DI SUSUN OLEH :
Puji syukur kita panjahkan kepada Allah SWT. karena atas berkat, rahmat, dan ridho-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang "Laporan Observasi
Klinik Sanitasi Di Puskemas Mandai" sebelum waktu yang ditetapkan.
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah
Klinik Sanitasi. Penulis juga berharap makalah ini dapat digunakan sebaik-baiknya
serta bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari standar yang ditetapkan
sehingga masih membutuhkan saran dan kritik. Oleh sebab itu apabila ada kesalahan
dalam pengetikan dan penyusunan makalah ini, penulis memohon maaf yang sebesar-
besarnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................ 2
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Data Geografis dan Demografis....................................................... 5
B. Pengembangan Masyarakat.............................................................. 6
C. Sarana Prasarana............................................................................... 8
D. Pembinaan dan Kader Posyandu...................................................... 9
E. Upaya Kesahatan Lingkungan..........................................................
BAB III ANALISIS SWOT
A. Kelebihan..........................................................................................
B. Kelemahan.........................................................................................
C. Peluang..............................................................................................
D. Ancaman............................................................................................
E. Starategi Peluang Kelemahan............................................................
F. Strategi Ancamana Kekuatan ...........................................................
G. Strategi Ancaman Kelemahan...........................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................11
B. Saran.................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, maupun social, tidak hanya bebas
dari penyakit dan cacat (WHO). Untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal
diperlukan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan guna memelihara
dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah. Untuk
mewujudkan kesehatan tersebut dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu pemeliharaan kesehatan
dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan mencakup 2 aspek, yaitu kuratif
(pengobatan penyakit) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan setelah sembuh dari sakit
atau cacat) sedangkan peningkatan kesehatan mencakup 2 aspek yaitu: promotif
(peningkatan kesehatan) dan preventif (pencegahan penyakit). Derajat kesehatan
masyarakat dipengaruhi empat faktor (Blum, 1974), yaitu: Faktor lingkungan, perilaku
manusia, pelayanan kesehatan dan keturunan. Pengaruh faktor lingkungan paling besar
terhadap kesehatan. Faktor lingkungan meliputi lingkungan fisik, lingkungan biologik
dan lingkungan sosial budaya. Gordon, (1979) menggambarkan interaksi antara faktor
lingkungan (environment ), pejamu (host , contohnya manusia) dan penyebab penyakit
(agent ) dalam bentuk timbangan keseimbangan. Bila salah satunya berlebih atau kurang
maka terjadi ketidak seimbangan, bisa timbul penyakit atau gangguan kesehatan lainya.
Pengelolaan lingkungan merupakan upaya untuk memecahkan, memperbaiki dan
meningkatkan mutu lingkungan, agar fungsi lingkungan bagi manusia dan makhluk hidup
lainnya dapat dipenuhi bagi kelangsungan hidup yang manusiawi. Tetapi pada dasarnya
masyarakat belum menyadari bahwa lingkungan yang bersih dapat membuat lingkungan
yang sehat jauh dari gangguan penyakit yang berbasis lingkungan.
Masalah kesehatan berbasis lingkungan disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak
memadai, baik kualitas maupun kuantitasnya serta perilaku hidup masyarakat yang masih
rendah yang mengakibatkan penyakit-penyakit seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA), tuberculosis, diare, Demam Berdarah Dangue (DBD), Kulit dan lain-lain. Yang
merupakan sepuluh besar penyakit di puskesmas dan merupakan pola penyakit utama di
Indonesia.
Upaya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan selama ini, misalnya di tingkat
Puskesmas, antara pengobatan penyakit dan perbaikan kualitas lingkungan masih
dikerjakan terpisah, tidak terintegrasi dengan upaya kesehatan terkait lainnya. Petugas
paramedis/medis melaksanakan upaya pengobatan tanpa mempedulikan bagaimana
sebenarnya kondisi lingkungan permukiman pasien. Sebaliknya petugas sanitarian
melakukan upaya peningkatan kesehatan lingkungan (pengawasan kualitas lingkungan,
penyuluhan dan perbaikan mutu lingkungan) tanpa melihat permasalahan penyakit-
penyakit mendasar dan dominan di lokasi setempat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
C. Manfaat
Sebagai bahan informasi untuk mahasiswa yang ingin mengetahui tentang kondisi
lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Mandai Kecamatan Mandai Kabupaten Maros
BAB II
PEMBAHASAN
Pusekesmas mandai sebagai salah satu puskesmas yang berada di kabupatrn maros
provinsi sulawesi selatan yang memiliki luas wilayah 1.300 m2 dengan luas
keseluruhan 3.600 m2 dan luas bangunan 900 m2 .
Jumlah penduduk di wilayah puskesmas mandai pada tahun 2017 sebanyak 40.005
Jiwa yang dimana jumlah penduduk laki-laki sebanyak 19.318 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 20.687 jiwa serta kepadatan penduduk sebanyak 814,60 jiwa
per km2 serta memiliki 3 posyandu yaitu posyandu balu-balu, posyandu tamarampu,
posyandu bonto ramba.
Kegiatan pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas mandai terdiri dari pelayanan
di dalam dan di luar gedung. Pelayanan di dalam gedung dilakukan oleh tenaga dari
berbagai profesi dan disiplin ilmu. Hal ini sudah ditunjang dengan penggunaan alat
dari manual hingga eletrik. Dari yang sederhana hingga canggih. Secara rutin
pegawai ditingkatkan kapasitasnya mulai berbagai pertemuan workshop, pelatihan,
seminar, baik yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kota Maros maupun pihak terkait
lainnya.
B. Pengembangan Masyarakat
4) Pelayanan Gizi
5) Home Care
a. Rawat Jalan
a. Puskesmas Keliling
3. Komputer
Komputer yang ada tersebar di hampir semua ruang pelayanan. Digunakan untuk
kegiatan administrasi, input dan pengolahan data, pembuatan laporan, dan sebagainya
untuk memaksimalkan keterjangkauan, telah dilengkapi pula dengan jaringan internet
Pengawasan kualitas air atau inspeksi sarana air minum bertujuan untuk mengetahui
kualitas air bersih dan air minum secara bakteriologis dengan melakukan
pengambilan dan pengiriman sampel. Dalam pengawasan air bersih,
3. Pengawasan TPM
Pengawasan TPM (Tempat Pengolah Makanan) dilakukan di 643 sarana TPM.
4. Pengawasan TTU
Pengawasan damiu dilakukan pada semua DAMIU yang ada di wilayah kerja
puskesmas yaitu 23. Depot dengan target yang harus diperiksa dicapai yaitu 100%
dan terealisasi 100%.
BAB III
ANALISIS SWOT
A. Kekuatan (Strenght)
B. Kelemahan (Weaknesses)
Tidak memiliki ruangaan klink sanitasi
Adanya rangkap jabatan/tenaga sanitarian yang memegang jabatan
lebih dari Saturday
Peralatan sanitarian KIT yang belum mencukupi untuk daerah yang
dijangkau oleh Puskesmas serta peralatan sanitarian KIT masih
kurang Di daerah Maros sehingga banyaknya puskesmas lain yang
meminjam alat sanitarian KIT
C. Peluang (Opportunity)
Terjadinya hubungan yang baik dengan kader RT, RW dan kepala desa
yang berada di wilayah kerja Puskesmas Mandai
Puskesmas berada di lokasi yang strategis
Adanya tenaga surveilen yang membantu petugas sanitarian
D. Ancaman (Theart)
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat saya tarik dari kunjungan klinik sanitasi yang
telah kelompok kami lakukan di Puskesmas Mandai yaitu ruangan klinik sanitasi
di Puskesmas Mandai pada 2 tahun yang lalu Lu pernah ada tetapi dikarenakan
adanya renovasi bangunan atau gedung sehingga ruangan klinik sanitasi tersebut
dibongkar tetapi adanya program-program kerja yang dilaksanakan oleh pihak
Puskesmas sehingga kunjungan-kunjungan yang dilakukan di masyarakat itu
berjalan dan pihak Puskesmas tetap menerima pasien yang mengalami penyakit
berbasis lingkungan dikarenakan adanya program program kerja atau program
tugas yang disusun oleh pihak Puskesmas Mandai tersendiri
B.Saran
Adapun saran-saran dari kelompok kami setelah melakukan kunjungan klinik
sanitasi di Puskesmas Mandai yaitu