Anda di halaman 1dari 2

KASUS 2 :

Bapak Andi seorang tukang ojek usia 30 tahun baru-baru ini ketahuan reaktif HIV dan akan
segera memulai terapi ARV. Bapak Andi memiliki riwayat asma, dan kalau Asma
menyerang pak Andi menggunakan jnhaler Fluticasone. Dokter paru pak Andi menyatakan
untuk asma tetap akan menggunakan inhaler Fluticasone karena tidak ada lagi obat lain
yang cocok. Setelah di test lab, selain reaktif HIV pak Andi cukup sehat CD4 masih di atas
500, tidak ada kondisi penyakit lain/kelainan organ dan juga tidak sedang meminum obat
lain.

Berdasarkan kasus di atas, lengkapilah form tugas berikut ini:

LEMBAR JAWAB KASUS


KASUS 2 : Bapak ANDI

Tgl :
1 Apakah Pak Andi boleh START ARV?
Boleh
Karena berdasarkan PNPK tata laksana Infeksi HIV bahwa semua pasien HIV
mendapatkan terapi tampa melihat stadium dan nilai Cd4.
2 Treatment ARV:
- Rejimen obat ARV yang TDV+ 3 TC + EFV
direkomendasikan :
(dosis dan bentuk sediaan
FDC/single) dan cara pakai
- Tuliskan golongan obat 2NRTI + 1 NNRTI
ARV yang terdapat dalam
rejimen ARV yang
direkomendasikan
- Riwayat pengobatan Pasien PPIA / ART / PPP / Transit
(lingkari jawaban anda)
- Terapi ART termasuk
(lingkari jawaban anda) Paduan Orisinal / Substitusi / Switch / Restart / Stop

3 Apakah Pak Andi memerlukan Profilaksis Cotri / TB? (nama obat/rejimen dan dosis yang
direkomendasikan)

TIDAK

4 Kemungkinan efek samping yang perlu diwaspada dari rejimen pak Andi dan cara farmasis
memonitor:

Hati hati jika menggunakan golongan Protease Inhibitor yaitu Lopinavir dengan Fluticason
karena akan menyebabkan efke interaksi obat yaitu Cushing’s sindrom dan Gagal ginjal
jika digunakan Bersama-sama
5 Ringkasan kesimpulan / masukan / komentar etc dari diskusi kelas :
Dalam setiap kasus Pengobatan harus tetap memperhatikan Keamanan Pemakaian obat
untuk mencegah terjadinya Ineteraksi obat

Anda mungkin juga menyukai