Anda di halaman 1dari 4

danpersalinan (Sumarah,2008).

Prostaglandin yang dikeluarkan oleh deciduas


konsentrasinyameningkat sejak usia kehamilan 15 minggu. Prostaglandin
dianggapsebagai pemicu terjadinya persalinan, pemberian prostaglandin
saathamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim (Ujiningtyas,
2009).5.Hipotalamus-hipofisis dan glandula
suprarenalisTerjadinyaketerlambatan persalinan karena tidak
terbentukhipotalamus(Sumarah,2008).c.FaktorPersalinanFaktor-faktor yang
mempengaruhi persalinan meliputi1.Power(kekuatan)Kekuatan his dan
mengejan.Kemampuan untukmemberikan tuntunan persalina sehingga
kekuatan tersebutberlangsung baik agar tercapai bentukpersalinan spontan
belaknagbelakang (Manuaba,2009).http://repository.unimus.ac.id
4Poweradalah kekuatan yang mendorong janin keluar. Kekuatanyang

mendorong janin keluar dalam persalinan yaitu his, kontraksiotot-otot perut,

kontraksi diafragma dan aksi dari ligment, dengankerjasamayang baik dan

sempurna (Yanti,2009).2.Passenger(janin dan plasenta)Bentuk besarnya, dan

posisi harus normal sehingga mampuberadaptasi dengan baik terhadap jalan

lahir dan kekuatanpendorong sehingga proses persalinan dapat berjalan

dengan lancerdan normal pada umur tua. Lebih sering terjadi pada pria daripada wanita

oleh karena pengaruh dari hormon androgen.(1)

GEJALA KLINIS

Kelainan kulit terdiri atas eritema dan skuama yang berminyak dan agak kekuningan,

batasnya agak kurang tegas. Dermatitis seboroik yang ringan hanya mengenai kulit kepala

berupa skuama-skuama yang halus, mulai sebagai bercak kecil yang kemudian mengenai seluruh

kulit kepala dengan skuama-skuama yang halus dan kasar. Kelainan tersebut pitiriasis sika

(ketombe, dandruf). Bentuk yang berminyak disebut pitiriasis steatoides (pityriasis oleosa) yang
dapat disertai eritema dan krusta-krusta yang tebal. Rambut pada tempat tersebut mempunyai

kecenderungan rontok, mulai di bagian vertex dan frontal.(1, 3, 8)

Bentuk yang berat ditandai dengan adanya bercak-bercak yang berskuama dan berminyak

disertai eksudasi dan krusta tebal. Sering meluas ke dahi, glabela, telinga postaurikular dan leher.

Pada daerah dahi tersebut, batasannya sering cembung. Pada bentuk yang lebih berat lagi,

seluruh kepala tertutup oleh krusta-krusta yang kotor, dan berbau tidak sedap. Pada bayi,

skuama-skuama yang kekuningan dan kumpulan debris-debris epitel yang lekat pada kulit kepala

disebut cradle cap.(1, 2, 8)

Pada daerah supraorbital, skuama-skuama halus dapat terlihat di alis mata, kulit di

bawahnya eritematosa dan gatal, disertai bercak-bercak skuama kekuningan, dapat terjadi pula

blefaritis, yakni pinggir kelopak mata merah disertai skuama-skuama halus. Pada tepi bibir bisa

kemerahan dan berbintik-bintik (marginal blefaritis). Daerah konjungtiva pada saat bersamaan

juga dapat terkena. Lipatannya dapat berwarna kekuningan, dengan kerak, dengan batas yang

tidak jelas. Pruritus juga bias terlihat. Jika area glabela juga terkena, disana juga mungkin

terdapat kerak pada kerutan mata yang berwarna kemerahan. Pada lipatan bibir mungkin terdapat

perubahan warna berupa kerak yang kekuningan atau kemerahan, kadang-kadang dengan

lubang-lubang. Pada pria, radang folikel rambut pada kumis juga bisa terjadi.(5, 6)

Selain tempat-tempat tersebut dermatitis seboroik juga dapat mengenai liang telinga luar,

lipatan nasolabial, daerah sterna, areola mamae, lipatan di bawah mamae pada wanita,

interskapular, umbilicus, lipat paha, dan daerah anogenital. Pada daerah pipi, hidung, dan dahi,

kelainan dapat berupa papul-papul.(1, 3)

Pada telinga, dermatitis seboroik sering disalah artikan dengan radang daun telinga yang

disebabkan oleh jamur (otomikosis). Disana terdapat kulit terkelupas pada lubang telinga,
disekitar meatus auditivus, dan depan daun telinga. Pada daerah ini kulit biasanya berubah

menjadi kemerahan, dengan lubang-lubang dan bengkak. Eksudasi serosa, pembengkakan pada

telinga dan daerah sekitarnya.(2)

Dermatitis seboroik biasa pada lipat paha dan bokong, dimana terlihat seperti kurap,

psoariasis, atau jamuran. Garisnya terlihat seperti kulit terkelupas pada keduanya dan simetris.

Pada lokasi ini lobang-lobang dapat ditemukan dan mungkin juga terdapat garis psoariformis

dengan kulit kering pada beberapa kasus.(2)

HISTOPATOLOGIS

Gambaran histologi bermacam-macam sesuai dengan stadium penyakitnya. Pada dermatitis

seboroik akut dan subakut, tersebar superfisial infiltrat perivascular dari limfosit dan histiosit,

dari spongiosis yang ringan sampai yang berat, hiperplasia bentuk psoriasis ringan, Penyumbatan

folikel oleh karena orthokeratosis dan parakeratosis dan kerak-kerak yang mengandung neutrofil.

Pada dermatitis seboroik yang kronis terdapat dilatasi pembuluh darah kapiler dan vena pada

plexus superficial.(3, 5)
DIAGNOSIS BANDING

1. Psoriasis

Psoriasis berbeda dengan dermatitis seboroik karena terdapat skuama-skuama yang berlapis-
lapis, disertai tanda tetesan lilin dan Auspitz. Tempat predileksinya juga berbeda. Jika psoriasis
mengenai scalp dibedakan dengan dermatitis seboroik Per

Anda mungkin juga menyukai

  • SC 5
    SC 5
    Dokumen2 halaman
    SC 5
    afif pilardi
    Belum ada peringkat
  • SC 2
    SC 2
    Dokumen2 halaman
    SC 2
    afif pilardi
    Belum ada peringkat
  • SC 1
    SC 1
    Dokumen1 halaman
    SC 1
    afif pilardi
    Belum ada peringkat
  • Kebakaran Lahan Oleh Kelompok 7 Kedkom
    Kebakaran Lahan Oleh Kelompok 7 Kedkom
    Dokumen7 halaman
    Kebakaran Lahan Oleh Kelompok 7 Kedkom
    afif pilardi
    Belum ada peringkat
  • WWW
    WWW
    Dokumen3 halaman
    WWW
    afif pilardi
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Banding
    Diagnosis Banding
    Dokumen2 halaman
    Diagnosis Banding
    afif pilardi
    Belum ada peringkat
  • Surat Penawaran Barang
    Surat Penawaran Barang
    Dokumen1 halaman
    Surat Penawaran Barang
    afif pilardi
    Belum ada peringkat
  • Gejala Klinis
    Gejala Klinis
    Dokumen3 halaman
    Gejala Klinis
    afif pilardi
    Belum ada peringkat
  • Slip
    Slip
    Dokumen1 halaman
    Slip
    afif pilardi
    Belum ada peringkat