Anda di halaman 1dari 2

Mari Menjadi Guru Kreatif!

Menjadi guru kreatif ternyata tidak mudah. Perlu perjuangan dan pengorbanan.
Bahkan mungkin anda akan mengalami sebuah penderitaan terlebih dahulu yang
akan membawa anda kepada puncak kebahagiaan dan ketenaran. Saya banyak
belajar dari Prof. Dr. H. Arief Rachman, bapak sekaligus guru saya di sekolah
Labschool Jakarta. Beliau adalah tokoh pendidikan dan contoh guru kreatif yang ada
di Indonesia. Dari tangan beliaulah lahir tenaga-tenaga pendidik seperti saya yang
berusaha keras untuk menjadi guru kreatif.

Guru kreatif tidak pernah puas dengan apa yang ada pada dirinya. Dia terus belajar,
dan belajar sampai ajal menjemputnya. Baginya, menemukan sesuatu yang baru
dalam pembelajaran adalah sesuatu hal yang harus dicari dan kemudian dibagikan
kepada teman-teman guru lainnya. Tak mudah memang, tapi disinilah tantangannya
bila kita mau instropeksi diri dalam pembelajaran yang kita lakukan di sekolah.

Guru selalu berusaha terus-menerus memperbaiki kinerjanya sebagai guru dengan


terus melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelajarannya. PTK adalah salah satu contoh guru kreatif
mengembangkan diri. Bila guru kreatif, maka siswa akan aktif.

Saya teringat pesan pak Arif, bila anda ingin menjadi guru yang kreatif, maka anda
harus berhenti untuk menjadi guru “pengeluh”. Berusahalah semaksimal mungkin
memberdayakan apa yang dimiliki sekolah untuk anda gunakan dalam menunjang
pembelajaran anda.  Bila kemudian anda menemukan alat bantu atau media
pembelajaran yang membantu anda menyampaikan materi ke otak siswa dengan
cepat, maka harus anda buktikan media pembelajaran itu terlebih dahulu dengan
melakukan PTK.

Dengan melakukan PTK anda akan menjadi guru yang kreatif. Di dalam PTK itulah
akan anda dapatkan refleksi diri yang anda lakukan melalui siklus-siklus yang anda
lakukan sendiri sampai anda merasa yakin bahwa yang anda lakukan telah berhasil.

Penelitian kualitatif cenderung berbasis kata, misalnya hasil wawancara,


sedangkan penelitian kuantitatif cenderung berbasis angka misalnya skor uji.
Anda dapat pelajari hal itu dengan membaca buku Action Research di ruang
Kelas karya Vivienne Baumfield, dkk. Buku ini dapat anda dapatkan dengan
mudah di toko buku Gramedia atau bisa juga anda pesan langsung ke penerbit
Indeks.

Action Research di ruang kelas atau PTK merupakan panduan penting untuk semua
guru kreatif yang tertarik melakukan riset di dalam ruang kelas. Penulisnya
memberikan gambaran pendekatan yang mudah diikuti sehingga dapat membantu
guru meningkatkan praktik profesional mereka dan mengevaluasi kebutuhan murid
di sekolah. Terdapat banyak kiat praktis dan contoh proyek riset tindakan nyata dari
berbagai tipe sekolah yang menjadikan PTK sebagai buku wajib bagi guru dan
mahasiswa keguruan.

Menjadi guru kreatif harus mampu meneliti. Guru mampu meneliti di kelasnya sendiri
sehingga kualitas pembelajarannya semakin berkualitas. Banyak masalah yang bisa
anda teliti, banyak masalah yang harus dicari segera solusinya. Melalui PTK anda
akan mendapatkan rahasia-rahasia baru dalam khasanah ilmu pendidikan yang
dapat anda kembangkan menjadi sesuatu yang berarti dalam kegiatan
pembelajaran. Setiap kegiatan yang anda lakukan harus dicatat dan diamati benar
bersama teman sejawat sehingga apa yang anda lakukan dalam PTK benar-benar
solusi baru dalam pembelajaran di sekolah yang berujung kepada peningkatan mutu
pendidikan.

Jangan biarkan diri anda menjadi guru pengeluh dan terus mengeluh karena anda
tidak kreatif. Mari ciptakan khasanah ilmu pengetahuan baru dengan menjadi
guru kreatif. Kalau bukan kita sendiri yang menjadi guru kreatif, lalu siapa lagi?

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Anda mungkin juga menyukai