PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber
Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 di 1.021 SMK untuk tahun pelajaran 2014 - 2015,
kurikulum yang ada (kurikulum 2014-2015), maka SMK Muhammadiyah perlu melakukan
2. beban belajar bagi peserta didik pada SMK Muhammadiyah yang didasarkan pada
hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta didik;
tahun 2015-2016, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga
pemanfaatan analisis kondisi riil SMK Muhammadiyah dan Analisis Kondisi Lingkungan
Sekolah.
B. Landasan Hukum
Landasan Yuridis
Nasional
Nasional Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar
Isi
Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang
lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses
StandarIsi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Proses
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses
peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,
ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian
sekolah/madrasah
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
2013
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstra
Kurikuler
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pramuka
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang
16. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMK Muhammadiyah tahun pelajaran 2015-2016
Landasan Filosofis
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi
peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
reconstructivism)
Landasan Teoristis
sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Salah satu upaya
untuk mewujudkan hal tersebut kami melakukan analisis konteks agar apa yang tertera
pada Kurikulum SMK Muhammadiyah betul-betul sejalan dengan kondisi nyata dan
kebutuhan sekolah.
Sesuai dengan analisis konteks, kami dapat menyusun tujuan pengembangan kurikulum
pendalaman agama Islam yang diisi dengan kegiatan pengajian, pembinaan karakter
dan budi pekerti, serta program keputrian. Selain itu pembinaan karakter
Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik dengan tujuan agar
yang diwujudkan dalam kegiatan intra dan ekstra kurikuler antara lain, penyusunan
tersedia.
3. Membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar mampu bersaing secara global dan dapat
hidup berdampingan dengan bangsa lain dengan membekali peserta didik dengan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu
tersebut antara lain, melalui kegiatan LKS, karya tulis, OSN dan lain-lain.
peserta didik
Sejalan dengan hal tersebut di atas, pada Tahun Pelajaran 2015-2016 SMK
seperti termaktub dalam permendikbud nomor 70 tahun 2013. Hal ini karena SMK
Kurikulum 2013.
Oleh sebab itu, kelompok mata pelajaran di SMK Muhammadiyah mengikuti pola dan
ketentuan Kurikulum 2013, yaitu adanya kelompok mata Pelajaran Wajib A dan Wajib B,
Kompetensi Lulusan
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik
secara utuh. Kurikulum ini disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuh
harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan mampu
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja.
Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang
8. Perkembangan Ipteks
Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
perkembangan Ipteks.
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan
antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu
bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi sentral
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi
dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
F. Prosedur Operasional
1. Analisis mencakup:
2. Penyusunan mencakup:
c. pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas;
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu
kepada tujuan umum pendidikan (Permendikbud no. 67/68/69/70 tahun 2013) sebagai
berikut :
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan
remaja
memperbaiki kekurangannya
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan,
dan pekerjaannya
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif,
dan inovatif
pengambilan keputusan
diri
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan
estetis
2. Membentuk pribadi yang bertaqwa, berakhlaq mulia, cakap, dan percaya diri, serta
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja
2. Membekali peserta didik agar mampu berkarir, ulet dan gigih dalam berkompetisi,
3. Membekali peserta didik dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan wawasan
BAB III
Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas kelompok mata pelajaran wajib A,
Kelompok mata pelajran wajib B, dan kelompok mata pelajaran wajib C, peminatan/vokasi,
Muatan kurikuler terdiri atas muatan nasional dan muatan lokal. Muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk struktur kurikulum satuan pendidikan yang
A. Kompetensi Inti
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang
dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai
kompetensi dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu
sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada
sebagai bagian dari solusi dan proaktif dan dan proaktif dan
dalam berinteraksi secara sebagai bagian dari solusi sebagai bagian dari solusi
pergaulan dunia. dan alam serta dalam dan alam serta dalam
memecahkan masalah.
menyaji dalam ranah konkret menyaji dalam ranah menyaji, dan mencipta
dan ranah abstrak terkait konkret dan ranah abstrak dalam ranah konkret dan
pengawasan langsung.
B. Mata Pelajaran
keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan dalam
bidang keahlian, program keahlian, dan paket keahlian. Kementerian Pendidikan dan
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & 3 3 3 3 3 3
Kesehatan
Kelompok C (Kejuruan)
C1. Dasar Bidang Kejuruan
10 Fisika 2 2 2 2 - -
11 Kimia 2 2 2 2 - -
12 Gambar Teknik 2 2 2 2 - -
C2. Dasar Kompetensi Kejuruan
13 Teknologi Dasar Otomotif 6 6 - - - -
14 Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 6 6 - - - -
15 Teknik Listrik Dasar Otomotif 4 4 - - - -
16 Simulasi Digital 2 2
C3. Kompetensi Kejuruan
17 Paket Keahlian 1 : Teknik Kendaraan - - 18 18 24 24
Kurikulum TKR SMK Muhammadiyah 2015/2016 Page 26
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Ringan
Paket Keahlian 2 : Teknik Sepeda Motor - - 18 18 24 24
Paket Keahlian 3 : Teknik Perbaikan
- - 18 18 24 24
Bodi Otomotif
Paket Keahlian 4 : Teknik Alat Berat - - 18 18 24 24
TOTAL 48 48 48 48 48 48
C. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang
berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal. Muatan lokal
ciri khas potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang dimaksudkan untuk
mata pelajaran muatan lokal lain, dalam hal ini SMK Muhammadiyah mengambil mata
pelajaran muatan lokal Bahasa Arab yang merupakan ciri khas Muhammadiyah
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap
dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan
dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam
sistem paket untuk SMK/MAK maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata
Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu
jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
Beban belajar dalam satu tahun adalah berkisar 36 – 38 minggu, dan beban belajar
dalam seluruh penyelesaian studi adalah 1938 jam atau setara dengan 51 jam
perminggu. Beban belajar per minggu adalah 51 jam tatap muka, dengan perincian
sebagai berikut :
A 4 4
SB
A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33
B 3 3 B
B- 2.66 2.66
C+ 2.33 2.33
C 2 2 C
C- 1.66 1.66
D+ 1.33 1.33
K
D 1 1
Pemerintah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimum pada angka 2,67 tetapi sekolah
SMK muhammadiyah.
KKM / Kelas
NO Mata Pelajaran
X XI XII
1 Pend. Agama dan Budi pekerti 73 77 80
2 PKN 73 77 80
3 Bahasa Indonesia 75 78 80
4 Matematika 75 78 80
5 Sejarah Indonesia 73 77 80
6 A. Inggris 75 78 80
7 Seni Budaya 73 77 80
8 Prakarya dan Kewirausahaan 73 77 80
9 Penjasorkes 73 77 80
10 B.Arab 73 77 80
11 Produktif 75 77 80
kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari KKM SMK
Muhammadiyah
c) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan
apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari KKM SMK
Muhammadiyah
d) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara
umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (dilakukan
oleh guru mata pelajaran, wali kelas, guru BK, dan orang tua).
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan
ilmiah remaja.
pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran.
1. Kegiatan pengembangan kreativitas dan bimbingan karier, yaitu kegiatan yang lebih
menimba karier dibidang yang sesuai dengan program studi keahlian dan sesuai
keahliannya masing-masing.
b. Paskibra
d. Basket Ball
e. Volley Ball
f. Tapak Suci
g. English Club
i. Keputrian
PSG atau PRAKERIN adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama
antara SMK dengan industri/asosiasi profesi sebagai institusi pasangan (IP), mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap evaluasi dan sertifikasi yang merupakan
seperti day release, block release, dan lain sebagainya. Durasi pelatihan di industri
dilaksanakan selama 4 (empat) bulan sampai dengan 1 (satu) tahun pada industri dalam
dan luar negeri. Pola pendidikan sistem ganda diterapkan dalam proses penyelenggaraan
SMK dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan dengan kemampuan yang diminta
a. Peserta diklat yang mengikuti pelatihan di industri adalah mereka yang memenuhi
persyaratan minimal yang telah ditetapkan, baik pada saat penerimaan maupun pada
kemampuan tambahan, agar benar-benar siap dan memenuhi standar minimal sesuai
telah disepakati.
sekaligus menginternalisasi sikap dan etos kerja yang positif sesuai dengan
e. Lamanya peserta berada di industri, ditentukan atas dasar jumlah waktu latihan
jurnal kegiatan peserta, termasuk daftar kemajuan hasil belajar peserta; perangkat
oleh peserta didik. Semua perolehan dan hal-hal penting yang terkait, terekam dalam data
base pendidikan
SMK Muhammadiyah melaksanakan Praktek Kerja Industri dimulai sekitar bulan Agustus
sampai dengan bulan Nopember, sedangkan bulan Desember dipergunakan bagi peserta
didik yang akan mengurus keperluan ke industri dan apabila ada peserta didik yang kurang
masa prakerinnya.
kecakapan vokasional.
khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-
c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
J. Kenaikan Kelas
a. Kenaikan kelas
2) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan
dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidak hadiran karena sakit atau
5) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan tidak
mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran dan
1) memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran ciri khas peminatan/produktif.
2) memiliki nilai tidak tuntas lebih dari (tiga) mata pelajaran yang bukan ciri
khas peminatan.
Sebagai contoh :
boleh memiliki yang tidak tuntas pada mata pelajaran Wajib C1 (Dasar
Keahlian)
- Maksimal memiliki 3 nilai yang belum tuntas pada mata pelajaran Umum
Untuk memudahkan administrasi maka peserta didik yang tidak naik kelas
kompetensi dasar yang telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya apabila nilai mata
b. Kelulusan.
Sesuai dengan ketentuan Permendikbud No.3 Tahun 2013 pasal 2 tentang kriteria
kelulusan peserta didik, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah setelah memenuhi Kriteria Kelulusan dari Satuan
Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program pembelajaran seluruh
persyaratan ini dilihat pada kelengkapan laporan hasil belajar yang tercantum
pada rapor yang dimiliki peserta didik mulai semester 1 sampai semester 6 .
Ketentuan ini menjadi prasyarat untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian
3. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran :
pendidik.
menilai aspek perkembangan afeksi peserta didik, serta melalui ulangan, dan/atau
b. Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran agama dan
yang dianut;
tempat lain;
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum
baik :
Dalam konstruk dan isinya kurikulum tahun 2013 mementingkan terselenggaranya proses
didik untuk berpartisipasi aktif serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan peserta didik. Proses
dalam bentuk mata pelajaran dan kegiatan lainnya, Kurikulum Tahun 2013 menyajikan
kelompok mata pelajaran wajib, mata pelajaran peminatan, dan mata pelajaran pilihan
untuk pendidikan menengah yang diikuti peserta didik sepanjang masa studi mereka.
keahlian Teknik Kendaraan Ringan, Rekayasa Perangkat Lunak dan Teknik Komputer
tanggal 22-09-2008 dan Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun dan
disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
Untuk kelas X hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung lebih awal selama 3 (tiga) hari
B. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar
sebagai berikut:
Akhir Semester
Matrikulasi Libur Akhir
Januari 2016 5 4
Semester
Pebruari 2016 4 4
Perkiraan Ujian Sekolah
Maret 2016 4 3
Utama
Perkiraan Ujian Nasional
April 2016 4 3
Utama
Mei 2016 5 5
Ulangan Kenaikan Kelas
Juni 2016 4 0
dan Libur Akhir Semester
Jumlah 0 0
C. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi,
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
· Tahun Baru
· Idul Adha
· Hari Kemerdekaan RI
PENUTUP
Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2015-2016 telah selesai, dengan harapan segala upaya
yang telah kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di
diutamakan oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu pengetahuan akan
membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa.
besarnya dan berdo’a semoga Allah swt. membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr. dengan
Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita
Prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya,
2. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.
instrumen yang digunakan, dan (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang
baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta
didik.
4. Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan
agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
5. Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran
jasmani, olah raga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik
6. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan
sekolah/madrasah.
8. Penilaian ahlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata
pelajaran agama dan ahlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan
relevan.
dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat
dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain yang relevan.
sekolah/madrasah.
diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM
13. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam
untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
sebagai :
bentuk:
a. Ulangan harian
kegiatan pembelajaran
tersebut
kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar
peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi yang utuh.
informasi untuk menentukan nilai akhir semester ahlak dan kepribadian peserta
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian tersebut meliputi
mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan
pendidik.
6. menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia
pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam
seluruh kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran. Sehingga pada dasarnya
1. Pembelajaran Remedial
d. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang telah
2. Pembelajaran Pengayaan
sendiri/individual;
mengganti nilai indikator yang belum tuntas dengan nilai indikator hasil
c. Nilai akhir remedial untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal KD.
B. Rapor
Rapor merupakan buku laporan hasil kemajuan belajar siswa berdasarkan hasil
penilaian yang dilakukan oleh guru dalam kurun waktu tertentu. Hasil penilaian
yang dilaporkan meliputi pencapaian kompetensi sikap (sikap spiritual dan sikap
dalam bentuk bilangan bulat (skala 0-100), predikat dan dilengkapi dengan
deskripsi.
Seluruh hasil penilaian yang dilakukan oleh guru dijadikan bahan untuk