3 Arifin Agustami
3 Arifin Agustami
Abstract. This study is aim to determine the effect of liquidity, solvability, profitability, market ratio, and firm
size toward stock prize at plantation subsector companies which are listed in Indonesia Stock Exchange. This
study use assosiative method with causal relationship. This study uses the variable liquidity, solvability,
profitability, market ratio, and firm size as the independent variable and stock price as the dependent variable.
This study use secondary data in annual financial statement. This study use the analysis multiple linear
regression. The results of this study indicate that simultaneously liquidity, solvability, profitability, market ratio,
and firm size give a significant effect toward stock price. Partially, liquidity and solvability have a negative effect
toward stock price, while profitability, market ratio, and firm size have a positive effect toward stock price.
Keywords: Firm Size, Liquidity; Market Ratio; Profitability; Solvability; Stock Price.
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, rasio pasar,
dan ukuran perusahaan terhadap harga saham pada perusahaan subsektor perkebunan yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode assosiative dengan hubungan kausal. Penelitian ini
menggunakan variabel likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, rasio pasar, dan ukuran perusahaan sebagai
variabel bebas dan harga saham sebagai variabel terikat. Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam
laporan keuangan tahunan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara bersamaan likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, rasio pasar, dan ukuran
perusahaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sebagian, likuiditas dan solvabilitas
berpengaruh negatif terhadap harga saham, sedangkan profitabilitas, rasio pasar, dan ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap harga saham.
Kata Kunci: Harga Saham; Likuiditas; Profitabilitas; Rasio Pasar; Solvabilitas; Ukuran Perusahaan.
yang mengalami penurunan harga saham, rata asset subsektor perkebunan berjumlah
subsektor perkebunan mengalami penurunan Rp7.872 miliar, tahun 2011 berkembang
yang paling tinggi jika dibandingkan dengan menjadi Rp9.195,2 miliar, tahun 2012
subsektor tanaman pangan dan peternakan. menjadi Rp9.521,91 miliar, tahun 2013
Penurunan harga saham yang terjadi menjadi Rp10.379,5 miliar, dan tahun 2014
membuat investor memberikan penilaian yang menjadi Rp12.421,6 miliar. Dengan demikian,
buruk terhadap kinerja perusahaan dalam seharusnya perusahaan subsektor perkebunan
mengelola usahanya. Dengan demikian, dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya
jumlah investasi yang akan ditanamkan oleh sehingga perusahaan dikatakan likuid agar
investor kepada perusahaan pun akan ikut kinerja perusahaan dinilai baik dan harga
menurun, karena harga saham sering dianggap saham dapat meningkat.
sebagai salah satu faktor yang mencerminkan Solvabilitas adalah rasio yang digunakan
kinerja perusahaan. Jika harga saham untuk mengetahui kemampuan perusahaan
mengalami penurunan, maka kinerja dalam membayar utang jangka panjang. Rasio
perusahaan dinilai buruk dan permintaan akan ini mengukur seberapa besar perusahaan
pembelian saham pun akan menurun. dibiayai oleh utang. Rasio solvabilitas yang
Sebaliknya, jika harga saham meningkat, digunakan dalam penelitian ini adalah debt to
maka kinerja perusahaan dinilai baik dan equity ratio, yaitu rasio yang menggambarkan
permintaan pembelian saham akan meningkat. perbandingan antara total utang dengan total
Harga saham dipengaruhi oleh rasio- modal perusahaan yang digunakan sebagai
rasio keuangan seperti likuiditas, solvabilitas, modal usaha. Jika debt to equity ratio suatu
profitabilitas, rasio pasar, rasio aktivitas, dan perusahaan tinggi maka para investor akan
rasio lainnya. Dalam penelitian ini, rasio yang menghindari saham tersebut, akibatnya
digunakan adalah likuiditas, solvabilitas, permintaan akan saham tersebut menurun dan
profitabilitas, dan rasio pasar. Selain itu mengakibatkan harga saham turun (Hijriah,
ditambah dengan ukuran perusahaan. 2007). Meskipun jumlah utang perusahaan
Likuiditas merupakan kemampuan subsektor perkebunan terus meningkat yaitu
perusahaan dalam memenuhi kewajiban rata-rata utang subsektor perkebunan tahun
jangka pendeknya. Perusahaan yang likuid 2010 berjumlah Rp3.644,1 miliar, tahun 2011
akan dengan mudah memenuhi kewajiban meningkat menjadi Rp3.794,7 miliar, tahun
tersebut. Jika perusahaan likuid maka kinerja 2012 menjadi Rp4.210 miliar, tahun 2013
perusahaan dinilai baik oleh investor. Seiring bertambah menjadi Rp5.348 miliar, dan tahun
dengan naiknya penilaian kinerja perusahaan 2014 menjadi Rp6.517,7 miliar seharusnya
di mata investor maka harga saham pun akan perusahaan tetap dapat memenuhi kewajiban
ikut naik. Jenis rasio likuiditas yang jangka panjangnya dengan modal yang
digunakan dalam penelitian ini adalah current dimiliki.
ratio karena rasio ini dianggap dapat Profitabilitas merupakan rasio yang
membandingkan penilaian likuiditas antara menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
satu perusahaan dengan perusahaan lain. menghasilkan laba (Kodrat dan Indonanjaya,
Current ratio dihitung dengan 2010:239). Profitabilitas sering mendapat
membandingkan jumlah asset lancar dengan perhatian utama dari para investor. Dalam
utang lancar. Jumlah utang perusahaan penelitian ini, return on equity digunakan
subsektor perkebunan tahun 2010 rata-rata untuk mengukur profitabilitas, karena rasio ini
berjumlah Rp3.644,1 miliar, tahun 2011 dapat mengukur kemampuan perusahaan
meningkat menjadi Rp3.794,7 miliar, tahun dalam menghasilkan keuntungan atas modal
2012 menjadi Rp4.210 miliar, tahun 2013 yang investor tanamkan. Bodie (2003:465)
menjadi Rp5.348 miliar, dan tahun 2014 menyatakan tingkat return on equity yang
menjadi Rp6.517,7 miliar. Peningkatan tinggi dapat diartikan bahwa perusahaan akan
jumlah utang tersebut diiringi dengan memberikan peluang tingkat pengembalian
peningkatan jumlah asset, tahun 2010 rata- atau pendapatan yang cukup besar bagi para
keuangan tersebut dengan tujuan ingin Oleh karena itu, ketika akan berinvestasi
memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, saham para investor perlu melakukan analisis
pasar modal memiliki peran penting dalam terhadap faktor-faktor yang dapat
perekonomian suatu negara dan sering mempengaruhi saham dan kondisi perusahaan
dijadikan salah satu indikator untuk mengukur agar mereka dapat meminimalisasi risiko dan
maju tidaknya perekonomian suatu negara, dapat memprediksi keuntungan yang akan
termasuk Indonesia.Kemajuan suatu pasar diperoleh.
modal dapat dipengaruhi oleh efisien atau Analisis terhadap kondisi keuangan
tidaknya suatu pasar. Pasar modal yang perusahaan merupakan langkah awal yang
efisien adalah pasar modal yang menyediakan sering dilakukan oleh investor ketika akan
informasi secara cepat dan mudah kepada memutuskan berinvestasi saham. Keputusan
investor dimana informasi tersebut tercermin investasi sangat penting bagi perusahaan,
dalam harga-harga sekuritas yang karena keputusan itu dapat mempengaruhi
diperjualbelikan di pasar modal, sehingga jumlah modal dan kinerja keuangan
investor tidak perlu susah payah mencari perusahaan. Dalam menganalisis kondisi
informasi terkait sekuritas tersebut. Dengan perusahaan, investor akan menaruh perhatian
adanya efisiensi pasar modal, kepercayaan utama terhadap keuntungan yang akan mereka
investor akan lebih meningkat karena adanya peroleh.
transparansi dalam penyampaian informasi, Selain keuntungan, hal lain yang
terutama jika informasi tersebut lengkap, menjadi perhatian investor adalah harga
tepat, dan akurat. saham. Harga saham memiliki arti penting,
Investor yang akan berinvestasi di pasar karena harga saham dapat mempengaruhi
modal memerlukan informasi, terutama yang minat dan kepercayaan investor untuk
berkaitan dengan kinerja keuangan membeli saham sebagai bentuk investasi di
perusahaan, karena informasi merupakan suatu perusahaan. Menurut Jogiyanto (2008:8)
kebutuhan yang mendasar bagi para investor. harga saham adalah harga yang terjadi di
Dengan mengetahui keadaaan keuangan pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan
perusahaan, investor dapat memprediksi oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh
bagaimana prospek perusahaan di masa permintaan dan penawaran saham yang
mendatang, bagaimana harga dan prospek bersangkutan di pasar modal, harga saham
sekuritas yang akan dipilih, seberapa besar biasanya ditunjukkan pada harga
keuntungan yang dapat diberikan perusahaan penutupannya (closing price). Harga saham
kepada investor atas modal yang dapat dijadikan salah satu indikator untuk
ditanamkannya, serta informasi lain yang menilai keberhasilan perusahaan dalam
bermanfaat. mengelola dana yang dimiliki guna
Di antara berbagai instrumen keuangan menjalankan kegiatan usahanya. Jika harga
yang diperjualbelikan di pasar modal, saham saham perusahaan bergerak naik, maka
merupakan instrumen keuangan yang paling investor menganggap perusahaan berhasil
banyak diminati oleh investor. Saham mengelola kegiatan usahanya.
merupakan tanda kepemilikan modal Harga saham selalu mengalami
seseorang atau badan usaha dalam suatu fluktuasi. Fluktuasi tersebut dipengaruhi oleh
perusahaan. Para investor tertarik untuk adanya interaksi antara permintaan dan
membeli saham karena saham menjanjikan penawaran saham di pasar modal oleh
keuntungan yang besar kepada pemiliknya, investor. Hal tersebut diperkuat oleh Rusdin
baik berupa dividen maupun capital gains. (2008:66) yang menyatakan bahwa harga
Namun dibalik keuntungan yang dijanjikan, saham ditentukan menurut hukum permintaan
saham juga termasuk instrumen keuangan dan penawaran atau hukum kekuatan tawar
yang mengandung risiko tinggi. Hal itu menawar, makin banyak orang yang ingin
dikarenakan sifat saham yang sangat peka membeli maka harga saham tersebut
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. cenderung naik, sebaliknya makin banyak
orang yang ingin menjual saham maka harga dengan menganalisa kinerja keuangan
saham tersebut akan bergerak turun. perusahaan melalui analisis rasio yang
Pergerakan saham ini menjadi daya tarik bagi datanya berasal dari laporan keuangan. Rasio
investor, karena dapat memberikan keuangan ini memang dikenal mampu
kesempatan investor untuk memperoleh menganalisis kinerja suatu perusahaan dengan
keuntungan selain dividen, yaitu berupa cepat, karena cara ini berupa proses
capital gains. Namun, investor tetap harus penyederhanaan informasi dengan
waspada terhadap pergerakan harga saham. membandingkan angka yang ada di pos-pos
Dengan terjadinya pergerakan harga saham laporan keuangan. Dengan angka-angka
investor harus menyadari bahwa tidak didalamnya, kita dapat menganalisa keadaan
selamanya investasi saham akan memberikan perusahaan. Jika kondisi keuangan perusahaan
keuntungan, adakalanya investor akan sehat, maka memiliki peluang besar untuk
mengalami kerugian. mencetak laba di masa-masa mendatang
Untuk menganalisis pergerakan harga sehingga bisa diharapkan untuk membagi
saham, cara yang dapat dilakukan investor dividen atau membayar bunga obligasi dan
adalah dengan melakukan analisis teknikal harga saham atau obligasi juga bisa
dan analisis fundamental. Analisis teknikal meningkat (Widoatmodjo, 2009:66).
lebih fokus memperhatikan keadaan pasar dan Dalam penelitian ini, rasio keuangan
mempelajari grafik harga saham Biasanya digunakan untuk mengetahui bagaimana
analisis teknikal digunakan untuk pengaruhnya terhadap harga saham. Hal itu
menganalisis harga saham dalam jangka disebabkan rasio keuangan dapat mengukur
waktu pendek. Sedangkan analisis kinerja keuangan perusahaan menggunakan
fundamental berkaitan dengan kondisi data-data yang berasal dari laporan keuangan.
keuangan perusahaan, faktor-faktor Jika kondisi keuangan perusahaan baik, maka
fundamental inilah yang mempengaruhi harga investor akan menilai bahwa perusahaan
saham dalam jangka panjang. Seperti yang berhasil menjalankan usahanya. Dengan
dikatakan oleh Wijayanti (2010) bahwa harga demikian permintaan untuk membeli saham
saham berubah (berfluktuasi) sesuai dengan perusahaan akan meningkat, sehingga harga
kekuatan permintaan (demand) dan saham pun ikut naik.
penawaran (supply), salah satu faktor yang Seperti yang dijelaskan oleh Zuliarni
mempengaruhi pembelian saham (permintaan) (2012) bahwa salah satu faktor yang
didasarkan pada pertimbangan fundamental mempengaruhi harga saham adalah kondisi
yaitu kinerja keuangan perusahaan, dengan perusahaan, dalam hal ini diartikan sebagai
kinerja keuangan yang baik perusahaan kinerja keuangan perusahaan, kinerja
tersebut mampu menghasilkan keuntungan perusahaan merupakan suatu hal yang sangat
yang tinggi dan sekaligus dapat menyisihkan penting, karena kinerja perusahaan
bagian keuntungan itu sebagai dividen yang berpengaruh dan dapat digunakan sebagai alat
tinggi pula, sehingga hal tersebut akan untuk mengetahui apakah perusahaan
mempengaruhi permintaan akan saham. mengalami perkembangan atau sebaliknya,
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ukuran kinerja perusahaan yang paling lama
disimpulkan bahwa permintaan akan saham dan paling banyak digunakan adalah kinerja
dan pergerakan harga saham dipengaruhi oleh keuangan yang diukur dari laporan keuangan
faktor fundamental, yaitu faktor yang perusahaan, analisis terhadap laporan
berkaitan dengan kinerja perusahaan, keuangan dapat dilakukan dengan cara
khususnya kinerja keuangan. Jika kinerja perhitungan rasio keuangan, jenis rasio
keuangan perusahaan baik, maka permintaan keuangan yang sering digunakan dalam
dari investor untuk membeli saham akan naik, menilai kinerja keuangan perusahaan adalah
dengan begitu harga saham pun ikut naik. rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio
Analisis fundamental yang sering solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio
digunakan untuk menilai harga saham adalah pasar.
penjualan, dan kapitalisasi pasar. Dalam 2010-2014. Penelitian dengan desain kausal
penelitian ini, ukuran perusahaan diukur adalah penelitian yang berguna untuk
dengan total aktiva dengan menggunakan mengukur hubungan-hubungan antarvariabel
perhitungan logaritma natural. Perusahaan penelitian atau berguna untuk menganalisis
dengan jumlah aktiva yang tinggi sering bagaimana suatu variabel mempengaruhi
dinilai sebagai perusahaan dengan prospek variabel lain (Umar, 2008:8). Jenis data yang
yang baik dan dapat memberikan keuntungan digunakan dalam penelitian ini adalah data
kepada pemegang saham, sehingga saham dengan sumber sekunder yang diperoleh dari
tersebut apat bertahan di pasar modal dan situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan
harganya akan naik jika banyak diminati website masing-masing perusahaan.
investor. Semakin besar ukuran perusahaan Populasi dalam penelitian ini adalah
yang dapat dilihat dari total aktiva maka harga seluruh perusahaan subsektor perkebunan
saham perusahaan akan semakin tinggi, yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014.
sedangkan jika ukuran perusahaan semakin Kemudian dilakukan pengambilan sampel
kecil maka harga saham perusahaan akan dengan teknik purposive sampling sehingga
semakin rendah (Edward et al dalam Sofilda diperoleh enam perusahaan subsektor
dan Subaedi, 2006). perkebunan sebagai sampel yang digunakan
Berdasarkan rumusan masalah, dalam penelitian ini.
penjelasan dan teori yang ada, hipotesis yang Dalam penelitian ini, yang menjadi
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai variabel dependen adalah harga saham
berikut. perusahaan. Dan yang menjadi variabel
H1 : Likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, independen adalah yaitu likuiditas,
rasio pasar, ukuran perusahaan solvabilitas, profitabilitas, rasio pasar, dan
berpengaruh secara simultan terhadap ukuran perusahaan.
harga saham. Harga Saham
H2 : Likuiditas berpengaruh positif Menurut Jogiyanto (2008:8) harga saham
terhadap harga saham. diartikan sebagai harga yang terjadi di pasar
H3 : Solvabilitas berpengaruh negatif bursa pada saat tertentu ditentukan oleh
terhadap harga saham. pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan
H4 : Profitabilitas berpengaruh positif dan penawaran saham yang bersangkutan di
terhadap harga saham. pasar modal, harga saham dihitung dari harga
H5 : Rasio pasar berpengaruh positif penutupan (closing price) pada akhir tahun
terhadap harga saham. transaksi.
H6 : Ukuran perusahaan berpengaruh Likuiditas
positif terhadap harga saham. Alat ukur likuiditas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah current ratio, yang
METODOLOGI PENELITIAN ditentukan dengan jalan membandingkan
antara current assets dengan current
Penelitian ini dimaksudkan untuk
liabilities.
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
variabel independen terhadap variabel
dependen. Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah desain penelitian
(Syamsuddin, 2009:43)
asosiatif dengan bentuk hubungan kausal. Hal
ini dikarenakan penelitian ini menggunakan
Solvabilitas
rumusan masalah asosiatif dengan hubungan
Dalam menghitung solvabilitas, penelitian ini
kausal untuk mengetahui pengaruh dari
menggunakan debt to equity ratio yang diukur
likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, rasio
dengan membagi total kewajiban dengan
pasar, dan ukuran perusahaan terhadap harga
ekuitas pemegang saham.
saham pada perusahaan subsektor perkebunan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
Berdasarkan diatas, dapat dijelaskan Baru Lampung Tbk dengan nilai sebesar
bahwa banyaknya data (jumlah N) yang 245,5200.
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 Variabel profitabilitas pada tahun 2010
data, jumlah tersebut merupakan jumlah sampai dengan 2014 memiliki nilai rata-rata
sampel perusahaan subsektor perkebunan 18,2817 dengan standar deviasi 7,27800.
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nilai minimum profitabilitas dimiliki oleh
selama periode penelitian pada tahun 2010 PT. BW Plantation Tbk dengan nilai sebesar
sampai dengan 2014. 2,8019. Sementara itu, nilai maksimum
Nilai rata-rata harga saham selama profitabilitas bernilai sebesar 29,6525. Nilai
periode penelitian tahun 2010 sampai tersebut dimiliki oleh PT. Astra Agro
dengan 2014 bernilai sebesar Rp6433,5 Lestari Tbk.
dengan standar deviasi sebesar 8267,7283. Variabel rasio pasar memiliki nilai
Nilai minimum harga saham dimiliki oleh rata-rata 399,8405 dengan standar deviasi
PT. BW Plantation Tbk dengan nilai sebesar 499,6538. Rasio pasar terendah dimiliki
Rp400,00. Sedangkan nilai maksimum oleh PT. BW Plantation Tbk dengan nilai
harga saham sebesar Rp26.200,00 dimiliki 6,0101. Sementara itu, nilai maksimum rasio
oleh PT. Astra Agro Lestari Tbk. pasar dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari
Variabel likuiditas pada tahun 2010 Tbk dengan nilai sebesar 1589,9050.
sampai dengan 2014 memiliki nilai rata-rata Variabel ukuran perusahaan memiliki
148,2281 dengan standar deviasi 93,51522. nilai rata-rata 29,6338 dengan standar
Nilai minimum likuiditas dimiliki oleh PT. deviasi 0,60762. Nilai terendah dari ukuran
BW Plantation Tbk dengan nilai 44,6190. perusahaan adalah sebesar 28,6073. Nilai
Sedangkan nilai maksimum likuiditas tersebut dimiliki oleh PT. BW Plantation
dimiliki oleh PT. PP London Sumatra Tbk. Sedangkan nilai maksimum ukuran
Indonesia Tbk dengan nilai sebesar perusahaan dimiliki oleh PT. SMART Tbk
481,9256. dengan nilai sebesar 30,6894.
Pada tahun 2010 sampai dengan 2014,
variabel solvabilitas memiliki nilai rata-rata Uji Asumsi Klasik
99,6517 dengan standar deviasi 72,48878. Uji Normalitas
Rasio solvabilitas terendah dimiliki oleh PT. Berikut hasil uji normalitas data yang
PP London Sumatra Indonesia Tbk dengan berkaitan dengan penelitian ini.
nilai sebesar 16,3104. Sedangkan rasio
solvabilitas teringgi dimiliki oleh PT. Tunas
Tabel berikut memperlihatkan bahwa sebesar 0,768 > 0,05. Rasio pasar memiliki
likuiditas memiliki nilai Kolmogorov- nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,415
Smirnov Z sebesar 0,847 dan nilai signifikansi dengan signifikansi sebesar 0,995 > 0,05.
sebesar 0,470 > 0,05. Solvabilitas memiliki Ukuran perusahaan memiliki nilai
nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,856 Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,570 dengan
dengan signifikansi sebesar 0,457 > 0,05. signifikansi sebesar 0,901. Dan nilai
Profitabilitas memiliki nilai Kolmogorov- Kolmogorov-Smirnov Z untuk harga saham
Smirnov Z sebesar 0,665 dengan signifikansi bernilai sebesar 0,660 dengan signifikansi
Uji Autokorelasi
Berikut ini hasil pengujian autokorelasi
yang dilakukan dalam penelitian ini dengan
menggunakan uji Durbin-Watson.
Berdasarkan tabel berikut, diperoleh sebesar 11,3% dapat dijelaskan oleh variabel-
nilai koefisien determinasi atau R2 sebesar variabel lain diluar model penelitian ini.
0,887 atau sama dengan 88,7%. Hal ini Analisis Regresi Linier Berganda
menunjukkan bahwa variabel harga saham Berikut adalah tabel coefficientsa yang
dapat dijelaskan oleh variabel independen menunjukkan hasil perhitungan analisis
yang terdiri dari likuiditas, solvabilitas, regresi berganda dengan menggunakan
profitabilitas, rasio pasar, dan ukuran software IBM SPSS Statistics versi 20.0 for
perusahaan sebesar 88,7%. Sedangkan sisanya windows.
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig. Collinearity Statistics
Coefficients d
Coefficient
s
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) -6,329 5,469 -1,157 ,259
1
Likuiditas -,260 ,131 -,186 -1,988 ,058 ,537 1,862
Berdasarkan tabel 4.16 , hasil uji F solvabilitas, profitabilitas, rasio pasar, dan
menunjukkan bahwa hasil Fhitung bernilai ukuran perusahaan secara bersama-sama
sebesar 37,741 dengan tingkat signifikansi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
0,000. Oleh karena nilai Fhitung sebesar 37,741 variabel harga saham.
lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 2,62 dengan
tingkat signifikansi 0,000 yang berarti di Uji Statistik t
bawah 0,05 atau 5%, itu menjelaskan bahwa Berikut ini adalah hasil dari perhitungan uji
H0-1 ditolak, artinya variabel likuiditas, statistik t.
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
-
(Constant) -6,329 5,469 ,259
1,157
-
Likuiditas -,260 ,131 -,186 ,058
1,988
-
1 Solvabilitas -,526 ,198 -,291 ,014
2,653
Profitabilitas ,005 2,266 ,000 ,002 ,998
Rasio Pasar ,641 ,154 ,678 4,155 ,000
Uk.
,401 ,198 ,186 2,026 ,054
Perusahaan
a. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber : Output SPSS Statistics 20.0 (Data diolah)
Berdasarkan tabel 4.17 , hasil uji Nilai koefisien regresi yang dimiliki
statistik t menunjukkan bahwa variabel likuiditas bernilai -0,260 yang berarti variabel
likuiditas yang diproksikan dengan current likuiditas memiliki pengaruh yang
ratio memiliki nilai signifikansi sebesar berlawanan dengan harga saham. Dengan
0,058 yang berarti lebih besar dari 0,05 demikian, dapat disimpulkan bahwa Ha-2 yang
(0,058 > 0,05) sehingga likuiditas tidak menyatakan terdapat pengaruh positif antara
pengaruh signifikan terhadap harga saham. likuiditas terhadap harga saham ditolak.
Manajemen dan Akuntansi Terapan, Zen, Sri Daryanti & Merry Herman. 2007.
2(2). Pengaruh Harga Saham, Umur
Wijayanti. 2010. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan, dan Rasio Profitabilitas
dan Harga Saham Perbankan Di Bursa Perusahaan Terhadap Tindakan
Efek Indonesia (BEI). Journal of Perataan Laba Yang Dilakukan Oleh
Indonesian Applied Economics. 4(1). Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar
pp. 71-80. Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi
Widoatmodjo, Sawidji. 1996. Cara Sehat dan Manajemen. 2(2).
Investasi di Pasar Modal. Jakarta : Zuliarni, Sri. 2012. Pengaruh Kinerja
Jurnalindo Aksan Grafika. Keuangan Terhadap Harga Saham Pada
_____________. 2009. Pengantar Pasar Perusahaan Mining and Mining Service
Modal Indonesia (Pengantar & Studi Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal
Kasus). Bogor: Penerbit Ghalia Aplikasi Bisnis. 3(1).
Indonesia.
Sumber http://ptpn10.co.id/uploads/Bubutan-20160311-00985.jpg
Program Penerapan sistem teknologi informasi berbasis SAP ERP (System Applications
Products - Enterprise Resource Planning) Untuk itu, PT Perkebunan Nusantara X. Kegiatan ini
menerapkan SAP ERP yang kini dijadikan contoh bagi PTPN I hingga PTPN XIV. Kegiatan
diinisiasi oleh Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PTPN X