DR.Dr.Sutoto,M.Kes,FISQua
1
POKOK
BAHASAN
PENDAHULUAN
BUDAYA
KESELAMATAN
BUDAYA KESELAMATAN
DALAM SNARS ED1.1
Human Error
(Kesalahan Manusia)
K.T.D
Reckless
Behavior
(Perilaku yang ceroboh)
11
HUMAN ERROR 12
17
Reckless
Behavior
(Perilaku yang ceroboh) 18
© 2012
PERILAKU AMAN (SAFE
BEHAVIOUR)
• Perilaku Aman - Ini adalah tindakan dengan sedikit atau tidak ada bahaya,
hampir tidak pernah mengakibatkan cedera.
• Risiko yang diketahui dikendalikan,
• Contoh: mengemudi dengan tangan Anda tetap di kemudi, mata terfokus pada
jalan dan terus-menerus memindai perubahan lingkungan, dengan perhatian Anda
berfokus secara eksklusif pada tugas yang dihadapi. Perilaku ini harus diperkuat
secara positif.
• Kadang-kadang kita tidak menyadari kita tidak melakukan tugas dengan cara
yang paling aman sampai seseorang menunjukkannya kepada kita.
• Aturan harus ditetapkan dan ditegakkan secara konsisten dengan keseimbangan
konsekuensi untuk mencegah atau menghentikan perilaku yang tidak aman.
• Perilaku aman harus segera. diperkuat secara positif dan sebisa mungkin
untuk mengabadikan kebiasaan aman baru atau yang ada
• Syarat dan alat yang digunakan untuk meningkatkan kinerja keselamatan
baik menciptakan keselarasan dan menciptakan ketahanan terhadap
perubahan
20
BUDAYA KESELAMATAN
DALAM SNARS ED1.1
21
ASUHAN PASIEN Dimensi Budaya
❖ Good Patient Care
❖ Patient Centered Care
Quality dan Safety
dalam Standar Akreditasi RS
❖ Asuhan Pasien Terintegrasi
❖ PPA sebagai Tim, Kolaborasi
Interprofesional + Kompetensinya
❖ Berpartner dgn Pasien SAFETY
❖ DPJP sebagai Clinical Leader • Just Culture
❖ MDR - Multidisciplinary Round • Reporting Culture
❖ BPIS • Learning Culture
• Informed Culture
RISIKO • Flexible Culture
➢ RS institusi yg kompleks dan high risk • Generative Culture (MaPSaF)
: asuhan multi PPA, multi budaya, • 7 Standar KP, 6 SKP, 7 Langkah
multi regulasi, legal, finance, SD KPRS, 13 Program WHO-PS
➢ Risk Register
➢ Matrix Grading
MUTU
➢ FMEA
❑ Good Corp Governance → Leadership
➢ Situational Awareness ❑ Good Clinical Governance
➢ RCA ❑ Standarisasi Input-Proses-Output-
Outcome
❑ Pengukuran Mutu
❑ PDCA
(Nico Lumenta, 2015)
BUDAYA KESELAMATAN
Dalam TKRS 13 dan 13.1
Budaya keselamatan
1)staf klinis memperlakukan satu sama lain
secara hormat dengan
2) melibatkan dan memberdayakan pasien
dan keluarga
3)staf klinis pemberi asuhan bekerja sama
dalam tim yang efektif dan mendukung
proses kolaborasi interprofesional
4)asuhan berfokus pada pasien.
KARS
Standar TKRS 13 : Direktur RS menciptakan dan mendukung budaya
keselamatan di seluruh area di RS sesuai peraturan perUUan.
KARS
5. Direktur RS telah menggunakan D 1) Bukti hasil pengukuran / indikator mutu 10 TL
pengukuran/ indikator mutu untuk budaya keselamatan 5 TS
mengevaluasi dan memantau 2) Bukti evaluasi 0 TT
budaya keselamatan dalam RS 3) Bukti perbaikan
serta melaksanakan perbaikan yang
telah teridentifikasi dari pengukuran W • Direktur RS
dan evaluasi tsb. (D,W) • Komite PMKP
KARS
PERAN DIREKTUR RS DALAM
MENDORONG IMPLEMENTASI
BUDAYA KESELAMATAN
32
Dr.dr.Sutoto,M.Kes,FISQua
WA : 081381134839 33