PENDAHULUAN
A.Latar belakang
SEJARAH HOTEL
Menurut Drs. Oka A.A. Yoeti, sejarah perhotelan sebenarnya sudah dimulai semenjak
Mariam dan Yusuf membutuhkan tempat menginap sewaktu Mariam akan melahirkan Nabi
Isa, hal ini sejalan dengan peradaban manusia yang selalu memerlukan tempat untuk
berlindung sementara terhadap cuaca panas dan dingin dalam melakukan kegiatan
perjalanan.
Pada masa kerajaan Romawi telah dibangun rumah penginanpan yang disebut
“MANSIONES” yang berlokasi sepanjang jalan raya utama dengan jarak masing-masing
sekitar 40 KM. Kemudian selama abad pertengahan, peraturan keagamaan di Eropa
memerintahkan agar dibangun tempat-tempat menginap di sepanjang jalan yang dilalui orang
( road side inn ).
Pada waktu Perang Salib berkecamuk, banyak pengusaha rumah penginapan yang
membangun tempat-tempat bagi para prajurit perang, juga bagi para peziarah yang sedang
melancong ke tanah suci seperti tertulis di kitab Injil.
Selain itu, gereja-gereja yang ada juga memberikan pelayanan berupa penyediaan fasilitas
beristirahat kepada para pelancong yang memerlukannya. Kebanyakan gereja pada waktu itu
mempunyai dua buah dapur, yang satu untuk para Rahib yang tinggal disana dan yang
lainnya untuk para pelancong yang bermalam. Tidak diambil pungutan biaya, tetapi
diharapkan adanya sumbangan sukarela bagi mereka yang mampu.
Menurut Jusupadi Salmun SH, dalam film - film Western ( cowboy ) sekitar tahun
1800 s.d 1900, sudah terdapat hotel yang bersebelahan dengan saloon dan bar restaurant,
yang berarti sejak kehidupan tahun tersebut penyediaan hotel, motel, penginapan atau losmen
telah dikenal orang sebagai sarana atau penunjang bagi para pelancong.
Hotel dengan stadard yang lebih baik pertama-tama dibuat di Inggris, kemudian
Perancis, Swiss dan beberapa negar terkenal lainnya. Sebuah penginapan di New York City
menurut Willam S. Gray dan Salvatore C. Linguori telah memegang peranan penting dalam
kancah Revolusi Hotel di Amerika.
Sebelumnya, sebuah Flat ( Mansion ) yang bernama De Lancey pada tahun 1762 telah
berubah menjadi sebuah hotel dengan nama baru yaitu Queens Head Tavern. Dalam
sejarahnya gedung ini tetap dipelihara dengan baik sebagai lambang yang mencerminkan
masa lalu Amerika Serikat dan kini telah menjadi sebuah restaurant yang besar dengan nama
Frannces Tavern. Kemudian menyusul hotel di Covent Garden tahun 1774 yang
berdampingan dengan bioskop dekat Westminsfer di kota London.
Beberapa kalangan Amerika menganggap hotel yang benar-benar hotel dengan 170
kamar didirikan di New York tahun 1794 dengan nama City Hotel.
Kemudian menyusul Boston’s Tremont House dengan 270 kamar di tahun 1829 yang
tidak hanya memberikan pelayanan untuk tinggal sementara, tetapi juga menyediakan
ruangan untuk converence bagi masyarakat setempat.
Sejak itu maka menyusul hotel-hotel seperti ini :
1. Thn 1830-1850 - berdirinya Hotel Aster, The Palmer House dan The Sherman House di
Chicago, Hotel planters di St. Louis.
2. Thn 1865 - berdiri The St. Pancras Station and Hotel di London
3. Thn 1875 – berdiri The Palace di San Fransisco dengan biaya $ 5 Juta, merupakan hotel
terbesar dan termegah pada saat itu dengan jumlah 800 kamar.
4. Thn 1880 – berdiri Ellsworth Milton Statler di New York, yaitu hotel pertama yang
dibangun untuk kepentingan “Business Travellers” dan merupakan “Chain Hotel” pertama di
dunia.
5. Thn 1894 – berdiri The Netherlands Hotel di New York sebagai hotel pertama yang
menggunakan sambungan telepohone yang connecting ke dalam setiap kamarnya.
6. Thn 1896 – berdiri hotel The Waldorf Astoria di New York.
Satu hal yang dapat dicatat mengenai lokasi hotel sebelum dan sesudah tahun 1900 di
Amerika dan Eropa, umumnya berlokasi tidak jauh dari station kereta api. Akan tetapi, ketika
dunia telah mengenal mobil dan pesawat terbang, lokasi hotel tidak lagi tergantung pada
station kereta api, karena pemenuhan aspek aksibilitas melalui alat transportasi sudah bersifat
diversifikatif sekali.
Sejarah perkembangan perhotelan di Indonesia belum banyak terungkap, juga belum
banyak buku yang mengungkapkan masalah ini. Indonesia telah dikenal di dunia pariwisata
sejak sebelum Perang Dunia ke I, tetapi jumlah wisatawan yang berkunjung masih terbilang
ribuan. Seiring dengan perkembangan kedatangan wisatawan asing ke indonesia yang lebih
memerlukan sarana akomodasi pariwisata bersifat memadai, maka semasa penjajahan
kolonial Belanda, mulai berkembanglah hot
B.Tujuan
1. Memahami Pengertian Bisnis Perhotelan
BAB II
Pembahasan Teori
A. PENGERTIAN HOTEL
a. Menurut kamus Oxford, The advance learner’s Dictionary adalah: “Building where
meals and rooms are provided for travelers.” Yang dapat diartikan sebagai bangunan (fisik)
yang menyediakan layanan kamar, makanan dan minuman bagi tamu.
Mes
Bangunan miliki pemerintah maupun swasta yang digunakan sebagai tempat tinggal
karyawannya.
Wisman
Bangunan miliki pemerintah maupun swasta yang digunakan sebagai tempat
peristirahatan bagi karyawannya dan tidak untuk mencari keuntungan .
Losmen
Tempat penginapan yang digunakan remaja / perkemahan .
Asrama Haji
Tempat penginapan layaknya rumah pemondokan mahasiswa atau pelajar.
B.Peranan hotel dalam industri wisata
1. Seseorang yang melakukan perjalanan atatu sedang berwisata tidak akan lepas dari
kebutuhan makan dan minum .Hotel menyediakan jasa penginapan makan dan minum
serta jasa lainnya yang dimaksudkan untuk dapat memenuhi kebutuhan wisatawan
tersebut.
2. Hotel menggantikan fungsi rumah menjadi diluar rumah ( Away Home from Home)
bagi para wisatawan dengan berusaha memberikan rasa aman , kenyamanan , dan
kesendirian .
4. Dengan demikian jelas bahwa ada keterkaitan erat antara hotel dengan pariwisata.
Hospitality Industry
Suatu kegiatan luas tentang bidang-bidang yang masuk kedalam industri jasa.
Antara lain : Hotel , jasa penyewaan kamar (Lodging) , restaurant , perencanaan
suatu perayaan ( Event planning ) , kapal pesiar , jasa penerbangan , taman hiburan ,
rumah sakit , jasa transportasi , dan sebagiannya.
Tujuan dalam nisnis Hospitality Industry
1. Menciptakan keuntungan
2. Pelayanan yang baik
3. Mendapatkan kepuasan
Peranan Hotel dalam perekonomian global
Suatu elemen dalam kelompok hospitality industri berkaitan erat dengan sekitar
pariwisata serta tungkat kemajuan ekonomi
Fungsi utama peranan hotel dalam perekonomian nasional
1. Hotel menyediakan layanan penginapan
2. Hotel menyediakan layanan makan dan minum
3. Hotel menyediakan fasilitas pendukung lainnya
Kontribusi :
Mensejahterakan rakyat
Meningkatkan peindustrian
Melestarikan seni budaya masyarakat
Menciptakan lapangan perkerjaan
Membantu usaha pendidikan dan pelatihan
Meningkatkan pendapatan negara / devisa negara
Karakteristik Hotel
Industri perhotelan memiliki karakteristik yang unik untuk yang membedakan dengan
bidang –bidang usaha atau industri lainnya.
Perbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah :
a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam
pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula.
b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial,
budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.
c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayanannya
dihasilkan.
d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap
pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.
e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai patner
dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang
menggunakan fasilitas hotel tersebut.
1. Produk yang bersifat nyata antara lain kamar, makanan, minuman, kolam renang dan
sebagainya.
2. Produk yang bersifat tidak nyata, antara lain” keramah tamahan, kenyamanan,
keindahan, keamanan dan sebagainya.
3. Produk bersifat perishable / produk segar artinya bahwa produk tersebut hanya bisa
dijual saat ini adalah produk tidak tahan lama yang dapat disimpan di gudang.
Contohnya kamar hotel, bahan makanan segar yang tidak dapat disimpan seperti
sayur-mayur.
4. Produk yang bersifat non perishable/ yang tahan lama misalnya minuman keras, soft
drink, perlengkapan tamu (guest supply and amenities)
Klasifikasi HOTEL
1. BERDASARKAN KELAS
2. BERDASARKAN PLAN
a. American Plan
- Full American Plan
Harga kamar sudah termasuk 3 kali makan (pagi, siang dan malam)
3. BERDASARKAN UKURAN
a. Small Hotel :
Hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150 kamar
b. Medium Hotel
Hotel dengan ukuran sedang. Medium hotel ini dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu:
- Average hotel (jumlah kamar antara 150 s.d 299 kamar)
- Above average hotel (jumlah kamar antara 300 s.d 600 kamar)
c. Large Hotel
Hotel besar dengan jumlah kamar di atas 600 kamar
4. BERDASARKAN LOKASI
a. City Hotel
Hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagian besar tamu yang menginap
mempunyai kegiatan bisnis.
5. BERDASARKAN AREA
a. Suburb Hotel
Hotel yang berlokasi di pinggiran kota, yang merupakan kota satelit.
b. Airport Hotel
Hotel yang berada dalam satu kompleks bangunan atau area bandara atau sekitar
bandara .
c. Urban Hotel
Hotel yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari kota.
PERATURAN KETENAGAKERJAAN
Usaha perhotelan dalam kegiatannya selalu membutuhkan jumlah tenaga kerja yang tidak
sedikit dan tidak dapat digantikan oleh tenaga pengganti manusia. Peraturan dan system
ketenagakerjaan sebuah hotel tidak memiliki perbedaan yang berarti dibandingkan dengan
perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang lain kecuali spesifikasi pendidikan standar
kompetensi dan kualitas kepribadian dari karyawannya.Hukum yang dipergunakan dalam
pengurusan dan manajemen ketenagakerjaan di hotel berdasarkan hukum yang ditetapkan
oleh pemerintah yang berlaku yakni UU tenaga kerja no .13 tahun 2003 .Peraturan
perusahaan dalam tenaga kerja meliputi :
JOB DESCRIPTION
Pada masing-masing hotel akan berbeda beda namun isis dari job description biasanya
mencakup 4 elemen penting sebagai berikut :
1. Data identifikasi pekerjaan terdiri dari jabatan pekerja , unit pekerjaan , jabatan
dari atasan , tingkat pengkajian .
2. Rangkuman pekerjaan terdiri dasi rangkuman pekerjaan yang secara garis besar
akan menyebutkan fungsi umum jabatan tersebut dan tanggung jawabnya.
3. Tugas dalam pekerjaan terdiri dari menyebutkan jenis tugas dan tanggung jawab
yang behubungan dengan pekerjaan untuk jabatan tersebut .
4. Spesifikasi pekerjaan standar yang harus dipenuhi oleh tenaga kerja untuk mampu
melaksanakan pekerjaan tersebut .