Abstrak
Rencana pembangunan ruas Jalan Tol Lingkar Luar ke 2 Jakarta (JORR II) dan Depok
Antasari dimaksudkan untuk membantu mengatasi permasalahan lalu lintas di Kota Jakarta
dan wilayah-wilayah di sekitarnya. Pembangunan ruas jalan tol tersebut di atas ditujukan
pula untuk mengoptimalkan penggunaan jalan tol yang telah ada, serta mengurangi beban
lalu lintas di jalan-jalan arteri, sehingga kelancaran arus lalu lintas di jalan arteri dalam
kota bisa tercapai sesuai dengan yang tertera dalam Surat keputusan Menteri Pekerjaan
Umum No.369/KPTS/M/2005 tentang Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional. Kajian ini
selanjutnya akan menyelesaikan beberapa permasalahan, yaitu: Apa detail tujuan
pembangunan proyek Konstruksi Jalan Tol Cibitung-Cilincing? Bagaimana ruang lingkup
pelayanan proyek Konstruksi Jalan Tol Cibitung-Cilincing? Siapa saja pihak-pihak yang
terlibat dalam proses desain serta implementasi proyek proyek Konstruksi Jalan Tol
Cibitung-Cilincing? Bagaimana progress pelaksanaan proyek Konstruksi Jalan Tol
Cibitung-Cilincing? Kajian ini selanjutnya dianalisis dengan metode survey lapangan, juga
mengacu ke beberapa data sekunder yang relevan. Kiranya melalui kajian ini dapat
memberikan masukan bagi pelaksanaan proyek yang dimulai dari proses desain,
procurement, pelelangan konstruksi, hingga pada pelaksanaan yang mengutamakan kualitas
konstruksi, ketepatan waktu kerja serta cost-effectiveness, maupun perihal kesehatan dan
keselamatan pada lingkungan kerja (K3). Selain itu, hasil kajian ini diharapkan dapat juga
berdampak kepada masyarakat umum.
Kata kunci: tol jorr II, cibitung-cilincing, design, procurement, construction
Pendahuluan
Transportasi merupakan hal sangat penting dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi
suatu wilayah. Jalan tol sebagai salah satu infrastruktur utama untuk sistem transportasi adalah
jalan umum yang kepada pemakaiannya dikenakan kewajiban membayar tol dan merupakan jalan
alternatif lintas jalan umum yang telah ada. Jalan tol diselenggarakan dengan maksud untuk
mempercepat pewujudan jaringan jalan dengan sebagian atau seluruh pendanaan berasal dari
pengguna jalan untuk meringankan beban pemerintah. Jalan tol diselenggarakan dengan tujuan
meningkatkan efisien pelayanan jasa distribusi guna memajukan pertumbuhan ekonomi dengan
perkembangan wilayah dengan memperhatikan rencana induk jaringan jalan. Hal ini disadari oleh
pemerintah Indonesia melalui target untuk membangun jalan tol baru hingga mencapai 1000 km
mulai periode 2019 (Jasa Marga 2015).
Pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia sangat dibutuhkan karena dapat
mengurangi inefisiensi akibat kemacetan pada ruas utama, serta untuk meningkatkan proses
distribusi barang dan jasa terutama di wilayah yang sudah tinggi tingkat perkembangannya, serta
dapat mengembangkan wilayah tersebut menjadi sentra perekonomian (Sugiarto 2018). Secara
khusus, penambahan jaringan jalan dan pengaturan lalu lintas ini sangat diperlukan terutama di
jalur menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Pembangunan jalan Tol Cibitung – Cilincing merupakan
jalan arteri primer dimana fungsinya sangat penting sebagai alternatif yang menghubungkan
133
TECHNOPEX-2019 Institut Teknologi Indonesia ISSN: 2654-489X
Cibitung – Cilincing (Kinanti 2019). Pada proyek pembangunan jalan Tol Cibitung – Cilincing ini,
PT. Waskita Karya selaku kontraktor akan merencanakan konsep kerja berdasarkan gambar
kontrak, spesifikasi umum, aspesifikasi khusus, dan mengadakan peralatan yang dibutuhkan untuk
pembangunan Jalan Tol Cibitung – Cilincing.
Adapun yang menjadi lingkup pekerjaan yang dikerjakan oleh PT. Waskita Karya Tbk.
Dimulai dari konstruksi Jembatan Underpass Tiram Raya, Pipa BBM, Sungai Sadang dan Sungai
Jambe, juga Elevated Road STA 03+500 – STA 06+800, juga termasuk instalasi aksesoris jalan
(rambu dan marka) serta elektrikal dan drainase.
Dalam makalah ini sendiri akan menjawab beberapa pertanyaan penting terkait proyek ini,
yakni untuk mengetahui detail tujuan pembangunan proyek, ruang lingkup pelayanan proyek, para
pihak yang terlibat dalam proses desain hingga implementasi proyek, serta progress pengerjaan
proyek Konstruksi Jalan Tol Cibitung-Cilincing hingga saat ini.
134
TECHNOPEX-2019 Institut Teknologi Indonesia ISSN: 2654-489X
135
TECHNOPEX-2019 Institut Teknologi Indonesia ISSN: 2654-489X
Gambar 1. (Kiri) Flowchart Pekerjaan Pemancangan dan (Kanan) Pekerjaan Pile Head
136
TECHNOPEX-2019 Institut Teknologi Indonesia ISSN: 2654-489X
Metodologi Penelitian
Proses penelitian ini diawali dengan pengumpulan data yang diambil dari laporan bulanan
proyek Tol Cibitung-Cilincing yang didapatkan langsung dari tim proyek. Setelah data tersebut
didapatkan, selanjutnya data tersebut diolah sehingga dapat menghasilkan hasil dan kesimpulan
dari masalah yang dibahas.
137
TECHNOPEX-2019 Institut Teknologi Indonesia ISSN: 2654-489X
Gambar 5. (Kiri) Progress Pada Semua Seksi dan (Kanan) Target vs Aktualisasi Bobot Pekerjaan
Per Triwulan (September 2018 – September 2019)
Jika progress ini ditinjau dari Pembebasan Lahan untuk setiap seksi pekerjaan (Gambar 6),
dimana setiap seksi dimulai secara bersamaan dengan progress independent satu dengan yang lain,
dapat dilihat bahwa pekerjaan seksi 2 telah melebihi target aktualisasi pekerjaan hingga periode
September 2019. Adapun seksi 1 juga menyusul dengan bobot aktualisasi kurang lebih 98% dari
138
TECHNOPEX-2019 Institut Teknologi Indonesia ISSN: 2654-489X
rencana. Seksi 4 sendiri menjadi bagian yang masih dalam proses penyelesaian, dengan aktualisasi
baru mencapai 50% dari target penyelesaian per September 2019.
Hasil analisis lebih detail menunjukkan bahwa laju progress pengerjaan secara umum
mengalami sedikit penurunan pada triwulan ketiga yakni Maret – Mei 2019.
Gambar 6. (Kiri) Rencana vs Aktualisasi Pekerjaan Per Seksi dan (Kanan) Perkembangan
Aktualisasi Per Triwulan
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulannya sebagai
berikut:
1. Dengan adanya Tol Cibitung – Cilincing, diharapkan kepadatan lalu lintas khususnya untuk
kendaraan dari dan menuju ke arah Pelabuhan Tanjung Priok dapat teruai terutama untuk
mengurangi beban angkutan barang dan kendaraan di ruas jalan Tol Jakarta – Cikampek yang
melintasi Kawasan Cawan.
2. Ruang lingkup pelayanan Proyek Konstruksi Jalan Tol Cibitung – Cilincing dibagi menjadi 4
seksi, dimulai dari IC Cibitung – IC Telaga Asih sepanjang 2.65 km (Seksi 1) hingga IC
Tarumajaya – IC Cilincing sepanjang 7.295 km (Seksi 4). Total panjang jalan yang dibangun
sekitar 34 km.
3. Dalam proses desain Proyek Konstruksi Jalan Tol Cibitung – Cilincing, pihak yang terlibat
antara lain dibagi menjadi pihak pengguna jasa, penerima jasa, dan pihak pemerintah.
4. Secara umum, progress pengerjaan proyek ini adalah mencapai lebih dari 60%, dengan jumlah
lahan yang dibebaskan sudah mendekati 80% dari total target serta volume pengerjaan
konstruksi yang mencapai sekitar 63%.
5. Progress hingga saat ini mengalami sedikit keterlambatan dari rencana, yang disebabkan oleh
lambatnya progress pembebasan lahan serta kendala pada review desain. Hal ini mengakibatkan
penundaan perampungan pekerjaan hingga direncanakan pada akhir Februari 2020, dari yang
semula pada September 2019.
Daftar Pustaka
[1] Jasa Marga (2015). “Mewujudkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi
nasional” - Annual Report, Jakarta: Jasa Marga.
[2] Sugiarto, Eddy Cahyono. 2018. Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Internet:
https://setneg.go.id/baca/index/tol_trans_jawa_dan_pertumbuhan_ekonomi_regional. [1 Okt
2019].
[3] Kinanti,krizia Putri. 2019. Internet: https://ekonomi.bisnis.com/read/20190421/45/913765/tol-
cibitung-cilincing-didorong-lebih-cepat-selesai. [30 Sept 2019].
139