Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker kolorektal (colo-rectal carcinoma) atau disebut juga kanker usus
besar merupakan suatu tumor ganas yang ditemukan di colon atau rectum. Colon
atau rectum adalah bagian dari usus besar pada sistem pencernaan yang disebut
juga traktus gastrointestinal yang berfungsi sebagai penghasil energi bagi tubuh
dan membuang zat-zat yang tidak berguna. Kanker kolorektal merupakan
penyakit kanker yang menempati urutan ketiga terbesar di dunia dan penyebab
kematian keempat terbanyak di dunia yang disebabkan karena kanker (Gontar
Alamsyah Siregar, 2007).
Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC) (2013) dari
evaluasi data-data didapatkan 1,4 juta kasus kanker kolorektal di dunia.
Sedangkan di Indonesia kolorektal merupakan urutan ke sepuluh setelah kanker
lain (leher rahim, payudara, kelenjar getah bening, kulit, nasofaring, ovarium, dan
tiroid). Di Indonesia, terjadi kenaikan kasus pasien dengan penyakit kanker
kolorektal walaupun belum terdapat angka yang pasti dari insiden kanker
kolorektal. Insidensi penyakit ini berdasarkan data Departemen Kesehatan tahun
2006 adalah 1,8 per 100.000 penduduk. Data terkait penyakit kanker kolorektal di
Yogyakarta menunjukkan jumlah pasien kanker kolorektal yang menjalani
operasi dan perawatan di RSUP Dr. Sardjito sebanyak 60 orang (Kartini, dalam
Arif 2009).
Faktor penyebab kanker kolorektal yang paling utama adalah usia. Menurut
Zahari (2010), sebanyak 6%-8% dari kasus kanker kolorektal terjadi sebelum usia
40 tahun dan meningkat setelah usia 50 tahun, dengan puncak insidensi pada
orang yang berumur 70-80 tahun. Namun, selain usia ada pula beberapa hal yang
diduga kuat berpotensi memunculkan penyakit ganas ini, yaitu: cara diet yang
salah (terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan protein, serta
rendah serat), obesitas, pernah terkena kanker usus besar, berasal dari keluarga
yang memiliki riwayat kanker usus besar, pernah memiliki polip di usus, jarang
melakukan aktivitas fisik, sering terpapar bahan pengawet makanan maupun
pewarna yang bukan untuk makanan, dan merokok (Diananda, 2008).
Faktor asupan makan (kebiasaan makan) yang saat ini paling banyak
mendapat perhatian adalah rendahnya kandungan serat sayuran yang tidak dapat
diserap dan tingginya kandungan lemak dari daging (Robbins dalam Haq 2014).
Menurut analisis data survei tingkat konsumsi serat yang dikumpulkan Puslitbang

1
Direktorat Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan RI, konsumsi serat harian
rata-rata penduduk Indonesia baru sekitar 10 gram/hari, ini masih jauh dari
kebutuhan serat yang dianjurkan dari WHO yaitu 25-30 gram/hari (Joseph dalam
Haq, 2014). Dipublikasikan di Journal of the American Medical Association
(JAMA) dengan total subjek 752.628 orang, penelitian tersebut menunjukkan
bahwa asupan serat yang tinggi mengurangi insiden kanker kolorektal (Lubis et
al., dalam Haq 2014).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari
tentang konsep kanker kolorektal serta mempelajari asuhan keperawatan sesuai
NANDA, NOC, NIC.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan dan memahami kasus kanker kolorektal
b. Mampu melakukan pengkajian kanker kolorektal
c.Mampu melakukan diagnosa dan intervensi pada kasus kanker kolorektal
d. Mampu melakukan evaluasi pada kasus kanker kolorektal

C. Manfaat
1. Bagi penulis
Hasil makalah ini diharapkan dapa tmengembangkan ilmu keperawatan
Gerontik tentang asuhan keperawatan kasus kanker kolorektal
2. Bagi perawat di ruang Gerontik Rumah Sakit Umum Rajawali Citra
Yogyakarta
Sebaga imasukan dan menambah wawasan tentang asuhan keperawatan kasus
kanker kolorektal sesuai NANDA, NOC, dan NIC.
3. Bagi pembaca
Untuk menambah pengetahuan pembaca tentang kanker kolorektal serta
mempelajari asuhan keperawatan sesuai NANDA,NOCdan NIC.

Anda mungkin juga menyukai