BASIS DATA
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum basis
data
Oleh:
NPM: 207006036
LABORATORIUM INFORMATIKA
TASIKMALAYA
2021
MODUL IV SELEKSI MENGGUNAKAN OPERATOR DASAR
1. TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikan diharapkan dapat:
1.1. Mengetahui dasar-dasar Seleksi Menggunakan Operator Dasar dalam
bahasa MySQL.
1.2. Mengenal Syntax Seleksi Menggunakan Operator Dasar dalam bahasa
MySQL.
1.3. Mengimplementasikan Seleksi Menggunakan Operator Dasar dalam
bahasa MySQL.
2. DASAR TEORI
2.1. MENGGUNAKAN OPERATOR PEMBANDING
Pada bagian ini, kita akan belajar menggunakan beberapa operator dasar
yang digunakan untuk membandingkan dua nilai atau lebih dari data yang
berbeda. Untuk melakukan perbandingan, nilai hasil yang dikembalikan hanya ada
dua kemungkinan, yaitu TRUE dan FALSE. Bila dinyatakan dengan bilangan,
hasil TRUE sama dengan 1, dan FALSE sama dengan 0.
A. SELEKSI MENGGUNAKAN OPERATOR =
IV-1
IV-2
Gambar 2.1.1
Analisis:
Perintah ini merupakan salah satu dari perintah selector yang menggunakan
operator perbandingan, dapat dilihat di gambar ketika perintah ini digunakan
operator perbandingan akan memperkirakan apakah nilai dari 0 sama dengan 1
atau tidak, karena nilai 0 tidak sama dengan 1, maka outputnya menjadi 0
(FALSE).
Gambar 2.1.2
Analisis:
Perintah ini adalah perintah selector yang menggunakan operasi perbandingan,
tidak sepeti di bahasa pemrograman lain, di dalam bahasa MySQL penggunaan
tanda petik (‘) atau (“) pada saat menggunakan operator perbandingan tidak
akan dianggap sebagai char, jadi apabila user menanyakan apakah 1 sama
dengan ‘1’ maka hasilnya adalah 1 (TRUE) atau apakah ‘0,01’ sama dengan 1
maka hasilnya 0 (FALSE).
Gambar 2.1.3
Analisis:
Sama seperti perintah sebelumnya, perintah ini adalah perintah selector yang
menggunakan operasi perbandingan, tidak sepeti di bahasa pemrograman lain,
di dalam bahasa MySQL penggunaan tanda petik (‘) atau (“) pada saat
menggunakan operator perbandingan tidak akan dianggap sebagai char, jadi
apabila user menanyakan apakah 1 sama dengan ‘1’ maka hasilnya adalah 1
(TRUE) atau apakah ‘0,01’ sama dengan 1 maka hasilnya 0 (FALSE).
Gambar 2.1.4
Analisis:
Meskipun dijelaskan di perintah sebelumnya kalau penggunaan tanda petik (‘)
atau (“) bisa digunakan dalam operator perbandingan tanpa mengubah tipe
datanya (menjadi char), tetapi hal itu hanya berlaku untuk nilai yang
dibandingkan (nilai yang ada di sebelah kanan), misalnya ada dalam gambar,
nilai dari ‘0.05’ sama dengan ‘0.5’, tetapi nilai dari 0.05 berbeda dari ‘.05’.
Gambar 2.1.5
Analisis:
Sama seperti perintah sebelumnya. Meskipun dijelaskan di perintah sebelumnya
kalau penggunaan tanda petik (‘) atau (“) bisa digunakan dalam operator
perbandingan tanpa mengubah tipe datanya (menjadi char), tetapi hal itu hanya
berlaku untuk nilai yang dibandingkan (nilai yang ada di sebelah kanan),
misalnya ada dalam gambar, nilai dari ‘0.05’ sama dengan ‘0.5’, tetapi nilai dari
0.05 berbeda dari ‘.05’.
Gambar 2.1.6
Analisis:
Perintah ini sebenarnya sudah digunakan di modul sebelumnya lebih tepatnya
pada modul 3 tentang SELECT (pemilihan), dapat dilihat di gambar dalam
perintah tersebut terdapat operator perbandingan lalu menampilkan semua data
yang memiliki baris sama dengan nilai data yang dicari.
Operator “!=” memiliki arti tidak sama dengan (not equal) atau kecuali.
Nilai yang dihasilkan berlawanan dengan operator sama dengan. Dalam
penulisannya, operator ini juga dapat diganti dengan parameter <>. Baik
menggunakan parameter != maupun <>, operator tidak sama dengan (not equal)
ini memiliki fungsi dan hasil yang sama.
IV-5
Gambar 2.1.7
Analisis:
Perintah ini digunakan untuk mengambil semua data dalam tabel kecuali yang
ditulis di perintah ini, misalnya dalam gambar perintah ini memanggil semua
baris data dalam tabel yang nilai dari kolom “jns_kelamin”-nya tidak bernilai
“L”.
Operator “>” artinya lebih dari. Operator ini digunakan untuk mengambil
data yang nilainya lebih dari bilangan pembanding. Perhatikan perintah berikut:
Gambar 2.1.8
Analisis:
Perintah berikut merupakan perintah yang dapat digunakan user untuk mencari
atau membandingkan data yang memiliki nilai satu lebih dari nilai lainnya,
misalnya ada pada gambar pertama, karena nilai pertama tidak lebih besar
daripada nilai kedua maka pernyataan yang dimasukkan bernilai 0 (FALSE),
IV-6
Gambar 2.1.9
Analisis:
Sama halnya dengan perintah di atas. Perintah ini merupakan perintah yang
dapat digunakan user untuk mencari atau membandingkan data yang memiliki
nilai satu lebih dari nilai lainnya, misalnya ada pada gambar pertama, karena
nilai pertama tidak lebih besar daripada nilai kedua maka pernyataan yang
dimasukkan bernilai 0 (FALSE), sedangkan untuk contoh penggunaannya
terdapat pada gambar kedua, perintah dalam gambar ini menampilkan semua
data dari baris yang memiliki nilai kolom “sks” lebih dari 2.
Jika menggunakan operator “>”, hasil dari seleksi tidak menampilkan nilai
yang menjadi pembanding. Jika nilai pembanding ingin ditampilkan, gunakan
operator “>=” (dibaca lebih dari sama dengan).
Gambar 2.1.10
Analisis:
Perintah ini bisa digunakan saat user ingin memilih menampilkan data dengan
nilai tertentu sama seperti perintah sebelumnya (lebih dari) hanya perbedaannya
pada perintah ini data yang sama dengan nilai sebelah kanan juga dimasukkan,
contohnya ada pada gambar jika perintah sebelumnya hanya menampilkan nilai
yang lebih besar dari 2 (3, 4, …, n), tetapi pada perintah kali ini data dengan
nilai 2 juga dimasukkan.
Gambar 2.1.11
Analisis:
Perintah kali ini merupakan kebalikan dari perintah bagian c sebelumnya (lebih
dari), berikut adalah perintah kurang dari, contoh penggunaannya terdapat di
gambar dimana perintah menampilkan semua data yang memiliki nilai data
IV-8
Operator “<=” juga akan mengambil data yang jumlahnya kurang dari
nilai pembanding. Bedanya, pada operator ini, nilai pembanding ditampilkan.
Gambar 2.1.12
Analisis:
Perintah ini merupakan kebalikan dari perintah bagian d, fungsinya mirip
dengan perintah sebelumnya tetapi perintah kali ini menampilkan juga data
dengan nilai yang sama dengan nilai yang dibandingkan (nilai sebelah kanan),
contoh penggunaannya terdapat pada gambar, pada perintah sebelumnya hanya
menampilkan nilai data yang kurang dari 2, namun kali ini ditampilkan juga
data dengan yang bernilai sama dengan 2.
Operator AND digunakan untuk mengambil data dari satu atau beberapa
tabel menggunakan dua syarat atau lebih. Data akan ditampilkan apabila dua
syarat terpenuhi, sedangkan apabila salah satu syarat saja atau tidak ada syarat
yang dipenuhi, maka perintah tidak akan mendapatkan hasil. Untuk lebih
memahaminya, perhatikanlah tabel berikut:
Gambar 2.1.13
Analisis:
Perintah AND digunakan ketika user ingin menampilkan data tetapi semua nilai
dari data-data tersebut harus bernilai TRUE jika salah satu data bernilai false
maka output tidak akan ditampilkan, operator AND juga bisa digunakan
menggunakan parameter AND pada bahasa pemrograman C yaitu simbol
“&&”.
Gambar 2.1.14
Analisis:
Jika perintah sebelumnya semua input harus bernilai TRUE maka dalam
perintah OR salah satu atau banyak dari input boleh bernilai FALSE (asalkan
tidak semua input bernilai FALSE) maka output akan tetap ditampilkan,
perintah OR juga dapat digunakan dalam parameter OR pada bahasa
pemrograman C yaitu “||”.
Dari tabel di atas, nilai 1 berarti TRUE dan 0 berarti FALSE. Sedangkan
parameter tidak ada hasil berarti bernilai FALSE dan parameter ada hasil berarti
bernilai TRUE. Dalam penggunaannya, parameter NOT bias diganti dengan tanda
seru (!).
Gambar 2.1.15
Analisis:
Perintah NOT adalah perintah untuk memanggil semua data kecuali data yang
nilainya sama dengan input user, perintah ini juga bisa digunakan dengan
parameter yang sama dengan NOT pada bahasa C yaitu “!”. Terlihat pada
gambar, semua input yang bernilai 1 (TRUE) akan memiliki output 0 (FALSE).
Gambar 2.1.16
Analisis:
Perintah NOT adalah perintah untuk memanggil semua data kecuali data yang
IV-12
nilainya sama dengan input user, perintah ini juga bisa digunakan dengan
parameter yang sama dengan NOT pada bahasa C yaitu “!”. Terlihat pada
gambar kedua, semua input 0 (FALSE) akan memiliki output 1 (TRUE).
Gambar 2.1.7
Analisis:
Perintah NOT adalah perintah untuk memanggil semua data kecuali data yang
nilainya sama dengan input user, perintah ini juga bisa digunakan dengan
parameter yang sama dengan NOT pada bahasa C yaitu “!”. Terlihat pada
gambar ketiga untuk penggunaan perintah NOT, perintah tersebut menampilkan
semua baris data dengan kolom yang tidak (NOT) bernilai “L” yaitu “P”.
D. OPERATOR IN
Gambar 2.1.18
Analisis:
IV-13
Perintah ini secara teknis sama dengan perintah OR yang sudah dipelajari
sebelumnya, perbedaanya hanya terdapat pada penulisan yang lebih singkat
dibandingkan penulisan perintah OR, dapat dilihat dalam gambar pertama
bahwa kedua input bernilai TRUE akibatnya keduanya ditampilkan dalam
output, dan pada gambar kedua terlihat salah satu input bernilai FALSE, tetapi
perintah tetap menampilkan output nilai lain yang bernilai TRUE (cara kerja
yang sama dengan perintah OR).
E. OPERATOR LIKE
Perintah untuk menampilkan data pada tabel mahasiswa dimana data pada
kolom tertentu diawali dengan nilai tertentu, misalnya pada kolom
Nama_Lengkap dimana diawali dengan karakter ‘A’:
Gambar 2.1.19
Analisis:
Perintah ini dapat digunakan mirip seperti perintah “Search” pada bahasa
pemrograman lain, perintah ini digunakan untuk menampilkan suatu baris data
dari kolom tertentu jika nilai pertama dan seterusnya dari data tersebut bernilai
sama dengan nilai yang dicari. Sebagai contohnya dapat dilihat pada gambar,
nilai yang dicari adalah “A” yang dicari pada kolom “nama_lengkap”, karena
ada dua data pada kolom “nama_lengkap” yang huruf awalnya “A”, kedua data
tersebut ditampilkan, tetapi hasilnya akan berbeda jika yang dicari adalah
“Ah”, yang akan muncul hanya “Ahmad Kurniawan”. Hal ini terjadi karena
nilai yang dicari bernilai “Ah” dan data dalam kolom “nama_lengkap” yang
memiliki huruf pertama “A” dan huruf kedua “h” hanya data “Ahmad
IV-14
Kurniawan”.