KEUANGAN
tavitri rangkuti 1
Pendahuluan
Informasi Keuangan
Laporan Keuangan
Analisa Ratio
Beberapa Isu Daam Analisis Pembandingan
Keuangan
Analisis Cross Cection
Analisis Time Series dan Forecasting Data
Keuangan
Analisis Profitabiliasa : Return On Assets (ROA)
tavitri rangkuti 2
Return On Equity (ROE) Atau Return On
Common Equity (ROC)
Analisis Risiko
Analisis Aliran Kas
Laporan Keuangan Proforma
Prediksi Kebangkrutan
Analisis Pemberian Pinjaman
Informasi Pasar Dalam Analisis Keuangan
tavitri rangkuti 3
PENDAHULUAN
tavitri rangkuti 4
CAKUPAN ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN
Bagaimana melakukan analisis dan menginterpretasikan data
dan atau rasio keuangan yang muncul.
Analisis semacam itu mengharuskan seorang analis untuk
melakukan beberapa hal :
– Menentukan dengan jelas tujuan analisis
– Memahami konsep dan prinsipg mendasari laporan
keuangan dan rasio keuangan yang diturunkan dari laporan
keuangan tersebut
– Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain
pada umumnya yang berkaitan dengan perusahaan dan
mempengaruhi usaha perusahaan.
tavitri rangkuti 5
BEBERAPA TUJUAN
ANALISIS KEUANGAN
Investasi Pada Saham
Pemberian Kredit
Kesehatan Pemasok (supplier)
Kesehatan Pelanggan (Customer)
Kesehatan Perusahaan ditinjau dari Karyawan
Pemerintah
Analisis Internal
Analisis Pesaing
Penilaian Kerusakan
tavitri rangkuti 6
TUJUAN DAN STRATEGI
PERUSAHAAN
Tujuan Perusahaan : Hasil akhir ingin dicapai
Tujuan Perusahaan bisa Ekonomis dan Non-Ekonomis
Strategi : Cara Mencapai Tujuan
Ada beberapa contoh strategi
Misal berdasarkan klasifikasi strategi generik :
– Differensiasi
– Biaya Rendah
– Fokus
tavitri rangkuti 7
KEGIATAN-KEGIATAN
PERUSAHAAN
Kegiatan Investasi
Kegiatan Pendanaan
Kegiatan Operasional
tavitri rangkuti 8
LAPORAN KEUANGAN
YANG POKOK
1. Neraca
Neraca bisa digambarkan sebagai potret kondisi keuangan
suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu (snapshot
keuangan perusahaan), yang meliputi aset (sumberdaya atau
resources) perusahaan dan klaim atas aset tersebut (meliputi
hutang dan saham sendiri).
Persamaan Neraca:
Aset = Hutang + Modal Pemilik
tavitri rangkuti 9
LAPORAN KEUANGAN
YANG POKOK
2. Laporan Laba/Rugi
Laporan rugi-laba merupakan laporan prestasi perusahaan
selama jangka waktu tertentu. Berbeda dengan neraca yang
merupakan snapshot, maka laporan rugi-laba mencakup suatu
periode tertentu. Laporan rugi-laba biasanya ditulis dengan
judul sebagai berikut: Laporan Rugi Laba untuk tahun yang
berakhir dengan 31 Desember 1994.
tavitri rangkuti 10
LAPORAN KEUANGAN
YANG POKOK
tavitri rangkuti 11
INFORMASI AKUNTANSI
tavitri rangkuti 12
DEFINISI AKUNTANSI
tavitri rangkuti 13
PEMAKAI AKUNTANSI
Internal : pihak manajemen yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaan perusahaan harian (jangka pendek) dan juga
jangka panjang
Eksternal adalah investor atau calon investor yang meliputi
pembeli atau calon pembeli saham atau obligasi, kreditor atau
peminjam dana bank, supplier, dan pemakai-pemakai lain
seperti karyawan, analis keuangan, pialang saham, pemerintah
(berkaitan dengan pajak), dan Bapepam (berkaitan dengan
perusahaan yang go-public).
tavitri rangkuti 14
CABANG-CABANG
AKUNTANSI
tavitri rangkuti 15
TUJUAN PELAPORAN
KEUANGAN
Memberi informasi yang bermanfaat kepada pemakai eksternal
untuk memperkirakan jumlah, waktu (timing), dan
ketidakpastian aliran kas suatu kesatuan ekonomi
Memberikan informasi mengenai sumberdaya, kewajiban, dan
modal saham kesatuan ekonomi
Memberi informasi mengenai pendapatan kesatuan ekonomi
dan komponen-komponennya
Memberi informasi mengenai aliran kas kesatuan ekonomi
Memberi informasi mengenai pelaksanaan kewajiban
manajemen kesatuan usaha untuk melayani pemegang saham
Memberi informasi yang transparan (full disclosure) untuk
membantu pemakai eksternal memahami informasi yang
diberikan
tavitri rangkuti 16
KARAKTERISTIK KUALITATIF
INFORMASI AKUNTANSI
Bermanfaat untuk pengambilan keputusan
Relevan (mempunyai nilai prediksi, nilai umpan balik, dan
tepat waktu)
Reliabel (bisa diverifikasi, netral, dan representatif)
Bisa diperbandingkan (termasuk konsistensi)
Manfaat lebih besar dibandingkan biaya, material
tavitri rangkuti 17
ASUMSI DAN KONVENSI
DALAM AKUNTANSI
Kesatuan usaha (ekonomi).
Kontinuitas (going concern).
Periode waktu.
Harga perolehan (historical cost).
Unit Moneter.
Realisasi dan Pengakuan.
Mempertemukan (matching).
Konservatisme.
tavitri rangkuti 18
Standar Akuntansi Keuangan
tavitri rangkuti 19
LAPORAN KEUANGAN
tavitri rangkuti 20
LAPORAN RUGI LABA
PT Fontana PT Fontana
Laporan Rugi Laba Laporan Rugi Laba
Tahun 2009 Tahun 2010
Penjualan 90,000 Penjualan 114,000
Harga Pokok Penjualan 55,000 Harga Pokok Penjualan 72,000
Laba Kotor 35,000 Laba Kotor 42,000
Biaya Operasi: Biaya Operasi:
Biaya Gaji 13,500 Biaya Gaji 15,000
Biaya Bunga 1,500 Biaya Bunga 1,500
Biaya Asuransi 500 Biaya Asuransi 1,000
Biaya Iklan 4,500 Biaya Iklan 6,500
Biaya Utilitas 2,000 Biaya Utilitas 2,500
Biaya Depresiasi 7,500 Biaya Depresiasi 8,500
29,500 35,000
Laba Sebelum Pajak 5,500 Laba Sebelum Pajak 7,000
Pajak Penghasilan 800 Pajak Penghasilan 1,250
Laba Bersih 4,700 Laba Bersih 5,750
tavitri rangkuti 21
NERACA (LAPORAN
POSISI KEUANGAN)
PT Fontana PT Fontana
Neraca Neraca
31 Desember 2009 (Dalam Ribuan) 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan)
Kas 3,000 Utang Pajak 500 Kas 3,400 Utang Pajak 750
Investasi SB 1,000 Utang Dagang 7,500 Investasi SB 1,100 Utang Dagang 13,000
Piutang
Piutang Dagang 8,000 Utang Wesel 2,500 Dagang 9,500 Utang Wesel 3,000
Piutang
Piutang Wesel 1,500 10,500 Wesel 2,000 16,750
Persediaan 10,000 Persediaan 12,500
23,500 Utang Bank 12,000 28,500 Utang Bank 12,000
Utang Obligasi 15,000 Utang Obligasi 15,000
Peralatan 7,500 27,000 Peralatan 12,000 27,000
Mesin 11,000 Mesin 11,000
Kendaraan 6,000 Modal Saham 50,000 Kendaraan 8,500 Modal Saham 50,000
Bangunan 30,000 Laba Ditahan 10,500 Bangunan 30,000 Laba Ditahan 16,250
Tanah 20,000 60,500 Tanah 20,000 66,250
74,500 81,500
Utang dan Utang dan
Aset 98,000 Ekuitas 98,000 Aset 110,000 Ekuitas 110,000
tavitri rangkuti 22
Sebanyak 40% laba bersih dibagi sebagai dividen Sebanyak 40% laba bersih dibagi sebagai dividen
NERACA
Neraca meringkaskan posisi keuangan suatu perusahaan pada
tanggal tertentu.
Neraca menampilkan sumberdaya ekonomis (aset), kewajiban
ekonomis (hutang), modal saham, dan hubungan antar item
tersebut.
neraca dimaksudkan membantu pihak eksternal untuk
menganalisis
– likuiditas perusahaan,
– fleksibilitas keuangan,
– kemampuan operasional, dan
– kemampuan menghasilkan pendapatan selama periode
tertentu.
tavitri rangkuti 23
PENGAKUAN
DALAM NERACA
Pengakuan dalam konteks neraca adalah proses
pencatatan dan pelaporan dalam laporan keuangan
secara formal.
Supaya bisa diakui, item dalam neraca (yang berarti
juga informasi dalam item tersebut) harus
(1) memenuhi definisi elemen,
(2) bisa diukur,
(3) relevan,
(4) reliabel.
tavitri rangkuti 24
ELEMEN-ELEMEN
NERACA
Elemen-elemen dalam neraca bisa didefinisikan sebagai kelas
atau blok yang luas yang mencakup item-item yang
membentuk elemen tersebut.
Blok-blok tersebut akan membentuk neraca.
Ada tiga blok atau elemen besar yaitu
– aset (aktiva),
– hutang, dan
– modal.
tavitri rangkuti 25
BEBERAPA ALTERNATIF
METODE PENGUKURAN
Historical Cost
Current Cost
Current Exit Value
Net Realizable Value
Present Value
Elemen dalam neraca kebanyakan diukur dengan
menggunakan metode historical cost
tavitri rangkuti 26
KLASIFIKASI
ASET/AKTIVA
Aktiva lancar
Investasi Jangka Panjang
Bangunan, Pabrik, dan Peralatan
Aktiva Tidak berwujud
Aktiva Lainnya
tavitri rangkuti 27
KLASIFIKASI HUTANG
DAN MODAL SAHAM
Hutang
– Hutang Lancar
– Hutang Jangka Panjang
– Hutang Lainnya
Modal Saham
– Modal Saham Disetor
(1) Saham Nominal
(2) Agio atau Capital Surplus
– Laba Yang Ditahan
– Modal lainnya
tavitri rangkuti 28
LAPORAN RUGI-LABA
tavitri rangkuti 29
ELEMEN LAPORAN
LABA-RUGI
Elemen rugi-laba merupakan blok-blok besar yang
membentuk laporan rugi-laba, dan mencakup item-item yang
lebih kecil yang membentuk elemen atau blok besar tersebut
Ada tiga elemen pokok dalam laporan rugi-laba :
(1) Pendapatan Operasional,
(2) Beban Operasional, dan
(3) Untung atau Rugi (Gain or Loss).
tavitri rangkuti 30
DEFINISI
PENDAPATAN
tavitri rangkuti 31
DEFINISI BEBAN
OPERASIONAL
Beban operasional bisa didefinisikan sebagai aset keluar atau
pihak lain memanfaatkan aset perusahaan atau munculnya
hutang atau kombinasi antar ketiganya selama periode dimana
perusahaan memproduksi dan menyerahkan barang,
memberikan jasa, atau melaksanakan aktivitas lain yang
merupakan operasi pokok perusahaan.
tavitri rangkuti 32
DEFINISI UNTUNG
DAN RUGI
Untung (Gain) didefinisikan sebagai kenaikan modal saham
dari transaksi yang bersifat insidental dan bukan merupakan
kegiatan pokok perusahaan dan dari transaksi lainnya yang
mempengaruhi perusahaan selama periode tertentu, kecuali
yang berasal dari pendapatan operasional dan investasi oleh
pemilik saham.
Rugi (Loss) didefinisikan sebagai penurunan modal saham dari
transaksi yang bersifat insidental dan bukan merupakan
kegiatan pokok perusahaan dan dari transaksi lainnya yang
mempengaruhi perusahaan selama periode tertentu, kecuali
yang berasal dari beban operasional dan distribusi ke pemilik
saham.
tavitri rangkuti 33
ELEMEN DALAM LAPORAN
LABA-RUGI
Pendapatan Operasional Perusahaan
Hasil dari Operasi Yang Dihentikan
Item-item luar biasa (bersih pajak pendapatan)
Efek kumulatif perubahan prinsip akuntansi (bersih pajak
pendapatan)
Laba bersih
Laba perlembar saham
tavitri rangkuti 34
LAPORAN ALIRAN KAS
tavitri rangkuti 35
AKTIVITAS OPERASI
tavitri rangkuti 36
AKTIVITAS INVESTASI
DAN PENDANAAN
tavitri rangkuti 37
METODE PENYUSUNAN
LAPORAN ALIRAN KAS
tavitri rangkuti 38
INFORMASI TAMBAHAN
Tambahan informasi di luar laporan keuangan (dalam
lampiran) juga perlu dipelajari supaya diperoleh
informasi yang lebih lengkap.
Beberapa hal yang dilaporkan di luar laporan keuangan
(dalam lampiran) adalah
(1) Ringkasan Prinsip atau Metode Akuntansi Yang dipakai
(2) Aset dan hutang yang belum pasti
(3) Peristiwa kemudian
tavitri rangkuti 39
ANALISI RASIO :
PENDAHULUAN
tavitri rangkuti 40
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
Adanya tren-tren tertentu
Perbandingan dengan benchmark tertentu, misal rata-rata
industri
Diskusi atau pernyataan-pernyataan yang melengkapi laporan
keuangan, seperti diskusi strategi perusahaan, diskusi rencana
ekspansi atau restrukturisasi, merupakan bagian integral yang
harus dimasukkan dalam analisis
Perlu menggali informasi tambahan di luar laporan keuangan,
seperti pangsa pasar, persaingan
tavitri rangkuti 41
ANALISIS COMMON-SIZE
tavitri rangkuti 42
ANALISIS COMMON SIZE –
RUGI LABA
Keterangan 2009 2010
Penjualan 100% 100%
Harga Pokok Penjualan 61% 63%
Laba Kotor 39% 37%
Biaya Operasi:
Biaya Gaji 15% 13%
Biaya Bunga 2% 1%
Biaya Asuransi 1% 1%
Biaya Iklan 5% 6%
Biaya Utilitas 2% 2%
Biaya Depresiasi 8% 7%
33% 31%
Laba Sebelum Pajak 6% 6%
Pajak Penghasilan 1% 1%
Laba Bersih 5% 5%
tavitri rangkuti 43
ANALISIS COMMON
SIZE – NERACA
Keterangan 2009 2010 Keterangan 2009 2010
Kas 3% 3% Utang Pajak 1% 1%
Investasi SB 1% 1% Utang Dagang 8% 12%
Piutang Dagang 8% 9% Utang Wesel 3% 3%
Piutang Wesel 2% 2% 11% 15%
Persediaan 10% 11%
24% 26% Utang Bank 12% 11%
Utang Obligasi 15% 14%
Peralatan 8% 11% 28% 25%
Mesin 11% 10%
Kendaraan 6% 8% Modal Saham 51% 45%
Bangunan 31% 27% Laba Ditahan 11% 15%
Tanah 20% 18% 62% 60%
76% 74%
Aset 100% 100% Utang dan Ekuitas 100% 100%
tavitri rangkuti 44
ANALISIS RASIO
tavitri rangkuti 45
KATEGORI ANALISIS
RASIO
Rasio Likuiditas
Rasio Aktivitas
Rasio Solvabilitas
Rasio Profitabilitas
Rasio Pasar
tavitri rangkuti 46
RASIO LIKUIDITAS
tavitri rangkuti 48
RASIO SOLVABILITAS
tavitri rangkuti 49
RASIO PROFITABILITAS
tavitri rangkuti 50
RASIO PASAR
tavitri rangkuti 51
ANALISIS DU PONT
tavitri rangkuti 52
ANALISIS DU PONT
tavitri rangkuti 53
BEBERAPA
KETERBATASAN
Keterbatasan metode historical cost dan metode akrual
Perbedaan metode akuntansi (misal metode FIFO, LIFO,
rata-rata persediaan) bisa mengakibatkan perbedaan
kesimpulan
Window dressing
Perusahaan yang bergerak pada beberapa sektor yang
menyebabkan kesulitan dalam perbandingan
Inflasi bisa mengaburkan analisis
Keterbatasan angka rata-rata industri
tavitri rangkuti 54
BEBERAPA ISU DALAM
ANALISIS
PERBANDINGAN
LAPORAN KEUANGAN
tavitri rangkuti 55
BEBERAPA ISU
tavitri rangkuti 56
LAPORAN KEUANGAN YANG
DISESUAIKAN KEMBALI
tavitri rangkuti 57
PERBEDAAN KLASIFIKASI
REKENING (AKUN)
tavitri rangkuti 59
BEBERAPA METODE
AKUNTANSI (CONTOH)
Pengakuan Pendapatan kontrak jangka panjang : persentase
penyelesaian (percentage of completion), kontrak selesai
(completed-contract)
Asumsi Aliran Persediaan : FIFO (First In First Out), LIFO
(Last In First Out), Rata-rata tertimbang
Investasi Pada Surat Berharga : Historical cost (Acquisition cost),
Lower Cost Or Market, Equity
Depresiasi : Garis Lurus, Declining Balance (Metode dipercepat),
Sum-of-the-years’-digit
Lease : operating lease, capital lease
Akuisisi : pembelian, pooling of interest
tavitri rangkuti 60
PERBEDAAN PENANGGALAN
LAPORAN KEUANGAN
tavitri rangkuti 61
PERBANDINGAN DENGAN DATA
HISTORIS DAN PERBANDINGAN
DENGAN PERUSAHAAN LAIN
tavitri rangkuti 62
PERBANDINGAN DENGAN DATA
HISTORIS DAN PERBANDINGAN
DENGAN PERUSAHAAN LAIN
Isu dalam perbandingan cross-section:
(1) benchmark apa yang tepat digunakan, misal: industri,
industri yang mana?
(2) Bagaimana menghitung rata-rata industri?
Definisi industri beragam
Perhitungan rata-rata juga beragam
Distribusi atas nilai rata-rata perlu diperhatikan
Definisi rasio keuangan beragam
tavitri rangkuti 63
ANALISIS CROSS SECTION
tavitri rangkuti 64
DEFINISI INDUSTRI
tavitri rangkuti 65
BEBERAPA ISU DALAM
DEFINISI INDUSTRI
tavitri rangkuti 66
INDUSTRI YANG “JELAS”?
tavitri rangkuti 67
PERBANDINGAN
KEUANGAN ANTAR NEGARA
tavitri rangkuti 68
Perbandingan Rasio-Rasio
Keuangan Internasional
Rasio Jepang Korea Amerika Serikat
Perusahaan A B C D E F G H
ROA 10% 12% 12% 13% 9% 12% 8% 9%
Nilai Buku Saham 300 420 250 200 250 210 310 335
Nilai Pasar Saham 350 400 420 450 460 350 340 400
tavitri rangkuti 71
PERBEDAAN
ANTAR INDUSTRI
tavitri rangkuti 72
RATA-RATA INDUSTRI DI
INDONESIA
tavitri rangkuti 73
ANALISIS TIME SERIES
DAN FORECASTING DATA
KEUANGAN
tavitri rangkuti 74
ANALISIS TIME SERIES
tavitri rangkuti 75
APAKAH ROA PERUSAHAAN
MEMPUNYAI TREN MEMBAIK?
Tahun ROA Perusahaan ROA Industri
1981 20,2% 16,0%
1982 21,1% 18,5%
1983 23,5% 21,1%
1984 24,5% 22,0%
1985 22,4% 25,0%
1986 23,6% 21,5%
1987 24,4% 23,1%
1988 25,1% 24,7%
1989 25,0% 24,8%
tavitri rangkuti 76
BEBERAPA
PERUBAHANSTRUKTURAL
YANG PELU DIPERHATIKAN
Peraturan Pemerintah
Perubahan Kompetisi
Perubahan Teknologi
Akuisisi dan Merger (Penggabungan Perusahaan)
tavitri rangkuti 77
Misalkan data time series sbb.
Data mana yang digunakan?
Tahun ABC XYZ Gabungan
Pendekatan Ekonomi
Pendekatan Statistik
Pendekatan Visual
tavitri rangkuti 79
KOMPONEN
DATA TIME-SERIES
Trend
Siklus
Musiman
Ketidakeraturan
Dalam beberapa situasi, analis ingin memecaha data time-
series ke dalam empat komponen tersebut
tavitri rangkuti 80
TREN
tavitri rangkuti 81
SIKLUS
tavitri rangkuti 82
MUSIMAN
tavitri rangkuti 83
KETIDAKTERATURAN
tavitri rangkuti 84
MENGUKUR
PENGARUH TREN
tavitri rangkuti 88
METODE-METODE
PERAMALAN
Univariate Multivariate
Mekanis Model rata-rata bergerak Model Regresi
Model Box-Jenkins Model Fungsi Transfer
Univariate Box-Jenkins
Non- mekanis Pendekatan Visual Pendekatan Analis Sekuritas
tavitri rangkuti 89
Pendekatan Analis Sekuritas
(Multivariate) untuk Forecasting
Kelebihan: Mampu
1. menyesuaikan terhadap informasi dari berbagai sumber
2. menyesuaikan terhadap perubahan struktural secara cepat
3. memperbaharui secara kontinu untuk informasi baru
Kelemahan
1. Biaya yang cukup tinggi
2. Ketergantungan yang tinggi terhadap kemampuan individu analisnya
3. Analis barangkali mempunyai insentif untuk tidak menampilkan forecast
yang tidak bias
4. Analis barangkali bisa dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan
tertentu
tavitri rangkuti 90
Pendekatan Univariate Mekanis
untuk Forecasting
Kelebihan
1. Mampu mendeteksi pola tertentu pada data masa lalu
2. Tingkat subyektivitas yang rendah
3. Biaya yang relatif lebih rendah
4. Mudah diperbaharui
5. Bisa menganalisis lebih lanjut dengan metode statistik
Kelemahan
1. Jumlah observasi yang terbatas pada situasi tertentu
2. Laporan keuangan barangkali tidak memenuhi asumsi-asumsi yang
diperlukan dalam analisis statistik
3. Sulit mengkomunikasikan hasil analisis kepada luar, terutama dalam
hal metodologinya
tavitri rangkuti 91
MANA YANG LEBIH
AKURAT?
tavitri rangkuti 92
MANA YANG LEBIH AKURAT?
Metode Tahun 1978 Tahun 1979
Konsensus Analis 1 1
Analis Individual 2 2
Model Tren Linear 3 4
Model Eksponensial Klasik 5 5
Model Eksponensial yang dimodifikasi 4 3
tavitri rangkuti 93
ANALISIS
PROFITABILITAS:
RETURN ON ASSET (ROA)
tavitri rangkuti 94
PERHITUNGAN ROA
tavitri rangkuti 95
BEBERAPA VARIASI
Laba bersih
ROA = ------------------------------
Total Aset rata-rata
Laba bersih + bunga
ROA = --------------------------------
Total Aset rata-rata
Laba bersih + bunga (1 - tingkat pajak)
ROA = ------------------------------------------------------
Total Aset rata-rata
tavitri rangkuti 96
KOMPONEN-KOMPONEN
ROA
Profit Margin dan Perputaran Aktiva
ROA = Profit margin x perputaran total aset
tavitri rangkuti 97
KESIMPULAN?
Perusahaan ABC Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1
ROA 12,16% 11,9% 12,5%
Profit Margin 7,6% 7,9% 8,3%
Perputaran Aktiva 1,6 1,5 1,5
Perusahaan XYZ
ROA 10% 9,3% 8,7%
Profit Margin 5,9% 6,2% 5,8%
Perputaran Aktiva 1,7 1,5 1,5
tavitri rangkuti 98
tavitri rangkuti 99
BEBERAPA PERTANYAAN
Rasio Lancar
Rasio Quick
Rasio Aliran kas operasional terhadap Hutang Lancar
Rasio Aktivitas Modal Kerja
Hutang Wesel
Bagian hutang lancar dari hutang jangka panjang
Hutang jangka panjang
Hutang non-lancar lainnya
Saham biasa dan Agio Saham
Dividen
Pembelian saham kembali (treasury stock)
Pemberi Pinjaman
Investor
Pihak Pemerintah
Akuntan
Manajemen
Internal
– Analisis aliran kas
– Analisis strategi perusahaan
– Laporan keuangan perusahaan
Eksternal
– Lembaga perating
Industri
Furniture 211
Peralatan Transportasi 180
Tekstil 126
Makanan 93
Kertas 71
Retail
Pakaian anak dan bayi 227
Barang-barang sports 116
Pakaian Dewasa laki-laki 112
Makanan dan Minuman (Restoran) 65
Department Store 34
tavitri rangkuti 182
ANALISIS PEMBERIAN
PINJAMAN
Persetujuan Pinjaman
Monitor Pinjaman
Pelunasan Pinjaman
Status Rumah
Tabungan di Bank
Tujuan kredit
Persyaratan kredit (jumlah pembayaran bulanan)
Menghitung return
{ (Pt+1) – (Pt) + Div(t) / (Pt) } x 100%
Bagaimana menghitung risiko?
Definisi Risiko? Risiko adalah kemungkinan hasil yang kita
peroleh menyimpang dari yang diharapkan
Ukuran statistik deviasi standar bisa digunakan untuk
mengukur penyimpangan
Keterangan A B C D
1. Return yang 8,0% 9,2% 10,3% 12,0%
Diharapkan
2. Varians 0,00 0,71 19,31 23,20
3. Standar Deviasi 0,00 0,84 4,39 4,82
4. Koefisien Variasi 0,00 0,09 0,43 0,40
200 7,255
300 7,190
900 7,102
Tidak Terbatas 7,058