DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
4120600248
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KETUHANAN MENURUT ISLAM‖”. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Agama. Kami berharap dapat menambah wawasan dan
pengetahuan khususnya dalam bidang agama.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kami sangat
mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala
kekurangandan kesalahan dari makalah ini.
Indah Yanti H.
BAB I
PENDAHULUAN
Tuhan yang hakiki adalah Tuhan yang disampaikan oleh para Nabi dan Rasul
yakni,Tuhan hakiki itu bukan di langit dan di bumi, bukan di atas langit, bukan di alam,
tetapi Diameliputi semua tempat dan segala realitas wujud
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
PEMBAHASAN
Istilah Tuhan dalam sebutan Al-Quran digunakan kata ilaahun, yaitu setiap yang
menjadi penggerak atau motivator, sehingga dikagumi dan dipatuhi oleh manusia.
Orang yang mematuhinya di sebut abdun (hamba). Kata ilaah (tuhan) di dalam Al-
Quran konotasinya ada dua kemungkinan, yaitu Allah, dan selain Allah. Subjektif (hawa
nafsu) dapat menjadi ilah(tuhan). Benda-benda seperti : patung, pohon, binatang, dan
lain-lain dapat pula berperansebagai ilah.
Diantara manusia ada yang bertuhan kepada selain Allah, sebagai tandingan terhadap
Allah. Mereka mencintai tuhannya itu sebagaimana mencintai Allah.
َس َو ْالقَ َم َر لَيَقُوْ لُ َّن هّٰللا ُ ۗفَا َ ٰنّى ي ُْؤفَ ُكوْ ن َ ْت َوااْل َر
َ ض َو َس َّخ َر ال َّش ْم َ َ ْن َسا َ ْلتَهُ ْم َّم ْن خَ لMَِولَ ِٕٕى
ِ ق السَّمٰ ٰو
Jika kepada mereka ditanyakan, “Siapa yang menciptakan lagit dan bumi, dan
menundukkanmatahari dan bulan?” Mereka pasti akan menjawab Allah.
Dengan demikian seseorang yang mempercayai adanya Allah, belum tentu berarti
orang itu beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Seseorang baru laik dinyatakan bertuhan
kepada Allah jika ia telah memenuhi segala yang dimaui oleh Allah. Atas dasar itu inti
konsep ketuhanan Yang Maha Esa dalam Islam adalah memerankan ajaran Allah yaitu
Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan berperan bukan sekedar Pencipta,
melainkan juga pengatur alam semesta.
Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata Philo yang berarti cinta, dan kata
Sophos yang berarti ilmu atau hikmah. Dengan demikian, filsafat berarti cinta terhadap
ilmu atauhikmah. Terhadap pengertian seperti ini al-Syaibani mengatakan bahwa
filsafat bukanlah hikmah itu sendiri, melainkan cinta terhadap hikmah dan berusaha
mendapatkannya,memusatkan perhatian padanya dan menciptakan sikap positif
terhadapnya. Selanjutnya ia menambahkan bahwa filsafat dapat pula berarti mencari
hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat, dan berusaha menafsirkan
pengalaman-pengalaman manusia. (Ahmad Hanafi, Pengantar Filsafat Islam, Cet. IV,
Bulan Bintang, Jakarta, 1990, Hlm. 45)
Keimanan dalam Islam merupakan aspek ajaran yang fundamental, kajian ini
harus dilaksanakan secara intensif. Keimanan kepada Allah SWT, kecintaan,
pengharapan, ikhlas,kekhawatiran, tidak dalam ridho-Nya, tawakkal nilai yang harus
ditumbuhkan secara subur dalam pribadi muslim yang tidak terpisah dengan aspek
pokok ajaran yang lain dalam Islam.
Jadi, filsafat Ketuhanan dalam Islam bisa diartikan juga yaitu kebijaksanaan
Islamuntuk menentukan Tuhan, dimana Ia sebagai dasar kepercayaan umat Muslim.