tentang
Rumah Sakit
Pasal 40 :
Djoti - Atmodjo
UU Nomor 11 Tahun 2020
tentang
Cipta Kerja
Pasal 40 :
Djoti - Atmodjo
Pasal 36
Setiap Rumah Sakit harus
menyelenggarakan tata kelola
Rumah Sakit dan tata kelola
klinis yang baik
Djoti - Atmodjo
Tata kelola rumah sakit yang baik adalah
penerapan fungsi-fungsi manajemen rumah
sakit yang berdasarkan prinsip-prinsip
tranparansi, akuntabilitas, independensi dan
responsibilitas, kesetaraan dan kewajaran.
Tata kelola klinis yang baik adalah penerapan
fungsi manajemen klinis yang meliputi
kepemimpinan klinik, audit klinis, data klinis,
risiko klinis berbasis bukti, peningkatan kinerja,
pengelolaan keluhan, mekanisme monitor hasil
pelayanan, pengembangan profesional, dan
akreditasi rumah sakit.
Djoti - Atmodjo
AKREDITASI
Peraturan KARS
Perundang-undangan
Rumah Sakit
◉ Fire Wall
◉ Conflict of Interest
◉ Etika Surveior
Regulasi ◉ Sistem Manajemen Anti
Penyuapan (SMAP)
Survei Akreditasi
Implementasi
◉ Dokumen bukti
◉ Observasi
◉ Wawancara
◉ Simulasi 8
Peraturan AKREDITASI
Perundang-undangan KARS
Regulasi
Implementasi
◉ Dokumen bukti ◉ Rekam Medis
◉ Observasi ◉ Dokumen
◉ Wawancara
◉ Simulasi
SEMILA
10
GOVERNING
BODY
DIREKTUR Prioritas
Pengukuran:
UNIT KERJA v Kejadian
v Indikator
Ka Unit
Staf Unit
Pengumpulan
data
Standar TKRS 1.3
Pemilik dan atau representasi pemilik memberi persetujuan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit, menerima laporan
pelaksanaan program secara berkala, dan memberi respons terhadap laporan
yang disampaikan.
14
v Indikator Mutu Pelayanan Klinis Prioritas
v Indikator Mutu Unit Kerja dan Unit Pelayanan
v Indikator Mutu Pelayanan
Profil Indikator
Indikator Mutu Pelayanan Klinis Prioritas
Ø Kriteria Inklusi
Ø Kriteria Eksklusi
15
16
Donabedian’s Quality Framework
17
Ukuran atau cara mengukur sehingga
menunjukkan suatu indikasi
Merupakan variabel yang digunakan untuk bisa
melihat perubahan
Indikator yang baik, sensitif dan spesifik
Djoti - Atmodjo
Spesifikasi dari indikator
Djoti - Atmodjo
UNIT KERJA : Instalasi Kamar Bedah
KRITERIA :
Inklusi : Pasien operasi bersih, termasuk operasi cito
Eksklusi :
STANDARD : 2%
KETERANGAN : -
20
Setiap indikator agar dibuat profilnya atau gambaran singkat
tentang indikator tersebut namun tidak terbatas pada :
a) judul indikator;
b) definisi operasional;
c) tujuan dan dimensi mutu;
d) dasar pemikiran/alasan pemilihan indikator;
e) numerator, denominator, dan formula pengukuran;
f) metodologi pengumpulan data;
g) cakupan data;
h) frekuensi pengumpulan data;
i) frekuensi analisis data;
j) metodologi analisis data;
k) sumber data;
l) penanggung jawab pengumpul data; dan
m) publikasi data
21
PENGUMPULAN DATA
Ø Manual Sensus
harian
Ø Sistem
informasi
Ø Survei
Djoti Atmodjo 22
Masalah ?
Cause and Effect ( Fish Bone) Diagram
Masalah
Pelanggan Prosedur
• What changes • Obyective
are to be made • Questions/Predictions
• Next cycle • Plan to carry out cycle
(Who, what, where
and when)
ACT PLAN
STUDY DO
• Compare
analysis of data • Carry out plan
• Compare data to • Docoment
prediction problems and
• Summarise what observations
wass learned • Begin analysis
dr Luwi - PMKP 14 Jan 25
Pemilik
Direktur RS q PIMPINAN RS
q Komite Medis
q Komite Keperawatan
q PJ Data
q Staf di semua unit
Unit
26
Standar TKRS 4
Direktur Rumah Sakit merencanakan, mengembangkan, serta
melaksanakan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Memperhatikan hal-hal:
a) misi rumah sakit.
b) data-data permasalahan yang ada
c) terdapat sistem serta proses yang
memperlihatkan variasi penerapan dan hasil
yang paling banyak dampak dari perbaikan
d) dampak pada perbaikan sistem sehingga
efek perbaikan dapat terjadi di seluruh rumah
sakit
e) riset klinis dan program pendidikan profesi
kesehatan merupakan prioritas untuk rumah
sakit pendidikan
32
Indikator Mutu Unit Pelayanan
Sumber Data
33
Indikator Mutu Unit Pelayanan
Individual
34
Indikator Pelayanan Klinis Prioritas
Evaluasi Prioritas
Standar Pelayanan Kedokteran
Komponen pengukuran pelayanan klinis prioritas
5 PPK, atau CP, atau Protokol
o
o
o
o
o
37
PELAYANAN BEDAH
Kriteria inklusi:
Þ Pasien bedah di rawat inap yang dioperasi
Þ Pasien operasi yang dilakukan di kamar operasi
Þ Pasien operasi dengan anestesi umum atau spinal
Þ Operasi elektif
Kriteria eksklusi:
Þ Operasi yang dilakukan di luar kamar operasi/ruang
tindakan
Þ Operasi cito
38
PELAYANAN PASIEN JANTUNG
Kriteria inklusi:
Þ Pasien jantung rawat inap dan ICU
Þ Pasien dewasa (> 18 tahun)
Þ Gangguan irama jantung
Þ Pasien jantung dengan tindakan
(kateterisasi)
Þ Pasien rujukan atau dirujuk
Kriteria eksklusi:
Þ Pasien rawat jalan dan IGD
Þ Pasien anak
Þ Pasien operasi jantung
Þ Pasien dengan tindakan temporary pace
maker
Þ Pasien dengan kelainan jantung kongenital
Þ Ibu melahirkan dengan kelainan jantung 39
pelayanan klinis prioritas
v
v
v
v
40
Pemilihan indikator yang terkait dng area klinis meliputi :
1. asesmen pasien;
2. pelayanan laboratorium
3. pelayanan radiologi dan diagnostic imaging;
4. prosedur bedah;
5. penggunaan antibiotika dan obat lainnya;
6. kesalahan medikasi (medication error) dan Kejadian Nyaris
Cedera (KNC);
7. penggunaan anestesi dan sedasi;
8. penggunaan darah dan produk darah;
9. ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medis pasien;
10. pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan
pelaporan;
11. riset klinis.
dr Luwi - PMKP 14 Jan 41
AREA KLINIS
Asesmen
v Angka ketidak lengkapan asesmen awal dokter di rawat
jalan
v Angka ketidak lengkapan asesmen awal perawat di
rawat jalan
v Angka ketidak lengkapan asesmen awal dokter di rawat
inap
v Angka ketidak lengkapan asesmen awal perawat di
rawat inap
v Kejadian tidak dilaksanakannya asesmen pra anestesi
v Angka tidak dilaksanakannya asesmen ulang nyeri
v Angka tidak dilaksanakannya asesmen ulang pasien
risiko jatuh
42
AREA KLINIS
Pelayanan Laboratorium
v Angka keterlambatan pemeriksaan hasil laboratorium
rutin
v Angka keterlambatan pemeriksaan cito AGD untuk ICU
v Angka pengulangan pengambilan sampel darah
v Angka kerusakan sampel darah
v Kejadian tidak dilaporkannya nilai kritis
v Kejadian identifikasi hasil laboratorium
v Kejadian kesalahan penyampaian hasil laboratorium
43
AREA KLINIS
Pelayanan Radiologi
v Angka keterlambatan penyerahan hasil
pemeriksaan radiologi tanpa kontras
v Angka pengulangan pemeriksaan radiologi
v Angka penolakan ekspertis
v Kejadian kesalahan ekspertis
44
AREA KLINIS
Prosedur Bedah
v Angka penundaan operasi elektif
v Angka keterlambatan pelaksanaan operasi
elektif
v Angka ketidak lengkapan surgical check list
v Angka ketidak lengkapan dokumen site
marking
v Kejadian tidak dilaksanakannya penandaan
lokasi operasi pada operasi organ 2 sisi
45
AREA KLINIS
Penggunaan antibiotik dan obat lainnya
v Angka pemberian antibiotika ganda
v Kejadian pemberian antibiotika > 1
v Kejadian pemberian antibiotika profilaksis menjadi
terapeutik
v Kejadian pemberian terapi polifarmasi
v Kejadian pemberian obat di luar formularium
46
AREA KLINIS
Medication error
v Kejadian kesalahan penyiapan obat rawat jalan
v Kejadian kesalahan penyiapan obat rawat inap
v Kejadian kesalahan penyiapan obat pada
double check
v Kejadian salah dosis dalam resep
v Kejadian kesalahan baca resep
47
AREA KLINIS
Penggunaan anestesi dan sedasi induksi
v Angka ketidak lengkapan asesmen pra anestesi
v Kejadian tidak dilaksanakannya asesmen pra anestesi
v Angka ketidak lengkapan monitoring status fisiologis
saat operasi atau pemulihan
v Kejadian tidak dilaksanakannya monitoring status
fisiologis pemberian sedasi
v Kejadian tidak dilaksanakannya monitoring status
fisiologis tindakan bedah tanpa anestesi umum
48
AREA KLINIS
49
AREA KLINIS
Rekam medis
v Angka keterlambatan penyediaan rekam medis rawat
jalan
v Angka ketidak lengkapan rekam medis rawat inap
v Angka ketidak lengkapan ringkasan rawat jalan
v Angka ketidak lengkapan rekam medis
v Angka ketidak lengkapan ringkasan pulang
v Kejadian tidak adanya ringkasan pulang
v Kejadian tidak adanya ringkasan rawat jalan
50
AREA KLINIS
PPI
v Angka infeksi jarum infus
v Angka infeksi kateter
v Angka infeksi daerah operasi
v Angka infeksi pneumonia pada penggunaan
ventilator
v Kejadian didapatkannya biakan kuman dalam
alat yang telah disterilkan
51
Indikator yg dipilih terkait dengan upaya manajemen meliputi :
a. pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat penting
untuk memenuhi kebutuhan pasien; (IAM 1)
b. pelaporan aktivitas yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan; (IAM 2)
c. manajemen risiko; (IAM 3)
d. manajemen penggunaan sumber daya; (IAM 4)
e. harapan dan kepuasan pasien dan keluarga; (IAM 5)
f. harapan dan kepuasan staf; (IAM 6)
g. demografi pasien dan diagnosis klinis; (IAM 7)
h. manajemen keuangan; (IAM 8)
i. pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat
menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga
pasien dan staf. (IAM 9)
dr Luwi - PMKP 14 Jan 52
AREA MANAJEMEN
PENGADAAN SEDIAAN FARMASI
v Kejadian kekosongan obat emergency di IGD
v Kejadian tidak tersedianya kebutuhan pasien ICU
v Kejadian tidak tersedianya obat emergency di kamar
operasi
v Kejadian tidak tersedianya alkes sesuai kebutuhan
pasien
53
AREA MANAJEMEN
PELAPORAN
v Kejadian keterlambatan RL
v Kejadian keterlambatan laporan obat narkotik
54
AREA MANAJEMEN
MANAJEMEN RISIKO
v Kejadian staf tertusuk benda tajam
v Kejadian tidak dilaksanakannya asesmen ulang
pasien rawat inap dengan risiko jatuh
v Kejadian ketidak pahaman staf dalam proses
dekontaminasi bahan berbahaya
55
AREA MANAJEMEN
MANAJEMEN SUMBER DAYA
v Angka efektifitas penggunaan alat canggih
v Kejadian listrik padam > 7 detik di area kritis
KEPUASAN PASIEN
v Survei kepuasan pelayanan unit kerja
v Survei kepuasan asuhan dokter, perawat dan
nakes lainnya
KEPUASAN STAF
v Survei kepuasan staf RS
56
AREA MANAJEMEN
DEMOGRAFI
v Pola pendidikan pasien, termasuk yang buta huruf
v Pola bahasa yang digunakan pasien
v Pola kondisi pasien dengan hambatan fisik dalam
berkomunikasi
v Pola 10 diagnosis atau kondisi pasien terbanyak yang
dirawat
MANAJEMEN KEUANGAN
v Kejadian keterlambatan pengajuan klaim asuransi
atau BPJS
v Rasio keuangan
v Angka piutang yang tidak tertagih
57
AREA MANAJEMEN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DARI KEJADIAN YANG
DAPAT MENIMBULKAN MASALAH BAGI KESELAMATAN
PASIEN, KELUARGA PASIEN DAN STAF
v Pola pemahaman staf dalam penangan bencana
v Pola pemahaman staf dalam melaksanakan cara cuci
tangan yang benar
58
PENGUKURAN KEPATUHAN
ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran I Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-
pasien operasi
Sasaran V Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Sasaran VI Pengurangan risiko pasien jatuh
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
IDENTIFIKASI PASIEN
v Survei pelaksanaan identifikasi sebelum pemberian
obat
v Survei pelaksanaan identifikasi sebelum pengambilan
spesimen
v Kejadian ketidak lengkapan identitas pada gelang
pasien
v Kejadian kesalahan identitas pada gelang pasien
60
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
HIGH ALERT MEDICATION
v Kejadian kesalahan label pada obat LASA
v Kejadian tidak adanya label high alert pada obat
high alert di unit kerja (IGD, ICU, kamar operasi)
61
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
HAND HYGIENE
v Survei pelaksanaan cuci tangan sebelum
pemeriksaan pasien oleh dokter
v Survei pelaksanaan cuci tangan sebelum
pemeriksaan pasien oleh perawat/bidan
Standar Standar
Pelayanan Prosedur
Kedokteran Operasional
Djoti - Atmodjo
Standar Pelayanan Kedokteran disusun
secara sistematis dengan menggunakan
pilihan pendekatan :
Prinsip Dasar
Standar pelayanan :
O
SP
Panduan Praktik Klinis
• Definisi
• Anamnesis dapat dilengkapi
• Pemeriksaan fisis dengan
• Kriteria diagnosis ◉ Alur klinis
• Diagnosis banding ◉ Algoritme
• Pemeriksaan penunjang ◉ Protokol
• Terapi ◉ Prosedur
• Edukasi ◉ Standing
• Prognosis order
• Kepustakaan
Djoti - Atmodjo
CLINICAL PATHWAY
Indikasi : No. Rekam Medis : :
Nama pasien : Tanggal Masuk :
Jenis kelamin : ! Laki-laki ! Perempuan Rujukan : ! Ya ! Tidak
Umur : Pengirim :
Diagnosa Awal : Appendisitis (Tanpa Komplikasi) DPJP :
HARI KE KETERANGAN
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
Diagnosis Pemeriksaan dokter √ !
Penunjang diagnosis !
1. Laboratorium a. Darah Lengkap √ !
- Masa Perdarahan √ !
- Masa Pembekuan √ !
- Fungsi ginjal √ !
a. ureum
b. creatinin
- GDS √ !
2. Radiologi - Thorak Foto - Atas indikasi / > 40th!
- USG - Atas indikasi
- Appendicogram - Atas indikasi
- EKG - Atas indikasi / > 40 th
Konsultasi - Dokter Bedah Umum √ √ √ - DPJP
- Dokter Anestesi √ - Pemeriksaan Pre
Operatif
- Dokter Internis - Atas indikasi
- Dokter Lainnya
Edukasi 1. Penjelasan Diagnosis √
Rencana tindakan
Tata cara
Tujuan
Resiko
Komplikasi
Prognosa, dll
Pengisian form 2. Rencana therapi √
- Lembar edukasi √ Ditanda-tangani keluarga atau
- Informen concern √ pasien, dokter, saksi
Tindakan medis dan Appendictomy
jadwal - Surat pengantar tindakan √
- jadwal rencana operasi
- golongan operasi
- jenis anestesi
- biaya
Prosedur administrasi - administrai + keuangan √
- pendaftaran ke kamar √ - Bagian keperawatan
operasi
Persiapan Operasi STANDING ORDER !
I Perawat - Persiapan puasa √ 6-12 jam
- Mencukur (rambut ) di sekitar Sesuai SOP
daerah operasi
- Pemasangan IV line √ Sesuai SOP
- Pemberian cairan (jenis) dan √ √ √ Sesuai DPJP
jumlah tetesan RL/6 jam/kolf
- Pemasangan Dower Cateter √ Sesuai SOP
- Memberi huknah clensing √ Sesuai SOP
- Pemberian obat pre operasi √ Sesuai SOP pemberian obat inj
- Antibiotik Didahului test alergi intrakulton
ceftriaxone 1 gr/cefotaxime 1 gr 0,1 cc
Apakah semua penyakit perlu CP?
• Tidak.
• Di RSU hanya 30% dirawat dengan CP,
selebihnya dirawat dengan usual care.
• CP hanya efektif dan efisien apabila
dilaksanakan untuk penyakit atau kondisi
kesehatan yang perjalanannya predictable,
khususnya bila memerlukan perawatan
multidisiplin.
Evaluasi kepatuhan dokter
v Pengukuran prioritas 5 standar
pelayanan kedokteran untuk
mutu pelayanan klinis prioritas
v Evaluasi 5 standar pelayanan
kedokteran per kelompok staf
medis/tahun
PENDEKATAN PENGELOLAAN PASIEN
• Penyakit
• Kondisi
Standar pelayanan :
O
SP
Panduan Praktik Klinis
• Definisi
han
• Anamnesis atu
• Pemeriksaan fisis Kep
• Kriteria diagnosis o Pemeriksaan penunjang
• Diagnosis banding o Pemberian terapi
o LOS
• Pemeriksaan penunjang
• Terapi
• Edukasi
• Prognosis
• Kepustakaan
Djoti - Atmodjo
CLINICAL PATHWAY
v Hernia inguinalis/skrotalis
v Apendisitis akut
v Partus macet dengan SC
v FAM
v Mioma uteri
v Fraktur clavicula tertutup
v Tonsilitis kronis dengan TE o Pemeriksaan penunjang
v Stroke non hemoragik o Pemberian terapi
v Kejang demam sederhana o LOS
PROTOKOL
v Asma
v Stroke
v AMI
v Syok hipovolemik
85
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 755 TAHUN 2011
TENTANG
KOMITE MEDIK
87
Memilih topik
Menetapkankan
Menerapkan
standar
perbaikan
Membandingkan Mengamati
dengan standar praktik
a. Pemilihan topik yang akan dilakukan audit
b. Penetapan standar dan kriteria
c. Penetapan jumlah kasus/sampel yang akan diaudit
Misalnya selama 3 bulan tersebut ada 200 kasus maka 200 kasus
tersebut yang akan dilakukan audit
d. Membandingkan standar/kriteria dengan pelaksanaan pelayanan
Data tentang kasus-kasus yang tidak memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan dipisahkan dan dikumpulkan untuk di analisis. Misalnya dari
200 kasus ada 20 kasus yang tidak memenuhi kriteria atau standar
maka 20 kasus tersebut agar dipisahkan dan dikumpulkan
e. Melakukan analisis kasus yang tidak sesuai standar dan kriteria
v acceptable karena penyulit atau komplikasi yang tak diduga
sebelumnya (unforeseen)
v unacceptable, dan hal ini dikatakan sebagai “defisiensi”
f. Menerapkan perbaikan
g. Rencana re-audit
CLINICAL PATHWAY
Indikasi : No. Rekam Medis : :
Nama pasien : Tanggal Masuk :
Jenis kelamin : ! Laki-laki ! Perempuan Rujukan : ! Ya ! Tidak
Umur : Pengirim :
Diagnosa Awal : Appendisitis (Tanpa Komplikasi) DPJP :
HARI KE KETERANGAN
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
Diagnosis Pemeriksaan dokter √ !
Penunjang diagnosis !
1. Laboratorium a. Darah Lengkap √ !
- Masa Perdarahan √ !
- Masa Pembekuan √ !
- Fungsi ginjal √ !
a. ureum
b. creatinin
- GDS √ !
2. Radiologi - Thorak Foto - Atas indikasi / > 40th!
- USG - Atas indikasi
- Appendicogram - Atas indikasi
- EKG - Atas indikasi / > 40 th
Konsultasi - Dokter Bedah Umum √ √ √ - DPJP
- Dokter Anestesi √ - Pemeriksaan Pre
Operatif
- Dokter Internis - Atas indikasi
- Dokter Lainnya
Edukasi 1. Penjelasan Diagnosis √
Rencana tindakan
Tata cara
Tujuan
Resiko
Komplikasi
Prognosa, dll
Pengisian form 2. Rencana therapi √
- Lembar edukasi √ Ditanda-tangani keluarga atau
- Informen concern √ pasien, dokter, saksi
Tindakan medis dan Appendictomy
jadwal - Surat pengantar tindakan √
- jadwal rencana operasi
- golongan operasi
- jenis anestesi
- biaya
Prosedur administrasi - administrai + keuangan √
- pendaftaran ke kamar √ - Bagian keperawatan
operasi
Persiapan Operasi STANDING ORDER !
I Perawat - Persiapan puasa √ 6-12 jam
- Mencukur (rambut ) di sekitar Sesuai SOP
daerah operasi
- Pemasangan IV line √ Sesuai SOP
- Pemberian cairan (jenis) dan √ √ √ Sesuai DPJP
jumlah tetesan RL/6 jam/kolf
- Pemasangan Dower Cateter √ Sesuai SOP
- Memberi huknah clensing √ Sesuai SOP
- Pemberian obat pre operasi √ Sesuai SOP pemberian obat inj
- Antibiotik Didahului test alergi intrakulton
ceftriaxone 1 gr/cefotaxime 1 gr 0,1 cc
K !"#$""%&'()(*()
E 120
P
A 100
T 80
U 60
H 40
A
N 20
%
April Mei Juni
BULAN
+,-.- /01-.-2-2
12000
B 10000
i 8000
a 6000
y
a 4000
2000
0
Januari Februari Maret April Mei Juni
Rp
BULAN
SEMOGA
BERMANFAAT