Disusun Oleh :
Devi Dwi Saputri (201863201010)
Pungky W Permatasari (201863201076)
Phebie R Herman (201863201114)
Ruswadi (201863201132)
2
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Tidak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada nabi besar Muhammad SAW. Karena berkat limpahan rahmat serta karunia-NYA lah
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen
Strategi”. Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
“Manajemen Strategi Dalam Organisasi”. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna. Olehkarena itu kami meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami dimasa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga Allah memberikan manfaat terhadap
makalah ini, dan menjadi amal saleh terhadap kita semua.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12
4
BAB I
PENDAHULUAN
Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari tujuh belas ribuan pulau, beraneka suku
bangsa dan adat istiadat namun satu tujuan dan satu cita-cita bernegara sebagaimana tertuang
dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk
melaksanakan dan mencapai satu tujuan dan satu cita-cita tersebut diperlukan suatu rencana yang
dapat merumuskan secara lebih konkret mengenai pencapaian dari tujuan bernegara tersebut.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategis adalah
mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada
tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.Manajemen
strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan
dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana
strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali
dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya
yang terus harus dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus
digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
I.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Manajemen
Pengertian Strategi
Manajemen strategi adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai
sasarannya. Manajemen strategis dalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya
untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen
strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan
direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut.
6
II.3 Hubungan manajemen strategic dan pemerintahan
Menurut Osborne dan Gabler (1992) terdapat sepuluh prinsip dalam menerapkan
kewirausahaan pada pemerintahan yaitu;
7
Manajemen Strategi Sektor Pemerintah berbeda dengan manajemen strategi dalam dunia
bisnis atau perusahaan komersil. Perusahaan komersil memiliki sasaran atau tujuan yang
berfokus pada kepentingan pemegang saham atau kelompok-kelompok tertentu. Perusahaan
komersil dipimpin oleh suatu dewan direksi. Dengan demikian, penetapan strategi pada suatu
perusahaan komersil lebih mudah dilakukan. Berbeda dengan pemerintah, dimana tujuannya
adalah kepuasan masyarakat secara keseluruhan, bukan kelompok. Pada pemerintahan terdapat
pembagian wewenang di setiap instansi, sehingga pembuatan keputusan lebih sulit. Dalam
pemerintahan juga tidak terdapat suatu ukuran yang cukup untuk menilai kinerja. Aplikasi dari
manajemen strategis pada organisasi sektor publik terdiri dari komponen yang sama dengan
sektor privat diantaranya pernyataan misi, pengamatan lingkungan, pengamatan organisasi,
sasaran dan implementasi, dan telaah dan monitoring implementasi.
Menurut Bryson pada organisasi sektor publik menekankan pada pentingnya proses
perumusan strategi yang terdiri dari delapan langkah interaktif yaitu perjanjian awal diantara
pembuatan keputusan, identifikasi mandat yang dihadapi organisasi pemerintah, klarifikasimisi
dan nilai organisasi, identifikasi peluang eksternal dan ancaman yang dihadapi organisasi,
identifikasi kekuatan internal dan kelemahan organisasi, identifikasi isu strategis, pengembangan
strategi, dan gambaran organisasi di masa mendatang. Manfaat yang diperoleh dengan penerapan
manajemen/perencanaan strategis pada organisasi sektor publik diantaranya adalah:
3.Meningkatkan kinerja
8
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam bentuk visi, misi dan arah pembangunan
nasional. Dengan demikian, dokumen ini lebih bersifat visioner dan hanya memuat hal-hal yang
mendasar, sehingga memberi keleluasaan yang cukup bagi penyusunan rencana jangka
menengah dan tahunannya.
9
regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif. Adapun komponen rencana kerja tahunan
tersebut di dalam Kementerian/ Lembaga atau unit dibawahnya adalah sebagai berikut:
a. Sasaran
Sasaran yang dimaksud pada rencana kinerja ini adalah sasaran sebagaimana dimuat dalam
dokumen renstra. Selanjutnya diidentifikasi sasaran mana yang akan diwujudkan pada tahun
yang bersangkutan beserta indikator dan rencana tingkat capaiannya (targetnya).
b. Program
c. Kegiatan
Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh instansi
pemerintah sesuai dengan kebijakan dan program yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Dalam komponen kegiatan
ini perlu ditetapkan indikator kinerja kegiatan dan rencana capaiannya.
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja kegiatan yang akan ditetapkan
dikategorikan ke dalam kelompok:
Masukan (Inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan
program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output, misalnya sumber daya
manusia, dana, material, waktu, teknologi, dan sebagainya;
Keluaran (Outputs) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik)
sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan
masukan yang digunakan;
10
Hasil (Outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran
kegiatan pada jangka menengah. Outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap
produk jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat;
Manfaat (Benefits) adalah kegunaan suatu keluaran (outputs) yang dirasakan langsung
oleh masyarakat. Dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik;
Dampak (Impacts) adalah ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau
kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam
suatu kegiatan. Indikator-indikator tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat
mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Dalam hubungan ini,
penetapan indikator kinerja kegiatan merupakan proses identifikasi, pengembangan,
seleksi dan konsultasi tentang indikator kinerja atau ukuran kinerja atau ukuran
keberhasilan kegiatan dan program-program instansi. Setelah program atau kegiatan
dilaksanakan dan dinilai dengan indikator kinerja, langkah selanjutnya dalam manajemen
strategis pemerintah secara umum adalah pembuatan laporan, baik laporan keuangan atau
laporan kinerja.
11
Pemerintah Indonesia telah mengawali langkah dalam menyusun konsep manajemen
kinerja yang baru dengan menerbitkan PP No.20 dan 21 tahun 2004. Peraturan ini berkenaan
dengan rencana kerja pemerintah dalam kaitannya dengan anggaran. Rencana Kerja Pemerintah
dalam kaitannya dengan anggaran (RKA-KL) mengarahkan instansi pemerintah untuk
menetapkan kegiatannya masing-masing. RKA-KL memfasilitasi hubungan antara perencanaan
dan anggaran. Dengan cara ini, pemerintah dapat memutuskan apakah kegiatannya diperlukan
dalam pelaksanaan fungsi pemerintah. Dalam PP No.20 tahun 2003 pasal 3 ayat (1) disebutkan
bahwa Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (RK-KL) disusun berdasarkan Rencana Strategik
Kementerian/Lembaga (Renstra-KL). PP No.21 tahun 2004 pasal 3 ayat (2) menyebutkan bahwa
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) memuat visi, misi, tujuan,
kebijakan, program, keluaran yang diharapkan, kegiatan, serta hasil yang diharapkan. Kedua
peraturan tersebut menghendaki agar Rencana Strategik dan dokumen anggaran serupa dengan
GPRA dalam susunan unsur-unsurnya.
12
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Manajemen strategis memunginkan sebuah organisasi untuk lebih produktif alih-alih reaktif
dalam membangun masa depannya karena mrmiliki tujuan yang jelas membantu mengarahkan
dan mempengaruhi aktivitas yang akan dilakukannya. Indonesia sebagai negara berkembang
yang wilayahnya sangat luas dan permasalahan yang kompleks memerlukan strategi yang jitu
agar setiap tujuan yang dicita-citakan para pendiri bangsan bisa tercapai. Oleh karenanya,
mempelajari dan mengaplikasian Manajemen Strategis di Sektor Pemerintahan sangat penting.
Pemerintah diharapkan bisa memajukan manajemen strategi sektor publik, layaknya sektor
swasta, mulai dari perumusan strategi, implementasi strategi, hingga evaluasi strategi sehingga
tujuan organisasi dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
https://diploma4stan.wordpress.com/2012/02/16/manajemen-strategis-sektor-pemerintah-2/
https://universityofmanagers.wordpress.com/2013/11/16/manajemen-strategis-sektor-pemerintah/
13