Anda di halaman 1dari 17

BISNIS KULINER

Jl. KP. SAWAH WITANAH rt/rw 003/007


Herry Susanto (089633773536)
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bisnis atau usaha yang akan didirikan bergerak di bidang kuliner yaitu minuman yang
saat ini sedang menjadi tren di kalangan masyarakat yaitu minuman racikan teh thailand serta
roti dan donat merupakan pelengkap dalam menikmati teh Thailand ini. Sebelum akan
mendirikan usaha ini terlebih dahulu diperhitungkan segala macam persiapan dalam memulai
usaha seperti modal, rencana pemasaran, dan tujuan.

Rencana pemasaran dalam penjualan thai tea, roti serta donat ini akan dijual di sebuah
lokasi tempat wisata kuliner anak muda. Lokasi yang akan dipilih cukup strategis karena
berada di sekitar perumahan, sekolah dan perkantoran. Selain dijajakan di tempat tersebut,
akan dijual secara online dengan menggunakan fasilitas Grabfood dan Gofood.

Thai tea merupakan salah satu teh dari thailand yang saat ini sedang tren di kalangan
masyarakat. Dengan rasanya yang khas dan nikmat, sangat cocok di tenggorokan apabila
cuaca sedang terik dan roti serta donat menjaga rasa laparnya sebagai pelengkap saat santai
bercengkrama bersama orang terdekat. Maka dari itu bisnis ini dinilai cukup menarik untuk
dipilih karena masyarakat sudah tak asing dengan cita rasanya.

Di era sekarang ini banyak konsumen yang semakin selektif dalam berperilaku untuk
mengkonsumsi dan memilih suatu produk yang diinginkan dan dibutuhannya. Oleh sebab itu,
perusahaan atau pengusaha harus semakin cerdas dan inovatif dalam menciptakan produk
yang sesuai dengan selera konsumen dan juga harus pandai memilah untuk menciptakan
suatu lokasi usaha dimana lokasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk
membeli produk tersebut. Konsumen biasanya yang dilihat sebelum membeli yaitu harga dan
lokasi nya setelah itu dilihat bagaimana produk yang ditawarkan.

B. VISI DAN MISI


1. Visi
Menjadikan usaha kuliner yang sehat dan berkualitas serta mampu bersaing di
dunia bisnis baik dalam negri maupun di luar negeri.

2. Misi
a. Menyediakan pangan yang sehat dan berkualitas
b. Berkomitmen memberikan layanan terbaik dengan sungguh sungguh terhadap
pelanggan
c. Menjadikan produk pangan yang kita dirikan menjadi makanan sehari sehari di
masyarakat
d. Mampu bersaing dengan toko usaha lainnya
e. Membuka lapangan pekerjaan secara luas

C. DESKRIPSI PRODUK
Thai Tea merupakan bisnis personal yang bergerak di bidang minuman dengan
bahan dasar teh dari Thailand Thai tea sudah mulai menjadi produk pangan yg mendunia,
banyaknya penikmat minuman ini menjadikan thai tea itu sendiri di produksi baik dari
produk rumahan hingga produk pabrikan. Karena banyaknya minat masyarakat akan thai
tea ini, Kelompok 5 mencoba untuk turut serta memenuhi kebutuhan itu, dengan bahan
dasar teh dari pabrik yang sudah teruji dan berkualitas. Roti dan donat home made
dengan resep rahasia produksi akan terjamin sterilisasi dalam semua proses produksinya.
Dengan menciptakan keunggulan rasa dan bentuk akan membedekan dari kompetitor
lain.
Usaha ini Kelompok 5 beri merek “Hmm” dan “Dapoer Jimah”. Nama ini diambil
agar dapat memberi sugesti santai/rilex seakan sedang menikmati makanan dan minuman
yang sedang disantap. Produk ini dikemas cup sablon berlogo, dan kardus donat yang
berlogo dengan banyak nya varian rasa dari kita sajikan. Ada 3 varian rasa roti yaitu
Coffee Bun, Melon Bun, Dorayaki. Dan Donat dengan toping berbagai rasa seperti,
tiramisu, greentea, kacang, coklat putih, taro, coklat, sprinkle, strawberry, dan
sebagainya. Saat ini Hmm.inaja dan Dapoer Jimah akan membuka order via Grabfood &
Gofood dan akan membuka stand di lokasi-lokasi yang telah ditentukan.
Pemasaran minuman Thai Tea, Roti Coffee dan Donat dilakukan melalui sosial
media Instagram dan Whatsapp. Oleh karena itu, banyak dari teman-teman Sosial Media
Kelompok 5 yang mengenal Hmm.inaja dan Dapoer Jimah . Untuk itu peran Media
Sosial dalam pemasaran Produk ini sangat penting. Hal ini membuktikan bahwa
minuman Thai Tea, roti dan donat digemari serta semakin dikenal masyarakat dan
semakin disukai banyak pelanggan.
D. STUKTUR ORGANISASI

KETUA

HERRY SUSANTO

MANAGEMENT
SELLING PRODUCT DELIVERY ACCOUNTING
CONTENT
WAHYU RENALDI FAHRUL ISWAKANDA UNDREY NEI SIREGAR
MARIO PRASETYO

Job describtion :
1. Ketua
Mengkoordinir/ memimpin jalannya usaha serta bertanggung jawab dalam proses
strategic marketing, research and development produk yang dijual.

2. Management content
Bertanggung jawab dalam keefektifan content produk yang ditampilkan serta Menyusun
content calender yang sesuai dengan branding produk yang di jual
3. Selling product
Melakukan proses selling produk di gerai dengan jumlah produk yang telah di targetkan.

4. Delivery
Melakukan pengiriman dengan efisiensi waktu yang tepat hingga sampai kepada pelanggan. Dan
melakukan pembelian barang yang dibutuhkan sesuai stock opname.

5. Accounting
Bertanggung jawab dalam pembukuan setiap bulan dengan jelas dan tepat serta
terstruktur dan melakukan pencatatan stock opname barang yang dibutuhkan setiap
bulan.

BAB II
LAYOUT MODAL BISNIS

A. MATRIKS BISNIS MODAL CANVAS


Customer
Key Partership Segments
Key Activities Value Propositions Customer
 Gofood/Grabfood  Pengadaan  Harga Relationships  Keluarga
 Pemasok Bahan bahan baku Terjangka  Penjualan (semua
Baku  Produksi u langsung (Online umur)
 Pemasok  Pemasaran  Easy to / Offline)
Kemasan  Pemasakan order  Diskon event
 Digital Payment  Banyaknya tertentu
 Pengemasan
 Pengembangan varian rasa  Mempertahanka
Produk n kualitas produk
 Melakukan
inovasi produk

Key
Resources
Channels
 SDM  Social Media
 Lokasi  Mitra Grabfood
Penjualan dan Gofood
 Peralatan  X Banner
yang  Experience
dibutuhkan Customer

Cost Structure Revenue Streams


 Penjualan dari Thai Tea,
 Biaya Bahan Baku  Penjualan Donut
 Biaya Promosi  Penjualan Roti Coffee
 Biaya Sewa Lokasi  Jasa Pengiriman
 Biaya Operasional
 Biaya BBM
 Biaya Darurat
 Biaya Investasi

B. ANALISIS BISNIS MODAL CANVAS

1. Key partner / Kerjasama


Usaha bisnis ini didirikan dengan dua konsep yang berbeda, yaitu bisnis donat dapoer
jimah’s dan bisnis minuman thai tea hmm.inaja.
Kedua bisnis ini bekerja sama karena saling berkaitan. Oleh karena itu kami
memutuskan untuk saling bekerja sama untuk mengembangkan usaha yang dibanagun
sebelumnya.

2. Key activities / aktivitas


a. Produksi
Untuk meningkatkan ketertarikan para pelanggan, kami selalu berinovasi untuk
meningkatkan kualitas produk yang kami jual.

b. Jaringan
Pada tahap ini kami berusaha membangun relasi dengan para pelanggan untuk
memberikan pelayanan yang terbaik, serta membranding produk yang kami jual di
media social untuk memudahkan para konsumen mengetahui produk terbaru kami.

3. Key resource / sumber daya


a. Tenaga manusia.
b. Lokasi yang strategis untuk melakukan penjualan.
c. Alat yang di butuhkan (misalnya seperti kompor, wajan, cupsealer, dll).
d. Bahan baku Thai tea, roti dan donat.
e. Pengunaan aplikasi grabfood dan gofood sebagai sarana pengantaran produk.

4. Unique value propotion / proposisi nilai konsumen


a. Harga lebih terjangkau
b. Easy to order
c. produk memiliki banyak varian yang kekinian dengan rasa otentik dan kualitas
terbaik

5. costumer relationship
a. memberikan diskon event tertentu.
b. menyediakan promo- promo menarik.
c. menanggapi pelanggan dengan ramah.
d. menyediakan sarana untuk memberikan kritik dan saran.

6. channel
a. Memanfaatkan jaringan, dengan menggunakan media social untuk mempromosikan
produk kami misalnya seperti Instagram, whatsap, facebook, dll.
b. Memanfaatkan grabfood dan gofood sebagai sarana pengantaran dan menggunakan
jenis pembayaran digital payment.
c. Membagikan testimony produk dari mulut kemulut kepada pelanggan.

7. Costumer segment/ segmentasi pelanggan


a. Memilih lokasi yang strategis untuk mencakup pelanggan yang lebih luas.
b. Target konsumen yang kami sasar yaitu mahasiswa ,kalangan anak-anak, dewasa sampai
orang tua.

8. Cost struktur / struktur biaya


a. Mecakup biaya bahan baku
b. Biaya promosi
c. Biaya sewa lokasi
d. Biaya operasional
e. Biaya BBM
f. Biaya dana darurat
g. Biaya investasi alat

BAB III
FINANCIAL PLAN
1. Business preparation budgets/ anggaran persiapan

2. Business execution budgets/ anggaran pelaksanaan bisnis

3. Break event point (BEP)

4. Profit revenue sharing

BAB IV
Mendirikan sebuah usaha membutuhkan persiapan dan konsep yang matang. Kami
nerharap bisnis kuliner yang kami dirikan dapat berkembang dan mampu bersaing di dunia bisnis
serta mencakup daerah yang lebih luas lagi.
Dari proposal yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa usaha ini cukup menguntungkan
walaupun modal yang dikeluarkan sedikit, selain itu usaha ini tidak terlalu sulit dijalankan
sehingga sangat cocok buat para pemula.

PERENCANAAN PERMODALAN
4.1 SUMBER-SUMBER PERMODALAN
Sumber awal permodalan usaha ini yaitu berasal dari Kelompok 5 sendiri karena modal
yang dikeluarkan tidak terlalu besar dan Kelompok 5 mampu untuk memenuhi invetasi awal
tersebut.

4.2 MODAL AWAL
Modal awal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini adalah tempat dan alat
dalam membuat thai tea  dengan rincian sebagai berikut:

No Nama bahan Harga


Thai tea, Green Tea, Milk
1 Rp. 266.000,-
Tea, Brown Sugar
2 Susu kental Manis Rp 8.500/kaleng
3 Creamer Rp. 30.000/1kg
4 Cup Sablon 16oz & 22oz Rp. 508.000/600pcs
5 Sedotan Rp. 14.000,-
Jumlah Rp. 897.000

No Nama bahan Harga


1 Tepung Cakra 250gr Rp.2.500,-
2 Telur Kuning 1 Buah Rp.2.500,-
3 50gr Gula Pasir Rp. 6.250,-
4 Margarin 30gr Rp. 1.500,-
5 Ragi 48gr Rp. 2.400,-
6. Garam 12gr Rp. 696,-
Jumlah Rp. 15.846,-
4.3 KONDISI KEUANGAN

4.3.1 Rencana Produksi

No. Jenis Produk Harga


1. Thai tea 16oz Rp. 5.000,-
2. Thai tea 22oz Rp. 10.000,-
3. Green tea 16oz Rp. 8.000,-
4. Green tea 22oz Rp. 12.000,-
5. Milk Tea 16oz Rp. 8.000,-
6. Milk Tea 16oz Rp. 12.000,-
7. Boba Brown Sugar Rp. 15.000,-
8. Coffee Bun Rp. 5.000,-
9. Melon Bun Rp. 5.000,-
10. Dorayaki Rp. 7.000,-
11 Donute Original Rp. 40.000,-
12 Donute Premium Rp. 50.000,-

4.3.2 Biaya Variabel


a. Bahan Baku untuk memproduksi 30 cup
 1kg bubuk minuman = Rp. 45.000
 1kg creamer = Rp. 30.000
 Susu Kental Manis = Rp. 68.000
 Jumlah = Rp. 143.000
b. Bahan baku untuk memproduksi 12pcs roti
 Tepung Cakra 500gr = Rp. 5.000
 Telur Kuning 2 Buah = Rp. 5.000
 Gula Pasir 100gr = Rp. 12.500
 Margarin 60gr = Rp. 3.000
 Ragi 96gr = Rp. 4.800
 Garam 24gr = Rp. 1.392
 Jumlah = Rp. 30.892

c. Bahan baku untuk memproduksi 4 Lusin Donute


 Kardus Donat = Rp.85.000/50 Pcs
 Tepung Terigu = Rp.10.000/Kg
 Telur = Rp.21.000/ Kg
 Fermipan = Rp.4.000/Ons
 Topping Mix = Rp. 270.000
 Plastik = Rp. 20.000/Pack
 Kertas Roti = Rp. 2.000/ Lbr
 Mentega = Rp. 7.000/Kg
 Vanili = Rp. 5.000/Botol
 Garam = Rp. 2,500/ Pack
 Susu Kental Manis = Rp. 10.000/Kaleng
 Gula = Rp. 14.000/Kg
 Jumlah = Rp. 462.500

4.3.3 Biaya Overhead


 Air Galon = Rp. 30.000/bulan
 Gas = Rp. 22.000/minggu
 Minyak = Rp. 12.000/minggu

5. Business execution budgets/ anggaran pelaksanaan bisnis


PERKIRAAN PENGELUARAN
a. Jumlah Modal = Rp. 140.000
 Mampu Untuk memproduksi 30 botol
 HPP = Modal : Produksi = 140.000 : 32 = Rp.4.375
b. Jumlah Modal = Rp. 31.000
 Mampu untuk memproduksi 12pcs Roti
 HPP = Modal : Produksi = 31.000: 12 = Rp. 2.600 (dibulatkan)

c. Jumlah Modal = Rp. 462.500


 Mampu untuk memproduksi 10 lusin Donute
 HPP = Modal : Produksi = 462.500 : 10 = Rp. 46.500 (dibulatkan)

4.3.5 PERKIRAAN LABA/RUGI


a. Laba yang diinginkan 80%
 Laba x HPP = 80% x Rp. 4.375 = Rp. 3.500
 Harga jual Thai tea = Rp. 8000
 Harga jual Green tea = Rp. 10.000

b. Laba yang diinginkan 90%


 Laba x HPP = 90% x Rp. 2.470 = Rp. 2.223
 Harga jual Roti Coffe = Rp. 5.000

c. Laba yang diinginkan 80%


 Laba x HPP = 80% x Rp. 46.500 = Rp. 37.200
 Harga jual Donute Original = Rp. 40.0000
 Harga jual Donute Premium = Rp. 50.000

6. Break event point (BEP)


4 PERKIRAAN PENDAPATAN
a. Target per-hari = 32 botol Thai tea dan Green tea
b. Targer per-hari = 30pcs Roti
c. Target Donute per-hari = 5 Lusin Donute Original Dan Premium
d. Pendapatan Per-hari
 Thai tea : 16 x Rp. 8000 = Rp. 128.000,-
 Green tea : 16 x Rp. 10.000 = Rp. 160.000,-
 Roti Coffee : 30 x Rp. 5.000 = Rp. 150.000
 Donute Original : 3 x Rp.40 000 = Rp. 120.000,-
 Donute Premium : 2 x Rp.50.000 = Rp. 100.000,-
 Jumlah = Rp. 658.000,-
e. Pendapatan Per-bulan = 30 x Rp. 508.000 = Rp. 19.740.000,-
f. Pendapatan Per-tahun = 12 x Rp. 19.740.000 = Rp.236.880.000,-
7. Profit revenue sharing

Organisasi Pelayan

Secara garis besar, terdapat 4 unit kerja dalam operasional bisnis Hmm.in aja x Dapoer
Jimah.

1. Juru Baker

Tugas utama juru baking adalah meramu donat dan roti sehingga mendapatkan citarasa
yang baik, spesifik, dan disenangi konsumen. Agar kualitas masakan/makanan sesuai
standar rasa/selera si Juru masak, pengadaan bahan baku masakan berada di bawah
pengawasan Juru masak. Untuk tugas tersebut maka Juru masak didampingi dua
kelompok asisten masing- masing sebagai berikut.
a. Senior Baker, dengan tugas meracik resep donat dan roti.
b. Staff Both, dengan tugas belanja bahan, membersihkan bahan, dan peralatan.

2. Keuangan

Bagian keuagan lazimnya dipimpin seorang Kepala Kasir dan didampingi Accountant
Staff. disamping mengawasi penerimaan pembayaran yang diterima kasir dari
konsumen, juga melakukan pembayaran sesuai permintaan belanja bahan dari Juru
Masak dan pembayaran kepada pihak ketiga serta melakukan perhitungan hasil usaha
dan bagi hasil untuk setiap karyawan.

3. Pelayan

Unit pelayan adalah mereka yang menerima pesanan dari konsumen yang datang,
manata produk dan membuat minuman, menyiapkan pesanan dan membersihkan
ruangan kerja.

4. Manajemen dan Marketing

Manajemen dan Marketing merupakan hal yang sangat penting dalam operasional
bisnis ini. Bertanggung jawab dalam hal menyebarluaskan tentang produk Hmm.inaja x
Dapoer Jimah. Karena itu peran Manajer dan jajarannya sangat diperlukan.

Cara Pembagian Hasil


Nominal keuntungan yang dibagi adalah hasil bersih usaha, yaitu setelah diperhitungkan
biaya produksi (cosf of goods sold), penggantian peralatan yang rusak/penghapusan
peralatan, dana darurat, pajak dan zakat usaha. Perhitungan zakat itu merupakan
penerapan syariah Islam dan atas pendapatan seseorang dibebankan zakat sebesar 2,5%
yang menjadi hak para fakir miskin dan kelompol lain yang telah diajarkan Islam.

Contohnya sebagai berikut.

1. Hasil bersih usaha setelah dkurangi zakat 50 juta.


2. Jumlah Gaji seluruh karyawan: 25 Juta

Pembagian hasil usaha sebagai berikut.


1. Pemodal: 50% = Rp. 25 juta
2. Kelompok operational : 50% = Rp. 25 juta
3. Senior Baker 6/50 x Rp. 50 juta = Rp. 6 juta
4. Kasir Kepala: 5/50 x Rp. 50 juta = Rp. 5 juta
5. Pelayan: 3/50 x Rp. 50 = Rp. 3 juta
6. dan seterusnya.

BAB IV

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Proposal usaha ini dibuat untuk mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan
sebelum memulai usaha Thai tea. Mulai dari biaya, lokasi, target pemasaran hingga
analisi SWOT. Dari proposal yang telah dibuat dapat disimpulakn bahwa usaha ini cukup
menguntungkan walaupun modal yang dikeluarkan sedikit. Selain itu usaha ini tidak
terlalu sulit untuk dijalankan. Sehingga sangat cocok dijalankan bagi para pemula bisnis

5.2 SARAN

Agar usaha tersebut berjalan dengan lancar dan menguntungkan, Kelompok 5


memeberikan beberapa saran sebagai berikut:

a. Pandai memasarkan atau memperkenalkan usaha kepada calon pelanggan.


b. Percaya diri dan yakin bahwa usaha ini dapat menghasilkan dan berjalan dengan
lancar.
c. Sabar dan tidak mudah putus asa.
d. Semangat, disiplin dan bekerja keras.
e. Mengutamakan kepuasan pelanggan dan kecepatan pelayanan.
f. Menerima saran dan kritik dari pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai