistem saraf endolimfe (cairan kemampuan untuk mendengar
scarpa), sel rambut, suara bernada tinggi, terutama
dan suplai darah di kebisingan
- Degenerasi ganglion
spiral dan pembuluh
darah arteri
- Penurunan fleksibilitas
membran basilar
- Degenerasi sistem
pusat
Serumen adalah faktor penyebab umum. Tergantung pada faktor peyebabnya, gangguan
pendengaran konduktif bisa terjadi pada satu atau kedua telinga

GANGGUAN PENDENGARAN

Sekitar 17% (36 juta) orang dewasa di Amerika melaporkan tingkat gangguan pendengaaran.
Terdapat hubungan kuat antara usia dengan gangguan pendengaran; namun, gangguan
pendengaran bukan bagian normal dari proses penuaan dan harus dievaluasi lebih lanjut untuk
perawatan yang tepat. Lebih dari 30% orang dewasa berusia 65 tahun di Amerika serikat memiliki
beberapa jenis gangguan pendengaran, dan hanya 1 dari 5 orang yang dapat mengambil manfaat
dari alat bantu dengar (NIH, 2013).

Gangguan pendengaran diklasifikasikan sebagai konduktif, sensorineural, atau mixed. Gangguan


pendengaran konduktif merupakan hasil dari gangguan transmisi suara melalui saluran pendengaran
eksternal dan telinga tengah. Kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran konduktif
adalah impaksi serumen, otitis media, dan otoskerosis (fiksasi ossicles pendengaran).

Gangguan pendengaran sensorineural terjadi pada telinga ketika telinga bagian dalam, saraf
pendengaran, batang otak, atau jalur pendengaran kortikal. Gangguan pendengaran
mixed(campuran) adalah gangguan pendengaran konduktif yang ditumpangkan pada gangguan
pendengaran sensorineural.

Implan koklea menjadi pilihan lansia dengan gangguan pendengaran sensorineural. Implan ini
dilakukan dengan cara di operasi pada tulang mastoid (dibelakang telinga) dimana ia akan
mentransmisikan sinyal listrik melalui saraf pendengaran ke pusat pendengaran di otak (Ham,
Sloane, Warshaw et al., 2013).

PREBYCUSIS

Prebycusis, gangguan pendengaran sensorineural, adalah bentuk paling umum dari gangguan
pendengaran pada lansia. Biasanya, kehilangannya bersifat bilateral, yang mengakibatkan sulitnya
mendengar nada tinggi dan percakapan. Itu lebih mempengaruhi pria dari pada wanita. Penyebab
prebikusis masih belum jelas. Penelitian yang dirancang untuk mengidentifikasi pnyebab langsung
telah membuktikan tidak ada korelasi yang jelas. Oleh karena itu, diagnosis adalah salah satu
pengecualian, yang melibatka mengesampingkan penyebab lain gangguan pendengaran :

- Gangguan pendengaran yang diinduksi karena kebisingan (misalnya paparan kebisingan yang
terlalu lama)
- Infeksi
- Cedera kepala
- Penyakit metabolik (pankreas atau ginjal)
- Penyakit pembuluh darah
- Panyakit jantung
- Faktor genetik

Anda mungkin juga menyukai