Anda di halaman 1dari 20

TUGAS

KETAHANAN NASIONAL DI BIDANG MILITER

( NATUNA DALAM ANCAMAN NEGARA ASING )


Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Pendidikan Kewarganegaraan (MKDU 4111) S1
PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

Oleh

NAMA : DWI GUNTUR SAKTI


NIM : 857686367

SEMESTER : I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR


FAKULTAS DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA

2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini untuk penyelesain tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan.

Makalah ini dapat terselesaikan tidak lepas karena bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak yang dengan tulus dan sabar memberikan sumbangan baik
berupa ide, materi pembahasan dan juga bantuan lainnya yang tidak dapat
dijelaskan satu persatu.

Makalah ini disusun untuk membantu proses pembelajaran mahasiswa


khususnya untuk mahasiswa Pendidikan sekolah dasar. Makalah ini membahas
tentang Ketahanan Nasional dibidang Militer.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
kami berharap kepada Bapak Dosen untuk memberikan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini.Dan kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.

Demak, 09 April 2020


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang merdeka, mempun ya cita-cita dan


tujuan nasional tersebut harus dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dari
berbagaai macam ancaman tantangan, hambatan dan gangguan maka bangsa
Indonesia harus mempunyai kemampuan dan ketangguhan yang dinamalkan
Tannas.
Bangsa Indonesia mengalami penjajahan berabad-abad lamanya.
Penjajahan itu mengakibatkan penderitaan lahir dan batin, kemiskinan dan
kebodohan.
Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi , berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,
dalam menggapai dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas,
integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai
tujuan nasional.

Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan


nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
yang seimbang,serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
terpadu berlandaskan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain
konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan
dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan
dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan
mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang
adil dan merata,rohaniah,danjasmaniah.Sedangkan keamanan ialah kemampuan
bangsa melindungi nilai- nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dalam.
pemerintah Indonesia resmi mendaftarkan Kepulauan Natuna sebagai
wilayah kedaulatan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Teritorial Laut China
Selatan yang di klaim China Lihat Foto Teritorial Laut China Selatan yang di
klaim China(-) Konflik Natuna Berada di kawasan dengan sumber daya alam
melimpah dan berbatasan langsung dengan laut bebas membuat Natuna menjadi
incaran banyak negara tetangga. Kontraversi diawali dari Malaysia yang
menyatakan bahwa Natuna secara sah seharusnya milik Malaysia. Namun untuk
menghindari konflik panjang, pada era konfrontasi 1962-1966 Malaysia tidak
menggugat status Natuna. Lepas dari konflik tersebut, Indonesia membangun
berbagai infrastruktur di kepulauan seluas 3.420 kilometer persegi. Etnis Melayu
menjadi penduduk mayoritas di Natuna, mencapai sekitar 85 persen. Suku Jawa
sekitar 6,34 persen dan etnis Tionghoa sekitar 2,52 persen.

B. Tujuan

Tujuan dari Ketahanan Nasional Tujuan Pertahanan Negara Adalah Untuk


Menjaga Dan Melindungi Kedaulatan Negara, Keutuhan Wilayah NKRI Dan
Keselamatan Segenap Bangsa Dari Segala Bentuk Ancaman.

Pentingnya mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dan dalam


mencapai tujuan nasional. Seluruh warganegara suata Bangsa harus mempunyai
kesadaran bahwa pentingnya hal tersebut. Di harapkan dengan penulisan makalah
ini pembaca dapat :

a. Menumbuhkan rasa cinta tanah air,


b. Memiliki kesadaran tentang pentingnya mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan,
c. Mempunyai keinginan untuk selalu mencapai atau mewujudkan apa
yang menjadi tujuan nasional,
d. Menambah wawasan dan ilmu tentang ketahanan nasional
Semoga setelah pembaca membaca makalah ini apa yang menjadi
tujuan penulisan makalah ini dapat tercapai.
e. Penulisan naskah ketahanan nasional (tanas) secara obyektif dan
sistematik, bertujuan agar dimengerti dan dimanfaatkan dalam
penyelenggaraan kehidupan nasional suatu bangsa.
C. RumusanMasalah

1. Apa itu Ketahanan Nasional ?

2. Bagaimana pokok-pokok pikiran dasar Ketahanan Nasional ?

3. Bagaimana Hakekat Ketahanan Nasional dan konsepsi ketahanan


Nasional ?
4. Apa saja sifat-sifat dari Ketahanan Nasional ?

5. Apa asas-asas Ketahanan Nasional ?

6. Bagaimana kedudukan dan fungsi dari Ketahanan Nasional ?

7. Apa saja pengaruh aspek ketahanan nasional dalam kehidupan


bernegara ?
8. Bagaimana ancaman dari dalam dan luar negeri bagi negara
Indonesia ?
9. Bagaimana menyikapi pemerintah, melawan negara asing yang
menyerbu Natuna?
BAB II
PEMBAHASAN

a) Pengertian Ketahanan

Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu


bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan
ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar.
Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan
integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Ketahanan nasional juga diartikan sebagai kondisi yang harus diwujudkan agar
proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. O leh
karena itu diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan
karakteristik bangsa Indonesia.

b) Pokok – Pokok Pikiran Dasar Ketahan Nasional

Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan


bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, untuk
dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam mencapai tujuan
nasional. Sedangkan hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang,
serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional. Keuletan dan
ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional yang disebut Ketahanan
Nasional itu didasari pada pokok-pokok pikiran berikut:

a).Manusia Berbudaya.

Sebagai salah satu makhluk Tuhan, manusia dikatakan sebagai makhluk


yang sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal dan berbagai
keterampilan. Manusia senantiasa berjuang mempertahankan eksistensi,
pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya serta berupaya memenuhi kebutuhan
materil maupun spiritualnya. Karena itu manusia berbudaya akan selalu
mengadakan hubungan;

i) Dengan Tuhan, disebut Agama.


ii) Dengan cita-cita, disebut Ideologi.

iii) Dengan kekuatan/kekuasaan, disebut Politik.


iv) Dengan pemenuhan kebutuhan, disebut Ekonomi.
v) Dengan manusia, disebut Sosial.
vi) Dengan pemanfaatan alam, disebut Ilmu Pengetahuan Teknologi, dan
vii) Dengan rasa aman, disebut Pertahanan dan Keamanan.

b) Tujuan Nasional, Falsafah dan Ideologi.

Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran dalam Ketahanan Nasional karena


suatu organisasi; apa pun bentuknya, akan selalu berhadapan dengan masalah-
masalah internal dan eksternal dalam proses mencapai tujuan yang telah
ditetapkannya. Demikian pula halnya dengan negara dalam mencapai tujuannya.
Karena itu, perlu ada kesiapan untuk menghadapi masalah-masalah tersebut.

Falsafah dan ideology juga menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak dari makna
falsafah dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut:

 Alinea pertama menyebutkan: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak


segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.” Maknanya: Kemerdekaan adalah hak asasi manusia.
 Alinea kedua menyebutkan: “… dan perjuangan kemerdekaan Indonesia
telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan
Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.” Maknanya:
adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
 Alinea ketiga menyebutkan: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa
dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
Kemerdekaannya.” Maknanya: bila Negara ingin mencapai cita-cita maka
kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridlo Allah yang
merupakan dorongan spiritual.

Alinea keempat menyebutkan: “Kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara Repub lik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dan berdasarkan: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.” Alinea ini mempertegas cita- cita yang harus
dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

c) Hakekat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional

i) Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan


bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam
mencapai tujuan nasional.

ii) Hakikat konsepsi nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan


kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan, selaras dalam,
seluruh aspek,kehdupan nasioanal

d) Asas Ketahanan

Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai- nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas
tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).

 Asas kesejahteraan dan keamanan


Kesejahteraan dan keamanan dapa dibedakan tetapi tidak dapat
dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar
dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tanpa
kesejahteraan dan keamanan, system kehidupan nasional tidak akan
berlangsung. Dalam kehidupan nasional tingkat kesejahteraan dan keamanan
yang dicapai merupakan tolak ukur ketahanan nasional. Asas ini merupakan
kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun
masyarakat atau kelompok.

 Asas komprehensif/menyeluruh terpadu

Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan.


Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara
selaras, serasi, dan seimbang.

 Asas kekeluargaan

Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,


tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini
diakui adanya

perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan
kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.

e) Sifat Ketahanan

Beberapa sifat ketahanan nasional yang ada mingkin akan kami jabarkan
seperti dibawah ini :

a) Mandiri
Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri
dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin
suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan
semata-mata tergantung oleh pihak lain
b) Dinamis
Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri
dan tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin
suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan
semata- mata tergantung oleh pihak lain Artinya tidak tetap, naik turun
tergantung situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan
strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa depan dan
diarahkan pada kondisi yang lebih baik.

c) Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan
berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan
kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia
mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai dengan
kualitas yang melekat padanya. Atas dasar pemikiran diatas, maka berlaku
logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional, maka akan semakin
tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan
nasional.

d) Konsultasi dan kerjasama


Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan
mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah
pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan
dalam melihat kondisi masing- masing didalam rangka hubungan ini
diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta tidak ada
hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata.
f) Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional

1. Kedudukan :

Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini


kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik
yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina
kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara
dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang
didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan
konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.

2. Fungsi :

Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin


dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir,
pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa
yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi
disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang
terkotak- kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan
terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang
bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga
berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya
merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman
nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang
dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

g) Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Bernegara

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang


terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar,
secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Contoh - contoh
aspek yang mempengaruhi ketahanan nasional meliputi :

1. Pengaruh Aspek Ideologi

Ideologi adalah sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang


memberikan motivasi. Dalam ideologi terkandung konsep dasar tentang
kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Suatu ideologi bersumber dari
suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem
falsafah itu sendiri.
Ideologi-ideologi di dunia antara lain:

a. Liberalisme (individualisme)

Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas


kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontrak sosial).
Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak
lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa
terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme
mempunyai nilai- nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan
pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak.
b. Komunisme (class theory)

Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas


lain. Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena
itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut
kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis.
c. Paham Agama

Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual


religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama.
Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.
d. Ideologi Pancasila

Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai- nilai dasar
budaya bangsa Indonesia.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari
luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin
kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.

2. Pengaruh Aspek Politik


Politik di indonesia:
Dalam Negeri : Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat
mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem yang unsur- unsurnya
adalah struktur politik, proses politik, budaya politik dan komunikasi
politik.
Luar Negeri : Landasan politik luar negeri adalah pembukaan UUD 1945
yaitu melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak
sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.

Politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas berarti
Indonesia tidak memihak kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa. Dan aktif yang berarti Indonesia dalam
pergaulan internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek,
tetapi berperan atas dasar cita-citanya.

3. Pengaruh Aspek Ekonomi

Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan


memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang
besangkutan. Sistem ekonomi liberal dengan orientasi pasar secara murni
akan sangat peka terhadap pengaruh dari luar, sebaliknya sistem
perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh
pemerintah kurang peka terhadap pengaruh dari luar.
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga
negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan
roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam
perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh
pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat
disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.

4. Pengaruh Aspek Sosial Budaya

Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia,


lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah.
Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat
dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal
segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif
budaya asing.
Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari
budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang
kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya
harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi
budaya terhadap budaya lainnya.
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi
kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan
masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:
- Religius
- Kekeluargaan
- Hidup seba selaras
- Kerakyatan

Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi


kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang
mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan
sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi
dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang
tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

5. Pengaruh Aspek Hankam

Pertahanan Keamanan Indonesia : Kesemestaan daya upaya


seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara
dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan
hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan
masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional
merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI
dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan
bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional
Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal
bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan
negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan
hasil- hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan
menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:
- Struktur kekuatan
- Tingkat kemampuan
- Gelar kekuatan

h) Beberapa Ancaman Ketahanan Dalam dan Luar Negeri

Setelah Indonesia merdeka, delegasi dari Riau ikut menyerahkan


kedaulatan pada Republik Indonesia yang berpusat di Pulau Jawa. Pada 18 Mei
1956, pemerintah Indonesia resmi mendaftarkan Kepulauan Natuna sebagai
wilayah kedaulatan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Teritorial Laut
China Selatan yang di klaim China Lihat Foto Teritorial Laut China Selatan
yang di klaim China(-) Konflik Natuna Berada di kawasan dengan sumber
daya alam melimpah dan berbatasan langsung dengan laut bebas membuat
Natuna menjadi incaran banyak negara tetangga. Kontraversi diawali dari
Malaysia yang menyatakan bahwa Natuna secara sah seharusnya milik
Malaysia. Namun untuk menghindari konflik panjang, pada era konfrontasi
1962-1966 Malaysia tidak menggugat status Natuna. Lepas dari konflik
tersebut, Indonesia membangun berbagai infrastruktur di kepulauan seluas
3.420 kilometer persegi. Etnis Melayu menjadi penduduk mayoritas di Natuna,
mencapai sekitar 85 persen. Suku Jawa sekitar 6,34 persen dan etnis Tionghoa
sekitar 2,52 persen. Kabupaten Natuna, Jalur Pelayaran Internasional Selepas
kofrontasi Indonesia-Malaysia, sentimen anti China di kawasan Natuna
muncul. Dari 5.000-6.000 orang, tersisa 1.000 orang etnis China. Kemudian
muncul slentingan warga keturunan Tionghoa menghubungi Presiden China
saat itu, Deng Xiaoping untuk mendukung kemerdekaan Natuna. Meski banyak
pihak yang memaksa merebut Natuna, secara Hukum Internasional, negosiasi
yang dibangun China tidak dapat dibuktikan sampai saat ini. Pada 2009 secara
nyata China melanggar Sembilan Titik ditarik dari Pulau Spartly ditengah Laut
China Selatan, lalu diklaim sebagai wilayah Zona Ekonomi Eksklusifnya. Saat
itu Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono memprotes
langkah China melalui Komisi Landas Kontinen PBB. Di mana garis putus-
putus yang diklaim China sebagai Pembaharuan peta 1947 membuat
pemerintah Indonesia atas negara-negara yang berkonflik akibat Laut China
Selatan.Dianggap Langgar Teritori di Natuna, Kemenlu China Sebut
Negaranya Punya Hak Klaim yang membuat repot negara-negara tetangga
ternyata dipicu dari kebijakan pemerintahan Partai Kuomintang (saat itu di
Taiwan). Bahwa wilayah China mencapai 90 persen Laut China Selatan. Meski
saat itu China tidak pernah menyinggung isu Natuna dihadapan PBB, sejak
1996 Indonesia telah mengerahkan lebih dari 20.000 personil TNI untuk
menjaga Natuna yang memiliki cadangan gas terbesar di Asia. Memasuki era
Presiden Joko Widodo, pihaknya kembali menegaskan dengan keras, bahwa
Sembilan Titik yang diklaim China tidak memiliki dasar hukum internasional
apapun. Bahkan dikutip dari Surat Kabar Jepang Yomiuri Shimbun, Presiden
Joko Widodo mengatakan China perlu hati-hati dalam menentukan peta
perbatasan lautnya. Indonesia salah satu negara yang terancam dirugikan akibat
Sembilan Titik yang digambar China. Menurut Kementrian Luar Negeri, klaim
China atas Natuna telah melanggar Zona Ekonomi Eksklusif milik Indonesia.
Posisi Natuna sangat jauh dari China. Natuna justru berdekatan dengan batas
Vietnam dan Malaysia. Sehingga tidak masuk akal jika China mengklaim
Natuna masuk wilahnya. Rekam Jejak Pelayar China di Natuna Sampai saat ini
Natuna masih menjadi sasaran negara-negara asing untuk berlayar masuk ke
wilayah tersebut. Bahkan Indonesia beberapa kali masih menangkap kapal-
kapal asing yang masuk ke Natuna. Dilansir dari Kompas.com kapal
penangkap ikan dan coast guard China diduga melakukan pelanggaran Zona
Ekonomi Eksklusif dengan memasuki Perairan Natuna pada 31 Desember
2019. Mereka juga melakukan pelanggaran ZEE seperti melakukan praktik
illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing di wilayan tertitori
Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Masudi
meminta China untuk patuh terhadap ketentuan yang telah ditetapkan
UNCLOS 1982 tentang batas teritori. Selain itu kementrian Luar Negeri telah
mengirimkan nota protes resmi dan memanggil Dubes China untuk Indonesia
di Jakarta. Keberadaan Natuna dilihat dari hukum Landas Kontinen suatu
negara pantai meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya dari daerah di bawah
permukaan laut yang terletak di luar teritorial. Baca juga: Dikaitkan dengan
Natuna, Berapa Utang Indonesia ke China? Teritorial yang dimaksud adalah
sepanjang 200 mil laut dari garis pangkal. Landas Kontinen negara pantai tidak
boleh melebihi batas-batas yang sudah diatur dalam Pasal 76 ayat 4 hingga 6.
Salah satu masalah penting dari klaim China adalah garis demarkasi. Tidak ada
peta yang bisa menunjukkan seperti apa bentuk garis tersebut. Pasalnya tidak
ada penjelasan dari pihak China. Sembilan Titik atau Nine Dash Line China
tidak bisa disahkan sebagai perbatasan teritorial karena tidak sesuai dengan
hukum internasional. Dalam hukum internasional mengatakan bahwa
perbatasan teritorial harus stabil dan terdefinisi dengan baik. Sembilan Titik
yang dibuat China tidak stabil karena dari 11 menjadi sembilan garis tanpa
alasan. Kemudian tidak ada definisi secara jelas dan kuat. Selain itu tidak
memiliki koordinat geografis dan tidak menjelaskan bentuk bila semua garis
dihubungkan. TNI Gelar Rapat Tertutup untuk Operasi Pengamanan Natuna
Pemerintah Indonesia tetap melakukan beberapa upaya diplomatik dengan
China, agar sengketa Laut China Selatan tidak meluas sampai ke Natuna.
Kedua belah pihak sudah sepakat mengedepankan diplomasi dengan
mengimplementasikan Declaration on the Conduct of Parties in the South
China Sea (DOC). Selain itu, Indonesia juga sudah mengusulkan zero draft
code of conduct South China Sea yang bisa dijadikan senjata bagi diplomasi
Indonesia. Tiga poin tersebut, yaitu: Menciptakan rasa saling percaya.
Mencegah terjadinya insiden. Mengelola insiden, jika memang insiden terjadi
dan tidak dapat dihindari. Keterlibatan ASEAN Indonesia bersama ASEAN
serta China dalam upaya menyelesaikan masalah Laut China Selatan dengan
terciptanya Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea pada
tahun 2002 dianggap sebagai salah satu implementasi Doktrin
Natalegawa.Kekayaan Laut Natuna, Menyimpan Banyak Keramik Kuno
ASEAN juga mengupayakan perubahan DOC menjadi Code of Conduct
(COC) sehingga kesepakatan perjanjian konstruktif terkait sengketa wilayah
tersebut bisa mengikat masing-masing pihak. ASEAN juga memaksimalkan
fungsi mekanisme kerja lembaga internalnya yang telah disepakati khususnya
di bidang maritim dan implementasi di lapangan. ASEAN memperkuat upaya
kerja sama bilateral secara berkelanjutan untuk tujuan pemanfaatan bersama
dalam potensi sumber daya alam di wilayah sengketa baik antara sesama
anggota ASEAN maupun yang sedangbersengketa.

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa


yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan
bentuk ancaman, Tantangan, Hambatan dan gangguan baik yang datang
dari dalam maupun luar, Secara langsung maupun yang tidak langsung
yang mengancam dan membahayakan integritas, Identitas, Kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan
perjuangan nasional

Pada prinsipnya adanya suatu ancaman bagi ketahanan nasional


suatu bangsa yaitu ketika bangsa tersebut sudah dianggap lemah oleh si
pembuat ancaman tersebut baik berupa negara atau organisasi.

Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur


dharma eka karma) ada 2 yaitu:

1. Ancaman di dalam negeri : Contohnya adalah pemeberontakan


dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat Indonesia

2. Ancama dari luar negeri : Contohnya adalah Perairan Natuna bagi


Indonesia memiliki arti yang sangat penting dan strategis. Sebab,
perairan dan kepulauannya merupakan batas terluar dari NKRI
yang menjadi penentu dari keberdaulatan negara.

Apabila kemudian wilayah ini menjadi objek sengketa atau


dilanggar batas wilayahnya, kedaulatan NKRI kembali
dipertaruhkan, dan tentunya kita tidak ingin kembali mengulangi
kesalahan yang sama beberapa tahun lalu ketika harus kehilangan
Sipadan dan Ligitan. infiltrasi, subversi dan intervensi dari
kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat,
Udara dan laut oleh musuh dari luar negri.
BAB III
PENUTU
P

3.1 Kesimpulan

Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai


suku dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas.
Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari
ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan
nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena
mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal,
UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara
sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita
sangat solid.

3.2 Saran

Indonesia merupakan Negara yang kompleks, kaya akan sumber


daya alam dimana sangat banyak sekali kelompok yang berusaha
merebutnya. Sebabnya kita sebagai pemuda haruslah ikut aktif dalam
menjaga keutuhan Indonesia, dengan mengetahui dan memahami teori
dari Ketahanan Nasional yang selanjutnya akan dipakai untuk
memperjuangkan dan mempertahankan kesatuan Indonesia. Jangan
smudah menerina ideologi dari negara asing yang malah membawa kita
menjauh dari ideologi sendiri dan berdampak pada melemahnya
Ketahanan Nasional, dengan semangat pejuang yang kita warisi penulis
berharap para pemuda dapat membantu dan mempelopori terbentuknya
Ketahanan Nasional yang baik dan membawa serta menjaga kesatuan dan
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan cita- cita
bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

http://helmyhadisasono.blogspot.co.id/2012/04/hakikat-ketahanan-nasional-dan-
hakikat.html (09.50/08/04/2020)

https://ibnuhasanhasibuan.wordpress.com/ketahanan-nasional/ (14.52/08/04/2020)

https://nadillaikaputri.wordpress.com/2013/04/28/pengaruh-aspek-ketahanan-
nasional-pada-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/ (11.31/08/04/2020)

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/04/180000169/sejarah-konflik-natuna-
dan-upaya-indonesia?page=all. (00.21./14/04/2020)

Amin, Zainul Ittihad, 2018.Materi pokok pendidikan kewarganegaraan.Tangerang


Selatan : Universitas Terbuka

Muchji, Achmad, dkk.2007.Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Universitas


Gunadarma

Zubaidi, H. Achmad, dkk.2002.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta :

Paradigma
Santoso, Djoko, dkk.2012.Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila.Jakarta:Kementrian Pendidikan

http://organisasi.org/ (16.27/09/04/2020)

https://mawarmerahtakberdurii.wordpress.com/2012/12/07/makalah-ketahanan-
nasional/ (10.54/09/04/2020)

http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=769
(11.19/09/04/2020 )

https://naynienay.wordpress.com/2007/12/05/ketahanan- nasional-2/
(09.45/10/04/2020 )

Anda mungkin juga menyukai