KONDISI OPERASI
1. Kondisi Umpan Masuk Kolom pada: (pilih dan lingkari no. di depannya)
a). Temperatur (Tf) : ..... oC; b). Titik didih: oC;
c). Uap Jenuh d). Campuran Uap– Cairan .....
2. Konsentrasi etanol dlm. Umpan (xf): (diperoleh dari pengukur konsentrasi etanol di dlm
sampel yang sdh dibuat menggunakan Hydrometer, mengikuti prosedur pengujian)
3. Laju Alir (F) : .........85 liter/Jam =..............kg/jam.
4. Laju Alir Reboiler : 14 liter/jam = kg/jam
5. Temperatur air pendingin keluar, dengan mengatur/ Setting Point TRC3: 5 oC, di atas temperatur
air pendingin masuk kondenser. (sedang trouble)
6. Laju alir steam pemanas reboiler, dengan mengatur/ Setting Point ∆PIC: 0,001 bar.
7. Perbandingan Refluk (R): - Rmaks = (L/D)maks = (3/0); jika L = 30 l/jam dan D = 0
- Ropt = (L/D)opt. = (3/0,75), jika D = 20 l/jam, L = ...
- Ropt = (L/D)opt. = (3/0,95), jika D = 20 l/jam, L = ...
- Ropt = (L/D)opt. = (3/1,25), jika D = 20 l/jam, L = ...
8. Target hasil distilat xD ≥ 0,85
9. Suhu tangki bottom dipertahankan: 85-95oC
TUGAS-TUGAS
1. Catat semua kondisi operasi; Temperatur, Tekanan, Laju alir, dan berapa konsentrasi distilat
dan bottom produk setiap waktu tertentu.
2. Berapa titik didih campuran umpan.
3. Hitung berapa kebutuhan steam pemanas pada preheater.
4. Hitung berapa kebutuhan steam pada reboiler.
5. Gambarkan kurva kesetimbangan (xy), persamaan garis enriching, stripping, garis umpan dan
titik–titik kesetimbangan di sepanjang kolom pada kondisi operasi sesuai lembaran tugas untuk
xD terbaik.
Lhokseumawe, 17/6 2021
Dosen Pembimbing,
8 2 1 9 169kg/ Optimum 57 3
2 35
5 0 4 2 100o C90 o C31o C
ms2 (3/0,65)
8 2 1 7 169kg/ Optimum 59 4
3 40
5 0 4 0 109o C98 o C30o C ms2 (3/0,85)
8 2 1 4 169kg/ Optimum 55 4
4 45 113 o C o 28o C ms2 (3/1,25)
5 0 4 8 92 C
Pembimbing,
7 ) Menghitung panas pada pada steam (HV – HL) pada Tin 78,25℃
Menghitung HV Suhu (℃) HV HL
( B−C ) D+ ( A−B ) F 70 (A) 2689(D) 351,02
E= . 78,25 (B) ? (E) ?
A−C
80 (C) 2693 (F) 355,02
( 78,25−80 ) 2689+ ( 70−78,25 ) 2693
E= .
70−80
E = 2692,3 kj/kg
Menghitung HL
( B−C ) D+ ( A−B ) F
E= .
A−C
( 78,25−80 ) 351,02+ (70−78,25 ) 355,02
E= .
70−80
E = 354,32 kj/kg
Steam = HV – HL
= 2692,3 kj/kg – 354,32 kj/kg
= 2337,98 kj/kg
Qout = m × Cp × Tout
=12,5729 kg/jam x (4,2162 kj.kg.k + 4,2155 kj/kg.k) x 370,5 oK
= 39277,046 kj/jam
Qin = m × Cp × Tin
= 12,5729 kg/jam x (4,1986 kj.kg.k + 4,20 kj.kg.k) x 370,5 oK
= 39120,063 kj/jam
Qout−Qin
Qsteam =
X steam
kj
39277,046 −39120,063 kj/ jam
= jam
2337,98 kj/ jam
= 0,06714 Kj/jam
Mass HV HL
friction
0,1 2517 371,7
0,28 ? ?
0,3 2193 314
Menghitung HV
( B−C ) D+ ( A−B ) F
E= .
A−C
(−0,28−0,3 ) 2517+ ( 0,1−0,28 ) 2193
E= .
0,1−0,3
E = 2225,4 kj/kg
Menghitung HL
( B−C ) D+ ( A−B ) F
E= .
A−C
(−0,28−0,3 ) 371,7+ ( 0,1−0,28 ) 514
E= .
0,1−0,3
E = 319,77 kj/kg
Mencari nilai slope
HV −Hz +cp 2(Tb−Tf )
q=
HV −HZ
(2225,4−319,77)+3,3679(86,25−29)
=
2225,4−319,77
= 1,101
Menghitung nilai Rm
Dik : Y’ = 0,58
X’ = 0,29
RM XD− y '
= .
RM +1 XD−X '
RM 0,59−0,58
= .
RM +1 0,59−0,29
RM 0,01
= .
RM +1 0,3
Mencari XD terbaik
Dik = XD = 0,59
= XW = 0,04
Maka diperoleh Rm baru
Rm XD− y '
= .
Rm +1 XD−X '
Rm 0,59−0,58
= .
Rm +1 0,59−0,29
Rm 0,01
= .
Rm +1 0,3
0,2 Rm = 0,01 Rm + 0,01
0,3 Rm – 0,01 Rm = 0,01
0,01
Rm = =0,034
0,0=29
Rop = 1,5 Rm
= 1,5 (0,034)
= 0,052
Persamaan garis enriching
Rop XD
yn+1 = Xn+
Rop+1 Rop+1
0,052 0,59
Xn+ .
0,052+ 1 0,05+1
¿ 0,044 Xn+ 0,388.
III Pembahasan dan Kesimpulam
III.1 Pembahasan
Seperti yang diketahui distilasi adalah proses pemisahan komponen campuran dalam
fasa cair dengan metode pemanasan dan penguapan yang didasarkan pada perbedaan titik
didih. Perbadaan distilasi fraksinasi (distilasi bertingkat) dengan distilasi sederhana ialah
adanya kolom fraksinasi.
Sebelum memulai praktikum, praktikan harus mempersiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan sesuai prosedur seperti berapa kapasitas etanol yang diperlukan, tanyakan
pada teknisi apabila kurang. Untuk tiap kelompok diberikan masing – masing lembar
tugas dengan nilai yang sedikit berbeda. Langkah pertama yang dilakukan pada praktikum
ini adalah mengukur konsentrasi etanol dan air pada tangki umpan. Sampel harus
disirkulasikan terlebih dahulu sebelum diuji. Setelah itu ambil dan ukur konsentrasi etanol
pada sampel menggunakan alat Hydrometer. Data hasil analisa ini didapatkan konsentrasi
etanol dalam umpan dapat diketahui sebesar 0,28 (28%) dan konsentrasi air sebesar 0,72
(72%) dengan temperatur umpan masuk kolom 290 C .
Percobaan pertama dilakukan dengan kondisi perbandingan refluks 3/0 refluks
maksimum (Rmax) dari waktu 0-30 menit. Refluks maksimum adalah sejumlah aliran uap
yang dikondensasikan atau kondensatnya dikembalikan ke dalam kolom sehingga produk
distilat nol dan katup distilat ditutup sehingga tidak ada yang keluar sebagai produk
dengan laju alir umpan 85 liter/jam. Kemudian dilanjutkan pada refluks optimum dengan
perbandingan refluks sebesar 3/0,75 , 3/0,95, 3/1,25. Refluks optimum berfungsi untuk
menjaga dan mengatur jalannya proses operasi distilasi dengan cara mengembalikan
sebagian aliran ke dalam kolom distilasi dan sebagian aliran di ambil untuk produk
ditilasi. Pada operasi refluks optimum ini, katup pada area aliran refluks dan juga distilat
dibuka dan diatur sedemikian rupa sesuai dengan uraian tugas yang diberikan.
Pengambilan sampel produk distilat dan bottom dilakukan secara bersamaan.
III.2 Kesimpulan
Titik didih campuran etanol-air yang didapatkan berdasarkan perhitungan adalah
73,29120 C (dapat dilihat pada data perhitungan point a ), X etanol sebesar 0,28, X air
sebesar 0,72 dan laju alir umpan 85 liter/jam
Temperatur umpan (Tf) masuk kolom yaitu 290 C .
Kebutuhan steam pada reboiler sebesar 0,06714 Kj/jam
Persamaan garis operasi enriching dan stripping adalah yn+1 ¿ 0,044 Xn+ 0,388
Cp campuran sebesar 3,3679 kj/kg.k
Nilai slope q = 1,101 dan q line = 10,9
DAFTAR PUSTAKA