Anda di halaman 1dari 13

Value Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan dan Bisnis

Vol. 1 No. 1 Bulan April – September 2020


ANALISIS LIKUIDITAS PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) KUALANAMU
INTERNATIONAL AIRPORT

Fariza Habibi, SE, MM dan Alamin Hasibuan


Fakultas Ekonomi Universitas Tjut Nyak Dhien, Program Studi Manajemen
Email: Fariza.Habibie88@gmail.com

Abstract

This study aims to determine the ability of PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu International Airport in
meeting its short-term obligations in 2017 and 2018. Data analysis techniques are quantitative methods. This is done
to compare the company's ability to meet its short-term obligations in 2017 with 2018. Based on the results of the
study, it is known that the level of liquidity ratios in this company generally meets the established ratio standards.
Although there is a decrease, but the decline is not too low and is still in accordance with the ratio and industry
standards.
Keywords: Ratio Analysis, Liquidity Ratio

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu
International Airport dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya tahun 2017 dan tahun 2018. Teknik analisis
data yaitu metode kuantitatif. Hal ini dilakukan untuk membandingkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya Tahun 2017 dengan Tahun 2018. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa
Tingkat rasio likuiditas pada Perusahaan ini Secara umum telah memenuhi standar rasio yang ditetapkan. Meskipun
terdapat penurunan, namun penurunan tersebut tidak terlalu rendah dan masih dalam keadaan sesuai dengan standar
rasio maupun standar industri.

Kata kunci: Analisis Rasio, Rasio Likuiditas

1. Pendahuluan yang bisa mengelola semuanya dengan


maksimal.
Dalam menghadapi krisis finansial
Setiap perusahaan yang berorientasi
yang terjadi sekarang ini, sebuah perusahaan
dalam mencari keuntungan membutuhkan
ataupun lembaga usaha baik milik
laporan keuangan. Laporan keuangan ini
pemerintah maupun swasta dituntut untuk
menggambarkan kondisi keuangan
lebih memaksimalkan kinerjanya dalam
perusahaan pada periode tertentu. Untuk
berbagai hal. Dalam melakukan hal tersebut
mendapatkan gambaran mengenai
di dalam sebuah perusahaan atau lembaga
perkembangan keuangan perusahaan, maka
usaha diperlukan manajemen yang baik,
perlu dilakukan analisis atas laporan
keuangan tersebut yang telah dikonfirmasi

50
Value Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan dan Bisnis
Vol. 1 No. 1 Bulan April – September 2020
di dalam laporan keuangan yang meliputi: dilakukan dengan membandingkan rasio
Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan sekarang dengan rasio tahun-tahun
Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan sebelumnya. Sehingga dapat diketahui
Catatan atas Laporan Keuangan. perubahan-perubahan ratio tersebut dari
Hasil dari analisis laporan keuangan tahun ketahun. Hasil analisis rasio
ini dapat dipergunakan oleh pihak-pihak merupakan bahan pertimbangan bagi
yang berkepentingan dengan perusahaan perusahaan dalam pengambilan keputusan
tersebut, baik bagi pihak intern perusahaan dan hasil ini juga dibutuhkan oleh
maupun pihak ekstern perusahaan. Bagi perusahaan untuk mencegah kegagalan
pihak intern khususnya manajer, hasil dari dalam memperoleh dana dan
analisis ini merupakan alat untuk pengalokasiannya.
mempertanggung jawabkan kepada pemilik 2. Tinjauan Pustaka
atau pemegang saham perusahaan tersebut 2.1. Laporan Keuangan Perusahaan
atas kepercayaan yang telah diberikan untuk a. Pengertian dan Tujuan Penyusunan
mengelola perusahaan. Sedangkan bagi Laporan Keuangan
pihak ekstern perusahaan yang terdiri dari Dalam upaya untuk membuat
investor, kreditor dan pemerintah hal ini keputusan yang rasional, pihak ekstern
berguna untuk mengetahui kondisi dan perusahaan maupun pihak intern perusahaan
kinerja keuangan perusahaan. Analisis dan seharusnya menggunakan suatu alat yang
interpretasi laporan keuangan dilakukan mampu menganalisis laporan keuangan yang
antara lain dengan menggunakan analisis disajikan oleh perusahaan yang
rasio yang bertujuan menentukan tingkat bersangkutan. Di bawah ini merupakan
likuiditas, solvabilitas, aktivitas usaha dari pengertian laporan keuangan dari beberapa
perusahaan dan profitabilitas perusahaan. ahli.
Analisis rasio likuiditas sebagai salah Menurut Hanafi dan Halim
satu analisis rasio keuangan merupakan (2009:63): “Laporan keuangan adalah
analisis pengukuran kemampuan perusahaan laporan yang diharapkan bisa memberi
dalam memenuhi kewajiban financial jangka informasi mengenai perusahaan, dan
pendek pada saaat jatuh tempo. Rasio-rasio digabungkan dengan informasi yang lain,
likuiditas perusahaan terdiri dari current seperti industri, kondisi ekonomi, bisa
ratio dan quick ratio. Anlisis dapat

51
Value Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan dan Bisnis
Vol. 1 No. 1 Bulan April – September 2020
memberikan gambaran yang lebih baik keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas
mengenai prospek dan resiko perusahaan”. entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar
Dalam Standar Akuntansi Keuangan kalangan pengguna laporan dalam
(IAI, 2008:47): “Laporan Keuangan adalah pembuatan keputusan ekonomi. Laporan
laporan yang menggambarkan dampak keuangan juga menunjukkan hasil
keuangan dari transaksi dan peristiwa lain pertanggungjawaban manajemen atas
yang diklasifikasikan dalam beberapa penggunaan sumber daya yang dipercayakan
kelompok besar menurut karakteristik kepada mereka. (PSAK, 2009)
ekonominya”. b. Elemen Laporan Keuangan
Berdasarkan beberapa pengertian di Laporan keuangan yang lengkap
atas, dapat disimpulkan bahwa Laporan biasanya meliputi:
keuangan adalah: a. Neraca.
a. Merupakan produk akuntansi yang b. Laporan Rugi Laba.
penting dan dapat digunakan untuk c. Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan
membuat keputusan-keputusan Perubahan Posisi Keuangan yang
ekonomi bagi pihak internal maupun dapat disajikan berupa Laporan Arus
pihak eksternal perusahaan. Kas atau Laporan Arus Dana.
b. Merupakan potret perusahaan, yaitu d. Catatan dan laporan lain serta materi
dapat menggambarkan kinerja penjelasan yang merupakan bagian
keuangan maupun kinerja manajemen integral dari laporan keuangan.
perusahaan, apakah dalam kondisi
yang baik atau tidak. Neraca
c. Merupakan rangkaian aktivitas Harahap (2009:107) mengemukakan
ekonomi perusahaan yang bahwa: “Laporan neraca atau daftar neraca
diklasifikasikan, pada periode tertentu. disebut juga laporan posisi keuangan
d. Merupakan ringkasan dari suatu perusahaan. Laporan ini menggambarkan
proses transaksi-transaksi keuangan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada
yang terjadi selama periode yang saat tertentu. Laporan ini disusun setiap saat
bersangkutan. dan merupakan opname situasi keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah pada saat itu”.
memberikan informasi mengenai posisi

52
Value Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan dan Bisnis
Vol. 1 No. 1 Bulan April – September 2020
Unsur-unsur yang terdapat dalam neraca dan digunakan dalam kegiatan
adalah sebagai berikut: perusahaan.
a. Aktiva / Harta 5) Aktiva lain adalah aktiva yang dimiliki
Aktiva adalah segala sesuatu yang perusahaan yang tidak dapat
mempunyai nilai uang yang dimiliki dimasukkan sebagai kelompok aktiva
perusahaan yang dapat dimanfaatkan untuk sebelumnya.
menjalankan operasinya dalam usaha untuk b. Hutang
memperoleh pendapatan. Menurut Munawir (2007:18) “Hutang
1) Aktiva lancar adalah aktiva yang adalah semua kewajiban keuangan
meliputi uang kas atau setara kas yang perusahaan kepada pihak lain”.
penggunaannya tidak dibatasi dan Utang dibedakan menjadi 2 yaitu:
saldo simpanan di bank serta aktiva- 1) Utang lancar adalah kewajiban
aktiva lainnya yang akan dapat keuangan perusahaan yang harus
direalisasi, bisa dicairkan menjadi dilunasi dalam jangka pendek (satu
uang atau yang dipakai dalam operasi tahun sejak tanggal neraca).
perusahaan dalam jangka pendek. 2) Utang jangka panjang adalah
2) Investasi jangka panjang adalah kewajiban keuangan perusahaan yang
penyertaan pada perusahaan lain dalam harus dilunasi dalam jangka lebih dari
bentuk saham atau obligasi dengan satu tahun sejak tanggal neraca.
tujuan untuk memperoleh pendapatan c. Modal
yang tetap secara terus-menerus. Menurut Munawir “modal adalah hak
3) Aktiva tetap berwujud adalah aktiva atau bagian yang dimiliki oleh pemilik
yang mempunyai bentuk fisik dan perusahaan yang ditunjukkan dalam pos
dimiliki tidak untuk dijual kembali modal (modal saham), laba ditahan. Atau
dalam kegiatan normal perusahaan dan kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh
mempunyai masa manfaat lebih dari perusahaan terhadap seluruh hutang-
satu tahun. hutangnya”.
4) Aktiva tetap tidak berwujud adalah
Menurut Kasmir (2008:35) dalam
kekayaan perusahaan yang secara fisik
praktiknya terdapat beberapa bentuk neraca
tidak nampak tetapi mempunyai nilai
yaitu :

53
Value Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan dan Bisnis
Vol. 1 No. 1 Bulan April – September 2020
1) Bentuk Skontro (Account form) 2) Bentuk Vertikal (Report form)
Merupakan neraca yang bentuknya seperti
Dalam bentuk laporan isi neraca
huruf “T”. Oleh karena itu sering juga
disusun mulai dari atas terus kebawah, yaitu
disebut T Form. Dalam bentuk ini neraca
mulai dari aktiva lancar seperti kas, bank,
dibagi kedalam dua posisi, yaitu disebelah
efek, ialah komponen aktiva tetap,komponen
kiri berisi aktiva dan sebelah kanan yang
aktiva lainnya, komponen kewajiban lancar,
berisi kewajiban dan modal. Contoh
komponen utang jangka panjang dan
NeracaBentuk Skontro (Account form) :
terakhir adalah komponen modal (ekuitas).
PT. XXX
NERACA Contoh neraca bentuk stafel (Report Form) :
30 DESEMBER 2011.
AKTIVA PASIVA PT. XXX
Aktiva Utang NERACA
Lancar Lancar 30 DESEMBER 2011
Aktiva Lancar
-Kas xxx -Utang xxx
Wesel -Kas Xxx
-Bank xxx -Utang xxx -Bank Xxx
Dagang
-Surat-surat xxx -Utang Bank Xxx -Surat-surat berharga Xxx
berharga 1 Tahun -Piutang Xxx
-Piutang xxx -Utang Pajak Xxx
-Sediaan Xxx
-Sediaan xxx -Dan Lain- Xxx
lain Total Aktiva Lancar 000
000 000
AktivaTetap Utang AktivaTetap
Jangka
Panjang -Tanah Xxx
-Tanah xxx -Obligasi Xxx -Bangunan Xxx
-Bangunan xxx -Hipotek Xxx
-Mesin-mesin Xxx
-Mesin- xxx -Utang Bank Xxx
mesin 3 tahun -Peralatan Xxx
-Peralatan xxx Total Aktiva Tetap 000
000 000
Aktiva Ekuitas
Lainnya Aktiva Lainnya
Gedung xxx -Modal Setor xxx Gedung dalam proses Xxx
dalam proses Total Aktiva Lainnya 000
-Laba Xxx
Ditahan
000 000 Total Aktiva 000
Total Aktiva 000 Total Pasiva 000

54
Value Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan dan Bisnis
Vol. 1 No. 1 Bulan April – September 2020
Utang Lancar Kemudian bila perusahaan tidak
-Utang Wesel Xxx membagi deviden, maka seluruh hasil akhir
-Utang Dagang Xxx tersebut menjadi laba ditahan. Tetapi bila
-Utang Bank 1 Tahun Xxx perusahaan membagi deviden, maka hasil
-Utang Pajak Xxx akhir tersebut terlebih dahulu dikurangi
-Dan Lain-lain Xxx
dengan deviden untuk memperoleh nilai
Total Utang Lancar 000
laba ditahan.

Utang Jangka Panjang


Ada dua pendekatan sebagai dasar

-Obligasi Xxx dalam menggolongkan serta

-Hipotek Xxx mengikhtisarkan transaksi-transaksi yang


-Utang Bank 3 tahun Xxx terjadi dalam perusahaan, kedua pendekatan
Total Utang Jangka 000 itu adalah:
Panjang 1) Dasar Tunai (Cash Basis): Suatu sistem
yang mengakui penghasilan pada saat
Ekuitas
uang tunai diterima dan mengakui beban
-Modal Setor Xxx
pada saat mengeluarkan uang tunai.
-Laba Ditahan Xxx
Cocok untuk perusahaan dengan skala
Total Ekuitas 000
kecil, karena mentode ini kurang tepat
Total Pasiva 000 untuk mengakui laba atau rugi laba pada
periode tertentu.
2) Dasar Waktu ( Akrual Basis ) : Sistem
Laporan Laba Rugi yang mengakui pendapatan pada saat
Laporan laba rugi (income statement) terjadinya transaksi, walaupun sudah
merupakan laporan mengenai pendapatan atau belum menerima uang tunai dan
dan beban-beban suatu perusahaan selama mengakui beban pada saat terjadinya
periode tertentu. Laporan laba rugi juga transaksi walaupun sudah atau belum
merupakan tujuan utama untuk mengukur mengeluarkan uang tunai. Tepat untuk
tingkat keuntungan dari perusahaan dalam perusahaan yang melakukan transaksi
suatu periode tertentu. Hasil akhir dari suatu secara kredit, karena laporan laba rugi
laporan laba rugi adalah keuntungan bersih akan mencerminkan kondisi yang benar
atau kerugian. selama satu periode tertentu.

55
Value Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan dan Bisnis
Vol. 1 No. 1 Bulan April – September 2020
Dalam laporan laba rugi, terdapat biaya. Artinya dalam bentuk ini laporan
tiga rekening (akun) yang perlu dipahami laba rugi disusun tanpa membedakan
yaitu: pendapatan dan biaya usaha dan diluar
1) Pendapatan, adalah penghasilan yang usaha lain.
timbul dari pelaksanaan aktivitas
Contoh Bentuk Laporan Laba Rugi Single
perusahaan yang biasa (reguler) contoh :
Step :
penjualan, penghasilan jasa (fee), bunga,
deviden, royalti dan sewa.
2) Beban, adalah pengorbanan yang timbul
dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa
(reguler), seperti beban pokok penjualan,
beban gaji, beban sewa, beban
penyusutan aset tetap, beban asuransi,
beban pajak, beban kerugian piutang.
3) Laba terjadi bila pendapatan lebih besar
dari beban-beban yang terjadi,
sebaliknya Rugi terjadi bila pendapatan
lebih kecil dari beban yang terjadi.

Menurut Kasmir (2012; 49) bentuk dari


laporan laba rugi yang bisa digunakan
adalah sebagai berikut” 2) Bentuk Majemuk atau Multiple Step
merupakan pemisahan antara komponen
1) Bentuk Tunggal atau single step yaitu usaha pokok (operasional) dengan diluar
dengan menggabungkan semua
pokok (non operasional). Artinya terlebih
penghasilan, baik pokok (operasional)
dahulu dikurangi antara penghasilan pokok
maupun diluar pokok (non operasional)
dengan biaya pokok, kemudian baru
dijadikan satu, kemudian jumlah biaya
ditambah dengan hasil pengurangan
pokok dan diluar pokok juga dijadikan
penghasilan dan biaya diluar pokok.
satu. Dengan demikian, faktor
pengurangnya adalah jumlah seluruh
penghasilan dengan jumlah seluruh

56
Value Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan dan Bisnis
Vol. 1 No. 1 Bulan April – September 2020
Contoh Bentuk Laporan Laba Rugi Multiple keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan
Step : dengan kemampuannya mengubah aktiva
lancar tertentu menjadi kas.
Riyanto (2008:25) “menyatakan
bahwa likuiditas adalah masalah yang
berhubungan dengan masalah kemampuan
suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansialnya yang segera harus
dipenuhi. Suatu perusahaan yang
mempunyai alat-alat likuid sedemikian
besarnya sehingga mampu memenuhi segala
kewajiban financialnya yang segera harus
terpenuhi, dikatakan bahwa perusahaan
tersebut likuid, dan sebaliknya apabila suatu
perusahaan tidak mempunyai alat-alat likuid
yang cukup untuk memenuhi segala
kewajiban finansialnya yang segera harus
terpenuhi dikatakan perusahaan tersebut
insolvable.
Rasio likuiditas adalah rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui
2.2 Rasio Likuiditas
sumber informasi tentang modal kerja yaitu
2.2.1. Pengertian Rasio Likuiditas
pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.
Rasio likuiditas merupakan suatu
Dengan demikian, rasio likuiditas
indikator mengenai kemampauan
berpengaruh dengan kinerja keuangan
perusahaan membayar semua kewajiban
perusahaan sehingga rasio ini memiliki
fianansial jangka pendek pada saat jatuh
hubungan dengan harga saham perusahaan.
tempo dengan menggunakan aktiva lancar
yang tersedia. Likuiditas tidak hanya
berkenaan dengan keadaan keseluruhan

57
Value Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan dan Bisnis
Vol. 1 No. 1 Bulan April – September 2020
2.2.2. Jenis-Jenis Rasio Likuiditas atau current ratio suatu perusahaan dapat
a. Rasio Lancar (current ratio) dipertinggi dengan cara (Riyanto, 2010:28) :
Rasio ini merupakan cara untuk 1) Dengan utang lancar tertentu,
mengukur kesanggupan suatu perusahaan diusahakan untuk menambah aktiva
untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya, lancar.
dengan pedoman 2:1 atau 200% ini adalah 2) Dengan aktiva lancar tertentu,
rasio minimum yang akan dipertahankan diusahakan untuk mengurangi jumlah
oleh suatu perusahaan. Menurut Fahmi utang lancar.
(2011:61), kondisi perusahaan yang 3) Dengan mengurangi jumlah utang lancar
memiliki current ratio yang baik adalah sama-sama dengan mengurangi aktiva
dianggap sebagai perusahaan yang baik dan lancar.
bagus, namun jika current ratio terlalu Current ratio sangat berguna untuk
tinggi juga dianggap tidak baik karena dapat mengukur likuiditas perusahaan, akan tetapi
mengindikasikan adanya masalah seperti dapat menjebak. Hal ini dikarenakan current
jumlah persediaan yang relatif tinggi ratio yang tinggi dapat disebabkan adanya
dibandingkan taksiran tingkat penjualan piutang yang tidak tertagih yang tentu saja
sehingga tingkat perputaran persediaan tidak dapat dipakai untuk membayar utang.
rendah dan menunjukkan adanya over Untuk menguji apakah alat bayar yang
investment dalam persediaan tersebut atau digunakan tersebut likuid, perusahaan harus
adanya saldo piutang yang besar yang tak menentukan alat bayar yang mana yang
tertagih. kurang atau tidak sesuai harus dikeluarkan
dari aktiva lancar. Alat bayar yang kurang
Menurut Fahmi (2011:61) Current
likuid ini misalnya persediaan dan pos-pos
ratio dapat dihitung dengan formula:
yang analog dengan persediaan.
Jika sebuah perusahaan mengalami
kesulitan keuangan, maka perusahaan
tersebut mulai membayar tagihannya (utang
usaha) dengan lebih lambat, meminjam dari

Apabila mengukur tingkat likuiditas bank, dan lain sebagainya. Jika kewajiban

dengan menggunakan current ratio sebagai lancar meningkat lebih cepat dibandingkan

alat pengukurnya, maka tingkat likuiditas aktiva lancar, maka rasio lancar akan turun

58
Value Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan dan Bisnis
Vol. 1 No. 1 Bulan April – September 2020
dan hal ini akan menimbulkan Menurut Fahmi (2011:62) Quick ratio
permasalahan. Karena rasio lancar dapat dihitung dengan formula:
memberikan indikator terbaik atas besarnya
klaim kreditor jangka pendek yang dapat
ditutup oleh aktiva yang diharapkan akan
dikonversi menjadi kas relative lebih cepat,
maka hal ini paling banyak digunakan dalam
Sawir (2009:10) “mengatakan bahwa
mengukur solvensi jangka pendek.
quick ratio umumnya dianggap baik adalah
semakin besar rasio ini maka semakin baik
b. Rasio Cepat (quick ratio)
kondisi perusahaan. Ukuran likuiditas
Rasio ini disebut juga acid test rasio
perusahaan yang lebih teliti dapat ditemukan
yang juga digunakan untuk mengukur
pada angka ratio yang disebut rasio cepat
kemampuan suatu perusahaan dalam
(quick ratio). Pada rasio ini persediaan dan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
persekot biaya dikeluarkan dari total aktiva
Penghitungan quick ratio dengan
lancar, dan hanya menyisakan pos-pos
mengurangkan aktiva lancar dengan
aktiva lancar yang likuid saja yang dapat
persediaan. Hal ini dikarenakan persediaan
dibagi dengan utang lancar. Rasio cepat
merupakan unsur aktiva lancar yang
dirancang untuk mengukur seberapa baik
likuiditasnya rendah dan sering mengalami
perusahaan dapat memenuhi kewajibannya,
fluktuasi harga serta menimbulkan kerugian
tanpa harus melikuidasi atau bergantung
jika terjadi likuiditas. Jadi rasio ini
pada persediaannya.
merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan aktiva lancar yang paling likuid
3. Metode Penelitian
dan mampu menutupi hutang lancar.
Menurut Fahmi (2011:62), “apabila Teknik analisis yang digunakan
menggunakan rasio ini maka dapat dikatakan adalah metode kuantitatif, yaitu pengolahan
bahwa jika suatu perusahaan mempunyai data berupa angka-angka dengan
nilai quick ratio sebesar kurang dari 100% menggunakan rasio keuangan. Teknik
atau 1:1, hal ini dianggap kurang baik tingkat
analisis data yang digunakan penulis
likuiditasnya”.
diperoleh dari laporan keuangan PT.
Angkasa Pura II (Persero) Kualanamo

59
Value Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan dan Bisnis
Vol. 1 No. 1 Bulan April – September 2020
International Airport pada tahun 2017-2018 Tabel 4.1. Rekapitulasi Data Likuiditas
yang kemudian dianalisis dengan PT. Angkasa Pura II
menggunakan dasar-dasar teoritis dari 2017 2018
Aktiva 7.355.423.998.612 5.507.894.339.826
landasan teori yang sudah ada.
lancar
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Utang 4.101.746.228.997 4.796.881.775.256
4.1. Hasil Penelitian lancar
Analisis Rasio Likuiditas yaitu salah Persediaan 9.814.414.171 10.613.246.110

satu alat analisis keuangan yang digunakan Sumber: laporan keuangan PT. Angkasa Pura II ,
diolah oleh peneliti (2020)
perusahaan untuk mengukur keadaan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban 4.2. Pembahasan

yang akan jatuh tempo atau kewajiban a) Rasio Lancar ( current ratio )

jangka pendek. Di dalam rasio likuiditas Aktiva Lancar


Current Ratio =
terdapat unsur aktiva lancar dan hutang Utang Lancar
lancar jika aktiva lancar dapat membiayai
Tahun 2017
dengan baik hutang lancar, kondisi likuiditas 7.355.423.998.612
perusahaan berada pada tingkat aman. Current Ratio = = 1,79
4.101.746.228.997
Untuk dapat memenuhi
kewajibannya yang sewaktu-waktu ini, Tahun 2018
5.507.894.339.826
maka perusahaan harus mempunyai alat-alat Current Ratio = = 1,14
untuk membayar yang berupa aset-aset 4.796.881.775.256

lancar yang jumlahnya harus jauh lebih Dari hasil perhitungan Rasio Lancar
besar dari pada kewajiban-kewajiban yang ( current ratio ) diatas , maka dapat di
harus segera dibayar berupa kewajiban- simpulkan bahwa di Tahun 2017 Current
kewajiban lancar. Rasio adalah sebesar 1,79 berarti setiap Rp.
Berikut ini merupakan hasil dari 1,00 hutang untuk tahun 2017 di jamin Rp.
perhitungan mengenai indikator-indikator 1,79 dan untuk tahun 2018 di dapatkan hasil
yang digunakan untuk menentukan tingkat Current Rasio sebesar 1,14 berarti setiap Rp.
likuiditas pada PT.Angkasa Pura II 1,00 hutang lancar dijamin sebesar Rp. 1,14.
(Persero) Kualanamu International Airport Tahun 2017 dan 2018 terjadi penurunan
Tahun 2017 dan Tahun 2018 sebesar 0,65. Berarti Rasio Lancar Tahun
2017 lebih baik dibandingkan Tahun 2018.

60
Value Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan dan Bisnis
Vol. 1 No. 1 Bulan April – September 2020
Jika rata-rata industri untuk current ratio sebesar 0,64. Berarti Rasio Cepat Tahun
adalah 2,00, maka keadaan perusahaan ini 2017 lebih baik dibandingkan Tahun 2018.
untuk tahun 2017 dan tahun 2018 Jika rata-rata industri untuk quick ratio
kondisinya kurang baik karena rasionya adalah 1,00, maka keadaan perusahaan ini
masih dibawah rata-rata industri. untuk tahun 2017 dan tahun 2018
kondisinya baik karena rasionya diatas rata-
b) Rasio Cepat ( quick ratio ) rata industri.
Aktiva Lancar - Persediaan 5. Kesimpulan dan Saran
Quick Ratio =
5.1.Kesimpulan:
Utang Lancar
Tingkat rasio likuiditas pada Perusahaan
Tahun 2017 ini Secara umum telah memenuhi
Quick Ratio standar rasio yang ditetapkan. Meskipun
7.355.423.998.612 – 9.814.414.171 terdapat penurunan, penurunan tersebut
= = 1,79
tidak terlalu rendah dan masih dalam
4.101.746.228.997
keadaan sesuai dengan standar rasio
Tahun 2018 maupun standar industri. Dalam hal
Quick Ratio tersebut keadaan keuangan pada
= 5.507.894.339.826 – 10.613.246.110 perusahaan ini masih dalam keaadaan
4.796.881.775.256 liquid terlihat dari perbandingan antara
= 1,15 aktiva lancar lebih besar dari pada
hutang lancar.
5.2.Saran
Dari hasil perhitungan Rasio Cepat (Quick PT. Angkasa Pura II (Persero)
ratio) diatas , maka dapat di simpulkan diharapkan mampu menangani aktivitas
bahwa di Tahun 2017 Quick Rasio adalah diluar operasi dengan lebih baik lagi
sebesar 1,79 berarti setiap Rp. 1,00 hutang sehingga kas yang dihasilkan tidak
lancar di tahun 2017 dijamin sebesar Rp. menurun dan lebih baik
1,79 dan untuk tahun 2018 di dapatkan hasil
Quick Rasio sebesar 1,15 berarti setiap Rp.
1,00 hutang lancar dijamin sebesar Rp. 1,15. DAFTAR PUSTAKA
Tahun 2017 dan 2018 terjadi penurunan

61
Value Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan dan Bisnis
Vol. 1 No. 1 Bulan April – September 2020
Admaja, Lukas. 2010. Manajemen Untuk Semua Manajer. Penerbit
Keuangan. Website: PPM 2004.
http/Artikel.Manajemen. Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. 2009.
keuangan.com. Analisis Laporan Keuangan.
AL Haryono, Jusup. 2009. Akuntansi. Edisi Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar
Terbaru. Jilid 3. Yogyakarta: STIE Pembelajaran Perusahaan.
YKPN. Yogyakarta: BPFE.
Amir Abadi Jusuf. 2009. Pengantar Samuel. Likuiditas, Ask A Question.
Akuntansi. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat. Website: http://www.e-samuel.com.
Drs. Jumingan, S.E.,M.M.,M.Si. Analisis Diakses bulan Februari 2007.
Laporan Keuangan edisi keempat. Sawir, Agnes. 2009. Analisa Kinerja
Penerbit Bumi Aksara tahun 2011. Keuangan dan Perencanaan
J. Fred Weston, Eugene Dasar-Dasar Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT.
Manajemen Keuangan edisi ketujuh. Gramedia Pustaka Utama.
Penerbit Erlangga tahun 2004. Sofyan Syafri Harahap, 2009. Analisa Kritis
James O. Giel Dasar-Dasar Analisis Atas Laporan Keuangan.
Keuangan. Informasi Keuangan

62

Anda mungkin juga menyukai