Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI

“HUBUNGAN MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PEMERINTAHAN”

Disusun Oleh :
Devi Dwi Saputri (201863201010)
Pungky W Permatasari (201863201076)
Phebie R Herman (201863201114)
Ruswadi (201863201132)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


JURUSAN I;MU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
2019

2
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Tidak lupa shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada nabi besar Muhammad SAW. Karena berkat limpahan rahmat serta karunia-NYA lah
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen
Strategi”. Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
“Manajemen Strategi Dalam Organisasi”. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna. Olehkarena itu kami meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami dimasa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga Allah memberikan manfaat terhadap
makalah ini, dan menjadi amal saleh terhadap kita semua.

Merauke, 01 Desember 2019

Penyusun

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang................................................................................................................4


I.2 Rumusan Maslah............................................................................................................4
I.3 Tujuan.............................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Manejemen Strategi....................................................................................5


II.2 Hubungan Manajemen Startegi Dalam Pemerintahan..................................................6
II.3 Perencanaan Strategik Dan Manajemen Kinerja Pada Kasus Di Indonesia…………..10

BAB III PENUTUP


III.1 Kesimpulan................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

4
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari tujuh belas ribuan pulau, beraneka suku
bangsa dan adat istiadat namun satu tujuan dan satu cita-cita bernegara sebagaimana tertuang
dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk
melaksanakan dan mencapai satu tujuan dan satu cita-cita tersebut diperlukan suatu rencana yang
dapat merumuskan secara lebih konkret mengenai pencapaian dari tujuan bernegara tersebut.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategis adalah
mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada
tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.Manajemen
strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan
dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana
strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali
dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya
yang terus harus dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus
digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen strategic?

2. Bagaimana hubungan manajemen strategic dan pemerintahan?

I.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu manajemen strategic

2. Untuk mengetahui hubungan manajemen startegik dan pemerintah

5
BAB II

PEMBAHASAN

II.1.   Pengertian Manajemen Strategis

 Pengertian Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti


“seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan
efesien.

 Pengertian Strategi

Menurut Stephanie K. Marrus, strategi didefenisikan sebagai suatu proses penentuan


rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
suatu penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Menurut
Hamel dan Prahalad, strategi merupakan suatu tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.

 Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen strategi adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai
sasarannya.  Manajemen strategis dalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya
untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen
strategis merupakan aktivitas manajemen  tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan
direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut.

6
II.3 Hubungan manajemen strategic dan pemerintahan

Manajemen Strategis Sektor Pemerintah Manajemen Strategi yang dilakukan pada sector


pemerintah merupakan upaya pemilihan strategi yang dilakukan pemerintah untuk mencapai
tujuan di masa depan dengan menganalisis situasi dan kondisi negara di masa sekarang dan masa
depan. Dalam penyelenggaraan pemerintah, terdapat perbedaan pengelolaan dengan sektor
privat. Perbedaan ini terutama disebabkan adanya perbedaan karakteristik. Menurut Antoni dan
Young (2003) karakteristik organisasi nonprofit adalah ketiadaan ukuran laba, adanya
pertimbangan pajak dan hukum,kecenderungan menjadi organisasi jasa, kendala yang lebih besar
pada tujuan dan sasaran,kurang tergantung pada klien untuk dukungan keuangan, dominasi
profesional, perbedaan dalam tata kelola, pentingnya pengaruh politik, dan tradisi pengendalian
manajemen yang kurang. Dari karakteristik tersebut, ketiadaan motif laba merupakan ciri yang
utama padaorganisasi sektor publik. Adanya perbedaan karakteristik tersebut menyebabkan
konsep dan praktik manajemen sektor privat tidak dapat diterapkan sepenuhnya pada sektor
publik. Meskipundemikian tidak berarti bahwa sektor publik tidak dapat dilakukan dengan
manajemen kewirausahaan.

Menurut Osborne dan Gabler (1992) terdapat sepuluh prinsip dalam menerapkan
kewirausahaan pada pemerintahan yaitu;

1. pemerintahan kewirausahaan mendorong kompetisi diantara penyedia pelayanan. 


2. pemerintah mendayagunakan masyarakat dengan mendorong pengendalian masyarakat. 
3. ukuran kinerja adalahoutcome bukan input. 
4. Pemerintahan dikendalikan oleh tujuannya atau misinyabukan oleh aturan dan regulasi. 
5. pemerintah mendefinisikan kliennya sebagaikonsumen. 
6. pemerintah berusaha untuk mencegah timbulnya masalah daripadamencari solusi setelah
masalah terjadi. 
7. pemerintah memanfaatkan tenaganya untukmenghasilkan uang tidak sekedar
membelanjakan. 
8. pemerintah mendorongdesentralisasi wewenang. 
9. pemerintah lebih suka pada mekanisme pasardaripada mekanisme birokrasi. 
10. pemerintah tidak menfokuskan pada penyediaanpelayanan publik tapi sebagai katalisator
semua sektor.

7
Manajemen Strategi Sektor Pemerintah berbeda dengan  manajemen strategi dalam dunia
bisnis atau perusahaan komersil. Perusahaan komersil memiliki sasaran atau tujuan yang
berfokus pada kepentingan pemegang saham atau kelompok-kelompok tertentu. Perusahaan
komersil dipimpin oleh suatu dewan direksi. Dengan demikian, penetapan strategi pada suatu
perusahaan komersil  lebih mudah dilakukan. Berbeda dengan pemerintah, dimana tujuannya
adalah kepuasan  masyarakat secara keseluruhan, bukan kelompok. Pada pemerintahan terdapat
pembagian wewenang di setiap instansi, sehingga pembuatan keputusan lebih sulit. Dalam
pemerintahan juga tidak terdapat suatu ukuran yang cukup untuk menilai kinerja. Aplikasi dari
manajemen strategis pada organisasi sektor publik terdiri dari komponen yang sama dengan
sektor privat diantaranya pernyataan misi, pengamatan lingkungan, pengamatan organisasi,
sasaran dan implementasi, dan telaah dan monitoring implementasi.

Menurut Bryson pada organisasi sektor publik menekankan pada pentingnya proses
perumusan strategi yang terdiri dari delapan langkah interaktif yaitu perjanjian awal diantara
pembuatan keputusan, identifikasi mandat yang dihadapi organisasi pemerintah, klarifikasimisi
dan nilai organisasi, identifikasi peluang eksternal dan ancaman yang dihadapi organisasi,
identifikasi kekuatan internal dan kelemahan organisasi, identifikasi isu strategis, pengembangan
strategi, dan gambaran organisasi di masa mendatang. Manfaat yang diperoleh dengan penerapan
manajemen/perencanaan strategis pada organisasi sektor publik diantaranya adalah:

1. Membantu organisasi pemerintah berpikir secara strategis

2. Mengklarifikasi arah mendatang

3.Meningkatkan kinerja

4. Membangun tim kerja dan keahlian

5. Memudahkan interface administrasi politik dengan membangun hubungan kerjasama


antara pejabat terpilih dan manajer publik

Manajemen Strategis Sektor Pemerintah di Indonesia Berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang


Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional disusun sebagai penjabaran dari tujuan
dibentuknya pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang

8
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam bentuk visi, misi dan arah pembangunan
nasional. Dengan demikian, dokumen ini lebih bersifat visioner dan hanya memuat hal-hal yang
mendasar, sehingga memberi keleluasaan yang cukup bagi penyusunan rencana jangka
menengah dan tahunannya.

Terdapat tiga jenis perencanaan pembangunan menurut UU No.25/2004:

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang / RPJP; merupakan dokumen perencanaan untuk


jangka waktu 20 tahun
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah / RPJM; merupakan dokumen perencanaan
untuk jangka waktu 5 tahun
3. Rencana Pembangunan Tahunan, yang selanjutnya disebut sebagai Rencana Kerja
Pemerintah (RKP); mencakup jangka waktu 1 tahun

Rencana-rencana tersebut selanjutnya dijabarkan secara kuantitatif dalam APBN sebagai


bagian dari Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah/KPJM. Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional menghasilkan Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang yang disusun berdasarkan
tujuan dibentuknya negara Indonesia, Sistem Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah yang
disusun berdasarkan visi, misi, dan program yang pada proses selanjutnya akan dijelaskan secara
terinci dalam Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Negara. RPJP menjadi pedoman dalam
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) nasional yang memuat visi, misi,
dan program Presiden. Pentahapan rencana pembangunan nasional disusun dalam masing-
masing periode RPJM Nasional sesuai dengan visi, misi, dan program Presiden yang dipilih
secara langsung oleh rakyat.

RPJM Nasional memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, program


kementerian/lembaga dan lintas kementerian/lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta
kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk
arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif. RPJM sebagaimana tersebut di atas dijabarkan ke dalam
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang merupakan rencana pembangunan tahunan nasional,
yang memuat prioritas pembangunan nasional, rancangan kerangka ekonomi makro yang
mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta
program kementerian/lembaga, lintas kementerian/lembaga kewilayahan dalam bentuk kerangka

9
regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif. Adapun komponen rencana kerja tahunan
tersebut di dalam Kementerian/ Lembaga atau unit dibawahnya adalah sebagai berikut:

a.       Sasaran

Sasaran yang dimaksud pada rencana kinerja ini adalah sasaran sebagaimana dimuat dalam
dokumen renstra. Selanjutnya diidentifikasi sasaran mana yang akan diwujudkan pada tahun
yang bersangkutan beserta indikator dan rencana tingkat capaiannya (targetnya).

b.       Program

Program-program yang ditetapkan merupakan program-program yang berada dalam lingkup


kebijakan tertentu sebagaimana dituangkan dalam Strategi yang diuraikan pada dokumen
rencana strategis. Selanjutnya perlu diidentifikasi dan ditetapkan program-program yang akan
dilaksanakan pada tahun bersangkutan, sebagai cara untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.

c.        Kegiatan

Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh instansi
pemerintah sesuai dengan kebijakan dan program yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Dalam komponen kegiatan
ini perlu ditetapkan indikator kinerja kegiatan dan rencana capaiannya.

d.       Indikator Kinerja Kegiatan

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja kegiatan yang akan ditetapkan
dikategorikan ke dalam kelompok:

 Masukan (Inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan
program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output, misalnya sumber daya
manusia, dana, material, waktu, teknologi, dan sebagainya;
 Keluaran (Outputs) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik)
sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan
masukan yang digunakan;

10
 Hasil (Outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran
kegiatan pada jangka menengah. Outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap
produk jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat;
 Manfaat (Benefits) adalah kegunaan suatu keluaran (outputs) yang dirasakan langsung
oleh masyarakat. Dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik;
 Dampak (Impacts) adalah ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau
kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam
suatu kegiatan. Indikator-indikator tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat
mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Dalam hubungan ini,
penetapan indikator kinerja kegiatan merupakan proses identifikasi, pengembangan,
seleksi dan konsultasi tentang indikator kinerja atau ukuran kinerja atau ukuran
keberhasilan kegiatan dan program-program instansi. Setelah program atau kegiatan
dilaksanakan dan dinilai dengan indikator kinerja, langkah selanjutnya dalam manajemen
strategis pemerintah secara umum adalah pembuatan laporan, baik laporan keuangan atau
laporan kinerja.

II.4 Perencanaan Strategik Dan Manajemen Kinerja Pada Kasus Di Indonesia

Belakangan ini, Indonesia mengalami banyak perubahan dalam manajemen


pemerintahahn untuk memenuhi tuntutan publik akan pelayanan prima melalui manajemen
kinerja yang prima dalam rangka mencapai good governance. Dengan kata lain, sistem
manajemen kinerja harus berubah untuk memenuhi tuntutan masyarakat. Manajemen kinerja
yang baru membutuhkan konsep penyusunan anggaran berbasis kinerja. Konsep baru ini harus
menetapkan suatu pengukuran kinerja yang tepat untuk mengukur biaya kegiatan pemerintah
dalam rangka menyusun anggaran pemerintah. Konsep baru ini telah dimulai pada tahun 2003,
diawali dengan reformasi manajemen keuangan pemerintah. Reformasi sebagai hasil dari UU
No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No.17 tahun 2003 kemudian dilengkapi
dengan Peraturan Pemerintah No.20 dan 21 tahun 2004.

11
Pemerintah Indonesia telah mengawali langkah dalam menyusun konsep manajemen
kinerja yang baru dengan menerbitkan PP No.20 dan 21 tahun 2004. Peraturan ini berkenaan
dengan rencana kerja pemerintah dalam kaitannya dengan anggaran. Rencana Kerja Pemerintah
dalam kaitannya dengan anggaran (RKA-KL) mengarahkan instansi pemerintah untuk
menetapkan kegiatannya masing-masing. RKA-KL memfasilitasi hubungan antara perencanaan
dan anggaran. Dengan cara ini, pemerintah dapat memutuskan apakah kegiatannya diperlukan
dalam pelaksanaan fungsi pemerintah. Dalam PP No.20 tahun 2003 pasal 3 ayat (1) disebutkan
bahwa Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (RK-KL) disusun berdasarkan Rencana Strategik
Kementerian/Lembaga (Renstra-KL). PP No.21 tahun 2004 pasal 3 ayat (2) menyebutkan bahwa
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) memuat visi, misi, tujuan,
kebijakan, program, keluaran yang diharapkan, kegiatan, serta hasil yang diharapkan. Kedua
peraturan tersebut menghendaki agar Rencana Strategik dan dokumen anggaran serupa dengan
GPRA dalam susunan unsur-unsurnya.

12
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Manajemen strategis memunginkan sebuah organisasi untuk lebih produktif alih-alih reaktif
dalam membangun masa depannya karena mrmiliki tujuan yang jelas membantu mengarahkan
dan mempengaruhi aktivitas yang akan dilakukannya. Indonesia sebagai negara berkembang
yang wilayahnya sangat luas dan permasalahan yang kompleks memerlukan strategi yang jitu
agar setiap tujuan yang dicita-citakan para pendiri bangsan bisa tercapai. Oleh karenanya,
mempelajari dan mengaplikasian Manajemen Strategis di Sektor Pemerintahan sangat penting.
Pemerintah diharapkan bisa memajukan manajemen strategi sektor publik, layaknya sektor
swasta, mulai dari perumusan strategi, implementasi strategi, hingga evaluasi strategi sehingga
tujuan organisasi dapat tercapai. 

DAFTAR PUSTAKA

https://diploma4stan.wordpress.com/2012/02/16/manajemen-strategis-sektor-pemerintah-2/

https://universityofmanagers.wordpress.com/2013/11/16/manajemen-strategis-sektor-pemerintah/

13

Anda mungkin juga menyukai