Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA ANAK

“GASTRITIS AKUT ”

OLEH :

Nama : Pernando House Tumanggor

Nim :19020249

Dosen Pengampu : Helfrida Sihite, SST, MKM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESEHATAN BARU

PRODI D III KEPERAWATAN JALAN BUKIT INSPIRASI

SIPALAKKI KECAMATAN DOLOKSANGGUL

KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

T.A 2020/2021
BAB I

TINJAUAN TEORITIS MEDIS

A. DEFENISI

Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut
dengan kerusakan – kerusakan erosi .disebabkan oleh kuman -kuman (pneumonia),virus
( influensa, variola,morbili dan lain-lain) atau karena makanan-minuman (bahan
bahankimia,arsen,plumbum, obat-obat yang mengndung salisilat, asam-basa kuat,
KMnO4 dan lain-lain).

Gastritis akut adalah gangguan fungsi penyerapan dan sekresi dari saluran
pencernaan, dipengaruhi oleh fungsi kolon dan dapat diidentifikasikan dari perubahan
jumlah, konsistensi, frekuensi, warna dan bau tinja Whaley dan Wong (2002) .

Penyakit gastroenteritis disebut juga sebagai kondisi dimana terjadi defekasi yang
tidak biasa (lebih dari 3 kali sehari), juga perubahan jumlah dan konsistensi (feses cair) yang
dapat disebabkan oleh bakteri, virus, alergi terhadap makanan tertentu (Brunner & Suddart,
2007)

Gastroenteritis akut adalah diare yang terjadi selama kurang dari 14 hari (Spruill &
Wade, 2008).
B. ANATOMI

Gaster atau lambung Ventrikulum atau maag atau lambung atau gaster merupakan saluran
makanan yang paling dapat mengembang lebih besar terutama pada epigastrium Bagian
gaster atau ventrikulum ini terdiri atas :

1) Osteum kardiak adalah bagian akhir esofagus yang masuk ke dalam


lambung
2) Fundus fentrikuli adalah bagia yang menonjol ke atas terletak
disebelah kiri osteum kardiak biasanya terisi gas
3) Korpus ventrikuli adalah badan lambung setinggi osteum kardiak
lekukan pada bagian bawah kurvatura minor.
4) Kurvatura minor terletak disebelah kanan lambung dari osteum
kardiak sampai pilorus
5) Kurvatura mayor terletak disebelah kiri osteum kardiak melalui
fundus ventrikuli menuju kekanana sampai pilorus inferior
6) Antrium pilorus adalah bagian lambung berbentuk seperti tabung
mempunyai otot tebal yang membentuk sfingter pilorus

Fungsi gaster antara lain :


 Tempat berkumpulnya makanan, menghancurkan , dan menghaluskan
makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung
 Mempersiapkan makanan untuk dicerna oleh usus dengan semua
makan dicairkan dan dicampurkan dengan asam hidroklorida.
 Mengubah protein menjadi pepton oleh pepsin
 Membekukan susu dan kasein yang dikeluarkan oleh renin.
C. ETIOLOGI

Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut

1. Gastritis Akut Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti: Obat-obatan
seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan obat yang bersifat
mengiritasi mukosa lambung. Minuman beralkohol Infeksi bakteri seperti H. pylori,
H. heilmanii, streptococci Infeksi virus oleh sitomegalovirus Infeksi jamur seperti
candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis Stress fisik yang disebabkan oleh luka
bakar, trauma, pembedahan. Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan
berbumbu dan minuman dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan salah
satu penyebab iritasi mukosa lambung.
2. Gastritis Kronik Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua
predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu infeksi
dan non-infeksi (Wehbi, 2008).
Gastritis infeksi Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan
memberikan manifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi
meliputi hal-hal berikut. a) H. Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu
merupakan penyebab utama dari gastritis kronik (Anderson, 2007). b) Helicobacter
heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis (Quentin, 2006) c) Infeksi parasit (Wehbi,
2008). d) Infeksi virus (Wehbi, 2008). Gastritis non-infeksi

D. PATOFISIOLOGI

Gastritis Akut

Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung. Jika mukosa
lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :

1. Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung akan
meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan
dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari penyawaan
tersebut akan meningkatkan asam lambung . Jika asam lambung meningkat maka
akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan &
elektrolit.
2. Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang
dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi
hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal
melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika
erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi
perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik.

Gastritis Kronik.
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi
mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna
akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena
sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan
menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa
sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.

PATHWAY
E. UJI DIAGNOSTIK

Pemeriksaan penunjang diare menurut Suriadi (2001 ) adalah :

1. Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan.


2. Pemeriksaan intubasi duodenum.
3. Pemeriksaan elektrolit dan creatinin.
4. Pemeriksaan tinja, PH, Leukosit, glukosa, dan adanya darah.
5. Pemeriksaan tinja : Makroskopis dan mikroskopis PH dan kadar gula juga ada
intoleransi gula biarkan kuman untuk mencari kuman penyebab dan uji retensi
terhadap berbagai antibiotik.
6. Pemeriksaan darah : perifer lengkap, Analisa Gas Darah (AGD), elektrolit
( terutama Na, K, Ca, P Serum pada diare yang disertai kejang ).

F. PENATALAKSANAAN
1. Berikan diet tinggi kalori sesuai toleransi
2. Berikan terapi antasida dan antibiotik
3. Berikan agen penyekat kalsium,procardia,isordil
4. Berikan analgesik jenis cair topika

BAB II
TINJAUAN TEORITIS KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN GASTRITIS

1. PENGKAJIAN
Anamnese meliputi
1. Nama :
2. Usia :
3. Jenis kelamin :
4. Jenis pekerjaan :
5. Alamat :
6. Suku/bangsa :
7. Agama :
8. Tingkat pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan
rendah/minim mendapatkan pengetahuan tentang gastritis,
maka akan menganggap remeh penyakit ini, bahkan hanya
menganggap gastritis sebagai sakit perut biasa dan akan
memakan makanan yang dapat menimbulkan serta
memperparah penyakit ini.
9. Riwayat sakit dan kesehatan
 Keluhan utama : Nyeri di ulu hati dan perut
sebelah kanan bawah.
 Riwayat penyakit saat ini : Meliputi perjalan
penyakitnya, awal dari gejala yang dirasakan klien,
keluhan timbul dirasakan secara mendadak atau
bertahap, faktor pencetus, upaya untuk mengatasi
masalah tersebut.
 Riwayat penyakit dahulu : Meliputi penyakit yang
berhubungan dengan penyakit sekarang, riwayat
dirumah sakit, dan riwayat pemakaian obat.
Pemeriksaan fisik

1) Aktivitas / Istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan
Tanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap
aktivitas)
2) Sirkulasi
Gejala : kelemahan, berkeringat
Tanda : - hipotensi (termasuk postural) - takikardia, disritmia
(hipovolemia / hipoksemia) - nadi perifer lemah - pengisian
kapiler lambat / perlahan (vasokonstriksi) - warna kulit pucat,
sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah) - kelemahan
kulit / membran mukosa, berkeringat (menunjukkan status syok,
nyeri akut, respons psikologik)
3) Integritas ego
Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan
kerja), perasaan tak berdaya.
Tanda : tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat, berkeringat,
perhatian menyempit, gemetar, suara gemetar.
4) Eliminasi
Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena
perdarahan gastroenteritis (GE) atau masalah yang berhubungan
dengan GE, misalnya luka peptik atau gaster, gastritis, bedah
gaster, iradiasi area gaster. Perubahan pola defekasi /
karakteristik feses.
Tanda : - nyeri tekan abdomen, distensi - bunyi usus : sering
hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah perdarahan. -
karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau
kadang-kadang merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea),
konstipasi dapat terjadi (perubahan diet, penggunaan antasida). -
haluaran urine : menurun, pekat.
5) Makanan / Cairan
Gejala : - anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang
diduga obstruksi pilorik bagian luar sehubungan dengan luka
duodenal). - masalah menelan : cegukan - nyeri ulu hati,
sendawa bau asam, mual atau muntah
Tanda : muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah,
dengan atau tanpa bekuan darah, membran mukosa kering,
penurunan produksi mukosa, turgor kulit buruk (perdarahan
kronis).
6) Neurosensi
Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar,
kelemahan.
Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak
cenderung tidur, disorientasi / bingung, sampai pingsan dan
koma (tergantung pada volume sirkulasi / oksigenasi).
7) Nyeri / Kenyamanan
Gejala : - nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar,
perih, nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa
ketidaknyamanan / distres samar-samar setelah makan banyak dan
hilang dengan makan (gastritis akut). - nyeri epigastrum kiri sampai
tengah / atau menyebar ke punggung terjadi 1-2 jam setelah makan
dan hilang dengan antasida (ulkus gaster). - nyeri epigastrum kiri
sampai / atau menyebar ke punggung terjadi kurang lebih 4 jam
setelah makan bila lambung kosong dan hilang dengan makanan atau
antasida (ulkus duodenal). - tak ada nyeri (varises esofegeal atau
gastritis). - faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan
obat-obatan tertentu (salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor
psikologis.
Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat,
berkeringat, perhatian menyempit.

8) Keamanan
Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal : ASA Tanda :
peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar (menunjukkan
sirosis / hipertensi portal)
9) Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : adanya penggunaan obat resep / dijual bebas yang
mengandung ASA, alkohol, steroid. NSAID menyebabkan perdarahan
GI. Keluhan saat ini dapat diterima karena (misal : anemia) atau
diagnosa yang tak berhubungan (misal : trauma kepala), flu usus, atau
episode muntah berat. Masalah kesehatan yang lama misal : sirosis,
alkoholisme, hepatitis, gangguan makan (Mustaqin A., Gangguan
Gastrointestinal )

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri sehubungan dengan iritasi gastrium atau pengecilan
kelenjar
b. Kekurangan volume cairan sehubungan dengan pemasukan
cairan danelektrolit yang kurang, muntah, perdarahan. Aktivitas
intoleranceberhubungan dengan kelemahan fisik.
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
denganintake yang tidak adekuat.
d. Resiko infeksi dengan faktor resiko tindakan infasif

INTERVEN KEPERAWATAN

N DIAGNOSA NOC NIC


O
1 Nyeri (akut) 1 Mengurangi inflamasi 1 Puasakan pasien di 6jam
berhubungan dengan pada mukosa lambung, pertama,
inflamasi mukosa 2 Dilatasi gaster dapat 2 Berikan makanan lunak
lambung terjadi bila pemberian sedikit demi sedikit dan berikan
Tujuan: Setelah makanan setelah puasa minuman hangat
dilakukan tindakan terlalu cepat 3. Atur posisi yang nyaman
keperawatan selama 1 x 3. Posisi yang tepat dan bagi klien.
24 jam dirasa nyaman oleh klien 4. Ajarkan teknik distraksi dan
- Nyeri klien berkurang dapat mengurangi resiko reklasasi.
atau hilang. klien terhadap nyeri 5. Kolaborasi dalam pemberian
- Skala nyeri 0. 4. Dapat membuat klien analgetik
- Klien dapat relaks. jadi lebih baik dan
- Keadaan umum klien melupakan nyeri.
baik. 5. Analgetik dapat memblok
reseptor nyeri pada susunan
saraf pusat
2 1Penuhi kebutuhan
Volume cairan 1.Intake cairan yang individual. Anjurkan klien
kurang dari adekuat akan untuk minum (dewasa :40-60
kebutuhan tubuh mengurangi resiko cc/kg/jam).
berhubungan dehidrasi pasien 2.Awasi tanda-tanda vital
dengan intake yang 2. menunjukkan status evaluasi turgor kulitpengisian
tidak adekuat dan dehidrasi atau kemungkinan kapiler dan
output cair yang peningkatan kebutuhan membran mukosa
berlebih (mual dan penggantian cairan. 3. Pertahankan tirah baring,
muntah) 3. Aktivitas/muntah mencegah muntah dan
- Tujuan : meningkatkan tekanan intra tegangan pada defekasi4.
Setelah dilakukan abdominal dan dapat Berikan terapi IV line
tindakan mencetuskan perdarahan sesuai indikasi
keperawatan lanjut. 4.Mengganti 5. Kolaborasi pemberian
1x24jam,masalah kehilangan cairan yang cimetidine dan ranitidine
kekurangan volume hilang dan 1 Anjurkan pasien untuk makan
cairan pasien dapat memperbaikikeseimbanngan sedikit demisedikit dengan
teratasi cairan segera. 5. Cimetidine porsi kecil namun sering.
dan 3Berikan makanan yang lunak
ranitidine berfungsi dan makanan yang di sukai
untuk menghambat pasien/di gemari
3 sekresi asam lambung lakukan oral higyne 2x sehari
Nutrisi kurang dari 1. Menjaga nutrisi tetap 4timbang BB pasien setiap hari
kebutuhan tubuh b/d terpenuhi dan mencegah dan pantau turgor kulit,mukosa
anorexiaTujuan : Setelah terjadinya mual dan muntah bibir dll
dilakukan tindakan yang berlanjut. Konsultasi dengan tim ahli gizi
keperawatan 3x24 jam 2. Untuk mempermudah dalam pemberian menu.
kebutuhan nutrisi pasien pasien dalam mengunyah
dapat terpenuhi Kriteria makanan.
hasil : 3. kebersihan mulut akan 1. Observasi
- Keadaan umum merangsang nafsu makan keadaan
umum
cukup pasien
pasien
-Turgor kulit baik . 4. Mengetahui status 2. Observasi
- BB meningkat nutrisi pasien. tanda tanda
infeksiuskonfrehensi
- Kesulitan 5. Mempercepat pemenuhan
menelan berkurang kebutuhan nutrisi dengan 3. Awasi tanda
pemberian menu yang tepat vital,
perhatikan
sasaran.
demam,
menggigil,
berkeringat,
perubahan
mental,
meningkatn
4 Resiko infeksi 1. Klien bebas ya nyeri
dengan factor dari tanda abdomen
resiko agen tanda dan 4. Lakukan
cidera fisik gejala infeski Pencucian tangan.
(Tindakan 2. Mendeskripsik
infasif ) an proses
penularan
serta
penatalaksana
nnya
3. Menunjukan
kemampuan
untuk
mencegah
timbulnya
infeksi
4. Jumlahleukosit dalam
batas normal
5. Menunjukan
prilaku hidup
sehat

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Pembentukan Karakter
    Makalah Pembentukan Karakter
    Dokumen7 halaman
    Makalah Pembentukan Karakter
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Lija
    Lija
    Dokumen2 halaman
    Lija
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Askep (Semaya Pangaribuan)
    Askep (Semaya Pangaribuan)
    Dokumen15 halaman
    Askep (Semaya Pangaribuan)
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen7 halaman
    Bab 3
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Askep (Pernando Tumanggor)
    Askep (Pernando Tumanggor)
    Dokumen15 halaman
    Askep (Pernando Tumanggor)
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pertolongan Pertama Kegawat Daruratan Obstetric Dan Neonatal
    Makalah Pertolongan Pertama Kegawat Daruratan Obstetric Dan Neonatal
    Dokumen28 halaman
    Makalah Pertolongan Pertama Kegawat Daruratan Obstetric Dan Neonatal
    Dian Riani
    Belum ada peringkat
  • KB Kel 2
    KB Kel 2
    Dokumen10 halaman
    KB Kel 2
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • ANALISIS Jurnal Ibu Renta
    ANALISIS Jurnal Ibu Renta
    Dokumen5 halaman
    ANALISIS Jurnal Ibu Renta
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • ANALISIS Jurnal Ibu Renta
    ANALISIS Jurnal Ibu Renta
    Dokumen5 halaman
    ANALISIS Jurnal Ibu Renta
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Lija
    Lija
    Dokumen2 halaman
    Lija
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • ASKEP I Hiperemesis Gravidarum
    ASKEP I Hiperemesis Gravidarum
    Dokumen15 halaman
    ASKEP I Hiperemesis Gravidarum
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Dinda Nahampun
    Dinda Nahampun
    Dokumen3 halaman
    Dinda Nahampun
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Askep (Semaya Pangaribuan)
    Askep (Semaya Pangaribuan)
    Dokumen15 halaman
    Askep (Semaya Pangaribuan)
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Lija
    Lija
    Dokumen2 halaman
    Lija
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Kespro Kel 2
    Kespro Kel 2
    Dokumen19 halaman
    Kespro Kel 2
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • KB Kel 2
    KB Kel 2
    Dokumen10 halaman
    KB Kel 2
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Kespro Kel 2
    Kespro Kel 2
    Dokumen19 halaman
    Kespro Kel 2
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Kespro Kel 2
    Kespro Kel 2
    Dokumen19 halaman
    Kespro Kel 2
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Kespro Kel 2
    Kespro Kel 2
    Dokumen19 halaman
    Kespro Kel 2
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Makalah Ibu Winta Mengenal Diri Sendiri
    Makalah Ibu Winta Mengenal Diri Sendiri
    Dokumen11 halaman
    Makalah Ibu Winta Mengenal Diri Sendiri
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • KB Kel 2
    KB Kel 2
    Dokumen10 halaman
    KB Kel 2
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • KB Kel 1 Kespro
    KB Kel 1 Kespro
    Dokumen14 halaman
    KB Kel 1 Kespro
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Makalah Ibu Winta Mengenal Diri Sendiri
    Makalah Ibu Winta Mengenal Diri Sendiri
    Dokumen11 halaman
    Makalah Ibu Winta Mengenal Diri Sendiri
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Makalah Ibu Sukaria
    Makalah Ibu Sukaria
    Dokumen4 halaman
    Makalah Ibu Sukaria
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah
    Bahasa Dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Surat Undangan Kepada Orang Tua
    Surat Undangan Kepada Orang Tua
    Dokumen2 halaman
    Surat Undangan Kepada Orang Tua
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Surat Undangan Kepada Orang Tua
    Surat Undangan Kepada Orang Tua
    Dokumen2 halaman
    Surat Undangan Kepada Orang Tua
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Membuat Pendahuluan Essay Dan KTI Yang Baik
    Membuat Pendahuluan Essay Dan KTI Yang Baik
    Dokumen3 halaman
    Membuat Pendahuluan Essay Dan KTI Yang Baik
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat
  • Cara Membuat Essay Yang Baik
    Cara Membuat Essay Yang Baik
    Dokumen2 halaman
    Cara Membuat Essay Yang Baik
    DINDA NESSA PRICILLA NAHAMPUN 1901002
    Belum ada peringkat