Anda di halaman 1dari 13

1.

EXPLOSIVE (MUDAH MELEDAK)

SIMBOL :
HURUF E
TINDAKAN PENCEGAHAN :
Bahan peledak harus disimpan di lemari terkunci dan dijauhkan dari sumber panas. Untuk item
seperti kembang api, jarak yang wajar harus dijaga antara penonton dan bahan peledak. Panduan
keamanan kembang api dapat ditemukan di sini . Panduan penyimpanan bahan peledak, terutama amunisi
dan senjata, dapat dilihat di sini . Tindakan dan pencegahan terjadinya ledakan yaitu:
1) Hindari benturan,
2) Guncangan,
3) Gesekan,
4) Percikan,
5) Panas.
BAHAYA YANG DI TIMBULKAN :

ARTI GAMBAR :
Bahan kimia yang begitu sangat mudah meledak karna adanya panas atau percikan bunga api,
gesekan ataupun benturan.
 Bahan peledak tidak stabil
 Eksplosif; bahaya ledakan massal.
 Eksplosif; bahaya proyeksi yang parah.
 Eksplosif; bahaya kebakaran, ledakan atau proyeksi.
 Dapat meledak secara massal dalam api.
REAKSI
:
Ledakan pada bahan tersebut bisa terjadi karena beberapa penyebab, misalnya karena benturan,
pemanasan, pukulan, gesekan, reaksi dengan bahan kimia lain, atau karena adanya sumber percikan api.
Ledakan pada bahan kimia dengan simbol ini kadang kali bahkan dapat terjadi meski dalam kondisi tanpa
oksigen. Beberapa contoh bahan kimia dengan sifat explosive misalnya TNT, ammonium nitrat, dan
nitroselulosa.
LABEL SEBELUMNYA :

CONTOH : KClO3
HCl, H2SO4, NaOH (>2%)

2. FLAME (MUDAH TERBAKAR)

SIMBOL :
Disimbolkan dengan huruf [F], dan [F+]
Simbol ini juga dikategorikan menjadi beberapa level yaitu:
1) High Flammable ( sangat mudah terbakar dengan titik nyala yang sangat rendah yaitu dibawah
21°, contoh: Logam Natrium dan Aseton).
2) Extremely Flammable ( sangat sangat mudah terbakar di bawah kondisi normal dan harus berada
ditempat yang tertutup dan terhindar dari udara dan panas, contoh: Dietileter (cairan) dan Propane
(gas)).
TINDAKAN PENCEGAHAN :
1) Hindari kontak dengan sumber penyulutan atau sumber bahaya seperti udara, air.
2) mengelompokan zat-zat sesuai levelnya.
BAHAYA YANG DI TIMBULKAN :
ARTI :
Bahan kimia yang memiliki titik nyala rendah, mudah terbakar dengan api, permukaan metal
panas ataupun loncatan Bungan api.
1) Gas yang sangat mudah terbakar.
2) Gas mudah terbakar.
3) Aerosol yang sangat mudah terbakar.
4) Aerosol yang mudah terbakar.
5) Cairan dan uap yang sangat mudah terbakar.
6) Cairan dan uap yang mudah terbakar.
7) Padatan yang mudah terbakar
Simbol bahan kimia di samping menunjukan bahwa bahan tersebut besifat mudah terbakar
(flammable). Bahan mudah terbakar dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
Extremely Flammable (amat sangat mudah terbakar)
Highly Flammable (sangat mudah terbakar)
Bahan dengan label Extremely Flammable :
Memiliki titik nyala pada suhu 0 derajat Celcius dan titik didih pada suhu 35 derajat Celcius. Bahan
ini umumnya berupa gas pada suhu normal dan disimpan dalam tabung kedap udara bertekanan
tinggi. Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar adalah R12.
Bahan dengan label Highly Flammable memiliki titik nyala pada suhu 21 derajat Celcius dan titik
didih. pada suhu yang tak terbatas. Pengaruh kelembaban pada terbakar atau tidaknya bahan ini
sangat besar. Oleh karena itu, mereka biasanya disimpan pada kondisi kelembaban tinggi. Frase-R
untuk bahan sangat mudah terbakar yaitu R11.
Adapun beberapa contoh bahan bersifat flammable dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Zat terbakar langsung.
Contohnya : aluminium alkil fosfor. Keamanan : hindari kontak bahan dengan udara.
Gas amat mudah terbakar.
Contohnya : butane dan propane. Keamanan : hindari kontak bahan dengan udara dan sumber api.
Cairan mudah terbakar.
Contohnya: aseton dan benzene. Keamanan : jauhkan dari sumber api atau loncatan bunga api.
Zat sensitive terhadap air,
Yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau api.
Simbol flammable hampir sama artinya dengan simbol oxidizing, bahan kimia dengan simbol
flammable memiliki titik nyala api yang sangat rendah sehingga sangat mudah terbakar pada suhu
panas ataupun dengan sumber api yang sangat kecil. Sama seperti pada zat pengoksidasi, bahan kimia
yang mudah terbakar sebaiknya disimpan jauh dari panas dan sumber yang dapat menghasilkan api.
Contohnya penggunaan bahan kimia flammable yaitu aseton.
LABEL SEBELUMNYA :

CONTOH :
Minyak

3. OXIDIZING (PENGOKSIDASI)

SIMBOL :
Simbol ini digambarkan dengan warna kuning dan lambang [O] (oksidasi) dengan api diatasnya.
TINDAKAN PENCEGAHAN :
BAHAYA YANG DI TIMBULKAN :
ARTI :
Bahan kimia yang bersifat pengoksidasi, bisa menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas
saat ada kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi.
1) Dapat menyebabkan atau meningkatkan kebakaran; pengoksidasi.
2) Dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan; pengoksidasi kuat.
3) Biasanya ditemukan pada pemutih, oksigen untuk keperluan medis dll.
LABEL SEBELUMNYA :

CONTOH : Hidrogen peroksida dan Kalium perklorat

4. GAS CYLINDER (TABUNG GAS BERTEKANAN)

Penyimpanan :
Silinder dengan gas-gas bertekanan harus disimpan dalam keadaan berdiri dan diikat dengan rantai atau
diikat secara kuat pada suatu penyangga tambahan. Ruang penyimpanan harus dijaga agar sejuk , bebas
dari sinar matahari langsung, jauh dari saluran pipa panas di dalam ruangan yang ada peredaran hawanya.
Gedung penyimpanan harus tahan api dan harus ada tindakan preventif agar silinder tetap sejuk bila
terjadi kebakaran, misalnya dengan memasang sprinkler.
TINDAKAN PENCEGAHAN :
Tindakan Pencegahan: Wadah gas bertekanan harus selalu dilindungi dari sumber panas dan sinar
matahari langsung. Saat mengosongkan wadah bertekanan, kacamata pelindung, pelindung wajah dan
sarung tangan insulasi harus dipakai.
Arti :
Wadah yang bertuliskan simbol ini diberi tekanan, seperti alat pemadam kebakaran dan tabung gas.
Mereka mengandung gas yang bisa meledak jika dipanaskan. Ini juga berlaku untuk produk yang
mengandung gas yang didinginkan, yang dapat menyebabkan luka bakar kriogenik yang serius saat
terkena kulit.
LABEL SEBELUMNYA :
CONTOH :
Aspiksian
Toksik
Korosif
Flamabel
!
Contoh :
Gas
Penggunaan
Bahaya
Asetilen
Gas bakar
Aspiksian
Flamabel
Hidrogen
Hidrogenasi
Klor
Klorinasi
Toksik
Nitrogen
Peng - inert
Etoks
Sterilisasi
Amonia
Bahan baku
Pendingin
Gas bertekanan ini merupakan gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang ditekan maupun gas
cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan. Gas-gas tersebut dapat disimpan dalam
silinder dalam bentuk gas tekan seperti udara, cair dan terlarut.
Contoh gas bertekanan

GAS BAHAYA
Asetilen Mudah terbakar, aspiksian
Amoniak Beracun
Etilen oksida Beracun, mudah terbakar
Hidrogen Mudah terbakar, aspiksian
Nitrogen Aspiksian
Klor Beracun, korosif
Vinil klorida Beracun, mudah terbakar
Bahaya gas-gas bertekanan tersebut selain beracun, korosif dan mudah terbakar juga bahaya mekanik.
Karena itu selinder gas tersebut harus disimpan di tempat yang tidak kena panas, terikat dan bebas dari
kebocoran kran. Selain itu penempatan tabung-tabung gasi ini harus diberikan simbol-simbol keamanan.

Syarat penyimpanan:
Disimpan dalam keadaan tegak berdiri dan terikat
Ruangan dingin dan tidak terkena langsung sinar matahari
Jauh dari api dan panas
Jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub.
5. CORROSION (KOROSIF)

SIMBOL :
HURUF C
ARTI :
Bahan bersifat korosif, mampu merusak jaringan hidup, dapat mengakibat iritasi pada kulit, gatal-
gatal, memar, atau menyebabkan kulit mengelupas.
TINDAKAN PENCEGAHAN :
Jangan dihirup
Hindari kontak langsung kulir, mata, atau pakaian.
Jauhkan dari anak-anak.
BAHAYA YANG DI TIMBULKAN :
LABEL SEBELUMNYA :

CONTOH :
asam sulfat pekat.

6. BERACUN

SIMBOL :
Simbol yang digambarkan sebuah tengkorak, dan kategorikan menjadi dua level, yaitu: beracun [T],
sangat beracun [T+].
ARTI :
Bahan bersifat beracun, dan dapat menyebabkan sakit serius bahkan kematian jika tertelan atau
terhirup. bersifat racun, jika terhirup, terserap kulit, atau tertelan akan menyebabkan sakit serius, bahkan
yang lebih parah bisa menyebabkan kematian.
TINDAKAN PENCEGAHAN :
Menhindari kontak langsung dengan tubuh,
Memakai peralatan atau pakaian safety dan khusus,
Jika terkena segera mendapat bantuan medis.
BAHAYA YANG DI TIMBULKAN :
LABEL SEBELUMNYA :
CONTOH :
Metanol (T), Benzena (T), Hydrogensulfida (T+), Nitrobenzene (T+), Atripin (T+), dan Kalium sianida
(T+).
7. PEMICU IRITASI

SIMBOL :
Simbol ini digambarkan dengan huruf [Xn] dan [Xi].
ARTI :
Bahan yang bisa menyebabkan iritasi, dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit maupun
gatal-gatal
TINDAKAN PENCEGAHAN :
1) tidak boleh dihirup
2) hindari bersentuhan dengan kulit dan mata secara langsung
3) Memakai pakaian yang aman tang dapat mencegah
BAHAYA YANG DI TIMBULKAN :
LABEL SEBELUMNYA :

CONTOH : NaOH, C6H5OH, Cl2, kalsium klorida [Xi], sodium karbonat [Xi], Etanol [Xn],
Diklorometana [Xn], kalium klorida [Xn].

8. CARCINOGEN (Menyebabkan kanker)


ARTI :
1) Karsinogen
2) Mutagenisitas
3) Toksisitas reproduktif
4) Sensitizer pernapasan
5) Toksisitas organ target
6) Toksisitas aspirasi

TINDAKAN PENCEGAHAN :
BAHAYA YANG DI TIMBULKAN :
LABEL SEBELUMNYA :

CONTOH :

9. RADIOAKTIF

TINDAKAN PENCEGAHAN :
BAHAYA YANG DI TIMBULKAN :
LABEL SEBELUMNYA :

CONTOH :

10. PENCEMARAN LINGKUNGAN

SIMBOL :
Simbol ini digambarkan dengan huruf N.
ARTI :
Bahan kimia yang sangat berbahaya bagi satu ataupun beberapa komponen lingkungan. Dapat
mengakibatkan kerusakan ekosistem.
TINDAKAN PENCEGAHAN :
1) hindari kontak langsung atau bercampur dengan lingkungan.
2) tidak moleh membuang limbah atau bahan-bahan ini ke pip, tanah atau lainnya.
BAHAYA YANG DI TIMBULKAN :
LABEL SEBELUMNYA :

CONTOH :
Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum bensin, tetraklorometana, bahkan limbah juga termuk
dalam hal ini.

Bahan beracun
▪ Ruangan dingin dan berventilasi
▪ Jauh dari sumber panas
▪ Terpisah dari bahan kimia lain yang reaktif
▪ Tersedia alat pelindung diri seperti masker, pakaian
pelindung, sarung tangan dan lain-lain.
Bahan korosif
▪ Ruang dingin dan berventilasi
▪ Wadah tertutup dan berlabel
▪ Terpisah dari zat beracun
▪ Tersedia alat pelindung diri seperti sarung tangan,
masker, kaca mata dan lain-lain.
Bahan mudah terbakar
▪ Ruang dingin dan berventilasi
▪ Jauh dari sumber panas/api
▪ Tersedia alat pemadam kebakaran
Bahan mudah meledak
▪ Ruang dingin dan berventilasi
▪ Jauh dari sumber panas/ api
Bahan oksidator
▪ Ruang dingin dan berventilasi
▪ Jauh dari sumber api/ panas dan dilarang merokok
▪ Jauh dari bahan reduktor dan mudah terbakar
Bahan reaktif thd air
▪ Suhu ruangan dingin, kering dan berventilasi
▪ Bangunan kedap air
▪ Pemadam kebakaran yang tersedia tdk
menggunakan air seperti CO2, Halon, Dry Powder
Bahan reaktif terhadap
asam
▪ Ruang dingin dan berventilasi
▪ Jauh dari sumber api dan panas
▪ Ruang penyimpanan perlu dirancang agar tidak
memungkinkan terbentuknya kantong-kantong
hidrogen, karena reaksi dengan asam akan
terbentuk gas hidrogen yang mudah terbakar.
Gas bertekanan
▪ Disimpan dalam keadaan tegak/ berdiri dan terikat
▪ Ruang dingin dan tidak terkena langsung sinar
matahari
▪ Jauh dari api dan panas
▪ Jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran
dan katup

Bahan Beracun & Korosif


▪ Pencampuran, pengadukan, pemanasan dan
pemindahan dilakukan dalam ruang khusus atau
almari asam
▪ Menggunakan alat pelindung seperti masker, sarung
tangan & respirator yang sesuai dengan bahan yang
ditangani, pelindung badan/ jas lab dll. Alat ini harus
terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosif dan
mempunyai daya lindung terhadap bahan yang
ditangani.
▪ Tidak diperkenankan merokok, minum dan makan
didalam ruang kerja.
▪ Ruang kerja mempunyai sirkulasi dan ventilasi udara
yang baik.
Bahan MudahTerbakar
▪ Menjauhkan sumber panas yaitu api terbuka/bara,
loncatan api listrik, logam panas, dan tidak
diperkenankan merokok,
▪ Ruang kerja mempunyai sirkulasi dan ventilasi udara
yang baik serta tersedia alat pemadam kebakaran.
Bahan reaktif
▪ Hindarkan dari sumber panas dan matahari
▪ Hindarkan pengadukan yang menimbulkan panas
▪ Hindarkan dari benturan dan gesekan yang kuat
▪ Untuk zat reaktif thd air harus disimpan ditempat
yang kering, hindarkan dari uap air dan air. Jika
terjadi kebakaran gunakan alat pemadam, bukan air.

Anda mungkin juga menyukai