Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sarah Sabarina Windiyati

NIM : 30720021

Prodi : D3 Kebidanan

Makanan untuk meningkatkan produksi ASI

Makanan untuk memperbanyak air susu ibu (ASI) disebut jg makanan laktogenik atau ASI
booster. Makanan laktogenik adalah jenis makanan yg mengandung Galaktagog,yaitu senyawa
pada tanamanyang dapat merangsang dan meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui.
Senyawa ini dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin, yakni hormon yg berperan penting
dalam membantu wanita untuk menghasilkan ASI setelah melahirkan.

1. Sayuran Hijau
 Bayam
Kaya akan kalsium, Vitamin A danVitamin C.Kalsium yg ada didalam bayam
berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi bayi.

 Brokoli
Sayuran yang memiliki banyak nutrisi, seperti vitamin, mineral, serat, hingga
komponen bioaktif. Selain menyehatkan, brokoli juga dipercaya bisa menjadi
sayuran pelancar ASI karena dilengkapi dengan fitoestrogen yang ampuh
meningkatkan produksi ASI.

 Wortel
Mengandung enzim phytoestrogens yang berfungsi untuk meningkatkan produksi
ASI dalam jumlah yang banyak. wortel juga memiliki kandungan vitamin A yang
tinggi sehingga dapat meningkatkan kualitas ASI.

 Asparagus
Makanan berserat tinggi yang kaya akan vitamin A dan K. Kedua vitamin ini
dapat menstimulasi hormon yang mendukung produksi ASI.

 Pare :
Juga mengandung vitamin K, likopen, fitokimia liutein, dan kaya akan
antioksidan, sumber folat yang baik dan kaya akan fitonutrien yang mampu
meningkatkan ASI.
 Kale
Mengandung berbagai nutrisi yang menjadikannya sebagai sayuran untuk
memperbanyak ASI, di antaranya zat besi, folat, dan kalsium. Selain itu, sayuran
ini juga dilengkapi dengan berbagai macam vitamin yang dianggap
ampuh menambah produksi ASI.

 Labu dan bijinya :


Dianggap sebagai sayuran pelancar ASI yang ampuh. Biji sayuran ini dipercaya
dapat merangsang produksi ASI agar lebih lancar. Ditambah lagi, labu juga
mengandung protein, zat besi, serat, dan komponen bioaktif yang terbukti
menyehatkan.

 Daun katuk
Menjadi salah satu sayuran yang secara tradisional dikenal sebagai makanann
pelancar ASI yang ampuh. Dikutip dari ikatan dokter anak Indonesia (IDAI).

 Daun kelor :
Untuk melancarkan ASI dan memperbaiki kualitas darah. Daun kelor dipercaya
efektif untuk menstabilkan tekanan darah, gula darah hingga mengatasi anemia.

2. Bawang putih

Bawang putih bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah penyakit


jantung, dan memiliki sifat kuratif. selain membantu meningkatkan suplai ASI,
bawang putih juga dapat memengaruhi rasa dan bau ASI. Untuk itu perlu
dikonsumsi secukupnya.

3. Oatmeal

Oatmeal sangat bagus untuk mengendalikan diabetes pasca melahirkan sekaligus


menjadi sumber energi yang hebat. Oatmeal kaya serat, yang memiliki efek
positif pada sistem pencernaan. Ibu menyusui bisa mengonsumsinya untuk
sarapan. Ahli gizi merekomendasikan menambahkan oatmeal ke makanan ibu
menyusui untuk meningkatkan produksi ASI.
4. Buah- buahan
 Semangka

Semangka kaya akan vitamin, fruktosa, serat, dan air. Kandungan dalam
semangka membuat ibu menyusui tetap terhidrasi, mengisi tubuh dengan mineral
penting. Semangka juga membantu menjaga atau meningkatkan suplai ASI

 Pepaya muda

Selain meningkatkan produksi ASI, pepaya muda juga berfungsi sebagai obat
penenang alami. Pepaya muda ini dianggap sebagai galaktagog (ASI booster)
hebat di berbagai negara Asia. mengonsumsi pepaya muda dengan memarutnya
menjadi salad atau sayur. Atau, bisa juga merebus pepaya mentah dan
menjadikannya camilan.

 Jeruk Bali

Jeruk Bali kaya akan Vitamin C dan Vitamin A, asam sitrat, fruktosa dan serat
makanan esensial. Buah ini dianggap sebagai salah satu tambahan paling sehat
untuk siapa saja, terutama ibu menyusui yang ingin meningkatkan produksi ASI
alias sebagai ASI booster.

5. Beras Merah

Beras merah bermanfaat dalam hal menyusui karena dipercaya dapat merangsang
hormon yang bertanggung jawab untuk produksi susu. Beras merah juga sangat
bermanfaat karena memberikan energi yang diperlukan untuk merawat dan
menyusui bayi.

6. Ikan salmon

Ikan salmon kaya akan asam lemak omega-3 dan asam lemak esensial atau EFA,
yang bermanfaat untuk meningkatkan suplai ASI dan membuatnya bergizi untuk
bayi.
7. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, seperti kacang merah, kacang almond, dan kacang kenari, juga
baik dijadikan makanan penambah ASI. Selain mengandung serat yang baik
untuk kesehatan pencernaan, kacang-kacangan juga mengandung protein,
kalsium, dan zat besi yang dapat menambah produksi ASI.

8. Biji-bijian
Biji-bijian yang berkhasiat untuk memperbanyak ASI antara lain wijen, biji chia,
dan biji rami atau flaxseed. Biji-bijian ini mengandung senyawa fitoestrogen yang
baik untuk meningkatkan produksi ASI

Mitos dan Fakta Ibu Menyusui dan Ibu Nifas

1) Menyusui akan membuat berat badan segera turun (Mitos)

Faktanya setiap wanita memiliki berat badan dan bentuk tubuh ysng berbeda. sebagian
berat badan ibu dapat turun drastis hanya dalam waktu beberapa minggu atau beberapa
bulan setelah melahirkan. Dan sebagian lainnya cenderung lambat dan perlu usaha
ekstra untuk kembali ke berat badan sebelum hamil.

2) Tidak Boleh Mandi atau Keramas dalam Jangka Waktu Tertentu (Mitos)

Faktanya Mandi dan keramas diperlukan untuk membuat tubuh nyaman dan bersih.
Selain itu, mandi dan keramas bertujuan mencegah infeksi kulit dan infeksi pada jahitan
operasi atau jalan lahir.

3) Tidak Boleh Keluar Rumah Sebelum 40 Hari (Mitos)

Ibu yang baru melahirkan kerap dilarang keluar rumah sebelum masa nifas selesai.
Katanya, hal ini bertujuan agar tubuhnya betul-betul pulih, apalagi setelah menjalani
operasi caesar atau persalinan normal yang sulit. Ibu memang butuh banyak istirahat.
Namun, bila rasanya mampu dan cukup nyaman, sebaiknya segera bergerak dan
berjalan. Aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan sebelum hamil pun dapat dimulai
kembali secara bertahap. Hal ini penting untuk menghindari risiko terbentuknya
gumpalan darah akibat tubuh yang kurang aktif.
4) Harus Pakai Stagen atau Korset agar Bentuk Perut Kembali Seperti Semula (Mitos)

Faktanya tidak ditemukan bukti ilmiah bahwa penggunaan stagen atau korset akan
mengembalikan bentuk perut seperti sebelum hamil. Sebaliknya, penggunaan stagen
atau korset yang tidak tepat dapat membuat ibu nifas merasa tidak nyaman. Selain itu,
beberapa dampak yang mungkin timbul yaitu nyeri, gatal dan ruam kemerahan pada
kulit, rahim tertekan sehingga muncul perdarahan berlebihan, serta komplikasi pada ibu
yang menjalani operasi caesar.

5) Tidak Boleh Makan Ikan, Telur, atau Daging Selama Masa Nifas (Mitos)

Faktanya mitos nifas yang satu ini sering kali dianggap sebagai penyebab jahitan lama
sembuh, gatal, dan keluarnya darah yang amis pascapersalinan. Namun, mengkonsumsi
ikan, telur, dan daging sangat baik untuk pemulihan setelah melahirkan.
Sebab, ketiganya mengandung tinggi protein, yaitu zat pembangun utama tubuh yang
juga berperan dalam memperbaiki sel rusak dan mempercepat penyembuhan luka.

6) Ibu harus minum jamu khusus yang dipercaya bisa mengembalikan vagina ke ukuran
normalnya seperti saat sebelum melahirkan (Mitos)
Faktanya menurut laporan berjudul "Gambaran Sikap Ibu Postpartum pada
Kepercayaan Budaya Melayu" yang terbit dalam Jurnal Ners Indonesia tahun 2020,
perempuan tidak diharuskan untuk minum jamu khusus selama masa nifas karena
vagina dan rahim akan berangsur pulih seperti semula secara alami. Di samping itu,
umumnya dokter akan memberikan obat-obatan untuk membantu pemulihan kesehatan
sang ibu. Bahkan, banyak dokter yang melarang ibu untuk minum jamu karena sering
kali kandungan dalam jamu bila bereaksi dengan obat yang diresepkan dokter, bisa
memengaruhi bilirubin bayi, yang mana bilirubin ini dapat menyebabkan penyakit
kuning pada bayi.

7) Larangan tidur siang, kaki ibu harus diluruskan dan kedua jempol diikat (Mitos)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rahmilasari dkk., 2020, dikatakan bahwa
ibu yang sedang dalam masa nifas dilarang tidur siang karena bisa menyebabkan sel
darah putih naik ke mata. Selain itu, katanya kalau tidur siang pun harus duduk dan
kaki lurus dengan kedua jempol kaki diikat agar dapat merapatkan vagina ibu.
Faktanya, mitos tersebut belum terbukti secara ilmiah. Alih-alih menguntungkan,
tradisi ini justru merugikan karena dapat membuat pergerakan ibu jadi kurang nyaman.
setelah melahirkan perempuan sangat disarankan untuk beraktivitas fisik ringan, seperti
senam, yang dapat melancarkan peredaran darah.
8) Ibu nifas tidak boleh mandi malam 
Ibu nifas dilarang mandi pada malam hari karena dipercaya dapat membuat masuk
angin. Faktanya, tidak ada hubungannya antara waktu mandi ibu yang sedang dalam
masa nifas dengan kesehatan bayinya. Menurut Yulianti, 2015, dalam Ilmu Sosial
Budaya Dasar, mandi pada malam hari menjadi pilihan bagi ibu karena mungkin saja ia
baru punya waktu luang untuk membersihkan dirinya. Ini wajar, dengan syarat air yang
digunakan tidak terlalu dingin.

Anda mungkin juga menyukai