Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENELITIAN SOSIAL - PENGARUH MEDIA

SOSIAL TERHADAP REMAJA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena, atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Penelitian Sosial  ini
dengan baik. 

Makalah ini berisikan tentang Pengertian Media Sosial dan Remaja,  Ciri-ciri


Media Sosial, Pertumbuhan Media Sosial, Peran dan Fungsi Media Sosial, Kelebihan
Media Sosial, Fungsi Media Sosial, Batasan Usia Remaja, Tahap-tahap Remaja, Ciri-
ciri Perkembangan Remaja, Deskripsi Data Dalam Bentuk Tabel, Hasil Data,
Kesimpulan Angket, Pengaruh Negatif dan Pengaruh Positif Media Sosial, dan
Batasan-batasan Remaja terhadap Media Sosial. 

Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan Makalah Penelitian Sosial ini. Tentunya, kami
mengharapkan kritik dan saran Bapak/Ibu Guru demi menyempurnakan tugas ini.
Dan kami berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca maupun penulis.
          
Surabaya, 9 Januari 2017

Penulis
 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah 
Di era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
canggih, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi dan transportasi semakin
lebih cepat dan mudah. Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Fungsi internet
bermacam-macam, dan salah satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring
sosial dunia maya. Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan
sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan
berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar. Situs jejaring
sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, namun yang paling dikenal
dan banyak diikuti remaja jaman sekarang adalah Facebook, Twitter, Instagram,
Path, Tumblr, dan situs jejaring sosial yang lainnya.
Dengan situs jejaring ini kita dapat memperluas pertemanan secara kekerabatan
maupun dengan masyarakat luas, bukan hanya dalam ruang lingkup lingkungan
tempat tinggal saja tetapi dari berbagai macam kalangan lingkungan maupun status
sosial. Hal tersebut menjadi suatu kaharusan bagi remaja untuk memilikinya. Media
sosial bagi para remaja merupakan hal yang penting tidak hanya sebagai tempat
memperoleh informasi yang mernarik tetapi juga sudah menjadi lifestyle atau gaya
hidup. Banyak pelajar yang tidak ingin dianggap jadul karena tidak memiliki akun
media sosial. Media sosial bagi para pelajar biasanya di gunakan untuk
mengekspresikan diri, berbagai segala tentang dirinya kepada banyak orang
terutama teman-teman dan media sosial juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk
menghasilkan uang.
Kini sosial media sudah menjadi faktor penting interaksi bagi manusia. Namun
dengan adanya media sosial ini, menjadikan seseorang terlalu terbuka akan
dirinnyadihadapan orang lain ataupun dengan orang yang belum dikenalnya,
khususnya para kaum remaja. Ditambah lagi dengan munculnya smartphone yang
menyediakan kebebasan bersosial media dan provider yang menyediakan
murahnya layanan sosial media. Hal ini jelas mengakibatkan remaja melupakan
akan batasan-batasan pergaulan yang seharusnya mereka ketahui. Besarnya
dampak media sosial tidak hanya memberikan dampak postif tetapi juga
memberikan dampak negatif kepada manusia terutama dampaknya bagi interaksi
sesama manusia yang saat ini telah di pengaruhi media sosial. Media sosial sedikit
demi sedikit membawa kita ke suatu pola budaya yang baru dan mulai menentukan
pola pikir kita. Media sosial dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan
terhadap media sosial.
B.     Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya, yaitu:
1.      Bagaimana pengaruh media sosial bagi remaja?
2.      Apa saja batasan-batasan yang harus dilakukan remaja terhadap media sosial?
C.    Tujuan Penelitian
Secara terperinci, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui bagaimana pengaruh media sosial bagi remaja.
2.      Mengetahui apa saja batasan-batasan yang harus dilakukan remaja terhadap
media sosial.
D.    Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Manfaat Praktis
Bagi penulis, manfaat praktis yang diharapkan adalah bahwa seluruh tahapan
penelitian serta hasil penelitian yang diperoleh dapat memperluas wawasan dan
sekaligus memperoleh pengetahuan empirik mengenai Pengaruh Media Sosial Bagi
Remaja. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian, penulis
berharap manfaat hasil penelitian dapat diterima dan bermanfaat.
2.      Manfaat Akademis
Manfaat akademis yang diharapkan adalah bahwa hasil penelitian dapat
dijadikan rujukan bagi upaya untuk meminimalisasi pengaruh media sosial bagi
remaja. dan berguna juga untuk menjadi referensi bagi masyarakat yang melakukan
kajian terhadap pengaruh sosial media terhadap remaja.

  
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Kajian Pustaka 
1.      Media Sosial
a.      Pengertian Media Sosial
Media sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara
online di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi,
berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun
jaringan (networking). Menurut Wikipedia, media sosial adalah sebuah media online,
dengan para penggunanya (users) bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Blog,
jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein
mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet
yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generatedcontent" (Kaplan,
Andreas M.; Michael Haenlein [2010] "Usersoftheworld, unite! The
challengesandopportunitiesofSocial Media". Business Horizons 53(1): 59–68).
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page
pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter.
Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media
sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk
berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi
komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobilephone makin maju maka media sosial pun ikut
tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa
dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah
mobilephone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial
mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di
negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial
juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam
menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa
memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio,
atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain
halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses
menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat
sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa
karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit,
menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model
content lainnya.
b.      Ciri-ciri Media Sosial
Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :
§  Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai
banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
§  Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
§  Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
§  Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi
c.       Pertumbuhan Media Sosial
      Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti
bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi,
radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka
lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses
menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat
sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa
karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan,
memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model contentlainnya.
d.      Peran dan Fungsi Media Sosial
  Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh
siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian
yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan
salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial
spertiblog, facebook, twitter, dab youtube memiliki sejumlah manfaat bagi
perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan iklan
TV, brosur dan selebaran.

e.       Kelebihan Media Sosial


Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional, antara
lain :
§  Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat
tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat
mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya,
yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet.
§  Membangun Hubungan
      Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi
dengan  pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah
feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat.
Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media
tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.
§  Jangkauan Global
      Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya
sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat
mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis. Media
sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen
pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih
banyak pengguna.
§  Terukur
      Dengan sistemtracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga
perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan
media konvensional yang membutuhkan waktu yang lama.
f.       Fungsi Media Sosial
      Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi maka kita
harus mendefinisikan fungsi-fungsi terkait dengan sistem komunikasi, yaitu :
§  Administrasi
Pengorganisasian proofil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang
relevan dan relatif dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan
kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan
media sosial. Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi  konten dalam
masyarakat yang relevan. Riset pasatr untuk menemukan dimana pasar anda.
§  Mendengarkan dan Belajar
      Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda
inginkan, apa yang relevan dengan mereka.
§  Berpikir dan Perencanaan
      Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaimananda akan tetap didepan pasar dan
begaimananda berkomunikasi ke pasar. Bagaiman teknologi sosial meningkatkan
efisiensi operasional hubungan pasar.
§  Pengukuran
      Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk  mengukur apakah
metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam
meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda.
2.      Remaja
a.      Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang
mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa
masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk
golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang
dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994)bahwa masa remajamenunjukkan
dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status
dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. 
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari
masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/
fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12
tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun
bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah:
masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak
mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun
cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Hal
senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26)bahwa adolescene diartikan sebagai
masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup
perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. 
Dari pengertian  remaja menurut beberapa ahli dapat disimpulkan sebagaimana
yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock
tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa
anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana
pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik,
maupun psikologis.
b.      Batasan Usia Remaja
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12
hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu
12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan
18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Sedangkan menurut Monks, Knoers, dan
Haditono, masa remaja dibedakan menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10
– 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18
tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006:  192). 
c.       Tahapan Masa Remaja
Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada 3 tahap perkembangan
remaja:
1)      Remaja awal (earlyadolescent)
Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan-
perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang
menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru,
cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Dengan
dipegang bahunya saja  oleh lawan jenis ia sudah berfantasi erotik. Kepekaan yang
berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap ego
menyebabkan para remaja awal ini sulit dimengerti dan dimengerti orang dewasa.
2)      Remaja madya (middleadolescent)
Pada tahap  ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau
banyak teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan narsistis yaitu mencintai diri
sendiri dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya. selain itu, ia
berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau
tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau pesimistis, idealis atau
materialis, dan sebagainya. Remajapria harus membebaskan diri dari
oedipuscomplex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa anak-anak) dengan
mempererat hubungan dengan kawan-kawan.
3)      Remaja akhir (lateadolescent)
Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan
pencapaian lima hal yaitu:
•         Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
•         Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam
pengalaman- pengalaman baru.
•         Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
•         Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan
keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
•         Tumbuh ”dinding” yang memisahkan diri pribadinya (privateself) dan masyarakat
umum.
Berdasarkan sifat dan ciri perkembangnya, masa (rentang waktu) remaja ada
tiga tahap menurut widyastuti (2009), yaitu:
1)      Masa remaja awal (10-12 tahun)
·         Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.
·         Tampak dan merasa ingin bebas.
·         Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai
berpikir dan khayal (abstrak).
2)      Masa remaja tengah (13-15 tahun)
·         Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri.
·         Adanya keinginan untuk berkencan atau tertarik pada lawan jenis.
·         Timbul perasaan cinta yang mendalam.
·         Mampu berfikir abstrak (berkhayal) makin berkembang Berkhayal mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan seksual.
3)      Masa remaja akhir (16-19 tahun)
·         Manampakkan pengungkapan kebebasan diri.
·         Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.
·         Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya.
·         Dapat mewujudkan persaan cinta.
·         Memiliki kemampuan berfikir khayal atau abstrak.
d.      Ciri-Ciri Perkembangan Remaja
Perkembangan remaja terlihat pada ciri-ciri sebagai berikut (Widyastuti, 2009) :
1.      Perkembangan Biologis
Perubahan fisik pada pubertas merupakan hasil aktifitashormonaldibawah
pengaruh sistem saraf pusat. Perubahan fisik yang sangat jelas tampak pada
pertumbuhan peningkatan fisik dan pada penampakan serta perkembangan
karakteristik seks sekunder.
2.      Perkembangan Psikologis
Teori psikososial tradisional menganggap bahwa kritis perkembangan pada
masa remaja menghasilkan terbentuknya identitas. Pada masa remaja mereka mulai
melihat dirinya sebagai individu yang lain.
3.      Perkembangan Kognitif
Berfikir kognitif mencapai puncaknya pada kemampuan berfikir abstrak. Remaja
tidak lagi dibatasi dengan kenyataan dan aktual yang merupakan ciri periode
konkret, remaja juga memerhatikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi.
4.      Perkembangan Moral
Anak yang lebih muda hanya dapat menerima keputusanatau sudut pandang
orang dewasa, sedangkan remaja, untuk memperoleh autonomi dari orang dewasa
mereka harus menggantikan seperangkat moral dan nilai mereka sendiri.
5.      Perkembangan Spiritual
Remaja mampu memahami konsep abstrak dan menginterpretasikan analogi
serta simbol-simbol. Mereka mampu berempati, berfilosofi dan berfikir secara logis.
6.      Perkembangan Sosial
Remaja harus membebaskan diri mereka dari dominasi keluarga dan
menetapkan sebuah identitas yang mandiri dari kewenangan keluarga. Masa remaja
adalah masa dengan kemampuan bersosialisasi yang kuat terhadap teman dekat
dan teman sebaya.
B.     Kerangka Berpikir
·         Pengaruh Media Sosial Bagi Remaja
1.      Pengaruh Positif :
1)      Remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang sangat
di butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini.
2)      Memperluas jaringan pertemanan dan remaja akan menjadi lebih mudah berteman
dengan orang lain di seluruh dunia.
3)      Memudahkan dalam memperoleh informasi.Remaja menjadi mudah untuk
memperoleh informasi yang ada di internet karena adanya blog atau website.
4)      Memudahkan remaja untuk sharing atau berbagi. Dengan adanya blog, remaja
mudah berbagi mengenai pengalaman hidupnya dan berbagai hal lainnya yaitu
dengan mempostingnya ke blog.
2.      Pengaruh Negatif
1)      Menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa
pun menjadi terganggu.
2)      Situs jejaring sosial akan membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka
menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan
menghabiskan waktu di internet.
3)      Menjadikan seorang remaja menjadi malas belajar karena sering menggunakan
jejaring sosial untuk bermain game yang ada di situs tersebut.
4)      Semakin maraknya penipuan, pencemaran nama baik/penggunaan, kejahatan
penculikan remaja putri, judi online dan kejahatan lainnya yang sangat marak terjadi
akhir-akhir ini.
5)      Media sosial juga terkadang digunakan untuk bisnis prostitusi.

BAB III
METODOLOGI
A.    Tempat dan Waktu Penelitian
Pengisian kuisioner ini diambil pada:
Hari, Tanggal        : Kamis, 22 Desember 2016
Jumlah sampel       : 15 Remaja
Subjek sampel       :  Pelajar tingkat SMP, SMA, dan MAHASISWA 
B.     Populasi dan Sampel Penelitian
1.      Popolasi
Populasi dalam penelitian ini termasuk populasi terbatas. Populasi dalam
penelitian ini adalah beberapa remaja dari tingkat SMP, SMA, dan MAHASISWA. 
2.      Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel
acak (random sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang setiap anggota
populasinya memiliki kesempatan sama untuk menjadi anggota sampel. dan teknk
sampel terstratifikasi (stratified sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang
digunakan pada sampel apabila terdiri atas beberapa tingkat. Pembagian sampel
dari tiap-tiap tingkatan mulai dari SMP, SMA, dan Mahasiswa sebagai berikut.
SMP                            = 5 orang
SMA                           = 5 orang
MAHASISWA           = 5 orang
                              ------------------------ + 
Jumlah                         = 15 orang       
C.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk ke dalam Eksplanasi. Eksplanasi adalah tehnik
pengumpulan data dengan menggunakan angket/kuesioner.
D.    Sumber Data
Sumber data kami adalah beberapa remaja mulai dari tingkat SMP, SMA, dan
Mahasiswa yang kami ambil sampel adalah 15 remaja. 
E.     Teknik Pengumpulan Data
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan penelitian,
seperti data yang di peroleh dari angket/kuesioner yang dibagikan langsung dengan
objek penelitian.
F.     Teknik Analisis Data
Teknik analisis data kuantitatif dilakukan melalui proses editing, coding, dan
tabulating.

Anda mungkin juga menyukai