“GASTRITIS AKUT ”
OLEH :
Nim :19020249
T.A 2020/2021
BAB I
A. DEFENISI
Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut
dengan kerusakan – kerusakan erosi .disebabkan oleh kuman -kuman (pneumonia),virus
( influensa, variola,morbili dan lain-lain) atau karena makanan-minuman (bahan
bahankimia,arsen,plumbum, obat-obat yang mengndung salisilat, asam-basa kuat,
KMnO4 dan lain-lain).
Gastritis akut adalah gangguan fungsi penyerapan dan sekresi dari saluran
pencernaan, dipengaruhi oleh fungsi kolon dan dapat diidentifikasikan dari perubahan
jumlah, konsistensi, frekuensi, warna dan bau tinja Whaley dan Wong (2002) .
Penyakit gastroenteritis disebut juga sebagai kondisi dimana terjadi defekasi yang
tidak biasa (lebih dari 3 kali sehari), juga perubahan jumlah dan konsistensi (feses cair) yang
dapat disebabkan oleh bakteri, virus, alergi terhadap makanan tertentu (Brunner & Suddart,
2007)
Gastroenteritis akut adalah diare yang terjadi selama kurang dari 14 hari (Spruill &
Wade, 2008).
B. ANATOMI
Gaster atau lambung Ventrikulum atau maag atau lambung atau gaster merupakan saluran
makanan yang paling dapat mengembang lebih besar terutama pada epigastrium Bagian
gaster atau ventrikulum ini terdiri atas :
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut
1. Gastritis Akut Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti: Obat-obatan
seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan obat yang bersifat
mengiritasi mukosa lambung. Minuman beralkohol Infeksi bakteri seperti H. pylori,
H. heilmanii, streptococci Infeksi virus oleh sitomegalovirus Infeksi jamur seperti
candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis Stress fisik yang disebabkan oleh luka
bakar, trauma, pembedahan. Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan
berbumbu dan minuman dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan salah
satu penyebab iritasi mukosa lambung.
2. Gastritis Kronik Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua
predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu infeksi
dan non-infeksi (Wehbi, 2008).
Gastritis infeksi Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan
memberikan manifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi
meliputi hal-hal berikut. a) H. Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu
merupakan penyebab utama dari gastritis kronik (Anderson, 2007). b) Helicobacter
heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis (Quentin, 2006) c) Infeksi parasit (Wehbi,
2008). d) Infeksi virus (Wehbi, 2008). Gastritis non-infeksi
D. PATOFISIOLOGI
Gastritis Akut
Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung. Jika mukosa
lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :
1. Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung akan
meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan
dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari penyawaan
tersebut akan meningkatkan asam lambung . Jika asam lambung meningkat maka
akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan &
elektrolit.
2. Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang
dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi
hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal
melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika
erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi
perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik.
Gastritis Kronik.
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi
mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna
akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena
sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan
menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa
sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.
PATHWAY
E. UJI DIAGNOSTIK
F. PENATALAKSANAAN
1. Berikan diet tinggi kalori sesuai toleransi
2. Berikan terapi antasida dan antibiotik
3. Berikan agen penyekat kalsium,procardia,isordil
4. Berikan analgesik jenis cair topika
BAB II
TINJAUAN TEORITIS KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Anamnese meliputi
1. Nama :
2. Usia :
3. Jenis kelamin :
4. Jenis pekerjaan :
5. Alamat :
6. Suku/bangsa :
7. Agama :
8. Tingkat pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan
rendah/minim mendapatkan pengetahuan tentang gastritis,
maka akan menganggap remeh penyakit ini, bahkan hanya
menganggap gastritis sebagai sakit perut biasa dan akan
memakan makanan yang dapat menimbulkan serta
memperparah penyakit ini.
9. Riwayat sakit dan kesehatan
Keluhan utama : Nyeri di ulu hati dan perut
sebelah kanan bawah.
Riwayat penyakit saat ini : Meliputi perjalan
penyakitnya, awal dari gejala yang dirasakan klien,
keluhan timbul dirasakan secara mendadak atau
bertahap, faktor pencetus, upaya untuk mengatasi
masalah tersebut.
Riwayat penyakit dahulu : Meliputi penyakit yang
berhubungan dengan penyakit sekarang, riwayat
dirumah sakit, dan riwayat pemakaian obat.
Pemeriksaan fisik
1) Aktivitas / Istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan
Tanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap
aktivitas)
2) Sirkulasi
Gejala : kelemahan, berkeringat
Tanda : - hipotensi (termasuk postural) - takikardia, disritmia
(hipovolemia / hipoksemia) - nadi perifer lemah - pengisian
kapiler lambat / perlahan (vasokonstriksi) - warna kulit pucat,
sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah) - kelemahan
kulit / membran mukosa, berkeringat (menunjukkan status syok,
nyeri akut, respons psikologik)
3) Integritas ego
Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan
kerja), perasaan tak berdaya.
Tanda : tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat, berkeringat,
perhatian menyempit, gemetar, suara gemetar.
4) Eliminasi
Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena
perdarahan gastroenteritis (GE) atau masalah yang berhubungan
dengan GE, misalnya luka peptik atau gaster, gastritis, bedah
gaster, iradiasi area gaster. Perubahan pola defekasi /
karakteristik feses.
Tanda : - nyeri tekan abdomen, distensi - bunyi usus : sering
hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah perdarahan. -
karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau
kadang-kadang merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea),
konstipasi dapat terjadi (perubahan diet, penggunaan antasida). -
haluaran urine : menurun, pekat.
5) Makanan / Cairan
Gejala : - anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang
diduga obstruksi pilorik bagian luar sehubungan dengan luka
duodenal). - masalah menelan : cegukan - nyeri ulu hati,
sendawa bau asam, mual atau muntah
Tanda : muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah,
dengan atau tanpa bekuan darah, membran mukosa kering,
penurunan produksi mukosa, turgor kulit buruk (perdarahan
kronis).
6) Neurosensi
Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar,
kelemahan.
Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak
cenderung tidur, disorientasi / bingung, sampai pingsan dan
koma (tergantung pada volume sirkulasi / oksigenasi).
7) Nyeri / Kenyamanan
Gejala : - nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar,
perih, nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa
ketidaknyamanan / distres samar-samar setelah makan banyak dan
hilang dengan makan (gastritis akut). - nyeri epigastrum kiri sampai
tengah / atau menyebar ke punggung terjadi 1-2 jam setelah makan
dan hilang dengan antasida (ulkus gaster). - nyeri epigastrum kiri
sampai / atau menyebar ke punggung terjadi kurang lebih 4 jam
setelah makan bila lambung kosong dan hilang dengan makanan atau
antasida (ulkus duodenal). - tak ada nyeri (varises esofegeal atau
gastritis). - faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan
obat-obatan tertentu (salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor
psikologis.
Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat,
berkeringat, perhatian menyempit.
8) Keamanan
Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal : ASA Tanda :
peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar (menunjukkan
sirosis / hipertensi portal)
9) Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : adanya penggunaan obat resep / dijual bebas yang
mengandung ASA, alkohol, steroid. NSAID menyebabkan perdarahan
GI. Keluhan saat ini dapat diterima karena (misal : anemia) atau
diagnosa yang tak berhubungan (misal : trauma kepala), flu usus, atau
episode muntah berat. Masalah kesehatan yang lama misal : sirosis,
alkoholisme, hepatitis, gangguan makan (Mustaqin A., Gangguan
Gastrointestinal )
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri sehubungan dengan iritasi gastrium atau pengecilan
kelenjar
b. Kekurangan volume cairan sehubungan dengan pemasukan
cairan danelektrolit yang kurang, muntah, perdarahan. Aktivitas
intoleranceberhubungan dengan kelemahan fisik.
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
denganintake yang tidak adekuat.
d. Resiko infeksi dengan faktor resiko tindakan infasif
INTERVEN KEPERAWATAN