Anda di halaman 1dari 3

KASUS

Pak Riyadi merupakan salah satu karyawan swasta di CV. AKBAR JAYA.
Pembuatan laporan keuangan sudah merupakan hal yang biasa terutama
pada perusahaan dagang. Dikantor pak Akbar Riyadi terdapat manager yang
kurang baik, dimana pegawai bagian accounting dituntut untuk membuat
laporan keuangan ganda atau sering kita sebut double accounting dengan
tujuan untuk menghindari atau memperkecil pajak yang harus dibayar oleh
perusahaan tersebut. STP CV. AKBAR JAYA telah dilakukan pemeriksaan
terlebih dahulu. Dengan mengakui seluruh penjualan oleh PKP sebesar Rp
500.000.000, dengan PPN masukan sebesar Rp 40.000.000 dan PPN yang
telah dibayar sendiri sebesar Rp 10.000.000 tidak sesuai dengan buku catatan
yang benar. Laporan keuangan yang sesungguhnya disimpan pemilik untuk
kepentingan pribadi dan laporan keuangan yang fiktif disediakan sedemikian
rupa untuk laporan pajak. Hal ini berlaku pula untuk semua data penjualan
yang berada dikomputer kantor. Biasanya para pemilik akan kelabakan bila
petugas pajak melakukan verifikasi/pengecekan dilapangan. Yang seharusnya
hasil penjualannya sebesar Rp 1.000.000.000.
Dan bila ditemukan bukti perusahaan ini melakukan perekayasaan
pelanggaran hukum apakah yang terjadi serta berikan solusinya?

ANALISIS :
Kejahatan pajak sepertinya takkan pernah ada habisnya, sehingga terus
munculnya kasus pengelapan/fraud pajak mulai dari perusahaan biasa-biasa
hingga perusahaan yang besar tapi pada umumnya terjadi dalam perusahaan-
perusahaan besar yang ada didalam yang kemudian dapat merugikan Negara.
Hal ini bisa saja terjadi disebabkan oleh berbagai factor terutama kelemahan
penegakan hukum maupun tingkat kesadaran yang lemah dari kelompok
masyarakat maupun dari pihak suatu perusaan (korporasi). Dalam hal ini ada
banyak modus yang dilakukan untuk menghindar/ atau memperkecil
pembayaran pajak oleh wajib pajak. secara umum modus tindak kejahatan
pajak dibagi dalam dua cara yaitu yang bentuknya legal dan illegal. Cara legal
dilakukan dengan menghindari pembayaran pajak melalui pembukuan
penjualan yang dibuat tidak sebagaimana mestinya. Hal ini umumnya
dilakukan perusahaan-perusahaan besar yang memiliki sumber daya-sumber
daya yang capable dalam hal mensiasati kelemahan peraturan perpajakan.
Sementara untuk modus illegal, dilakukan dengan cara penyelundupan atau
tidak melaporkan penjualannya. Hal itu bisa dilakukan dengan cara membuat
invoice palsu. hal tersebut tentu dilakukan orang-orang yang sangat
memahami kelemahan-kelemahan pedoman atau aturan-aturan perpajakan.
“Segala kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk kemungkinan adanya kerja
sama antar pihak. WP bisa melakukan berbagai cara untuk mengecilkan pajak
yang terhutang atau malah diusahakan supaya tidak bayar. Motif pertama
adalah tidak melaporkan penghasilan atau penjualannya ke petugas pajak.
Kedua, membesarkan ongkos-ongkos perusahaan sehingga labanya jadi kecil.
“Jadi, pajak yang harus dibayarkan juga jadi kecil.
Pada contoh kasus diatas dapat kita selesaikan dengan memahami
tentang pasal 39 ayat 1 :SANKSI SENGAJA TIDAK MENYAMPAIKAN SPT
Wajib pajak yang karena sengaja tidak menyampaikan STP dapat dikenakan
sanksi pidana berupa pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6
tahun, serta denda 2 kali paling banyak 4 kali pajak terutang yang tidak atau
kurang dibayar, yang dapat dikenakan pula pada WP yang:
 Tidak mendaftarkan diri, atau menyalahgunakan atau menggunakan
tanpa hak NPWP atau pengukuhan PKP, atau
 Menyampaikan STP dan atau keterangan yang isinya tidak benar atau
lengkap; atau
 Menolak untuk dilakukan pemeriksaan;atau
 Memperlihatkan pembukuan, atau pencatatan, atau dokumen yang
palsu atau dipalsukan seolah-olah benar; atau
 Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, tidak
memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau
dokumen lainnya; atau
 Tidak menyetorkan pajak yang telah dipungut, sehingga dapat
menimbulkan kerugian pada pendapatan Negara.
Berdasarkan dari bukti pula dapat diakui adanya penjualan sebesar
1.000.000.000. Dan dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan serta bila
dilakukan proses pengadilan maka WP dapat dikenai sanksi pidana 6 bulan
sampai 6 tahun juga denda dengan perhitungan:
PPN Keluaran 10% x Rp 1.000.000.000 Rp 100.000.000
PPN Masukan dan PPN dibayar sendiri Rp 50.000.000
PPN kurang dibayar Rp 50.000.000

Sanksi pasal 39(1)= 4 x Rp 50.000.000 Rp 200.000.000

PPN yang masih harus dibayar pada SKPKB Rp 250.000.000

Jadi Modus yang dilakukan oleh CV AKBAR JAYA adalah cara dengan
menghindari pembayaran pajak melalui pembukuan penjualan yang dibuat
tidak sebagaimana mestinya. Kasus fraud pajak yang dilakukan oleh CV.
AKBAR JAYA harusnya tidak terjadi apabila Dirjen pajak teliti memeriksa
berkas ataupun dokumen pembayaran pajak dari perusahaan
tersebut.Kemudian diiringi penegakan hukum yang tegas bagi pelaku tindak
pidana pajak seperti ini dan menjadi sesuatu yang harus sehingga tidak terus
berlarut kasus fraud atau penyelewengan pajak di negara kita ini.

Anda mungkin juga menyukai