Banyak yang mengira suara Bung Karno pada rekaman tersebut adalah suara asli
Bung Karno pada saat pembacaan naskah proklamasi yang sudah di sebar luaskan.
Padahal sebenarnya, suara tersebut bukanlah suara asli yang direkam langsung
saat pembacaan proklamasi pada 17 Agustus 1945, melainkan sekitar tahun 1950
atau sekitar 5 tahun setelah kemerdekaan.
Jika bukan karena Jusuf Ronodipuro yang merupakan pendiri RRI, meminta
Presiden Soekarno kembali merekam pembacaan teks proklamasi kemerdekaan.
Maka, sekarang kita tidak dapat mendengar suara Soekarno saat membacakan
naskah proklamasi. Karena Soekarno beranggapan pembacaan teks proklamasi
hanya berlaku satu kali dan tidak bisa diulang, maka hanya akan dibacakan satu kali
saja.