minyak tanah ke gas elpiji di seluruh wilayah Indonesia secara bertahap. Program
edukasi dan sosialisasi konversi (pengalihan) minyak tanah (mitan) ke LPG terus
Kebutuhan gas elpiji di Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya meningkat seiring
dengan adanya program konversi minyak tanah ke gas elpiji tersebut. Sehingga
pelayanan yang terbaik kepada Agen-agen dalam pelaksanan isi ulang gas elpiji 3
Kg (refill). Mekanisme distribusi elpiji 3 Kg, yang pertama dari depot elpiji
selanjutnya di produksi oleh SPBE (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji) yang
Minyak dan Gas bumi (Migas) yang merupakan satu-satunya perusahaan LPG 3
Kilogram (Kg) pada saat ini di Kabupaten Kubu Raya tepatnya di Jalan Trans
41
42
Perseroan Terbatas milik Bapak Jopengsia, yang dikelola langsung oleh putranya
yang bernama Bapak Hendrik Ranti. sekaligus menjabat sebagai Direktur Utama.
tabung elpiji sesuai dengan ukuran tabungnya meliputi pengisian terhadap tabung
3 Kg, berlangsung hampir setiap hari pada jam kerja perusahaan. Kegiatan
penyortiran tabung (tabung rusak, tabung retur). Hal tersebut untuk memastikan
tabung Gas elpiji yang sudah terisi akan di distribusikan ke agen-agen dengan
Gambaran 4.1
Struktur Organisasi
PT. Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya
DIREKTUR
MANAGER
PENGAWAS
SELEKSITABUNG SECURITY
BONGKARMUAT TUKANGKEBUN
tugas wewenang dan tanggung jawab untuk masing- masing bagian sesuai dengan
1. Direktur
perusahaan.
44
2. Manager
3. Pengawas
bekerja
4. Administrasi
berlaku.
45
5. Tata Usaha
6. Operator
perusahaan.
7. Teknisi
8. Seleksi Tabung
- Menyortir tabung yang bocor, karatan, patah hand goard, dan patah foot
ring.
9. Bongkar Muat
- Menyusun tabung yang sudah terisi gas LPG ke mobil sesuai dengan
kapasitas muatan.
10. Security
4.1.3 Visi dan Misi PT. Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya
1. Visi
2. Misi
Kg.
Responden dalam penelitian ini adalah Karyawan pada PT. Bangun Energi
responden yang dimasukan dalam penelitian ini yaitu: usia, jenis kelamin,
47
pendidikan terakhir, bagian jabatan status perkawinan, dan masa kerja. Untuk
1. Karakteristik Responden
Data ini diperlukan untuk mengetahui usia responden pada pada PT.
Tabel 4.2
Jumlah Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi Persentase (%)
1 24 – 40 22 62,8 %
2 41 – 55 13 37,2 %
Total 35 100 %
Sumber : Data Olahan 2021
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa karyawan yang masih aktif adalah
dan motivasi kerja yang tingi sehinga hasil kerja pun akan baik. Jumlah responden
Data ini diperlukan untuk mengetahui jenis kelamin responden pada pada
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :
48
Tabel 4.3
Jenis KelaminResponden
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki – laki 25 71,43%
2 Permpuan 10 28,57%
Total 35 100%
Sumber : Data Olahan 2021
adalah laki-laki yang berjumlah 25 orang atau sebesar 71,43%. Dan sisanya para
karyawan yang berjenis kelamin perempuan 10 orang atau 28.57%. Jadi dalam
pada PT. Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya. Distribusi responden
berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :
Tabel 4.4
Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
4 Administrasi 3 8,571%
5 Tata Usaha 2 5,714%
6 Operator 6 17,142%
7 Teknisi 2 5,714%
10 Security 6 17,142%
11 Tukang kebun 1 2,857%
Total
3 3 5 100%
Sumber : Data Olahan 2021
Tabel 4.6
Status Perkawinan Responden
No Status Perkawinan Frekuensi Persentase (%)
1 Kawin 31 88,57%
2 Belum Kawin 4 11,43%
Total 35 100%
Sumber : Data Olahan 2021
kawin yang berjumlah 31 orang atau sebesar 88,57%. Dan sisanya para karyawan
yang belum kawin sebanyaj 4 orang arau 11,43%. Jadi dalam Karakteristik
Tabel 4.7
Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Masa Kerja Frekuensi Persentase (%)
1 2-5 19 54, 28%
51
2 6-8 16 45, 71 %
Total 35 100%
Sumber : Data Olahan 2021
selama 2-5 tahun sebanyak 19 respondenatau 54, 28% dan responden yang
Berdasarkan Masa Kerja yang paling dominan adalah masa kerja selama 2-5 tahun
dapat memberikan jawaban dan pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Kategori
berikut:
Deskripsi data yang akan ditampilkan dari hasil penelitian ini adalah untuk
dilapangan. Data yang disajikan berupa data mentah yang diolah mengunakan
teknik statistikdeskripsi. Adapun yang disajikan dalam deskripsi data ini adalah
penelitian dimana penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas atau satu variabel
terikat, yakni variabel motivasi Intrinsik (X1), motivasi ekstrinsik (X2) dan disiplin
kerja (Y). deskripsi dari masing – masing variabel berdasarkan hasil penyebaran
dapat diketahui persentase skor dari masing-masing indikator pada tabel berikut
ini :
0 0 0 0 7 20 11 31 17 49 35 100 150
3.Kemajuan
4.Pekerjaan itu 0 0 0 0 5 14 18 51 12 34 35 100 147
Sendiri
5.Pencapaian 0 0 1 3 5 14 12 34 17 49 35 100 150
Dari hasil pengumpulan data variabel Motivasi intrinsik (X1) pada tabel
diatas diketahui bahwa skor total perolehan skor pada hasil sebaran angket ialah
149, dimana perolehan skor sangat tinggi 155 terdapat pada indikator pernyataan
perolehan skor sangat tinggi 150 pun masih berada dalam kategori sedang jika
menurut pada tabel Interorestasi hasil penelitian, hanya saja pada data yang
Sumber : Lampiran Data Hasil Kuesioner Variabel Motivasi Instrinsik (X1), 2021
53
keselurahan dengan skor total 149 termasuk ke dalam kategori sangat tinggi.
dapat diketahui persentase skor dari masing-masing indikator pada tabel berikut
ini :
Tabel 4.9
Presentase Skor Per Indikator Variabel MotivasiEkstrinsik (X2)
Indikator Distribusi jumlah responden Jumlah Skor
Total
Variabel Motivasi Skor 1 Skor2 Skor3 Skor4 Skor5
Ekstrinsik (X2) ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % N %
1.Kebijakan & 1 3 0 0 7 20 12 34 15 43 35 100 145
Administrasi
Perusahaan
2,Kondisi kerja 0 0 0 0 4 11 19 54 12 34 35 100 148
Sumber : Lampiran Data Hasil Kuesioner Variabel Motivasi Ekstrinsik (X2), 2021
Dari hasil pengumpulan data variabel Motivasi Ekstrinsik (X2) pada tabel
diatas diketahui bahwa skor total perolehan skor pada hasil sebaran angket ialah
149, dimana perolehan skor tertinggi 152 terdapat pada indikator “Hubungan
antar pribadi” dan skor paling tinggi 145 terdapat pada indikator “Kebijakan &
54
indikator pada indikator “Kualitas supervise” pada dasarnya perolehan skor sangat
tinggi 151 pada indikator pada indikator “Hubungan antar pribadi” pun masih
berada dalam kategori sangat baik jika menurut pada tabel Interorestasi hasil
penelitian, hanya saja pada data yang diperoleh indikator tersebut menunjukan
bahwa ke empat indikatornya dengan keselurahan dengan skor total 149 termasuk
sebanyak 10butir instrument dengan pilihan jawaban skala 5 maka dapat diketahui
Tabel 4.10
Presentase Skor Variabel Disiplin Kerja (Y)
Total
Variabel Disiplin Kerja Skor Skor Skor Skor Skor
(Y) 1 2 3 4 5
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % N %
Sumber : Laporan Data Hasil Kuesioner Variabel Disiplin Kerja (Y), 2021
Dari hasil pengumpulan data variabel Disiplin Kerja (Y) pada tabel diatas
ketahui bahwa skor total perolehan skor pada hasil sebaran angket ialah mematuhi
semua peraturan perusahaan 146 skor tinggi terdapat pada indikator pernyataan
“penggunaan waktu secara efektif” dan skor paling tinggi 143 skor tinggi terdapat
pada indikator “Tanggung jawab dalam pekerjaan dan tugas”. Dan pada dasarnya
perolehan skor tinggi 143 pada indikator skor tinggi “Tingkat absensi” perolehan
skor tinggi 143 terdapat pada indikator skor tinggi. Berdasarkan data tersebut
kategori tinggi.
1. Uji Validitas
Validitas alat ukur menunjukkan seberapa dekat alat ukur menyatakan apa
didapat dari hasil perhitungan dan dibandingkan dengan 0.334 (Sumber: Drs.
Nilai perhitungan dianggap valid apabila melebihi 0.334 dan jika kurang dari 0.3
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas
Nilai korelasi didapat dari jawaban responden terhadap kuesioner yang telah
diberi bobot berdasarkan jawaban benar kemudian bobot tersebut dicari totalnya
Dari tabel kuesioner motivasi intrinsik diatas, dapat diketahui bahwa ada 5
kuesioner yang valid, sedangkan dari tabel kuesioner Motivasi ekstrinsik, dapat di
ketahui bahwa ada 4 kuesioner yang valid, sedangkan dari tabel kuesioner disiplin
kerja, dapat diketahui bahwa ada 4 kuesioner yang valid. Kuesioner yang valid
dikarenakan nilai memenuhi standar minimum yaitu nilai korelasi lebih besar dari
keseluruhan 13 soal).
4 Reliabilitas
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ver 25.0, dapat
diketahui bahwa hasil koefesien alpha kuesioner Motivasi Intrinsik sebesar 0.682
58
> 0.60 , hasil koefesien alpha kuesioner motivasi ekstrinsik sebesar 0.643 > 0.60,
dan hasil koefesien alpha kuesioner Displin Kerja sebesar 0.718 > 0.60. Yang
artinya kuesioner penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah reliabilitas dan
regresi agar hasil regresi yang didapat merupakan estimasi yang tepat.
1. Uji Normalitas
kembali dengan uji kolmogorov smirnov pada tabel 4.13 berikut ini :
Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,40821244
Most Extreme Differences Absolute ,117
Positive ,100
Negative -,117
Test Statistic ,117
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
2. Uji Heteroskedastisitas
Cara untuk mengetahui terjadi heteroskedastisitas atau tidak yaitu dengan melihat
Grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan
redisualnya SRESID. Tidak terjadi heteroskedastisitas yaitu apabila tidak ada pola
yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y.
Grafik 4.14
Uji Heteroskedastisitas
Dependent variabelDisiplin kerja
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta
titik-titik tersebut menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
3. Uji Multikolonieritas
Tolerance dan VIF masing-masing variabel independen, jika nilai Tolerance > 0.
10 dan nilai VIF < 10, maka data bebas gejala multikolonieritas.
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std. Toleranc
Model B Error Beta T Sig. e VIF
1 (Constant) 3,074 1,844 1,667 ,105
Motivasi Intrinsik ,168 ,136 ,183 1,236 ,225 ,520 1,992
Motivasi Ekstrinsik ,638 ,143 ,659 4,448 ,000 ,520 1,992
a. Dependent Variable: Disiplin Kerja
Sumber : Data Olahan, 2021
Melihat hasil pada tabel 4.15, hasil perhitungan nilai Tolerance tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai Tolerance lebih dari 0.10 dengan nilai
dan Ekstrensik sebesar 0.418. Sementara itu hasil Variance InflationFactor (VIF)
juga menunjukkan hasil serupa yaitu tidak adanya nilai VIF lebih dari 10 dengan
Ekstrensik 1.992. Merujuk hasil perhitungan nilai Tolerance dan VIF dapat
61
modal regresi.
4. Uji Autokorelasi
maupun berganda, bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier terdapat
penganggu pada periode t-t (sebelumnya) jika terjadi korelasi, maka digunakan
ada masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
gejala autokorelasi. Ada beberapa cara atau teknik yang dapat digunakan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya gejala autokorelasi seperti uji dutin watson, uji
Tabel 4.16
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 ,797 ,635 ,612 1,45155 1,700
a. Predictors: (Constant), Motivasi ekstrinsik, Motivasi Intrinsik
b. Dependent Variable: Displin Kerja
Sumber : Data Olahan, 2021
N = 35
d= 1.700
dL= 1.3433
dU= 1.5838
62
Maka peneliti menyimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi karena nilai dU <
d-4-dU.
diajukan yaitu :
dan X2 terhadapY.
denganY.
denganY.
yang signifikan terhadap disiplin kerja. Adapun hipotesis penelitian H1: Diduga
ada Pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel X1 dan X2 terhadap
Tabel 4.17
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 117.147 2 58.574 27.800 ,000b
Residual 67.424 32 2.107
Total 184.571 34
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), ME, MI
Untuk menguji hipotesis secara parsial digunakan uji t, yaitu untuk menguji
secara parsial pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun hipotesis
penelitian H2 : Diduga ada Pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel
X1denganY dan H3 :Diduga ada Pengaruh yang signifikan secara parsial antara
Tabel 4.18
Hasil Rangkuman Uji t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 3,074 1,844 1,667 ,105
MI ,168 ,136 ,183 1,236 ,225
ME ,638 ,143 ,659 4,448 ,000
a. Dependent Variable: Disiplin kerja
64
Maka nilai motivasi intrinsik Ha di tolak H0 di terima maka tidak ada pengaruh
disiplin pada PT. Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya maka digunakan
Tabel 4.20
Rekapitulasi hasil analisis regresi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 3,074 1,844 1,667 ,105
MI ,168 ,136 ,183 1,236 ,225
ME ,638 ,143 ,659 4,448 ,000
a. Dependent Variable: Disiplin kerja
Angka ini diambil dari tabel model summary berdasrkan kolom std, error of the
a. berarti jika motivasi interinsik dan ekstrinsik sama dengan nol maka
b. berarti setiap kenaikan satu satuan Motivasi intrinsik maka disiplin kerja
c. berarti setiap kenaikan satu satuan motivasi ekstrinsik maka disiplin kerja
d. Angka 1,667 memiliki arti bahwa dalam memprediksi disiplin kerja yang
satuan.
diperoleh:
Tabel 4.19
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,797a ,635 ,612 1,45155
a. Predictors: (Constant), Motivasi Ekstrinsik, Motivasi Intrinsik
Sumber : Data Olahan, 2021
4.2.3 Pembahasan
Motivasi Intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang
Nusantara Kubu Raya dapat dilihat pada indikator Tanggung jawab, Keberasilan,
pada pernyataan pertama memiliki rata-rata sebesar 155 sehingga termasuk dalam
kategori sangat baik artinya karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantara
memiliki dorongan untuk mencapai hasil yang sangat baik dalam pekerjaan.
sedang artinya karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantara tidak terlalu
kategori sangat baik artinya karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantara
termasuk dalam kategori sedang artinya karyawan PT. Bangun Energi Persada
mencapai hasil yang baik dalam pekerjaan atau target yang dikerjakanditetapkan
Nusantara dari motivasi intrinsik dapat dilihat dari rata-rata skor total secara
keseluruhan yaitu sebesar 149 artinya secara keseluruhan motivasi intrinsik dalam
Motivasi Ekstrinsik adalah motivasi yang bersumber dari luar diri karyawan
motivasi ekstrinsik karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya
dapat dilihat pada indikator Kebijakan dan administrai perusahaan, Kondisi kerja,
kategori baik artinya karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantara memiliki
dalam mengolah data karyawan agar karyawan terarah bekerja. Mengenai Kondisi
kerja memiliki rata-rata sebesar 148 sehingga termasuk dalam kategoribaik artinya
sebesar 152 sehingga termasuk dalam kategori sangat tinggi, kualitas supervisi
memiliki rata-rata 151 sehingga termsuk sangat tinggi artinya karyawan PT.
bawahan termasuk dalam bekerja yang sangat baik, harmonis dan mampu
Bangun Energi Persada Nusantara dari motivasi ekstrinsik dapat dilihat dari rata-
rata skor total secara keseluruhan yaitu sebesar 149 artinya secara keseluruhan
Disiplin Kerja adalah hasil kerja yang diperoleh dari karyawan PT. Bangun
Energi Persada Nusantara Kubu Raya Data Karyawan. Mengenai disiplin kerja
karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantara dapat dilihat pada indikator
kepercayan didalam bekrja sehingga merka terdorong untuk bekerja dengan baik
PT. Bangun Energi Persada Nusantara selalu menepati waktu dengan tepat dan
jawab dalam pekerjaan dan tugas memiliki rata-rata sebesar 143 sehingga
termasuk dalam kategori tinggi artinya karyawan PT. Bangun Energi Persada
malasan agar bisa mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Tingkat Absensi
memiliki rata-rata sebesar 143 sehingga termasuk kategori sangat tinggi artinya
lagi dalam meningkatkan kehadiran agar bisa menjadi karyawan yang tidak
pernah ada masalah dalam timgkat absen. Secara umum, disiplin kerja karyawan
artinya karyawan PT. Bangun Energi Persada Nusantara dapat dilihat dari rata-
rata skor total secara keseluruhan yaitu besar 143 artinya secara keseluruhan
disiplin kerja karyawan, Hal tersebut dapat dilihat dari nilai F hitung lebih besar
dari pada F tabel dimana nilai F hitung adalah 27.800 dan F tabel adalah 3.37.
pengaruh signifikan terhadap disiplin kerja karyawan. Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai T hitung lebih besar dari nilai T tabel dimana nilai T hitung adalah
dilihat dari nilai T hitung kurang dari T tabel dimana nilai T hitung 0.314 dan
5.1 Kesimpulan
dengan skor total 149 termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, variabel motivasi
ekstrinsik bahwa ke empat indikatornya dengan keselurahan dengan skor total 149
termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, variabel disiplin kerja bahwa keempat
PT. Bangun Energi Persada Nusantara Kubu Raya. Dapat dilihat dari nilai F
hitung lebih besar dari pada F tabel dimana nilai F hitung adalah 27.800 dan F
Persada Nusantara Kubu Raya. Dapat dilihat dari nilai T hitung lebih besar
daripada nilai T tabel dimana nilai T hitung adalah 1,667 dan tabel T1,420.
Raya. Dapat dilihat dari nilai T hitung lebih kecil dari pada nilai T tabel dimana
nilai T hitung adalah 0.314 dan tabel adalah 1,667. Maka penneliti
74
75
5.2 Saran
dikemukakan, berikut ini adalah beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi
keseluruhan, selain dengan memberikan motivasi secara terus menerus juga dapat
bahwa pada tanggapan hasil kerja pegawai mendapat pengakuan dari pimpinan
memperoleh kriteria sangat tinggi. Oleh karena itu maka pimpinan harus lebih
mengakui hasil kerja pegawai dengan demikian akan membuat pegawai merasa
puas dan nyaman dalam bekerja dan pekerjaan akan berjalan dengan sangat tinggi.
Sesuai dengan tanggapan responden variabel (Y) disiplin kerja pegawai bahwa
pada tanggapan responden no.6 aturan yang telah disepakati berpengaruh pada
disiplin kerja pegawai memperoleh kriteria baik. Namun pada kenyataanya aturan
yang telah dibuat tidak sesuai dengan implementasi di lapangan. Maka untuk