Skripsi Semhas Revisi Pak Tutuk
Skripsi Semhas Revisi Pak Tutuk
SKRIPSI
Oleh:
1632010010
FAKULTAS TEKNIK
JAWA TIMUR
2020
DAFTAR ISI
ii
2.3.1 Uji Keseragaman Data ............................................... 23
iii
4.1.1 Data Bahan Baku.......................................................... 64
iv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.6 Work Flow Metode Ranked Positional Weight ........................ 101
vii
BAB I
PENDAHULUAN
pesat ini, membuat pelaku industri harus dapat melaksanakan sistem produksi
yang optimal untuk menghasilkan produk yang maksimal, baik dari segi kualitas,
mengubah urutan kerja, mengubah layout, dan lain-lain. Oleh karena itu
idle time pada keseluruhan work station, pada tingkat output tertentu (Desfiasri,
yang mengakibatkan durasi pengerjaan produk menjadi lebih lama dari yang
beberapa work station yang menganggur, sedangkan beberapa work station yang
1
2
lainnya tetap bekerja secara penuh. Oleh sebab itu diperlukan keseimbangan
tiap elemen kerja ke work station hingga waktu pengerjaan setiap stasiun relatif
sama. Adapun tujuan utama dari keseimbangan lintasan yaitu meminimasi waktu
CV. Waru Karya adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak
dibidang pembuatan produk logam, khususnya sarana prasarana lalu lintas, seperti
tiang Rambu Pendahulu Penunjuk Jurusan (RPPJ), tiang lampu Penerang Jalan
Umum (PJU), tiang rambu-rambu lalu lintas, traffic light, dan pagar pembatas
jalan. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini, digunakan untuk memenuhi
permintaan di pulau Jawa, maupun luar pulau Jawa. CV. Waru Karya memiliki
jumlah permintaan yang relatif tinggi pada produk tiang Rambu Pendahulu
prasarana lalu lintas, khususnya jalan tol di Indonesia. CV. Waru Karya memiliki
kapasitas produksi sebanyak 110 unit tiang RPPJ dalam satu bulan yang
terjadi pada proses produksi tiang RPPJ adalah adanya bottleneck pada proses
pengelasan plat besi pada tiang utama bagian bawah, pengelasan plat besi pada
bingkai bagian bawah, dan pengelasan plat besi pada bingkai bagian atas. Hal ini
pengelasan plat besi pada tiang utama bagian bawah, 50,61 menit pada proses
3
pengelasan plat besi pada bingkai bagian bawah, dan 31,70 menit pada proses
pengelasan plat besi pada bingkai bagian atas. Salah satu penyebab dari timbulnya
masalah ini adalah, pengaturan operasi yang dilaksanakan belum tertata dengan
ada pada tiang RPPJ, sehingga pengalokasian sumber daya dan beban pada setiap
work station memiliki keseimbangan yang belum baik. Hal ini menyebabkan
setiap work station dalam lintasan produksi memiliki tingkat kecepatan produksi
station, dan adanya waktu tunggu antar work station. Permasalahan ini
produksi kedalam work station agar dapat mengurangi idle time. Dalam
permasalahan produk yang melalui assembly line, metode Moodie Young dan
Ranked Positional Weight, adalah metode yang umum digunakan. Alasan dari
diagram. Kedua metode ini melakukan penugasan operasi kedalam work station
berdasar operasi sebelum dan sesudah pada precedence diagram, sehingga tidak
mengganggu urutan prosesnya. Dari alasan tersebut, kedua metode ini cocok
dicapai hasil pengelompokan operasi kedalam work station dengan beban yang
mengukur waktu proses setiap operasi pada lini produksi tiang RPPJ.
Pengambilan data waktu proses operasi menggunakan studi waktu metode jam
tiang RPPJ, metode yang digunakan adalah metode Moodie Young dan metode
Ranked Positional Weight, yang nantinya hasil yang diperoleh akan digunakan
CV. Waru Karya sehingga dapat meningkatkan tingkat efisiensi lini produksi?”
1. Objek penelitian ini hanya dilakukan pada lini produksi tiang RPPJ.
5
2. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data terhitung mulai
1. Pada saat penelitian ini dilakukan, segala mesin dan fasilitas penunjang
2. Pada saat penelitian semua proses produksi berjalan normal tanpa ada
5. Kualitas bahan baku yang digunakan dianggap baik, sehingga tidak ada
lebih lanjut.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
adalah:
BAB I PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
Bab ini berisi tentang uraian kesimpulan yang dapat diambil dari
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
efisiensi suatu sistem kerja mutlak berhubungan dengan waktu kerja yang
merupakan suatu usaha untuk menentukan lamanya waktu kerja yang dibutuhkan
waktu kerja dilakukan untuk dapat melakukan perancangan atau perbaikan dari
diperlukan untuk melaksanakan suatu unit kerja oleh pekerja. Waktu yang
diperlukan untuk tugas ini biasanya dapat disebut sebagai standar atau ketetapan.
kerja hendaknya dilakukan saat operator dalam kondisi normal dalam melakukan
8
9
langsung dan pengukuran waktu secara tidak langsung. Disebut secara langsung
karena pengamat berada ditempat dimana objek sedang diamati. Sedangkan yang
dimaksut dengan pengukuran waktu secara tidak langsung adalah pengamat tidak
melakukan pengukuran atas waktu kerja yang dibutuhkan oleh seorang operator
atas pekerjaan yang sedang ia kerjakan. Pengukuran waktu kerja secara langsung
dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti jam henti, pensil, dan kertas
sebagai pencatat waktu. Pengukuran waktu kerja secara langsung terdiri dari dua
sampling kerja.
yaitu mengamati secara langsung pekerjaan yang dilakukan oleh operator dan
dengan terlebih dahulu membagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja yang
sedetail mungkin dengan syarat masih bisa diamati dan diukur. Dari metode
10
pengukuran waktu kerja secara langsung, tentu daja memiliki kekurangan dan
adalah:
a. Kelebihan:
- Praktis.
b. Kekurangan:
langsung adalah, pengukuran waktu kerja dimana pengamat tidak berada langsung
dimana waktu kerja dapat dihitung menggunakan data waktu baku, dan data
waktu gerakan.
data-data waktu yang telah tersedia. Pengukuran waktu secara tidak langsung
11
dapat dilakukan dengan menggunakan data waktu baku dan dengan menggunakan
data waktu gerakan. Metode pengukuran secara tidak langsung yaitu merekam
pekerjaan yang dilakukan oleh operator menggunakan alat bantu (video) dan
diamati dicatat berdasarkan jarak antar tempat kerja dan elemen-elemen kerja
yang sedetail mungkin dengan syarat masih bisa diamati dan diukur. Kemudian
dari hasil pengamatan dan pengukuran tersebut akan didapatkan waktu baku
pengukuran waktu kerja secara tidak langsung, tentu memiliki kekurangan dan
a. Kelebihan:
b. Kekurangan:
- Belum ada data waktu gerakan berupa tabel-tabel waktu gerakan yang
- Tabel yang digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk
orang Indonesia.
pabrik.
2.1.3 Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam Henti (Stopwatch Time Study)
sekitar abad 19. Aktivitas pengukuran waktu kerja dengan jam henti umumnya
c. Hasil kerja (output) harus dapat dihitungkan secara nyata (kuantitatif) baik
henti dapat dilaksanakan untuk berbagai macam atau jenis pekerjaan baik yang
macam yaitu waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku. Waktu siklus adalah
sedangkan waktu baku atau waktu standar adalah waktu yang dibutuhkan operator
a. Waktu Siklus
berikut:
Ʃ𝑥
Ws = ..................................................... (2.1)
𝑛
n = Jumlah Pengamatan
b. Waktu Normal
nilai faktor penyesuaian yang akan diberikan (nilai p). Untuk operator
yang bekerja relatif lamban, berikan nilai p yang lebih kecil dari 1 (atau
performance rating lebih kecil dar 100) sedangkan untuk operator yang
bekerja relatif lebih cepat, berikan nilai p yang lebih besar dari 1 (atau
waktu normal:
Wn = Ws x p ................................................. (2.2)
Ws = Waktu Siklus.
p = Penyesuaian.
100 %
Wb = Wn x ............................... (2.3)
100 % % Allowance
Wn = Waktu Normal.
koreksi yang harus diberikan kepada waktu kerja operator, karena dalam
dihindarkan.
kerja operator pada saat pengukuran kerja berlangsung. Kecepatan, usaha, tempo
operator pada saat bekerja. Aktivitas untuk menilai kecepatan kerja operator
Jika operator tidak bekerja dengan kecepatan yang wajar maka pekerja
dikatakan memiliki waktu normal yang tidak sebagaimana mestinya dengan kata
lain tidak normal. performance rating digunakan untuk mengukur waktu normal
dari sebuah operator kerja, sehingga tinggi rendahnya performance rating akan
(normal) maka performance rating akan lebih besar daripada satu (p > 1
kewajaran (normal) maka performance rating akan lebih kecil dari satu (p <
adalah sama dengan satu (p=1 atau p=100 persen). Untuk kondisi kerja
dimana secara penuh dilaksanakan oleh mesin maka waktu yang diukur
keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Setiap faktor terbagi dalam
penyelesaian yang tetap dari waktu ke waktu. Berikut nilai yang diberikan pada
A1 +0,15
Superskill
A2 +0.13
B1 +0.11
Excellent
B2 +0.08
C1 +0.06
Good
Keterampilan C2 +0.03
Average D 0.00
E1 -0.05
Fair
E2 -0.10
F1 -0.16
Poor
F2 -0.22
A1 +0.13
Excessive
A2 +0.12
B1 +0.10
Usaha Excellent
B2 +0.08
C1 +0.05
Good
C2 +0.02
18
Average D 0.00
E1 -0.04
Fair
E2 -0.08
F1 -0.12
poor
F2 -0.17
Ideal A +0.06
Excellent B +0.04
Good C +0.02
Kondisi Kerja
Average D 0.00
Fair E -0.03
Poor F -0.07
Perfect A +0.04
Excellent B +0.03
Good C +0.01
Konsistensi
Average D 0.00
Fair E -0.02
Poor F -0,04
2.2.2 Kelonggaran
suatu faktor koreksi yang harus diberikan kepada waktu kerja operator, karena
19
Yang termasuk dalam kebutuhan pribadi disini adalah hal-hal seperti minum
Rasa fatique tercemin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik
hari kerja dan mencatat pada saat-saat dimana hasil produksi menurun.
dikeluarkan
Dapat diabaikan - -
B. Sikap Kerja
dua kaki
alat kontrol
badan
C. Gerakan Kerja
satu tangan
21
terbatas sempit
Baik Buruk
putus
terus menerus
berubah-ubah
tetap
Temperatur
Rendah 0 -13 10 - 5 12 – 8
Normal 22 – 28 0-5 0 -8
F. Keadaan Atmosfer
berbahaya
G. Keadaan lingkungan
Sangat bising 0 -5
kualitas
data untuk memastikan data tersebut dapat digunakan dalam pengolahan data. Uji
keseragaman data memiliki manfaat untuk melihat apakah data yang dikumpulkan
seragam. Keseragaman diuji dengan menggunakan batas atas dan batas bawah,
bila ada data yang tidak seragam, data tersebut dibuang. Sedangkan uji kecukupan
data memiliki manfaat untuk memastikan data yang dikumpulkan cukup untuk
untuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal dari suatu sistem sebab
data yang dikumpulkan. Data yang dihasilkan dapat dikatakan seragam jika harga
rata-rata dari sub grup berada di dalam Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas
Kontrol Bawah (BKB). Setelah data terkumpul data diidentifikasi apakah terdapat
data yang terlalu ekstrim. Data ekstirm adalah data yang terlalu besar maupun data
yang terlalu kecil dan menyimpang dari harga rata-ratanya. Rumusan yang
digunakan dalam uji keseragaman data untuk menentukan batas bawah dan batas
atas adalah:
∑(𝑥− 𝑥̅ )2
SD = √ ................................................ (2.4)
𝑛−1
σ = Standar Deviasi.
k = Tingkat Keyakinan.
n = Jumlah Pengamatan
24
Uji data diperlukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh adalah
cukup secara obyektif. Jadi dalam pengukuran ini diperlukan data yang banyak.
statistik yaitu tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan. Menurut Yaanto dan
kenyakinan 95%, ini berarti bahwa kita percaya 95% bahwa data waktu hasil
2
𝑘/𝑠 √𝑁 Ʃ𝑥 2 −(Ʃ𝑥)2
𝑁′ = ( ) .................................. (2.8)
Ʃ𝑥
K = Tingkat Kepercayaan.
S = Derajat Ketelitian.
X = Data Pengamatan.
atau sama dengan jumlah pengamatan yang sebenarnya dilakukan), maka data
ketelitian yang diinginkan, sehingga data tersebut dapat diolah untuk perhitungan
selanjutnya, tetapi jika sebaliknya, dimana N’>N, maka data harus ditambah lagi
Menurut Erliana (2015), peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan
kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (pada umumnya kegiatan kerja
produksi). Melalui peta kerja kita dapat mengetahui secara lengkap tahapan atau
kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik (dalam
produk jadi, baik produk lengkap atau bagian dari produk lengkap. Apabila
dilakukan studi secara seksama, maka peta kerja dapat membantu untuk
melakukan perbaikan pada sistem kerja dari suatu proses produksi. Perbaikan
perlu, mengubah urutan kerja, menemukan mesin yang lebih ekonomis, dan
demikian peta kerja merupakan alat yang baik untuk menganalisa suatu pekerjaan,
dan sistematika. Metode kerja suatu peta dapat diperbaiki dengan jalan
kerja yang perlu diperhatikan jalan suatu proses produksi sebagai berikut: jumlah
benda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin dan bahan-bahan khusus yang
disediakan. Jadi peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan-
Selain itu, melalui peta-peta kerja ini kita bisa melihat semua langkah atau
kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dimulai masuk ke pabrik (bentuk
bahan baku) hingga produk jadi dan siap dijual. Semua langkah ini
kerja yang ada sekarang ini dikembangkan oleh Gilberth dengan mengusulkan 40
lambang yang dapat dipakai dalam pembuatan peta-peta kerja, yang kemudian
peta kerja selain karena setiap notasi mempunyai fleksibilitas yang tinggi yaitu
bahwa setiap lambang mempunyai arti yang sangat luas. Lambang-lambang yang
Mechanical Engineers (ASME) pada tahun 1947 seperti lingkaran kecil diganti
dengan anak panah untuk kejadian transportasi dan menambah lambang baru
paling banyak terjadi dalam suatu proses dan biasanya terjadi pada suatu
27
mesin atau work station seperti pekerjaan menyerut kayu dengan mesin
mengangkat benda kerja dengan katrol, dan memindahkan benda kerja dari
bersamaan.
waktu yang cukup lama. Jika benda kerja tersebut ingin diambil kembali
Menurut Salaudin (2016), peta proses operasi adalah suatu grafik yang
inspeksi, peralatan dan waktu. Peta operasi dibutuhkan untuk memudahkan proses
pengoperasian dari bagian-bagian yang akan diproduksi, dari awal bahan baku
sampai menjadi produk bahan jadi utuh, maupun sebagai komponen, dan
mengetahui material yang digunakan, tempat, alat atau mesin yang dipakai untuk
dialami bahan baku mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan dari tahap
awal sampai menjadi produk jadi atau komponen, dan memuat informasi-
informasi yang diperlukan untuk menganalisis lebih lanjut seperti waktu, material,
30
tempat, alat, dan mesin yang digunakan. Informasi-informasi yang diperoleh dari
a. Membuat judul Peta Proses Operasi dan identifikasi nama obyek, nama
Peta proses operasi yang telah dipetakan dapat dianalisis untuk mengetahui
a. Bahan-bahan
b. Operasi
c. Pemeriksaan
d. Waktu
dipergunakan.
aktivitas dan operasi yang saling berhubungan yang melibatkan desain, pemilihan
dengan melakukan suatu perancangan sistem produksi yang tepat yaitu dengan
dan Suletra (2017) mengungkapkan, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
produktivitas perusahaan adalah lini atau lintasan produksi. Efisiensi lini produksi
produktivitas. Semakin tinggi efisiensi lini, maka aliran material antar stasiun juga
semakin baik. Sehingga keterlambatan dapat dikurangi. Hal ini tentu akan
dengan lancar, dan permintaan konsumen akan dapat dipenuhi tanpa adanya
keterlambatan.
didefinisikan sebagai rangkaian operasi kerja dalam satu area yang terdiri dari satu
atau banyak mesin ataupun pekerja dengan urutan operasi yang terjadi dengan
33
proses kegiatan produksi yang terdiri dari sejumlah area kerja yang ditangani oleh
seorang atau lebih operator menggunakan beberapa mesin untuk membuat suatu
tinggi sehingga dapat menghasilkan output produk dengan kualitas dan kuantitas
penugasan elemen-elemen tugas dari suatu assembly line ke dalam work station.
sehingga semua sumber daya memiliki kuantitas waktu pekerjaan yang relatif
kerja, yang selanjutnya kita sebut sebagai work station. Waktu yang diizinkan
Semua work station sedapat mungkin harus memiliki waktu siklus yang sama.
Bila suatu work station memiliki waktu dibawah waktu siklus idealnya, maka
34
work station tersebut akan memiliki waktu menganggur, hal ini lah yang tidak
dikehendaki terjadi dalam suatu proses produksi di perusahaan. Oleh sebab itulah
keseimbangan lintasan menjadi penting dalam suatu proses produksi. Tujuan akhir
disetiap work station, sehingga dapat mencapai efisiensi kerja yang tinggi pada
bermula dari adanya kombinasi penugasan kerja kepada operator atau grup
operator yang menempati tempat kerja tertentu. Karena penugasan elemen kerja
waktu yang tidak produktif dan jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk
minimasi waktu siklus, dan pemerataan beban kerja yang maksimal untuk
produksi dalam jumlah cukup besar dan dalam waktu yang singkat. Masalah
lintasan adalah dalam pemberian task kepada work station sehingga pemberian
ada. Gejala dari ketidak seimbangan lintasan adalah adanya work station yang
menganggur, sedangkan stasiun lain sibuk, dan adanya work in process yang
menumpuk diantara work station. Permasalahan ini sangat penting, karena akan
menentukan aspek-aspek lain dalam suatu sistem produksi dalam jangka waktu
tertentu. Beberapa aspek yang akan terdampak pengaruh antara lain, tenaga kerja,
Menurut Desfiarsi dan Andira (2015), masalah line balancing terdiri dari
berdampak pada work station yang lain. Pengaturan dan perencanaan yang tidak
bottleneck, dimana terdapat satu operasi yang sudah selesai, namun operasi
selanjutnya belum selesai, sehingga terjadi operator menganggur. Oleh karena itu
proses produksi.
dibutuhkan.
station, dan terlalu sibuknya operator dan peralatan di satu work station lain.
Menurut Erliana (2015) tujuan dari line balancing adalah untuk memperoleh
suatu arus produksi yang lancar dalam rangka memperoleh utilitas yang tinggi
37
atas fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan melalui penyeimbangan waktu kerja
antar work station, dimana setiap elemen tugas dalam suatu kegiatas produksi
ditentukan, sehingga diperoleh keseimbangan waktu kerja yang baik. Tujuan dari
dialokasikan pada setiap work station sehingga setiap pekerjaan antar work station
menjaga agar kelancaran lintasan tetap terjaga, dan meningkatkan efisiensi serta
produktifitas.
e. Memperoleh efisiensi kerja yang tinggi pada work station untuk mencapai
target produksi.
efisiensi tiap work station dan menyeimbangkan lintasan sehingga seluruh work
station dalam lintasan bekerja dengan kecepatan yang sedapat mungkin sama.
38
menganggur di setiap work station, sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi
1. Precedence Diagram
1 A
Gambar 2.1 Simbol Operasi dalam Precedence Diagram
urutan dari proses operasi. Dalam artian operasi yang ada pada
Diagram
2. Work Element
jumlah total dari elemen kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
3. Assemble Product
Assemble product adalah hasil produk yang melewati urutan work station,
dimana setiap work station melakukan suatu proses tertentu kepada produk
hingga menjadi produk akhir pada perakitan akhir. Jha dan Khan (2017)
4. Production Rate
................................. (2.9)
5. Cycle Time
Cycle time atau waktu siklus adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk
menghasilkan sebuah unit pada setiap work station. Jika waktu yang
siklus, maka elemen kerja tersebut ditempatkan pada work station lain.
waktu yang diperlukan untuk membuat satu unit produk pada work station.
60 𝐸
T c= .................................................... (2.10)
𝑅𝑝
E = Efisiensi.
Rp = Production rate.
6. Minimum Workers
suatu pekerjaan dalam satu work station. Dapat dihitung dari total waktu
Twc
w* = (Minimum Integer ≥ ) ....................... (2.11)
𝑇𝑐
Tc = Waktu siklus.
7. Station Time
42
Station time atau waktu stasiun adalah jumlah waktu dari elemen-elemen
kerja pada satu work station yang sama dan sudah memperhitungkan
............................................ (2.12)
Tc = Waktu siklus.
Tr = Waktu repositioning.
8. Work Station
Work station adalah lokasi pada lini perakitan atau pembuatan suatu
menggunakan rumus:
.................................................. (2.13)
................. (2.14)
................. (2.16)
CT = Waktu siklus.
waktu siklus dan jumlah work station. Balance delay merupakan ukuran
................................... (2.17)
C = Waktu siklus.
ti = Waktu operasi.
.................................. (2.18)
memiliki prinsip pertukaran dan pembagian kerja dengan tujuan utamanya adalah
spesialisasi. Metode heuristik adalah metode yang paling sering digunakan dalam
memecahkan masalah dan pembuatan keputusan. Konsep dasar dari metode ini
menghasilkan strategi yang relatif lebih baik dengan mengacu pada pembatas-
dkk, 2017).
salah satu metode keseimbangan lintasan yang memiliki dua fase (tahapan)
matriks hubungan antar elemen. Pada fase satu dibuat elemen precedence
kerja ditempatkan pada work station yang berurutan dalam lintasan produksi
dengan aturan, bila terdapat dua elemen kerja yang bisa dipilih maka elemen kerja
Menurut Azwir dan Pratomo (2017), fase pertama dalam metode moodie
young adalah penugasan elemen kerja kedalam work station secara berurutan pada
assembly line dengan aturan kandidat terbesar yang terdiri atas penugasan elemen-
elemen yang memungkinkan pada matriks P dan matriks F (tanpa ada larangan
precedence diagram) dengan urutan menurun. Dengan kata lain, jika ada dua
elemen kerja yang memungkinkan untuk penugasan dalam satu stasiun, elemen
yang memiliki waktu terbesar ditugaskan terlebih dahulu. Fase kedua dilakukan
stasiun melalui mekanisme transfer dari elemen-elemen kerja antar stasiun dengan
1. Buat precedence diagram atau jaringan kerja dari peta proses produk.
6. Jika ada dua atau lebih elemen kerja yang memungkinkan untuk
7. Apabila total operasi lebih besar dari waktu siklus, bebankan operasi
10. Menentukan elemen kerja yang terdapat pada work station terbesar yang
11. Pemindahan elemen kerja yang memiliki nilai waktu lebih kecil dari
GOAL pada work station terbesar ke work station terkecil dengan batasan
12. Ulangi proses pemindahan elemen kerja hingga tidak ada elemen kerja
pengerjaannya. Yang dimaksud dengan bobot posisi dari suatu penugasan adalah
jumlah waktu pelaksanaan tugas dari suatu tugas dan semua tugas-tugas yang
precedence diagram yang telah dibuat. Menurut shukla, dkk (2018), metode
ranked positional weight adalah metode hasil perpaduan antara metode largest
48
candidate rule dan metode killbridge and western. Metode ranked positional
Menurut Yudha dan Tama (2017), pada metode ranked positional weight
urutan ranked positional weight dari yang terbesar yang juga memperhatikan
pembatas berupa waktu siklus. Metode ini memprioritaskan elemen kerja yang
terpanjang, dimana elemen kerja ini akan diutamakan terlebih dahulu untuk
ditempatkan dalam work station dan diikuti oleh elemen kerja yang lain yang
memiliki waktu elemen yang lebih rendah. Proses ini dilakukan dengan
pemberian bobot. Bobot ini diberikan pada setiap elemen kerja dengan
memiliki ketergantungan yang besar akan memiliki bobot yang besar pula.
1. Buat precedence diagram atau jaringan kerja dari peta proses produk.
diagram.
49
matriks lintasan.
paling kecil.
mulai dari operasi yang memiliki bobot terbesar hingga terkecil dengan
8. Apabila total operasi lebih besar dari waktu siklus, bebankan operasi
penelitian ini. Adapun beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan bagi
hal yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk menentukan
delay, dan smoothes index. Ada beberapa hal yang diamati dalam
50
penelitian ini antara lain yaitu kasus yang diambil dalam keseimbangan
13 elemen kerja yang dikerjakan pada 6 work station. Setelah didapat hasil
station. Waktu work station I sebesar 97,81, work station II sebesar 98,54,
dan work station III sebesar 57,56. Idle time (waktu menganggur) yang
diperoleh adalah pada work station I sebesar 0,73, work station II sebesar
0, dan pada work station III sebesar 40,98. Hasil yang diperoleh setelah
pengujian data yang mencakup uji keseragaman data dan uji kecukupan
jumlah work station, minimasi waktu siklus, dan pemerataan beban kerja
efisiensi tenaga kerja dan mesin produksi yang masih rendah, sebagai
kerja adalah 8 jam dengan waktu istirahat 1 jam, dalam satu bulan ada 25
hari kerja. Target output produksi kue kering jenis kue satu kacang hijau
adalah 2.400 resep (batch) per tahun. Waktu kerja efektif per bulan adalah
10.500 menit sedangkan waktu kerja efektif per tahun 126.000 menit.
METODOLOGI PENELITIAN
Februari 2020 sampai dengan data yang diperlukan dalam pemelitian tercukupi.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
adalah tingkat efisiensi lini pada keseimbangan lintasan yang baik pada
54
55
memperoleh data yang dibutuhkan dalam pengolahan data dalam penelitian. Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dari penelitian langsung dilapangan,
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak didapat peneliti secara langsung.
urutan penyelesaian permasalahan dari awal hingga mendapatkan hasil akhir atau
solusi dalam penelitian. Adapun struktur pemecahan masalah dalam penelitian ini,
yaitu:
Mulai
Tujuan Penelitian
Identifikasi Variabel
A
57
Pengumpulan Data:
Tidak
Data Cukup?
Ya
Pengolahan data:
Pembentukan dan
perhitungan keseimbangan
lintasan.
B C
58
C
B
Moodie Young
- Buat matriks P (pendahulu) dan
Ranked Positional Weights
matriks F (mengikuti) untuk setiap
- Menghitung bobot posisi
elemen kerja.
untuk setiap elemen dari yang
- Tempatkan elemen kerja dengan
Metode Perusahaan terpanjang mulai dari awal
matriks P = 0 yang memiliki waktu
- Identifikasi bagian-bagian hingga akhir.
terbesar pada urutan pertama.
penyusun produk. - Mengurutkan elemen kerja
Dilanjutkan dengan elemen kerja
- Identifikasi elemen kerja berdasarkan bobot posisi
setelahnya berdasar matriks F.
untuk membuat setiap bagian terbesar.
- Jika terdapat dua atau lebih opsi
penyusun produk. - Melakukan penugasan elemen
elemen kerja yang dapat dipilih,
- Melakukan penugasan kerja dari yang terbesar
maka pilih elemen kerja yang
elemen-elemen kerja pada hingga terkecil ke work
memiliki waktu terbesar.
satu bagian penyusun produk station.
- Tempatkan elemen kerja pada work
kedalam satu workstation. - Jika terdapat kelebihan waktu
station berdasarkan waktu siklus.
siklus pada satu work station,
- Identifikasi waktu work station
maka tempatkan elemen kerja
terbesar dan terkecil.
di stasiun berikutnya.
- Tentukan GOAL
- Jika ada, pindahkan elemen kerja
pada stasiun terbesar yang memiliki
nilai dibawah GOAL ke stasiun
terkecil, tanpa melanggar
precedence diagram.
Tidak
Memilih Efisiensi dan
Smoothnes index Metode
yang optimal
Ya
E
D
59
D E
Metode Terpilih
Analisa dan
Pembahasan
Selesai
diatas:
1. Mulai
2. Studi Literatur
3. Studi Lapangan
4. Perumusan Masalah
latar belakang dari masalah yang ada, kemudian ditentukan dengan suatu
5. Tujuan Penelitian
produksi.
6. Identifikasi Variabel
variabel yang akan diukur dan digunakan dalam penelitian. Variabel yang
penelitian ini.
7. Pengumpulan Data
Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan
diidentifikasi.
Pada tahap ini menguji apakah data yang dikumpulkan untuk setiap
elemen kerja seragam. Keseragaman data memiliki tujuan agar data yang
61
diolah adalah data waktu dalam kondisi karena dari berbagai percobaan
signifikan.
Pada tahap ini menguji apakah data waktu yang dikumpulkan untuk setiap
elemen kerja cukup untuk mewakili waktu dari elemen kerja tersebut. Bila
menambah data waktu elemen kerja, hingga hasil dari uji kecukupan data
terpenuhi.
Pada tahap ini, data yang telah diperoleh selanjutnya diolah terlebih
Menghitung efisiensi dan smoothnes index dari data hasil penugasan work
Menghitung efisiensi dan smoothnes index dari data hasil penugasan work
Pada tahap ini, pemilihan metode yang optimal dalam efisiensi dan
21. Selesai
meliputi data bahan baku dan mesin yang digunakan, data kapasitas produksi dan
waktu kerja, data proses produksi tiang RPPJ beserta waktu setiap elemen
Dalam proses pembuatan tiang RPPJ, terdapat beberapa bahan baku, mulai
dari pipa besi berbagai ukuran, plat besi, hingga besi beton ulir. Rincian bahan-
bahan yang digunakan dalam proses produksi tiang RPPJ adalah sebagai berikut:
64
65
digunakan, diantaranya mesin las blender potong untuk memotong pipa besi dan
plat besi yang berbentuk lingkaran, mesin gerinda untuk memotong tepian plat,
dan merapikan hasil potongan, cutting machine untuk memotong plat besi dan
besi beton ulir, mesin las oxygen acetylene untuk melakukan proses pengelasan,
mesin bor untuk melubangi plat sebagai tempat baut, bending machine untuk
(RPPJ) di CV. Waru Karya dalam satu bulan mampu menghasilkan 110 produk
yang dikerjakan oleh 16 orang pekerja, dengan jam kerja efektif 8 jam perhari,
yang dikerjakan selama 24 hari dalam satu bulan. Dengan waktu repositioning
utama.
sambungan.
utama.
tiang.
bawah.
23. Pengelasan plat besi tebal plat besi tebal 22 mm diameter dalam 12 cm
menunjukan uruta-urutan operasi dan pemeriksaan dari awal hingga produk jadi
Nama Obyek : Tiang Rambu Pendahulu Penunjuk Jurusan (RPPJ) Tanggal Dipetakan : 14-02-2019
Nomor Peta : 01 Dipetakan Oleh : Dhimas Putra S
Pembautan O-24
3,47”
3,47”
Pengelasan
21,95” tepian O-25
Pengelasan
40,01” penyangga O-27
Pengelasan
23,03” B. atas
O-31
2,24” Pembautan
O-32
Pengelasan
41,08” penyangga
O-33
Pengelasan
38,45”
B. samping
O-35
40,03” Pengelasan
penyangga
O-37
Pembautan
3,39” dan inspeksi
O-41
RINGKASAN
Kegiatan Jumlah Waktu Penyimpanan
Operasi 41 750,15
Pemeriksaan 1 3,39
Penyimpanan 1 -
69
Setelah diketahui proses produksi tiang Rambu Pendahulu Penunjuk Jurusan (RPPJ), maka langkah berikutnya adalah membuat
precedence diagram untuk mengetahui urutan proses produksi secara lebih rinci, sehingga dapat diketahui hubungan ketergantungan antara
adalah pengumpulan data waktu setiap elemen kerja pada proses produksi tiang
Rambu Pendahulu Penunjuk Jurusan (RPPJ). Data ini berfungsi untuk merangkum
waktu setiap elemen kerja beserta dengan hubungan keterkaitan proses satu
Penunjuk Jurusan (RPPJ). Data waktu setiap elemen kerja didapat berdasarkan
setiap elemen kerja di lintasan produksi tiang Rambu Pendahulu Penunjuk Jurusan
(RPPJ).
Pengukuran waktu kerja dengan cara sampling yang baik, harus melalui
uji keseragaman data atas data pengukuran waktu yang telah dikumpulkan. Hal ini
akan menunjukan bahwa data yang diolah dalam penelitian seragam dan dapat
proses yang diamati. Berikut perhitungan uji keseragaman data untuk setiap
73
elemen kerja pada proses produksi tiang Rambu Pendahulu Penunjuk jurusan
(RPPJ).
Waktu (menit) ΣX
13.4 12.9 12.8 12.7 12.6
131.6
13.2 14.1 12.2 12.6 15.1
rata rata 13.16
Sumber: Data Primer
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
13,4+12,9+12,8+⋯+15,1
= = 13,16 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
(13,4−13,16)2 + (12,9 – 13,16 ) + …+ (15,1 – 13,16 )²
= √
10−1
= 0,668
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
74
= 13,16 + (2 x 0,668)
= 14,97 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 13,16 - (2 x 0,668)
= 11,82 menit.
CL = 𝑥̅
= 13,16 menit.
13 x
12.5 bka
12 bkb
11.5
11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
keluar dari batas kontrol atas maupun batas kontrol bawah. Maka dapat diambil
kesimpulan bahwa data yang dikumpulkan telah seragam tanpa ada data yang
harus dibuang karena keluar dari batas kontrol, sehingga data dapat digunakan
melakukan uji kecukupan data. Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui
keseluruhan waktu dari elemen kerja yang diamati. Berikut perhitungan uji
keseragaman data untuk setiap elemen kerja pada proses produksi tiang Rambu
Berdasarkan hasil data dari uji keseragaman data, dan karena data yang
95%, dengan nilai k = 2, dan nilai derajat ketelitian sebesar 5%, maka nilai N’
k 2
⁄ 2 2
s √N∑X −(∑X)
N’ =
∑X
[ ]
2 2
√(10x1738,52)−(131,6)2
0.05
= [ ]
131,6
= 6,156
76
Karena nilai N’ ≤ N yaitu 6,156 ≤ 10, maka data yang dikumpulkan sudah
pada setiap elemen kerja pada proses produksi tiang Rambu Pendahulu Penunjuk
Jurusan (RPPJ). Waktu baku sendiri adalah ketetapan waktu berdasarkan rata rata
westing house dan telah diberikan kelonggaran. Berikut perhitungan waktu siklus,
waktu normal, dan waktu baku untuk setiap elemen kerja pada lini produksi tiang
tiang utama.
kecukupan data, maka dapat dihitung waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku
Waktu (menit) ΣX
13.4 12.9 12.8 12.7 12.6
131.6
13.2 14.1 12.2 12.6 15.1
rata rata 13.16
Sumber: Data Primer
77
∑Xi
WS =
N
131,6
=
10
= 13,16 menit
sebagai berikut:
P = 1 ± Westing House
= 1 + 0,08
= 1,08
WN = WS x P
= 13,16 x 1,08
= 14,21 menit
sebagai berikut:
78
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 14,21 x
100%−34,5%
= 21,70 menit
terdapat pada lampiran A. Berikut tabel rekap data untuk hasil perhitungan waktu
gambar 4.1 dan data waktu untuk setiap elemen kerja pada tabel 4.8, maka dapat
dihitung waktu total proses produksi, production rate, waktu siklus, jumlah
81
minimal work station, dan time service untuk memecahkan permasalahan line
balancing.
Production Rate
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
Rp =
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒
110
=
8 𝑥 24
= 0,57 unit/jam
Time Cycle
60 𝐸
Tc =
𝑅𝑝
60 (0.95)
Tc =
0,57
= 99,49 menit
Time Service
Ts = Tc – Tr
= 99,49 – 1,5
= 97,99 menit
Minimum Workstation
Twc
w* = (Minimum Integer ≥ )
𝑇𝑐
750,1588
= (Minimum Integer ≥ )
97,99
82
= 7,65 ~ 8 workstation
ini (existing) sedang diberlakukan oleh perusahaan dalam lini produksi tiang
work station pada pengerjaan komponen (satu work station untuk satu
komponen). Adapun ke14 work station tersebut adalah, pembuatan tiang utama,
perusahaan.
Waktu
Waktu Idle Efisiensi
Elemen Preceded Waktu Siklus
Stasiun Statiun Time Work
Kerja by (menit) Stasiun
(menit) (menit) station
(menit)
-
1 21.69893
1 50.81893 97.99091
47.17198 51.86%
1
2 29.12
-
18 13.98229
19,12
20 20.08701
83
Waktu
Waktu Idle Efisiensi
Elemen Preceded Waktu Siklus
Stasiun Statiun Time Work
Kerja by (menit) Stasiun
(menit) (menit) station
(menit)
-
21 14.32855
3 44.46751 97.99091
53.5234 45.38%
20,21
22 30.13896
9,22
23 21.94224
4 23
24 3.473874 47.37521 97.99091 50.6157 48.35%
24
25 21.9591
-
28 18.4342
66.28852
5 28 97.99091
29 26.26626 31.70239 67.65%
16,29
30 21.58806
27,30
31 23.03851
6 25.28716 97.99091
72.70375 25.81%
31
32 2.248649
-
34 18.50015
7 56.95388 97.99091
41.03703 58.12%
33,34
35 38.45373
-
3 20.97159
3
4 3.705088
8 59.62133 97.99091
38.36958 60.84%
4
5 11.41704
2,5
17 23.52761
-
6 3.696491
6
7 4.9
7
8 11.02535
9 61.68845 97.99091
36.30246 62.95%
8
9 13.43814
6
10 3.696491
10
11 11.43155
84
Waktu
Waktu Idle Efisiensi
Elemen Preceded Waktu Siklus
Stasiun Statiun Time Work
Kerja by (menit) Stasiun
(menit) (menit) station
(menit)
11
12 13.50043
-
13 3.722281
13
14 3.670702
10 33.17555 97.99091
64.81536 33.86%
14
15 12.36
15
16 13.42257
-
26 36.97623
11 76.9816 97.99091
21.00931 78.56%
25,26
27 40.00537
-
36 36.89507
12 76.93417 97.99091
21.05674 78.51%
35,36
37 40.0391
13 26,32 41.08478 97.99091
33 41.08478 56.90613 41.93%
-
38 10.30018
38
39 8.573913 46.30227
14 97.99091
51.68864 47.25%
39
40 24.03358
37,40
41 3.394595
Sumber: Data Diolah CV. Waru Karya
85
metode perusahaan pada tabel 4.9, maka dapat dihitung efisiensi setiap
𝑊𝑖
Efisiensi work station = x 100%
𝑊𝑠
50,81
- Efisiensi work station 1 = x 100% = 51,86%
97,99
63,18
- Efisiensi work station 2 = x 100% = 64,47%
97,99
44,47
- Efisiensi work station 3 = x 100% = 45,38%
97,99
47,37
- Efisiensi work station 4 = x 100% = 48,35%
97,99
66,29
- Efisiensi work station 5 = x 100% = 67,65%
97,99
86
25,29
- Efisiensi work station 6 = x 100% = 25,80%
97,99
56,95
- Efisiensi work station 7 = x 100% = 58,12%
97,99
59,62
- Efisiensi work station 8 = x 100% = 60,84%
97,99
61,69
- Efisiensi work station 9 = x 100% = 62,95%
97,99
33,17
- Efisiensi work station 10 = x 100% = 33,85%
97,99
76,98
- Efisiensi work station 11 = x 100% = 78,56%
97,99
76,93
- Efisiensi work station 12 = x 100% = 78,51%
97,99
41,08
- Efisiensi work station 13 = x 100% = 41,93%
97,99
46,30
- Efisiensi work station 14 = x 100% = 47,25%
97,99
metode perusahaan pada tabel 4.9, maka dapat dihitung idle time setiap
Idle time = Ws – Wi
𝛴𝑆𝑇𝑖
Line efficiency = x 100%
𝐾.𝐶𝑇
750,16
= x 100%
(14 𝑥 97,99)
= 54,68%
𝑛.𝐶− 𝛴𝑡𝑖
Balance delay = x 100%
(𝑛.𝑡𝑖)
14 𝑥 97,99 − 750,16
= x 100%
(14 𝑥 97,99)
= 45,31%
88
metode perusahaan pada tabel 4.9, maka dapat dihitung smoothes index sebagai
berikut:
= 174,99 menit.
dibagi menjadi dua fase. Fase pertama adalah membuat pengelompokan work
dibuat adalah matrisk elemen kerja sebelum ( matriks P) dan matriks elemen kerja
matriks F yang dibuat. Sedangkan fase kedua adalah mensubtitusi elemen kerja
yang memungkinkan dari work station yang memiliki efisiensi tertinggi ke work
1 0 0 0 0 0 21.69893
89
2 1 0 0 0 0 29.12
3 0 0 0 0 0 20.97159
4 3 0 0 0 0 3.705088
5 4 0 0 0 0 11.41704
6 0 0 0 0 0 3.696491
7 6 0 0 0 0 4.9
8 7 0 0 0 0 11.02535
9 8 0 0 0 0 13.43814
10 6 0 0 0 0 3.696491
11 10 0 0 0 0 11.43155
12 11 0 0 0 0 13.50043
13 0 0 0 0 0 3.722281
14 13 0 0 0 0 3.670702
15 14 0 0 0 0 12.36
16 15 0 0 0 0 13.42257
17 2 5 0 0 0 23.52761
18 0 0 0 0 0 13.98229
19 17 18 0 0 0 29.11015
20 12 19 0 0 0 20.08701
21 0 0 0 0 0 14.32855
22 20 21 0 0 0 30.13896
23 9 22 0 0 0 21.94224
24 23 0 0 0 0 3.473874
25 24 0 0 0 0 21.9591
26 0 0 0 0 0 36.97623
27 25 26 0 0 0 40.00537
28 0 0 0 0 0 18.4342
29 28 0 0 0 0 26.26626
30 16 29 0 0 0 21.58806
31 27 30 0 0 0 23.03851
32 31 0 0 0 0 2.248649
33 26 32 0 0 0 41.08478
34 0 0 0 0 0 18.50015
35 33 34 0 0 0 38.45373
36 0 0 0 0 0 36.89507
37 35 36 0 0 0 40.0391
38 0 0 0 0 0 10.30018
39 38 0 0 0 0 8.573913
40 39 0 0 0 0 24.03358
41 37 40 0 0 0 3.394595
Sumber: Data Primer
90
1 2 0 0 0 0 21.69893
2 17 0 0 0 0 29.12
3 4 0 0 0 0 20.97159
4 5 0 0 0 0 3.705088
5 17 0 0 0 0 11.41704
6 7 10 0 0 0 3.696491
7 8 0 0 0 0 4.9
8 9 0 0 0 0 11.02535
9 23 0 0 0 0 13.43814
10 11 0 0 0 0 3.696491
11 12 0 0 0 0 11.43155
12 20 0 0 0 0 13.50043
13 14 0 0 0 0 3.722281
14 15 0 0 0 0 3.670702
15 16 0 0 0 0 12.36
16 30 0 0 0 0 13.42257
17 19 0 0 0 0 23.52761
18 19 0 0 0 0 13.98229
19 20 0 0 0 0 29.11015
20 22 0 0 0 0 20.08701
21 22 0 0 0 0 14.32855
22 23 0 0 0 0 30.13896
23 24 0 0 0 0 21.94224
24 25 0 0 0 0 3.473874
25 27 0 0 0 0 21.9591
26 27 33 0 0 0 36.97623
27 31 0 0 0 0 40.00537
28 29 0 0 0 0 18.4342
29 30 0 0 0 0 26.26626
30 31 0 0 0 0 21.58806
31 32 0 0 0 0 23.03851
32 33 0 0 0 0 2.248649
33 35 0 0 0 0 41.08478
34 35 0 0 0 0 18.50015
35 37 0 0 0 0 38.45373
91
36 37 0 0 0 0 36.89507
37 41 0 0 0 0 40.0391
38 39 0 0 0 0 10.30018
39 40 0 0 0 0 8.573913
40 41 0 0 0 0 24.03358
41 0 0 0 0 0 3.394595
Sumber: Data Primer
Waktu
Waktu Idle Efisiensi
Elemen Preceded Waktu Siklus
Stasiun Statiun Time Work
Kerja by (menit) Stasiun
(menit) (menit) station
(menit)
1 1 - 21.69893
2 1 29.12
3 - 20.97159 86.91265 97.99091 11.07826 88.6946
4 3 3.705088
5 4 11.41704
17 2,5 23.52761
18 - 13.98229
19 17,18 29.11015
2 86.24189 97.99091 11.74902 88.01009
6 - 3.696491
7 6 4.9
8 7 11.02535
9 8 13.43814
10 6 3.696491
11 10 11.43155
3 76.48217 97.99091 21.50874 78.05027
12 11 13.50043
20 19,12 20.08701
21 - 14.32855
22 20,21 30.13896
4 77.51417 97.99091 20.47674 79.10343
23 9,22 21.94224
92
Waktu
Waktu Idle Efisiensi
Elemen Preceded Waktu Siklus
Stasiun Statiun Time Work
Kerja by (menit) Stasiun
(menit) (menit) station
(menit)
24 23 3.473874
25 24 21.9591
26 - 36.97623
5 27 25,26 40.00537 95.4158 97.99091 2.575109 97.37209
28 - 18.4342
29 28 26.26626
13 - 3.722281
14 13 3.670702
6 81.02987 97.99091 16.96104 82.69121
15 14 12.36
16 15 13.42257
30 16,29 21.58806
31 27,30 23.03851
32 31 2.248649
7 84.87209 97.99091 13.11882 86.61221
33 26,32 41.08478
34 - 18.50015
35 33,34 38.45373
8 75.3488 97.99091 22.64211 76.89366
36 - 36.89507
37 35,36 40.0391
38 - 10.30018
9 39 38 8.573913 86.34137 97.99091 11.64954 88.11161
40 39 24.03358
41 37,40 3.394595
Sumber: Data Diolah
adalah stasiun 8 dengan nilai efisiensi sebesar 76.89366. Maka, nilai GOAL dapat
𝑆𝑇 max −𝑆𝑇𝑚𝑖𝑛
GOAL =
2
97.37209− 76.89366
=
2
= 10.23922
Dikarenakan pada stasiun 5 sebagai stasiun dengan tingkat efisiensi
terbesar tidak memiliki elemen kerja yang memiliki waktu dibawah nilai GOAL
maka, tidak ada elemen kerja dari stasiun 5 yang bisa dipindahkan kedalam
iterasi dihentikan.
a. Membuat workflow
metode moodie young pada tabel 4.12, maka dapat dihitung efisiensi setiap
𝑊𝑖
Efisiensi work station = x 100%
𝑊𝑠
86,91
- Efisiensi work station 1 = x 100% = 88,69%
97,99
86,24
- Efisiensi work station 2 = x 100% = 88,01%
97,99
76,48
- Efisiensi work station 3 = x 100% = 78,05%
97,99
77,51
- Efisiensi work station 4 = x 100% = 79,10%
97,99
95,41
- Efisiensi work station 5 = x 100% = 97,37%
97,99
81,03
- Efisiensi work station 6 = x 100% = 82,69%
97,99
84,87
- Efisiensi work station 7 = x 100% = 86,61%
97,99
75,35
- Efisiensi work station 8 = x 100% = 76,89%
97,99
86,34
- Efisiensi work station 9 = x 100% = 88,11%
97,99
metode moodie young pada tabel 4.12, maka dapat dihitung idle time
Idle time = Ws – Wi
95
metode moodie young, maka dapat dihitung line efficiency sebagai berikut:
𝛴𝑆𝑇𝑖
Line efficiency = x 100%
𝐾.𝐶𝑇
750,16
= x 100%
(9 𝑥 97,99)
= 85,06%
berikut:
𝑛.𝐶− 𝛴𝑡𝑖
Balance delay = x 100%
(𝑛.𝑡𝑖)
9 𝑥 97,99 − 750,16
= x 100%
(9 𝑥 97,99)
96
= 14,94%
metode moodie young pada tabel 4.12, maka dapat dihitung smoothes
= 47,51 menit.
bobot posisi dalam pengerjaannya. Bobot posisi didapat dari jumlah waktu
kedalam work station berurutan berdasarkan besar bobot pada elemen kerja
tersebut mulai dari elemen kerja yang memiliki bobot terbesar hingga elemen
kerja yang memiliki bobot terkecil. Berikut pengelompokan work station dengan
hubungan dengan elemen kerja lain, maka diberi kode angka 1. Apabila suatu
elemen kerja tidak memiliki hubungan dengan elemen kerja lain, maka diberi
kode angka 0.
Bobot posisi, didapat dari jumlah waktu suatu proses dan proses yang
mengikutinya.
Elemen Kerja Bobot Posisi RPW Elemen Kerja Bobot Posisi RPW
1 389.3226 22 265.7789
2 367.6237 23 235.6399
3 374.5974 24 213.6977
4 353.6258 25 210.2238
98
Elemen Kerja Bobot Posisi RPW Elemen Kerja Bobot Posisi RPW
5 349.9207 26 225.241
6 347.5544 27 188.2647
7 265.0034 28 214.5479
8 260.1034 29 196.1137
9 249.0781 30 169.8474
10 314.4944 31 148.2594
11 310.7979 32 125.2209
12 299.3663 33 122.9722
13 203.023 34 100.3876
14 199.3007 35 81.88743
15 195.63 36 80.32877
16 183.27 37 43.4337
17 338.5037 38 46.30227
18 328.9584 39 36.00209
19 314.9761 40 27.42818
20 285.8659 41 3.394595
21 280.1075 - -
Sumber: Data Diolah
yang terkecil.
Weight
Waktu
Waktu Idle Efisiensi
Elemen Preceded Waktu Siklus
Stasiun Statiun Time Work
Kerja by (menit) Stasiun
(menit) (menit) station
(menit)
1 - 21.69893
3 - 20.97159
2 1 29.12
1 90.60914 97.99091 7.38177 92.46688
4 3 3.705088
5 4 11.41704
6 - 3.696491
17 2,5 23.52761
19 17,18 29.11015
100
Waktu
Waktu Idle Efisiensi
Elemen Preceded Waktu Siklus
Stasiun Statiun Time Work
Kerja by (menit) Stasiun
(menit) (menit) station
(menit)
10 6 3.696491
11 10 11.43155
12 11 13.50043
20 19,12 20.08701
21 - 14.32855
22 20,21 30.13896
3 93.91801 97.99091 4.072899 95.84359
7 6 4.9
8 7 11.02535
9 8 13.43814
23 9,22 21.94224
26 - 36.97623
4 80.82654 97.99091 17.16437 82.48372
28 - 18.4342
24 23 3.473874
25 24 21.9591
13 - 3.722281
5 14 13 3.670702 67.97834 97.99091 30.01257 69.37209
29 28 26.26626
15 14 12.36
27 25,26 40.00537
6 16 15 13.42257 75.016 97.99091 22.97491 76.55404
30 16,29 21.58806
31 27,30 23.03851
32 31 2.248649
7 84.87209 97.99091 13.11882 86.61221
33 26,32 41.08478
34 - 18.50015
35 33,34 38.45373
8 36 - 36.89507 85.64898 97.99091 12.34193 87.40503
38 - 10.30018
37 35,36 40.0391
9 76.04119 97.99091 21.94972 77.60025
39 38 8.573913
101
Waktu
Waktu Idle Efisiensi
Elemen Preceded Waktu Siklus
Stasiun Statiun Time Work
Kerja by (menit) Stasiun
(menit) (menit) station
(menit)
40 39 24.03358
41 37,40 3.394595
Sumber: Data Diolah
a. Membuat workflow
metode ranked positional weight pada tabel 4.15, maka dapat dihitung
𝑊𝑖
Efisiensi work station = x 100%
𝑊𝑠
90,61
- Efisiensi work station 1 = x 100% = 92,47%
97,99
95,23
- Efisiensi work station 2 = x 100% = 97,20%
97,99
102
93,92
- Efisiensi work station 3 = x 100% = 95,84%
97,99
80,83
- Efisiensi work station 4 = x 100% = 82,48%
97,99
67,98
- Efisiensi work station 5 = x 100% = 69,37%
97,99
75,02
- Efisiensi work station 6 = x 100% = 76,55%
97,99
84.88
- Efisiensi work station 7 = x 100% = 86,61%
97,99
85,65
- Efisiensi work station 8 = x 100% = 87,40%
97,99
76,04
- Efisiensi work station 9 = x 100% = 77,60%
97,99
metode ranked positional weight pada tabel 4.15, maka dapat dihitung idle
Idle time = Ws – Wi
sebagai berikut:
𝛴𝑆𝑇𝑖
Line efficiency = x 100%
𝐾.𝐶𝑇
750,16
= x 100%
(9 𝑥 97,99)
= 85,06%
sebagai berikut:
𝑛.𝐶− 𝛴𝑡𝑖
Balance delay = x 100%
(𝑛.𝑡𝑖)
9 𝑥 97,99 − 750,16
= x 100%
(9 𝑥 97,99)
= 14,94%
metode ranked positional weight pada tabel 4.15, maka dapat dihitung
= 51,07 menit.
104
untuk setiap metode, baik metode perusahaan (existing), metode moodie young
dan metode ranked positional weight. Pemilihan metode terbaik berdasarkan pada
tingkat line efficiency, balance delay, dan smoothes index. Metode terbaik
memiliki nilai line efficiency yang tinggi dengan balance delay rendah. Apabila
terdapat metode yang mimiliki nilai line efficiency dan balance delay sama, maka
dipilih metode yang mimiliki nilai smoothes index terendah. Berikut perbandingan
line efficiency, balance delay, dan smoothes index untuk metode perusahaan,
dan metode ranked positional weight memiliki nilai line efficiency terbesar, dan
balance delay terkecil. Karena memiliki nilai line efficiency dan balance delay
yang sama, maka dipilih metode moodie young sebagai metode terbaik karena
memiliki nilai smoothes index yang lebih kecil dari metode ranked positional
weight.
105
CV. Waru Karya memiliki elemen kerja sebanyak 41 elemen kerja pada
proses produksi tiang Rambu Pendahulu Penunjuk Jurusan (RPPJ). Pada proses
produksi tiang Rambu Pendahulu Penunjuk Jurusan (RPPJ) memiliki waktu total
proses sebesar 750,1588 menit, dengan waktu pengerjaan selama 8 jam perhari,
0,57 unit/jam. Memiliki jumlah minimal pekerja sebesar 8 orang dan memiliki
yang dipilih untuk permasalahan ini adalah metode moodie young, karena metode
ini memiliki line efficiency terbesar (85,06%), balance delay terkecil (14,94%),
dan smoothes index terkecil (47,51), serta memiliki jumlah work station tersedikit
(9 work station). Sehingga metode ini dipilih sebagai metode terbaik dan dapat
menjadi 85,06% dengan menggunakan metode moodie young dapat terjadi karena
adanya pengurangan jumlah work station yang semula sejumlah 14 work station
menjadi 9 work station. Hal ini menyebabkan penugasan elemen kerja ke setiap
work station menjadi maksimal dan seimbang, sehingga setiap work station
memiliki tingkat efisiensi yang tinggi. Meningkatnya efisiensi lini produksi tiang
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa yang telah dilakukan, maka
sebesar 54,68%, balance delay sebesar 45,31%, dan smoothes index sebesar
efficiency sebesar 85,06%, balance delay sebesar 14,94%, dan smoothes index
dengan line efficiency sebesar 85,06%, balance delay sebesar 14,94%, dan
pada penelitian ini adalah metode Moodie Young karena mampu meningkatkan
line efficiency dari 54,68% menjadi 85,06%, menurunkan balance delay dari
45,31% menjadi 14,94%, serta memiliki nilai smoothes index terkecil sebesar
diakibatkan karena metode ini dapat meminimalkan jumlah work station yang
106
107
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapat saran sebagai berikut:
3. Diharapkan ada perawatan mesin dan fasilitas produksi yang baik, agar
Arfiana, Ghany dan I Wayan Suletra. 2017. “Analisis Line Balancing dengan
Azwir, Hery dan Harry Pratomo. (2017). “Implementasi Line Balancing untuk
Bumi Cahaya Unggul”. Seminar Nasional Sains dan Teknologi , TI- 017,
p-ISSN: 2470-1846.
Desfiari, Ririn dan Andira. 2015. “Optimasi Kapasitas Produksi Assembly Line
84.
Malikussaleh.
Handayani, Dwi. dkk (2016). “Analisis Metode Moodie Young dalam Menentukan
Jha, Saurabh dan Salman Khan. 2017. ”An Experimental Study on The Automotive
Efisiensi Kerja yang Optimal Pada Setiap Work station Pada PT. HM.
Sutalaksana, Iftikar. 2012. “Tekniki Tata Cara Kerja. Edisi 2”. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
dan Work station Menggunakan Metode Line Balancing Studi Kasus PT.
Yanto dan Ngaliman, Billy. 2017. “Dasar-Dasar Studi Waktu dan Gerakan untuk
Waktu (menit) ΣX
13.4 12.9 12.8 12.7 12.6
131.6
13.2 14.1 12.2 12.6 15.1
rata rata 13.16
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
13,4+12,9+12,8+⋯+15,1
= = 13,16 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (12,9 – 13,16 )
= √(13,4−13,16) + …+ (15,1 – 13,16 )²
10−1
= 0,668
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 13,16 + (2 x 0,668)
= 14,97 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 13,16 - (2 x 0,668)
= 11,82 menit.
CL = 𝑥̅
= 13,16 menit.
14
waktu
13 x
bka
12
bkb
11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit) ΣX
18 16.4 16.9 18.8 19.3
179.4
17.4 16.3 19.6 18.2 18.5
rata rata 17.94
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
18+16,4+16,9+⋯+18,5
= = 17,94 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
(18−17,94)2 + (16,4 – 17,94 ) + …+ (18,5 – 17,94)²
= √
10−1
= 1,16
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 17,94 + (2 x 1,16)
= 20,26 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 17,94 - (2 x 1,16)
= 15,61 menit.
CL = 𝑥̅
= 17,94 menit.
21
19 waktu
x
17
bka
15
bkb
13
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit) ΣX
13 12.6 12.9 11.6 11.9
129.2
13.7 14.4 13.8 12.2 13.1
rata rata 12.92
Harga rata-rata waktu pengamatan
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
13+12,6+12,9+⋯+13,1
= = 12,92 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (12,6 – 12,92 ) + …+ (13,1 – 12,92)²
= √(13−12,92)
10−1
= 0,88
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 12,92 + (2 x 0,88)
= 14,68 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 12,92 - (2 x 0,88)
= 11,15 menit.
CL = 𝑥̅
= 12,92 menit.
Pemotongan plat besi tebal 22 mm
dengan ukuran 45x45 cm
16
15
14 waktu
13 x
12 bka
11 bkb
10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit) ΣX
3 2.7 2.8 3.3 3.1
43.1
2.4 2.6 3.2 2.9 2.9
3.1 2.9 2.8 2.4 3
rata rata 2.873333
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
3+2.7+2.8+⋯+3
= = 2,87 Menit
15
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
(3−2,87)2 + (2,7 – 2,87 ) + …+ (3 – 2,87)²
= √
15−1
= 0,26
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
= 2,87 + (2 x 0,26)
= 3,40 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 2,87 - (2 x 0,26)
= 2,34 menit.
CL = 𝑥̅
= 2,87 menit.
4
3.8
3.6
3.4
waktu
3.2
3 x
2.8 bka
2.6
bkb
2.4
2.2
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Waktu (menit) ΣX
8 8.9 8.4 7.1 8.2
78.7
7.7 7.8 8.1 7.3 7.2
rata rata 7.87
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
8+8,9+8,4+⋯+7,2
= = 7,87 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (8,9 – 7,87 ) + …+ (7,2 – 7,87)²
= √(8−7,87)
10−1
= 0,57
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 7,87 + (2 x 0,57)
= 9,01 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 7,87 - (2 x 0,57)
= 6,73 menit.
CL = 𝑥̅
= 7,87 menit.
10
9.5
9
8.5 waktu
8 x
7.5 bka
7 bkb
6.5
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6. Pemotongan plat besi tebal 22 mm dengan diameter 20 cm.
Waktu (menit) ΣX
3 2.6 2.8 3.2 3.1 43
2.4 2.7 3.2 2.9 2.8
3.1 2.9 2.8 2.4 3.1
rata rata 2.866667
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
3+2.6+2.8+⋯+3,1
= = 2,86 Menit
15
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
(3−2,86)2 + (2,6 – 2,86) + …+ (3,1 – 2,86)²
= √
15−1
= 0,26
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 2,86 + (2 x 0,26)
= 3,38 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 2,86 - (2 x 0,26)
= 2,34 menit.
CL = 𝑥̅
= 2,86 menit.
4
3.8
3.6
3.4
waktu
3.2
3 x
2.8 bka
2.6 bkb
2.4
2.2
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Waktu (menit) ΣX
4.1 4.3 4 3.7 3.6
3.5 4.1 3.9 3.4 4.2 57
3.4 4.2 3.1 3.9 3.6
rata rata 3.8
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
4,2+4,3+4+⋯+3,6
= = 3,8 Menit
15
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (4,3 – 3,8 )
= √(4,2−3,8) + …+ (3,6 – 3,8)²
15−1
= 0,36
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 3,8 + (2 x 0,36)
= 4,52 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 3,8 - (2 x 0,36)
= 3,08 menit.
CL = 𝑥̅
= 3,8 menit.
4.5
waktu
4 x
bka
3.5 bkb
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Waktu (menit) ΣX
8.2 8.4 7.7 7.1 6.9 76
7.7 7.3 7.2 7.7 7.8
rata rata 7.6
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
8,2+8,4+7,7+⋯+7,8
= = 7,6 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (8,4 – 7,6 )
= √(8,2−7,6) + …+ (7,8 – 7,6)²
10−1
= 0,48
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 7,6 + (2 x 0,48)
= 8,56 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 7,6 - (2 x 0,48)
= 6,64 menit.
CL = 𝑥̅
= 7,6 menit.
9
8.5
8 waktu
7.5 x
7 bka
6.5 bkb
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
9. Pemotongan tepian plat besi
Waktu (menit) ΣX
9.4 8.8 8.1 8.3 7.9 86.3
8.6 8.7 9 9.2 8.3
rata rata 8.63
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
9,4+8,8+8,1+⋯+8,3
= = 8,63 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (8,8 – 28,63 )
= √(9,4−8,63) + …+ (8,3 – 8,63)²
10−1
= 0,48
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 8,63 + (2 x 0,48)
= 9,60 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 8,63 - (2 x 0,48)
= 7,65 menit.
CL = 𝑥̅
= 8,63 menit.
10
9.5
9 waktu
8.5 x
bka
8
bkb
7.5
7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit) ΣX
3 2.6 2.8 3.2 3.1 43
2.4 2.7 3.2 2.9 2.8
3.1 2.9 2.8 2.4 3.1
rata rata 2.866667
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
3+2.6+2.8+⋯+3,1
= = 2,86 Menit
15
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (2,8 – 2,86 )
= √(3−2,86) + …+ (3,1 – 2,86)²
15−1
= 0,26
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
= 2,86 + (2 x 0,26)
= 3,39 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 2,86 - (2 x 0,26)
= 2,34 menit.
CL = 𝑥̅
= 2,86 menit.
3.4
3.2
3 waktu
2.8 x
2.6 bka
2.4 bkb
2.2
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Waktu (menit) ΣX
8.1 8.9 8.4 7.1 8.2 78.8
7.7 7.8 8.1 7.3 7.2
rata rata 7.88
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
8,1+8,9+8,4+⋯+7,2
= = 7,88 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (8,9 – 7,88 )
= √(8,1−7,88) + …+ (7,2 – 7,88)²
10−1
= 0,57
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 7,88 + (2 x 0,57)
= 9,03 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 7,88 - (2 x 0,57)
= 6,73 menit.
CL = 𝑥̅
= 7,88 menit.
10
9.5
9
8.5 waktu
8 x
7.5 bka
7 bkb
6.5
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
12. Pemotongan tepian plat besi.
Waktu (menit) ΣX
9.3 8.8 8.1 8.3 7.8 86.7
8.6 9 9.2 9.2 8.4
rata rata 8.67
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
9,3+8,8+8,1+⋯+8,4
= = 8,67 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (8,8 – 8,67 )
= √(9,3−8,67) + …+ (8,4 – 8,67)²
10−1
= 0,51
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 8,67 + (2 x 0,51)
= 9,70 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 8,67 - (2 x 0,51)
= 7,64 menit.
CL = 𝑥̅
= 8,67 menit.
10
9.5
9 waktu
8.5 x
bka
8
bkb
7.5
7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit) ΣX
3.2 2.8 2.8 3.2 3.1 43.3
2.4 2.6 3.2 2.9 2.8
3.1 2.9 2.9 2.3 3.1
rata rata 2.886667
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
3,2+2.8+2.8+⋯+3,1
= = 2,88 Menit
15
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (2,8 – 2,88 ) + …+ (3,1 – 2,88)²
= √(3,2−2,88)
15−1
= 0,28
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
= 2,88 + (2 x 0,28)
= 3,41 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 2,88 - (2 x 0,28)
= 2,38 menit.
CL = 𝑥̅
= 2,9 menit.
4
3.8
3.6
3.4
waktu
3.2
3 x
2.8 bka
2.6
bkb
2.4
2.2
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Waktu (menit) ΣX
2.7 2.7 3.1 2.9 2.8 42.7
2.4 2.6 3.2 2.7 3
3.4 3.1 2.9 2.4 2.8
rata rata 2.846667
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
2,7+2.7+3,1+⋯+2,8
= = 2,84 Menit
15
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (2,7 – 2,84 ) + …+ (2,8 – 2,84)²
= √(2,7−2,84)
15−1
= 0,28
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 2,84 + (2 x 0,28)
= 3,41 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 2,84 - (2 x 0,28)
= 2,28 menit.
CL = 𝑥̅
= 2,84 menit.
3.6
3.4
3.2
waktu
3
2.8 x
2.6 bka
2.4
bkb
2.2
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
15. Pelubangan lubang untuk baut dengan diameter 3 cm.
Waktu (menit) ΣX
9.1 8.8 8.1 8.3 7.8 85.2
8.6 8.3 8.6 9.2 8.4
rata rata 8.52
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
9,1+8,8+8,3+⋯+8,4
= = 8,52 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (8,8 – 8,52 )
= √(9,1−8,52) + …+ (8,4 – 8,52)²
10−1
= 0,43
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 8,52 + (2 x 0,43)
= 9,39 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 8,52 - (2 x 0,43)
= 7,65 menit.
CL = 𝑥̅
= 8,52 menit.
10
9.5
9 waktu
8.5 x
8 bka
bkb
7.5
7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit) ΣX
9.3 8.8 8.1 8.3 7.8 86.2
8.7 8.9 9.2 8.8 8.3
rata rata 8.62
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
9,3+8,8+8,1+⋯+8,3
= = 8,62 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (8,8 – 8,62 )
= √(9,3−8,62) + …+ (8,3 – 8,62)²
10−1
= 0,48
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 8,62 + (2 x 0,48)
= 9,58 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 8,62 - (2 x 0,58)
= 7,65 menit.
CL = 𝑥̅
= 8,62 menit.
11
10.5
10
9.5
waktu
9
8.5 x
8 bka
7.5
bkb
7
6.5
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit) ΣX
14.3 13.7 13.6 13.3 14.2
139.5
13.9 14.8 13.9 14.1 13.7
rata rata 13.95
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
14,3+13.7+13.6+⋯+13,7
= = 13,95 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (13,7 – 13,95 ) + …+ (13,7 – 13,95)²
= √(14,3−13,95)
10−1
= 0,42
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 13,95 + (2 x 0,42)
= 14,79 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 13,95 - (2 x 0,42)
= 13,10 menit.
CL = 𝑥̅
= 13,95 menit.
15
14.8
14.6
14.4
waktu
14.2
14 x
13.8 bka
13.6
bkb
13.4
13.2
13
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
18. Pemotongan pipa logam diameter 15 cm dengan panjang 50 cm
sebagai sambungan.
Waktu (menit) ΣX
9.4 7.9 7.8 9.6 8.2
84.8
8.2 8.4 8.8 8.4 8.1
rata rata 8.48
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
9,4+7,9+7,8+⋯+8,1
= = 8,48 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ =
𝑁−1
2
2 + (7,9 – 8,48 ) + …+ (8,1 – 8,48)²
= √(9,4−8,48)
10−1
= 0,60
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 8,48 + (2 x 0,60)
= 9,69 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 8,48 - (2 x 0,60)
= 7,26 menit.
CL = 𝑥̅
= 8,48 menit.
11
10.5
10
9.5
waktu
9
8.5 x
8 bka
7.5
bkb
7
6.5
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tiang utama.
Waktu (menit) ΣX
17.1 18.6 18.9 16.4 16.7
172.6
16.9 17.4 17.2 16.1 17.3
rata rata 17.26
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
17,1+18.6+18.9+⋯+17,3
= = 17,26 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (18,6 – 17,26 )
= √(17,1−17,26) + …+ (17,3 – 17,26)²
10−1
= 0,88
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 17,26 + (2 x 0,88)
= 19,03 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 17,26 - (2 x 0,88)
= 15,48 menit.
CL = 𝑥̅
= 17,26 menit.
20
19
waktu
18
x
17 bka
bkb
16
15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
sambungan tiang.
Waktu (menit) ΣX
12.4 11.1 11.3 11.9 12.4
119.1
12.2 11.9 12.7 11.8 11.4
rata rata 11.91
Harga rata-rata waktu pengamatan
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
12,4+11,1+11,3+⋯+11,4
= = 11,91 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (11,1 – 11,91 ) + …+ (11,4 – 11,91)²
= √(12,4−11,91)
10−1
= 0,52
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 11,91 + (2 x 0,52)
= 12,96 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 11,91 - (2 x 0,52)
= 10,85 menit.
CL = 𝑥̅
= 11,91 menit.
13
12.5
12 waktu
11.5 x
11 bka
bkb
10.5
10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
bingkai bawah.
Waktu (menit) ΣX
8.6 9.1 8.6 9.3 8.6
86.9
8.3 9.1 8.7 8.7 7.9
rata rata 8.69
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
8,6+9,1+8,6+⋯+7,9
= = 8,69 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (9,1– 8,69 )
= √(8,6−8,69) + …+ (7,9 – 8,69)²
10−1
= 0,41
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 8,69 + (2 x 0,41)
= 9,51 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 8,69 - (2 x 0,41)
= 7,87 menit.
CL = 𝑥̅
= 8,69 menit.
10
9.5
9 waktu
x
8.5 bka
bkb
8
7.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit) ΣX
17.8 18.3 17.1 18.7 17.8
178.7
18.1 17.4 18.2 17.9 17.4
rata rata 17.87
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
17,8+18,3+17,1+⋯+17,4
= = 17,87 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (18,3 – 17,87 )
= √(17,8−17,87) + …+ (17,4 – 17,87)²
10−1
= 0,48
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 17,87 + (2 x 0,48)
= 18,83 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 17,87 - (2 x 0,48)
= 16,90 menit.
CL = 𝑥̅
= 17,87 menit.
19.5
19
18.5 waktu
18 x
17.5 bka
bkb
17
16.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
23. Pengelasan plat besi tebal plat besi tebal 22 mm diameter dalam 12 cm
Waktu (menit) ΣX
13.2 12.9 12.7 12.9 12.4
130.1
13.7 13.6 12.2 13.1 13.4
rata rata 13.01
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
13,2+12.9+12.7+⋯+13,4
= = 13,01 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ =
𝑁−1
2
2 + (12,9 – 13,01 )
= √(13,2−13,01) + …+ (13,4 – 13,01)²
10−1
= 0,49
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 13,01 + (2 x 0,49)
= 13,99 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 13,01 - (2 x 0,49)
= 12,02 menit.
CL = 𝑥̅
= 13,01 menit.
14.5
14
13.5
waktu
13
x
12.5
bka
12
bkb
11.5
11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit) ΣX
3.4 2.8 3.1 2.9 3.5
48.2
3.6 3.1 3.4 3.3 2.9
3.4 2.7 2.9 3.7 3.5
rata rata 3.213333
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
3,4+2.8+3,1+⋯+3,5
= = 3,21 Menit
15
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (2,8 – 3,21 ) + …+ (3,5 – 3,21)²
= √(3,4−3,21)
15−1
= 0,318
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 3,21 + (2 x 0,318)
= 3,85 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 3,21 - (2 x 0,318)
= 2,57 menit.
CL = 𝑥̅
= 3,21 menit.
4.5
4
waktu
3.5
x
3 bka
2.5 bkb
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Waktu (menit) ΣX
13.1 12.8 12.7 12.9 12.8
130.2
13.7 13.4 12.5 12.9 13.4
rata rata 13.02
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
13,1+12.8+12.7+⋯+13,4
= = 13,02 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (12,8 – 13,02 )
= √(13,1−13,02) + …+ (13,4 – 13,02)²
10−1
= 0,37
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 13,02 + (2 x 0,37)
= 13,77 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 13,02 - (2 x 0,37)
= 12,27 menit.
CL = 𝑥̅
= 13,02 menit.
14
13.5
waktu
13 x
bka
12.5 bkb
12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
26. Pemotongan plat besi ketebalan 10 mm sebagai penyangga.
Waktu (menit) ΣX
21.3 22.7 21.9 23.5 23.7
227.8
23.9 22.4 23.1 22.6 22.7
rata rata 22.78
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
21,3+22.7+21.9+⋯+22,7
= = 22,78 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (22,7 – 22,78 )
= √(21,3−22,78) + …+ (22,7 – 22,78)²
10−1
= 0,81
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 22,78 + (2 x 0,81)
= 24,40 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 22,78 - (2 x 0,81)
= 21,16 menit.
CL = 𝑥̅
= 12,78 menit.
25
24.5
24
23.5
waktu
23
22.5 x
22 bka
21.5
bkb
21
20.5
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit) ΣX
24.3 22.7 23.4 23.9 22.9
237.2
24.1 23.6 23.8 24.1 24.4
rata rata 23.72
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
24,3+22.7+23.4+⋯+24,4
= = 23,72 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (22,7 – 23,72 )
= √(24,3−23,72) + …+ (24,4 – 23,72)²
10−1
= 0,57
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
= 23,72 + (2 x 0,57)
= 24,87 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 23,72 - (2 x 0,57)
= 22,57 menit.
CL = 𝑥̅
= 23,72 menit.
25.5
25
24.5
waktu
24
x
23.5
bka
23 bkb
22.5
22
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
bingkai atas.
Waktu (menit) ΣX
12.2 12.4 11.2 10.3 10.9
111.8
10.4 11.1 10.6 11.5 11.2
rata rata 11.18
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
12,2+12.4+11,2+⋯+11,2
= = 11,18 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (12,4 – 11,18) + …+ (11,2 – 11,18)²
= √(12,2−11,18)
10−1
= 0,70
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 11,18 + (2 x 0,70)
= 12,58 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 11,18 - (2 x 0,70)
= 9,77 menit.
CL = 𝑥̅
= 11,18 menit.
14
13
waktu
12
x
11 bka
10 bkb
9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
29. Pemotongan ujung pipa besi sepanjang 25 cm.
Waktu (menit) ΣX
14.9 16.2 17.1 15.3 15.2
159.3
15.7 15.8 15.9 16.1 17.1
rata rata 15.93
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
14,9+16,2+17,1+⋯+17,1
= = 15,93 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (16,2 – 15,93)
= √(14,9−15,93) + …+ (17,1 – 15,93)²
10−1
= 0,73
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 15,93 + (2 x 0,73)
= 17,40 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 15,93 - (2 x 0,73)
= 14,45 menit.
CL = 𝑥̅
= 15,93 menit.
18
17.5
17
16.5 waktu
16 x
15.5 bka
15 bkb
14.5
14
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
atas.
Waktu (menit) ΣX
13.1 11.9 12.7 12.4 13.2
128
11.8 12.7 13.4 12.9 13.9
rata rata 12.8
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
13,1+11,9+12,7+⋯+13,9
= = 12,8 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (11,9 – 12,8 ) + …+ (13,9 – 12,8)²
= √(13,1−12,8)
10−1
= 0,65
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 12,8 + (2 x 0,65)
= 14,10 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 12,8 - (2 x 0,65)
= 11,49 menit.
CL = 𝑥̅
= 12,8 menit.
15
14.5
14
waktu
13.5
13 x
12.5 bka
12 bkb
11.5
11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit) ΣX
13.4 14.6 14.7 13.9 12.9
136.6
13.2 12.8 13.7 13.8 13.6
rata rata 13.66
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
13,4+14,6+14,7+⋯+13,6
= = 13,66 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (14,6 – 13,66 )
= √(13,4−13,66) + …+ (13,6 – 13,66²
10−1
= 0,63
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 13,66 + (2 x 0,63)
= 14,93 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 13,66 - (2 x 0,63)
= 12,38 menit.
CL = 𝑥̅
= 13,66 menit.
15
14.5
14 waktu
13.5 x
13 bka
bkb
12.5
12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
32. Pemasangan baut.
Waktu (menit) ΣX
2.8 3.1 3.4 2.9 3.1
31.2
3.2 3.1 2.8 3.6 3.2
rata rata 3.12
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
2,8+3,1+3,4+⋯+3,2
= = 3,12 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (3,1 – 3,12 ) + …+ (3,2 – 3,12)²
= √(2,8−3,12)
10−1
= 0,25
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 3,12 + (2 x 0,25)
= 3,63 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 3,12 - (2 x 0,25)
= 2,61 menit.
CL = 𝑥̅
= 3,12 menit.
3.5
waktu
3 x
bka
2.5 bkb
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit) ΣX
24.3 24.7 23.3 25.1 23.9
243.6
24.2 23.8 24.1 24.6 25.6
rata rata 24.36
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
24,3+24.7+23.3+⋯+25,6
= = 24,36 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (24,7 – 24,36 )
= √(24,3−24,36) + …+ (25,6 – 24,36)²
10−1
= 0,66
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
= 24,36 + (2 x 0,66)
= 25,70 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 24,36 - (2 x 0,66)
= 23,02 menit.
CL = 𝑥̅
= 24,36 menit.
26
25.5
25
24.5 waktu
24 x
23.5 bka
23 bkb
22.5
22
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit) ΣX
10.8 10.7 11.2 11.1 10.8
112.2
10.7 10.9 11.6 12.1 12.3
rata rata 11.22
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
10,8+10.7+11,2+⋯+12,3
= = 11,22 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (10,7 – 11,22 )
= √(10,8−11,22) + …+ (12,3 – 11,22)²
10−1
= 0,58
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 11,2 + (2 x 0,58)
= 12,40 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 11,2 - (2 x 0,58)
= 10,04menit.
CL = 𝑥̅
= 11,2 menit.
13
12.5
12
11.5 waktu
11 x
10.5 bka
10 bkb
9.5
9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
35. Pengelasan pipa besi ke bingkai.
Waktu (menit) ΣX
21.3 22.4 21.8 22.6 22.7
228
23 23.6 22.8 23.7 24.1
rata rata 22.8
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
21,3+22.4+21.8+⋯+24,1
= = 22,8 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (22,4 – 22,8 ) + …+ (24,1 – 22,8)²
= √(21,3−22,8)
10−1
= 0,85
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 22,8 + (2 x 0,85)
= 24,51 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 22,8 - (2 x 0,85)
= 21,08 menit.
CL = 𝑥̅
= 22,8 menit.
25
24
23 waktu
22 x
bka
21
bkb
20
19
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit) ΣX
23.2 22.1 22.3 23.1 22.7
227.3
21.5 22.6 22.7 23.8 23.3
rata rata 22.73
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
23,2+22.1+22.3+⋯+23,3
= = 22,73 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (22,1 – 22,73 )
= √(23,2−22,73) + …+ (23,3 – 22,73)²
10−1
= 0,66
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
= 22,73 + (2 x 0,66)
= 24,05 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 22,73- (2 x 0,66)
= 21,40 menit.
CL = 𝑥̅
= 22,73menit.
24.5
24
23.5
waktu
23
x
22.5
bka
22
bkb
21.5
21
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (menit) ΣX
23.1 23.4 24.5 23.1 22.8
237.4
22.7 23.6 24.4 24.6 25.2
rata rata 23.74
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
23,1+23.4+24.5+⋯+25,2
= = 23,74 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (23,4 – 23,74 )
= √(23,1−23,74) + …+ (25,2 – 23,74)²
10−1
= 0,86
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 23,74 + (2 x 0,86)
= 25,48 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 23,74 - (2 x 0,86)
= 22,00 menit.
CL = 𝑥̅
= 23,74 menit.
26
25.5
25
24.5
waktu
24
23.5 x
23 bka
22.5
bkb
22
21.5
21
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
38. Pemotongan besi beton sepanjang 105 cm.
Waktu (menit) ΣX
6.3 6.3 7.1 7.4 8.4
113.2
7.8 8.6 6.4 8.1 7.8
7.4 8.1 7.6 7.8 8.1
rata rata 7.546667
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
6,3+6,3+7,1+⋯+8,1
= = 7,54 Menit
15
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (6,3 – 7,54 ) + …+ (8,1 – 7,54)²
= √(6,3−7,54)
15−1
= 0,73
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 7,54 + (2 x 0,73)
= 9,02 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 7,54 - (2 x 0,73)
= 6,07 menit.
CL = 𝑥̅
= 7,54 menit.
10
9
waktu
8
x
7 bka
bkb
6
5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Waktu (menit) ΣX
6.3 6.6 5.8 5.9 6.4
97.8
6.4 6.5 6.3 6.4 6.8
6.9 6.6 7.1 7.1 6.7
rata rata 6.57
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
6,3+6,6+5,8+⋯+6,7
= = 6,57 Menit
15
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (6,6 –6,57 )
= √(6,3−6,57) + …+ (6,7 –6,57)²
15−1
= 0,37
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
= 6,57 + (2 x 0,37)
= 7,27 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 6,57 - (2 x 0,37)
= 5,76 menit.
CL = 𝑥̅
= 6,57 menit.
7.5
waktu
7
x
6.5 bka
6 bkb
5.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Waktu (menit) ΣX
14.7 14.4 13.7 13.6 13.7
142.5
13.1 15.1 15.8 14.3 14.1
rata rata 14.25
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
14,7+14,4+13,7+⋯+14,1
= = 14,25 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (14,4 – 14,25 )
= √(14,7−14,25) + …+ (14,1 – 14,25)²
10−1
= 0,79
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 14,25 + (2 x 0,79)
= 15,84 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 14,25- (2 x 0,79)
= 12,65 menit.
CL = 𝑥̅
= 14,25menit.
17
16
15 waktu
14 x
bka
13
bkb
12
11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
41. Penyambungan besi beton ke tiang dengan baut.
Waktu (menit) ΣX
2.9 3.1 3.3 3.1 2.8
31.4
3.2 3.1 2.9 3.6 3.4
rata rata 3.14
∑𝑥
𝑥̅ =
𝑛
2,9+3,1+3,3+⋯+3,4
= = 3,14 Menit
10
Standar deviasi
√∑(𝑥 − 𝑥 )²
̅
σ = 𝑁−1
2
2 + (3,1 – 3,14 )
= √(2,9−3,14) + …+ (3,4 – 3,14)²
10−1
= 0,24
Batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dengan
BKA = 𝑥̅ + k.
= 3,14 + (2 x 0,24)
= 3,63 menit.
BKB = 𝑥̅ - k.
= 3,14- (2 x 0,24)
= 2,64 menit.
CL = 𝑥̅
= 3,14 menit.
3.5
waktu
3 x
bka
2.5
bkb
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
k 2
⁄
s √N∑X2 −(∑X)2
N’ =
∑X
[ ]
2 2
√(10x1738,52)−(131,6)2
0.05
= [ ]
131,6
= 6,156
Karena nilai N’ ≤ N yaitu 6,156 ≤ 10, maka data yang
k 2
⁄
s √N∑X2 −(∑X)2
N’ =
∑X
[ ]
2 2
√(10x3230,6)−(179,4)2
0.05
= [ ]
179,4
= 6,047
2 2
√(10x1676,28)−(129,2)2
0.05
= [ ]
129.2
= 6,72
sudah cukup.
2 2
√(15x124,83)−(4,31)2
0.05
= [ ]
43,1
= 12,78
sudah cukup.
5. Pelubangan lubang untuk baut dengan diameter 3 cm.
2 2
√(10x622,29)−(78,7)2
0.05
= [ ]
78,7
= 7,54
sudah cukup.
= 12,37
sudah cukup.
2 2
√(15x218,4)−(57)2
0.05
= [ ]
57
= 13,29
sudah cukup.
2 2
√(10x579,66)−(76)2
0.05
= [ ]
76
= 5,70
sudah cukup.
2 2
√(10x746,89)−(86,3)2
0.05
= [ ]
86,3
= 4,55
Karena nilai N’ ≤ N yaitu 4,55 ≤ 10, maka data yang dikumpulkan
sudah cukup.
2 2
√(15x124,22)−(43)2
0.05
= [ ]
43
= 12,37
sudah cukup.
2 2
√(10x623,9)−(78,8)2
0.05
= [ ]
78,8
= 7,61
sudah cukup.
2 2
√(10x754,07)−(86,7)2
0.05
= [ ]
86,7
= 5,06
sudah cukup.
13. Pemotongan plat besi tebal 22 mm dengan diameter 22 cm.
2 2
√(15x127,07)−(43,5)2
0.05
= [ ]
43,5
= 11,66
sudah cukup.
2 2
√(15x122,67)−(42,7)2
0.05
= [ ]
42,7
= 14,70
sudah cukup.
2 2
√(10x727,6)−(85,2)2
0.05
= [ ]
85,2
= 3,73
sudah cukup.
16. Pemotongan tepian plat besi.
2 2
√(10x745,14)−(86,2)2
0.05
= [ ]
86,2
= 4,51
sudah cukup.
= 1,18
sudah cukup.
sebagai sambungan.
2 2
√(10x722,42)−(84,8)2
0.05
= [ ]
84,8
= 7,37
sudah cukup.
19. Pengelasan pipa logam diameter 15 cm dengan panjang 50 cm ke
tiang utama.
2 2
√(10x2986,14)−(172,6)2
0.05
= [ ]
172,6
= 3,79
sudah cukup.
sambungan tiang.
2 2
√(10x1420,97)−(119,1)2
0.05
= [ ]
119,1
= 2,80
sudah cukup.
bingkai bawah.
2 2
√(10x756,67)−(86,9)2
0.05
= [ ]
86,9
= 3,19
sudah cukup.
22. Pengelasan bingkai bawah ke sambungan tiang utama.
2 2
√(10x3195,45)−(178,7)2
0.05
= [ ]
178,7
= 1,04
sudah cukup.
23. Pengelasan plat besi tebal plat besi tebal 22 mm diameter dalam
2 2
√(10x1694,77)−(130,1)2
0.05
= [ ]
130,1
= 2,05
sudah cukup.
2 2
√(15x156,3)−(48,2)2
0.05
= [ ]
48,2
= 14,64
sudah cukup.
25. Pengelasan tepian sambungan plat pada bingkai bawah.
2 2
√(10x1696,46)−(130,2)2
0.05
= [ ]
130,2
= 1,18
sudah cukup.
= 1,81
sudah cukup.
2 2
√(10x5629,34)−(237,2)2
0.05
= [ ]
237,2
= 0,84
sudah cukup.
28. Pemotongan pipa besi diameter 15 cm sepanjang 3 m sebagai
bingkai atas.
2 2
√(10x1254,36)−(111,8)2
0.05
= [ ]
111,8
= 5,67
sudah cukup.
2 2
√(10x2542,55)−(159,3)2
0.05
= [ ]
159,3
= 3,09
sudah cukup.
atas.
2 2
√(10x1642,22)−(128)2
0.05
= [ ]
128
= 3,73
sudah cukup.
31. Pengelasan bingkai atas pada tiang utama.
2 2
√(10x1869,6)−(136,6)2
0.05
= [ ]
136,6
= 3,12
sudah cukup.
= 9,46
sudah cukup.
2 2
√(10x5938,1)−(243,6)2
0.05
= [ ]
243,6
= 1,07
sudah cukup.
2 2
√(10x1261,98)−(112,2)2
0.05
= [ ]
112,2
= 3,93
sudah cukup.
2 2
√(10x5205,04)−(228)2
0.05
= [ ]
228
= 2,04
Karena nilai N’ ≤ N yaitu 2,04 ≤ 10, maka data yang dikumpulkan
sudah cukup.
2 2
√(10x5170,47)−(227,3)2
0.05
= [ ]
227,3
= 1,22
sudah cukup.
2 2
√(10x5642,68)−(237,4)2
0.05
= [ ]
237,4
= 1,93
sudah cukup.
2 2
√(15x861,9)−(113,2)2
0.05
= [ ]
113,2
= 14,26
sudah cukup.
39. Penekukan besi beton menjadi huruf U.
2 2
√(10x639,64)−(97,8)2
0.05
= [ ]
97,8
= 4,97
sudah cukup.
= 4,51
sudah cukup.
2 2
√(10x99,14)−(31,4)2
0.05
= [ ]
31,4
= 8,82
sudah cukup.
C. Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Baku
Waktu (menit) ΣX
13.4 12.9 12.8 12.7 12.6
131.6
13.2 14.1 12.2 12.6 15.1
rata rata 13.16
∑Xi
WS =
N
131,6
=
10
= 13,16 menit
Penyesuaian (p)
Skill C1 0.06
Effort C2 0.02
Condition D 0
Consistency D 0
Total 0.08
P = 1 ± Westing House
= 1 + 0,08
= 1,08
WN = WS x P
= 13,16 x 1,08
= 14,21 menit
Waktu Baku (WB)
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 14,21 x
100%−34,5%
= 21,70 menit
Waktu (menit) ΣX
18 16.4 16.9 18.8 19.3
179.4
17.4 16.3 19.6 18.2 18.5
rata rata 17.94
∑Xi
WS =
N
179,4
=
10
= 17,94 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill C1 0.06
Effort C1 0.05
Condition D 0
Consistency C 0.01
Total 0.12
P = 1 ± Westing House
= 1 + 0,12
= 1,12
WN = WS x P
= 17,94 x 1,12
= 20,09 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 20,09 x
100%−31%
= 29,12 menit
3. Pemotongan plat besi tebal 22 mm dengan ukuran 45x45 cm
Waktu (menit) ΣX
13 12.6 12.9 11.6 11.9
129.2
13.7 14.4 13.8 12.2 13.1
rata rata 12.92
∑Xi
WS =
N
129,2
=
10
= 12,92 menit
Penyesuaian (p)
Skill C1 0.06
Effort C1 0.05
Condition D 0
Consistency C 0.01
Total 0.12
P = 1 ± Westing House
= 1 + 0,12
= 1,12
WN = WS x P
= 12,92 x 1,12
= 14,47 menit
Waktu Baku (WB)
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 14,47 x
100%−31%
= 20,97 menit
Waktu (menit) ΣX
3 2.7 2.8 3.3 3.1
43.1
2.4 2.6 3.2 2.9 2.9
3.1 2.9 2.8 2.4 3
rata rata 2.873333
∑Xi
WS =
N
43,1
=
15
= 2,87 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill E1 -0.05
Effort D 0
Condition D 0
Consistency B 0.03
Total -0.02
P = 1 ± Westing House
= 1 – 0,02
= 0,98
WN = WS x P
= 2,87 x 0,98
= 2,81 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 2,81 x
100%−24%
= 3,70 menit
5. Pelubangan lubang untuk baut dengan diameter 3 cm
Waktu (menit) ΣX
8 8.9 8.4 7.1 8.2
78.7
7.7 7.8 8.1 7.3 7.2
rata rata 7.87
∑Xi
WS =
N
78,7
=
10
= 7,87 menit
Penyesuaian (p)
Skill D 0
Effort C2 0.02
Condition D 0
Consistency C 0.01
Total 0.03
P = 1 ± Westing House
= 1 + 0,03
= 1,03
WN = WS x P
= 7,87 x 1,03
= 8,10 menit
Waktu Baku (WB)
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 8,10 x
100%−29%
= 11,42 menit
Waktu (menit) ΣX
3 2.6 2.8 3.2 3.1 43
2.4 2.7 3.2 2.9 2.8
3.1 2.9 2.8 2.4 3.1
rata rata 2.866667
∑Xi
WS =
N
43
=
15
= 2,86 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill E1 -0.05
Effort D 0
Condition D 0
Consistency B 0.03
Total -0.02
P = 1 ± Westing House
= 1 – 0,02
= 0,98
WN = WS x P
= 2,86 x 0,98
= 2,80 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 2,80 x
100%−24%
= 3,70 menit
7. Pelubangan tengah plat dengan diameter 12 cm
Waktu (menit) ΣX
4.1 4.3 4 3.7 3.6 57
3.5 4.1 3.9 3.4 4.2
3.4 4.2 3.1 3.9 3.6
rata rata 3.8
∑Xi
WS =
N
57
=
15
= 3,8 menit
Penyesuaian (p)
Skill E1 -0.05
Effort D 0
Condition D 0
Consistency B 0.03
Total -0.02
P = 1 ± Westing House
= 1 – 0,02
= 0,98
WN = WS x P
= 3,8 x 0,98
= 3,72 menit
Waktu Baku (WB)
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 37,2 x
100%−24%
= 4,9 menit
Waktu (menit) ΣX
8.2 8.4 7.7 7.1 6.9 76
7.7 7.3 7.2 7.7 7.8
rata rata 7.6
∑Xi
WS =
N
76
=
10
= 7,6 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill D 0
Effort C2 0.02
Condition D 0
Consistency C 0.01
Total 0.03
P = 1 ± Westing House
= 1 + 0,03
= 1,03
WN = WS x P
= 7,6 x 1,03
= 7,82 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 7,82 x
100%−29%
= 11,02 menit
9. Pemotongan tepian plat besi
Waktu (menit) ΣX
9.4 8.8 8.1 8.3 7.9 86.3
8.6 8.7 9 9.2 8.3
rata rata 8.63
∑Xi
WS =
N
86,3
=
10
= 8,63 menit
Penyesuaian (p)
Skill C1 0.06
Effort C2 0.02
Condition D 0
Consistency C 0.01
Total 0.09
P = 1 ± Westing House
= 1 + 0,09
= 1,09
WN = WS x P
= 8,63 x 1,09
= 9,40 menit
Waktu Baku (WB)
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 9,40 x
100%−30%
= 13,44 menit
Waktu (menit) ΣX
3 2.6 2.8 3.2 3.1 43
2.4 2.7 3.2 2.9 2.8
3.1 2.9 2.8 2.4 3.1
rata rata 2.866667
∑Xi
WS =
N
43
=
15
= 2,86 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill E1 -0.05
Effort D 0
Condition D 0
Consistency B 0.03
Total -0.02
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,02
= 0,98
WN = WS x P
= 2,86 x 0,98
= 2,80 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 2,80 x
100%−24%
= 3,70 menit
11. Pelubangan lubang untuk baut dengan diameter 3 cm
Waktu (menit) ΣX
8,1 8,9 8,4 7,1 8,2 78,8
7,7 7,8 8,1 7,3 7,2
rata rata 7,88
∑Xi
WS =
N
78,8
=
10
= 7,88 menit
Penyesuaian (p)
Skill D 0
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency C 0,01
Total 0,03
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,03
= 1,03
WN = WS x P
= 7,88 x 1,03
= 8,11 menit
Waktu Baku (WB)
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 8,11 x
100%−29%
= 11,43 menit
Waktu (menit) ΣX
9,3 8,8 8,1 8,3 7,8 86,7
8,6 9 9,2 9,2 8,4
rata rata 8,67
∑Xi
WS =
N
86,7
=
10
= 8,67 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill C1 0,06
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency C 0,01
Total 0,09
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,09
= 1,09
WN = WS x P
= 8,67 x 1,09
= 9,45 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 9,45 x
100%−30%
= 13,50 menit
13. Pemotongan plat besi tebal 22 mm dengan diameter 25 cm
Waktu (menit) ΣX
3,2 2,8 2,8 3,2 3,1 43,3
2,4 2,6 3,2 2,9 2,8
3,1 2,9 2,9 2,3 3,1
rata rata 2,886667
∑Xi
WS =
N
43,3
=
15
= 2,88 menit
Penyesuaian (p)
Skill E1 -0,05
Effort D 0
Condition D 0
Consistency B 0,03
Total -0,02
P = 1 ± Westing House
= 1 – (-0,02)
= 0,98
WN = WS x P
= 2,88 x 0,98
= 2,82 menit
Waktu Baku (WB)
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 2,82 x
100%−24%
= 3,72 menit
Waktu (menit) ΣX
2,7 2,7 3,1 2,9 2,8 42,7
2,4 2,6 3,2 2,7 3
3,4 3,1 2,9 2,4 2,8
rata rata 2,846667
∑Xi
WS =
N
42,7
=
15
= 2,84 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill E1 -0,05
Effort D 0
Condition D 0
Consistency B 0,03
Total -0,02
P = 1 ± Westing House
= 1 – (-0,02)
= 0,98
WN = WS x P
= 2,84 x 0,98
= 2,78 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 2,78 x
100%−24%
= 3,67 menit
15. Pelubangan lubang untuk baut dengan diameter 3
Waktu (menit) ΣX
9,1 8,8 8,1 8,3 7,8 85,2
8,6 8.3 8,6 9,2 8,4
rata rata 8,52
∑Xi
WS =
N
85,2
=
10
= 8,52 menit
Penyesuaian (p)
Skill D 0
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency C 0,01
Total 0,03
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,03
= 1,03
WN = WS x P
= 8,52 x 1,03
= 8,77 menit
Waktu Baku (WB)
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 8,77 x
100%−29%
= 12,36 menit
Waktu (menit) ΣX
9,3 8,8 8,1 8,3 7,8 86,2
8,7 8,9 9,2 8,8 8,3
rata rata 8,62
∑Xi
WS =
N
86,2
=
10
= 8,62 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill C1 0,06
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency C 0,01
Total 0,09
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,09
= 1,09
WN = WS x P
= 8,62 x 1,09
= 9,39 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 9,39 x
100%−30%
= 13,42 menit
17. Pengelasan plat besi dasar pada tiang utama
Waktu (menit) ΣX
14,3 13,7 13,6 13,3 14,2
139,5
13,9 14,8 13,9 14,1 13,7
rata rata 13,95
∑Xi
WS =
N
139,5
=
10
= 13,95 menit
Penyesuaian (p)
Skill B2 0,08
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency B 0,03
Total 0,13
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,13
= 1,13
WN = WS x P
= 13,95 x 1,13
= 15,76 menit
Waktu Baku (WB)
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 15,76 x
100%−33%
= 23,52 menit
sebagai sambungan
Waktu (menit) ΣX
9,4 7,9 7,8 9,6 8,2
84,8
8,2 8,4 8,8 8,4 8,1
rata rata 8,48
∑Xi
WS =
N
84,8
=
10
= 8,48 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill C1 0,06
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency D 0
Total 0,08
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,08
= 1,08
WN = WS x P
= 8,48 x 1,08
= 9,15 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 9,15 x
100%−34,5%
= 13,98 menit
19. Pengelasan pipa logam diameter 15 cm dengan panjang 50 cm ke
tiang utama
Waktu (menit) ΣX
17,1 18,6 18,9 16,4 16,7
172,6
16,9 17,4 17,2 16,1 17,3
rata rata 17,26
∑Xi
WS =
N
172,6
=
10
= 17,26 menit
Penyesuaian (p)
Skill B2 0,08
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency B 0,03
Total 0,13
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,13
= 1,13
WN = WS x P
= 17,26 x 1,13
= 19,50 menit
Waktu Baku (WB)
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 19,50 x
100%−33%
= 29,11 menit
sambungan tiang
Waktu (menit) ΣX
12,4 11,1 11,3 11,9 12,4
119,1
12,2 11,9 12,7 11,8 11,4
rata rata 11,91
∑Xi
WS =
N
119,1
=
10
= 11,91 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill B2 0,08
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency B 0,03
Total 0,13
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,13
= 1,13
WN = WS x P
= 11,91 x 1,13
= 13,45 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 13,45 x
100%−33%
= 20,08 menit
21. Pemotongan pipa logam diameter 10 cm sepanjang 3 m sebagai
bingkai bawah
Waktu (menit) ΣX
8,6 9,1 8,6 9,3 8,6
86,9
8,3 9,1 8,7 8,7 7,9
rata rata 8,69
∑Xi
WS =
N
86,9
=
10
= 8,69 menit
Penyesuaian (p)
Skill C1 0,06
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency D 0
Total 0,08
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,08
= 1,08
WN = WS x P
= 8,69 x 1,08
= 9,38 menit
Waktu Baku (WB)
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 9,38 x
100%−34,5%
= 14,32 menit
Waktu (menit) ΣX
17,8 18,3 17,1 18,7 17,8
178,7
18,1 17,4 18,2 17,9 17,4
rata rata 17,87
∑Xi
WS =
N
178,7
=
10
= 17,87 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill B2 0,08
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency B 0,03
Total 0,13
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,13
= 1,13
WN = WS x P
= 17,87 x 1,13
= 20,19 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 20,19 x
100%−33%
= 30,13 menit
23. Pengelasan plat besi tebal plat besi tebal 22 mm diameter dalam 12
Waktu (menit) ΣX
13,2 12,9 12,7 12,9 12,4
130,1
13,7 13,6 12,2 13,1 13,4
rata rata 13,01
∑Xi
WS =
N
130,1
=
10
= 13,01 menit
Penyesuaian (p)
Skill B2 0,08
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency B 0,03
Total 0,13
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,13
= 1,13
WN = WS x P
= 13,01 x 1,13
= 14,70 menit
Waktu Baku (WB)
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 14,70 x
100%−33%
= 21,94 menit
Waktu (menit) ΣX
3,4 2,8 3,1 2,9 3,5
48,2
3,6 3,1 3,4 3,3 2,9
3,4 2,7 2,9 3,7 3,5
rata rata 3,213333
∑Xi
WS =
N
48,2
=
15
= 3,21 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill F1 -0,16
Effort E1 -0,04
Condition D 0
Consistency D 0
Total -0,2
P = 1 ± Westing House
= 1 – (-0,2)
= 0,8
WN = WS x P
= 3,21 x 0,8
= 2,57 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 2,57 x
100%−26%
= 3,47 menit
25. Pengelasan tepian sambungan plat pada bingkai bawah
Waktu (menit) ΣX
13,1 12,8 12,7 12,9 12,8
130,2
13,7 13,4 12,5 12,9 13,4
rata rata 13,02
∑Xi
WS =
N
130,2
=
10
= 13,2 menit
Penyesuaian (p)
Skill B2 0,08
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency B 0,03
Total 0,13
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,13
= 1,13
WN = WS x P
= 13,2 x 1,13
= 14,71 menit
Waktu Baku (WB)
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 14,71 x
100%−33%
= 21,95 menit
Waktu (menit) ΣX
21,3 22,7 21,9 23,5 23,7
227,8
23,9 22,4 23,1 22,6 22,7
rata rata 22,78
∑Xi
WS =
N
227,8
=
10
= 22,78 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill C1 0,06
Effort C1 0,05
Condition D 0
Consistency C 0,01
Total 0,12
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,12
= 1,12
WN = WS x P
= 22,78 x 1,12
= 25,51 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 25,51 x
100%−31%
= 36,97 menit
27. Pengelasan penyangga ke sambungan plat
Waktu (menit) ΣX
24,3 22,7 23,4 23,9 22,9
237,2
24,1 23,6 23,8 24,1 24,4
rata rata 23,72
∑Xi
WS =
N
237,2
=
10
= 23,72 menit
Penyesuaian (p)
Skill B2 0,08
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency B 0,03
Total 0,13
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,13
= 1,13
WN = WS x P
= 23,72 x 1,13
= 26,80 menit
Waktu Baku (WB)
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 26,80 x
100%−33%
= 40,00 menit
atas
Waktu (menit) ΣX
12,2 12,4 11,2 10,3 10,9
111,8
10,4 11,1 10,6 11,5 11,2
rata rata 11,18
∑Xi
WS =
N
111,8
=
10
= 11,18 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill C1 0,06
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency D 0
Total 0,08
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,08
= 1,08
WN = WS x P
= 11,18 x 1,08
= 12,07 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 12,07 x
100%−34,5%
= 18,43 menit
29. Pemotongan ujung pipa besi sepanjang 25 cm
Waktu (menit) ΣX
14,9 16,2 17,1 15,3 15,2
159,3
15,7 15,8 15,9 16,1 17,1
rata rata 15,93
∑Xi
WS =
N
159,3
=
10
= 15,93 menit
Penyesuaian (p)
Skill C1 0,06
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency D 0
Total 0,08
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,08
= 1,08
WN = WS x P
= 15,93 x 1,08
= 17,20 menit
Waktu Baku (WB)
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 17,20 x
100%−34,5%
= 26,26 menit
Waktu (menit) ΣX
13,1 11,9 12,7 12,4 13,2
128
11,8 12,7 13,4 12,9 13,9
rata rata 12,8
∑Xi
WS =
N
128
=
10
= 12,8 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill B2 0,08
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency B 0,03
Total 0,13
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,13
= 1,13
WN = WS x P
= 12,8 x 1,13
= 14,46 menit
100%
= 14,46 x
100%−33%
= 21,58 menit
31. Pengelasan bingkai atas pada tiang utama
Waktu (menit) ΣX
13,4 14,6 14,7 13,9 12,9
136,6
13,2 12,8 13,7 13,8 13,6
rata rata 13,66
∑Xi
WS =
N
136,6
=
10
= 13,66 menit
Penyesuaian (p)
Skill B2 0,08
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency B 0,03
Total 0,13
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,13
= 1,13
WN = WS x P
= 13,66 x 1,13
= 15,43 menit
Waktu Baku (WB)
100%
= 15,43 x
100%−33%
= 23,03 menit
Waktu (menit) ΣX
2,8 3,1 3,4 2,9 3,1
31,2
3,2 3,1 2,8 3,6 3,2
rata rata 2,08
∑Xi
WS =
N
31,2
=
10
= 2,08 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill F1 -0,16
Effort E1 -0,04
Condition D 0
Consistency D 0
Total -0,2
P = 1 ± Westing House
= 1 – (-0,2)
= 0,8
WN = WS x P
= 2,08 x 0,8
= 1,66 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 1,66 x
100%−26%
= 2,24 menit
33. Pengelasan penyangga tebal 10 mmn ke plat besi
Waktu (menit) ΣX
24,3 24,7 23,3 25,1 23,9
243,6
24,2 23,8 24,1 24,6 25,6
rata rata 24,36
∑Xi
WS =
N
243,6
=
10
= 24,36 menit
Penyesuaian (p)
Skill B2 0,08
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency B 0,03
Total 0,13
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,13
= 1,13
WN = WS x P
= 24,36 x 1,13
= 27,52 menit
Waktu Baku (WB)
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 27,52 x
100%−33%
= 41,08 menit
Waktu (menit) ΣX
10,8 10,7 11,2 11,1 10,8
112,2
10,7 10,9 11,6 12,1 12,3
rata rata 11,22
∑Xi
WS =
N
112,2
=
10
= 11,22 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill C1 0,06
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency D 0
Total 0,08
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,08
= 1,08
WN = WS x P
= 11,22 x 1,08
= 12,11 menit
100%
= 12,11 x
100%−34,5%
= 18,50 menit
35. Pengelasan pipa besi ke bingkai
Waktu (menit) ΣX
21,3 22,4 21,8 22,6 22,7
228
23 23,6 22,8 23,7 24,1
rata rata 22,8
∑Xi
WS =
N
228
=
10
= 22,8 menit
Penyesuaian (p)
Skill B2 0,08
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency B 0,03
Total 0,13
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,13
= 1,13
WN = WS x P
= 22,8 x 1,13
= 25,76 menit
Waktu Baku (WB)
100%
= 25,76 x
100%−33%
= 38,45 menit
Waktu (menit) ΣX
23,2 22,1 22,3 23,1 22,7
227,3
21,5 22,6 22,7 23,8 23,3
rata rata 22,73
∑Xi
WS =
N
227,3
=
10
= 22,73 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill C1 0,06
Effort C1 0,05
Condition D 0
Consistency C 0,01
Total 0,12
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,12
= 1,12
WN = WS x P
= 22,73 x 1,12
= 25,45 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 25,45 x
100%−31%
= 36,89 menit
37. Pengelasan penyangga ke plat dasar dan tiang utama
Waktu (menit) ΣX
23,1 23,4 24,5 23,1 22,8
237,4
22,7 23,6 24,4 24,6 25,2
rata rata 23,74
∑Xi
WS =
N
237,4
=
10
= 23,74 menit
Penyesuaian (p)
Skill B2 0,08
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency B 0,03
Total 0,13
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,13
= 1,13
WN = WS x P
= 23,74 x 1,13
= 26,82 menit
Waktu Baku (WB)
100%
= 26,82 x
100%−33%
= 40,03 menit
Waktu (menit) ΣX
6,3 6,3 7,1 7,4 8,4
113,2
7,8 8,6 6,4 8,1 7,8
7,4 8,1 7,6 7,8 8,1
rata rata 7,546667
∑Xi
WS =
N
113,2
=
15
= 7,54 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill D 0
Effort D 0
Condition D 0
Consistency C 0,01
Total 0,01
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,01
= 1,01
WN = WS x P
= 7,54 x 1,01
= 7,62 menit
100%
WB = WN x
100%−𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100%
= 7,02 x
100%−26%
= 10,30 menit
39. Penekukan besi beton menjadi huruf U
Waktu (menit) ΣX
5,7 6,1 5,8 5,9 6,1
98,6
6,4 6,3 7,3 6,4 7,7
7,4 6,6 7,1 7,1 6,7
rata rata 6,573333
∑Xi
WS =
N
98,6
=
15
= 6,57 menit
Penyesuaian (p)
Skill E2 -0,1
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency E -0,02
Total -0,1
P = 1 ± Westing House
= 1 – (-0,1)
= 0,9
WN = WS x P
= 6,57 x 0.9
= 5,91 menit
Waktu Baku (WB)
100%
= 5,91 x
100%−31%
= 8,57 menit
Waktu (menit) ΣX
14,7 14,4 13,7 13,6 13,7
142,5
13,1 15,1 15,8 14,3 14,1
rata rata 14,25
∑Xi
WS =
N
142,5
=
10
= 14,25 menit
Waktu Normal (WN)
Penyesuaian (p)
Skill B2 0,08
Effort C2 0,02
Condition D 0
Consistency B 0,03
Total 0,13
P = 1 ± Westing House
= 1 - 0,13
= 1,13
WN = WS x P
= 14,25 x 1,13
= 16,10 menit
100%
= 14,25 x
100%−33%
= 24,03 menit
41. Penyambungan besi beton ke tiang dengan baut
Waktu (menit) ΣX
2,9 3,1 3,3 3,1 2,8
31,4
3,2 3,1 2,9 3,6 3,4
rata rata 3,14
∑Xi
WS =
N
31,4
=
10
= 3,14 menit
Penyesuaian (p)
Skill F1 -0,16
Effort E1 -0,04
Condition D 0
Consistency D 0
Total -0,2
P = 1 ± Westing House
= 1 – (-0,2)
= 0,8
WN = WS x P
= 3,14 x 0,8
= 2,51 menit
Waktu Baku (WB)
100%
= 2,51 x
100%−26%
= 3,39 menit
LAMPIRAN B
40,03 + 3,39
= 389,32
3,39
= 367,62
Elemen kerja 3 = 20,97 + 3,70 + 11,41 + 23,52 + 29,11 + 20,08 + 30,13 +
= 374,6
= 353,63
3,39
= 349,92
Elemen kerja 6 = 3,69 + 4,9 + 11,02 + 13,43 + 3,69 + 11,43 + 13,5 + 20,08
= 347,55
= 265
= 260,1
Elemen kerja 9 = 13,43 + 21,94 + 3,47 + 21,95 + 40,00 + 23,03 + 2,24 +
= 249,08
3,39
= 314,49
= 310,8
= 299,37
=203,02
= 199,3
40,03 + 3,39
= 195,63
3,39
= 183,27
= 338,5
= 328,96
= 314,98
= 285,87
= 280,11
= 265,78
= 235,64
40,03 + 3,39
= 213,7
3,39
= 210,22
3,39
= 225,24
= 188,26
40,03 + 3,39
= 214,55
3,39
= 196,11
= 169,85
= 148,26
= 125,22
= 122,97
= 81,88
= 80,32
= 43,43
= 46,30
= 36,00
= 27,42
= 3,39
LAMPIRAN C