Naskah Proklamasi
Namun ternyata, menurut seorang yang mengaku bekas tentara buatan Jepang,
Pembela Tanah Air (PETA) bernama Andaryoko menyatakan jika setelah naskah
asli yang didikte dan ditulis oleh Bung Karno dan Bung Hatta itu diketik oleh Sayuti
Melik, naskah tulisan tangan tersebut sempat dibuang ke tong sampah oleh Sayuti
Melik karena dianggap tidak diperlukan lagi. Untungnya naskah tersebut
diselamatkan oleh BM Diah, seorang putera asal Aceh yang juga adalah tokoh pers,
pejuang kemerdekaan, diplomat, dan pengusaha Indonesia. Takut akan dibuang
kembali, Diah pun menyimpan naskah asli proklamasi itu selama 49 tahun lamanya
sebelum akhirnya diserahkan ke pemerintah pada 29 Mei 1992.
Namun ada juga cerita versi lain yang menyatakan kalau setelah Sayuti Melik
menunjukkan naskah proklamasi hasil ketikannya kepada Bung Karno, Bung Karno
menanyakan naskah asli tulisan tangannya. Setelah ditanyakan tentang keberadaan
naskah aslinya, Andaryoko menceritakan bahwa Sayuti Melik langsung mencari
kertas tulisan tangan Soekarno dan menyetrikanya agar bisa utuh seperti semula.
Hingga saat ini naskah asli tersebut disimpan di Arsip Nasional.