103 207 1 SM
103 207 1 SM
Perbedaan Kepercayaan Diri dan Ketahanan Stres antara Mahasiswa yang Aktif dengan Mahasiswa
yang Tidak Aktif dalam Organisasi Internal Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret
The Differences of Self-Confidence and Stress Tolerance between Students Who Active
andInactive in Internal Organization ofMedicalFacultyofSebelasMaret University
ABSTRAK
Mahasiswa kedokteran membutuhkan kepercayaan diri dan ketahanan stres
agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, seperti untuk berkomunikasi dengan
orang lain, dan untuk menghadapi tekanan-tekanan yang ada.Berdasarkan aktifitasnya,
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS) terbagi menjadi
dua kategori, yaitu mahasiswa yang aktif dan mahasiswa yang tidak aktif dalam
organisasi. Beberapa teori mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi kepercayaan diri dan ketahanan stres adalah keikutsertaan dalam
organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan
kepercayaan diri dan ketahanan stres antara mahasiswa yang aktif dan mahasiswa yang
tidak aktif dalam organisasi internal FK UNS.
Sampel pada penelitian ini terdiri dari 36 mahasiswa yang aktif dan 36 mahasiswa
yang tidak aktif dalam organisasi internal FK UNS dari Program Studi Kedokteran,
Psikologi, K3, dan Hiperkes FK UNS yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala kepercayaan diri (r = 0,271 – 0,630, α =
0,805), dan skala ketahanan stress (r = 0,270 – 0.658, α = 0,870). Data yang didapatkan
diolah dengan Uji-t Sampel Independen untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
antara keduanya.
Hasil perhitungan Uji-t Sampel Independenskor kepercayaan diri menunjukkan
thitung = 2,183 dengan p = 0,032. Adapun hasil perhitungan Uji-t Sampel Independenskor
ketahanan stres menunjukkan thitung = 3,890 dengan p = 0,000. Kedua perhitungan
tersebut menunjukkan p < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan
yang signifikan kepercayaan diri dan ketahanan stres antara mahasiswa yang aktif dan
mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi.
39
FAJRIEN/PERBEDAAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KETAHANAN STRES
561 mahasiswa yang terdiri dari 208 yang aktif dalam organisasi internal FK
mahasiswa kedokteran dan 253 mahasiswa UNS memiliki rata-rata skor kepercayaan
non kedokteran di Universitas Malta diri dan ketahanan stres yang lebih tinggi
didapatkan hasil bahwa mahasiswa dibandingkan subjek yang tidak aktif
kedokteran mengalami tingkat stres yang dalam organisasi internal FK UNS. T
lebih tinggi dibandingkan dengan hitung pada kepercayaan diri 3,878 dengan
mahasiswa non kedokteran. Data p 0,000 < 0,5 dan t hitung pada ketahanan
penelitian tersebut menunjukkan bahwa stres 2,884 dengan p 0,006 < 0,5, sehingga
mahasiswa kedokteran saat ini memiliki terlihat bahwa ada perbedaan yang
tingkat stres yang bisa dikatakan cukup signifikan antara kedua kelompok subjek.
tinggi, maka dari itu ketahanan stres sangat Berdasarkan hasil tersebut peneliti
dibutuhkan oleh mereka. Ketahanan stres bermaksud untuk melakukan penelitian
sendiri dapat ditingkatkan dengan lebih lanjut terkait dengan subjek yang
beberapa hal salah satunya adalah lebih banyak dan dari program studi yang
pergaulan (Hawari, 2002) dan salah satu lebih bervariatif agar mendapatkan hasil
faktor yang mempengaruhi ketahanan stres yang akan lebih merepresentasikan
adalah pendidikan (Meichati, 1983). mahasiswa FK UNS secara menyeluruh.
Kedua hal tersebut yaitu pergaulan dan Hal ini dilakukan untuk mengetahui
pendidikan merupakan dua dari banyaknya apakah terdapat perbedaan kepercayaan
manfaat dari organisasi (Sukirman, 2004). diri dan ketahanan stres antara mahasiswa
Sehingga berdasarkan teori-teori di atas yang aktif dengan mahasiswa yang tidak
maka terdapat kemungkinan adanya aktif dalam organisasi internal FK UNS.
perbedaan ketahanan stres antara
mahasiswa yang aktif berorganisasi dan DASAR TEORI
mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Kepercayaan Diri
Hasil prapenelitian yang dilakukan Bandura (1977) mendefinisikan
kepada 54 mahasiswa Program Studi kepercayaan diri sebagai suatu keyakinan
Kedokteran dan Psikologi yang terdiri dari yang dimiliki seseorang bahwa, dirinya
34 mahasiswa yang aktif dan 20 mampu berperilaku seperti yang
mahasiswa yang tidakaktif dalam dibutuhkan untuk memperoleh hasil
organisasi internal FK UNS, ditemukan seperti yang diharapkan.Lauster (2002)
perbedaan yang signifikan terkait berpendapat bahwa, kepercayaan diri
kepercayaan diri dan juga ketahanan stres adalah suatu sikap atau perasaan yakin
antara kedua kelompok subjek. Subjek akan kemampuan diri sendiri sehingga
41
FAJRIEN/PERBEDAAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KETAHANAN STRES
orang yang bersangkutan tidak terlalu terhadap setiap tuntutan beban atasnya.
cemas dalam melakukan tindakan, merasa Ketahanan stres adalah
bebas dalam melakukan hal yang kemampuan untuk dapat tetap tenang dan
disukainya dan bertanggung jawab atas sabar ketika menghadapi masalah tanpa
perbuatannya, hangat dan sopan dalam menjadi hanyut atau terbawa emosi (Stein
berinteraksi dengan orang dan memiliki & Book, 2004). Kemampuan ini
dorongan untuk berprestasi.Senada dengan memungkinkan manusia dapat menangani
hal-hal di atas Anthony (1992) dan mengendalikan masalah satu per satu,
mengatakan kepercayaan diri merupakan tanpa menjadi panik (Stein &Book,
keyakinan seseorang yang diperoleh 2004).Chaplin (2006) juga menyebutkan
melalui monolog bersifat internal dengan bahwa, ketahanan stres (stress tolerance)
diri sendiri, keyakinan yang mendukung adalah kemampuan untuk memikul atau
untukmencapai berbagai tujuan hidup agar menahan ketegangan serta menderita
tidak berputus asa walaupun menemui karena gagal, namun tanpa mengalami
kegagalan. Mengacu pada pendapat kerusakan psikologis atau fisiologis yang
Anthony (1992) dapat ditarik sebuah tidak semestinya. Ketahanan stres juga
kesimpulan bahwa, kepercayaan diri dapat diartikan sebagai kemampuan
merupakan sebuah keyakinan dari dalam seseorang untuk bertahan dari stresor-
diri bahwa dirinya mampu untuk stresor yang mengancam motif-motif
menyelesaikan suatu pekerjaan atau dasar dan mengganggu kemampuan
masalah demi mencapai sebuah tujuan beradaptasi dengan stresor, sehingga tidak
hidupnya tanpa berputus asa walaupun terjadi gangguan-gangguan pada pola
menemui kegagalan. respon fisiologis dan psikologis (Carson
Adapun aspek kepercayaan diri dan Butcher, 1992). Mengacu pada
menurut Lauster (2002) meliputi pendapat Stein dan Book (2004) maka
keyakinan akan kemampuan diri, dan dapat disimpulkan bahwa, ketahanan stres
optimisme. adalah kemampuan seseorang untuk
menghadapi stresoryang ada dengan tetap
Ketahanan Stres tenang dan sabar tanpa terbawa emosi,
Stres merupakan fenomena serta tanpa menjadi panik.
universal, setiap orang mengalaminya Aspek ketahanan stres menurut
(Kozier, dkk., 2010). Stres sendiri Davidoff (1993) meliputi toleransi
didefinisikan oleh Selye (1956) sebagai terhadap frustasi, konflik, dan kecemasan.
respon tubuh yang sifatnya non spesifik Keaktifan Mahasiswa dalam
42
FAJRIEN/PERBEDAAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KETAHANAN STRES
tidak aktif organisasi sebesar 0,111 dan test 2,183, df sebesar 70, p = 0,032, dan
0,699. Hasil-hasil tersebut lebih besar dari perbedaan rerata sebesar 3,194. Hasil
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa dikatakan signifikan jika p < 0,05. Tabel
keempat data tersebut terdistribusi normal. di atas menunjukkan bahwa p < 0,05,
Hasil Uji Homogenitas yaitu 0,032 < 0,05 sehingga dapat ditarik
Uji ini digunakan untuk kesimpulan bahwa ada perbedaan
mengetahui apakah varians populasi sama kepercayaan diri yang signifikan antara
atau tidak. Uji homogenitas dilakukan mahasiswa yang aktif dan mahasiswa
sebagai prasyarat dalam uji independent yang tidak aktif dalam organisasi
sample t-test.Hasil uji homogenitas mahasiswa internal FK UNS. Mahasiswa
dengan menggunakan Levene Statistic yang tidak aktif memiliki rerata skor
menunjukkan bahwa data skor kepercayaan diri sebesar 72,361, adapun
kepercayaan diri memiliki taraf mahasiswa yang aktif memiliki rerata skor
signifikansi 0,183, dan data skor kepercayaan diri yang lebih tinggi, yaitu
ketahanan stres memiliki taraf signifikansi sebesar 75,556.
0,560.Hasil tersebut menunjukkan bahwa Adapun hasil uji-t sampel
data tersebut memiliki taraf signifikansi independen data skor ketahanan
lebih besar dari 0,05 sehingga data stresdidapatkan nilai t-test 3,890, df
tersebut dapat dikatakan homogen. sebesar 70, p = 0,000, dan perbedaan
Hasil Uji Hipotesis rerata sebesar 9,16667. Hasil dikatakan
Penelitian ini menggunakan uji t signifikan jika p < 0,05. Tabel di atas
sampel tidak berpasangan atau dengan menunjukkan bahwa p < 0,05, yaitu 0,000 30
25
independent sample t-test. Perhitungan ini < 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan 20
15
mahasiswa yang aktif dan mahasiswa aktif dan mahasiswa yang tidak aktif
yang tidak aktif dalam organisasi dalam organisasi mahasiswa internal FK
mahasiswa internal FK UNS, serta adakah UNS. Mahasiswa yang tidak aktif
perbedaan ketahanan stres antara memiliki rerata skor ketahanan stres
mahasiswa yang aktif dan mahasiswa sebesar 93,083, adapun mahasiswa yang
yang tidak aktif dalam organisasi internal aktif memiliki rerata skor kepercayaan diri
FK UNS. yang lebih tinggi, yaitu sebesar 102,250.
Hasil uji-t sampel independen data
skor kepercayaan dirididapatkan nilai t- Analisis Deskriptif
30
25
45
Aktif
20
15
10 Tidak
5
Aktif
0
FAJRIEN/PERBEDAAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KETAHANAN STRES
46
FAJRIEN/PERBEDAAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KETAHANAN STRES
skor kepercayaan diri mahasiswa yang diwujudkan dalam bentuk program kerja
aktif dalam organisasi lebih tinggi yang akan menjadi sebuah simulasi bagi
dibandingkan dengan mahasiswa yang mahasiswa untuk dapat diterapkan di
tidak aktif dalam organisasi. dalam kehidupan sehari-hari. Simulasi
Hasil ini sesuai dengan sendiri merupakan strategi yang baik
penelitian sebelumnya yang dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri
oleh Permata (2013) yang menemukan (Martins, 2014).
adanya perbedaan kepercayaan diri pada Selain itu, hasil uji analisis uji t
mahasiswa Program Studi Kebidanan pada hipotesis kedua juga menunjukkan
Fakultas Kedokteran UNS yang mengikuti bahwa, terdapat perbedaan ketahanan stres
organisasi dan yang tidak mengikuti yang signifikan antara mahasiswa yang
organisasi. Adapun mahasiswa yang aktif dan mahasiswa yang tidak aktif
mengikuti organisasi memiliki dalam organisasi mahasiswa internal FK
kepercayaan diri yang lebih tinggi UNS yang berarti hipotesis kedua dalam
dibandingkan mahasiswa yang tidak penelitian ini diterima. Adapun mahasiswa
mengikuti organisasi. Hakim (2002) yang aktif dalam organisasi memiliki skor
menyebutkan bahwa, salah satu faktor ketahanan stres yang lebih tinggi
yang dapat mempengaruhi kepercayaan dibandingkan dengan mahasiswa yang
diri seseorang adalah partisipasi tidak aktif dalam organisasi.
organisasi. Hal ini dikarenakan sumber Hasil ini sesuai dengan penelitian
energi terbesar pembentukan percaya diri yang dilakukan oleh Rohman (2015).
seseorang sangat bergantung pada Dalam penelitian tersebut Rohman (2015)
wawasan dan pengetahuan dirinya. Untuk menemukan perbedaan skor aktualisasi diri
memperluas wawasan dan pengetahuan, yang signifikan antara mahasiswa aktivis
maka perlu memperbanyak komunikasi dan mahasiswa non aktivis. Adapun
dengan orang lain dan meningkatkan mahasiswa aktivis memiliki skor yang
kualitas pergaulan, aktif berinteraksi lebih tinggi dibandingkan mahasiswa non
dengan orang lain, berdiskusi, dan aktif aktivis. Aktualisasi diri sendiri memiliki
dalam kegiatan organisasi (Surya, 2009). hubungan positif yang signifikan dengan
Adapun di dalam organisasi juga terdapat ketahanan stres (Rahmawati, 2014). Jadi
sebuah proses pelatihan antara lain seperti dapat diartikan bahwa, mahasiswa yang
pelatihan bekerja sama, berkomunikasi aktif dalam organisasi memiliki ketahanan
dan berbicara di depan umum, dan lain stres yang lebih tinggi dibandingkan
sebagainya (Sukirman, 2004) yang dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam
47
FAJRIEN/PERBEDAAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KETAHANAN STRES
organisasi. Meichati (1983) menyebutkan organisasi berada pada tingkat yang sama
bahwa, salah satu faktor yang yaitu, pada tingkat tinggi untuk
mempengaruhi ketahanan stres adalah kepercayaan diri dan tingkat sedang untuk
pendidikan dan status ekonomi. ketahanan stres. Sehingga perlu dikaji
Pendidikan dan status ekonomi yang tinggi lebih mendalam terkait faktor yang
cenderung akan membuat individu menyebabkan perbedaan tersebut.
memilki ketahanan stres yang tinggi. Salah Penelitian ini menggunakan sampel
satu manfaat organisasi sendiri adalah mahasiswa empat program studi dari lima
menambah wawasan (Sukirman, 2004). program studi yang ada di FK UNS
Dengan bertambahnya wawasan juga akan sehingga dapat merepresentasikan
memudahkan seseorang dalam melakukan mahasiswa FK UNS secara umum.
penyesuaian diri dalam situasi apapun Namun, peneliti menyadari bahwa,
(Surya, 2009), adapun penyesuaian diri penelitian ini memiliki banyak sekali
menjadi salah satu faktor yang kelemahan antara lain sampel penelitian
mempengaruhi ketahanan stress(Meichati, dengan jumlah yang masih terbatas, serta
1983). Selain itu Hawari (2002) juga terkait faktor-faktor yang dapat
menyebutkan bahwa, salah satu cara untuk memengaruhi kepercayaan diri dan
meningkatkan ketahanan stres adalah ketahanan stres seseorang, seperti
dengan pergaulan, adapun pergaulan kepribadian, status ekonomi, sosial
sendiri merupakan salah satu keuntungan budaya, jenis kelamin, dll. yang belum
yang akan didapatkan jika seseorang dapat dikendalikan. Sehubungan dengan
mengikuti organisasi karena salah satu hal tersebut, maka perlu dilakukan
manfaat dari organisasi adalah untuk penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan
melatih kerjasama dalam tim (Sukirman, hasil yang dapat digeneralisasikan dalam
2004). lingkup yang lebih luas.
Secara umum hasil penelitian ini
menunjukkan terdapat perbedaan PENUTUP
kepercayaan diri dan ketahanan stres yang Kesimpulan
signifikan antara mahasiswa yang aktif Berdasarkan hasil penelitian dapat
dan mahasiswa yang tidak aktif dalam ditarik kesimpulan sebagai berikut :
organisasi internal FK UNS. Namun, 1. Terdapat perbedaan yang
tingkat kepercayaan diri dan ketahanan signifikan kepercayaan diri antara
stres mahasiswa yang aktif dan mahasiswa yang aktif dengan
mahasiswa yang tidak aktif dalam mahasiswa yang tidak aktif dalam
48
FAJRIEN/PERBEDAAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KETAHANAN STRES
51