Anda di halaman 1dari 31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah SingkatGambaran Umum PT. Bangun Energi Persada

Nusantara Kubu Raya

Sejak Desember 2007, Pemerintah mulai melakukan program konversi

minyak tanah ke gas elpiji di seluruh wilayah Indonesia secara bertahap. Program

edukasi dan sosialisasi konversi (pengalihan) minyak tanah (mitan) ke LPG terus

menerus digencarkan oleh pemerintah hingga selesai 2010 (Ardiyanto, 2011).

Kebutuhan gas elpiji di Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya meningkat seiring

dengan adanya program konversi minyak tanah ke gas elpiji tersebut. Sehingga

Pertamina membangun kemitraan dengan pihak swasta untuk bekerjasama sebagai

wadah memproduksi gas elpiji 3 Kg, Dengan harapan mampu memberikan

pelayanan yang terbaik kepada Agen-agen dalam pelaksanan isi ulang gas elpiji 3

Kg (refill). Mekanisme distribusi elpiji 3 Kg, yang pertama dari depot elpiji

selanjutnya di produksi oleh SPBE (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji) yang

dikelola oleh pertamina dan pihak swasta (Haryadi, 2017).

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) PT Bangun Energi Persada

Nusantara, didirikan pada tanggal 23November 2015. Bergerak di bidang Industri

Minyak dan Gas bumi (Migas) yang merupakan satu-satunya perusahaan LPG 3

Kilogram (Kg) pada saat ini di Kabupaten Kubu Raya tepatnya di Jalan Trans

Kalimantan Km 23, Desa Korek, Dusun Simpang Kiri,Kecamatan Sungai

41
42

Ambawang. SPBEPT Bangun Energi Persada Nusantara tersebut merupakan

Perseroan Terbatas milik Bapak Jopengsia, yang dikelola langsung oleh putranya

yang bernama Bapak Hendrik Ranti. sekaligus menjabat sebagai Direktur Utama.

SPBE PT Bangun Energi Persada Nusantara merupakan pusat layanan

dalam memenuhi kebutuhan gas LPG bersubsidi dari PT Pertamina (Persero)

kepada Sagen-agen yang telah terdaftar di Pertamina. Rutinitas pengisian tabung-

tabung elpiji sesuai dengan ukuran tabungnya meliputi pengisian terhadap tabung

3 Kg, berlangsung hampir setiap hari pada jam kerja perusahaan. Kegiatan

pengisian ini melibatkan kegiatan penerimaan tabung kosong dari agen-agen,

penyortiran tabung (tabung rusak, tabung retur). Hal tersebut untuk memastikan

tingkat keamanan sebelum ketahap selanjutnya yaitu kegiatan pengisian. Tabung-

tabung Gas elpiji yang sudah terisi akan di distribusikan ke agen-agen dengan

disertai bukti SPP (Surat Persetujuan Pembayaran) atauDO.

Struktur Organisasi PT. Bangun Energi Persada Nusantara dapat

digambarkan sebagai berikut:


43

Gambaran 4.1
Struktur Organisasi
PT. Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya

DIREKTUR

MANAGER

PENGAWAS

ADMINISTRASI TATA USAHA OPERATOR TEKNISI

SELEKSITABUNG SECURITY

BONGKARMUAT TUKANGKEBUN

Sumber: PT Bangun Energi Persada Nusantara, 2021

4.1.2 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Manajemen suatu organisasi dibutuhkan orang-orang yang memegang

jabatan tertentu dalam sebuah organisasi, dimana masing-masing melaksanakan

tugas wewenang dan tanggung jawab untuk masing- masing bagian sesuai dengan

struktur organsisasi perusahaan yaitu:

1. Direktur

- Mengkoordinator, mengkomunikasikan, mengambil keputusan,

memimpin, mengelola, mengeksekusi, dan menjalankan perusahaan.

- Mengkoordinasikan dan mengendalikan penyusunan strategi bisnis pada

SPBE PT Bangun Energi Persada Nusantara.

- Mengendalikan kegiatan operasi sesuai dengan rencana dan kebijakan

yang telah ditetapkan yang dapat memberikan keuntungan pada

perusahaan.
44

2. Manager

- Mengarahkan sasaran kinerja seluruh karyawan.

Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan program kerja untuk

menjamin ketaatan pekerja dalam melaksanakan pekerjaan dengan

memperhatikan peralatan yang layak operasi.

- Memutuskan, mengarahkan, mengendalikan kegiatan dan proses

produksi untuk menjamin kepuasan pelanggan.

3. Pengawas

- Membantu manager dan bertanggung jawab mengawasi karyawan

bekerja

- Bertanggung jawab atas semua karyawan yang ada di perusahaan

- Bertanggung jawab atas semua barang yang ada di perusahaan

- Bertanggung jawab atas mutu dan jumlah barang yang di pasarkan.

4. Administrasi

- Mengurus data karyawan.

- Menghitung stok dan mengurus DO Agen.

- Mengurus surat jalan supir agen.

- Menyusun laporan pelaksanaan rincian biaya yang terpakai berkaitan

dengan karyawan dan fasilitas kantor.

- Membuat laporan keuangan harian sesuai dengan wewenang yang

berlaku.
45

5. Tata Usaha

- Membantu bagian administrasi dalam mencatat dan membukukan

dokumen sesuai dengan arahan petunjuk kerja.

- Membuat segel agen.

6. Operator

- Melakukan pengecekan dan mengoperasikan peralatan dengan

memperhatikan tingkat keamanan.

- Melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah aktivitas di lingkungan

perusahaan.

7. Teknisi

- Melakukan pengecekan mesin-mesin di perusahaan.

- Memperbaiki mesin-mesin yang mengalami kerusakan.

8. Seleksi Tabung

- Melakukan pengecekan tabung yang tidak layak edar.

- Menyortir tabung yang bocor, karatan, patah hand goard, dan patah foot

ring.

9. Bongkar Muat

- Mengeluarkan tabung gas yang kosong dari mobil agen-agen.

- Menyusun tabung yang sudah terisi gas LPG ke mobil sesuai dengan

kapasitas muatan.

10. Security

- Menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan perusahaan.

- Mengatur keluar masuknya mobil agen-agen.


46

11. Tukang Kebun

- Menata kebersihan di lingkungan perusahaan.

4.1.3 Visi dan Misi PT. Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya

1. Visi

Mendukung Program Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam memenuhi dan

mendistribusikan gas LPG kepada Masyarakat luas.

2. Misi

 Memenuhi kebutuhan masyarakat luas dalam pengisisan ulang gas elpiji 3

Kg.

 Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar lokasi SPBE

 Memberikan kemudahan kepada agen-agen.dalam memenuhi kebutuhan

gas elpiji yang akan di distribusikan.

 Pemerataan Pangkalan Gas Elpiji di masing-masing daerah dalam upaya

memenuhi kebutuhan para konsumen.

4.2 Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1 Karakteristik Responden

Analisis kualitatif merupakan analisis yang didasarakan pada hasil jawaban

yang diperoleh dari responden, dimana responden membuat pernyataan dan

penilaian terhadap kriteria-kriteria yang diajukan oleh penulis dari jawaban

responden atas pernyataan yang diajukan, Selanjutnya dihitung presentasenya.

Responden dalam penelitian ini adalah Karyawan pada PT. Bangun Energi

Persada NusantaraKubu Rayasebanyak 35 orang. Terdapat enam karakteristik

responden yang dimasukan dalam penelitian ini yaitu: usia, jenis kelamin,
47

pendidikan terakhir, bagian jabatan status perkawinan, dan masa kerja. Untuk

lebih jelasnya dibawah ini dikemukakan secara satu persatu mengenai

karakteristik responden penelitian.

1. Karakteristik Responden

Data ini diperlukan untuk mengetahui usia responden pada pada PT.

Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya. Distribusi responden

berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2
Jumlah Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi Persentase (%)
1 24 – 40 22 62,8 %
2 41 – 55 13 37,2 %
Total 35 100 %
Sumber : Data Olahan 2021

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa karyawan yang masih aktif adalah

karyawan usia produktif, dengan usia produktif karyawan memiliki kemampuan

dan motivasi kerja yang tingi sehinga hasil kerja pun akan baik. Jumlah responden

usia, terdiri atas responden berusiah 24 – 40 sebanyak 22 responden atau 62,8 %,

dan responden yang berusia 41 – 55 sebanyak 13 responden atau 37,2 %,

Karaktersitik Responden Berdasarkan Usia yang paling dominan adalah

responden yang berusia 24 – 40 sebanyak 22 responden atau 62,8 %.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Data ini diperlukan untuk mengetahui jenis kelamin responden pada pada

PT. Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya. Distribusi responden

berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :
48

Tabel 4.3
Jenis KelaminResponden
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki – laki 25 71,43%
2 Permpuan 10 28,57%
Total 35 100%
Sumber : Data Olahan 2021

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan yang

bekerja dominan laki-lakikarena kerjaannya berat dan memang membutuhkan

banyak tenaga laki-laki sesuai dengan bidangnya. Sebagian besar responden

adalah laki-laki yang berjumlah 25 orang atau sebesar 71,43%. Dan sisanya para

karyawan yang berjenis kelamin perempuan 10 orang atau 28.57%. Jadi dalam

Karakteristik Responden. Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-laki yang lebih

dominan di bandingkan perempuan.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Data ini diperlukan untuk mengetahui pendidikan terakhir responden pada

pada PT. Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya. Distribusi responden

berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4
Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%)


1 SD 1 2,85%
2 SMA 32 91,42%
3 D3 2 5,71%
Total 35 100%
Sumber : Data Olahan 2021

Dari tabel diatas menunjukkan jumlah responden berdasarkan pendidikan

terakhir, terdiri atas responden pendidikan SD sebanyak 1 responden atau 2,85%,

responden pendidikan SMA sebanyak 32 responden atau 91,42%, dan responden

pendidikan D3 sebanyak 2 responden atau 5,71%, Karakteristik


49

RespondenBerdasarkan Pendidikan Terakhir yang paling dominan adalah

responden yang berpendidikan SMK sebanyak 32 responden atau91,42% di

bandingkan yang lainya.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Data ini diperlukan untuk mengetahui status perkawinan responden pada

PT. Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya. Distribusi responden

berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Frekuensi Persentase (%)


1 Direktur 1 2,857%
2 Manager 1 2,857%
3 Pengawas 2 5,714%

4 Administrasi 3 8,571%
5 Tata Usaha 2 5,714%

6 Operator 6 17,142%

7 Teknisi 2 5,714%

8 Seleksi Tabung 1 2,857%

9 Bongkar Muat 11 31,428%

10 Security 6 17,142%
11 Tukang kebun 1 2,857%

Total
3 3 5 100%
Sumber : Data Olahan 2021

Dari tabel diatas menunjukkan jumlah responden berdasarkan

jabatan,terdiri atas responden jabatan Direktur 1 responden atau2,857%,

responden jabatan Manager1 responden atau 2,857%, responden jabatan

Pengawas 2 responden atau 5,714%, responden Administrasi 3 responden atau

8,571%, responden Tata Usaha 2 responden atau 5,714%, responden Operator 6

responden atau 17,142%, responden Teknisi 2 responden atau 5,714%, responden


50

Seleksi Tabung1 responden atau 2,857%, responden Bongkar Muat 11 responden

atau 31,428%, respondenSecurity 6 responden atau 17,142%, dan responden Joky

1 responden atau 2,857%, Berdasarkan Karakteristik Responden Berdasarkan

Jabatan yang paling dominan adalah Bongkar Muat31,428%.

5, Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan

Data ini diperlukan untuk mengetahui status perkawinanresponden pada PT.

Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya. Distribusi responden berdasarkan

status perkawinan dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6
Status Perkawinan Responden
No Status Perkawinan Frekuensi Persentase (%)
1 Kawin 31 88,57%
2 Belum Kawin 4 11,43%
Total 35 100%
Sumber : Data Olahan 2021

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah

kawin yang berjumlah 31 orang atau sebesar 88,57%. Dan sisanya para karyawan

yang belum kawin sebanyaj 4 orang arau 11,43%. Jadi dalam Karakteristik

Responden Berdasarkan Status Perkawinan yang sudah kawin lebih dominan di

bandingkan belum kawin.

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Data ini diperlukan untuk mengetahui status perkawinan responden pada

PT. Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya. Distribusi responden

berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada tabel 4.7berikut ini :

Tabel 4.7
Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Masa Kerja Frekuensi Persentase (%)
1 2-5 19 54, 28%
51

2 6-8 16 45, 71 %
Total 35 100%
Sumber : Data Olahan 2021

Dari tabel diatas menunjukkan jumlah responden berdasarkan masa kerja,

selama 2-5 tahun sebanyak 19 respondenatau 54, 28% dan responden yang

bekerja selama 6-8 sebanyak 16 responden atau 45, 71 %.karakteristik Responden.

Berdasarkan Masa Kerja yang paling dominan adalah masa kerja selama 2-5 tahun

sebanyak 19 orang atau 54, 28%.

4.2.2 Analisis Data Penelitian

4.2.2.1 Statistik Diskritif

Statistik Diskritif digunakan untuk menjelaskan sejauh mana responden

dapat memberikan jawaban dan pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Kategori

yang digunakan dapat dijelaskan pada deskripsi variabelPenelitian sebagai

berikut:

Deskripsi data yang akan ditampilkan dari hasil penelitian ini adalah untuk

memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh

dilapangan. Data yang disajikan berupa data mentah yang diolah mengunakan

teknik statistikdeskripsi. Adapun yang disajikan dalam deskripsi data ini adalah

berupa distribusi frekuensi yang disajikan per indikator beserta presentase

frekwensi dan perolehan skor. Berdasarkan judul dan perumusan masalah

penelitian dimana penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas atau satu variabel

terikat, yakni variabel motivasi Intrinsik (X1), motivasi ekstrinsik (X2) dan disiplin

kerja (Y). deskripsi dari masing – masing variabel berdasarkan hasil penyebaran

kuesioner tersebut hasilnya dijelaskan sebagai berikut ini.


52

1. Deskripsi Data Variabel Motivasi Intrinsik (X1)

Berdasarkan data mentah untuk variabel motivasi intrinsik (X1) yang

terkumpul dari hasil penyebaran angket pada 35 responden, dengan jumlah

pertanyaan sebanyak 9 butir instrument dengan pilihan jawaban skala 5 maka

dapat diketahui persentase skor dari masing-masing indikator pada tabel berikut

ini :

Indikator Distribusi jumlah responden Jumlah Skor


Total
Skor1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor5
Variabel
Motivasi
Intrinsik (X1) ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % N %
1.Tanggung jawab 0 0 1 3 4 11 9 26 21 60 35 100 155

2.Keberhasilan 1 3 0 0 4 11 15 43 14 40 35 100 143

0 0 0 0 7 20 11 31 17 49 35 100 150
3.Kemajuan
4.Pekerjaan itu 0 0 0 0 5 14 18 51 12 34 35 100 147
Sendiri
5.Pencapaian 0 0 1 3 5 14 12 34 17 49 35 100 150

Skor Total 149


Tabel 4.8
Presentase Skor Per Indikator Variabel Motivasi Intrinsik (X1)

Dari hasil pengumpulan data variabel Motivasi intrinsik (X1) pada tabel

diatas diketahui bahwa skor total perolehan skor pada hasil sebaran angket ialah

149, dimana perolehan skor sangat tinggi 155 terdapat pada indikator pernyataan

pertama “Tanggung Jawab” terdapat pada indikator pernyataan ketiga“Kemajuan”

perolehan skor sangat tinggi 150 pun masih berada dalam kategori sedang jika

menurut pada tabel Interorestasi hasil penelitian, hanya saja pada data yang

Sumber : Lampiran Data Hasil Kuesioner Variabel Motivasi Instrinsik (X1), 2021
53

diperoleh indikator tersebut menunjukan angka lebih rendah dibandingkan

dengan indikator yang lainnya. Berdasarkan data tersebut dapat diinterprestasikan

bahwa dari variabel motivasi intrinsik bahwa ke lima indikatornya dengan

keselurahan dengan skor total 149 termasuk ke dalam kategori sangat tinggi.

2. Deskripsi Data Variabel Motivasi Ekstrinsik (X2)

Berdasarkan data mentah untuk variabel motivasi ekstrinsik (X 2) yang

terkumpul dari hasil penyebaran angket pada 35 responden, dengan jumlah

pertanyaan sebanyak 4 butir instrument dengan pilihan jawaban skala 5 maka

dapat diketahui persentase skor dari masing-masing indikator pada tabel berikut

ini :

Tabel 4.9
Presentase Skor Per Indikator Variabel MotivasiEkstrinsik (X2)
Indikator Distribusi jumlah responden Jumlah Skor
Total
Variabel Motivasi Skor 1 Skor2 Skor3 Skor4 Skor5
Ekstrinsik (X2) ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % N %
1.Kebijakan & 1 3 0 0 7 20 12 34 15 43 35 100 145
Administrasi
Perusahaan
2,Kondisi kerja 0 0 0 0 4 11 19 54 12 34 35 100 148

3.Hubungan antar 0 0 1 3 2 6 16 46 16 46 35 100 152


pribadi

4.Kualitas supervise 0 0 1 3 3 9 15 43 16 46 35 100 151


Skor Total 149

Sumber : Lampiran Data Hasil Kuesioner Variabel Motivasi Ekstrinsik (X2), 2021

Dari hasil pengumpulan data variabel Motivasi Ekstrinsik (X2) pada tabel

diatas diketahui bahwa skor total perolehan skor pada hasil sebaran angket ialah

149, dimana perolehan skor tertinggi 152 terdapat pada indikator “Hubungan

antar pribadi” dan skor paling tinggi 145 terdapat pada indikator “Kebijakan &
54

Administrasi Perusahaan” pada dasarnya perolehan skor sangat tinggi pada

indikator pada indikator “Kualitas supervise” pada dasarnya perolehan skor sangat

tinggi 151 pada indikator pada indikator “Hubungan antar pribadi” pun masih

berada dalam kategori sangat baik jika menurut pada tabel Interorestasi hasil

penelitian, hanya saja pada data yang diperoleh indikator tersebut menunjukan

angka lebih rendah dibandingkan dengan indikator yang lainnya. Berdasarkan

data tersebut dapat diinterprestasikan bahwa dari variabel motivasi Ekstrinsik

bahwa ke empat indikatornya dengan keselurahan dengan skor total 149 termasuk

ke dalam kategori sangat tinggi.

3. Deskripsi Data Variabel Disiplin Kerja (Y)

Berdasarkan data mentah untuk variabel Disiplin Kerja(Y) yang terkumpul

dari hasil penyebaran angket pada 35 responden, dengan jumlah pertanyaan

sebanyak 10butir instrument dengan pilihan jawaban skala 5 maka dapat diketahui

persentase skor dari masing-masing indikator pada tabel berikut ini

Tabel 4.10
Presentase Skor Variabel Disiplin Kerja (Y)

Indikator Distribusi jumlah responden Jumlah S Skor


55

Total
Variabel Disiplin Kerja Skor Skor Skor Skor Skor
(Y) 1 2 3 4 5
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % N %

1. Mematuhi semua 1 3 1 3 4 11 14 40 15 43 35 100 146


peraturan
perusahaan

2. Penggunaan waktu 0 0 1 3 4 11 17 49 13 38 35 100 143


secara efektif
3. Tanggung jawab 0 0 1 3 7 20 14 40 13 38 35 100 143
dalam pekerjaan
dan tugas
4. Tingkat absensi 0 0 0 0 4 11 15 43 16 46 35 100 143
Skor Total 143

Sumber : Laporan Data Hasil Kuesioner Variabel Disiplin Kerja (Y), 2021

Dari hasil pengumpulan data variabel Disiplin Kerja (Y) pada tabel diatas

ketahui bahwa skor total perolehan skor pada hasil sebaran angket ialah mematuhi

semua peraturan perusahaan 146 skor tinggi terdapat pada indikator pernyataan

“penggunaan waktu secara efektif” dan skor paling tinggi 143 skor tinggi terdapat

pada indikator “Tanggung jawab dalam pekerjaan dan tugas”. Dan pada dasarnya

perolehan skor tinggi 143 pada indikator skor tinggi “Tingkat absensi” perolehan

skor tinggi 143 terdapat pada indikator skor tinggi. Berdasarkan data tersebut

dapat diinterprestasikan bahwa dari variabel disiplin kerja bahwa keempat

indikatornya dengan keselurahan dengan skor total 143 termasuk ke dalam

kategori tinggi.

4.2.2.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas


56

1. Uji Validitas

Validitas alat ukur menunjukkan seberapa dekat alat ukur menyatakan apa

yang seharusnya diukur (Sastroasmoro dan Ismail, 2010).

Uji validitas kuesioner menggunakan pengujian viliditas instrumen, yang

menggunakan teknik korelasi produk moment. Nilai korelasi produk moment

didapat dari hasil perhitungan dan dibandingkan dengan 0.334 (Sumber: Drs.

Ridwan, M.B.A dalam buku Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian).

Nilai perhitungan dianggap valid apabila melebihi 0.334 dan jika kurang dari 0.3

maka nilai korelasi tersebut dianggap tidak valid.

Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas

Variabel Korelasi Distribusi Nilai r Tabel Kesimpulan


(significant 5%)

KUESIONER MOTIVASI INTERINSIK


Soal 1 0.736 0.334 Valid
Soal 2 0.832 0.334 Valid
Soal 3 0.601 0.334 Valid
Soal 4 0.454 0.334 Valid
Soal 5 0.383 0.334 Valid
KUESIONER MOTIVASI EKSTRENSIK
Soal 1 0.803 0.334 Valid
Soal 2 0.444 0.334 Valid
Soal 3 0.746 0.334 Valid
Soal 4 0.741 0.334 Valid
KUESIONER DISIPLIN KERJA
Soal 1 0.801 0.334 Valid
Soal 2 0.739 0.334 Valid
Soal 3 0.642 0.334 Valid
Soal 4 0.760 0.334 Valid
Sumber: Data Olahan,2021
57

Nilai korelasi didapat dari jawaban responden terhadap kuesioner yang telah

diberi bobot berdasarkan jawaban benar kemudian bobot tersebut dicari totalnya

dan diproses lagi dengan menggunakan program SPSS ver 25.0.

Dari tabel kuesioner motivasi intrinsik diatas, dapat diketahui bahwa ada 5

kuesioner yang valid, sedangkan dari tabel kuesioner Motivasi ekstrinsik, dapat di

ketahui bahwa ada 4 kuesioner yang valid, sedangkan dari tabel kuesioner disiplin

kerja, dapat diketahui bahwa ada 4 kuesioner yang valid. Kuesioner yang valid

dikarenakan nilai memenuhi standar minimum yaitu nilai korelasi lebih besar dari

standar validitas yaitu 0.334 (berdasarkan perhitungan rtabel dengan jumlah

keseluruhan 13 soal).

4 Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat suatu pengukuran bebas dari random error


sehingga menghasilkan pengukuran yang konsisten (Anastasi & Urbina, 1997).
Untuk pengujian realibilitas menggunakan teknik Cronbach Alpha dilakukan
dengan membandingkan nilai koefesien alpha yang diperoleh dari perhitungan
dengan menggunakan program SPSS ver 25.0 dengan batasan reliabilitas yaitu
alpha > r table (0.60) (Sumber: Drs. Saifuddin Azwar, M.A dalam buku
Reliabilitas dan Validitas)
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Jumlah Jumlah Alpha Kesimpulan
Subyek
Motivasi Interinsik 5 35 0.682 Reliabel
Motivasi Ekstrinsik 4 35 0.643 Reliabel
Disiplin Kerja 4 35 0.718 Reliabel
Sumber: Data Olahan, 2021

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ver 25.0, dapat

diketahui bahwa hasil koefesien alpha kuesioner Motivasi Intrinsik sebesar 0.682
58

> 0.60 , hasil koefesien alpha kuesioner motivasi ekstrinsik sebesar 0.643 > 0.60,

dan hasil koefesien alpha kuesioner Displin Kerja sebesar 0.718 > 0.60. Yang

artinya kuesioner penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah reliabilitas dan

layak untuk digunakan.

4.2.2.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan sebagai syarat dalam menggunakan model

regresi agar hasil regresi yang didapat merupakan estimasi yang tepat.

1. Uji Normalitas

Setelah melakukan uji Validitas dan reliabilitas seluruh item dinormalkan

kembali dengan uji kolmogorov smirnov pada tabel 4.13 berikut ini :

Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,40821244
Most Extreme Differences Absolute ,117
Positive ,100
Negative -,117
Test Statistic ,117
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Data Olahan, 2021


Berdasarkan hasil uji Normalitas diketahui signifikan 0,200> 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa nilai normal
59

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Cara untuk mengetahui terjadi heteroskedastisitas atau tidak yaitu dengan melihat

Grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan

redisualnya SRESID. Tidak terjadi heteroskedastisitas yaitu apabila tidak ada pola

yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y.

Grafik 4.14
Uji Heteroskedastisitas
Dependent variabelDisiplin kerja

Sumber: Data Olahan, 2021


60

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta

titik-titik tersebut menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini

menunjukan bahwa data dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas berfungsi untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Cara mengetahui ada

tidaknya penyimpanan uji multikolonieritas adalah dengan melihat nilai

Tolerance dan VIF masing-masing variabel independen, jika nilai Tolerance > 0.

10 dan nilai VIF < 10, maka data bebas gejala multikolonieritas.

Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std. Toleranc
Model B Error Beta T Sig. e VIF
1 (Constant) 3,074 1,844 1,667 ,105
Motivasi Intrinsik ,168 ,136 ,183 1,236 ,225 ,520 1,992
Motivasi Ekstrinsik ,638 ,143 ,659 4,448 ,000 ,520 1,992
a. Dependent Variable: Disiplin Kerja
Sumber : Data Olahan, 2021

Melihat hasil pada tabel 4.15, hasil perhitungan nilai Tolerance tidak ada

variabel independen yang memiliki nilai Tolerance lebih dari 0.10 dengan nilai

Tolerance masing-masing variabel independen bernilai Intrensik sebesar 0.418

dan Ekstrensik sebesar 0.418. Sementara itu hasil Variance InflationFactor (VIF)

juga menunjukkan hasil serupa yaitu tidak adanya nilai VIF lebih dari 10 dengan

nilai VIF masing-masing variabel independen bernilai Intrensik 1.992 dan

Ekstrensik 1.992. Merujuk hasil perhitungan nilai Tolerance dan VIF dapat
61

disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam

modal regresi.

4. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi merupakan bagian dari uji asumsi klasik (normalitas,

multikolonieritas, heteroskedastisitas dalam analisis regresi linier sederhana

maupun berganda, bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier terdapat

koperasi antara kesuluruhan penganggu pada periode t dengan kesuluruhan

penganggu pada periode t-t (sebelumnya) jika terjadi korelasi, maka digunakan

ada masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

gejala autokorelasi. Ada beberapa cara atau teknik yang dapat digunakan untuk

mendeteksi ada atau tidaknya gejala autokorelasi seperti uji dutin watson, uji

lagrange, uji run test.

Dasar pengambilan keputusan adalah :

jika DW > DU dan 4-DW > DU atau (4-DW) > DU < DW

Tabel 4.16
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 ,797 ,635 ,612 1,45155 1,700
a. Predictors: (Constant), Motivasi ekstrinsik, Motivasi Intrinsik
b. Dependent Variable: Displin Kerja
Sumber : Data Olahan, 2021

N = 35

d= 1.700

dL= 1.3433

dU= 1.5838
62

4- 1.7= 2.3 (4-DW) > 1.5<1.7

Maka peneliti menyimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi karena nilai dU <

d-4-dU.

4.2.2.4 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

terhadapvariabel dependen. Dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis yang

diajukan yaitu :

H1 : Diduga ada Pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel X1

dan X2 terhadapY.

H2 : Diduga ada Pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel X1

denganY.

H3 :Diduga ada Pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel X2

denganY.

Untuk mengetahui hasil pengujian pada masing-masing hipotesis,

berikut ini dijelaskan maing-masing pengujian :

1. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel motivasi Intrinsik dan

motivasi Ekstrinsik secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap disiplin kerja. Adapun hipotesis penelitian H1: Diduga

ada Pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel X1 dan X2 terhadap

Y. Berikut adalah hasil analisis dari data penelitian :


63

Tabel 4.17

ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 117.147 2 58.574 27.800 ,000b
Residual 67.424 32 2.107
Total 184.571 34
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), ME, MI

Sumber : Data Olahan, 2021

27.800 > 3.37, maka terdapat pengaruh

0.000< 0.05 maka terdapat pengaruh

Maka Ha diterima dan H0 di tolak maka ada pengaruh

2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Untuk menguji hipotesis secara parsial digunakan uji t, yaitu untuk menguji

secara parsial pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun hipotesis

penelitian H2 : Diduga ada Pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel

X1denganY dan H3 :Diduga ada Pengaruh yang signifikan secara parsial antara

variabel X2 denganY. Hasil perhitungan dijelaskan sebagai berikut :

Data hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa:

Tabel 4.18
Hasil Rangkuman Uji t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 3,074 1,844 1,667 ,105
MI ,168 ,136 ,183 1,236 ,225
ME ,638 ,143 ,659 4,448 ,000
a. Dependent Variable: Disiplin kerja
64

Sumber : Data Olahan, 2021

Maka nilai motivasi intrinsik Ha di tolak H0 di terima maka tidak ada pengaruh

sedangkan motivasi ekstrinsik Ha di terima H0 di tolak maka ada hubungan.

4.2.2.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam rangka menguji pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap

disiplin pada PT. Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya maka digunakan

analisis regresi berganda. Perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS

versi 25 for windows dan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.20
Rekapitulasi hasil analisis regresi

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 3,074 1,844 1,667 ,105
MI ,168 ,136 ,183 1,236 ,225
ME ,638 ,143 ,659 4,448 ,000
a. Dependent Variable: Disiplin kerja

Sumber: Data Olahan, 2021


Berdasarkan analisis regresi

Berganda maka dapat dihasilkan persamaan sebagai berikut:

Y = 3.074+ 0.168X1+0.638x2 + 1,667

Angka ini diambil dari tabel model summary berdasrkan kolom std, error of the

a. berarti jika motivasi interinsik dan ekstrinsik sama dengan nol maka

disiplin kerja akan naik menjadi 3.074 satuan

b. berarti setiap kenaikan satu satuan Motivasi intrinsik maka disiplin kerja

akan naik sebesar 0.168 satuan


65

c. berarti setiap kenaikan satu satuan motivasi ekstrinsik maka disiplin kerja

akan turun sebesar 0.638 satuan.

d. Angka 1,667 memiliki arti bahwa dalam memprediksi disiplin kerja yang

dipengaruhi oleh variabel motivasi intrinsik dan ekstrinsik memilik

kemungkinan kesalahan (error) dalam prediksi tersebut sebesar 1,677

satuan.

4.2.2.6 Uji Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk untuk menghitung kontribusi

variabel independen terhadap variabel dependen, dari hasil pengolahan SPSS

diperoleh:

Tabel 4.19
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,797a ,635 ,612 1,45155
a. Predictors: (Constant), Motivasi Ekstrinsik, Motivasi Intrinsik
Sumber : Data Olahan, 2021

Dari output diatas, didapatkan nilai adjusted R square (koefisien

determinasi) sebesar 0.612 yang artinya pengaruh variabel independen x terhadap

variabel dependen y sebesar 6.12%.

4.2.3 Pembahasan

4.2.3.1 Gambaran Motivasi Kerja Intrinsik, Ekstrinsik dan Disiplin Kerja

Karyawan PT.Bangun Energi Persada Nusantara.

Motivasi Intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang

karyawan, mengenai motivasi intrinsik karyawan PT. Bangun Energi Persada


66

Nusantara Kubu Raya dapat dilihat pada indikator Tanggung jawab, Keberasilan,

Kemajuan, Pekerjaan itu sendiri dan Pencapaian. Mengenai Tanggung jawab

pada pernyataan pertama memiliki rata-rata sebesar 155 sehingga termasuk dalam

kategori sangat baik artinya karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantara

memiliki dorongan untuk mencapai hasil yang sangat baik dalam pekerjaan.

Keberhasilan pada pernyataan kedua Kemajuansehingga termasuk dalam kategori

sedang artinya karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantara tidak terlalu

terdorong untuk mencapai hasil yang baik dalam pekerjaan.Kemajuan pada

pernyataan ketiga memiliki rata-rata sebesar 150 sehingga termasuk dalam

kategori sangat baik artinya karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantara

untuk mengikuti perkembangan didalam pekerjaan. Selanjutnya Pekerjaan itu

Sendiri pada pernyataan keempat memiliki rata-rata sebesar 147 sehingga

termasuk dalam kategori sedang artinya karyawan PT. Bangun Energi Persada

Nusantaramau bekerja antara tim atau kelompok kerjanya. Pencapaian pada

pernyataan kelima memiliki rata-rata sebesar 150sehingga termasuk dalam

kategori sedang artinya karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantara

mencapai hasil yang baik dalam pekerjaan atau target yang dikerjakanditetapkan

perusahaan. Secara umum, motivasi karyawan PT. Bangun Energi Persada

Nusantara dari motivasi intrinsik dapat dilihat dari rata-rata skor total secara

keseluruhan yaitu sebesar 149 artinya secara keseluruhan motivasi intrinsik dalam

kategori sangat tinggi.

Motivasi Ekstrinsik adalah motivasi yang bersumber dari luar diri karyawan

yang turut menentukan perilaku seseorang dan kehidupan seseorang mengenai


67

motivasi ekstrinsik karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya

dapat dilihat pada indikator Kebijakan dan administrai perusahaan, Kondisi kerja,

Hubungan antar pribadi dan kualitas supervisi. Mengenai Kebijakan dan

administrai perusahaan memiliki rata-rata sebesar 145sehingga termasuk dan

kategori baik artinya karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantara memiliki

kemampuan Kebijakan dan administrai perusahaan dalam membantu perusahaan

dalam mengolah data karyawan agar karyawan terarah bekerja. Mengenai Kondisi

kerja memiliki rata-rata sebesar 148 sehingga termasuk dalam kategoribaik artinya

karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantara memiliki kerja seperti

lingkungan, peralat kerja mampu melancarkan pekerjaan dan membuat semangat

kerja karyawan meningkat. Selanjutnya Hubungan antar pribadi memiliki rata-rata

sebesar 152 sehingga termasuk dalam kategori sangat tinggi, kualitas supervisi

memiliki rata-rata 151 sehingga termsuk sangat tinggi artinya karyawan PT.

Bangun Energi Persada Nusantara memiliki hubungan antar atasan dengan

bawahan termasuk dalam bekerja yang sangat baik, harmonis dan mampu

menyemangati karyawan dalam bekerja. Secara umum, motivasi karyawan PT.

Bangun Energi Persada Nusantara dari motivasi ekstrinsik dapat dilihat dari rata-

rata skor total secara keseluruhan yaitu sebesar 149 artinya secara keseluruhan

motivasi ekstrinsik termasuk dalam kategori sangat tinggi.

Disiplin Kerja adalah hasil kerja yang diperoleh dari karyawan PT. Bangun

Energi Persada Nusantara Kubu Raya Data Karyawan. Mengenai disiplin kerja

karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantara dapat dilihat pada indikator

Membantu semua peraturan perusahaan, penggunan waktu secara efektif dan


68

Tanggung jawab dalam pekerjaan dan tugas. Mengenai Membantu semua

peraturan perusahaan memiliki rata-rata sebesar 146 sehingga termasuk kategori

tinggi artinya karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantaramemiliki

kepercayan didalam bekrja sehingga merka terdorong untuk bekerja dengan baik

dan semangat. Selanjutnya Mengenai penggunan waktu secara efektif memiliki

rata-rata sebesar 143 sehingga termasuk dalam kategori tinggiartinya karyawan

PT. Bangun Energi Persada Nusantara selalu menepati waktu dengan tepat dan

tidak melangar waktu yang sudah ditentukan perusahaan. Mengenai Tanggung

jawab dalam pekerjaan dan tugas memiliki rata-rata sebesar 143 sehingga

termasuk dalam kategori tinggi artinya karyawan PT. Bangun Energi Persada

Nusantaradidalam bekerjan apa yang ditentukan dikerjakan jangan bermalasan-

malasan agar bisa mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Tingkat Absensi

memiliki rata-rata sebesar 143 sehingga termasuk kategori sangat tinggi artinya

karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantarapara pekerja harus bersemangat

lagi dalam meningkatkan kehadiran agar bisa menjadi karyawan yang tidak

pernah ada masalah dalam timgkat absen. Secara umum, disiplin kerja karyawan

artinya karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantara dapat dilihat dari rata-

rata skor total secara keseluruhan yaitu besar 143 artinya secara keseluruhan

termasuak dalam kategori tinggi.

4.2.3.2 Gambaran Pengaruh Motivasi Kerja Intrinsik Dan Ekstrinsik Baik

Secara Simultan Maupun Parsial terhadap Disiplin Kerja Karyawan

Pada PT. Bangun Energi Persada Nusantara.


69

Berdasarkan hasil penelitian variabel motivasi intrinesik dan ekstrinsik

secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap

disiplin kerja karyawan, Hal tersebut dapat dilihat dari nilai F hitung lebih besar

dari pada F tabel dimana nilai F hitung adalah 27.800 dan F tabel adalah 3.37.

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat yaitu terhadap variabel motivasi intrinsik tidak mempunyai

pengaruh signifikan terhadap disiplin kerja karyawan. Hal tersebut dapat dilihat

dari nilai T hitung lebih besar dari nilai T tabel dimana nilai T hitung adalah

1,677dan T tabel adalah 4.448.Selanjutnya terhadap variabel ekstrinsik

berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja karyawan. Hal tersebut dapat

dilihat dari nilai T hitung kurang dari T tabel dimana nilai T hitung 0.314 dan

tabel adalah 1,677.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis statistik dapat diinterprestasikan bahwa dari

variabel motivasi intrinsik bahwa ke lima indikatornya dengan keselurahan

dengan skor total 149 termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, variabel motivasi

ekstrinsik bahwa ke empat indikatornya dengan keselurahan dengan skor total 149

termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, variabel disiplin kerja bahwa keempat

indikatornya dengan keselurahan dengan skor total 143 termasuk ke dalam

kategori tinggi. Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik secara bersama-sama

(simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja karyawan

PT. Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya. Dapat dilihat dari nilai F

hitung lebih besar dari pada F tabel dimana nilai F hitung adalah 27.800 dan F

tabel 3.37. Berdasarkan hasil penelitian secara parsial, motivasi intrinsik

berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja karyawan PT.Bangun Energi

Persada Nusantara Kubu Raya. Dapat dilihat dari nilai T hitung lebih besar

daripada nilai T tabel dimana nilai T hitung adalah 1,667 dan tabel T1,420.

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial, motivasi intrinsik tidak berpengaruh

terhadap disiplin kerja karyawan PT.Bangun Energi Persada Nusantara Kubu

Raya. Dapat dilihat dari nilai T hitung lebih kecil dari pada nilai T tabel dimana

nilai T hitung adalah 0.314 dan tabel adalah 1,667. Maka penneliti

menyimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik berpengaruh terhadap disiplin kerja

karyawan di PT. Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya.

74
75

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta simpulan yang telah

dikemukakan, berikut ini adalah beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi

masukan dan bahan pertimbangan didalam pemberian motivasi yang diberikan

oleh perusahaan sehingga dapat membantu meningkatkan disiplin secara

keseluruhan, selain dengan memberikan motivasi secara terus menerus juga dapat

meningkatkan kemampuan karyawan hal ini dimaksud agar perusahaan mendapat

disiplinyang maksimal dari para karyawannya.

Sesuai dengan tanggapan responden variabel X1 motivasi interinsik bahwa

pada tanggapan hasil kerja pegawai mendapat pengakuan dari pimpinan

memperoleh kriteria sangat tinggi, sedangkan variable X2 motivasi ekstrinsik

bahwa pada tanggapan hasil kerja pegawai mendapat pengakuan dari pimpinan

memperoleh kriteria sangat tinggi. Oleh karena itu maka pimpinan harus lebih

mengakui hasil kerja pegawai dengan demikian akan membuat pegawai merasa

puas dan nyaman dalam bekerja dan pekerjaan akan berjalan dengan sangat tinggi.

Sesuai dengan tanggapan responden variabel (Y) disiplin kerja pegawai bahwa

pada tanggapan responden no.6 aturan yang telah disepakati berpengaruh pada

disiplin kerja pegawai memperoleh kriteria baik. Namun pada kenyataanya aturan

yang telah dibuat tidak sesuai dengan implementasi di lapangan. Maka untuk

dapat meningkatkan kedisiplinan, aturan yang sudah dibuat harus di

implementasikan dengan baik. Salah satu caranya dengan pemberian hukuman

bagi pegawai yang kurang disiplin atau melanggar aturan.

Anda mungkin juga menyukai