Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KHASIAT DAN MANFAAT TANAMAN OBAT

DOSEN PEMBIMBING : IR. HERMAN NURSAMAN, MP

OLEH

NAMA : CITRA VAISA JOKO

NIM : 17031014015

KELAS : VII.A

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah khasiat dan manfaat tanaman obat
. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas. 
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini jauh dari sempurna, baik
dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari Dosen
mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk
lebih baik  di masa yang akan datang.

Kamis, 17 December 2020


DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2. Rumusan Masalah

BAB II : PEMBAHASAN

2.1. Definisi Tanaman Obat

2.2. Jenis Obat Herbal

2.2.1 Jamu

2.2.2 Obat Herbal Terstandar

2.2.3 Fitofarmaka

BAB III : PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran
BAB 1PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


Indonesia mempunyai keragaman hayati yang sangat tinggi termasuk
keragaman tanaman obat. Keragaman tanaman obat meliputi keragaman lokasi,
keragaman budidaya dan keragaman pemanfaatan dari ragamnya bentuk dan
fungsi. Menurut Departemen Kesehatan RI sebanyak1.000 jenis tanaman
dinyatakan dapat digunakan sebagai tanaman obat, dimana baru 350 spesiesyang
telah banyak digunakan dimasyarakat maupun industri sebagai bahan baku obat.
Pendapat dari ahli Biologi Universitas Indonesia yaitu, Dr. Susiani
Purbaningsih DEA, adalah bahwa obat herbal tidak seperti obat kimia, efek
samping yang ditimbulkan karena pengobatan herbal, kalaupun ada, sangatlah
kecil.Untuk memperoleh hasil yang diharapkan, obat herbal harus disiapkan dan
digunakan dengan cara yang tepat. Terdapat efek samping dari obat kimia yang
bisa berupa efek samping langsung maupun tidak langsung atau terakumulasi. Hal
ini terjadi karena bahan kimia bersifat anorganik dan murni sementara tubuh
bersifat organik dan kompleks.
Tanaman obat tidak hanya membantu penyembuhan dari berbagai jenis
penyakit, tetapi juga telah digunakan nenek moyang sebagai pangan yang mampu
menjaga stamina tubuh jika digunakan dalam dosis rendah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dipecahkan
dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Definisi Tanaman obat

2. Jenis obat herbal


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tanaman Obat

Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan
sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Pengertian
berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit
tertentu atau tidak mengandung zat aktif tertentu tapi mengandung efek resultan
atau sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati. Seperti yang diketahui
obat heral dapat menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang minim
karena dibuat dari bahan-bahan yang alami, tidak seperti obat sintetis yang dapat
memberikan efek samping baik secara langsung maupun setelah waktu yang lama.

Istilah herbal biasanya diidentikan dengan tumbuh-tumbuhan yang tidak


berkayu atau dengan kata lain perdu. Dalam dunia pengobatan, istilah herbal
berkenaan dengan segala jenis tumbuhan dan atau seluruh bagian-bagiannya yang
mengandung satu atau lebih bahan aktif yang dapat digunakan sebagai obat
(therapeutic). Contohnya adalah mengkudu hutan atau Morinda citrifolia dengan
kandungan moridin (berguna sebagai bahan aktif anti kanker) dan pegagan atau
Centela asiatica dengan kandungan asiaticosidem (berguna untuk mengatasi
permasalahan kulit dan meningkatkan IQ).

Suatu tanaman dapat dikategorikan sebagai tanaman obat jika telah


melewati beberapa uji dan penelitian seperti penelitian fisik, kimiawi,
farmakologis, biologis, dan uji toksisitas (racun). Tanaman bat yang tidak
memenuhi ketentuan di atas, yaitu bahan bakunya belum terstandarkan, mudah
tercemar, higroskopis, dan voluminous terhadap berbagai
mikroorganismedikatakan belum layak menjadi obat yang dapat dikonsumsi.
2.2 Jenis Obat Herbal

2.2.1 Jamu (Empirical based herbal medicine)

Jamu merupakan tumbuhan yang diekstrak dan dijadikan


sebagai obat, namun belum teruji secara klinis maupun pra-klinis.
Pada umumnya jamu dipilih karena resep tradisional turun-temurun
untuk kesehatan ataupun pengobatan. Pada umumnya, jenis ini
dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur. Bentuk
jamu tidak memerukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis,
tetapi cukup dengan bukti empiris turun temurun.

2.2.2 Obat Herbal Terstandar (Standarized Based Herbal Medicine)

Obat Herbal Terstandar/ OHT Merupakan obat tradisional yang disajikan


dari hasil ekstraksi atau penyarian bahan alam, baik tanaman obat, binatang,
maupun mineral. Dalam proses pembuatannya, dibutuhkan peralatan yang tidak
sederhana dan lebih mahal daripada jamu. Tenaga kerjanya pun harus didukung
oleh pengetahuan dan keterampilan membuat ekstrak. Obat herbal ini umumnya
ditunjang oleh pembuktian ilmiah berupa penelitian praklinik. Penelitian ini
meliputi standarisasi kandungansenyawa berkhasiat dalam bahan penyusun,
standarisasi pembuatan ekstrak yang higienis, serta uji toksisitas akut maupun
kronik.

2.2.3 Fitofarmaka (Clinical based herbal medicine)

Merupakan obat tradisional yang dapat disejajarkan dengan obat modern.


Proses pembuatannya telah terstandar dan ditunjang oleh bukti ilmiah sampai uji
klinikpada manusia. Karena itu, dalam pembuatannya diperlukan peralatan
berteknologi modern, tenaga ahli, dan biaya yang tidak sedikit.Fitofarmaka adalah
adalah obat herbal yang telah dilakukan uji klinik secara lengkap. Dengan uji
klinik yang lengkap dan mengikuti prinsip-prinsip uji klinik yang baik, maka
fitofarmaka dapat digunakan dalam pelayanan kesehatan formal karena memiliki
evidence base dan dukungan data ilmiah yang kuat (Sampurno, 2007)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tanaman obat merupakan salah satu alternatif pengobatan yang saat ini
kembali digemari oleh masyarakat Indonesia karena selain lebih aman juga bahan-
bahan yang digunakan relatif mudah ditemukan di lingkungan sekitar bahkan kita
dapat menanam sendiri dirumah. Indonesia juga merupakan negara tropis yang
dapat di tanami berbagai jenis tumbuhan merupakan nilai positif untuk segi
pertanian. Kekayaan alam Indonesia yang termasuk tanaman obat harus di
gunakan sebaik mungkin demi kesehatan masyarakat Indonesia bersama.

3.2 Saran

Sebagai masyarakat Indonesia kita harus memanfaatkan kekayaan alam


yang banyak ini untuk kesejahteraan bersama khususnya tanaman obat yang
manfaatnya banyak sehingga dapat membantu kita untuk menghemat pengeluaran
untuk membeli obat-obatan.
DAFTAR PUSTAKA

Huor, S.S. 1979. Food Product Development Of Watermelon Fruit, Citrullus


Lanatus (Thunberg) Matsumara and Nakai. University of Florida
Disertation.

Sampurno, 2007. Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Jakarta: Badan
Pengawas Obat dan Makanan Indonesia

Sastrapradja, setijati, 2012, Perjalanan Panjang Tanaman Indonesia, Jakarta:


Yayasan Pustaka Obat Indonesia.

Savitri, Astrid. 2016. Tanaman Ajaib Basmi Penyakit Dengan Toga (Tanaman
Obat Keluarga). Depok:Bibit Publisher

Zuhud, E.A.M. dan A. Hikmat. 1998. Eksplorasi dan Kemungkinan


Pengembangan Tumbuhan Hutan Sebagai Bahan Obat. Makalah Utama
Dalam Diskusi Hasil Hutan non Kayu. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hasil Hutan Dan Sosial Ekonomi Kehutanan. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai