Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KRITERIA INVESTASI PADA

PT. Bibit Tumbuh Bersama (Aplikasi Bibit) DI INDONESIA

a. Latar Belakang
Berbagai macam keinginan dan kebutuhan di masa mendatang, menuntut
kita untuk mulai memikirkan dan mempersiapkannya sejak sekarang untuk
mencapainya. Berinvestasi adalah salah satu cara yang bisa membantu kita
untuk mencapai tujuan keinginan dan kebutuhan di masa mendatang tersebut.
Salah satu instrument investasi yang sekarang sedang gencar gencarnya
disosialisasikan adalah reksadana. Reksadana adalah wadah yang dipergunakan
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio oleh Manajer Investasi. Reksadana seperti
semua instrument investasi lainnya memiliki risiko dan keuntungan yang harus
diketahui oleh calon investor sebelum memutuskannya.
Para ahli dalam bidang investasi memiliki pandangan yang berbeda
mengenai konsep teoritis tentang investasi. Fitgeral, mengartikan investasi
sebagai “aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana)
yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dan dengan
barang modal tersebut akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan
dating”. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictinary, kata invest
didefinisikan sebagai “to make use of for future benefits or advantages and to
commit (money) in order to earn a financial return.” Selanjutnya, kata
investment diartikan sebagai the outday of money use for income or profit.
Dalam kamus istilah pasar modal dan keuangan kata investasi diartikan sebagai
penamaan uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan
memperoleh keuntungan. Menurut Hendry Faisal Noor, investasi adalah
mengorbankan peluang konsumsi saat ini, untuk memperoleh manfaat di masa
mendatang.

b. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam makalah ini adalah untuk mengetahui
tingkat kelayakan investasi yang dilakukan oleh kita, khususnya penulis sebagai
pelaku investasi.

c. Permasalahan

Seiring dengan perkem bangan zaman, lingkungan komunikasi


pemasaran terus berubah dan berkembang. Terutama dengan berkembangnya
inovasi teknologi yang dapat meningkatkan persaingan di pasar. Hal ini
menjadikan para pemasar harus mencari cara dan menggunakan taktif yang
tepat. Perubahan gaya hidup ini dimanfaatkan oleh PT. Bibit Tumbuh Bersama
untuk meningkatkan kesadaran bagi anak muda untuk mulai berinvestasi
berbentuk Reksadana.

Perusahaan ini menciptakan aplikasi Bibit. Karena menurut data


Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per 23 Oktober 2019 jumlah
investor pasar modal hanya 2,28 juta akun atau SID, atau sekitar 1% dari
penduduk Indonesia yang lebih dari 250 juta jiwa. Tetapi ternyata selama
perjalanannya, hal itu tidak mudah. Diambil dari artikel dilaman bareksa.com,
ternyata masih banyak mitos-mitos yang terbenak di masyarakat Indonesia,
seperti reksadana butuh modal yang besar, risiko investasi reksadana sangat
tinggi, prosedur awal investasi reksadana sangat sulit, dan proses pengelolaann
yang rumit dan menyita waktu. Sesuai dengan tujuan yang sedikit disebutkan
oleh penulis,

PT. Bibit Tumbuh Bersama ingin memposisikan dirinya sebagai teman


ke user-nya "Bibit ingin jadi teman yang memberitahu kita soal everyone
deserves a better future financially. Karena investasi itu soal tujuan, dan
bagaimana bibit mengubah masa depan user dengan habit baik, yaitu
berinvestasi dan menabung.

d. Pembahasan
1. Pengertian Aplikasi Bibit
Bibit dalah aplikasi investasi reksadana online yang membantu user memilih
reksadana terbaik. Tujuan aplikasi investasi Bibit adalah supaya user bisa
langsung melakukan investasi reksadana dengan mudah dan sesuai toleransi
resiko serta tujuan keuangan user. Bibit sudah terdaftar OJK. PT Bibit
Tumbuh Bersama berlaku sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD)
Yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
2. Proses Pembuatan rekomendasi portofolio di aplikasi Bibit.
 Auto Risk Profiling: Untuk mulai harus menjawab 6 pertanyaan
supaya Bibit menentukan profil resiko dengan algoritma tanpa bias.
 Auto Financial Plan: User mendapatkan alokasi portofolio
reksadana terbaik berdasarkan jawaban atas pertanyaan yang
disampaikan sebelumnya.
 Auto Rebalancing: Bibit otomatis mempertahankan alokasi optimal
seiring dengan perubahan usia, profil risiko, dan kondisi pasar.
Berikut dalam pembuatan rekomendasi portofolio di aplikasi Bibit adalah :

Setelah mendapatkan rekomendasi, user bisa melakukan investasi


Reksadana secara online di platform Bibit, yang menawarkan manfaat:
 Gratis Biaya Komisi. Semua pembelian di Bibit tidak dipotong
biaya transaksi supaya keuntungan bisa lebih tinggi. Bibit dibayar
oleh manajer investasi.
 Cairkan Kapan Saja Tanpa Penalti. Reksadana dapat dicairkan
kapan saja dengan cepat tanpa kena penalti.
 Auto Rebalancing. Alokasi portofolio saat ini berbeda dengan target
alokasi yang optimal (sesuai model). Maka Bibit membantu
melakukan auto-rebalancing supaya lebih mendekati portofolio
optimal.

3. Pengertian Reksadana
Reksadana Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995
pasal 1, ayat (27): adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutkan diinvestasikan dalam
portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Kegiatan dari perusahaan investasi
reksadana ini adalah dengan cara mengelola uang dari masyarakat baik
dalam bentuk Lembaga investor maupun dari investor perorangan yang
selanjutnya uang tersebut diinvestasikan ke media investasi, baik di pasar
modal, pasar uang, maupun properti.
4. Mekanisme Reksadana
Perusahaan pengelola reksadana ini muncul dalam rangka
mengkoordinasikan para investor baik besar maupun kecil yang ingin
menawarkan dananya ke berbagai media investasi dan selanjutnya dana
tersebut akan dikelola secara professional. Berikut gambaran mekanisme
kegiatan reksadana :
Adapun mekanisme kcgiatan reksadana adalah sebagai bcrikut:
Panama, Investor melakukan pembelian (subscription) Reksadana melalui
Manajer Investnsi dengan menyetorkan dananya mclalui Bank Kustodian.
Kedua, Manajer Investasi akan mengelola damn investor dengan melalukan
pembelian/pcnjualan instrumen investasi seperti saham, obligasi atau pasar
uang sesuai dengan jenis reksadana yang dibeli oleh Investor. Ketiga,
Pembelian/penjualan instrumen invcsmsi olch Manajer Investasi dilakukan
melalui Perantara Perdagang Efek. Keempat, bila Investor mclakukan
pcnjualan (redemption) Reksadana kcpada Manajer Investasi, maka Manajer
Investasi akan mcnginstruksikan pcmbayaran kepada Bank Kustodian.
Kelima, Bank Kustodian akan mcngirimknn dana pcnjualan Rcksadana kc
Investor.

Adapun bentuk hukum reksadana mcnurut pasal 18 Ayat 1 Undang-


undang pasar modal, bentuk hukum rcksadana tcrdiri dari: 1). Reksadana
berbentuk Perseroan: “Emiten yang kegiatan usahanyn menghimpun dan
dengan menjual saham, dan selanjumya dana dari hasil penjualan saham
terscbut diinvcstasiknn pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di
Pasar Modal dan Pasar Uang” (penjelasan pasal 18 ayat 1 huruf a), 2).
Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolcktif (KIK). KIK adalah:
“Kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat
Pemegang Unit Penyertaan dimana Manajer Investasi diberi wcwenang
untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi
wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif’ (penjelasan pasal 18 ayat
1 huruf b).

Selain bentuk hukum, Reksadana juga terdiri dari dua kategori yaitu
Reksadana Terbuka dan Reksadana Tertutup, perbedaannya adalah: 1).
Reksadana Terbuka (Open-end). Reksadana ini dimaksudkan bahwa Manajer
Investasi selalu siap untuk membeli kembali atau menebus unit penyertaan
yang dimiliki investor kapan saja investor tersebut ingin menjualnya, sesuai
dengan nilai aktiva bersih per saham atau per unit. 2). Reksadana Tertutup
(Closed-end). Pada Reksadana tipe ini, jika investor ingin menjual unitnya,
maka dapat langsung menjualnya ke Bursa bukan lagi kc Manajer Investasi.
Harga yang terbentyk di Bursa juga tergantung pada permintaan dan
penawaran yang terjadi. Pada umumnya bentuk Reksadana (11 Indonesia
adalah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dengan kategori Reksadana
Terbuka. Pihak-pihak yang terkait dengan pengelolaan Reksadana yaitu:
Pertama, Manajer Investasi. Berdasarkan undang—undang pasar modal,
manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio
efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah. Adapun tugas Manajer Investasi yaitu; mengelola
portofolio efek atas kepentingan nasabah, mengelola reksadana, mengadakan
riset atas efek, menganalisa kelayakan investasi.

Kedua, Bank Kustodian. Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa


penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lainnya,
termasuk penerimaan deviden, bunga, dan hak—hak lainnya dalam
penyelesaian transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi
nasabahnya.

Ketiga, Agen Penjual Efek Reksadana. Agen Penjual Efek Reksadana


(APERD) adalah pihak yang melakukan penjualan efek reksadana
berdasarkan kontrak kerjasama dengan manajer investasi pengelola
reksadana. Keempat, Wakil Agen Penjual Efek Reksadana. Berdasarkan
keputusan ketua Bapepam N0.Kep—110/PM/ 1996 bahwa Wakil Penjual
Efek Reksadana (Waperd) adalah pihak yang bersifat perorangan yang
memperoleh ijin dari Bapepam untuk bertindak sebagai wakil dari suatu
perusahaan efek, perusahaan perbankan atau lembaga yang diperkenankan
melakukan penjualan efek reksadana.

5. Jenis-jenis Reksadana

Memahami jenis-jenis reksadana merupakan hal yang sangat penting bagi


calon investor, karena setiap jenis reksadana memiliki karakteristik, tingkat
return dan tingkat risiko yang berbeda. Hal tersebut perlu dipahami agar
investor dapat menyesuaikan pilihan investasinya dengan tujuan yang
diinginkan, dapat pula menentukan batas toleransi tingkat risiko yang akan
dihadapi serta dapat menyesuikan dengan kondisi keuangan yang dimiliki.
Berikut ini adalah jenis-jenis reksadana yang dimaksud :

Jenis-Jenis Reksadana
A Reksadana konvesional
1 Reksadana Saham
2 Reksadana Pendapatan Tetap
3 Reksadana Pasar Uang
4 Reksadana Campuran
B Reksadana Terstruktur
1 Reksadana Terproteksi
2 Reksadana Penjamin
3 Reksadana Indeks
C Reksadana ETF
D Reksadana Syariah
1 Reksadana Saham Syariah
2 Reksadana Pendapatan Tetap
3 Reksadana Pasar Uang
4 Reksadana Campuran
5 Reksadana Indeks Syariah

e. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang sudah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa untuk memulai investasi di reksa dana sangat mudah dan
aman, karena sudah terdaftar di OJK. Secara keseluruhan Reksadana adalah
salah satu instrumen investasi yang dapat dijadikan pilihan dalam berinvestasi
selain tanah, emas, properti, maupun saham. Reksadana dapat menjadi pilihan
investasi bagi masyarakat luas terutama yang memiliki keterbatasan
modal/keuangan, memiliki keterbatasan waktu, maupun keterbatasan
kemampuan mengelola keuangan. Diantara sekjan banyaknya pilihan investasi,
maka investasi pada reksadana adalah yang paling sederhana dan sangat mudah.
Hanya dengan melakukan pembelian pada unit penyertaan dengan nominal yang
sangat rendah, maka seseorang telah menjadi bagian dari investor reksadana.
f. Referensi

Simatupang, Mangsa, Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan


Reksadana, Jakarta: Modal Publications. 2003

Aini Masruroh, Konsep Dasar Investasi Reksadana Jakarta: Fakultas


Syariah dan Hukum UIN Jakarta

Anda mungkin juga menyukai