Anda di halaman 1dari 18

MATERI KULIAH KIMIA INDUSTRI

KIMIA DASAR 3

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA


TAHUN 2020-2021
Hukum Dasar Ilmu Kimia(1)
 Hukum kekekalan massa (Lavoisier)
 Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum
Lomonosov-Lavoisier adalah suatu hukum yang
menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan
konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam
sistem tersebut (dalam sistem tertutup massa zat sebelum
dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan).
 Kimiawan Perancis Antoine Lavoisier, melakukan percobaan
2HgO 2Hg + O2
 Contoh lain: 2H2 + O2 2H2O
4g 32g 36g
Hukum Dasar Ilmu Kimia(2)
 Hukum perbandingan tetap (Proust)
Hukum perbandingan tetap atau hukum Proust (diambil dari nama
kimiawan Prancis Joseph Proust) adalah hukum yang menyatakan
bahwa dalam suatu senyawa kimia, proporsi berdasar massa dari
unsur-unsur penyusunnya adalah tetap tidak bergantung pada
asal-usul senyawa tersebut atau cara pembuatannya
Pada senyawa NH3 massa N : massa H
= 1 Ar N : 3 Ar H
= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3
Pada senyawa SO3 massa S : massa O
= 1 Ar S : 3 Ar O
= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3
Ar = massa atom relatif
Mr = massa molekul relatif
Hukum Dasar Ilmu Kimia(3)

 Hukum perbandingan berganda (Dalton)


Hukum ini menyatakan bahwa apabila dua unsur membentuk
sederet senyawa, massa-massa dari satu unsur yang bergabung
dengan massa yang tertentu dari unsur lainnya merupakan nisbah
dari bilangan bulat terhadap satu dengan lainnya
Contoh: bila unsur Nitrogen dan Oksigen disenyawakan dapat
berbentuk:
NO massa N : O = 14 : 16 = 7 : 8
NO2 massa N : O = 14 : 32 = 7 : 16
Untuk massa Nitrogen yang sama banyaknya, maka perbandingan
massa Oksigen pada senyawa NO : NO2 = 8 : 16 = 1 : 2
Hukum Dasar Ilmu Kimia(4)

 Hukum-hukum gas ideal


 Hukum Boyle
 Hukum Gay Lussac
 Hukum Avogadro
Larutan (Solution)(1)
• Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara
molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih.
• Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya
dapat berubah.
• Disebut homogen karena susunannya begitu seragam
sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang
berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun.
• Takaran atau komposisi zat terlarut serta pelarut dalam
sebuah larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan,
sedangkan proses campuran zat terlarut dan pelarut disebut
pelarutan atau solvation.
Larutan (Solution)(2)
o Fase larutan dapat berwujud gas, padat ataupun cair.
o Semua gas bersifat dapat bercampur dengan gas lain karena
itu campuran gas adalah larutan (contoh larutan gas adalah
udara).
o Gas juga bisa dilarutkan dalam sebuah cairan, misalkan
karbon dioksida (CO2) atau oksigen (O2) dalam air.
o Larutan padat misalnya perunggu, amalgam dan aloi
(campuran logam), serta mineral yang tertentu.
o Larutan cair yang biasa dijumpai adalah padatan yang
dilarutkan di dalam sebuah cairan, misalnya gula atau garam
yang dilarutkan ke dalam air, dan lain-lain.
Larutan (Solution)(3)
• Jenis-jenis larutan

Zat Terlarut
Contoh Larutan
Gas Cairan Padatan

Gas Udara (oksigen Uap air di udara Bau suatu zat padat
dan gas-gas lain (kelembapan) yang timbul dari larutnya
dalam nitrogen) molekul padatan
tersebut di udara
Cairan Air terkarbonasi Etanol dalam air; Sukrosa (gula) dalam
(karbon dioksida campuran air; natrium klorida
dalam air) berbagai (garam dapur) dalam air
Pelarut
hidrokarbon
(minyak bumi)
Padatan Hidrogen larut Air dalam karbon Emas 22 karat
dalam logam, aktif; uap air merupakan campuran
misalnya platina dalam kayu homogen antara emas
dan dan perak atau
logam lain
Larutan (Solution)(4)
Komponen Larutan:
 Suatu larutan terdiri dari dua komponen yang penting.
Biasanya salah satu komponen yang mengandung jumlah zat
yang lebih banyak disebut pelarut (solvent).
 Pelarut dipandang sebagai pembawa atau medium zat terlarut
yang dapat berperan serta dalam reaksi kimia.
 Komponen lainnya yang mengandung zat yang lebih sedikit
disebut zat terlarut (solute).
 Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan
dalam konsentrasi larutan
 Proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk
larutan disebut pelarutan atau solvation.
 Kedua komponen dalam larutan dapat sebagai pelarut atau
terlarut tergantung komposisinya.
Larutan (Solution)(5)
Larutan dibagi menjadi 3 jenis:
 Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute kurang dari yang
diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan
yang partikel-partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih
bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila hasil kali
konsentrasi ion < Ksp (hasil kali kelarutan) berarti larutan belum jenuh
(masih dapat larut)
 Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang
larut dan mengadakan kesetimbangan dengan solute padatnya. Atau
dengan kata lain, larutan yang partikel-partikelnya tepat habis bereaksi
dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi
apabila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.
 Larutan lewat jenuh yaitu larutan yang mengandung lebih banyak solute
yang diperlukan dari pada solvent. Atau dengan kata lain, larutan yang
tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan
sangat jenuh terjadi apabila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan
lewat jenuh (mengendap).
 Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor lingkungan, seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi.
Larutan (Solution)(6)
Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu:
 Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke
lingkungan, temperatur dari campuran reaksi akan naik dan
energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan
turun.
Contoh: reaksi pembentukan air dari hidrogen dan oksigen
2H2 (g) + O2 (g) 2H2O ∆H = -483,6 kJ/mol
 Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem,
temperatur dari campuran reaksi akan turun dan energi
potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan naik.
Contoh: reaksi pembentukan nitrogen oksida dari nitrogen dan
oksigen
N2 (g) + O2 (g) 2NO (g) ∆H = +180,5 kJ/mol
Larutan (Solution)(7)
o Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat
terlarut dan pelarut di dalam larutan.
o Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat
terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam
perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut.
o Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan bagian
per juta (part per million, ppm).
o Secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer
(berkonsentrasi rendah) atau pekat (berkonsentrasi tinggi).
o Molaritas adalah jumlah mol suatu zat per liter larutan. Mis: 1 liter
larutan mengandung 0,5 mol senyawa X, maka larutan ini disebut
larutan 0,5 molar (0,5 M). Umumnya konsentrasi larutan berair encer
dinyatakan dalam satuan molar.
o Molalitas adalah ukuran konsentrasi dari suatu zat terlarut di dalam
suatu larutan dalam hal jumlah zat dalam sejumlah massa tertentu
dari pelarut. Satuan dalam molalitas adalah mol/kg
Larutan (Solution)(8)
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu harus
diperhatikan:
• Apabila dari padatan, pahami terlebih dahulu satuan yang diinginkan.
Berapa volume atau massa larutan yang akan dibuat.
• Apabila larutan yang lebih pekat, satuan konsentrasi larutan yang
diketahui dengan satuan yang diinginkan harus disesuaikan.
• Jumlah zat terlarut sebelum dan sesudah pengenceran adalah sama,
dan memenuhi persamaan:
M1 x V1 = M2 x V2
Keterangan:
M1 = konsentrasi larutan sebelum diencerkan
V1 = volume larutan atau massa sebelum diencerkan
M2 = konsentrasi larutan sesudah diencerkan
V2 = volume larutan atau massa sesudah diencerkan
Larutan (Solution)(9)
Contoh:
Berapa volume Alkohol (Etanol) 96% yang dibutuhkan uuntuk
membuat larutan Alkohol (Etanol) 70% sebanyak 250 ml?
Berapa volume air yang dibutuhkan?
Penyelesaian:
M1 = alkohol 96%
M2 = alkohol 70%
V2 = 250 ml (volume alkohol 70%)
V1 = ? (volume alkohol 96%)
M1 x V1 = M2 x V2
96% x V1 = 70% x 250
0,96 x V1 = 0,70 x 250
V1 = 175/0,96 = 183,3 ml
Volume air = 250 ml – 182,3 ml = 67,7 ml
Larutan (Solution)(10)
Contoh
Kelarutan PbSO4 dalam air pada suhu tertentu adalah 1,4 × 10−4 mol/L. Tentukan massa
PbSO4 yang dapat larut dalam 500 mL air, nyatakan jawaban dalam satuan milligram (mg).
(Ar Pb = 206; Ar S = 32; Ar O = 14)
Pembahasan
Data: V = 500 mL = 0,5 L; s = 1,4 × 10−4 mol/L
Hubungan kelarutan, volume dan jumlah mol dan massa (gram) adalah

di mana:
s = kelarutan (mol/L); v = volume (L); n = jumlah mol
Sehingga jumlah mol PbSO4  n = s x v = 1,4 x 10-4 mol/L x 0,5 L = 0,7 x 10-4 mol
Mr PbSO4 = 206 + 32 + (4x14) = 294
dan massanya adalah
Larutan (Solution)(11)

• Larutan ideal mematuhi hukum Raoult, yaitu bahwa


tekanan uap pelarut (cair) berbanding tepat lurus
dengan fraksi mol pelarut dalam larutan.
• Ciri lain larutan ideal adalah bahwa volumenya
merupakan penjumlahan tepat volume komponen-
komponen penyusunnya.
• Pada larutan non-ideal, penjumlahan volume zat
terlarut murni dan pelarut murni tidaklah sama dengan
volume larutan.
• Contoh larutan yang dianggap ideal adalah campuran
benzena dan toluena
Koloid (Colloid)
o Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan
suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang
bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang
cukup besar (1 - 1000 nm), sehingga mengalami Efek Tyndall.
o Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh
gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga
tidak terjadi pengendapan. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh
larutan.
o Koloid dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta, sampo, serta
awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-
hari.
o Contoh Efek Tyndall:
 Di bioskop, jika ada asap mengepul maka cahaya proyektor akan
terlihat lebih terang.
 Di daerah berkabut, sorot lampu mobil terlihat lebih jelas
Suspensi (Suspension)
 Dalam ilmu kimia, suspensi (suspension) adalah suatu campuran
fluida yang mengandung partikel padat. Atau dengan kata lain
campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan
dalam zat cair tersebut.
 Partikel padat dalam sistem suspensi umumnya lebih besar dari 1
mikrometer sehingga cukup besar untuk memungkinkan terjadinya
sedimentasi.
 Singkatnya, suspensi merupakan campuran yang masih dapat
dibedakan antara pelarut dan zat yang dilarutkan.
 Suspensi cairan atau padatan (dalam jumlah kecil) di dalam gas
disebut sebagai aerosol. Contoh sistem aerosol dalam kehidupan
manusia adalah debu di atmosfer.
 Contoh umum:
 Lumpur di mana tanah dan lempung tersuspensi di air.
 Tepung dapat tersuspensi di air.
 Kabut yaitu sistem air yang tersuspensi di udara.

Anda mungkin juga menyukai