OLEH
SRI RAHMA YANI HARAHAP
157003028/ PWD
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2 0 17
ii
RIWAYAT HIDUP
Sri Rahma Yani Harahap merupakan anak pertama dari empat bersaudara dan menjadi
Putri tunggal dari Hj. Nurmala Sari Dalimunthe dan H. Ahmad Yani harahap. Lahir pada
minggu, 25 April 1993 di Langga Payung, sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan. Mulai mengenal dunia pendidikan formal di SD N 112246 Langga
Payung pada tahun 1998-2004, berlanjut ke SMPN 1 SEI KANAN yang lulus pada tahun
2007, selanjutnya merantau ke ibu kota propinsi dan bersekolah di SMA
PLUS/AKSELERASI AL-AZHAR Medan dengan Program Akselerasi dan lulus pada tahun
2009, Melalui jalur SBMPTN melanjutkan pendidkan strata 1 ke Universitas Negeri Medan
pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam dari tahun 2009-2014. Pada tahun 2015 penulis melanjutkan Strata 2 di Universitas
Negeri Medan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Sebulan berkuliah, penulis lulus
di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara pada program Studi Perencanaan
Wilayah dan Perdesaan melalui jalur beasiswa dari KEMENPORA (Kementrian Pemuda dan
Olahraga).
ABSTRAK
menganalisis peran pemuda dan pengaruh peran pemuda dalam pembangunan masyarakat
kuantitaif melalui survey pada 56 sampel. Hasil dari penelitian ini adalah peran pemuda di
kecamatan Torgamba berpengaruh sangat positif dan pengaruh peran pemuda dari aspek
masyarakat perdesaan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan ridha-Nya, sehingga
tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini berjudul “Peran Pemuda dalam
labuhanbatu Selatan)”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: mamak dan
bapak tercinta yang telah mendidik penulis menjadi orang yang mandiri dan tangguh dalam
kehidupan, sehingga perkuliahan dan penyusunan tesis ini dapat terlaksana dengan baik,
keluarga besar serta saudara-saudara yang telah mendampingi penulis dengan penuh kasih
dan sayang. Sungguh penulis seperti sekarang ini samata-mata karena kasih sayang yang
Penulisan juga mengucapkan terimaksih kepada bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, M.Si
selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)
Kepada Penulis, bapak Prof. Dr. Robert Sibarani, MS selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara sekaligus Ketua Komisi Pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis dalam penulisan tesis ini dari awal hingga akhir, bapak Prof. Dr.
Lic. rer. reg. Sirojuzilam, SE selaku Ketua Program Studi Magister Perencanaan
Bapak Prof. Dr. Dwi Suryanto, M.Sc selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalan penulisan tesis ini dari awal hingga akhir,
Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA, Bapak Prof. Dr. H. B. Tarmizi, SE, SU, Bapak Dr.
Agus Purwoko, S.Hut. M.Si, selaku Penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang
Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan beserta staf dan jajarannya yang namanya tidak
memungkinkan penulis sebutkan satu persatu yang telah mengarahan, membantu serta
Kepada teman istimewa Rahmad Efendi Rangkuti yang tak pernah henti memotivasi
dan membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini, sahabat penulis Nurasiah Rambe dan
Gayatri Puspa Kirana yang tanpa usulan, bantuan, ide serta saran mereka, tesis ini tidak akan
Perdesaan jalur khusus KEMENPORA Angkatan III tahun 2015 Serta Himpunan Mahasiswa
islam dengan segala isinya yang telah membawa perubahan yang sangat mendasar bagi diri
penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini, namun
penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya tesis ini. Kiranya tesis ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu
pendidikan.
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar x
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Perumusan Masalah 10
1.3. Tujuan Penelitian 11
1.4. Manfaat Penelitian 12
BAB V PENUTUP 62
5.1. Kesimpulan 62
5.2. Saran 63
DAFTAR PUSTAKA 64
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner 66
Lampiran 2. Data Responden 69
Lampiran 3. Tabulasi Data Validitas Variabel Peran Pemuda
dari Aspek Ekonomi 71
Lampiran 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Peran Pemuda
dari Aspek Ekonomi 72
Lampiran 5. Tabulasi Data Validitas Variabel Peran
dari Aspek Pendidikan 73
Lampiran 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Peran Pemuda
dari Aspek Pendidikan 74
Lampiran 5. Tabulasi Data Validitas Variabel Peran
dari Aspek Infrastruktur 74
Lampiran 7. Uji Validitas dan Reliabilitas Peran Pemuda
dari Aspek Infrastruktur 75
Lampiran 8. Tabulasi Data Validitas Variabel Peningkatan
Pembangunan Masyarakat Perdesaan 76
Lampiran 9. Uji Validitas dan Reliabilitas Peningkatan
Pembangunan Masyarakat Perdesaan 78
Lampiran 10. Total Seluruh Variabel 79
Lampiran 11. Uji Normalitas 81
Lampiran 12. Uji Heterokedastisitas 82
Lampiran 13. Uji Determinasi (R2) 83
Lampiran 14. Uji F (Simultan) 84
Lampiran 15. Uji t (Parsial) 85
BAB I
PENDAHULUAN
manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu yang
berdasarkan status dan fungsi sosialnya. Menurut Soerjono (2002) peran adalah aspek
sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peran. Menurut Soekanto
(2006) peran mencakup tiga hal yaitu: (1) Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan
dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peran dalam hal ini merupakan
masyarakat dimana ia berinteraksi; (2) Peran adalah merupakan suatu konsep tentang apa
yang dapat dilakukan oleh seseorang atau individu dalam masyarakat sebagai organisasi;
(3) Peran dapat diartikan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial
masyarakat.
Berdasarkan beberapa defenisi diatas maka peran adalah aspek dinamis yang
berupa tindakan atau perilaku yang dilaksanakan seseorang yang menempati atau
memangku suatu posisi dan melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya. Dengan kata lain bahwa peran adalah sesuatu yang penting dan diharapkan
dari seseorang yang memiliki tugas utama dalam kegiatan. Jika seseorang menjalankan
kegiatan tersebut dengan baik maka dengan sendirinya akan berharap bahwa apa yang
dijalankan sesuai dengan keinginan dari lingkungannya. Setiap orang memiliki macam-
macam peran yang berasal dari pola-pola pergaulan hidup. Hal ini sekaligus berarti bahwa
apa yang diberikan oleh masyarakat dalam menjalankan suatu peran, seperti peran pemuda
Dilihat dari jumlah pemuda di indonesia yang tercatat di BPS 2014, pemuda
Indonesia berjumlah 61,8 juta jiwa, atau 24,5% dari total jumlah penduduk Indonesia yang
mencapai 252 juta jiwa. Dengan kata lain pemuda merupakan salah satu komponen
Febrian (2009) mengatakan bahwa pemuda memiliki beberapa peran yaitu: (1)
Peran pemuda sebagai Sosial Agent Of Change dimana Pemuda berperan dalam konteks
perubahan sosial, ekonomi, politik dan lini kehidupan lainnya. Hal ini semakin penting
profesionalismenya; (2) Peran pemuda sebagai inspirator. Bahwa pemuda selalu menjadi
inspirasi pada setiap perubahan yang terjadi di Indonesia; (3) Pemuda sebagai tonggak
pembangunan dan masa depan bangsa. Sebagai salah satu pilar civil society, pemuda
pembangunan bangsa, ia merupakan generasi penerus masa depan suatu bangsa, kualitas
Taufiq (2013), Menyatakan bahwa peran pemuda adalah: (1) sebagai dinamisator.
Dinamisator adalah penggerak. Pemuda diartikan juga sebagai seseorang yang memiliki
yang akan membangkitkan kemauan dan kemampuan, Ketika kemauan dan kemampuan
itu bersatu maka pemuda akan menjadi penggerak; (2) sebagai motivator. Pembangunan
merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat, kita tidak boleh membebankan
pelaksanaan pembangunan hanya kepada pemerintah. Dalam kontek ini pemuda harus
sesuai dengan kemampuan dan kapasitas pemuda tersebut; (3) sebagai inovator. Dalam
kajian psikologi pemuda mempunyai karakteristik selalu berpikir rasional dan ideal,
Karakteristik yang akhirnya melahirkan semangat inovasi harus juga merambah ke sektor
tujuan untuk mengubah keadaan yang tidak dikehandaki ke arah yang dikehendaki. Istilah
perdesaan juga disebut rurar development. Horton, paul dan hunt (1999) mengemukakan
bahwa pembangunan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk menciptakan
berencana telah dilancarkan semenjak tahun 1950an, khususnya lewat peran Dewan
perdesaan.
UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, menyatakan bahwa pembangunan desa adalah
masyarakat desa. Dalam upaya mencapai pembangunan desa tersebut, masyarakat desa
berkewajiban; (a) membangun diri dan memelihara lingkungan desaa; (b) mendorong
dan pemberdayaan masyarakat desa yang baik; (c) mendorong terciptanya situasi yang aman,
nyaman dan tentram di Desa; (d) memelihara dan mengembangkan nilai permusyawaratan,
swadaya masyarakat dan rasa percaya pada diri sendiri sedangkan Soekanto dan Soerjono
(1983) mengemukakan bahwa pembangunan perdesaan adalah pembangunan usaha tani atau
usaha peningkatan taraf hidup masyarakat perdesaan, menumbuhkan partisipasi aktif setiap
anggota masyarakat terhadap pembangunan dan menciptakan hubungan yang selaras antara
masyarakat dengan lingkungannya. Sebagai subjek sekaligus aktor dari pembangunan peran
kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis, kabupaten ini berada pada 1º26'00"
– 2º12'55" Lintang Utara dan 99º40'00" – 100º26'00" Bujur Timur. Pada umumnya
Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada ketinggian di bawah 100 m di atas permukaan
laut. Sedangkan ketinggian antara 100–500 m di atas permukaan laut hanya terdapat di
Kecamatan Sungai Kanan tepatnya pada bagian barat yang berbatasan dengan Kabupaten
Padang Lawas Utara. Area Kabupaten Labuhanbatu Selatan di sebelah Utara berbatasan
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, sedangkan
di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau dan Kabupaten
Padang Lawas Utara, dan di sebelah Barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Padang
Lawas Utara.
Total luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan sekitar 4.35% dari luas wilayah
Provinsi Sumatera Utara yaitu 311.600 Ha yang terdiri dari 5 Kecamatan, 52 Desa, dan 2
terbanyak terdapat di Kecamatan Torgamba yaitu sebanyak 109.788 jiwa dengan kepadatan
penduduk sekitar 96 jiwa per Km2 yang terdiri dari 14 Desa. Dari data tersebut dapat peneliti
menusun visi dan misi untuk meningkatkan pembangunan di Labuhanbatu Selatan. Dimana
visinya ialah: Bersama Membangun Tanah Kelahiran. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
pembangunan daerah harus dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah dan
kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan warga masyarakat daerah lain. Untuk mencapai
untuk memanfaatkan seluas-luasnya sumber daya manusia dan sumber daya alam dari
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan tetap menjaga keseimbangan tiga pilar
aspek pemerataan.
Berdasarkan visi, misi dan kondisi umum daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan
maka dapat diambil kesimpulan bahwa tahapan utama pembangunan diprioritaskan pada lima
sektor utama, yaitu sektor pendidikan, kesehatan, perekonomian, pelayanan umum dan
urusan wajib dan urusan pilihan masing-masing SKPD yang ada di Kabupaten Labuhanbatu
sebagai berikut:
1. Bidang Pendidikan
a) Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan baik formal maupun non formal
masyarakat.
b) Peningkatan mutu dan disiplin tenaga pendidik melalui pendidikan dan pelatihan.
2. Bidang Kesehatan
hidup sehat, termasuk pengibatan gratis bagi keluarga miskin dan kurang mampu
peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas rumah sakit, puskesmas, posyandu dan
poskesdes.
didukung oleh peningkatan kualitas pelayanan dan sumber daya manusia tenaga
kesehatan.
3. Bidang Ekonomi
lingkungan, yang didukung dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
dan upaya pemerintah dalam memfasilitasi akses dunia usaha perekonomian rakyat
b) Peningkatan mutu dan progesionalisme tenaga kerja sebagai bagian dari upaya
efektif dan efisien dengan tugas pokok dan fungsi yang jelas.
5. Bidang Infrastruktur
b) Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana permukiman, antara lain, air
Dalam pencapaian visi misi daerah Labuhanbatu Selatan tersebut tentunya tidak
terlepas dari peran pemuda di daerah itu. Bernardi (2010) mengatakan bahwa baik secara
masyarakat. Karena ia bukan saja subjek pendukung tetapi juga pencipta dan tujuan
pembangunan masyarakat itu sendiri. Meskipun pernyataan tersebut keluar ditahun yang
tergolong lawas tampaknya penyataan tersebut masih sepemahaman dengan kondisi saat ini.
Perbedaannya hanya terletak kepada dorongan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses
industrialisasi yang akan meningkatkan efisiensi kerja di satu pihak sedangkan dipihak lain
Mengkaji pemuda dalam pembangunan masyarakat dapat dilihat dari dua dimensi,
yaitu kekinian dan masa depan. Dimana dalam dimensi kekinian, pemuda adalah potensi
potensi pemuda untuk dijadikan kekuatan (power) sedangkan dimensi masa depan pemuda
adalah aset yang harus dikembangkan untuk kepentingan yang akan datang. Namun meski
begitu, dalam waktu yang bersamaan ke dua dimensi tersebut harus diberi peluang dan
kesempatan untuk berkembang demi masa depan. Dengan demikian aktualisasi pemuda
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti merasa perlu untuk
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi fokus permasalahan dalam
2. Apakah terdapat pengaruh positif terhadap peran pemuda dari aspek ekonomi,
Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah:
Labuhanbatu Selatan
2. Untuk menganalisis pengaruh peran pemuda dari aspek ekonomi, pendidikan dan
1. Membuka jalan dalam upaya pembinaan dan pengembangan generasi muda dalam
meneliti.
4. Mendorong peneliti lain untuk meneliti secara mendalalm atau sudut pandang yang
mempengaruhinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penelitian ini disajikan beberapa hasil penelitian terdahulu yang peneliti
anggap relevan terhadap penelitian yang ingin dilakukan oleh peneliti saat ini. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Zaini Rohmad (1998), dengan judul Peran Pemuda dalam
Pinggiran dan Perdesaan di Kabupaten Malang Jawa Timur). Hasil penelitian menunjukan
bahwa kinerja pemuda tokoh dan non tokoh dalam pembangunan masyarakat memiliki
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Endang Purwanti (2012), dengan judul
Pengaruh organisasi pemuda terhadap pembanguan masyaraat di Desa Dayaan dan Kalilondo
Salatiga.
Khairur Rasyid (2015), dengan judul „Analisis Peran Pemuda dalam Pembangunan
Selayang Kota Medan‟. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang
inovator (penemuan baru) dalam pembangunan wirausaha mandiri dalam 3 bidang atau jenis
usaha yaitu kuliner, jasa, dan fashion dari persfektif pengembangan wilayah.
11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12
nasional.
bergerak dalam sebuah garis lurus, yakni dari masyarakat terbelakang ke masyarakat maju.
Prinsip pembangunan ialah pertumbuhan ekonomi juga diutarakan oleh Lewis yang
kemudaian berpendapat bahwa sukses atau tidaknya pembangunan hanya dapat di tinjau dan
di ukur dengan kondisi perekonomian . menurut Todaro (2000), pada dasarnya pembangunan
berpindahnya suatu keadaan dari suatu kondisi yang di anggap tidak menyenangkan kepada
suatu kondisi yang di anggap lebih baik atau lebih berprikemanusiaan secara material dan
spiritual. Pembangunan seharusnya ditafsirkan sebagai usaha memperbaiki kondisi yang lebih
segala bidang dalam perubahan sosial suatu masyarakat. Tujuannya adalah membuat
kemajuan sosial dan material bagi sebagian besar masyarakat dengan kemampuan mereka
pembangunan adalah perubahan sosial yang direncanakan sebagai usaha manusia untuk
kebiasaan, tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya. Sejak tahun 1970an
titik sentral dari pembangunan beralih ke manusia. Dengan kata lain Manusia tidak lagi
dipandang sebagai alat produksi, sebagaimana faktor-faktor lain dalam proses produksi,
melainkan sebagai aktor dalam pembangunan itu sendiri dengan demikian diketahui bahwa
manusia tidak lagi dipandang sebagai ojek melainkan subjek dari pembangunan itu sendiri.
Rohmad dan Zaini (1998) pembangunan seharusnya ditafsirkan sebagai usaha memperbaiki
kondisi yang kurang manusiawi menjadi kondisi yang lebih manusawi yaitu kondisi yang
yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap mental yang sudah
Meninjau dari defenisi diatas terlihat jelas bahwa manusialah yang merupakan hakikat
dari pembangunan itu sendiri. Dengan Kata lain tujuan dari pembanguan itu sendiri ialah
membangun insani, maka manusia yang menjadi aktor utamanya sebaiknya diposisikan
populer sejak perang Dunia II. pengertian rural community development menggantikan
istilah-istilah yang lebih dahulu populer, seperti village improvement, rural development,
community silf-help dan community organization (Clinard, 1990). Inti dari pembangunan
masarakat adalah manusia. Manusialah yang menjadi aktor dalam pembangunan sekaligus
harus dibangun terlebih dahulu sebab dalam pembangunan masayarakat subjeknya adalah
manusia itu sendiri sedang yang lainnya hanya sebagai alat atau sarana untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia.
Pengertian ini mengandung tiga hal yaitu: (1) serangkaian kegiatan perbaikan masyarakat
lokal; (2) melalui unit-unit kelompok yang ada di masyarakat lokal tersebut; dan (3) untuk
yang dirancang secara hati-hati dan demokratik, terpusat pada keberadaan seseorang baik
secara geografi maupun sosial. Lebih lanjut beliau mngatakan bahwa pengertian tersebut
mengandung tiga hal penting, yaitu: (1) pembangunan masyarakat merupakan aktivitas yang
dirancang secara hati-hati dan demoktarik; (2) fokus kegiatan pada keberadaan manusia; dan
(3) untuk perbaikan hidup sesama. Sedangkan Christensin dan Robinson (1989) menyatakan
perdesaan adalah pembangunan nasional yang ditujukan pada usaha peningkatan taraf hidup
tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan hidupnya mengembangkan potensi diri dan
2.3. Pemuda
warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan
yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Mereka juga di tuntut untuk
mengambil peran aktif dalam masyarakat. Kelompok dewasa muda ini berada pada puncak
kondisi fisik, kekuatan, energi, dan ketahanan, sesuatu yang mereka terima sebagai suatu
keharusan. Mereka juga berada pada puncak daya motorik dan sensorik. Pada umumnya
perubahan nilai terjadi dari egosentrik menjadi lebih sosial. Pada masa ini banyak pemuda
yang bangga terhadap dirinya karena merasa berbeda dengan orang lain. Mereka seringkali
terlihat menjadi kreatif, tergantung pada ketertarikan dan kemampuan memberikan kepuasan
dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang
stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural, sedangkan Siagian
(1985) mendefenisikan bahwa pemuda yang sebenarnya sudah mampu memikul tanggung
jawab orang dewasa, namun diakui belum haknya oleh masyaraat untuk memikul tugas yang
sama dengan orang dewasa. Dari pendapat diatas terlihat bahwa sebelum memasuki abad 21
para sosiolog Indonesia cenderung mendefenisikan pemuda sebagai kelompok yang sama
sekali berbeda statusnya dengan masyarakat dewasa dalam hal sosial kulturnya. Pandangan
terhadap pemuda masa kini tentu tidak lagi bisa dijadikan acuan terhadap realita yang
dihadapi pemuda saat ini. Terlalu banyak kisah pemuda di era modern ini yang menjadi
tulang punggung keluarga, mencapai kesuksesan dimasa mudanya atau menjadi suri tauladan
bagi lingkungannya.
Pemuda adalah masa dimana seorang manusia berada pada puncak potensi dirinya.
Adapun potensi yang dimiliki pemuda adalah: (1) Potensi Spiritual, dimana ketika pemuda
meyakini sesuatu maka akan membari sesuatu apapun yang dimiliki dan disanggupinya
secara ikhlas tanpa mengharapkan pamrih; (2) Potensi Intelektua, dimana daya analisis
pemuda yang kuat didukung dengan spesialisasi keilmuan yang dipelajari menjadikan
kekritisan pemuda berbasis intelektual; (3) Potensi Emosional, dimana keberanian, semangat
dan kemauan keras yang dimilikinya senantiasa menggelora serta mampu menular kepada
siapapun yang ada disekitasnya; (4) Potensi Fisikal, dimana secara fisik pemuda berada
perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara, bangsa dan agama. Selain
itu pemuda mempunyai peran sebagai agen sosial yaitu bahwa para pemuda memiliki ide dan
gagasan perubahan untuk kemajuan Negara dan bangsa. Pemuda merupakan individu yang
jika dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang
pembangunan baik saat ini maupun dimasa depan. Sebagai generasi penerus yang akan
menggantikan generasi terdahulu. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dalam penelitian ini
pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan
peran. Karena peran mengandung hal dan kewajiban yang harus dijalani seorang individu
dalam bermasyarakat. Sebuah peran harus dijalankan sesuai dengan norma-norma yang
berlaku juga di masyarakat. Seorang individu akan terlihat status sosialnya hanya dari peran
yang dijalankan dalam kesehariannya. Dalam pengertian umum, peran dapat diartikan
sebagai perbuatan seseorang atas sesuatu pekerjaan. Menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia (2007), peran adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu
peristiwa. Peran merupakan suatu aspek yang dinamis dari suatu kedudukan (status). Peran
merupakan sebuah landasan persepsi yang digunakan setiap orang yang berinteraksi dalam
suatu kelompok atau organisasi untuk melakukan suatu kegiatan mengenai tugas dan
kewajibannya. Dalam kenyataannya, mungkin jelas dan mungkin juga tidak begitu jelas.
Tingkat kejelasan ini akan menentukan pula tingkat kejelasan peran seseorang.
Menurut Ahmadi (1982) peran adalah suatu kompleks pengharapan manusia terhadap
caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status
dan fungsi sosialnya. Pengertian peran menurut Soerjono (2002), yaitu peran merupakan
aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya
sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peran. Sementara itu Menurut
Robert Linton (1936), teori peran menggambarkan interaksi sosial dalam terminologi aktor-
aktor yang bermain sesuai dengan apa-apa yang ditetapkan oleh budaya.
Menurut Soekanto (2003) peran adalah aspek dinamis kedudukan (status). Apabila
seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia
menjalankan suatu peran. Setiap orang memiliki macam-macam peran yang berasal dari pola-
pola pergaulan hidup. Hal ini sekaligus berarti bahwa peran menentukan apa yang
masyarakat dalam menjalankan suatu peran. Menurut Soekanto (2006) peran mencakup tiga
hal yaitu: (1) Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat
seseorang dalam masyarakat. Peran dalam hal ini merupakan rangkaian peraturan yang
(2) Peran adalah merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh seseorang
atau individu dalam masyarakat sebagai organisasi; (3) Peran dapat diartikan sebagai perilaku
Berdasarkan beberapa defenisi diatas maka peran dalam penelitian ini adalah aspek
dinamis yang berupa tindakan atau perilaku yang dilaksanakan seseorang yang menempati
atau memangku suatu posisi dan melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya. Dengan kata lain bahwa peran adalah sesuatu yang penting dan diharapkan
dari seseorang yang memiliki tugas utama dalam kegiatan. Jika seseorang menjalankan
kegiatan tersebut dengan baik maka dengan sendirinya akan berharap bahwa apa yang
Menurut Febrian (2009), pemuda memiliki beberapa peran yaitu: (1) Peran pemuda
sebagai Sosial Agent Of Change dimana Pemuda berperan dalam konteks perubahan sosial,
ekonomi, politik dan lini kehidupan lainnya. Hal ini semakin penting karena ia mampu
memainkan peran positif sesuai dengan kemampuan dan profesionalismenya; (2) Peran
pemuda sebagai inspiratorBahwa pemuda selalu menjadi inspirasi pada setiap perubahan
yang terjadi di Indonesia; (3) Pemuda sebagai tonggak pembangunan dan masa depan bangsa.
Sebagai salah satu pilar civil society, pemuda menjadi ujung tombak pembangunan bangsa
ini. Pemuda merupakan tonggak pembangunan bangsa, ia merupakan generasi penerus masa
depan suatu bangsa, kualitas sumber daya manusia kaum muda harus menjadi andalan utama.
Taufiq (2013), Menyatakan bahwa peran pemuda adalah: (1) sebagai dinamisator.
Dinamisator adalah penggerak. Pemuda diartikan juga sebagai seseorang yang memiliki
yang akan membangkitkan kemauan dan kemampuan, Ketika kemauan dan kemampuan itu
bersatu maka pemuda akan menjadi penggerak; (2) sebagai motivator. Pembangunan
merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat, kita tidak boleh membebankan
pelaksanaan pembangunan hanya kepada pemerintah. Dalam kontek ini pemuda harus
sesuai dengan kemampuan dan kapasitas pemuda tersebut; (3) sebagai inovator. Dalam kajian
psikologi pemuda mempunyai karakteristik selalu berpikir rasional dan ideal, karena
yang akhirnya melahirkan semangat inovasi harus juga merambah ke sektor pelaksanaan
pembangunan. Berdasarkan beberapa penyataan ditas terlihat bahwa pemuda adalah subjek
sekaligus aktor dari pembangunan. Dimana pemuda merupakan satu unsur dimasyarakat yang
juga ikut serta dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembangunan
tersebut memberikan makna bagi pemuda pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
(rohmad, 1998).
masyarakat. Secara sosial terdapat tiga strata pemuda yaitu: (1) pemuda tokoh; (2)pemuda
anggota; (3) pemuda yang tidak ikut dalam kelompok atau organisasi. Di Indonesia untuk
membedakan pemuda anggota dan pemuda yang tidak ikut dalam kelompok atau organisasi
sulit diketahui secara jelas perbedaannya. Hal ini dikarenakan ada beberapa kelompok atau
organisasi yang menyatakan bahwa semua pemuda secara otomotis menjadi anggoota
kelompok atau organisasi tersebut. Oleh karenanya pemuda anggota dan pemuda yang tidak
mengikuti kelompok/ organisasi dikategorikan kedalam satu kategori yaitu pemuda non tokoh
Berdasarkan pernyataan diatas diketahui bahwa pemuda terbagi menjadi dua bagian
yatu pemuda tokoh dan non tokoh. Dimana pemuda non tokoh memiliki jumlah yang lebih
banyak dari pemuda tokoh. Aktualisasi pemuda non tokoh adalah mengikuti ajakan dan
anjuran pemuda tookoh atau pemimpin masyarakat. Sedangkan aktualisasi pemuda tokoh
Ada beberapa pendapat mengenai pemuda tokoh, yaitu (1) pemuda tokoh diartikan
sebagai sejumlah orang yang terorganisasi secara permanen yang biasanya dipersiapkan
menjadi ketua AMPI, KNPI, Karang Taruna dan lainnya; (2) pemuda tokoh adalah pemuda
lingkungannya. Mereka aktif bukan karena politis atau formal dipersiapkan untuk posisi
tertentu tetapi mereka dengan kesenangan hati aktif dalam kegiatan kemasyarakatan sehingga
lingkungannya. Mereka mempersiapkan diri dengan berbagai ilmu dan keterampilan agar
pemuda harus belajar dan berlatih dalam (1) kepemimpinan dan kerjasama tim; (2)
komunikasi; (3) memecahkan masalah secara kreatif; serta (4) berpartisipasi dalam program-
hasil pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu yang diresmikan pada tanggal 21 Juli 2008
Labuhanbatu Selatan di Provinsi Sumatera Utara. Labuhanbatu Selatan merupakan salah satu
Kabupaten dari pemekaran Kabupaten Labuhanbatu yang dibagi menjadi kabupaten yaitu
Utara.
Secara geografis, kabupaten ini berada pada 1º26'00" – 2º12'55" Lintang Utara dan 99º40'00"
– 100º26'00" Bujur Timur. Pada umumnya Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada
ketinggian di bawah 100 m di atas permukaan laut. Sedangkan ketinggian antara 100 – 500 m
di atas permukaan laut hanya terdapat di Kecamatan Sungai Kanan tepatnya pada bagian
barat yang berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas Utara. Area Kabupaten Labuhanbatu
Timur berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, sedangkan di sebelah
Selatan berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau dan Kabupaten Padang
Lawas Utara, dan di sebelah Barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Padang Lawas
Utara.
Total luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan sekitar 4.35% dari luas wilayah
Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah 311.600 Ha
yang terdiri dari 5 Kecamatan, 52 Desa, dan 2 Kelurahan defenitif. Adapun luas wilayah
Jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah 307.171 jiwa
dengan kepadatan penduduk sebesar 98 jiwa per Km 2 dimana jumlah penduduk dengan jenis
kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Jumlah
penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Torgamba yaitu sebanyak 109.788 jiwa dengan
kepadatan penduduk sekitar 96 jiwa per Km 2. Sedangkan penduduk paling sedikit terdapat di
Kecamatan Silangkitang yaitu sebanyak 30.673 jiwa dengan kepadatan penduduk yakni 101
jiwa per Km2. Kecamatan. Kotapinang merupakan kecamatan yang tingkat kepadatan
penduduknya paling tinggi dengan jumlah kepadatan 122 jiwa per Km 2, sedangkan
Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah daerah yang termasuk beriklim tropis. Daerah ini
memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan
biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya volume curah hujan pada bulan terjadinya
musim.
kemajemukan yang meliputi unsur agama, suku, etnis budaya dan adat istiadat. Hal ini telah
yang bersifat terbuka. Kehidupan umat beragama di Labuhanbatu Selatan berlangsung baik
ditandai dengan tidak adanya timbul pertentangan diantara umat beragama. Persentase
penduduk berdasarkan agama dapat dilihat dalam tabel 2.3 berikut ini.
Tabel 2.3. Komposisi Penduduk Labuhanbatu Selatan Menurut Agama Yang Dianut
oleh Kecamatan Sungai Kanan dan Kampung Rakyat. Penduduk dengan agama Protestan
banyak berada di Kecamatan Torgamba. Penduduk dengan agama Katolik lebih banyak di
Kecamatan Torgamba. Hindu dan Budha banyak berada di Kotapinang dan Kampung
Rakyat.
Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan salah satu sentra perkebunan sawit dan
karet di Sumatera Utara. Total luas perkebunan yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu
Selatan ialah 68.810 Ha dengan luas tanaman perkebunan sawit sebesar 42.830 Ha dan luas
Jawa 49,93%, Batak 45, yang terdapat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan cukup beragam
diantaranya: Jawa 49,93%, Batak 45,43%, Minang 0,58%, Melayu 0, 47%, Aceh 0,15% dan
lainnya 3,43%.
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak melalui pengembangan sumber
daya manusia secara merata. Untuk mewujudkan misi tersebut maka ditetapkan tujuan
pendidikan yang berkualitas disemua jenjang pendidikan baik formal maupun non formal
akuntabel melalui penyelnggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN menuju
Pembangunan
Masayarakat Perdesaan
Hippotesis merupakan pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau
lebih (Sugiono,2005). Dalam penelitian ini dapat dirumuskan suatu hipotesa tentang diterima
atau ditolaknya suatu penelitian. Berdasarkan rumusan yang ada maka dibuat dua hipotesis
penelitian untuk mendukung penelitian ini yaitu: (1) Peran pemuda di Kecamatan Torgamba,
Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada daerah positif; (2) Peran pemuda dari aspek
perdesaan yang ada di Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Hal ini
nantinya akan dibuktikan berdasarkan kriteria pengambilan keputusan terhadap uji- t adalah
sebagai berikut :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
yang terdiri dari 14 desa dan akan dilaksanakan pada bulan juni 2017.
3.2.Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan analisis sebab-
akibat (causal research). Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dan untuk
menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Tujuan utama dari penelitian
ini adalah mengidentifikasi hubungan sebab akibat antara berbagai variabel (Erlina, 2011).
3.3.1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah Pemuda yang bertempat tinggal di 14 Desa yang ada di
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat
waktu tenaga dan biaya (Arikunto, 2006). Sampel responden yang ditetapkan akan mengikuti
pendapat dari Roscoe dalam Sugiono (2005) menyatakan bahwa berapapun jumlah
populasinya, dalam penelitian soal ukuran sampel yang layak digunakan ialah antara 30-500
responden. Berdasarkan hal terebut peneliti menetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini
berjumlah 56 responden.
melainkan menggunakan distribusi sampling secara merata di tiap desanya. Oleh karena itu
28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner dan
dokumentasi Pengumpulan data akan dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan
pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang
sudah ada.
1. Data primer
Data primer dalam peneltian ini adalah Kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada
orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Teknik ini cocok digunakan bila
jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas (Sugiono, 2006).
Teknik ini dipilih peneliti agar data yang didapat valid mengenai pengaruh peran
pemuda dalam pembangunan masyarakat perdesaan, pernyataan dari kuisioner dijawab oleh
Jenis kuisioner dalam penelitian ini adalah kuisioner dalam bentuk angket pilihan
berganda yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi beberapa
pernyataan yang alternatif jawabannya sudah disediakan dengan memberikan tanda ceklis
( . Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh peran pemuda dalam pembangunan
masyarakat perdesaan. Data yang diperoleh peneliti nantinya merupakan data original yang
Untuk menganalisis data hasil kuisioner, peneliti menggunakan teknik anlisis data
telah mengisi kuisioner dengan benar, kemudian dilakukan pengkodean yaitu diberikan hasil
tertentu pada data yang telah diperiksa untuk menyederhanakan jawaban rsponden.
Arikunto (2009) skala ini meminta responden menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidak
setiap responden diminta pendapatnya mengenai suatu jawaban yang terdiri dari lima opsi
dan masing-masing mempunyai nilai yang berbeda, hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.1
berikut ini
Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel X yaitu peran pemuda dengan
Tabel 3.2.Dasar Interpretasi Skor Item Kuisioner Pada Variabel Peran Pemuda di Kecamatan
Torgamba
No Nilai skor Interpretasi Persentasi (%)
1 00< NS≤1 Berada pada daerah sangat negatif 20
2 1,1< NS≤2 Berada pada daerah negatif 40
3 2,2< NS≤3 Berada pada daerah tengah-tengah 60
4 3,3< NS≤4 Berada pada daerah positif 80
5 4,4< NS≤5 Berada pada daerah sangat positif 100
Sumber: Arikunto (1989)
membuat kisi- kisi instrumen yang memuat indikator dari masing-masing variabel penelitian
yang dapat memberikan gambaran mengenai isi dari kuisioner yang akan dijadikan sebagai
acuan dalam penulisan item. Kisi-kisi instrumen tersebut terdiri dari variabel X yaitu peran
16,17,18,19
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini yaitu, data dokumentasi yang telah dikumpulkan
oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.
Diperoleh dari instansi atau dinas yang terkait Seperti Badan Pusat Statistik Kabupaten
Labuhanbatu, dokumentasi perdesaan serta studi kepustakaan yang bersumber dari literatur
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kuisioner atau angket sebagai
instrumen penelitian, angket tersebut dibagikan kepada seluruh responden yang sudah
ditetapkan di sampel. Kuisioner tersebut selanjutnya dianalisis dan diuji validitasnya untuk
mengetahui kepadatan data. Perhitungan validitas dilakukan pada setiap butir pernyataan, hal
itu dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan tersebut valid dan dapat digunakan untuk
pengambilan data penelitian. Validitas instrumen akan tercapai bila data yang dihasilkan
sesuai dengan data yang didapat mengenai variabel penelitan yang dimaksud. Adapun teknik
uji validitas yang digunakan dengan menggunakan rumus product moment yang
∑ (∑ (∑
√ ∑ (∑ ∑ (∑
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menghitung
∑
( )(
(Arikunto,2009)
Adapun metode analisis yang digunakan untuk menjawab permasalahan dan hipotesis
Untuk menjawab permasalahan yang pertama yaitu peran pemuda yang ada di
Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan melakukan uji rata-rata. Jika
nilai rata-rata jawaban responden ≥ 3, maka peran pemuda dalam pembangunan masyarakat
perdesaan yang ada di Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah positif
Untuk menjawab rumusan masalah kedua yaitu apakah peran pemuda dari aspek
Keterangan :
bernilai negatif)
e = Standart error
3.7.1.Uji Normalitas
gangguan (residual). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal
atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik adalah dengan grafik
histogram dan melihat normal probability plot yaitu dengan membandingkan distribusi
kumulatif dengan distribusi normal. Sedangkan uji statistik dilakukan dengan melihat nilai
3.7.2.Uji Heterokedastisitas
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi
yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Uji
heterokedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
a) Jika titik-titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
b) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol
3.7.3.Uji Hipotesis
Suatu masalah yang erat hubungannya dengan penaksiran koefisien regresi adalah
kesesuaian (goodness of fit) regresi sample secara keseluruhan. Kebaikan sesuai diukur
dengan koefisien determinasi R2, yang mengatakan proporsi variasi variabel tidak bebas yang
dijelaskan oleh variabel yang menjelaskan. R 2 ini mempunyai jangkauan antara 0 dan 1,
eerapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati angka
1 berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
Pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan uji-t (t-test) dan uji-F (F-test) serta
perhitungan nilai koefisien determinasi R2. Uji-t di maksudkan untuk mengetahui signifikansi
statistik koefisien regresi secara parsial. Sedangkan uji-F dimaksudkan untuk mengetahui
Ho : Peran pemuda dari aspek ekonomi, pendidikan dan infrastruktur secara simultan tidak
Ha : Peran pemuda dari aspek ekonomi, pendidikan dan infrastruktur secara simultan
Ho : Peran pemuda dari aspek ekonomi, pendidikan dan infrastruktur secara parsial tidak
Ha : Peran pemuda dari aspek ekonomi, pendidikan dan infrastruktur secara parsial
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga nantinya dapat diperoleh informasi tentang
hal tersebut, sehingga nantinya dapat ditarik kesimpulan (Sugiono, 2005). Lebih lanjut
menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Berdasarkan pernyataan tersebut yang
1. Variabel bebas atau independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
penelitian ini adalah peran pemuda (variabel X) dengan tiga aspek yaitu ekonomi,
2. Variabel terikat atau dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini
Berikut ini merupakan istilah yang perlu didefenisikan secara operasional guna
menghindari kesalah pahaman dalam pemahaman istilah yang digunakan dalam penelitian
sehingga penelitian menjadi terarah. Adapun istilah yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
usaha taraf hidup masyarakat perdesaan, menumbuhkan partisipasi aktif setiap anggota
2. Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan
dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun yang
belum menikah.
3. Peran adalah aspek dinamis yang berupa tindakan atau perilaku yang dilaksanakan
seseorang yang menempati atau memangku suatu posisi dan melaksanakan hak dan
4. Pemuda dikatakan berperan positif apabila pemuda yang ada didesa tersebut berperan
masyarakat perdesaan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum ini merupakan deskripsi secara general tentang wilayah kecamatan
Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebagai wilayah teriorial kecamatan yang berisi
deskripsi tentang kondisi geografis, kondisi demografi dan wilayah administrasi. Gambaran
ini disertakan untuk memberikan penjelasan dari wilayah yang menjadi fokus dari penelitian.
Selatan yang dibatasi Kecamatan Kampung Rakyat disebelah utara, Provinsi Riau disebelah
timur, Kabupaten Padang Lawas Utara dan Provinsi Riau disebelah selatan, dan disebelah
barat ada Kecamatan Sungai Kanan dan Kecamatan Kotapinang. Kecamatan ini merupakan
kecamatan terluas di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, luasnya mencapai 1.136,40 km2 yang
38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
39
Kecamatan Torgamba secara administrasi terdiri dari 14 desa dengan 130 dusun,
dimana dusun terbanyak terdapat di Desa Asam Jawa yaitu sebanyak 22 dusun, sementara
desa yang memiliki dusun paling sedikit adalah Desa Teluk Rampah yaitu sebanyak 3 dusun.
Untuk lebih jalasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1. berikut ini.
Tabel 4.1. Jumlah Lingkungan dan Dusun yang Terdapat di Tiap Desa
Desa Jumlah Lingkungan Jumlah Dusun
Bukit Tujuh - 10
Sungai Meranti - 11
Torganda - 8
Torgamba - 11
Aek Raso - 10
Rasau - 4
Bangai - 6
Teluk Rampah - 3
Aek Batu - 17
Beringin Jaya - 6
Pinang Dame - 7
Asam Jawa - 22
Pangarungan - 13
Bunut - 5
Sumber: Kecamatan Torgamba (2017)
Dari 14 desa tersebut desa Bukit Tujuh dan Sungai Meranti merupakan desa terluas
yang masing-masing 141 Km2 dan 138 Km2, sekitar 12% dari total luas daerah Kecamatan
Torgamba sedang yang terkecil adalah Desa Teluk Rampah yang luasnya hanya 23
Torgamba berada pada ketinggian 0-100 meter diatas permukaan laut. Adapun jarak
dari tiap-tiap kantor kepala desa ke ibukota kecamatan rata-ratanya mencapai 23,11 Km dan
jarak ini tidak begitu bervariasi Sembilan desa memiliki jarak 20-35 Km dan empat desa
jaraknya 12-19 Km.kantor kepala desa Sungai Meranti dan Rasau memiliki jarak yang paling
jauh ke ibukota kecamatan. Desa Aek Batu merupakan ibukota Kecamatan Torgamba yang
luasnya hanya 8,62% dari total luas wilayah di Kecamatan Torgamba. Ditinjau dari
penggunaan lahannya hanya 2% berupa bangunan dan perkarangan, dan 91% berupa tanah
kering. Tanah kering ini mendominasi penggunaan lahan di Torgamba. Tanah kering ini
sudah tergolong desa/kelurahan swasembada yang berarti desa/kelurahan ini telah memiliki
ciri-ciri kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan, penduduknya padat, tidak terikat dengan
adat istiadat, telah memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai, dan partisipasi masyarakatnya
sudah lebih efektif. Setiap desa di kecamatan ini dipimpin oleh seorang Kepala Desa,
sebagian besar pendidikan yang ditamatkan adalah SLTA (SMA) sebanyak 11 orang dan 3
57.617 jiwa laki-laki dan 54.634 jiwa perempuan. Jumlah Penduduk terbanyak terdapat di
Kelurahan Aek Batu yaitu sebanyak 22.566 jiwa, sedangkan yang paling sedikit berada di
Desa Rasau yaitu sebanyak 1.012 jiwa. Secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.2. di
bawah ini.
Tabel 4.2. Jumlah penduduk Menurut Jenis Kelamin dan desa/ Kelurahan
Desa/ Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah
Bukit Tujuh 3 202 2 956 6 158
Sungai Meranti 7 642 6 222 12 964
Torganda 4 706 4 487 9193
Torgamba 3 806 3 629 7 435
Aek Raso 3 294 3 141 6 435
Rasau 518 494 1 012
Bangai 1 672 1 594 3 266
Teluk Rampah 711 678 1 389
Aek Batu 11 551 11 015 22 566
Beringin Jaya 2 323 2 214 4 537
Pinang Dame 2 498 2 382 4 880
Asam Jawa 9 104 8 680 17 784
Pangarungan 5 772 5 503 11 275
Bunut 11 718 1 639 3 357
Jumlah 57 617 54 634 112 251
Sumber: BPS Kabupaten Labuhanbatu (2015)
dimana yang bekerja di bidang pertanian sebanyak 57,35%, industri 21,96%, PNS/TNI/Polri
1,36% dan lainnya 19,33%. Sebagian besar PNS di Kecamatan Torgamba merupakan Guru
dapat dilihat pada komom Corrected Item-Total Correlation.jika angka korelasi yang
diperoleh lebih besar dari angka kritik (r-hitung> r-tabel) maka instrumen tersebut dikatakan
valid.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas kuisioner peran pemuda dalam bidang ekonomi,
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Peran Pemuda
Aspek No. r-hitung r-tabel Keterangan Koefisien
Pertanyaan Alpha
1 0,483 0.361 Valid 0,746
2 0,452 0.361 Valid
Ekonomi
3 0,688 0.361 Valid
4 0,367 0.361 Valid
5 0,385 0.361 Valid 0,702
6 0,492 0.361 Valid
7 0,372 0.361 Valid
Pendidikan
8 0,369 0.361 Valid
9 0,440 0.361 Valid
10 0,992 0.361 Valid
11 0,694 0.361 Valid 0,747
12 0,660 0.361 Valid
Infrastruktur
13 0,367 0.361 Valid
14 0,979 0.361 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data primer (2017)
a. Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji validitas diatas terlihat bahwa r-hitung lebih besar dari r-tabel
b. Reliabilitas
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa variabel peran pemuda dalam Ekonomi, pendidikan
dan Infrastruktur memiliki masing-masing Cronbach Alpha sebesar 0,746; 0,702; dan 0,747.
Nunnaly (1960) menyatakan Jika nilai Cronbach Alpha > dari 0,6 maka dapat dikatakan
reliabel. Oleh karena itu maka variabel peran pemuda dapat dikatakan reliabel.
Tabel 4.5. Hasil Uji Validasi dan Reliabilitas Variabel Pembangunan Masyarakat Perdesaan
Aspek No. r-hitung r-tabel Keterangan Koefisien
Pernyataan Alpha
1 0,497 0.361 Valid 0,733
2 0,458 0.361 Valid
3 0,575 0.361 Valid
4 0,413 0.361 Valid
5 0,459 0.361 valid
6 0,403 0.361 valid
7 0,380 0.361 Valid
8 0,638 0.361 Valid
Pembangunan 9 0,474 0.361 Valid
Masyarakat 10 0,370 0.361 Valid
Perdesaan 11 0,553 0.361 Valid
12 0,416 0.361 Valid
13 0,365 0.361 Valid
14 0,448 0.361 Valid
15 0,630 0.361 Valid
16 0,422 0.361 Valid
17 0,419 0.361 Valid
18 0,391 0.361 Valid
19 0,394 0.361 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data primer (2017)
a. Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji validitas diatas terlihat bahwa tiap butir soal dari indikator
pembangunan masyarakat perdesaan lebih besar dari skor r-tabel, artinya skor dari seluruh
b. Reliabilitas
perdesaan memiliki Cronbach Alpha sebesar 0,733. Nunnaly (1960) menyatakan Jika nilai
Cronbach Alpha > 0,6 maka dapat dikatakan reliabel. Oleh karena itu maka variabel
Tabel 4.6. Skor Peran Pemuda di Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan
No Peran Pemuda Rataan Skor
1 Ekonomi 4,64
2 Pendidikan 4,49
3 Infrastruktur 4,41
Rataan Skor Semua Aspek 4,51
Sumber: Hasil Pengolahan Data primer (2017)
dengan skor item kuisioner yang tertera di Tabel 3.2. Berdasarkan acuan Tabel 3.2 pada bab
sebelumnya dapat dilihat bahwa aspek peran pemuda di Kecamatan Torgamba, Kabupaten
Labuhanbatu Selatan lebih besar dari 4,4 dan lebih kecil dari 5, atau dengan kata lain peran
pemuda di Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada daerah sangat
positif dan nilai presentasi yang di dapat sebesar 100%. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa variabel peran pemuda merupakan faktor yang sangat berperan penting di Kecamatan
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti
atau mendekati distribusi normal (Situmorang, 2008). Cara untuk mengetahui apakah data
penelitian tersebut berdistribusi dengan normal atau tidak dapat diketahui setidaknya dengan
Uji normalitas menggunakan grafik atau scatterplot, distribusi yang normal akan
menghasilkan titik-titik yang membentuk sebuah garis lurus diagonal dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Berdasarkan hasil penelitian peneliti,
berikut ini merupakan grafik scatterplot dari data peran pemuda dalam pembangunan
masyarakat perdesaan.
Gambar 4.3. Diagram Uji Normalitas Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarkat Perdesaan
( Hasil Pengolahan Data Primer 2017)
Berdasarka hasil tampilan grafik pada Gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik
membentuk sebuah garis lurus diagonal. Dengan kata lain data menyebar arah garis
diagonalnya atau dapat juga dikatakan bahwa data residual berdistribusi normal yang hampir
simetris.
berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan histogram yang tidak melenceng kekiri atau
ke kanan (Situmorang, 2008). Adapun grafik histogram peran pemuda dalam pembangunan
Gambar 4.4. Histogram Uji Normalitas Peran Pemuda dalam Peningkatan Pembangunan Masyarakat
Perdesaan
( Hasil Pengolahan Data primer 2017)
Berdasarkan grafik diatas terlihat jelas bahwa peran pemuda berdistribusi normal, hal
ini ditunjukkan dengan distribusi data yang tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan.
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residu satu pengamatan ke pengapatan yang lain. Jika varian tetap
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskesdastisitas atau tidak terjadi
heterokedastisitas.
satunya dengan melihat Scatter plot pada grafik. Heterokedastisitas terjadi bila variannya
tidak konstan, sehingga seakan-akan ada beberapa kelompok data yang mempunyai besaran
error yang berbeda-beda bila di plotkan. Heterokedastisitas akan terdeteksi bila plot
menujukkan pola yang sistematis. Berikut ini adalah Gambar 4.5 yang menunjukkan uji
Berdasarkan Gambar 4.5 tentang scatterplot di atas, di ketahui bahwa terdapat titik-
titik bulat menyebar tidak beraturan dan tidak berbentuk suatu pola yang simetris. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada heterokedastisitas pada data dan ini membuktikan bahwa data
Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi yang
dapat dilihat dari nilai R Square. Untuk mengetahui hubungan peran pemuda dari segi
Tabel 4.8. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R 2) Pengaruh peran Pemuda dalam
Pembangunan Masyarakat Perdesaan
a. R = 0,947, artinya hubungan antara aspek ekonomi, pendidikan dan infrastruktur dalam
b. Adjusted R square sebesar 0,898 atau artinya peran pemuda dalam pembangunan masyarakat
perdesaan sebanyak 89,8%, sedangkan yang lainnya (10,2%) adalah peran yang lain diluar
penelitian.
c. Standart Error of Estimate artinya mengukur variabel dari nilai yang diprediksi. Standart Error of
Estimate jua bisa disebut dengan standart deviasi. Dalam penelitian ini Standart Error of
Estimate adalah 1. Semakin kecil standart deviasi berarti model semakin baik.
bersama-sama atau simultan mempengaruhi bariabel dependen. Untuk lebih jelasnya dapat
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Simultan (Uji F) Pengaruh Peran Pemuda dalam Pembangunan
Masyarakat Perdesaan
Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Fhitung adalah 152,674 dengan tingkat
signifikansi 0,000. Sedangkan Ftabel diperoleh dengan melihat daftar Ftabel dimana dalam
penelitian ini diperoleh Ttabel sebesar 2,70. Oleh karena Fhitung>Ftabel dan tingkat signifikansi
0,000< 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh veriabel independen (ekonomi, pendidikan dan
Pada uji statistik secara parsial dengan nilai t kritis (critical Value) pada df= (n-k)
dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen termasuk konstanta.
Untuk menguji koefisien regresi parsial secara individu dari masing-masing variabel bebas
Tabel 4.10. Hasil Pengujian Parsial (Uji t) Pengaruh Peran Pemuda dalam Pembangunan
Masyarakat Perdesaan
a. aspek ekonomi berpengaruh secara positif dan signifikan dalam pembangunan masyarakat
perdesaan, hal ini dapat dibuktikan dari signifikansi 0,000 < 0,05. T tabel dapat dilihat pada tabel t
b. aspek pendidikan berpengaruh secara positif dan signifikan dalam pembangunan masyarakat
perdesaan, hal ini dapat dibuktikan dari signifikansi 0,000 < 0,05. T tabel dapat dilihat pada tabel t
c. aspek infrastruktur berpengaruh secara positif dan signifikan dalam pembangunan masyarakat
perdesaan, hal ini dapat dibuktikan dari signifikansi 0,000 < 0,05. T tabel dapat dilihat pada tabel t
d. Konstanta sebesar 1,696 artinya walaupun variabel bebas bernilai nol maka pembangunan
4.2.Pembahasan
Mencermati hasil penelitian yang telah di kemukakan pada sub bab sebelumnya,
berada pada daerah sangat positif yang artinya secara umum aspek peran pemuda di bidang
Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Hal ini di dasarkan pada hasil rata-rata skor yang di peroleh
yaitu 4,51.
pemberdayaan pemuda yang di rangkum dalam bentuk perkumpulan pemuda atau organisasi,
yaitu Karang Taruna dan BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Indonesia) , kedua
perkumpulan ini secara merata berada di setiap desa yang ada di Kecamatan Torgamba,
pemuda, yaitu IPK (Ikatan Pemuda Karya), PP (Pemuda Pancasila), PPM (Pemuda Panca
Marga), KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) dan PETA (Pencinta Tanah Air).
Dengan adanya wadah tersebut, wajar bila peran pemuda berada pada daerah sangat positif di
Hal ini juga sejalan dengan penelitian Fuadi (2013) yang berjudul Model dan Strategi
bahwa organisasi kepemudaan memiliki peran besar dan strategis dalam pengembangan
daerah.
positif secara simultan dan parsial peran pemuda dalam pembangunan masyarakat perdesaan
di Kecamatan Torgamba. Hal ini dapat dilihat dengan hubungan yang sangat erat antara peran
pemuda dari aspek ekonomi, pendidikan dan infrastruktur dalam pembangunan masyarakat
Nilai koefisien regresi (nilai yang menyatakan nilai peningkatan jika bernilai positif
ataupun penurunan juga bernilai negatif) dari masing-masing variabel yaitu, untuk variabel
ekonomi nilai koefisien regresinya adalah 6,006, variabel pendidikan nilai koefisiennya
adalah 12,091,dan variabel infrastruktur nilai koefisien regresinya adalah 8,601. Sehingga
Berdasarkan hasil temuan peneliti dari 22 PKS yang ada di Kabupaten Labuhanbatu
Selatan, 13 di antaranya berada di Kecamatan Torgamba. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
Selain PKS, Peneliti juga mendapati dari 16 perkebunan yang ada di Kabupaten
Dengan tingginya jumlah PKS dan Perkebunan yang ada di Kecamatan Torgamba,
Kabupaten Labuhanbatu Selatan ternyata tidak berbanding lurus dengan peran pemuda dari
aspek ekonomi sebab dari ke tiga aspek peran pemuda yang di teliti, peran pemuda dari aspek
ekonomi memiliki tingkatan terendah yaitu 6,006, di lajutkan dengan peran pemuda dari
aspek infrastruktur sebesar 8,601 serta dalam penelitian ini di dapati bahwa peran pemuda
Pada saat meneliti, peneliti mengambil sampel di setiap desa secara acak dengan
menyinggahi rumah warga dan menanyakan apakah ada anak muda (pemuda yang berusia
16-30 tahun) di rumah tersebut, bila ada maka peneliti meminta ijin untuk mewawancarai dan
bila peneliti merasa warga yang di temui masuk ke dalam kategori pemuda, peneliti
temui peneliti, 35 di antaranya berprofesi sebagai guu SD dan SMP di Kecamatan Torgamba,
Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Hal ini bisa saja menjadi salah satu faktor peran pemuda
dari aspek pendidikan lebih tinggi di bandingkan dengan peran pemuda dari aspek ekonomi
dan infrastruktur.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Labuhanbatu Selatan dipandang penting dan masih perlu ditingkatkan. Hal ini dapat
dilihat dari rataan skor semua aspek peran pemuda memperoleh yang memperoleh skor
2. Peran pemuda dari aspek ekonomi, pendidikan dan infrastruktur berpengaruh dalam
Labuhanbatu Selatan. Hal ini dapat dilihat dengan hubungan yang sangat erat antara
peran pemuda dari aspek ekonomi, pendidikan dan infrastruktur dalam pembangunan
masyarakat pedesaan di kecamatan Torgamba. Dari ketiga aspek yang diteliti , maka
peran pemuda dari aspek pendidikan memiliki nilai terbesar dibandingkan dengan aspek
55
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
56
5.2 Saran
Adapun saran yang diajukan berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian
adalah:
1. Perlu adanya peningkatan kualitas Peran Pemuda dari aspek Ekonomi dan Infrastruktur
Labuhanbatu Selatan.
2. Perlunya mamberikan pendidikan kepada masyarakat desa, baik dari pendidikan formal
karena peran pemuda dari aspek pendidikan lebih berpengaruh dibandingkan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Olahraga.
Azwar, Saifuddin. 2002. Reliabilitas dan Validitas edisi ketiga. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Gafur, Abdul. 1985. Kebijaksanaan Nasional Kepemuaan dan Strategi untuk Bertindak. The
Horton, Paul B dan HUNT, Chester L. 1999. Sosiologi Jilild I. Edisi Keenam. Erlangga.
Jakarta.
Prasetyo,B. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan Aplikasi.Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Idayu
57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
58
Rohmad, Zaini. 1998. Peran Pemuda dalam Pembangunan desa. IPB. Bogor.
Todaro, Michael P.2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga edisi keujuh. Erlangga.
Jakarta.
Lampiran 1: Kuisioner
KUISIONER
Peran Pemuda dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan
Nama :
Usia :
Alamat :
Desa :
Kecamatan : Torgamba
Kabupaten : Labuhanbatu Selatan
Jenis Narasumber : Pemuda Tokoh/ Non Tokoh *
Petunjuk Pengisian
1. Isilah setiap poin pada pernyataan di bawah ini berdasarkan keadaan atau kondisi
sebenarnya yang ada di desamu.
2. Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan cara memberikan
tanda cek (√) pada kolom kosong yang telah disediakan
Keterangan:
SS : Sangat Setuju/ Sangat Tinggi/ Sangat Banyak/ Selalu
S : Setuju/ tinggi/ banyak/ sering
R : Ragu-ragu/ Netral/ Kadang-kadang/ Cukup
TS : Tidak Setuju/ Rendah/ Sedikit/ Hampir Tidak Pernah
STS : Sangat Tidak Setuju/ Sangat Rendah/ Sangat Sedikit/ Tidak Pernah
Lampiran 4 : Uji Validitas dan Reabilitas Peran Pemuda dari Aspek Ekonomi
Lampiran 5: Tabulasi Data Validitas Variabel Peran Pemuda dari ASPEK Pendidikan
Lampiran 6 : Uji Validitas dan Reabilitas Peran Pemuda dari aspek Pendidikan
Lampiran 9 : Uji Validitas dan Reabilitas Peran Pemuda dari Aspek Infrastruktur
No.
Reponden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 TOTAL
1 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 86
2 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 86
3 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 85
4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 86
5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 85
6 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 80
7 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 86
8 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 86
9 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 83
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 94
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95
12 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 93
13 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 81
14 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 83
15 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 91
16 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 91
17 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 5 80
18 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 85
19 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 82
20 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 89
21 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 94
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95
23 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 91
24 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 92
25 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 93
26 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 84
27 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 89
28 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 90
29 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 92
30 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 90
39 17 28 18 90
40 18 28 17 89
41 19 27 17 87
42 19 28 18 90
43 19 28 18 89
44 20 28 19 92
45 20 27 19 90
46 19 26 17 86
47 19 27 17 87
48 19 26 16 85
49 18 28 18 89
50 19 26 16 84
51 17 28 18 89
52 19 25 17 84
53 19 26 18 85
54 18 25 18 83
55 18 25 17 83
56 17 25 18 83
57 19 27 17 87
58 18 28 18 88