Anda di halaman 1dari 12

NAMA : ANGELI MARVANI ERMAN

NIM : 041415068
TUGAS KE :2
KODE MATA KULIAH : EKSI4202.17
KELAS : HUKUM PAJAK 17

SOAL 1
Pada saat mengurus berbagai hal terkait perpajakan, NPWP merupakan suatu hal penting yang harus
dimiliki oleh wajib pajak. Deskripsikan secara jelas pengertian dan fungsi NPWP serta bagaimana
alur cara memperoleh NPWP!
Jawaban : Menurut UU Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan,
NPWP merupakan nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sebuah sarana dalam
administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal Wajib Pajak dalam melaksanakan
hak dan kewajiban perpajakannya. Selain sebagai identitas Wajib Pajak, NPWP juga berfungsi untuk
menjaga ketaatan dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan karena seseorang
yang telah memiliki NPWP akan lebih mudah terakses oleh DJP. Segala hal yang berhubungan
dengan dokumen perpajakan seperti pelaporan SPT, baik SPT Tahunan maupun SPT Masa wajib
menyertakan NPWP.

Bagi Wajib Pajak, NPWP berfungsi sebagai tanda pengenal diri atau identitas. Hal ini karena satu
nomor NPWP hanya berlaku untuk satu Wajib Pajak. Sehingga dapat dipastikan bahwa tidak mungkin
ada NPWP yang sama untuk lebih dari satu orang di seluruh Indonesia. Selain itu, NPWP juga
berfungsi untuk menjaga ketertiban dalam administrasi perpajakan sehingga memungkinkan Wajib
Pajak untuk memenuhi hak dan kewajibannya sebagai Wajib Pajak.

Manfaat NPWP

1. Dengan memiliki NPWP, maka Wajib Pajak akan terhindar dari sanksi hukum. Karena bagi
Wajib Pajak yang tidak melaksanakan ketentuan UU KUP (memiliki NPWP), akan terkena sanksi
pidana sesuai dengan Pasal 39.
2. Memiliki NPWP akan membuat Wajib Pajak terhindar dari kenaikan tarif sebesar 20% untuk
pemotongan PPh Pasal 21. Hal ini sesuai dengan Pasal 21 Ayat (5) Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2008 tentang Pajak Penghasilan, bahwa besarnya tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang
tidak memiliki NPWP lebih tinggi yaitu sebesar 20% daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib
Pajak yang memiliki NPWP. Sedangkan untuk PPh Pasal 22 , PPh Pasal 23 , kenaikan tarif yang
berlaku bagi yang tidak memiliki NPWP adalah 100%.

Arti Kode NPWP


NPWP terdiri dari 15 digit nomor. Berikut adalah struktur dari NPWP X X . YYY . YYY . Z – X X X
. X X X. Penjelasan arti kode NPWP tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dua digit yang pertama merupakan identitas Wajib Pajak, yaitu 01 sampai dengan 03 adalah
Wajib Pajak Badan. Kemudian, angka 04 dan 06 adalah Wajib Pajak Pengusaha, 05 adalah Wajib
Pajak Karyawan. Sedangkan 07, 08, 09 adalah Wajib Pajak Orang Pribadi.
2. Enam digit selanjutnya merupakan nomor registrasi atau nomor urut yang diberikan oleh
Kantor Pusat DJP kepada KPP.
3. Satu digit selanjutnya diberikan untuk KPP sebagai alat pengaman agar tidak terjadi
pemalsuan dan kesalahan NPWP.
4. Dan tiga digit selanjutnya merupakan kode KPP terdaftar. Kode ini dulunya dapat berubah
jika Wajib Pajak mengajukan pindah NPWP, namun sejak berlakunya NPWP Tetap, maka kode ini
akan selalu sama atau tidak berubah.
5. Selanjutnya, tiga digit terakhir adalah status Wajib Pajak (Tunggal, Pusat atau Cabang). 000
untuk status Wajib Pajak Tunggal/Pusat, sedangkan 001, 002, dst untuk status Wajib Pajak Cabang.

Kewajiban Pendaftaran NPWP

Wajib Pajak seorang wanita kawin yang dikenai pajak secara terpisah dengan suaminya berdasarkan
perjanjian pemisahan harta, tetap wajib mendaftarkan NPWP sendiri. Tujuannya agar Wajib Pajak
seorang wanita kawin tersebut dapat melaksanakan hak dan kewajibannya terpisah dengan hak dan
kewajiban perpajakan suaminya. Kewajiban pendaftaran untuk memperoleh NPWP memiliki batas
waktu. Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjalankan usaha dan Wajib Pajak Badan, harus
mendaftarkan diri paling lambat 1 (satu) bulan sejak usaha mulai berjalan. Sedangkan bagi Wajib
Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan suatu usaha atau tidak melakukan pekerjaan bebas, wajib
mendaftarkan diri paling lambat di akhir bulan berikutnya.

Ketahui berbagai informasi tentang NPWP, termasuk arti kode NPWP. Dengan begitu, Anda tidak
akan salah dalam mengartikannya. Bagi Anda yang belum memiliki NPWP, segera daftarkan diri
Anda. Jangan sampai Anda terbelit masalah dikemudian hari karena tidak memiliki NPWP. Setelah
memiliki NPWP, Anda akan lebih mudah untuk setor dan lapor pajak. Gunakan
aplikasi Klikpajak untuk memudahkan Anda dalam melakukan lapor pajak. Klikpajak merupakan
mitra resmi DJP yang dapat Anda gunakan secara gratis. Lakukan registrasi mudah di sini!
Jika syarat membuat NPWP sudah dapat kamu penuhi, sekarang kamu sudah bisa mengajukan
pembuatan NPWP untuk wajib pajak pribadi. Membuat NPWP dapat dilakukan secara online ataupun
secara offline. Berikut adalah opsi pembuatan NPWP:

Datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak/ KP2KP terdekat tempat tinggal/usaha

1. Siapkan dokumen persyaratan yang telah difotokopi.


2. Datang ke KPP terdekat dari alamat pada KTP Anda. Bila alamat domisili sekarang berbeda
dengan KTP, Anda diharuskan melampirkan surat keterangan tinggal dari Kelurahan.
3. Isi formulir pengajuan NPWP.
4. Serahkan berkas ke petugas pendaftaran.
5. Menerima tanda terima pendaftaran Wajib Pajak.

Mengirim lewat kantor pos formulir pendaftaran beserta dokumen yang disyaratkan ke KPP
terdekat tempat tinggal/usaha

1. Unduh formulir, cetak lalu isi formulir tersebut dengan lengkap pada kolom-kolom yang
tersedia. Jangan lupa ditandatangani.
2. Kirim formulir yang sudah kamu isi, beserta dengan seluruh dokumen yang diminta sesuai
dengan kategori wajib pajak melalui:
o Kantor pos
o Jasa ekspedisi atau kurir, seperti JNE, J&T, TIKI, dan sebagainya.

3. Setelah seluruh persyaratan Permohonan Pendaftaran diterima oleh KPP secara lengkap,
maka KPP akan menerbitkan Bukti Penerimaan Surat.
4. Lalu, KPP menerbitkan kartu NPWP dan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) paling lambat 1
hari kerja setelah Bukti Penerimaan Surat diterbitkan.
5. Kamu hanya perlu menunggu SKT dan NPWP dikirimkan ke alamat tempat tinggal kamu
melalui pos atau ekspedisi/kurir.

Daftar online melalui e-registration Direktorat Jenderal Pajak pada https://ereg.pajak.go.id/.

Untuk mendaftar NPWP Online ada 4 langkah yaitu membuat akun, membuat NPWP, dan
penyampaian formulir. Berikut adalah langkahnya:

 Membuat Akun

1. Buka halaman ereg.pajak.go.id dan klik daftar.


2. Masukkan alamat e-mail yang masih aktif agar verifikasi bisa dilakukan.

3. Buka link verifikasi yang telah dikirim melalui e-mail.

4. Lakukan pengisian data diri secara lengkap agar bisa melangkah ke proses selanjutnya. Pastikan
data diri yang diisikan adalah benar.

5. Setelah pengisian data diri selesai, buka e-mail dan klik link verifikasi.


 Membuat NPWP

1. Masuk ke sistem e-registrasi dan pilih menu pengajuan NPWP.

2. Isi kategori wajib pajak

3. Isi identitas kamu dengan baik dan benar


4. Untuk menu penghasilan, kamu dapat memilih 4 pilihan jenis pekerjaan yaitu:

1. Pekerjaan dalam hubungan kerja, bekerja sebagai pegawai atau karyawan, entah itu swasta,
PNS, BUMN, atau jabatan lainnya.
2. Kegiatan Usaha, memiliki usaha sendiri seperti usaha warung makan, perdagangan sembako,
warnet, dan sebagainya.
3. Pekerjaan Bebas, keahlian khusus seperti dokter atau notaris.
4. Lainnya, memiliki pekerjaan selain dari 3 hal di atas, contohnya adalah kamu yang bekerja
secara freelance. Mungkin ada yang bertanya cara mengisi formulir npwp online yang belum
kerja ? Hal ini tidak bisa. Karena tidak ada kolom formulir npwp online yg belum kerja. Jadi
sebaiknya kamu mengisi bagian ini dengan jawaban freelance.

5. Isi alamat tempat tinggal

Alamat tempat tinggal adalah domisili tempat kamu tinggal saat ini, yang seharusnya belum tentu
sama dengan KTP. Tetapi sebaiknya isi saja kolom tempat tinggal sesuai dengan KTP. Isi semua
kolom, namun jika tidak ada boleh dikosongi. Untuk yang tidak memiliki nama jalan bisa diisi nama
Dusun/Desa/Kelurahan.

5. Isi alamat sesuai KTP

Jika sama dengan alamat tempat tinggal dapat klik paling atas agar otomatis terisi
7. Isi Alamat Usaha

Jika karyawan dapat langsung pilih next/selanjutnya

8. Isi tanggunan dan gaji

Tanggungan maksimal adalah 3. Jadi jika kamu memiliki lebih dari 3 anak, tetap diisi maksimal 3.

9. Isi Persyaratan

1) Pilih metode pengiriman berkas. Bisa dengan unggah/upload, bisa juga kirim manual via jasa antar.
2) Jika kamu pilih metode unggah, maka silahkan unggah scan KTP pada tombol upload.
10. Isi Pernyataan

1) Klik 2 centang Benar dan Lengkap


2) Klik Finish

 Penyampaian Formulir

Setelah selesai mengisi syarat untuk NPWP akan otomatis masuk ke menu dashboard. Pada menu
dashboard klik “Minta token”. Setelah itu jika berhasil akan muncul notif token telah dikirimkan ke
email yang diregistrasikan. Lalu buka email copy token, pilih “kirim permohonan” masukan kode
token. Jika berhasil akan keluar notif NPWP akan diproses. Untuk bentuk fisik akan dikirimkan
maksimal 1 bulan setelah pendaftaran.

SOAL 2
Para pedagang atau pengusaha kecil seringkali dikaitkan dengan istilah Pengusaha Kena
Pajak atau biasa disingkat dengan PKP. Contohnya pedagang atau pengusaha kecil yang
menjual baju, sepatu, jam, hijab dan mukena, dan lain-lainnya. Menurut Anda apakah setiap
pedagang atau pengusaha kecil tersebut harus ditetapkan sebagai PKP dan bagaimana syarat
pengukuhan PKP? Jelaskan!
Jawaban : Pengertian PKP (Pengusaha Kena Pajak)
PKP atau Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha / bisnis / perusahaan yang melakukan penyerahan
Barang Kena Pajak (BKP) dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP) yang dikenai Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) berdasarkan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai (UU PPN) 1984 dan
perubahannya.Sebelum mendapat pengukuhan PKP atau Pengusaha Kena Pajak, seorang pengusaha
atau wajib pajak badan harus memenuhi syarat pengajuan PKP dan lolos dari survey yang dilakukan
KPP atau KP2KP.

Syarat Pengajuan PKP


Untuk mendapat pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak, seorang
pengusaha / bisnis / perusahaan harus memenuhi syarat:

1. Memiliki pendapatan bruto (omzet) dalam 1 tahun buku mencapai Rp 4,8 miliar. Tidak
termasuk pengusaha / bisnis / perusahaan dengan pendapatan bruto kurang dari Rp 4,8 miliar,
kecuali pengusaha tersebut memilih dikukuhkan jadi Pengusaha Kena Pajak.
2. Melewati proses survey yang dilakukan KPP atau KP2KP tempat pendaftaran
3. Melengkapi dokumen dan syarat pengajuan PKP atau pengukuhan PKP.
Permohonan menjadi Pengusaha Kena Pajak tersebut diajukan ke KPP atau KP2KP yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal, tempat kedudukan, atau tempat kegiatan usaha wajib pajak.

Siapa Pengusaha yang Wajib Mendapatkan Pengukuhan PKP?


Selain harus memiliki omzet mencapai Rp 4,8 miliar dalam 1 tahun, pengusaha yang wajib
mendapatkan pengukuhan PKP adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak
dan/atau Jasa Kena Pajak di dalam daerah Pabean dan/atau melakukan ekspor Barang Kena Pajak
Berwujud, ekspor Jasa Kena Pajak dan/atau Barang Kena Pajak Tidak Berwujud diwajibkan:

1. melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak


2. memungut pajak yang terutang
3. menyetorkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang masih harus dibayar dalam hal Pajak
Keluaran lebih besar dari pada Pajak Masukan yang dapat dikreditkan serta menyetorkan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang
4. melaporkan pemungutan, penyetoran, dan penghitungan pajaknya paling lambat akhir bulan
berikutnya (SPT Masa PPN)

Dokumen & Formulir Pendaftaran PKP yang Harus Disiapkan


Selain formulir pendaftaran PKP yang perlu Anda unduh di sini, berikut ini dokumen-dokumen
yang harus diajukan ke KPP untuk memenuhi syarat pengajuan PKP dan mendapat pengukuhan PKP:

I. Wajib Pajak Orang Pribadi

 Fotokopi KTP bagi WNI atau fotokopi KITAS/KITAP bagi WNA


 Dokumen izin kegiatan usaha yang diterbitkan oleh instansi berwenang
 Surat keterangan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari pejabat Pemerintah Daerah
sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa.
II. Wajib Pajak Badan

 Fotokopi akta pendirian atau dokumen pendirian atau perubahan bagi Wajib Pajak Badan
dalam negeri atau surat keterangan penunjukan dari kantor pusat bagi Bentuk Usaha Tetap
(BUT), yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang.
 Fotokopi Kartu NPWP salah satu pengurus atau fotokopi paspor dan surat keterangan tempat
tinggal dari pejabat pemerintah daerah sekurang-kurangnya lurah atau kepala desa jika
penanggung jawab perusahaan adalah WNA.
 Dokumen izin usaha dan/atau kegiatan yang diterbitkan oleh instansi berwenang.
 Surat keterangan tempat kegiatan usaha yang diterbitkan dari Pejabat Pemerintah Daerah
sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa.
III. Wajib Pajak Badan Bentuk Kerja Sama Operasi (Joint Operation)

 Fotokopi Perjanjian Kerjasama / Akta Pendirian sebagai bentuk kerja sama operasi (Joint
Operation) yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang.
 Fotokopi kartu NPWP masing-masing anggota bentuk kerja sama operasi (joint operation)
yang diwajibkan untuk memiliki NPWP.
 Fotokopi kartu NPWP orang pribadi salah satu pengurus perusahaan anggota bentuk kerja
sama operasi (joint operation) atau fotokopi paspor dalam hal penanggung jawab adalah
WNA.
 Dokumen izin kegiatan usaha yang diterbitkan oleh instansi berwenang.
 Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari Pejabat Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya
Lurah atau Kepala Desa bagi Wajib Pajak Badan dalam negeri maupun Wajib Pajak Badan
asing.
Dokumen-dokumen lain yang biasanya disertakan adalah:

 Bukti sewa / kepemilikan tempat usaha


 Foto ruangan / tempat usaha
 Peta lokasi
 Spesimen penanda tangan faktur (form disediakan KPP) & fotokopi penanda tangan faktur
 Daftar harta / invetaris kantor
 Laporan keuangan (neraca laba / rugi)
 SPT Tahunan terakhir

Penyebab Syarat Pengajuan PKP Ditolak


Dalam jangka waktu 3-5 hari setelah semua persyaratan dilengkapi dan diajukan, petugas verifikasi
akan melakukan survey atau verifikasi.

Bila disetujui, maka sekitar 1-2 hari sejak survey, maka surat pengukuhan PKP dapat diambil di KPP
tempat syarat pengajuan PKP diberikan.

Keputusan Permohonan Pengajuan PKP diterbitkan paling lambat 5 hingga 10 hari kerja setelah Bukti
Penerimaan Surat diterbitkan.

Tetapi ada kalanya, pengajuan PKP ditolak karena:

 Tidak memenuhi semua syarat pengajuan PKP


 Keraguan petugas atas keabsahan dan kelayakan perusahaan
 Pengusaha melakukan penyerahan BKP/JKP yang dikecualikan/bukan objek PPN

Daftar PKP Online, Bisakah?


Walaupun menu pendaftaran PKP online ada di aplikasi e-registration DJP https://ereg.pajak.go.id
dengan judul “Pengukuhan PKP”, namun sebenarnya aplikasi ini belum bisa dipakai untuk daftar PKP
online.

Berikut pengumuman yang dipasang pada situs e-registration DJP.

Untuk daftar PKP, wajib pajak harus tetap mendatangi KPP tempat wajib pajak terdaftar.
Daftar PKP Online saat ini belum dilakukan di situs e-registration DJP

Setelah Mendapatkan Pengukuhan PKP, Apa Selanjutnya?


Setelah mendapatkan pengukuhan PKP, wajib pajak perlu membuat Pajak Masukan, Pajak Keluaran,
eFaktur pajak dan SPT Masa PPN, bayar PPN dan e-filing PPN.

Saat ini pemerintah menyediakan aplikasi resmi untuk melakukan kewajiban-kewajiban e-faktur dan
PPN Anda per bulannya melalui e-Faktur desktop.

Anda dapat mengunduh dan menginstal aplikasi ini di perangkat kerja Anda.

Kesimpulan
Syarat pengajuan/pengukuhan PKP adalah :

1. Memiliki pendapatan bruto (omzet) dalam 1 tahun buku mencapai Rp 4,8 miliar.
2. Melewati proses survey yang dilakukan KPP atau KP2KP tempat pendaftaran.
3. Melengkapi dokumen dan syarat pengajuan PKP atau pengukuhan PKP.

SOAL 3
PT BTK berencana untuk mengajukan keberatan untuk SKPKB. SKPKB hasil pemeriksaan adalah

Rp100.000.000,00. Pada closing conference, PT BTK bersedia membayar Rp30.000.000,00 untuk

SKPKB walaupun tidak terdapat lampiran perhitungan Pemeriksa atas SKPKB. Pada tanggal 19

Januari 2020, PT BTK mengajukan keberatan. Beberapa bulan kemudian, hasil Keberatan untuk

SKPKB menunjukkan bahwa pengajuan keberatan diterima sebagian oleh Hakim, sehingga jumlah

pada SKPKB turun menjadi Rp80.000.000,00. Namun, PT BTK tetap tidak terima karena menurut

perhitungan PT BTK, PT BTK seharusnya hanya membayar Rp30.000.000,00. Oleh karena itu, PT

BTK kembali mengajukan banding. Hasil Putusan Banding menunjukan bahwa PT BJT dikabulkan

kembali sebagian sehingga pajak yang seharusnya dibayar kembali sebesar Rp65.000.000,00.

a. Berapakah jumlah pajak (pokok dan sanksi) yang harus dibayar oleh PT BTK atas keputusan hasil

keberatan?

Jawaban : adalah senilai 80.000.000


b. Berapakah jumlah pajak (pokok dan sanksi) yang harus dibayar oleh PT BTK atas keputusan hasil

banding?

Jawaban : adalah senilai 65.000.000

c. Jelasakan apa syarat untuk pengajuan banding yang anda ketahui ?

Jawaban : Syarat-Syarat Pengajuan Surat Banding Pajak


 Tiap 1 keputusan, diajukan 1 surat banding.
 Permohonan banding harus diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia. Jangka waktu
permohonan surat banding adalah 3 bulan sejak keputusan keberatan diterima, kecuali ada
aturan lain dalam peraturan perundang-undangan perpajakan.
 Surat banding juga harus dilampiri surat keputusan keberatan tersebut.
 Banding hanya bisa diajukan jika besarnya jumlah pajak terutang yang dimaksud sudah
dibayar 50%.
 Lampirkan Surat Setoran Pajak (SSP) atau Pemindah Bukuan (Pbk).
Jangan lupa untuk melengkapi data-data atau bukti pendukung seperti Surat ketetapan Pajak (SKP),
surat permohonan keberatan, SPT, laporan keuangan, dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai