KIMIA DASAR 3
Zat Terlarut
Contoh Larutan
Gas Cairan Padatan
Gas Udara (oksigen Uap air di udara Bau suatu zat padat
dan gas-gas lain (kelembapan) yang timbul dari larutnya
dalam nitrogen) molekul padatan
tersebut di udara
Cairan Air terkarbonasi Etanol dalam air; Sukrosa (gula) dalam
(karbon dioksida campuran air; natrium klorida
dalam air) berbagai (garam dapur) dalam air
Pelarut
hidrokarbon
(minyak bumi)
Padatan Hidrogen larut Air dalam karbon Emas 22 karat
dalam logam, aktif; uap air merupakan campuran
misalnya platina dalam kayu homogen antara emas
dan dan perak atau
logam lain
Larutan (Solution)(4)
Komponen Larutan:
Suatu larutan terdiri dari dua komponen yang penting.
Biasanya salah satu komponen yang mengandung jumlah zat
yang lebih banyak disebut pelarut (solvent).
Pelarut dipandang sebagai pembawa atau medium zat terlarut
yang dapat berperan serta dalam reaksi kimia.
Komponen lainnya yang mengandung zat yang lebih sedikit
disebut zat terlarut (solute).
Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan
dalam konsentrasi larutan
Proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk
larutan disebut pelarutan atau solvation.
Kedua komponen dalam larutan dapat sebagai pelarut atau
terlarut tergantung komposisinya.
Larutan (Solution)(5)
Larutan dibagi menjadi 3 jenis:
Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute kurang dari yang
diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan
yang partikel-partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih
bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila hasil kali
konsentrasi ion < Ksp (hasil kali kelarutan) berarti larutan belum jenuh
(masih dapat larut)
Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang
larut dan mengadakan kesetimbangan dengan solute padatnya. Atau
dengan kata lain, larutan yang partikel-partikelnya tepat habis bereaksi
dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi
apabila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.
Larutan lewat jenuh yaitu larutan yang mengandung lebih banyak solute
yang diperlukan dari pada solvent. Atau dengan kata lain, larutan yang
tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan
sangat jenuh terjadi apabila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan
lewat jenuh (mengendap).
Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor lingkungan, seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi.
Larutan (Solution)(6)
Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu:
Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke
lingkungan, temperatur dari campuran reaksi akan naik dan
energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan
turun.
Contoh: reaksi pembentukan air dari hidrogen dan oksigen
2H2 (g) + O2 (g) 2H2O ∆H = -483,6 kJ/mol
Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem,
temperatur dari campuran reaksi akan turun dan energi
potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan naik.
Contoh: reaksi pembentukan nitrogen oksida dari nitrogen dan
oksigen
N2 (g) + O2 (g) 2NO (g) ∆H = +180,5 kJ/mol
Larutan (Solution)(7)
o Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat
terlarut dan pelarut di dalam larutan.
o Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat
terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam
perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut.
o Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan bagian
per juta (part per million, ppm).
o Secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer
(berkonsentrasi rendah) atau pekat (berkonsentrasi tinggi).
o Molaritas adalah jumlah mol suatu zat per liter larutan. Mis: 1 liter
larutan mengandung 0,5 mol senyawa X, maka larutan ini disebut
larutan 0,5 molar (0,5 M). Umumnya konsentrasi larutan berair encer
dinyatakan dalam satuan molar.
o Molalitas adalah ukuran konsentrasi dari suatu zat terlarut di dalam
suatu larutan dalam hal jumlah zat dalam sejumlah massa tertentu
dari pelarut. Satuan dalam molalitas adalah mol/kg
Larutan (Solution)(8)
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu harus
diperhatikan:
• Apabila dari padatan, pahami terlebih dahulu satuan yang diinginkan.
Berapa volume atau massa larutan yang akan dibuat.
• Apabila larutan yang lebih pekat, satuan konsentrasi larutan yang
diketahui dengan satuan yang diinginkan harus disesuaikan.
• Jumlah zat terlarut sebelum dan sesudah pengenceran adalah sama,
dan memenuhi persamaan:
M1 x V1 = M2 x V2
Keterangan:
M1 = konsentrasi larutan sebelum diencerkan
V1 = volume larutan atau massa sebelum diencerkan
M2 = konsentrasi larutan sesudah diencerkan
V2 = volume larutan atau massa sesudah diencerkan
Larutan (Solution)(9)
Contoh:
Berapa volume Alkohol (Etanol) 96% yang dibutuhkan uuntuk
membuat larutan Alkohol (Etanol) 70% sebanyak 250 ml?
Berapa volume air yang dibutuhkan?
Penyelesaian:
M1 = alkohol 96%
M2 = alkohol 70%
V2 = 250 ml (volume alkohol 70%)
V1 = ? (volume alkohol 96%)
M1 x V1 = M2 x V2
96% x V1 = 70% x 250
0,96 x V1 = 0,70 x 250
V1 = 175/0,96 = 183,3 ml
Volume air = 250 ml – 182,3 ml = 67,7 ml
Larutan (Solution)(10)
Contoh
Kelarutan PbSO4 dalam air pada suhu tertentu adalah 1,4 × 10−4 mol/L. Tentukan massa
PbSO4 yang dapat larut dalam 500 mL air, nyatakan jawaban dalam satuan milligram (mg).
(Ar Pb = 206; Ar S = 32; Ar O = 14)
Pembahasan
Data: V = 500 mL = 0,5 L; s = 1,4 × 10−4 mol/L
Hubungan kelarutan, volume dan jumlah mol dan massa (gram) adalah
di mana:
s = kelarutan (mol/L); v = volume (L); n = jumlah mol
Sehingga jumlah mol PbSO4 n = s x v = 1,4 x 10-4 mol/L x 0,5 L = 0,7 x 10-4 mol
Mr PbSO4 = 206 + 32 + (4x14) = 294
dan massanya adalah
Larutan (Solution)(11)