The Strategy Forest
The Strategy Forest
Ada sebuah ilustrasi mengenai strategi. Suatu ketika ada dua pemimpin
perusahaan yang sama-sama bersaing di bidang yang sama. Kedua
pemimpin tersebut berkemah di hutan. Mereka sedang memikirkan masa
depan perusahanannya. Apakah ingin tetap berdiri sendiri atau bergabung?
Saat tenda/kemah tiba-tiba muncul seekor beruang besar sambil
mengangkat kakinya yang mengeram. Pemimpin pertama langsung
melepaskan tas rangselnya dan mengambil sepatunya. Lalu pemimpin kedua
berkata kepada pemimpin satu: “Bos, kamu tidak bisa berlari cepat dari
beruang itu”.
Fred R. David menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan, yaitu,
memformulasikan strategi, mengimplementasikan strategi dan mengevaluasi strategi.
Tahap memformulasikan strategi antara lain menetapkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan
tantangan yang dihadapi organisasi dari sudut pandang eksternal, menetapkan kelemahan dan
keunggulan yang dimiliki organisasi dari sudut pandang internal, menyusun rencana jangka panjang,
membuat strategi-strategi alternatif dan memilih strategi tertentu yang akan dicapai.
Tahap mengimplementasikan strategi memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang
dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi
pegawai, dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki sehingga strategi yang sudah
diformulasikan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung
budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang
dilakukan, mempersiapkan budget, mengembangkan dan utilisasi sistem informasi serta
menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi. Mengimplementasikan strategi
sering disebut sebagai “action stage” dari manajemen strategis. Pengimplementasian strategi
memiliki maksud memobilisasi para pegawai dan manajer untuk menterjemahkan strategi yang sudah
diformulasikan menjadi aksi.
Tahap mengevaluasi strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat
perlu untuk mengetahui ketika ada strategi yang sudah diformulasikan tidak berjalan dengan baik.
Evaluasi strategi memiliki tiga aktifitas yang fundamental, yaitu mereview faktor-faktor internal dan
eksternal yang menjadi dasar untuk strategi saat ini, mengukur performa dan mengambil langkah
korektif.
Ada tujuh matrik yabg dijelaskan dalam buku tersebut. Ketujuh matrik
tersebut ada dalam tahapan formulasi strategi. Ketujuh matrik ini harus
dipahami oleh setiap pemimpin/manajer, sehingga harus menguasai ketujuh
matrik ini. Ketujuh matrik tersebut adalah (1) matrik Evaluasi Faktor
Eksternal (EFE), (2) matrik Evaluasi Faktor Internal (EFI), (3) matrik SWOT,
(4) matrik Strategic Position and Action Evaluation (SPACE), (5) matrik
Boston Consulting Group (BCG), (6) Matrik Grant Strategy, dan (7) matrik
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).
Manajemen strategi ala Fred dan Forest adalah runtut dalam berpikir
mengenai manajemen strategi dalam suatu organisasi. Terlebih, Fred dan
Forest memberikan contoh-contoh nyata perusahaan. Selain itu, Fred dan
Forest mampu menganalisis dengan tajam setiap tahapan-tahapan
manajemen strategik. Dengan matrik-matrik pula, Fred dan Forest mampu
menganalisis posisi suatu organisasi ada di posisi mana? Keberadaan posisi
organisasi menunjukkan kekuatan/kelemahan organisasi tersebut. Sehingga,
harapan Fred dan Forest adalah keunggulan kompetititif menjadi “modal”
dalam manajemen strategik suatu organisasi.
Dalam buku tersebut Fred dan Forest lebih banyak memberikan contoh-
contoh perusahaan. Sedikit atau tidak ada contoh “bisnis” pendidikan.
Karena, “bisnis” pendidikan memiliki karakteristik berbeda dengan bisnis
perusahaan.