PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber
Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 di 1.021 SMK untuk tahun pelajaran 2013 - 2014,
kurikulum yang ada (kurikulum 2015-2016), maka SMK Muhammadiyah perlu melakukan
2. beban belajar bagi peserta didik pada SMK Muhammadiyah yang didasarkan pada
hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta didik;
tahun 2015-2016, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga
pemanfaatan analisis kondisi riil SMK Muhammadiyah dan Analisis Kondisi Lingkungan
Sekolah.
B. Landasan Hukum
Landasan Yuridis
Nasional
Nasional Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar
Isi
Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang
lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses
StandarIsi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses
peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,
ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian
sekolah/madrasah
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
2013
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstra
Kurikuler
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pramuka
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2014 tentang
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal
Landasan Filosofis
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi
peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
reconstructivism)
Landasan Teoristis
sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Salah satu upaya
untuk mewujudkan hal tersebut kami melakukan analisis konteks agar apa yang tertera
pada Kurikulum SMK Muhammadiyah betul-betul sejalan dengan kondisi nyata dan
kebutuhan sekolah.
Sesuai dengan analisis konteks, kami dapat menyusun tujuan pengembangan kurikulum
pendalaman agama Islam yang diisi dengan kegiatan pengajian, pembinaan karakter
dan budi pekerti, serta program keputrian. Selain itu pembinaan karakter
Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik dengan tujuan agar
yang diwujudkan dalam kegiatan intra dan ekstra kurikuler antara lain, penyusunan
tersedia.
3. Membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar mampu bersaing secara global dan dapat
hidup berdampingan dengan bangsa lain dengan membekali peserta didik dengan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu
tersebut antara lain, melalui kegiatan LKS, karya tulis, OSN dan lain-lain.
peserta didik
Sejalan dengan hal tersebut di atas, pada Tahun Pelajaran 2015-2016 SMK
seperti termaktub dalam permendikbud nomor 70 tahun 2013. Hal ini karena SMK
Kurikulum 2013.
Oleh sebab itu, kelompok mata pelajaran di SMK Muhammadiyah mengikuti pola dan
ketentuan Kurikulum 2013, yaitu adanya kelompok mata Pelajaran Wajib A dan Wajib B,
Kompetensi Lulusan
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik
secara utuh. Kurikulum ini disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan
harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan mampu
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja.
Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang
8. Perkembangan Ipteks
Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
perkembangan Ipteks.
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan
antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu
bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi sentral
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi
dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
F. Prosedur Operasional
1. Analisis mencakup:
2. Penyusunan mencakup:
c. pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas;
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu
kepada tujuan umum pendidikan (Permendikbud no. 67/68/69/70 tahun 2013) sebagai
berikut :
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Dimensi Kualifikasi
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan orang beriman,
mandiri
2. Membentuk pribadi yang bertaqwa, berakhlaq mulia, cakap, dan percaya diri, serta
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja
2. Membekali peserta didik agar mampu berkarir, ulet dan gigih dalam berkompetisi,
Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas kelompok mata pelajaran wajib A,
Kelompok mata pelajran wajib B, dan kelompok mata pelajaran wajib C, peminatan/vokasi,
Muatan kurikuler terdiri atas muatan nasional dan muatan lokal. Muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk struktur kurikulum satuan pendidikan yang
A. Kompetensi Inti
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang
harus dimiliki seorang peserta didik SMK/MAK pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti
dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai
kompetensi dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu
sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada
sebagai bagian dari solusi dan proaktif dan dan proaktif dan
dalam berinteraksi secara sebagai bagian dari solusi sebagai bagian dari solusi
pergaulan dunia. dan alam serta dalam dan alam serta dalam
memecahkan masalah.
menyaji dalam ranah konkret menyaji dalam ranah menyaji, dan mencipta
dan ranah abstrak terkait konkret dan ranah abstrak dalam ranah konkret dan
pengawasan langsung.
keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan dalam
Adapun struktur kurikulum pada bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, dengan paket
KELAS
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
Kelompok C (Peminatan)
10 Fisika 2 2 2 2 - -
11 Pemrograman Dasar 2 2 2 2 - -
12 Sistem Komputer 2 2 2 2 - -
13 Perakitan Komputer 4 4 - - - -
15 Sistem Operasi 3 3 - - - -
16 Jaringan Dasar 4 4 - - - -
17 Pemrograman Web 4 4 - - - -
2. Pemrograman Desktop - - 4 4 - -
4. Basis Data - - 4 4 4 -
6. Pemrograman Grafik - 4 4
9. Kerja Proyek - - - - - 12
18 18 24 24
C. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang
berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal. Muatan lokal
ciri khas potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang dimaksudkan untuk
mata pelajaran muatan lokal lain, dalam hal ini SMK Muhammadiyah mengambil mata
pelajaran muatan lokal Bahasa Arab yang merupakan ciri khas Muhammadiyah
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap
mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran
dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam
sistem paket untuk SMK/MAK maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata
Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam
tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
Beban belajar dalam satu tahun adalah berkisar 36 –38 minggu,dan beban belajar
dalam seluruh penyelesaian studi adalah 1900 jam atau setara dengan 50 jam
perminggu.Beban belajar per minggu adalah 50 jam tatap muka, dengan perincian
sebagai berikut :
E. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan minimal merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh
yang ditentukan pemerintah dengan minimal perolehan nilai 60 untuk pengetahuan dan
Pengetahuan Keterampilan
dan daya dukung) oleh setiap MGMP untuk ranah pengetahuan (KI-3) dan ranah
KKM / Kelas
NO Mata Pelajaran
X XI XII
1 Pend. Agama dan Budi pekerti 73 77 80
2 PKN 73 77 80
3 Bahasa Indonesia 75 78 80
4 Matematika 75 78 80
5 Sejarah Indonesia 73 77 80
6 Bahasa Inggris 75 78 80
7 Seni Budaya 73 77 80
8 Prakarya dan Kewirausahaan 73 77 80
Kurikulum RPL SMK Muhammadiyah 2016/2017 Page 29
9 Penjasorkes 73 77 80
10 B.Arab 73 77 80
11 Dasar Bidang Keahlian 75
12 Dasar Program Keahlian 77
13 Paket Keahlian 80
Berikut adalah ketentuan apabila peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan minimal
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan
kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari KKM SMK
Muhammadiyah
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan
apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari KKM SMK
Muhammadiyah
c) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara
umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (dilakukan
oleh guru mata pelajaran, wali kelas, guru BK, dan orang tua).
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling
ilmiah remaja.
Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk
pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran.
1.Kegiatan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier, yaitu kegiatan yang lebih
menimba karier dibidang yang sesuai dengan program studi keahlian dan sesuai
keahliannya masing-masing.
b. Paskibra
d. Basket Ball
e. Volley Ball
f. Tapak Suci
i. Keputrian
k. Tenis Meja
PSG atau PRAKERIN adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama
antara SMK dengan industri/asosiasi profesi sebagai institusi pasangan (IP), mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap evaluasi dan sertifikasi yang merupakan
seperti day release, block release, dan lain sebagainya. Durasi pelatihan di industri
dilaksanakan selama 4 (empat) bulan sampai dengan 1 (satu) tahun pada industri dalam
dan luar negeri. Pola pendidikan sistem ganda diterapkan dalam proses penyelenggaraan
SMK dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan dengan kemampuan yang diminta
a. Peserta diklat yang mengikuti pelatihan di industri adalah mereka yang memenuhi
persyaratan minimal yang telah ditetapkan, baik pada saat penerimaan maupun pada
kemampuan tambahan, agar benar-benar siap dan memenuhi standar minimal sesuai
telah disepakati.
sekaligus menginternalisasi sikap dan etos kerja yang positif sesuai dengan
e. Lamanya peserta berada di industri, ditentukan atas dasar jumlah waktu latihan
jurnal kegiatan peserta, termasuk daftar kemajuan hasil belajar peserta; perangkat
oleh peserta didik. Semua perolehan dan hal-hal penting yang terkait, terekam dalam data
base pendidikan
sampai dengan bulan Nopember, sedangkan bulan Desember dipergunakan bagi peserta
didik yang akan mengurus keperluan ke industri dan apabila ada peserta didik yang kurang
masa prakerinnya.
Jumlah institusi pasangan yang sudah mengadakan kerja sama praktek kerja industri dan
kecakapan vokasional.
khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-
c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
Muhammadiyah dilakukan dalam bentuk Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Arab
sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi sekolah, yaitu menjadi lembaga
J. Kenaikan Kelas
a. Kenaikan kelas
2) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan
dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidak hadiran karena sakit atau
5) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan tidak
mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran dan
1) memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran ciri khas peminatan/produktif.
2) memiliki nilai tidak tuntas lebih dari (tiga) mata pelajaran yang bukan ciri
khas peminatan.
Sebagai contoh :
boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Wajib C1 (Dasar
Keahlian)
5). Selain berdasarkan kriteria akademik dan non akademik dalam menentukan
Untuk memudahkan administrasi maka peserta didik yang tidak naik kelas
kompetensi dasar yang telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya apabila nilai mata
b. Kelulusan.
Sesuai dengan ketentuan Permendikbud No.3 Tahun 2013 pasal 2 tentang kriteria
kelulusan peserta didik, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah setelah memenuhi Kriteria Kelulusan dari Satuan
Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program pembelajaran seluruh
persyaratan ini dilihat pada kelengkapan laporan hasil belajar yang tercantum
Ketentuan ini menjadi prasyarat untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian
pelajaran :
pendidik.
menilai aspek perkembangan afeksi peserta didik, serta melalui ulangan, dan/atau
b. Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran agama dan
yang dianut;
tempat lain;
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masingharus minimum
baik :
Dalam konstruk dan isinya kurikulum tahun 2013 mementingkan terselenggaranya proses
didik untuk berpartisipasi aktif serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan peserta didik. Proses
penilaian hasil belajar berbasis proses dan produk. Untuk ini, selain memuat isi kurikulum
dalam bentuk mata pelajaran dan kegiatan lainnya, Kurikulum Tahun 2013 menyajikan
kelompok mata pelajaran wajib, mata pelajaran peminatan, dan mata pelajaran pilihan
untuk pendidikan menengah yang diikuti peserta didik sepanjang masa studi mereka.
keahlian Teknik Kendaraan Ringan, Rekayasa Perangkat Lunak dan Teknik Komputer
tanggal 22-09-2008 dan Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun dan
disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
Untuk kelas X hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung lebih awal selama 3 (tiga) hari
B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:
sebagai berikut:
Akhir Semester
Matrikulasi Libur Akhir
Januari 2017 5 4
Semester
Pebruari 2017 4 4
Perkiraan Ujian Sekolah
Maret 2017 4 3
Utama
Perkiraan Ujian Nasional
April 2017 4 3
Utama
Mei 2017 5 5
Ulangan Kenaikan Kelas
Juni 2017 4 0
dan Libur Akhir Semester
Jumlah 0 0
C. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi,
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal
Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
· Tahun Baru
· Idul Adha
· Hari Kemerdekaan RI
PENUTUP
Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2016-2017 telah selesai, dengan harapan segala upaya
yang telah kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di
diutamakan oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu pengetahuan akan
membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa.
besarnya dan berdo’a semoga Allah swt. membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr. dengan
Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita