Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rosdianah Dwi.

A
NPM : 41119500150
Kelas : Manajemen 4C
MK : Ekonomi Manajerial

Kasus 2
Sebagai akibat konflik di Timur Tengah, produksi minyak turun sebesar 1.21 juta barrel/ hari
atau sekitar 5% pengurangan dalam penawaran minyak mentah dunia. Jelaskan dampak yang
mungkin terjadi dari informasi ini pada pasar BBM dan pasar mobil di Indonesia! Apakah
dampak ini menjadi berbeda pada negara-negara maju, akankah berbeda pula dampaknya pada
negara yang tingkat perekonomiannya lebih buruk dari pada Indonesia?

Panduan menyelesaikan kasus :


1. Pilih salah satu kasus
2. Indentifikasi dan sebutkan data/ informasi yang tersedia dari kasus
3. Sajikan data tambahan untuk memperkuat solusi/ jawaban
4. Sertakan asumsi untuk mendukung jawaban anda
5. Susun argumen jawaban anda 
6. Sistematika jawaban: soal yang dipilih di tulis ulang, kemudian jawaban/ solusi anda atas
kasus tersebut  dibawahnya, boleh di ketik atau tulis tangan,  minimal 2 halaman A4/
folio bergaris (tidak termasuk soal)
7. Tugas dikumpulkan paling lambat hari Senin, tanggal 28 Juni 2021 di meja saya
Sebagai akibat konflik di Timur Tengah, produksi minyak turun sebesar 1.21 juta barrel/ hari
atau sekitar 5% pengurangan dalam penawaran minyak mentah dunia.

Dinamika perubahan ekonomi yang terjadi saat ini diakibatkan oleh kenaikan harga
minyak dunia per barel diprediksi akan membuat kondisi ekonomi dunia memanas. Apalagi
negara OPEC tidak menaikkan kapasitas produksinya (lifting). Pengaruhnya sangat terasa pada
anggaran belanja masing-masing negara, tak terkecuali bagi APBN negara Indonesia. Oleh
karenanya banyak negara segera melakukan kebijakan ekonomi untuk mengantisipasi supaya
dampaknya tidak meluas (contagnion). Demikian pula bagi pemerintah Indonesia yang
sebelumnya telah menetapkan Indonesia Crude Price (ICP) perlu segera membuat kebijakan
yang tepat supaya kondisi ekonomi makro yang saat ini masih kondusif dan masih cukup
menjanjikan untuk tempat investasi.

Perekonomian Indonesia rentan terhadap kenaikan harga minyak dunia, baik dari sisi
fiskal maupun dari sisi makro ekonomi oleh karena itu penting bagi pemerintah agar berhati- hati
menghadapi tahun 2012. Pengaruh eksternal terhadap perekonomian Indonesia tahun 2012
berasal dari penurunan daya beli negara-negara kawasan Eropa yang sedang terkena dampak
krisis keuangan regional di wilayah Eropa. Krisis pertama kali wilayah Eropa dipicu dari
keterpurukan ekonomi makro negara Yunani pada tahun 2009 yang mempunyai utang sampai
328 miliar euro dengan defisit mencapai 10,5% pada tahun 2010. Kondisi serupa terjadi di negara
Portugal yang kondisi makro ekonominya juga mengalami kesulitan yang terlihat dari indikator
rasio utang terhaap PDB tahun 2010 mencapai 93 % setara 195 miliar euro. Dan defisit anggaran
mencapai -9,1 % terhadap PDB. Kemudian negara Irlandia juga mengalami rasio utang PDB
sebesar 96,2 % dengan besaran utang mencapai 148 miliar euro dan defisit anggaran -32,4 %.
Dampak krisis ekonomi di zona Eropa mencapai negara Spanyol yang mempunyai hutang
sebesar Rp 60,1 % dari jumlah total hutang Rp 638 miliar euro dan anggaran mencapi defisif -9,2
% serta pertumbuhan ekonominya hanya 0,8 % sampai tahun 2015 medatang. Penyebabnya
serupa dengan kondisi di negara Irlandia yang disebabkan oleh sektor konstruksi. Ternyata efek
domino mulai merambah juga ke negara Italy yang mempunyai utang sampai 1,9 trilyun euro dan
defisit anggaran -4,6 % serta rasio utang 119 % PDB. Penyebab kondisi ini dipicu oleh
ketidakmampuan pemerintah melakukan reformasi dan munculnya krisis politik. Dampaknya
menjadi efek berantai (contagion), harga saham dan valuta asing di seluruh dunia juga
mengalami penurunan.
Sejumlah perusahaan Pasar Mobil di seluruh Indonesia juga akan merasa khawatir
terhadap kenaikan bahan bakar minyak Dunia (BBM) akan memicu penurunan penjualan
kendaraan Khususnya roda empat. Sehingga diperlukan langkah antisipasi yang diambil dengan
mempercepat penjualan setinggi mungkin pada kuartal pertama tahun 2012. Caranya, dengan
menintensifkan promosi kepada masyarakat yang disertai peningkatan kualitas pelayanan, baik
dalam pemasaran maupun perbaikan atau servis mobil. Oleh karena itu meski kebijakan itu
digulirkan tidak akan menimbulkan pengurangan target penjualan ataupun produksi mobil.
mengatakan akibat dari wacana pembatasan tersebut membuat masyarakat menjadi lebih banyak
memilih jenis kendaraan roda empat yang hemat bahan bakar dan ekonomis yang merupakan
produk Jepang. Sedangkan produk-produk dari Eropa saat ini sudah banyak yang
meninggalkannya karena dinilai boros bahan bakar dibandingkan produk dari Jepang.

Apakah dampak ini menjadi berbeda pada negara-negara maju?

Ya, karena gejolak harga minyak dunia tentunya sangat berpengaruh terhadap APBN,
dimana Harga Minyak merupakan salah satu asumsi makro yang vital dan berdampak langsung
terhadap APBN. Karenanya pemerintah perlu segera melakukan kaji ulang terhadap harga
minyak terlebih lagi terkait dengan subsidi BBM yang cukup besar pengaruhnya terhadap
pengeluaran Negara dalam APBN. Melihat Asumsi dari harga minyak dalam RAPBN 2008 yang
sebesar 60 US$/barel, dan dalam upaya menetralisasi kondisi yang sulit ini, pemerintah telah
melakukan perubahan prediksi, proyeksi, skenario pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2008
yang mematok pertumbuhan 6,8%. Sehingga dampak ini menjadi berbeda pada negara-negara
maju.

Akankah berbeda pula dampaknya pada negara yang tingkat perekonomiannya lebih
buruk dari pada Indonesia?

Tentu dan akan Berdampak sangat buruk dan Dampak dari naiknya harga minyak dunia
pertama akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi (economic growth) merupakan salah satu
fundamental makro ekonomi yang sangat dipengaruhi oleh adanya kenaikan harga minyak dunia,
tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi perekonomian negara mana pun. Yang kedua
Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara maka dengan adanya kenaikan harga minyak dunia
akan menyebabkan semakin besarnya beban APBN untuk subsidi BBM tersebut. Yang ketiga
Terdepresiasinya Mata Uang Kenaikan harga BBM di Indonesia dapat menyebabkan mata uang
dalam negeri terdepresiasi sehingga pada gilirannya secara tidak langsung akan dapat
memperlemah aliran investasi asing ke pasar saham. Berkurangnya arus investasi yang
disebabkan karena nilai mata uang yang terdepresiasi dapat menimbulkan berbagai masalah
ekonomi, diantaranya biaya modal naik bagi dunia industri, berpalingnya investor asing untuk
membeli saham, dan siklus usaha yang tidak menguntungkan. Yang keempat Kenaikan Harga
Barang-barang Pihak produsen, penjual atau pedagang merupakan pihak yang sangat sensitif
terhadap kenaikan harga BBM. Adanya kenaikan, bahkan pada tahap issue kenaikan harga BBM
sekalipun, tidak jarang akan mendapatkan respon yang attractive bahkan overactive dari para
pelaku pasar tersebut. Dalam istilah lain diakui, bahwa kenaikan harga BBM tentunya akan
berimplikasi pada peningkatan inflasi (inflation). Oleh karena itu kenaikan harga BBM akan
dirasakan berat oleh masyarakat, mengingat akan terjadinya kenaikan hargaharga berbagai
kebutuhan pokok masyarakat dan biaya transportasi. Dengan adanya kenaikan harga-harga
kebutuhan bahan pokok (sembako) tersebut, maka berbagai beban hidup, terutama yang dialami
masyarakat atau para keluarga belum mampu atau masyarakat yang miskin dan setengah miskin
(near poor) dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya semakin bertambah berat.
Karenanya dapat dipahami, jika dengan kenaikan harga BBM tersebut akan berimplikasi secara
eksponensial (exponential effect) terhadap kenaikan berbagai harga produk atau komoditi, baik
itu berupa barang-barang atau jasa-jasa yang dibutuhkan masyarakat. Yang kelima Tingkat
Pengangguran dan Kemiskinan dengan kenaikan harga BBM akan berdampak pada peningkatan
biaya produksi (production cost) yang tinggi. Bagi industri atau usaha skala mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) yang jumlahnya sangat dominan di Indonesia, yakni di satu sisi dengan
keterbatasan modal yang dimilikinya, sedangkan di sisi lain biaya produksi meningkat tajam,
sehingga adanya kenaikan harga BBM dapat memicu banyak industri yang gulung tikar dan
akan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masal.

Anda mungkin juga menyukai