Anda di halaman 1dari 221

ANALISIS LAPORAN

KEUANGAN

tavitri rangkuti 1
Pendahuluan
Informasi Keuangan
Laporan Keuangan
Analisa Ratio
Beberapa Isu Daam Analisis Pembandingan
Keuangan
Analisis Cross Cection
Analisis Time Series dan Forecasting Data
Keuangan
Analisis Profitabiliasa : Return On Assets (ROA)
tavitri rangkuti 2
Return On Equity (ROE) Atau Return On
Common Equity (ROC)
Analisis Risiko
Analisis Aliran Kas
Laporan Keuangan Proforma
Prediksi Kebangkrutan
Analisis Pemberian Pinjaman
Informasi Pasar Dalam Analisis Keuangan

tavitri rangkuti 3
PENDAHULUAN

tavitri rangkuti 4
CAKUPAN ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN
Bagaimana melakukan analisis dan menginterpretasikan data
dan atau rasio keuangan yang muncul.
Analisis semacam itu mengharuskan seorang analis untuk
melakukan beberapa hal :
– Menentukan dengan jelas tujuan analisis
– Memahami konsep dan prinsipg mendasari laporan
keuangan dan rasio keuangan yang diturunkan dari laporan
keuangan tersebut
– Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain
pada umumnya yang berkaitan dengan perusahaan dan
mempengaruhi usaha perusahaan.
tavitri rangkuti 5
BEBERAPA TUJUAN
ANALISIS KEUANGAN
Investasi Pada Saham
Pemberian Kredit
Kesehatan Pemasok (supplier)
Kesehatan Pelanggan (Customer)
Kesehatan Perusahaan ditinjau dari Karyawan
Pemerintah
Analisis Internal
Analisis Pesaing
Penilaian Kerusakan

tavitri rangkuti 6
TUJUAN DAN STRATEGI
PERUSAHAAN
Tujuan Perusahaan : Hasil akhir ingin dicapai
Tujuan Perusahaan bisa Ekonomis dan Non-Ekonomis
Strategi : Cara Mencapai Tujuan
Ada beberapa contoh strategi
Misal berdasarkan klasifikasi strategi generik :
– Differensiasi
– Biaya Rendah
– Fokus

tavitri rangkuti 7
KEGIATAN-KEGIATAN
PERUSAHAAN

Kegiatan Investasi
Kegiatan Pendanaan
Kegiatan Operasional

tavitri rangkuti 8
LAPORAN KEUANGAN
YANG POKOK
1. Neraca
Neraca bisa digambarkan sebagai potret kondisi keuangan
suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu (snapshot
keuangan perusahaan), yang meliputi aset (sumberdaya atau
resources) perusahaan dan klaim atas aset tersebut (meliputi
hutang dan saham sendiri).
Persamaan Neraca:
Aset = Hutang + Modal Pemilik

tavitri rangkuti 9
LAPORAN KEUANGAN
YANG POKOK

2. Laporan Laba/Rugi
Laporan rugi-laba merupakan laporan prestasi perusahaan
selama jangka waktu tertentu. Berbeda dengan neraca yang
merupakan snapshot, maka laporan rugi-laba mencakup suatu
periode tertentu. Laporan rugi-laba biasanya ditulis dengan
judul sebagai berikut: Laporan Rugi Laba untuk tahun yang
berakhir dengan 31 Desember 1994.

tavitri rangkuti 10
LAPORAN KEUANGAN
YANG POKOK

3. Laporan Aliran Kas


Laporan ini menyajikan informasi aliran kas masuk atau keluar
bersih pada suatu periode, hasil dari tiga kegiatan pokok
perusahaan yaitu operasi, investasi, dan pendanaan.

tavitri rangkuti 11
INFORMASI AKUNTANSI

tavitri rangkuti 12
DEFINISI AKUNTANSI

Akuntansi didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian,


pengukuran, pencatatan, dan pengkomunikasian informasi
ekonomi yang bisa dipakai untuk penilaian (judgment) dan
pengambilan keputusan oleh pemakai informasi tersebut.
Tujuan pelaporan akuntansi adalah membuat sistem
pemrosesan dan komunikasi yang meringkaskan informasi
perusahaan yang sangat banyak ke dalam bentuk yang bisa
dipahami.
Akuntansi bisa dilihat sebagai penghubung kegiatan
perusahaan dengan pengambil keputusan

tavitri rangkuti 13
PEMAKAI AKUNTANSI
Internal : pihak manajemen yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaan perusahaan harian (jangka pendek) dan juga
jangka panjang
Eksternal adalah investor atau calon investor yang meliputi
pembeli atau calon pembeli saham atau obligasi, kreditor atau
peminjam dana bank, supplier, dan pemakai-pemakai lain
seperti karyawan, analis keuangan, pialang saham, pemerintah
(berkaitan dengan pajak), dan Bapepam (berkaitan dengan
perusahaan yang go-public).

tavitri rangkuti 14
CABANG-CABANG
AKUNTANSI

(1) Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)


Akuntansi keuangan adalah sistem pengakumulasian,
pemrosesan, dan pengkomunikasian yang didesain untuk
informasi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
investasi dan kredit oleh pemakai eksternal.
Informasi akuntansi keuangan dikomunikasikan melalui
laporan keuangan yang dipublikasikan, dan dibatasi oleh
beberapa ketentuan Standar Akuntansi Keuangan.

tavitri rangkuti 15
TUJUAN PELAPORAN
KEUANGAN
Memberi informasi yang bermanfaat kepada pemakai eksternal
untuk memperkirakan jumlah, waktu (timing), dan
ketidakpastian aliran kas suatu kesatuan ekonomi
Memberikan informasi mengenai sumberdaya, kewajiban, dan
modal saham kesatuan ekonomi
Memberi informasi mengenai pendapatan kesatuan ekonomi
dan komponen-komponennya
Memberi informasi mengenai aliran kas kesatuan ekonomi
Memberi informasi mengenai pelaksanaan kewajiban
manajemen kesatuan usaha untuk melayani pemegang saham
Memberi informasi yang transparan (full disclosure) untuk
membantu pemakai eksternal memahami informasi yang
diberikan
tavitri rangkuti 16
KARAKTERISTIK KUALITATIF
INFORMASI AKUNTANSI
Bermanfaat untuk pengambilan keputusan
Relevan (mempunyai nilai prediksi, nilai umpan balik, dan
tepat waktu)
Reliabel (bisa diverifikasi, netral, dan representatif)
Bisa diperbandingkan (termasuk konsistensi)
Manfaat lebih besar dibandingkan biaya, material

tavitri rangkuti 17
ASUMSI DAN KONVENSI
DALAM AKUNTANSI
Kesatuan usaha (ekonomi).
Kontinuitas (going concern).
Periode waktu.
Harga perolehan (historical cost).
Unit Moneter.
Realisasi dan Pengakuan.
Mempertemukan (matching).
Konservatisme.

tavitri rangkuti 18
Standar Akuntansi Keuangan

Merupakan konsensus antara para akuntan mengenai


sumberdaya ekonomi dan kewajiban perusahaan yang akan
dicatat, perubahan-perubahan yang akan dicatat, kapan dicatat,
bagaimana mengukurnya, informasi yang akan dilaporkan,
bagaimana informasi tersebut dilaporkan, dan laporan-laporan
keuangan yang harus disiapkan.

tavitri rangkuti 19
LAPORAN KEUANGAN

tavitri rangkuti 20
LAPORAN RUGI LABA
PT Fontana PT Fontana
Laporan Rugi Laba Laporan Rugi Laba
Tahun 2009 Tahun 2010
Penjualan 90,000 Penjualan 114,000
Harga Pokok Penjualan 55,000 Harga Pokok Penjualan 72,000
Laba Kotor 35,000 Laba Kotor 42,000
Biaya Operasi: Biaya Operasi:
Biaya Gaji 13,500 Biaya Gaji 15,000
Biaya Bunga 1,500 Biaya Bunga 1,500
Biaya Asuransi 500 Biaya Asuransi 1,000
Biaya Iklan 4,500 Biaya Iklan 6,500
Biaya Utilitas 2,000 Biaya Utilitas 2,500
Biaya Depresiasi 7,500 Biaya Depresiasi 8,500
29,500 35,000
Laba Sebelum Pajak 5,500 Laba Sebelum Pajak 7,000
Pajak Penghasilan 800 Pajak Penghasilan 1,250
Laba Bersih 4,700 Laba Bersih 5,750
tavitri rangkuti 21
NERACA (LAPORAN
POSISI KEUANGAN)
PT Fontana PT Fontana
Neraca Neraca
31 Desember 2009 (Dalam Ribuan) 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan)
Kas 3,000 Utang Pajak 500 Kas 3,400 Utang Pajak 750
Investasi SB 1,000 Utang Dagang 7,500 Investasi SB 1,100 Utang Dagang 13,000
Piutang
Piutang Dagang 8,000 Utang Wesel 2,500 Dagang 9,500 Utang Wesel 3,000
Piutang
Piutang Wesel 1,500 10,500 Wesel 2,000 16,750
Persediaan 10,000 Persediaan 12,500
23,500 Utang Bank 12,000 28,500 Utang Bank 12,000
Utang Obligasi 15,000 Utang Obligasi 15,000
Peralatan 7,500 27,000 Peralatan 12,000 27,000
Mesin 11,000 Mesin 11,000
Kendaraan 6,000 Modal Saham 50,000 Kendaraan 8,500 Modal Saham 50,000
Bangunan 30,000 Laba Ditahan 10,500 Bangunan 30,000 Laba Ditahan 16,250
Tanah 20,000 60,500 Tanah 20,000 66,250
74,500 81,500
Utang dan Utang dan
Aset 98,000 Ekuitas 98,000 Aset 110,000 Ekuitas 110,000
tavitri rangkuti 22
Sebanyak 40% laba bersih dibagi sebagai dividen Sebanyak 40% laba bersih dibagi sebagai dividen
NERACA
Neraca meringkaskan posisi keuangan suatu perusahaan pada
tanggal tertentu.
Neraca menampilkan sumberdaya ekonomis (aset), kewajiban
ekonomis (hutang), modal saham, dan hubungan antar item
tersebut.
neraca dimaksudkan membantu pihak eksternal untuk
menganalisis
– likuiditas perusahaan,
– fleksibilitas keuangan,
– kemampuan operasional, dan
– kemampuan menghasilkan pendapatan selama periode
tertentu.
tavitri rangkuti 23
PENGAKUAN
DALAM NERACA
Pengakuan dalam konteks neraca adalah proses
pencatatan dan pelaporan dalam laporan keuangan
secara formal.
Supaya bisa diakui, item dalam neraca (yang berarti
juga informasi dalam item tersebut) harus
(1) memenuhi definisi elemen,
(2) bisa diukur,
(3) relevan,
(4) reliabel.
tavitri rangkuti 24
ELEMEN-ELEMEN
NERACA
Elemen-elemen dalam neraca bisa didefinisikan sebagai kelas
atau blok yang luas yang mencakup item-item yang
membentuk elemen tersebut.
Blok-blok tersebut akan membentuk neraca.
Ada tiga blok atau elemen besar yaitu
– aset (aktiva),
– hutang, dan
– modal.

tavitri rangkuti 25
BEBERAPA ALTERNATIF
METODE PENGUKURAN

Historical Cost
Current Cost
Current Exit Value
Net Realizable Value
Present Value
Elemen dalam neraca kebanyakan diukur dengan
menggunakan metode historical cost

tavitri rangkuti 26
KLASIFIKASI
ASET/AKTIVA
Aktiva lancar
Investasi Jangka Panjang
Bangunan, Pabrik, dan Peralatan
Aktiva Tidak berwujud
Aktiva Lainnya

tavitri rangkuti 27
KLASIFIKASI HUTANG
DAN MODAL SAHAM
Hutang
– Hutang Lancar
– Hutang Jangka Panjang
– Hutang Lainnya
Modal Saham
– Modal Saham Disetor
(1) Saham Nominal
(2) Agio atau Capital Surplus
– Laba Yang Ditahan
– Modal lainnya
tavitri rangkuti 28
LAPORAN RUGI-LABA

Laporan rugi-laba meringkaskan hasil dari kegiatan perusahaan


selama periode akuntansi tertentu.
Laporan ini sering dipandang sebagai laporan akuntansi yang
paling penting dalam laporan tahunan.
Laporan keuangan diharapkan bisa memberikan informasi
yang berkaitan dengan tingkat keuntungan (Return on
Investment), risiko, fleksibilitas keuangan, dan kemampuan
operasional perusahaan.

tavitri rangkuti 29
ELEMEN LAPORAN
LABA-RUGI
Elemen rugi-laba merupakan blok-blok besar yang
membentuk laporan rugi-laba, dan mencakup item-item yang
lebih kecil yang membentuk elemen atau blok besar tersebut
Ada tiga elemen pokok dalam laporan rugi-laba :
(1) Pendapatan Operasional,
(2) Beban Operasional, dan
(3) Untung atau Rugi (Gain or Loss).

tavitri rangkuti 30
DEFINISI
PENDAPATAN

Pendapatan didefinisikan sebagai aset masuk atau aset yang


naik nilainya atau hutang yang semakin berkurang atau
kombinasi ketiga hal di muka, selama periode dimana
perusahaan memproduksi dan menyerahkan barang atau
memberikan jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi
pokok perusahaan.

tavitri rangkuti 31
DEFINISI BEBAN
OPERASIONAL
Beban operasional bisa didefinisikan sebagai aset keluar atau
pihak lain memanfaatkan aset perusahaan atau munculnya
hutang atau kombinasi antar ketiganya selama periode dimana
perusahaan memproduksi dan menyerahkan barang,
memberikan jasa, atau melaksanakan aktivitas lain yang
merupakan operasi pokok perusahaan.

tavitri rangkuti 32
DEFINISI UNTUNG
DAN RUGI
Untung (Gain) didefinisikan sebagai kenaikan modal saham
dari transaksi yang bersifat insidental dan bukan merupakan
kegiatan pokok perusahaan dan dari transaksi lainnya yang
mempengaruhi perusahaan selama periode tertentu, kecuali
yang berasal dari pendapatan operasional dan investasi oleh
pemilik saham.
Rugi (Loss) didefinisikan sebagai penurunan modal saham dari
transaksi yang bersifat insidental dan bukan merupakan
kegiatan pokok perusahaan dan dari transaksi lainnya yang
mempengaruhi perusahaan selama periode tertentu, kecuali
yang berasal dari beban operasional dan distribusi ke pemilik
saham.
tavitri rangkuti 33
ELEMEN DALAM LAPORAN
LABA-RUGI
Pendapatan Operasional Perusahaan
Hasil dari Operasi Yang Dihentikan
Item-item luar biasa (bersih pajak pendapatan)
Efek kumulatif perubahan prinsip akuntansi (bersih pajak
pendapatan)
Laba bersih
Laba perlembar saham

tavitri rangkuti 34
LAPORAN ALIRAN KAS

Tujuan pokok laporan aliran kas adalah untuk memberikan


informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas
perusahaan selama periode tertentu.
Tujuan kedua laporan aliran kas adalah untuk memberikan
informasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi,
pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode tertentu.

tavitri rangkuti 35
AKTIVITAS OPERASI

Aktivitas operasi meliputi semua transaksi dan kejadian lain


yang bukan merupakan kegiatan investasi atau pendanaan,
termasuk transaksi yang melibatkan produksi, penjualan,
penyerahan barang, atau penyerahan jasa.
Contoh: pembayaran gaji pegawai, pembelian bahan baku

tavitri rangkuti 36
AKTIVITAS INVESTASI
DAN PENDANAAN

Aktivitas investasi meliputi pemberian kredit, pembelian atau


penjualan investasi jangka panjang seperti pabrik dan
peralatan.
Contoh: Investasi pada pabrik
Aktivitas pendanaan meliputi transaksi untuk memperoleh
dana dan distribusi return ke pemberi dana dan pelunasan
hutang.
Contoh: Meminjam, membayar bunga pinjaman

tavitri rangkuti 37
METODE PENYUSUNAN
LAPORAN ALIRAN KAS

Metod Tidak Langsung (paling umum): laba bersih ditaruh


pada baris pertama, kemudian penyesuaian dilakukan terhadap
laba bersih
Metode Langsung: kas langsung diidentifikasi

tavitri rangkuti 38
INFORMASI TAMBAHAN
Tambahan informasi di luar laporan keuangan (dalam
lampiran) juga perlu dipelajari supaya diperoleh
informasi yang lebih lengkap.
Beberapa hal yang dilaporkan di luar laporan keuangan
(dalam lampiran) adalah
(1) Ringkasan Prinsip atau Metode Akuntansi Yang dipakai
(2) Aset dan hutang yang belum pasti
(3) Peristiwa kemudian

tavitri rangkuti 39
ANALISI RASIO :
PENDAHULUAN

tavitri rangkuti 40
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
Adanya tren-tren tertentu
Perbandingan dengan benchmark tertentu, misal rata-rata
industri
Diskusi atau pernyataan-pernyataan yang melengkapi laporan
keuangan, seperti diskusi strategi perusahaan, diskusi rencana
ekspansi atau restrukturisasi, merupakan bagian integral yang
harus dimasukkan dalam analisis
Perlu menggali informasi tambahan di luar laporan keuangan,
seperti pangsa pasar, persaingan

tavitri rangkuti 41
ANALISIS COMMON-SIZE

Analisis common size disusun dengan jalan menghitung tiap-tiap


rekening dalam laporan rugi-laba dan neraca menjadi proporsi
dari total penjualan (untuk laporan rugi-laba) atau dari total
aktiva (untuk neraca).
Analisis common size memudahkan pembacaan data-data
keuangan untuk beberapa periode (untuk mencari trend-trend
tertentu).

tavitri rangkuti 42
ANALISIS COMMON SIZE –
RUGI LABA
Keterangan 2009 2010
Penjualan 100% 100%
Harga Pokok Penjualan 61% 63%
Laba Kotor 39% 37%
Biaya Operasi:
Biaya Gaji 15% 13%
Biaya Bunga 2% 1%
Biaya Asuransi 1% 1%
Biaya Iklan 5% 6%
Biaya Utilitas 2% 2%
Biaya Depresiasi 8% 7%
33% 31%
Laba Sebelum Pajak 6% 6%
Pajak Penghasilan 1% 1%
Laba Bersih 5% 5%
tavitri rangkuti 43
ANALISIS COMMON
SIZE – NERACA
Keterangan 2009 2010 Keterangan 2009 2010
Kas 3% 3% Utang Pajak 1% 1%
Investasi SB 1% 1% Utang Dagang 8% 12%
Piutang Dagang 8% 9% Utang Wesel 3% 3%
Piutang Wesel 2% 2% 11% 15%
Persediaan 10% 11%
24% 26% Utang Bank 12% 11%
Utang Obligasi 15% 14%
Peralatan 8% 11% 28% 25%
Mesin 11% 10%
Kendaraan 6% 8% Modal Saham 51% 45%
Bangunan 31% 27% Laba Ditahan 11% 15%
Tanah 20% 18% 62% 60%
76% 74%
Aset 100% 100% Utang dan Ekuitas 100% 100%
tavitri rangkuti 44
ANALISIS RASIO

Rasio-rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan


menggabung-gabungkan angka-angka di dalam atau antara
laporan rugi-laba dan neraca.
Dengan cara rasio semacam itu diharapkan pengaruh
perbedaan ukuran akan hilang
Rasio keuangan juga akan mempermudah menggali informasi
dari laporan keuangan

tavitri rangkuti 45
KATEGORI ANALISIS
RASIO

Rasio Likuiditas
Rasio Aktivitas
Rasio Solvabilitas
Rasio Profitabilitas
Rasio Pasar

tavitri rangkuti 46
RASIO LIKUIDITAS

Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas


jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva
lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya
(hutang dalam hal ini merupakan kewajiban
perusahaan)
Dua rasio yang sering digunakan
– Rasio Lancar
– Rasio Quick
tavitri rangkuti 47
RASIO AKTIVITAS

Rasio ini melihat tingkat aktivitas aktiva-aktiva pada tingkat


kegiatan tertentu (seberapa besar efektivitas penggunaan aktiva
tertentu)
Empat rasio aktivitas yang akan dibicarakan adalah:
– Rata-rata umur piutang,
– Perputaran persediaan,
– Perputaran Aktiva Tetap, dan
– Perputaran Total Aktiva.

tavitri rangkuti 48
RASIO SOLVABILITAS

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi


kewajiban-kewajiban jangka panjangnya
Ada beberapa macam rasio yang bisa dihitung:
– Rasio total hutang terhadap total aset,
– Rasio hutang-modal saham,
– Rasio Times Interest Earned,
– Rasio fixed charges coverage.

tavitri rangkuti 49
RASIO PROFITABILITAS

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan


keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan
modal saham yang tertentu.
Ada tiga rasio yang sering dbicarakan, yaitu:
– Profit margin,
– Return On total Asset (ROA), dan
– Return On Equity (ROE).

tavitri rangkuti 50
RASIO PASAR

Rasio pasar mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku.


Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut
investor (atau calon investor), meskipun pihak manajemen
juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini.
Ada beberapa rasio yang bisa dihitung:
– PER (Price Earning Ratio),
– Dividend yield, dan
– Pembayaran dividen (dividend payout).

tavitri rangkuti 51
ANALISIS DU PONT

Du Pont mengembangkan analisis yang memisahkan


profitabilitas dengan pemanfaatan aset (asset utilization).
Analisis ini menghubungkan tiga macam rasio sekaligus yaitu
ROA, profit margin, dan perputaran aktiva.
ROA bisa dipecah sebagai berikut:
ROA = Profit margin x Perputaran Aktiva

tavitri rangkuti 52
ANALISIS DU PONT

Analisis Du Pont bisa dikembangkan lebih lanjut untuk


melihat efek hutang (financial leverage), terhadap tingkat
keuntungan
ROE bisa dipecah sebagai berikut ini
ROE = ROA x (Total Aset/Modal Saham)
Rasio (Total Aset/Modal Saham) mencerminkan hutang
perusahaan

tavitri rangkuti 53
BEBERAPA
KETERBATASAN
Keterbatasan metode historical cost dan metode akrual
Perbedaan metode akuntansi (misal metode FIFO, LIFO,
rata-rata persediaan) bisa mengakibatkan perbedaan
kesimpulan
Window dressing
Perusahaan yang bergerak pada beberapa sektor yang
menyebabkan kesulitan dalam perbandingan
Inflasi bisa mengaburkan analisis
Keterbatasan angka rata-rata industri
tavitri rangkuti 54
BEBERAPA ISU DALAM
ANALISIS
PERBANDINGAN
LAPORAN KEUANGAN

tavitri rangkuti 55
BEBERAPA ISU

Laporan keuangan yang disesuaikan kembali


Perbedaan klasifikasi rekening
Perbedaan prinsip-prinsip akuntansi
Perbedaan periode pelaporan
Perbandingan dengan data historis dan dengan perusahaan lain

tavitri rangkuti 56
LAPORAN KEUANGAN YANG
DISESUAIKAN KEMBALI

Beberapa kondisi dimana perusahaan perlu menyesuaikan


kembali laporan keuangan
– Discontinued Operations
– Merger atau penggabungan usaha
– Perubahan-perubahan prinsip akuntansi
Beberapa isu yang muncul: apakah menggunakan data semula,
atau yang sudah disesuaikan, perhitungan rasio

tavitri rangkuti 57
PERBEDAAN KLASIFIKASI
REKENING (AKUN)

Beberapa perusahaan melakukan klasifikasi rekening yang


berbeda satu sama lain
Misal, suatu perusahaan melaporkan biaya depresiasi dan
amortisasi secara terpisah, perusahaan lain mengalokasikan
biaya tersebut ke harga pokok penjualan.
Penyesuaian perlu dilakukan agar perbandingan menjadi lebih
konsisten
Jika tidak ada informasi yang cukup, analis perlu memberi
catatan
tavitri rangkuti 58
PERBEDAAN
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
Dalam batasan yang telah ditentukan Prinsip Akuntansi,
perusahaan masih mempunyai beberapa alternatif penggunaan
metode atau prinsip akuntansi yang dipakai untuk pelaporan
keuangan.
Apakah perlu penyesuaian dalam perbandingan data, ataukah
tidak ada penyesuaian dan perbedaan tadi akan dibahas dalam
tahap interpretasi data?
Apabila ada informasi yang cukup, maka penyesuaian bisa
dilakukan. Jika tidak ada informasi yang cukup, barangkali
perbedaan akan dibicarakan dalam tahap interpretasi

tavitri rangkuti 59
BEBERAPA METODE
AKUNTANSI (CONTOH)
Pengakuan Pendapatan kontrak jangka panjang : persentase
penyelesaian (percentage of completion), kontrak selesai
(completed-contract)
Asumsi Aliran Persediaan : FIFO (First In First Out), LIFO
(Last In First Out), Rata-rata tertimbang
Investasi Pada Surat Berharga : Historical cost (Acquisition cost),
Lower Cost Or Market, Equity
Depresiasi : Garis Lurus, Declining Balance (Metode dipercepat),
Sum-of-the-years’-digit
Lease : operating lease, capital lease
Akuisisi : pembelian, pooling of interest
tavitri rangkuti 60
PERBEDAAN PENANGGALAN
LAPORAN KEUANGAN

Meskipun kebanyakan laporan keuangan menggunakan


Desember sebagai akhir periode
Tetapi ada beberapa perusahaan yang menggunakan
penanggalan akhir periode bulan yang lain.
Bagaimana perlakuan terhadap perbedaan penanggalan
tersebut?

tavitri rangkuti 61
PERBANDINGAN DENGAN DATA
HISTORIS DAN PERBANDINGAN
DENGAN PERUSAHAAN LAIN

Beberapa contoh isu dalam perbandingan time-series:


(1) Perubahan lini produk yang signifikan, misal melalui
akuisisi atau penjualan anak perusahaan,
(2) Perubahan prinsip dan metode akuntansi.
Isu lainnya

tavitri rangkuti 62
PERBANDINGAN DENGAN DATA
HISTORIS DAN PERBANDINGAN
DENGAN PERUSAHAAN LAIN
Isu dalam perbandingan cross-section:
(1) benchmark apa yang tepat digunakan, misal: industri,
industri yang mana?
(2) Bagaimana menghitung rata-rata industri?
Definisi industri beragam
Perhitungan rata-rata juga beragam
Distribusi atas nilai rata-rata perlu diperhatikan
Definisi rasio keuangan beragam
tavitri rangkuti 63
ANALISIS CROSS SECTION

tavitri rangkuti 64
DEFINISI INDUSTRI

Kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier


Kesamaan dari sisi permintaan
Kesamaan dalam atribut keuangan
Gabungan dari beberapa definisi
Lihat klasifikasi industri yang dikeluarkan oleh Bursa Efek
Jakarta, bagaimana komentar Anda? Sudah puas? Apa
perlukah penyesuaian?

tavitri rangkuti 65
BEBERAPA ISU DALAM
DEFINISI INDUSTRI

Bagaimana memperoleh data rata-rata industri?


Bagaimana dengan perusahaan yang belum go-public?
Apakah data rata-rata industri sudah cukup representatif?
Bagaimana dengan definisi industri, atau bagaiaman suatu
perusahaan bisa dibandingkan dengan industri?

tavitri rangkuti 66
INDUSTRI YANG “JELAS”?

A. Perusahaan dengan kegiatan tunggal pada sektor yang relevan. Laporan


keuangan tersedia.
B. Perusahaan dengan beberapa aktivitas, tetapi mempunyai kegiatan yang
dominan pada sektor yang relevan. Laporan keuangan tersedia.
C. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas yang paling
dominan (mirip dengan konglomerasi). Sulit menentukan sektor usaha
yang relevan. Laporan keuangan persegmen tersedia.
D. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas yang paling
dominan. Sulit menentukan sektor usaha yang relevan. Laporan
keuangan hanya berupa laporan konsolidasi.
E. Perusahaan private, tidak ada laporan keuangan yang dipublikasikan
(sektor usaha yang relevan adalah sektor usaha yang akan dijadikan
bahan perbandingan).

tavitri rangkuti 67
PERBANDINGAN
KEUANGAN ANTAR NEGARA

Apakah perbedaan disebabkan oleh perbedaan akuntansi?


Apakah perbedaan disebabkan oleh perbedaan faktor budaya
dan institusional?
Bagaimana penyesuaian yang perlu dilakukan?

tavitri rangkuti 68
Perbandingan Rasio-Rasio
Keuangan Internasional
Rasio Jepang Korea Amerika Serikat

Rasio Lancar 1,15 1,13 1,94


Total Hutang ke
Total Aset 0,84 0,78 0,47
Times Interest
Earned 1,60 1,80 6,50
Perputaran
Persediaan 5,00 6,60 6,80
Rata-rata
Umur Piutang 86 hari 33 hari 43 hari
Profit Margin 0,013 0,023 0,054
Return On Total
Asset 0,012 0,028 0,074
tavitri rangkuti 69
PERHITUNGAN
RATA-RATA INDUSTRI
Untuk menghitung rata-rata industri seorang analis mempunyai beberapa
alternatif:
(1) Menghitung nilai tunggal sebagai perbandingan,
(2) Menghitung nilai tunggal dengan dispersinya (standar deviasinya),
(3) Menghitung nilai untuk percentile tertentu (misal menghitung nilai
untuk perusahaan-perusahaan yang mempunyai ukuran 25% paling
kecil).
Untuk perhitungan (1) di atas ada beberapa alternatif yang bisa dipakai:
(1) Menghitung rata-rata aritmatika,
(2) Menghitung rata-rata tertimbang,
(3) Menggunakan median,
(4) Menggunakan modus.
tavitri rangkuti 70
BERAPA RATA-RATA
INDUSTRI?

Perusahaan A B C D E F G H
ROA 10% 12% 12% 13% 9% 12% 8% 9%
Nilai Buku Saham 300 420 250 200 250 210 310 335
Nilai Pasar Saham 350 400 420 450 460 350 340 400
tavitri rangkuti 71
PERBEDAAN
ANTAR INDUSTRI

Penggunaan rata-rata industri didasarkan pada asumsi implisit,


ada perbedaan antar industri
Perbandingan antari ndustri secara implisit juga mengakui
bahwa ada perbedaan risiko bisnis antarindustri
Bagaimana dengan bukti empiris? Apakah angka antar industri
memang berbeda?

tavitri rangkuti 72
RATA-RATA INDUSTRI DI
INDONESIA

Lihat data rasio-rasio keuangan untuk perusahaan yang go-


public di Indonesia
Misal, lihat di lampiran buku teks
Untuk data terbaru, bisa dilihat di http://www.bei.co.id
Evaluasi Debt Equity Ratio , Return on Investment , Return on
Equity , Net Profit Margin untuk setiap industri, jelaskan singkat

tavitri rangkuti 73
ANALISIS TIME SERIES
DAN FORECASTING DATA
KEUANGAN

tavitri rangkuti 74
ANALISIS TIME SERIES

Analisis terhadap data historis diperlukan untuk melihat


tren-tren yang mungkin timbul.
Analis juga perlu menganalisis apa yang terjadi dibalik
tren-tren angka tersebut.
Data historis perusahaan sebaiknya juga dibandingkan dengan
data historis industri untuk melihat apakah tren suatu
perusahaan bergerak relatif lebih baik terhadap tren industri.

tavitri rangkuti 75
APAKAH ROA PERUSAHAAN
MEMPUNYAI TREN MEMBAIK?
Tahun ROA Perusahaan ROA Industri
1981 20,2% 16,0%
1982 21,1% 18,5%
1983 23,5% 21,1%
1984 24,5% 22,0%
1985 22,4% 25,0%
1986 23,6% 21,5%
1987 24,4% 23,1%
1988 25,1% 24,7%
1989 25,0% 24,8%
tavitri rangkuti 76
BEBERAPA
PERUBAHANSTRUKTURAL
YANG PELU DIPERHATIKAN

Peraturan Pemerintah
Perubahan Kompetisi
Perubahan Teknologi
Akuisisi dan Merger (Penggabungan Perusahaan)

tavitri rangkuti 77
Misalkan data time series sbb.
Data mana yang digunakan?
Tahun ABC XYZ Gabungan

1971 1.000 500 1.500


1972 1.500 750 2.250
1973 1.600 770 2.370
1974 1.750 750 2.500
1975 2.000 800 2.800
1976 2.100 850 2.950
1977 3.200 - 3.200
1978 3.300 - 3.300
1979 3.350 - 3.350
1980 3.400 - 3.400
1981 3.500 - 3.500
tavitri rangkuti 78
TIGA PENDEKATAN DALAM
ANALISIS TIME-SERIES

Pendekatan Ekonomi
Pendekatan Statistik
Pendekatan Visual

tavitri rangkuti 79
KOMPONEN
DATA TIME-SERIES

Trend
Siklus
Musiman
Ketidakeraturan
Dalam beberapa situasi, analis ingin memecaha data time-
series ke dalam empat komponen tersebut

tavitri rangkuti 80
TREN

Trend merupakan pergerakan time series dalam jangka panjang,


bisa merupakan tren naik atau turun.
Diperlukan waktu jangka panjang (15 atau 20 tahun) untuk
melihat pola tren tersebut. Tren tersebut bisa dipengaruhi oleh
perubahan jumlah penduduk, perubahan teknologi, dan
semacamnya.

tavitri rangkuti 81
SIKLUS

Siklus merupakan fluktuasi bisnis dalam jangka yang lebih


pendek (sekitar 2-10 tahun). Belum ada penjelasan yang
memuaskan terhadap penyebab timbulnya fluktuasi siklus
semacam ini. Lamanya dan besarnya fluktuasi juga sangat
beragam dari perusahaan ke perusahaan, dan dari industri ke
industri.

tavitri rangkuti 82
MUSIMAN

Musiman merupakan fluktuasi yang terjadi dalam lingkup satu


tahun.
Ada beberapa penyebab timbulnya fluktuasi musiman seperti
disebutkan di muka:
(1) Karena peristiwa tertentu, misal karena peristiwa lebaran
atau tahun baru,
(2) Karena cuaca, misal musim hujan dan musim kemarau.

tavitri rangkuti 83
KETIDAKTERATURAN

Fluktuasi semacam ini disebabkan karena faktor-faktor yang


munculnya tidak teratur, dengan jangka waktu yang pendek.
Misalkan suatu perusahaan mengalami musibah karena salah
satu gudangnya terbakar, maka data keuntungan perusahaan
pada periode tersebut akan terpengaruh.

tavitri rangkuti 84
MENGUKUR
PENGARUH TREN

Menggambar dengan tangan


– Misal, dengan menarik garis diantara titik-titik observasi
– Kelemahan: subyektif, Kelebihan: mudah
Menggunakan model matematika
– Misal, membuat garis lurus dengan menggunakan rumus
least square
– Kelebihan: obyektif, Kelemahan: terlalu mekanistis
Bagaimana jika trend yang non-linear? Tren tidak selamanya
lurus
tavitri rangkuti 85
ANALISIS TREN – NERACA
Keterangan 2009 2010 Keterangan 2009 2010
Kas 3,000 3,400 Utang Pajak 500 750
Investasi SB 1,000 1,100 Utang Dagang 7,500 13,000
Piutang Dagang 8,000 9,500 Utang Wesel 2,500 3,000
Piutang Wesel 1,500 2,000 10,500 16,750
Persediaan 10,000 12,500
23,500 28,500 Utang Bank 12,000 12,000
Utang Obligasi 15,000 15,000
Peralatan 7,500 12,000 27,000 27,000
Mesin 11,000 11,000
Kendaraan 6,000 8,500 Modal Saham 50,000 50,000
Bangunan 30,000 30,000 Laba Ditahan 10,500 16,250
Tanah 20,000 20,000 60,500 66,250
74,500 81,500
Aset 98,000 110,000 Utang dan Ekuitas 98,000 110,000
tavitri rangkuti 86
ANALISIS SIKLUS

Siklus bisnis muncul dalam jangka waktu menengah (2-10


tahun).
Pengaruh siklus bisa dilihat dengan persentase tren yang
dirumuskan sebagai berikut ini.
Y
% Tren = ----------- x 100
Yt
dimana Y merupakan data tahunan yang sesungguhnya, dan
Yt merupakan data tren yang dihitung berdasarkan persamaan
trend.
tavitri rangkuti 87
ANALISIS MUSIMAN

Analis mungkin ingin melihat pengaruh musiman untuk


beberapa tujuan, misal untuk mengalokasikan anggaran
penjualan tahunan ke dalam kuartalan, dimana penjualan
kuartalan dipengaruhi oleh musim
Analis ingin menghilangkan pengaruh musiman untuk melihat
tren, siklus, atau ketidakteraturan lebih jelas
Bagaimana menghitung pengaruh musiman? Jelaskan.

tavitri rangkuti 88
METODE-METODE
PERAMALAN

Univariate Multivariate
Mekanis  Model rata-rata bergerak  Model Regresi
 Model Box-Jenkins  Model Fungsi Transfer
Univariate  Box-Jenkins
Non- mekanis  Pendekatan Visual  Pendekatan Analis Sekuritas
tavitri rangkuti 89
Pendekatan Analis Sekuritas
(Multivariate) untuk Forecasting
Kelebihan: Mampu
1. menyesuaikan terhadap informasi dari berbagai sumber
2. menyesuaikan terhadap perubahan struktural secara cepat
3. memperbaharui secara kontinu untuk informasi baru
Kelemahan
1. Biaya yang cukup tinggi
2. Ketergantungan yang tinggi terhadap kemampuan individu analisnya
3. Analis barangkali mempunyai insentif untuk tidak menampilkan forecast
yang tidak bias
4. Analis barangkali bisa dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan
tertentu

tavitri rangkuti 90
Pendekatan Univariate Mekanis
untuk Forecasting
Kelebihan
1. Mampu mendeteksi pola tertentu pada data masa lalu
2. Tingkat subyektivitas yang rendah
3. Biaya yang relatif lebih rendah
4. Mudah diperbaharui
5. Bisa menganalisis lebih lanjut dengan metode statistik

Kelemahan
1. Jumlah observasi yang terbatas pada situasi tertentu
2. Laporan keuangan barangkali tidak memenuhi asumsi-asumsi yang
diperlukan dalam analisis statistik
3. Sulit mengkomunikasikan hasil analisis kepada luar, terutama dalam
hal metodologinya
tavitri rangkuti 91
MANA YANG LEBIH
AKURAT?

Secara umum forecast yang diberikan oleh analis keuangan


biasanya lebih akurat dibandingkan dengan forecast dengan
menggunakan model analisis time-series.
Secara umum model forecast multivariate biasanya lebih akurat
dibandingkan dengan model forecast univariate

tavitri rangkuti 92
MANA YANG LEBIH AKURAT?
Metode Tahun 1978 Tahun 1979

Konsensus Analis 1 1
Analis Individual 2 2
Model Tren Linear 3 4
Model Eksponensial Klasik 5 5
Model Eksponensial yang dimodifikasi 4 3
tavitri rangkuti 93
ANALISIS
PROFITABILITAS:
RETURN ON ASSET (ROA)

tavitri rangkuti 94
PERHITUNGAN ROA

Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan


menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan)
yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan
biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut.
Ada beberapa variasi perhitungan, seperti memasukkan biaya
pendanaan

tavitri rangkuti 95
BEBERAPA VARIASI
Laba bersih
ROA = ------------------------------
Total Aset rata-rata
Laba bersih + bunga
ROA = --------------------------------
Total Aset rata-rata
Laba bersih + bunga (1 - tingkat pajak)
ROA = ------------------------------------------------------
Total Aset rata-rata

tavitri rangkuti 96
KOMPONEN-KOMPONEN
ROA
Profit Margin dan Perputaran Aktiva
ROA = Profit margin x perputaran total aset

Laba bersih + bunga (1 - tingkat pajak) Penjualan


= x
Penjualan Total Aset rata-rata

tavitri rangkuti 97
KESIMPULAN?
Perusahaan ABC Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1
ROA 12,16% 11,9% 12,5%
Profit Margin 7,6% 7,9% 8,3%
Perputaran Aktiva 1,6 1,5 1,5
Perusahaan XYZ
ROA 10% 9,3% 8,7%
Profit Margin 5,9% 6,2% 5,8%
Perputaran Aktiva 1,7 1,5 1,5

tavitri rangkuti 98
tavitri rangkuti 99
BEBERAPA PERTANYAAN

Faktor-faktor apa yang bisa menjelaskan kenapa beberapa


industri bisa menghasilkan ROA yang lebih tinggi
dibandingkan dengan industri yang lain?
Faktor-faktor apa yang bisa menjelaskan perbedaan antara
industri yang mempunyai perputaran aktiva yang tinggi tetapi
profit margin yang rendah dengan industri yang mempunyai
perputaran aktiva yang rendah tetapi mempunyai profit margin
yang tinggi?

tavitri rangkuti 100


VARIABEL YANG
MEMPENGARUHI ROA
Operating Leverage:
Operating leverage menunjukkan sejauh mana pemakaian beban tetap dalam
suatu perusahaan.
Siklus Kehidupan Produk :
Siklus kehidupan produk mencakup beberapa tahap :
(1) Tahap perkenalan (Introduction),
(2) Tahap pertumbuhan (Growth),
(3) Tahap kedewasaan (Maturity) ,
(4) Tahap penurunan (decline).
Lainnya?
tavitri rangkuti 101
OPERATING LEVERAGE

Industri Aset Pabrik/ Standar Deviasi


Total Aset ROA
Eksplorasi minyak 0,700 0,104
Gelas 0,550 0,063
Baja 0,460 0,066
Toko Grosir 0,443 0,047
Penerbitan 0,354 0,039
Department Stores 0,352 0,033
tavitri rangkuti 102
INTERPRETASI

Rasio Aset Pabrik/Total Aset digunakan sebagai pengukur


operating leverage. Standar deviasi dipakai sebagai pengukur
fluktuasi (variabilitas) ROA.
Perusahaan atau industri dengan operating leverage yang tinggi
akan mempunyai fluktuasi pendapatan yang tinggi pula. Itu
berarti risiko perusahaan tersebut tinggi

tavitri rangkuti 103


TITIK IMPAS

Perusahaan dengan operating leverage tinggi akan mempunyai


titik impas yang lebih tinggi
Rumus Titik Impas:
Biaya Tetap/(Harga/Unit - Biaya Variabel/Unit)

tavitri rangkuti 104


SIKLUS KEHIDUPAN PRODUK

Siklus Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan

Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan


Laba operasional negatif positif positif positif/negatif

Investasi negatif negatif positif positif


(aliran kas) besar kecil/positif besar besar/kecil
kecil

tavitri rangkuti 105


SIKLUS INDUSTRI

Siklus produk juga bisa diperluas dan diterapkan pada suatu


industri.
Suatu industri mengalami tahap-tahap seperti yang dialami
oleh suatu produk.
Industri mesin ketik manual saat ini barangkali sedang
memasuki tahap penurunan.
Industri komputer saat ini barangkali sedang berada pada
tahap pertumbuhan.

tavitri rangkuti 106


PERBEDAAN DALAM KOMPOSISI
PROFIT MARGIN DAN
PERPUTARAN AKTIVA

Pembatasan Kapasitas dan Pembatasan Kompetisi


Strategi Bisnis

tavitri rangkuti 107


PENGARUH PEMBATASAN
KAPASITAS DAN KOMPETISI

Wilayah Intensitas Kompetisi Fokus


Modal Strategi
A Tinggi Monopoli Profit Margin
B Sedang Oligopoli Profit Margin,
atau Kompetisi Perputaran aktiva
Monopolistik atau kombinasi
keduanya
C Rendah Kompetisi Perputaran Aktiva
Murni

tavitri rangkuti 108


STRATEGI BISNIS GENERIK

Diferensiasi: mendiferensiasikan produk (membedakan


produk) relatif terhadap pesaing-pesaing lainnya.
Biaya Rendah (low cost strategy): menekan biaya-biaya
perusahaan agar perusahaan bisa memperoleh daya saing
harga.
Fokus: fokus melayani segmen pasar tertentu

tavitri rangkuti 109


RETURN ON EQUITY
(ROE) ATAU RETURN ON
COMMON EQUITY (ROCE)
tavitri rangkuti 110
PERHITUNGAN ROE

Rumus yang bisa dipakai:


Laba bersih - Dividen Saham Pref
ROE = --------------------------------------------
Rata-rata Saham Biasa
Numerator mencerminkan bagian laba yang bisa dialokasikan ke
pemegang saham untuk periode tertentu

tavitri rangkuti 111


HUBUNGAN ANTARA
ROA DENGAN ROE

ROA memperhitungkan kemampuan perusahaan


menghasilkan suatu laba terlepas dari pendanaan yang dipakai.
ROE secara eksplisit memperhitungkan kemampuan
perusahaan menghasilkan suatu laba bagi pemegang saham
biasa, setelah memperhitungkan bunga (biaya hutang) dan
dividen saham preferen (biaya saham preferen).

tavitri rangkuti 112


ROA
-> Return untuk + Return untuk + Return untuk
kreditur saham preferen saham biasa
Laba yang diperoleh oleh perusahaan dengan menggunakan
aktiva yang dimiliki bisa dialokasikan ke beberapa pemberi
dana.
Kreditur menerima bunga
Saham preferen menerima dividen untuk saham preferen.
Sisa laba bersih yang tidak dialokasikan ke hutang atau saham
preferen menjadi bagian pemegang saham biasa

tavitri rangkuti 113


ILUSTRASI PEMBAGIAN ROA

Suatu perusahaan menggunakan total aset bernilai 100, yang


didanai 40 oleh saham biasa, 40 oleh hutang, dan 20 oleh
saham preferen
Biaya dana hutang adalah 6%
Biaya dana saham preferen adalah 8%
Berapa keuntungan yang tersisa untuk pemegang saham?

tavitri rangkuti 114


ILUSTRASI PEMBAGIAN ROA

Return On Asset 10/100


Return untuk kreditur (6% dari 40) 2,4/40
Return untuk pemegang
saham preferen (8% dari 20) 1,6/20
Return untuk pemegang
saham biasa (10 – 2,4 – 1,6) 6/40
ROE = (6/40) x 100% = 15%

tavitri rangkuti 115


ILUSTRASI PEMBAGIAN ROA
Kelebihan ROA atas biaya hutang yang diminta
kreditur dikalikan jumlah hutang
0,04 x 40 ................ 1,6
Kelebihan ROA atas biaya saham preferen yang
diminta pemegang saham preferen, dikalikan
jumlah saham preferen
0,02 x 20 .................. 0,4
Hak pemegang saham (hak penuh) atas ROA
dikalikan jumlah saham biasa
0,1 x 40 ........................ 4,0
–––
Total return ke pemegang saham biasa 6,0
tavitri rangkuti == 116
ROE DAN HUTANG

Dari perhitungan-perhitungan di atas nampak bahwa dengan


menggunakan hutang lebih banyak, pemegang saham biasa
akan memperoleh return yang lebih besar asalkan ROA
perusahaan lebih besar dibandingkan dengan biaya hutang
atau biaya saham preferen.
Penggunaan hutang yang lebih besar dibandingkan dengan
batas optimal, akan menaikkan biaya bunga, dan selanjutnya
akan menurunkan ROE.

tavitri rangkuti 117


KOMPONEN-KOMPONEN
ROE

ROE bisa dipecah-pecah lagi ke dalam beberapa komponen


yaitu: ROA dan leverage yang disesuaikan
Leverage yang disesuaikan kemudian dipecah-pecah lagi ke
dalam Common Earning Leverage (Earning Leverage untuk saham
biasa) dan Leverage struktur modal (Capital Structure Leverage).

tavitri rangkuti 118


KOMPONEN-KOMPONEN
ROE

Laba bersih Laba bersih Laba bersih Rata-rata


untuk saham + Bunga untuk saham total aset
biasa bersih pajak biasa
————— = —————— x ————— x —————
Rata-rata Rata-rata Laba bersih Rata-rata
Saham biasa total aset + Bunga Saham biasa
bersih pajak

tavitri rangkuti 119


ROA mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba
berdasarkan aset yang dimiliki.
Leverage yang disesuaikan mencerminkan efek penggandaan penggunaan
hutang dan saham preferen untuk menaikkan return ke pemegang saham.
Leverage yang disesuaikan merupakan hasil perkalian antara Common
Earning Leverage dengan Leverage struktur modal.
Common Earning Leverage mencerminkan proporsi laba bersih yang
menjadi hak pemegang saham biasa dari jumlah total laba bersih
operasional.
Sedangkan Leverage struktur modal mencerminkan sejauh mana aset
perusahaan dibiayai oleh saham sendiri.
ROE akan semakin besar apabila ROA tinggi atau leverage yang
disesuaikan tinggi.

tavitri rangkuti 120


KOMPONEN-KOMPONEN
ROE

Situasi ROE = ROA x leverage yang CEL LSM


disesuaikan
1. 15,0% = 10% x 1,50 0,60 2,5
2. 18,0% = 10% x 1,80 0,54 3,3
3. 15,0% = 10% x 1,50 0,30 5,0
4. 25,0% = 14% x 1,79 0,71 2,5
5. (2,5%) = 3% x (0,83) (0,33) 2,5

tavitri rangkuti 121


LABA PER LEMBAR
SAHAM

Disamping ROE, rasio keuangan lain yang sering digunakan


oleh investor saham (atau calon investor saham) untuk
menganalisis kemampuan perusahaan mencetak laba
berdasarkan saham yang dipunyai adalah Earning per share
(EPS) atau laba perlembar saham.
EPS bisa dihitung sebagai berikut:
(Laba bersih - dividen saham - dividen saham preferen) /
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar

tavitri rangkuti 122


BEBERAPA ISU

Perhitungan EPS akan dipengaruhi oleh jumlah lembar saham


yang beredar
Jumlah saham yang beredar dipengaruhi beberapa hal, seperti
treasury stock, pencairan opsi, waran, obligasi konvertibel
Perusahaan yang menerbitkan instrumen seperti waran
diharuskan melaporkan dua macam EPS yaitu EPS primer
(primary EPS) dan EPS yang disesuaikan (fully diluted EPS)
EPS fully diluted memperhitungkan semua surat berharga yang
berpotensi untuk ditukar menjadi saham biasa.

tavitri rangkuti 123


PENGGUNAAN EPS

EPS bisa digunakan untuk menganalisis profitabilitas suatu


saham oleh para analis surat berharga.
EPS mudah dihubungkan dengan harga pasar suatu saham
dan menghasilkan rasio PER (Price Earning Ratio). PER adalah
harga pasar suatu saham dibagi dengan EPS-nya.

tavitri rangkuti 124


LOGIKA PENERAPAN EPS
Laba sekarang dan masa-masa
lalu (operasional) x discount rate = harga saham saat ini
dipakai untuk memproyeksi

Laba pada masa-masa mendatang (operasional)


dipakai untuk memproyeksi

Aliran kas perusahaan pada


masa-masa mendatang
dipakai untuk memproyeksi

Aliran kas dari dividen, discount rate harga saham yang


capital gain x yang tepat = sebenarnya
tavitri rangkuti 125
KRITIK TERHADAP EPS

Tidak mencerminkan ukuran profitabilitas perusahaan. EPS


tidak memperhitungkan aset perusahaan yang digunakan
untuk menghasilkan EPS tersebut.
Jumlah lembar saham bukan merupakan ukuran penggunaan
modal yang representatif.
Tidak konsisten untuk pengukuran profitabilitas karena
memakai laba perusahaan pada numerator (yang dibagi) tetapi
memakai jumlah saham pada pembagi (denominator) yang
merupakan hasil keputusan pendanaan

tavitri rangkuti 126


ANALISIS RISIKO:
ANALISIS RASIO

tavitri rangkuti 127


SUMBER-SUMBER RISIKO

Internasional : Ketidakstabilan pemerintah lokal (setempat),


Ketidakstabilan kebijakan pemerintah setempat,
Pengambilalihan perusahaan oleh pemerintah setempat.,
Risiko perubahan kurs mata uang, Resesi dunia
Domestik : Resesi, Inflasi atau deflasi, Perubahan tingkat
bunga, Perubahan demografis, Perubahan kebijakan dalam
negeri, Perubahan politik dalam negeri

tavitri rangkuti 128


SUMBER-SUMBER RISIKO

Industri : Perubahan teknologi, Persaingan, Perubahan


kekuatan tawar menawar dalam industri (misal, pembeli
semakin kuat), Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan
industri
Perusahaan : Perubahan manajemen, Perubahan strategi,
Risiko terkena bencana (seperti kebakaran), Risiko terkena
tuntutan hukum

tavitri rangkuti 129


KEGIATAN PERUSAHAAN
DAN ALIRAN KAS
Kegiatan Kemampuan Prsh. Kebutuhan Analisis
Perusahaan menghasilkan kas yang menggunakan kas yang digunakan

Operasi Profitabilitas Kebutuhan Modal Likuiditas Jangka


Perusahaan Kerja Pendek

Investasi Penjualan Aset Kebutuhan Investasi Likuiditas Jangka


perusahaan pada Aktiva baru Panjang

Pendanaan Kapasitas Membayar hutang Likuiditas Jangka


Meminjam dengan bunga dan Panjang
kewajiban lainnya
tavitri rangkuti 130
BEBERAPA KATEGORISASI
RISIKO

Risiko jangka pendek dan jangka panjang


– Jangka pendek: melihat kewajiban jangka pendek (kurang
dari satu tahun)
– Jangka panjang: melihat kewajiban jangka panjang
Risiko sistematis dan tidak sistematis
– Risiko sistematis: risiko yang tidak bisa didiversifikasi
– Risiko tidak sistematis: risiko yang bisa didiversifikasi

tavitri rangkuti 131


RISIKO JANGKA PENDEK

Rasio Lancar
Rasio Quick
Rasio Aliran kas operasional terhadap Hutang Lancar
Rasio Aktivitas Modal Kerja

tavitri rangkuti 132


RISIKO JANGKA PANJANG

 Rasio Interest Coverage


 Rasio Aliran kas operasional terhadap Total hutang

 Rasio Aliran kas operasional terhadap pengeluaran modal

tavitri rangkuti 133


RASIO LANCAR

Rasio lancar dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan


hutang lancar.
Rasio ini menunjukkan besarnya kas yang dipunyai perusahaan
ditambah aset-aset yang bisa berubah menjadi kas dalam
waktu satu tahun, relatif terhadap besarnya hutang-hutang
yang jatuh tempo dalam jangka waktu dekat (tidak lebih dari
satu tahun), pada tanggal tertentu seperti tercantum pada
neraca.

tavitri rangkuti 134


RASIO QUICK

Rumus: (Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang Lancar


Persediaan dikeluarkan karena dianggap sebagai aktiva lancar
yang paling tidak likuid
Secara umum, informasi dari rasio quick akan sama (searah)
dengan informasi dari rasio lancar

tavitri rangkuti 135


RASIO ALIRAN KAS TERHADAP
HUTANG LANCAR
Rumus:
Aliran kas dari operasi (sebelum item-item luar biasa) /
Rata-rata hutang lancar
Studi empiris di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa Rasio
aliran kas terhadap hutang lancar untuk kondisi bisnis yang
sehat adalah sekitar 0,4 atau lebih.
Pada industri yang relatif sudah memasuki tahap kedewasaan,
secara umum tidak akan kesulitan memperoleh surplus kas dari
operasi mereka.
tavitri rangkuti 136
RASIO AKTIVITAS
MODAL KERJA
Siklus Bisnis:
Kas keluar Kas masuk
untuk membayar dari pembeli
bahan mentah

Rasio aktivitas modal kerja menghitung seberapa cepat modal


kerja berputar, atau menghitung seberapa lama dana tertanam
di modal kerja
Beberapa rasio: Rata-rata umur piutang, rata-rata umur
persediaan, rata-rata umur hutang

tavitri rangkuti 137


MANA YANG LEBIH LIKUID?

Keterangan Perusahaan A Perusahaan B


Siklus Piutang 30,9 hari 32,6 hari
Siklus Persediaan 68,9 hari 89,0 hari
Siklus Hutang (43,5 hari) (41,5 hari)
Siklus kas 56,3 hari 80,1 hari
tavitri rangkuti 138
MANA YANG LEBIH BAIK?
Perusahaan Perusahaan A Perusahaan B
Tahun Th. 1 Th. 2 Th.3 Th.1 Th.2 Th. 3

Rasio Lancar 1,75 1,74 1,72 1,55 1,55 1,51


Rasio Quick 0,70 0,60 0,55 0,69 0,65 0,61
Rasio Aliran Kas Terhadap
Hutang Lancar 0,60 0,62 0,65 0,49 0,52 0,50

tavitri rangkuti 139


RISIKO LIKUIDITAS
JANGKA PANJANG

Mencerminkan ketidakmampuan perusahaan memenuhi


kewajiban-kewajiban jangka panjangnya
Beberapa rasio
– rasio hutang (debt ratio)
– rasio interest coverage (kemampuan membayar bunga)
– rasio aliran kas operasional terhadap total hutang
– rasio aliran kas terhadap pengeluaran modal.

tavitri rangkuti 140


RASIO HUTANG

Rasio hutang mengukur besarnya hutang jangka panjang


dalam struktur modal suatu perusahaan
Beberapa contoh rasio hutang
– Rasio Hutang Jangka Panjang
– Rasio hutang-modal saham
– Rasio hutang jangka panjang-total aset
– Rasio hutang-total aset
Item off-balance sheet perlu diperhatikan
tavitri rangkuti 141
RASIO INTEREST
COVERAGE

Rasio ini mengukur berapa kali pendapatan sebelum bunga


dan pajak bisa menutup bunga (EBIT)
Rumus:
(Laba bersih + Biaya Bunga + Pajak Penghasilan) /
Biaya Bunga
Bisa diperluas menjadi fixed charge coverage ratio
Kelemahan rasio ini: fokus pada earning bukan aliran kas

tavitri rangkuti 142


RASIO ALIRAN KAS
OPERASIONAL TERHADAP
HUTANG

Rasio ini melihat kemampuan perusahaan menghasilkan aliran


kas untuk menutup kewajibannya
Rumus:
Aliran kas dari operasi kas / Rata-rata total hutang
Aliran kas dari operasi bisa dilihat dari laporan aliran kas, yaitu
dalam komponen operasi

tavitri rangkuti 143


RASIO ALIRAN KAS TERHADAP
PENGELUARAN MODAL

Analisis ini memberi informasi besarnya aliran kas untuk


menutup pengeluaran modal yang diperlukan untuk investasi
memelihara dan membangun pabrik dan bangunan. Kelebihan
kas tersebut bisa dipakai untuk membayar hutang dengan
bunganya
Rumus:
Aliran kas dari operasi / Pengeluaran Modal
Alternatif definisi: Aliran kas = laba + depresiasi

tavitri rangkuti 144


AVG
RASIO TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 INDUSTRI
Aktiva lancar
Kewajiban lancar 1,7 x 1,9 x 1,9 x 1,8 x
Penjualan bersih
Modal kerja 5,9 x 6,5 x 6,7 x 11,9 x
Total hutang
Modal pemegang saham 3,2 x 2,5 x 2,0 x 1,9 x
Pendapatan usaha
Penjualan bersih 2,3 % 3% 2,3 % t.a
Pendapatan sebelum pajak
Total aktiva 3,9 % 0,8 % 4,4 % 5,7 %
Pendapatan sebelum pajak
Modal pemegang saham 16,3 % 3,2 % 18,4 % 31,5 %
Piutang dagang x 365
Penjualan bersih 4 hari 38 hari 46 hari 33 hari
HPP
Persediaan rata-rata 2,4 x 3,7 x 4,0 x 7,2 x
Penjualan bersih
Aktiva tetap 5,6 x tavitri rangkuti8,0 x 10,0 x 29,2 x145
ANALISIS ALIRAN KAS

tavitri rangkuti 146


ALIRAN KAS DAN
HUBUNGANNYA DENGAN
SIKLUS KEHIDUPAN PRODUK
Selama tahap perkenalan dan pertumbuhan, aliran kas dari
operasi biasanya negatif.
Pada tahap pertumbuhan, aliran kas bersih (net) bisa negatif
atau positif tergantung tingkat pertumbuhan dan besarnya
investasi.
Pada tahap kedewasaan, kas (net) biasanya positif.
Pada tahap penurunan, kas (net) biasanya negatif.
tavitri rangkuti 147
tavitri rangkuti 148
PERHITUNGAN
ALIRAN KAS

Tambahan kas = ( tambahan hutang + tambahan modal


saham ) – tambahan aktiva non-kas
Persamaan tersebut menunjukkan, perubahan kas sama
dengan perubahan komponen-komponen lain dalam neraca

tavitri rangkuti 149


PENYUSUNAN LAPORAN ALIRAN
KAS MELALUI NERACA

Penyebab-penyebab perubahan kas dikelompokkan ke dalam


tiga macam kelompok :
(1) Investasi
(2) Pendanaan, dan
(3) Operasi.
Tugas analis adalah mengelompokkan perubahan-perubahan
di neraca ke dalam tiga kelompok tersebut

tavitri rangkuti 150


PERUBAHAN DALAM
NERACA : OPERASI
Kenaikan atau Penurunan Piutang Dagang
Kenaikan atau Penurunan Persediaan
Kenaikan atau Penurunan Aktiva lancar lainnya
Akumulasi Depresiasi
Hutang Dagang
Hutang lancar lainnya
Hutang Pajak
-Laba bersih

tavitri rangkuti 151


PERUBAHAN DALAM
NERACA : PENDANAAN

Hutang Wesel
Bagian hutang lancar dari hutang jangka panjang
Hutang jangka panjang
Hutang non-lancar lainnya
Saham biasa dan Agio Saham
Dividen
Pembelian saham kembali (treasury stock)

tavitri rangkuti 152


PERUBAHAN DALAM
NERACA : INVESTASI

Investasi pada surat-surat berharga, bangunan, pabrik, dan


peralatan
Harga perolehan Aset
Aset lainnya

tavitri rangkuti 153


CONTOH PENYUSUNAN
LAPORAN ALIRAN KAS

Lihat tabel 11.3 – 11.6


Perhatikan cara menyusun laporan aliran kas berdasarkan
perubahan di neraca
Bagaimana membaca laporan aliran kas tersebut? Bagaimana
kondisi perusahaan tersebut?

tavitri rangkuti 154


LAPORAN KEUANGAN
PROFORMA
tavitri rangkuti 155
PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN PROFORMA

Memerlukan asumsi-asumsi, misal: tingkat pertumbuhan


penjualan, perilaku biaya dari sejumlah pos rekening, tingkat
investasi pada modal kerja dan aktiva tetap
Analis bisa merubah-rubah asumsi tersebut, untuk melihat
sensitivitas proyeksi keuangan terhadap perubahan asumsi
tersebut

tavitri rangkuti 156


PROSEDUR PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN
PROFORMA
(1) Memproyeksikan penjualan untuk sejumlah periode pada masa
mendatang.
(2) Memproyeksikan biaya operasional (harga pokok penjualan, biaya
penjualan dan administrasi, biaya pajak di luar bunga) dan kemudian
menurunkan proyeksi pendapatan operasional.
(3) Memproyeksikan total aset, hutang, dan modal saham yang diperlukan
untuk mendukung tingkat operasi yang diproyeksikan pada (1) dan (2).
(4) Menentukan biaya pendanaan (financing cost) dari hutang pada (3) dan
kemudian menurunkan dari pendapatan operasional untuk memperoleh
laba bersih proyeksi.
(5) Menurunkan laporan aliran kas dari laporan keuangan yang
diproyeksikan (laporan rugi-laba dan neraca).
tavitri rangkuti 157
MEMPROYEKSIKAN LAPORAN
LABA-RUGI

Pertama: Memproyeksi penjualan, yang akan digunakan


menurunkan angka-angka di laporan keuangan proforma
Bisa menggunakan rata-rata tingkat pertumbuhan masa lalu
Perlu diperhatikan stabilitas, musiman, atau siklus dari
penjualan, dan penyesuaian yang diperlukan

tavitri rangkuti 158


MEMPROYEKSIKAN
BIAYA OPERASIONAL

Tergantung asumsi perilaku biaya, apakah variabel atau tetap


Jika variabel, bisa menggunakan common-size terhadap
penjualan
Jika biaya tetap tinggi, maka perubahan akan lebih melambat,
tidak sepenuhnya proporsional
Bisa menggunakan tingkat pertumbuhan item individual

tavitri rangkuti 159


MEMPROYEKSIKAN
NERACA
Cara yang paling mudah adalah memproyeksikan sisi kiri
neraca (sisi aktiva) terlebih dulu, baru kemudian menyusun
komposisi yang diinginkan untuk sisi kanan (pasiva atau
pendanaan) neraca
Ada dua pendekatan:
Memproyeksi total aset lebih dulu, kemudian setiap item
dihitung dengan tehnik common-size
Memproyeksi item aset secara individual, kemudian
dijumlahkan, dan memperoleh total aset
tavitri rangkuti 160
RINGKASAN METODE
PROYEKSI ASET
Memproyeksi Memproyeksi
Total Aset Aset Individual
Menggunakan x x
tingkat pertumbuhan
historis
Menggunakan x x
Perputaran aset
untuk proyeksi aset

tavitri rangkuti 161


MEMPROYEKSIKAN HUTANG
DAN MODAL SAHAM

Cara yang paling mudah untuk menyusun komposisi passiva


adalah dengan menggunakan common-size sisi kanan
Asumsi: pola stabil
Jika ada kejadian tertentu yang merubah pola, misal
restrukturisasi, pendekatang common-size barangkali tidak bisa
dipakai untuk memproyeksikan sisi kanan neraca untuk
tahun-tahun mendatang

tavitri rangkuti 162


MEMPROYEKSIKAN
BIAYA PENDANAAN

Asumsi : struktur modal dan tingkat bunga tidak berubah


Lihat contoh perhitungan proyeksi beban bunga di teks

tavitri rangkuti 163


MEMPROYEKSIKAN
LAPORAN ALIRAN KAS

Langkah terakhir adalah memproyeksikan aliran kas.


Proyeksi aliran kas diturunkan dari proyeksi neraca dan
proyeksi laporan rugi-laba.
Proyeksi dilakukan untuk tiga komponen: investasi,
pendanaan, dan operasi

tavitri rangkuti 164


RASIO KEUANGAN
PROFORMA

Setelah laporan keuangan proforma selesai, analis bisa


menghitung rasio-rasio keuangan berdasarkan laporan
keuangan proforma  rasio keuangan proforma
Proforma rasio keuangan sangat dipengaruhi oleh asumsi yang
digunakan

tavitri rangkuti 165


PREDIKSI
KEBANGKRUTAN
tavitri rangkuti 166
PENGGUNA PREDIKSI
KEBANGKRUTAN

Pemberi Pinjaman
Investor
Pihak Pemerintah
Akuntan
Manajemen

tavitri rangkuti 167


MASALAH DALAM
KEBANGKRUTAN

Kesulitan keuangan sulit didefinisikan


Tidak dalam Dalam Kesulitan
Kesulitan Keuangan Keuangan
Tidak Bangkrut I II
Bangkrut III IV
Perusahaan yang benar-benar bangkrut adalah dalam kuadran
IV

tavitri rangkuti 168


KONTINUM KESULITAN
KEUANGAN

Kesulitan keuangan merupakan kontinum, dari yang ringan


seperti kesulitan likuiditas jangka pendek, sampai dengan yang
paling berat, seperti tidak solvabel
Kesulitan keuangan jangka pendek bersifat sementara dan
belum begitu parah. Tetapi kesulitan semacam ini apabila tidak
ditangani bisa berkembang menjadi kesulitan yang berat,
seperti tidak solvabel

tavitri rangkuti 169


ALTERNATIF PERBAIKAN

Pemecahan secara informal, apabila


– masalah belum begitu parah
– masalah perusahaan hanya bersifat sementara, prospek
masa depan masih bagus
Cara pemecahan informal:
– Perpanjangan (Ekstension)
– Komposisi (Composition)

tavitri rangkuti 170


ALTERNATIF PERBAIKAN
Pemecahan secara formal, apabila
– masalah sudah parah, kreditur ingin mempunyai jaminan
keamanan
Cara Pemecahan secara formal
– a. Apabila nilai perusahaan diteruskan > nilai perusahaan
dilikuidasi, maka dilakukan Reorganisasi, misal dengan
merubah struktur modal menjadi struktur modal yang layak
– b. Apabila nilai perusahaan diteruskan < nilai perusahaan
dilikuidasi, maka dilakukan Likuidasi, yaitu menjual
aset-aset perusahaan
tavitri rangkuti 171
INDIKATOR KEBANGKRUTAN

Internal
– Analisis aliran kas
– Analisis strategi perusahaan
– Laporan keuangan perusahaan
Eksternal
– Lembaga perating

tavitri rangkuti 172


PREDIKSI KEBANGKRUTAN :
ANALISIS UNIVARIATE

Menggunakan rasio keuangan secara tunggal (terpisah)


Contoh: prediksi kebangkrutan perusahaan kereta api di
Amerika Serikat, menggunakan dua rasio keuangan, yaitu
(1) Rasio Biaya Transportasi terhadap Pendapatan
Operasional (BT/PO).
(2) Rasio Times Interest Earned (TIE) yang merupakan rasio
EBIT (Earning Before Taxes)/Interest.

tavitri rangkuti 173


PREDIKSI KEBANGKRUTAN :
ANALISIS UNIVARIATE
Rata-rata nilai rasio BT/PO untuk kedua grup
perusahaan adalah sebagai berikut:
Tidak bangkrut: 0,356
Bangkrut: 0,473
Rata-rata rasio TIE untuk kedua kelompok tersebut adalah:
Tidak bangkrut: 2,49
Bangkrut: - 0,26
Kesimpulan??

tavitri rangkuti 174


BEBERAPA ISU

Bagaiaman menentukan angka cut-off ?


Berapa besar akurasi prediksi dengan rasio keuangan secara
univariate?
Bagaimana jika terjadi inkonsistensi antar variabel yang
digunakan?
Untuk mengatasi masalah inkonsistensi, bisa digunakan model
multivariate

tavitri rangkuti 175


VARIABEL YANG BISA
MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN
DENGAN KONSISTEN
Tingkat return (rate of return). Perusahaan yang bangkrut
mempunyai tingkat return yang lebih rendah.
Penggunaan Hutang. Perusahaan yang bangkrut menggunakan
hutang yang lebih tinggi.
Perlindungan terhadap biaya tetap (Fixed payment coverage).
Perusahaan yang bangkrut mempunyai perlindungan terhadap
biaya tetap yang lebih kecil.
Fluktuasi return saham. Perusahaan yang bangkrut mempunyai
rata-rata return yang lebih rendah dan mempunyai fluktuasi
return saham yang lebih tinggi.
tavitri rangkuti 176
PREDIKSI KEBANGKRUTAN :
ANALISIS MULTIVARIATE

Bisa mengatasi kemungkinan inkonsistensi variabel individual


Idealnya, pemilihan variabel (indikator) untuk prediksi
kebangkrutan, didasarkan pada teori ekonomi yang bisa
mendasari masalah kebangkrutan.
Sayangnya tidak tersedia teori yang cukup
Karena itu kita menggunakan penelitian terdahulu atau
mencari data-data yang relevan dalam pemilihan
variabel-variabel bebas.

tavitri rangkuti 177


BEBERAPA TEHNIK
MULTIVARIATE

Model probabilitas linear


Model logit
Model probit
Model diskriminan
Model diskriminan lebih dari dua kategori

tavitri rangkuti 178


MODEL DISKRIMINAN
ALTMAN (1968)

Zi = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 + 1,0 X5


dimana
– X1 = (Aktiva lancar - Hutang lancar)/Total Aktiva
– X2 = Laba Yang Ditahan/Total Aset
– X3 = Laba Sebelum Bunga dan Pajak/Total Aset
– X4 = Nilai Pasar saham biasa dan preferen/Nilai Buku
total hutang
– X5 = Penjualan/Total Aset
tavitri rangkuti 179
MODEL ALTMAN UNTUK
PERUSAHAAN NON-PUBLIK

Z = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 +


0,420 X2 + 0,998 X5
dimana
 X1 = Rasio Modal kerja / Total aset
 X2 = Rasio Laba yang ditahan / Total aset
 X3 = Rasio Laba sebelum bunga dan pajak / Total aset
 X4 = Rasio Nilai buku saham preferen dan saham biasa/Nilai
buku total hutang
 X5 = Rasio Penjualan / Total aset
tavitri rangkuti 180
BEBERAPA ISU

Teori-teori kebangkrutan relatif masih kurang dan hal ini


membuat penelitian empiris kurang mempunyai arah
Penelitian memfokuskan pada pemilihan variabel dengan
coba-coba, misal mengumpulkan banyak variabel kemudian
diuji satu-satu
Isu sampel, apakah sudah cukup representatif

tavitri rangkuti 181


KEGAGALAN PER-INDUSTRI
Jenis Industri Kegagalan bisnis per 10.000
operasi bisnis

Industri
Furniture 211
Peralatan Transportasi 180
Tekstil 126
Makanan 93
Kertas 71

Retail
Pakaian anak dan bayi 227
Barang-barang sports 116
Pakaian Dewasa laki-laki 112
Makanan dan Minuman (Restoran) 65
Department Store 34
tavitri rangkuti 182
ANALISIS PEMBERIAN
PINJAMAN

tavitri rangkuti 183


SUMBER INFORMASI
ANALISIS KREDIT

Informasi dari nasabah itu sendiri,


Informasi dari file di bank,
Informasi dari pihak eksternal,
Informasi dari pasar modal,
Informasi dari asosiasi perdagangan,
Laporan industri dan ekonomi secara umum.

tavitri rangkuti 184


TAHAPAN DALAM PROSES
PINJAMAN

Persetujuan Pinjaman
Monitor Pinjaman
Pelunasan Pinjaman

tavitri rangkuti 185


CONTOH KETENTUAN
AFIRMATIF DALAM
PERJANJIAN PINJAMAN

Menyediakan laporan keuangan tahunan yang diaudit


Menyediakan laporan kuartalan
Mempunyai sistem akuntansi yang sesuai dengan GAAP
(PAI)
Memperbolehkan akses kecatatan perusahaan di file bank
Mempunyai asuransi

tavitri rangkuti 186


CONTOH KETENTUAN NEGATIF
DALAM PERJANJIAN PINJAMAN

Modal Kerja dan Rasio lancar mininum


Modal Saham minimum
Batasan penggunaan hutang
Pembatasan pada merger dan konsolidasi
Pembatasan pada dividen
Pembatasan penjualan saham dan hutang anak perusahaan

Pembatasan pada penjualan bagian penting suatu aset


tavitri rangkuti 187
RASIO KEUANGAN
DIANGGAP PENTING
1. Hutang/ Modal Saham 8,71
2. Rasio Lancar 8,25
3. Aliran Kas/Proporsi Hutang Jangka
Panjang yang jatuh tempo tahun ini 8,08
4. Fixed charged Coverage 7,58
5. Profit margin bersih sesudah pajak 7,56
6. Bunga bersih yang diperoleh 7,50
7. Profit Margin bersih sebelum pajak 7,43
8. Degree of Financial Leverage 7,33
9. Perputaran Persediaan dalam hari 7,25
10. Perputaran Piutang Dagang (hari) 7,08
tavitri rangkuti 188
% RASIO
KEUANGAN DIMASUKKAN
DALAM PERJANJIAN KREDIT
1. Hutang/ Modal Saham 95,5%
2. Rasio Lancar 90,0
3. Rasio pembayaran dividen 70,0
4. Aliran Kas/Proporsi Hutang Jangka
Panjang yang jatuh tempo tahun ini 60,3
5. Fixed charged Coverage 55,2
6. Times Interest Earned 52,6
7. Degree of Financial Leverage 44,7
tavitri rangkuti 189
REKOMENDASI
ANALIS KREDIT
Lancar. Risiko yang normal
Diperhatikan secara khusus. Ada bukti-bukti kelemahan pada
kondisi keuangan nasabah atau skedul pembayaran yang tidak
realistis
Dibawah Standar. Tren keuangan yang semakin jelek, atau
perkembangan manajerial, ekonomi, dan politik yang
membutuhkan penanganan yang cepat
Meragukan. Pembayaran penuh hutang dipertanyakan.
Beberapa kerugian sangat mungkin terjadi. Bunga pinjaman
tidak diperoleh.
Kerugian. Kredit dipertimbangkan tidak kembali.
tavitri rangkuti 190
MODEL KUANTITATIF

Yi = -3,90 + 6,41DEi - 1,12 FCCi + 0,664 SDi


dimana
– DEi = (Hutang jangka panjang + hutang lancar)/Total Aset
– FCCi = Dana dari operasi/ (Biaya bunga + komitmen biaya sewa +
rata-rata hutang yang akan lunas dalam jangka waktu tiga tahun)
– SDi = Jumlah tahun yang berurutan perusahaan mengalami
penurunan penjualan
Semakin tinggi Yi, semakin tinggi risiko kredit

tavitri rangkuti 191


BEBERAPA MASALAH DALAM
PENGGUNAAN MODEL
KUANTITATIF

Data antarindustri biasanya relatif heterogen. Analis bisa membuat data


ini menjadi lebih homogen dengan membuat angka-angka relatif.
Kalau sampel dipilih dari file perusahaan saat ini, barangkali sampel
tersebut tidak representatif karena sampel tersebut hanya mewakili
populasi yang telah terseleksi oleh sistem yang ada saat ini di perusahaan,
bukan populasi secara keseluruhan.
Pemilihan variabel juga menjadi masalah karena saat ini masih sedikit
teori yang dikembangkan
Meskipun demikian teknik-teknik kuantitatif semakin berkembang,
semakin banyak digunakan, terutama untuk analisis kredit konsumen.
tavitri rangkuti 192
BEBERAPA ALASAN PEMILIHAN
VARIABEL BEBAS UNTUK
ANALISIS KEBANGKRUTAN

Pengalaman perusahaan pada masa lalu.


Penelitian-penelitian terdahulu.
Metode pencarian model terbaik dengan menggunakan teknik
statistik, misal regresi atau diskriminan step-wise.

tavitri rangkuti 193


ILUSTRASI: VARIABEL PREDIKSI
RISIKO KREDIT KONSUMEN
(UNIVARIATE)

Status Rumah
Tabungan di Bank
Tujuan kredit
Persyaratan kredit (jumlah pembayaran bulanan)

tavitri rangkuti 194


ILUSTRASI: VARIABEL PREDIKSI
RISIKO KREDIT KONSUMEN
(MULTIVARIATE)
Status Rumah (Sewa, beli)
Tabungan
Tujuan kredit
Jumlah keluarga yang ditanggung
Jumlah pembayaran bulanan
Umur peminjam
Besarnya kredit
Status perkawinan
tavitri rangkuti 195
INFORMASI PASAR
DALAM ANALISIS
KEUANGAN
tavitri rangkuti 196
APAKAH PASAR MODAL BISA
MEMPREDIKSI RESESI?

tavitri rangkuti 197


Rating dari Moody’s
Investors Service, Inc
Aaa Kualitas paling tinggi. Pokok pinjaman terjamin dan pembayaran bunga sangat
terjamin kelancarannya.
Aa Kualitas tinggi. Mempunyai risiko jangka panjang yang relatif lebih tinggi
dibandingkan Aaa.
A Kualitas baik. Banyak investasi yang baik, tetapi ada indikasi bahwa risiko akan
naik dalam jangka panjang.
Baa Kualitas menengah. Jaminan tidak terlalu baik, tetapi juga tidak terlalu jelek.
Kurang investasi yang sangat bagus, dan bisa dikatakan agak berbau spekulatif.
Ba Spekulatif. Perlindungan terhadap hutang pokok dan pembayaran bunganya
relatif tidak bagus.
B Karakteristik investasi yang bagus relatif kurang. Perlindungan terhadap pinjaman
dan pembayaran bunga dalam jangka panjang relatif kecil.
Caa Kualitas jelek. Barangkali bisa bangkrut. Perlindungan terhadap pinjaman dan
pembayaran bunga bisa dipertanyakan.
Ca Sangat spekulatif. Emisi obligasi bisa default (tidak terbayar) dan mempunyai
banyak kelemahan atau kekurangan.
C Rating paling rendah. Sangat kecil kemungkinan memperoleh investasi yang baik.
tavitri rangkuti 198
Rating dari Standard &
Poors’s Corp
AAA Kualitas paling tinggi. Pinjaman Obligasi dan bunganya terjamin baik.
AA Kualitas tinggi. Mempunyai risiko yang lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan
AAA.
A Kualitas baik. Masih dipertanyakan apabila terjadi kondisi buruk dalam jangka
panjang.
BBB Cukup. Kondisi yang jelek bisa mengancam pokok pinjaman atau bunganya.
BB Dipertanyakan. Menghadapi ketidakpastian yang tinggi atau kondisi yang tidak
bagus yang bisa mengancam pokok pinjaman atau pembayaran bunganya.
B Spekulatif. Kondisi buruk kemungkinan akan merusak kemampuan membayar
pokok pinjaman atau bunganya.
CCC Risiko tinggi. Telah diidentifikasi sebagai rentan terhadap kebangkrutan (tidak
mampu membayar pinjaman atau bunganya).
D Dalam proses kebangkrutan

tavitri rangkuti 199


RISIKO DAN RETURN

Menghitung return
{ (Pt+1) – (Pt) + Div(t) / (Pt) } x 100%
Bagaimana menghitung risiko?
Definisi Risiko? Risiko adalah kemungkinan hasil yang kita
peroleh menyimpang dari yang diharapkan
Ukuran statistik deviasi standar bisa digunakan untuk
mengukur penyimpangan

tavitri rangkuti 200


BERAPA RETURN YANG
DIHARAPKAN DAN DEVIASI
STANDARNYA?
Tingkat keuntungan yang diharapkan
Ekonomi Prob A B C D
Resesi Parah 0,05 8,0 12,0 (3,0) (2,0)
Resesi Sedang 0,20 8,0 10,0 6,0 9,0
Normal 0,50 8,0 9,0 11,0 12,0
Baik 0,20 8,0 8,5 14,0 15,0
Sangat Baik 0,05 8,0 8,0 19,0 26,0
tavitri rangkuti 201
RUMUS RETURN
DAN RISIKO
Return yang diharapkan:
E(R) = ∑ pi (Ri)
Varians = 2 = ∑ (Ri - E(R))2 Pi
dimana
– Ri = Return yang terjadi
– E(R) = Return yang diharapkan/return rata-rata
– Pi = Probabilitas kejadian

tavitri rangkuti 202


INVESTASI MANA
YANG DIPILIH?

Keterangan A B C D
1. Return yang 8,0% 9,2% 10,3% 12,0%
Diharapkan
2. Varians 0,00 0,71 19,31 23,20
3. Standar Deviasi 0,00 0,84 4,39 4,82
4. Koefisien Variasi 0,00 0,09 0,43 0,40

tavitri rangkuti 203


RETURN DAN RISIKO
INVESTASI DI AS
Portofolio Rata-Rata Rata-Rata Std. Deviasi
Return Nominal Return Riil

Saham biasa 12,0 8,8 21,1


Obligasi Perusahaan 5,1 2,1 8,3
Obligasi Pemerintah 4,4 1,4 8,2
Treasury Bill 3,5 0,4 3,4
tavitri rangkuti 204
MENGHITUNG RETURN YANG
DIHARAPKAN DAN RISIKO
DENGAN DATA HISTORIS
∑ Rt
1. Return rata-rata historis = -----------------
N
∑ (Rt - E(Rt))2
2. Varians = 2 = -----------------------
N-1
3. Deviasi Standar = (2 )1/2
tavitri rangkuti 205
RISIKO DAN RETURN DALAM
KONTEKS PORTOFOLIO

Expected Return Portofolio (Rp):


Rp = w1 R1 + w2 R2 + ... ... + wN RN
dimana
– Rp = Return portofolio
– w1, w2, .. wn = bobot untuk masing-masing investasi
– R1, R2, .. RN = Return untuk tiap-tiap alternatif investasi

tavitri rangkuti 206


RISIKO DAN RETURN DALAM
KONTEKS PORTOFOLIO

Risiko portofolio untuk tiga aset:


2p = w12 12 + w12 12 + 2 w1 w2 12
Untuk N aset
2p = ∑ wi2 i2 + ∑ wi wj ij dimana i≠j
Komponen penting dalam risiko portofolio adalah kovarians
return saham. Kovarians tersebut bisa menurunkan risiko
(dengan return yang tertentu), dan mengoptimalkan portofolio

tavitri rangkuti 207


EFEK DIVERSIFIKASI
Jumlah Saham Varians Portofolio
1 46,619
2 26,839
4 16,948
6 13,651
8 12,003
10 11,014

200 7,255
300 7,190

900 7,102
Tidak Terbatas 7,058

tavitri rangkuti 208


Return dan Varians Beberapa Saham di
BEJ (data mingguan 1992-1993)
Saham Return (Rata2) Varians
1. Dh. Inti 1.80686 1.003400
2. HM Sampurna 1.75713 0.337068
3. Unggul I.C. 1.752851 1.811572
4. BII 1.69964 0.370882
5. Lippo Bank 1.224108 0.252219
6. Tjiwi 1.128559 1.296871
7. Bank Duta 1.033418 0.398465
8. CPI 0.914258 0.065574
9. BDNI 0.769435 0.575390
tavitri rangkuti 209
MODEL INDEKS TUNGGAL

Model indeks tunggal merupakan penyederhanaan dari model


Markowitz
Model tsb didasarkan pada pemikiran bahwa return saham
dipengaruhi oleh common factor, seperti return indeks saham
Dari pemikiran tersebut, dikembangkan rumus return yang
diharapkan dan risiko, dengan menggunakan model indeks
tunggal

tavitri rangkuti 210


MODEL INDEKS TUNGGAL

Tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko untuk aset


individual:
E(Ri) = αi+ bi E(Rm)
σi2 = βi2 σm2 + σei2
Tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko untuk
portofolio:
E(Rp) = αp+ bp E(Rm)
σp2 = βp2 σm2 + σep2

tavitri rangkuti 211


MODEL INDEKS TUNGGAL

Dimana αp, p, dan σep2 dihitung sbb:


αp = ∑ wi αi
i
p = ∑ wi i
i
σep = ∑ wi2 ei2
i

tavitri rangkuti 212


CAPITAL ASSET PRICING MODEL
(CAPM)

CAPM adalah model keseimbangan return dan risiko, sbb


E(Ri) = Rf + bi (E(Rm) - Rf )
dimana
– E(Ri) = Tingkat keuntungan yang diharapkan
– Rf = Return investasi bebas risiko
– bi = Beta saham i (indikator risiko sistematis)
– E(Rm) =Return pasar yang diharapkan

tavitri rangkuti 213


CAPITAL ASSET PRICING MODEL
(CAPM)

Dalam kondisi keseimbangan, semua aset akan terletak pada


garis CAPM (atau garis Security Market Line)
Semua aset mempunyai return yang sesuai dengan risiko
sistematis
Jika ada aset yang tidak berada pada garis SML tersebut, ada
insentif membeli/menjual aset tersebut, sedemikian rupa
sehingga aset tersebut akan terletak di garis SML  karena itu
dinamakan sebagai model keseimbangan

tavitri rangkuti 214


MENGHITUNG BETA
(RISIKO SISTEMATIS)

(i ) = σ(Ri,Rm) / σ2Rm


Beta = kovarians return aset i dengan return pasar / varians
return pasar
i > 1, saham agresif
i < 1, saham defensif
Beta saham juga bisa dihitung langsung dengan model regresi
model pasar (market model), dimana koefisien regresi menjadi
beta saham tsb

tavitri rangkuti 215


Sampel Beta Saham-Saham
di BEJ
Dh.Inti 1.554436
B. Duta 1.425875
BDNI 1.398050
Lippo B 0.968810
S. Gres. 0.950444
Japfa 0.920224
INCO 0.802754
Rig Tender 0.775130

tavitri rangkuti 216


EFISIENSI PASAR

Pasar disebut efisien jika harga mencerminkan semua


informasi yang relevan
Kenapa terjadi pasar yang efisien?
Investor rasional, selalu memproses informasi, selalu mencari
keuntungan
Banyak analis yang pandai dan agresif  menjamin informasi
akan selalu mengalir ke pasar keuangan

tavitri rangkuti 217


KATEGORI EFISIENSI
PASAR

Efisiensi bentuk lemah: harga saham mencerminkan informasi


masa lampau.
Efisiensi bentuk setengah kuat: harga saham mencerminkan
semua informasi yang dipublikasikan.
Efisiensi bentuk kuat: harga saham mencerminkan semua
informasi yang dipublikasikan dan informasi yang private (tidak
dipublikasikan).

tavitri rangkuti 218


IMPLIKASI PASAR
YANG EFISIEN
Jika pasar efisien dalam bentuk lemah strategi investasi dengan
menggunakan informasi harga masa lalu seperti analisis
teknikal tidak akan menghasilkan keuntungan abnormal secara
konsisten,
Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, strategi investasi
dengan menggunakan informasi yang dipublikasikan seperti
analisis fundamental tidak akan menghasilkan keuntungan
abnormal secara konsisten,
Jika pasar efisien dalam bentuk kuat, strategi investasi dengan
menggunakan informasi yang sifatnya publik dan private tidak
akan menghasilkan keuntungan abnormal secara konsisten.

tavitri rangkuti 219


APAKAH PASAR
SUDAH EFISIEN?

Pengujian empiris nampaknya menunjukkan pasar sudah


efisien dalam bentuk lemah dan setengah kuat, dan belum
efisien pada bentuk kuat
Beberapa anomali pasar yang ada bertentangan dengan pasar
yang efisien
Teori dan bukti empiris dinamis, sehingga kesimpulan saat ini
bisa berubah di masa mendatang

tavitri rangkuti 220


Selesai.....
Matur Nuwun.....

tavitri rangkuti 221

Anda mungkin juga menyukai